Anda di halaman 1dari 114

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA


KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 1 TEMON
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
DWI FAJAR WIJAYANTO
NIM: 132130042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014
MOTTO

pring deling, tegese kendel lan eling…


kendel marga eling, timbang nggrundel nganti suwing
pring kuwi suket, dhuwur tur jejeg…
rejeki seret, rasah dha buneg
pring ori, urip iku mati….
kabeh sing urip mesti bakale mati
pring apus, urip iku lampus…..
dadi wong urip aja seneng apus-apus
pring petung, urip iku suwung….
sanajan suwung nanging aja padha bingung
pring wuluh, urip iku tuwuh…
aja mung embuh, ethok-ethok ora weruh
pring cendani, urip iku wani…
wani ngadepi, aja mlayu marga wedi
pring kuning, urip iku eling….
wajib padha eling, eling marang Sing Peparing

ngelmu pring_sindunatha

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karya kecil ini kepada:


 Kupersembahkan karya kecil ini untuk keluargaku Sono Semito, Sikem alm,
Mardiyanto, Sujirah, Eko Hendar W, terima kasih telah memberikan do’a,
dukungan moral maupun materiil. Tanpa kalian, aku bukan apa-apa.
 Hasti Kusuma Dewi, terima kasih atas semuanya.

iv
PRAKATA

Puji dan syukur saya sampaikan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya akhirnya

saya dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo.

2. Drs. Hartono, M.M selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

mengadakan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Dartu, M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang

telah memberikan perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Dartu, M.M selaku pembimbing I, dan Anita Rinawati, M.Pd selaku

pembimbing II yang telah banyak mengarahkan, memotivasi dengan

penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta mengoreksi dengan

penuh ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

v
5. Kepala SMP Muhammadiyah 1 Temon beserta staf yang telah

memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian ini.

6. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada

penulis dalam menyelesaikan studi di program studi pendidikan ekonomi

ini.

Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan yang

berlipat ganda atas budi baik yang telah diberikan, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Purworejo, 8 Agustus 2014

Penulis

Dwi Fajar Wijayanto

vi
ABSTRAK

Dwi Fajar Wijayanto.’ Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Kemandirian Belajar


Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun
Pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh Lingkungan Belajar


terhadap Prestasi Belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun
Ajaran 2013/2014, (2) pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014, (3)
pengaruh Lingkungan Belajar dan Kemandirian Belajar secara bersama-sama
terhadap Prestasi Belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun
Ajaran 2013/2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 113 siswa.
Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Uji coba
instrumen dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Temon. Uji validitas
menggunakan rumus korelasi product moment, sedangkan untuk uji reliabilitas
dengan menggunakan rumus koefisien alpha cronbach. Uji prasyarat analisis
menggunakan uji linearitas dan multikolinearitas. Analisis regresi sederhana
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
secara sendiri-sendiri, sedangkan pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel
terikat menggunakan analisis regresi ganda dua prediktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar, hal ini ditunjukkan
dengan nilai rx1y sebesar 0,447, nilai r2 x1y sebesar 0,228, dan harga thitung 5,719
lebih besar dari ttabel 1,980; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan
Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar, hal ini ditunjukkan dengan nilai
rx2y sebesar 0,412, nilai r2x2y sebesar 0,170, dan harga thitung 4,763 lebih besar dari
ttabel 1,980; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Belajar dan
Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014, ditunjukkan dengan nilai
Ry(1,2) sebesar 0,547, nilai R2y(1,2) sebesar 0,299, dan harga Fhitung 23,457 lebih
besar dari Ftabel 3,09, serta persamaan garis regresi Y=0,287X1+0,226X2+48,754.
Dengan demikian keseluruhan hasil analisis ini mendukung hipotesis yang
diajukan.

Kata kunci: lingkungan belajar, kemandirian belajar, prestasi belajar

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………...…….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………..…… i
HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………....……. ii
HALAMAN MOTTO …………………………...………………………..…. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………...…...……. v
PRAKATA ……………………………………………......……….....……… v
ABSTRAK ……………………………………................…………….….…. vi
DAFTAR ISI ……………………………………………...………….…….... viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………...…....…….... ix
DAFTAR TABEL …………………………………………….……….…….. xi

Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………....….. 5
C. Batasan Masalah ……………………………………………… 5
D. Rumusan Masalah ……………………………………...…...… 5
E. Tujuan Penelitian …………………………………...………… 6
F. Manfaat Penelitian ………………………………….………… 7

Bab II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,


DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ………………………………………….......…..… 8
B. Tinjuan Pustaka …………………………………………..…..… 20
C. Kerangka Berpikir ………………………………………..…..… 21
D. Paradigma Penelitian ………………………………………....… 23
E. Hipotesis Penelitian …………………………………….…….… 24

Bab III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ……………………………………...……..… 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………….………….... 25
C. Populasi Penelitian ………….. ……………………….....…..… 25
D. Variabel Penelitian …………………………...…….………..… 25
E. Devinisi Operasional …………………………………….…..… 26
F. Pengumpulan Data ……………………………….…………..… 27
G. Instrumen Penelitian ……………………………………..…..… 29

viii
H. Analisis Data ………………………………………......…….… 30
I. Metode Analisa Data ………………………………………....... 33

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data ……………………………………...……..…… 38
B. Pengujian Prasyarat Analisis ……...…………………............… 46
C. Pengujian Hipotesis ……………………………...…………..… 48
D. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………...…………… 52

Bab V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………..… 57
B. Saran …………………………………………………………… 58

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..…


LAMPIRAN …………………………………………………………….....…

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1 Jenis, Indikator dan Cara Penilaian Prestasi 12
2 Kisi-kisi instrumen lingkungan belajar 29
3 Kisi-kisi instrumen Kemandirian Belajar 29
4 Skor alternatif jawaban untuk instrumen Lingkungan Belajar 30
5 Skor alternatif jawaban untuk instrumen Kemandirian Belajar 30
6 Tabel butir angket yang gugur 32
7 Hasil uji reabilitas instrumen 33
8 Distribusi Frekuensi Skor Variabel Lingkungan Belajar 40
9 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Lingkungan 41
Belajar
10 Distribusi frekuensi skor kemandirian belajar 42
11 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel kemandirian 43
Belajar
12 Distribusi frekuensi skor variabel prestasi belajar 45
13 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Prestasi Belajar 45
14 Rangkuman Hasil Uji Linearitas 47
15 Rangkuman hasil uji multikolinearitas 47
16 Hasil regresi linear sederhana hipotesis pertama 48
17 Hasil analisis regresi linear sederhana hipotesis kedua 49
18 Ringkasan Hasil Regresi Ganda 51

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1 Paradigma Penelitian 24
2 Histogram distribusi frekuensi variabel Lingkungan Belajar 40
3 Histogram Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel 41
4 Lingkungan Belajar Histogram Distribusi Frekuensi 43
Variabel Prestasi Belajar
5 Histogram distribusi frekuensi variabel kemandirian belajar 44
6 Histogram Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel 45
Kemandirian Belajar
7 Histogram Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel 46
prestasi belajar
8 Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar 52
Ringkasan Hasil Penelitian

xi
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal

penting dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di tengah-

tengah kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan hal

yang utama dan terutama di dalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh

kita memandang maka sejauh itulah kita harus melengkapi diri kita dengan

pendidikan. Pendidikan menjadi sarana yang penting dalam pengembangan

sumber daya manusia. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. Salah satu tujuan pendidikan

adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan.

Berdasarkan UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 13 ayat 1 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, ada 3 jalur pendidikan yang dapat ditempuh untuk dapat

mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu pendidikan formal, nonformal, dan

informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Salah satu bentuk

pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah ini

diselenggarakan melalui proses belajar mengajar yang berjenjang dan

berkesinambungan. Jenjang pendidikan yang termasuk di sekolah ini yaitu

pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.

1
2

Sekolah menengah pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun

swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan

sekolah menengah pertama di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah

Kementerian Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah kabupaten/kota. Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional hanya

berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara

struktural, sekolah menengah pertama negeri merupakan unit pelaksana teknis

dinas pendidikan kabupaten/kota.

Dalam pencapaian prestasi belajar, setiap siswa mengalami berbagai

permasalahan yang kompleks, dan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan dalam

proses tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, faktor-faktor

tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri

(faktor intern) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor

yang berasal dari dalam diri siswa meliputi: (1) faktor fisiologi misalnya

mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, dan (2)

faktor psikologis misalnya intelegensi, motivasi, persepsi, sikap, bakat,

kemandirian, dan lain-lain. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa,

seperti kurikulum, kompetensi profesionalisme guru, fasilitas belajar,

lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan belajar.

Pencapaian prestasi belajar yang optimal dalam proses belajar siswa

dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal inilah yang mungkin menjadi

penyebab kurangnya daya serap siswa dalam mencapai prestasi belajar. Dalam
3

proses pembelajaran diperlukan adanya kemandirian belajar agar tercapai

tujuan pembelajaran yang baik.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, pada kelas

VIII di SMP Muhammadiyah 1 Temon menunjukkan bahwa ada permasalahan

dalam prestasi belajar. Data dari nilai ulangan harian siswa menunjukkan

bahwa prestasi belajar siswa masih kurang optimal, hal itu terlihat dari masih

adanya 41 siswa (36,28%) dari 113 siswa yang harus mengikuti remidial

karena nilai pada ulangan hariannya masih kurang dari nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu 70.

Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang mengelilingi siswa

saat melakukan kegiatan belajar. Faktor lingkungan belajar berasal dari

lingkungan nonsosial dan lingkungan sosial. Lingkungan nonsosial yaitu faktor

fisik yang meliputi tempat belajar, letak sekolah, alat-alat belajar, sumber

belajar, kondisi bangunan sekolah, ruang kelas, kebersihan lingkungan sekolah

dan fasilitas penunjang belajar, sedangkan faktor sosial meliputi lingkungan

keluarga, lingkungan sosial siswa di rumah, dan lingkungan sosial sekolah.

Kondisi lingkungan belajar yang mendukung seperti tersedianya fasilitas fisik

belajar, tempat belajar yang nyaman, suasana yang tenang, hubungan harmonis

dengan lingkungan sosial dapat memberikan dorongan kepada siswa untuk

belajar sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Sebaliknya apabila kondisi

lingkungan belajar kurang mendukung akan menurunkan semangat belajar

siswa sehingga prestasi belajar siswa akan menurun.


4

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, lingkungan

belajar siswa SMP Muhammadiyah 1 Temon kurang mendukung untuk belajar.

Letak sekolah tepat berada di pinggir jalan raya, hal itu menimbulkan

kebisingan dari kendaraan-kendaraan bermotor yang lewat sehingga

mengganggu konsentrasi siswa dalam proses belajar. Sarana dan prasarana

penunjang belajar seperti perpustakaan juga masih kurang memadai, alat-alat

peraga juga belum digunakan secara optimal pada saat pembelajaran.

Kemandirian belajar diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang

dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh

motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal

pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Menurut Haris Mujiman

(2007:1) “Kemandirian belajar dapat diartikan sebagai sifat serta kemampuan

yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong

oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi yang telah dimiliki”. Seorang

siswa dikatakan mempunyai kemandirian belajar apabila mempunyai kemauan

sendiri untuk belajar, siswa mampu memecahkan masalah dalam proses

belajar, siswa mempunyai tanggung jawab dalam proses belajar, dan siswa

mempunyai rasa percaya diri dalam setiap proses belajar. Pada umumnya siswa

tidak mandiri dalam belajar terlihat saat siswa mengerjakan ulangan masih

terdapat siswa yang kurang percaya diri dengan kemampuannya sendiri.

Kemandirian belajar dapat terlihat pada kebiasaan-kebiasaan belajar

siswa sehari-hari seperti cara siswa merencanakan dan melakukan belajar.

Kemandirian belajar yang tinggi dari siswa sangat diperlukan dalam


5

peningkatan prestasi belajar karena akan berpengaruh terhadap terciptanya

semangat diri untuk belajar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kemandirian

Belajar Terhadap Prestasi Belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1

Temon Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan

masalah yang dapat diungkapkan yaitu sebagai berikut:

1. Prestasi belajar belum optimal, masih ada siswa yang harus mengikuti

ulangan remidial karena nilainya belum mencapai KKM.

2. Keadaan lingkungan belajar masih belum mendukung secara optimal.

3. Masih ada siswa yang cenderung memiliki kemandirian belajar yang

rendah.

4. Beberapa siswa masih kurang termotivasi dalam belajar.

5. Tingkat kedisiplinan beberapa siswa masih rendah.

6. Masih terdapat beberapa siswa yang kurang perhatian pada saat

pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang ada,

agar mendapatkan temuan yang berfokus dan guna mendalami permasalahan,

maka penelitian ini diarahkan pada masalah lingkungan belajar dan


6

kemandirian belajar yang merupakan bagian dari faktor eksternal dan internal

penentu prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun

Ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014?

3. Bagaimanakah perangaruh lingkungan belajar dan kemandirian belajar

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di

SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014?

2. Pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di

SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014?

3. Pengaruh lingkungan belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Temon

Tahun Ajaran 2013/2014?


7

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan member manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu

pengetahuan dan pendidikan terutama dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar.

2. Secara praktis

a. Bagi sekolah dan guru, sebagai masukan dalam kegiatan pembelajaran

agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Bagi siswa, sebagai masukan untuk meningkatkan prestasi belajar

mereka.

c. Bagi dunia penelitian, sebagai acuan penelitian mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar.

d. Bagi peneliti, sebagai bekal menjadi pendidik di masa yang akan datang,

menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar.


BAB II
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,
KERANGKA PIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori
1. Tinjauan tentang Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi atau hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau

pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimiliki seseorang. Hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa pada

mata pelajaran yang telah ditempuh. Tingkat penguasaaan pada mata

pelajaran dilambangkan dengan angka atau huruf (Nana Syaodih

Sukmadinata, 2003:102-103). Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan

dari siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah

program. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan dari siswa adalah assesment atau yang dikenal dengan tes

(Muhibbin Syah, 2005:141). Prestasi belajar meliputi kemampuan siswa

yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan yang dicapai

dalam belajar setelah ia melaksanakan kegiatan belajar (Sumadi

Suryabrata, 2004: 28).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil penguasaan pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar yang

ditunjukkan dengan nilai dari tes berupa angka atau huruf yang diberikan

oleh guru.

8
9

b. Mengukur Prestasi Belajar

Untuk melihat seberapa besar tingkat keberhasilan proses belajar

mengajar perlu dilakukan pengukuran atau evaluasi dari proses belajar

yang telah dilakukan. Menurut Muhibbin Syah, “Alat ukur yang biasa

digunakan untuk mengukur hasil adalah dengan assesment atau

pemberian tes” (Muhibbin Syah, 2005:141).

Bentuk tes dapat dibedakan menjadi: tes formatif, tes sumatif, tes

hasil akhir belajar siswa. Tes formatif adalah tes yang diberikan kepada

murid-murid pada setiap akhir program yang fungsinya untuk

mengetahui sampai di mana pencapaian hasil belajar murid dalam

penguasaan bahan atau materi pelajaran. Tes sumatif biasanya diadakan

setiap semester yang fungsinya untuk menilai prestasi siswa, sampai di

mana penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan

selama jangka waktu tertentu, sedangkan untuk menentukan nilai akhir

dalam rapor yaitu dengan menggabungkan rata-rata hasil-hasil tes

formatif pada periode tertentu dan nilai tes sumatif kemudian dirata-rata

untuk kemudian digunakan untuk menentukan nilai rapor.

Dalam penelitian ini, prestasi belajar diperoleh dari kegiatan belajar

mengajar yang diambil dari hasil ulangan siswa yang dirata-rata. Rata-

rata nilai ulangan harian diperoleh dengan menjumlah nilai ulangan

harian yang mencakup nilai ulangan, lalu dibagi dengan frekuensi

ulangan yang telah dilakukan yang akan digunakan sebagai pedoman

untuk menilai seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap


10

pelajaran. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan

belajar siswa sebagai hasil dari proses belajar-mengajar menggunakan

acuan sebagai berikut:

sama dengan atau lebih dari 70 = tuntas

kurang dari 70 = belum tuntas

c. Indikator Prestasi Belajar

Menurut Muhibbin Syah “Pengungkapan hasil belajar meliputi

segala ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan

proses belajar siswa” (Muhibbin Syah, 2013:147). Namun demikian

pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah, khususnya ranah

afektif sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada

yang bersifat intangible (tidak dapat diraba). Kunci pokok untuk

memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah garis-garis besar

indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau

diukur. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukan jenis, indikator dan

cara penilaian belajar:

Tabel 1
Jenis, Indikator dan Cara Penilai Prestansi

Jenis Prestasi Indikator Cara Penilaian


Kognitif
Pengamatan Dapat menunjukkan Tes lisan, tertulis,
Dapat membandingkan dan observasi
Dapat menghubungkan
Ingatan Dapat menyebutkan Tes lisan, tertulis,
Dapat menunjukkan kembali dan observasi
Pemahaman Dapat menjelaskan Tes lisan, tertulis
Dapat mendefinisikan dengan
11

Jenis Prestasi Indikator Cara Penilaian


lisan sendiri
Penerapan Dapat memberikan contoh Tes tertulis,
Dapat menggunakan secara tepat Pemberian tugas,
dan observasi
Analisis dan Dapat menguraikan Tes tertulis dan
pemeliharaan Dapat pemberian tugas
secara teliti mengklasifikasikan/memilah-
milah
Sintesis Dapat menghubungkan Tes tertulis dan
Dapat menyimpulkan pemberian tugas
Dapat mengeneralisasikan
Afektif
Penerimaan Menunjukkan sikap menerima Tes tertulis, skala
Menunjukkan sikap menolak sikap, dan
observasi
Sambutan Kesediaan berpartisipasi/terlibat Tes skala sikap,
Kesediaan memanfaatkan pemberian tugas,
dan observasi
Apresiasi Menganggap penting dan Tes kala sikap,
bermanfaat pemberian tugas,
Mengnggap indah dan harmonis dan observasi
Mengagumi
Internalisasi Mengakui dan meyakini Tes skala sikap,
(Pendalaman) Mengingkari pemberian tugas
ekspresi, dan
observasi
Karakterisasi Melembagakan atau maniadakan Pemberian tugas,
Menjelmakan dalam pribadi dan ekpresi proyektif,
perilaku sehari-hari dan observasi
Psikomotor
Keterampilan Mengkoordinasikan gerak mata, Observasi dan tes
bargerak dan tangan, kaki dan anggota tubuh tindakan
bertindak lainnya
Kecakapan Mengucapkan Tes lisan,
ekspresi varbal Membuat mimik dan gerakan observasi, dan tes
dan nonverbal jasmani tindakan
Sumber: Muhibbin Syah 2005: 148-150
12

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

saling berkaitan. Menurut Muhibbin Syah (2008: 132-139), faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi


jasmani dan rohani siswa.
a) Faktor jasmani, terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kemandirian belajar, kematangan dan kesiapan.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
di sekitar siswa.
a) Faktor keluarga terdiri atas cara didik orang tua mendidik, relasi
antar anggota, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua
dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat yang terdiri atas kegiatan siswa dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-
materi pembelajaran.

Sedangkan menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

1) Faktor intern
a) Faktor jasmaniah, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis, yaitu inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani
(psikis).
2) Faktor ekstern
a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
13

alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,


keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor

yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri

siswa. Peneliti menyimpulkan bahwa lingkungan belajar memiliki

kecenderungan untuk menjadi bagian dari faktor ekstern yang

mempengaruhi prestasi belajar, sedangkan kemandirian belajar

merupakan faktor yang ada di dalam diri individu sehingga termasuk

faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar.

2. Tinjauan tentang Lingkungan Belajar

Siswa akan berinteraksi dengan lingkungan pada saat proses belajar.

Lingkungan menyediakan rangsangan terhadap individu dan sebaliknya

individu memberikan respon terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi

dapat terjadi perubahan tingkah laku pada individu. Perubahan tingkah laku

yang terjadi bisa merupakan perubahan yang positif dan juga bisa negatif.

a. Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai

lingkungan pendidikan. Menurut Indra Djati Sidi (2005:148),

“Lingkungan Belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar

menyenangkan”. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan keaktifan

belajar, oleh karena itu lingkungan belajar perlu di tata semestinya.


14

Jadi menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

lingkungan belajar adalah tempat di mana seseorang melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat mendukung dalam

meningkatkan hasil belajar itu sendiri. lingkungan belajar itu sendiri

dapat dibagi menjadi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

lingkungan masyarakat.

b. Penggolongan Lingkungan Belajar

Menurut Slameto (2010: 60), lingkungan dapat dibagi menjadi tiga

macam yaitu sebagai berikut:

a) Lingkungan keluarga, terkait dengan: cara orang tua mendidik,


relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, perhatian orang tua dan latar belakang kebudayaan di
sekitar siswa.
b) Lingkungan sekolah, terkait dengan: metode mengajar guru,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di
atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c) Lingkungan masyarakat, terkait dengan: kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan
masyarakat.

Sementara itu, Sumadi Suryabrata (2006: 233-234) mengemukakan

bahwa lingkungan belajar dapat dibagi menjadi dua yaitu lingkungan

sosial dan lingkungan non sosial. Pembagian lingkungan belajar tersebut

sebagai berikut:

a) Lingkungan sosial
Yang dimaksud lingkungan sosial adalah manusia (sesama
manusia), baik manusia itu hadir (aa) maupun kehadirannya itu
secara tidak langsung. Kehadiran seseorang secara langsung pada
waktu siswa sedang belajar dapat menggangu kegiatan belajarnya.
Disamping kehadiran seseorang secara tidak langsung seperti TV
yang sedang berlangsung juga dapat menggangu proses belajar,
sebab faktor-faktor tersebut akan menggangu konsentrasi
15

belajarnya sehingga perhatian siswa tidak tertuju pada yang


dipelajari.
b) Lingkungan nonsosial
Yang dimaksud dengan lingkungan non sosial adalah seperti
keadaan udara, suhu, cuaca, waktu (pagi, siang, dan malam),
tempat (letaknya, pergedungannya) atau tempat belajar, alat-alat
untuk belajar (seperti alat tulis menulis, buku-buku maupun alat
peraga), semua ini dapat berpengaruh terhadap proses belajar.

Menurut Bimo Walgito (2004: 51) apabila berbicara tentang

lingkungan belajar, maka akan membahas masalah yang berhubungan

dengan tempat, alat-alat belajar, suasana, waktu, dan pergaulan. Untuk

lebih jelasnya, secara lebih terperinci hal-hal tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

a) Tempat Belajar
Tempat belajar baik merupakan merupakan tempat tersendiri, yang
tenang, mempunyai warna dinding yang tidak menyolok dan di
dalam ruangan tidak terdapat hal-hal yang dapat menggangu
perhatian. Disamping itu juga perlu diperhatikan mengenai suhu,
penerangan dan ventilasi udara dengan baik.
b) Alat-alat Belajar
Dalam proses belajar dan mengajar, peralatan dan perlengkapan
belajar merupakan komponen penting yang turut menentukan
kualitas pembelajaran. Alat-alat belajar meliputi Proses belajar dan
mengajar perabot belajar seperti meja, kursi, almari buku, buku-
buku teks dan buku-buku penunjangnya, serta peralatan tulis
seperti buku-buku catatan, bolpen, tinta, pengahapus, mistar dan
lain-lain. Proses belajar dan mengajar tidak akan dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya dukungan dari peralatan yang memadai.
Dalam proses belajar dan mengajar, semakin lengkap peralatan
yang ada, maka belajar akan berjalan dengan baik.
c) Suasana
Suasana belajar disini adalah berbagai elemen atau aspek dalam
lingkungan yang ada dalam proses belajar siswa. Suasana disini
berkaitan dengan hal atau peristiwa yang sering terjadi di sekitar
siswa dalam aktivitas belajarnya. Suasana belajar merupakan salah
satu aspek yang dapat mendukung proses belajar siswa. Dengan
melihat begitu aspek suasana belajar siswa, maka perlu diciptakan
suasana yang tenang, tentram dan damai yang dapat mendukung
proses belajar siswa yang baik di sekolah maupun di sekitar tempat
tinggal.
16

d) Waktu
Dalam masalah penetapan waktu belajar, hendaknya dapat
diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Masalah waktu belajar sering
dihadapi oleh siswa adalah waktu yang ada untuk belajar tidak
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu siswa harus dapat
mengatur waktu belajarnya sendiri dengan cermat. Dalam
pengaturan waktu belajar, seorang harus dapat mencari dan
membagi waktu yang ada dengan adil antara waktu untuk belajar,
bermain, aktivitas lain-lain dan istirahat.
e) Pergaulan
Pergaulan anak dalam hal ini adalah dengan siapa anak itu bermain
akan berpengaruh terhadap belajar anak. Apabila anak dalam
bergaul memilih teman yang baik, maka akan berpengaruh baik
terhadap diri anak, dan sebaliknya apabila anak bergaul dengan
teman yang kurang baik, maka akan membawa pengaruh yang
tidak baik pada diri anak.

Berdasarkan dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa

lingkungan belajar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

digolongkan menjadi dua, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan

nonsosial baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat

tinggal siswa. Lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi proses

belajar anak yaitu peran orang tua, peran teman bergaul di rumah, peran

teman sekelas dan peran guru, sedangkan lingkungan nonsosial

mencakup keadaan tempat belajar siswa, kelengkapan alat-alat belajar

ketersediaan sumber belajar.

Fungsi lingkungan pendidikan menurut Oemar Hamalik ada 3,

yaitu:

a) Fungsi psikologis yaitu stimulus bersumber dari lingkungan yang


merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respons,
yang menunjukkan tingkah laku tertentu.
b) Fungsi pedagogis, lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh
yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja
disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan, misalnya keluarga,
sekolah, lembaga pelatihan, lembaga-lembaga sosial.
17

c) Fungsi instruksional, program instruksional merupakan suatu


lingkungan pengajaran yang dirancang secara khusus. Guru yang
mengajar, materi pelajaran, sarana dan prasarana pengajaran, media
pengajaran, dan kondisi lingkungan kelas, merupakan yang sengaja
dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku siswa (Oemar
Hamalik, 2003: 196).

3. Tinjauan tentang Kemandirian Belajar


a. Pengertian Kemandirian Belajar
“Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh

niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi

sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan dan

kompetensi yang telah dimiliki” (Haris Mudjiman, 2007: 7).

Kemandirian belajar merupakan kemampuan seseorang dalam

mengarahkan dirinya sendiri di dalam proses belajar (Suhaenah Suparno,

2000: 102), sedangkan menurut Umar Tirtaraharja dan La Sulo

”Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang

berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan

tanggung jawab sendiri dari pembelajar” (Umar Tirtaraharja dan La Sulo,

2005: 50). Pengertian belajar mandiri menurut Martinis Yamin, “Belajar

mandiri artinya belajar yang bebas menentukan arah, rencana, sumber

dan keputusan untuk mencapai tujuan akademik ...” (Martinis Yamin,

2007: 116). Selain itu, kemandirian merupakan perilaku individu yang

mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah, mempunyai rasa percaya

diri, bertanggung jawab dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa

bergantung pada orang lain (Martinis Yamin, 2007: 117).


18

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

kemandirian belajar adalah inisiatif dan motif seseorang dalam

menentukan arah, rencana, sumber, dan keputusan dalam aktivitas belajar

dengan kemauan sendiri, pilihan sendiri dan disertai rasa tanggung jawab

dari pembelajar tanpa bergantung dengan orang lain.

b. Tingkat Kemandirian Belajar

Tingkat kemandirian belajar menurut Mohammad Ali dan

Mohammad Asrori yaitu:

1) Tingkat sadar diri, ciri-cirinya:


a) Cenderung mampu berpikir alternatif.
b) Melihat berbagai kemungkinan dan situasi.
c) Peduli akan pengambilan manfaat dari situasi yang ada.
d) Berorientasi pada pemecahan masalah.
e) Memikirkan cara mengarungi hidup.
f) Berupaya menyesuaikan diri terhadap situasi dan peran.
2) Tingkat seksama, memiliki kemampuan sebagai berikut:
a) Cenderung bertindak atas dasar nilai internal.
b) Melihat dirinya sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan.
c) Melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri sendiri
maupun orang lain.
d) Sadar akan tanggung jawab.
e) Mampu melakukan kritik dan penilaian diri.
f) Peduli akan hubungan mutualistik.
g) Berorientasi pada tujuan jangka panjang.
3) Tingkat individualitas, memiliki kemampuan sebagai berikut:
a) Memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan individualitas.
b) Kesadaran akan konflik emosionalitas antara kemandirian dan
ketergantungan.
c) Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain.
d) Sadar akan eksistensi perbedaan invidual.
e) Bersikap toleran terhadap perkembangan dalam kehidupan.
f) Mampu membedakan kehidupan dalam dirinya dengan
kehidupan luar dirinya. (2005: 117-118)
4) Tingkat mandiri, memiliki kemampuan sebagai berikut:
a) Telah memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan.
b) Bersikap objektif dan realistis terhadap diri sendiri maupun
orang lain.
c) Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan.
19

d) Ada keberanian untuk menyelesaikan konflik dalam diri.


e) Menghargai kemandirian orang lain.
f) Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain.
g) Mampu mengekspresikan perasaannya dengan penuh
h) keyakinan (Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2005:117-
118).

c. Indikator Kemandirian Belajar

Menurut Muhammad Nur Syam (1999 : 10), ada dua faktor yang

mempengaruhi, kemandirian belajar yaitu sebagai berikut:

1) Faktor internal dengan indikator tumbuhnya kemandirian belajar yang


terpancar dalam fenomena antara lain:
a) Sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang
dipercayakan dan ditugaskan
b) Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi
pekerti yang menjadi tingkah laku
c) Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai
berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya (secara berangsur)
d) Kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani,
rohani dengan makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga
e) Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak
dan kewajiban, keselamatan lalu lintas, menghormati orang lain,
dan melaksanakan kewajiban
2) Faktor eksternal sebagai pendorong kedewasaan dan kemandirian
belajar meliputi: potensi jasmani rohani yaitu tubuh yang sehat dan
kuat, lingkungan hidup, dan sumber daya alam, sosial ekonomi,
keamanan dan ketertiban yang mandiri, kondisi dan suasana
keharmonisan dalam dinamika positif atau negatif sebagai peluang
dan tantangan meliputi tatanan budaya dan sebagainya secara
komulatif.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

dipengaruhi kemandirian belajar adalah faktor internal siswa itu sendiri

yang terdiri dari lima aspek yaitu disiplin, percaya diri, motivasi, inisiatif,

dan tanggung jawab, sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa

seseorang memiliki kemandirian belajar apabila memiliki sifat Percaya

diri, motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab. Keseluruhan aspek


20

dalam penelitian ini dapat dilihat selama berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar

Faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar menurut

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori yaitu:

1) Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sifat
kemandirian tinggi seringkali menurun kepada anaknya.
2) Pola asuh orang tua. Cara orang tua mengasuh dan mendidik anak
akan mempengaruhi perkembangan kemandirian anak remajanya.
3) Sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan yang lebih
pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward,
dan penciptaan kompetisi positif akan memperlancar
perkembangan kemandirian remaja.
4) Sistem kehidupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyarakat
yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur sosial,
merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai
manifestasi potensiremaja dalam kegiatan produktif dapat
menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja
(Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2005: 118-119).

B. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian oleh Kurniasari dengan judul “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan

Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI

IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2009/2010”, hasil penelitian

menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan antara Kemandirian

Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi, dibuktikan 2 = 0,417 dengan

p-value sebesar 0,000, 2 = 0,174, thitung = 5,383 lebih besar dari ttabel =
2

1,655. Persamaan dengan penelitian ini sama-sama mengukur variabel

Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi sedangkan


21

perbedaannya yaitu tempat dan tahun penelitian, serta tidak mengukur

variabel Motivasi Berprestasi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Diyah Muktiningrum dengan judul

“Pengaruh antara Lingkungan Belajar dan Aktivitas Belajar terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi

SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2007/2008”. Dari penelitian tersebut

diperoleh hasil sebagai berikut, terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi

yang ditunjukkan dengan 1 hitung sebesar 0,230, koefisien determinasi

( 2 ) sebesar 0,153, thitungsebesar 2,501 lebih besar dari sebesar ttabel 1,908
2

pada taraf signifikansi 5%. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-

sama mengukur variabel Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi, sedangkan perbedaannya yaitu tempat dan tahun penelitian, serta

tidak mengukur variabel Aktivitas Belajar terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di sekitar siswa

yang berpengaruh dalam tingkah laku dan perkembangan dalam belajar.

Dalam kegiatan belajar, siswa selalu berinteraksi dengan lingkungan, baik di

sekolah ataupun di tempat tinggal siswa. Interaksi pada lingkungan tentunya

akan mempengaruhi proses belajar. Lingkungan belajar siswa terdiri dari

lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Lingkungan sosial mencakup


22

peran orang tua, peran teman bergaul siswa di rumah, peran teman sekelas,

dan juga peran guru dalam proses belajar siswa, sedangkan lingkungan

nonsosial mencakup keadaan tempat belajar siswa, kelengkapan alat-alat

belajar, dan ketersediaan sumber-sumber belajar. Apabila lingkungan

belajar siswa nyaman dan mendukung untuk belajar tentu akan

memperlancar proses belajar siswa begitu pula sebaliknya lingkungan yang

tidak mendukung akan menghambat kegiatan belajar siswa. Lingkungan

belajar yang mendukung akan menciptakan kegiatan belajar yang kondusif,

sehingga siswa dapat berkonsentrasi dalam belajar. Dengan demikian

kegiatan belajar siswa akan dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi

belajar yang dicapai oleh siswa dapat meningkat.

2. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar

Dalam memahami pelajaran, siswa tidak cukup hanya dengan

mendengarkan dan membaca, tetapi harus dengan memperbanyak latihan

atau mengerjakan tugas. Kemandirian belajar merupakan kondisi seorang

siswa yang mempunyai dorongan atau motivasi belajar untuk bersaing dan

maju demi kebaikan dirinya, berinisiatif dan kreatif dalam proses belajar

mengajar, mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah yang

dihadapi dalam proses belajar mengajar, memiliki kepercayaan diri atas

kemampuan pribadi, serta bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar.

Kemandirian belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Kemandirian yang dimiliki siswa dapat memperlancar siswa dalam proses

belajar mengajar sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi.


23

Sebaliknya siswa yang kurang memiliki kemandirian belajar tentu akan

kurang optimal dalam usaha pencapaian hasil belajar sehingga prestasi

belajar yang dicapai kurang maksimal.

3. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kemandirian Belajar terhadap

Prestasi Belajar

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung yaitu

lingkungan belajar dan kemandirian belajar siswa. Lingkungan belajar siswa

terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial baik di sekolah

maupun tempat tinggal siswa. Lingkungan setiap siswa tentu berbeda satu

dengan yang lain. Lingkungan belajar yang baik tentu akan mendukung dan

memperlancar kegiatan belajar siswa sehingga siswa dapat meningkatkan

prestasi belajar mereka begitu pula sebaliknya, lingkungan belajar yang

kurang mendukung akan menghambat kegiatan belajar sehingga prestasi

belajar siswa akan kurang maksimal.

Kemandirian belajar merupakan kondisi di mana siswa mampu

mengarahkan dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain dalam

memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran. Adanya

kemandirian belajar yang dimiliki siswa akan sangat membantu siswa

tersebut dalam proses belajar mengajar sehingga diharapkan dapat

memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya siswa yang kurang

memiliki kemandirian belajar tentu akan kurang optimal dalam usaha

pencapaian hasil belajar sehingga prestasi belajar yang dicapai juga kurang
24

maksimal. Dengan demikian lingkungan belajar dan kemandirian belajar

secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar.

D. Paradigma Penelitian

Pola hubungan antara ketiga variabel dapat digambarkan dalam

paradigma sebagai berikut:

rx1y

X1
Rxy
Y

X2 rx2y

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Keterangan:
X1 : Lingkungan belajar
X2 : Kemandirian belajar
Y : Prestasi belajar
: (1) Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar, (2)
pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar
: Pengaruh lingkungan belajar dan kemandirian belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar
r : Korelasi
R : Regresi

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran 2013/2014.

2. Terdapat pengaruh positif kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran 2013/2014.


25

3. Terdapat pengaruh positif lingkungan belajar dan kemandirian belajar

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran 2013/2014.


BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto yaitu dimana

peneliti berusaha menentukan penyebab kejadian peristiwa pengaruh dan yang

mempengaruhi telah terjadi dan diteliti oleh peneliti dalam tinjauan ke

belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel bebas yaitu

lingkungan belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) terhadap variabel terikat

yaitu prestasi belajar (Y). Data yang terkumpul berupa angka-angka maka

analisis yang digunakan adalah pendekatan data kuantitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1

Temon pada rentang waktu pada bulan Mei hingga Juli 2014.

C. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi Arikunto,

2006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 113 siswa

dengan rincian kelas VIII A 37 siswa, VIII B 38 siswa dan VIII C 38 siswa.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang

mempengaruhi, yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

25
26

terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

lingkungan belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang

dipengaruhi, yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar (Y).

E. Definisi Operasional
a. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa

selama kegiatan belajar secara efektif di sekolah setelah siswa mempelajari

materi yang diberikan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

ditunjukkan dengan angka atau huruf setelah melalui pengujian atau tes.

Data prestasi belajar diambil dari hasil ulangan harian siswa pada semester

genap tahun ajaran 2013/2014. Rata-rata nilai ulangan harian diperoleh

dengan menjumlah nilai ulangan harian lalu dibagi dengan frekuensi

ulangan yang telah dilakukan.

b. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar

siswa yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan perkembangan dalam

proses belajar. Lingkungan belajar terdiri dari lingkungan sosial dan

lingkungan nonsosial baik di sekolah maupun di tempat tinggal siswa.

Besarnya pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas

VIII dapat diukur dari lingkungan sosialnya yaitu peran orang tua, peran

teman bergaul siswa di rumah, peran teman sekelas, dan peran guru dalam
27

proses belajar siswa, serta diukur dari lingkungan nonsosial siswa yang

meliputi keadaan tempat belajar siswa, kelengkapan alat-alat belajar,

ketersediaan sumber belajar. Untuk memperoleh data mengenai lingkungan

belajar dilakukan dengan menggunakan angket dan dijawab oleh siswa kelas

VIII, kemudian dihitung skor dari hasil jawaban angket untuk mengetahui

apakah lingkungan belajar siswa mendukung atau tidak untuk proses

belajar.

c. Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar merupakan kondisi seorang siswa yang

mempunyai dorongan atau motivasi belajar untuk bersaing dan maju demi

kebaikan dirinya, berinisiatif dan kreatif dalam proses belajar, mampu

mengambil keputusan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses

belajar, memiliki kepercayaan diri atas kemampuan diri sendiri, serta

bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar yang dibebankan pada siswa.

Untuk memperoleh data mengenai kemandirian belajar dilakukan dengan

menggunakan angket dan dijawab oleh siswa kelas VIII, kemudian dihitung

skor dari hasil jawaban angket untuk mengetahui apakah kemandirian

belajar siswa rendah, sedang, atau tinggi.

F. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuesioner dan analisis dokumen.


28

1. Kuesioner (Angket)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2010: 199). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data mengenai lingkungan belajar dan

kemandirian belajar siswa berupa pernyataan kepada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 1 Temon.

2. Analisis Dokumen

Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa

dan data prestasi belajar kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon berupa

nilai ulangan harian semester genap tahun ajaran 2013/2014.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

a) Memberikan angket lingkungan belajar dan kemandirian belajar kepada

responden untuk diisi secara lengkap dan juga dengan mengisi identitas

responden tersebut seperti: nama dan kelas.

b) Kemudian pengumpulan data prestasi belajar dengan melihat nilai

ulangan harian semester genap siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1

Temon.

c) Proses pengolahan data dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama

pengolahan data tentang lingkungan belajar dan kemandirian belajar

siswa dan tahap kedua pengolahan data tentang prestasi belajar.


29

G. Instrumen penelitian
1. Instrumen penelitian
Kisi-kisi instrumen yang disusun antara lain mengenai lingkungan

belajar dan kemandirian belajar siswa. Kisi-kisi masing-masing yaitu:

Tabel 2
Kisi-kisi instrumen lingkungan belajar

No Indikator Nomor Item Butir Soal


1 Lingkungan sosial
a. Peran orang tua 1,2,3, 4,5*,6 6
b. Peran teman bergaul di rumah 7, 8*,9 3
c. Peran teman sekelas 10,11,12 3
d. Peran guru 3
2 Lingkungan nonsosial
a. Keadaan tempat belajar siswa 16,17,18*,19,20*,21 6
b. Kelengkapan alat-alat belajar 22,23 2
c. Ketersediaan sumber belajar 24,25,26 3
total 26
*pernyataan negatif

Tabel 3
Kisi-kisi instrumen kemandirian belajar

No Indikator Nomor Item Butir Soal


1 Mempunyai motivasi belajar 1,2,3,4,5 5
2 Inisiatif dan kreatif dalam proses 6,7,8,9* 4
belajar
3 Mengambil keputusan dalam 10,11,12,13 4
memecahkan masalah
4 Kepercayaan diri atas kemampuan diri 14,15,16*,17*, 5
sendiri 18
5 Sikap tanggung jawab 19,20* 2
total 20
* pernyataan negatif

Skala yang digunakan untuk pengukuran setiap variabel adalah dengan

model Skala Likert yang dimodifikasi menjadi empat pilihan jawaban. Skor
30

setiap alternatif jawaban atas pernyataan positif (+) dan pernyataan negatif

(-) seperti pada tabel berikut:

Tabel 4
Skor alternatif jawaban untuk instrumen lingkungan belajar

Pernyataan positif Pernyataan negatif


Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor
Sangat setuju/selalu 4 Sangat setuju/selalu 1
Setuju/sering 3 Setuju/sering 2
Tidak setuju/kadang-kadang 2 Tidak setuju/kadang-kadang 3
Sangat tidak setuju/tidak 1 Sangat tidak setuju/tidak 4
pernah pernah

Tabel 5
Skor alternatif jawaban untuk instrumen kemandirian belajar

Pernyataan positif Pernyataan negatif


Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor
Selalu 4 Selalu 1
Sering 3 Sering 2
Kadang-kadang 2 Kadang-kadang 3
Tidak pernah 1 Tidak pernah 4

2. Uji Coba Instrumen

“Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

valid dan reliabel” (Suharsimi Arikunto, 2006:168). Untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas instrumen, maka instrumen tersebut diadakan uji

coba terlebih dahulu. Menurut Suharsimi Arikunto “Sebagai contoh

sementara, untuk unit analisis siswa, subjek uji coba dapat diambil sejumah

25-40, suatu jumlah yang sudah memungkinkan pelaksanaan dan

analisisnya” (Suharsimi Arikunto, 2006:210). Uji coba dalam penelitian ini

dilakukan dengan responden sebanyak 30 siswa kelas IX SMP

Muhammadiyah 1 Temon.
31

a) Uji Validitas Konstrak

Uji validitas butir pertanyaan dilakukan untuk memperoleh

kesahihan dari butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Menurut Eko

Putro (2013: 146) Tanpa ada keterkaitan anata butir instrumen dengan

indikator, devinisi opoerasional dan konsep teori tentang variabel yang

diukur maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. Validitas atau

tingkat kevalidan suatu instrumen diukur dengan rumus korelasi product

moment dari Karl Pearson. Rumus korelasi product moment tersebut

sebagai berikut:

∑ (∑ )(∑ )
r =
{∑ (∑ ) { ∑ (∑ ) }

Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
N : Jumlah subyek atau responden
ΣX : Jumlah skor butir
ΣY : Jumlah skor total
Σ XY : Total perkalian X dan Y
(Σ X2) : Total kuadrat skor butir
(Σ Y2) : Total kuadrat skor total
(Suharsimi Arikunto, 2009:72).

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 siswa

kelas IX. Butir dinyatakan valid jika koefisien korelasi lebih atau sama

dengan 0,30 bila koefisien korelasi < 0,30 maka dianggap gugur

(Sugiono, 2008 : 190). Angket lingkungan belajar berjumlah 26 butir dan

angket kemandirian belajar berjumlah 20 butir. Butir pernyataan

kemudian dianalisis. Setelah rxy hitung ditemukan, kemudian

dikonsultasikan dengan rtabel untuk mengetahui butir pernyataan yang


32

sahih dan tidak sahih. Dengan pedoman bila rhitung ≥ rtabel pada

signifikansi 5% maka butir pernyataan valid, dan jika rhitung < rtabel maka

butir pernyataan tidak valid. Berdasarkan tabel nilai r Product Moment

(Sugiyono, 2010:373) untuk N = 30 dan taraf signifikansi 5%, nilai rtabel

yang tercantum adalah 0,361.

Setelah dikonsultasikan dengan rtabel, terdapat butir pernyataan

yang gugur, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 6
Tabel butir angket yang gugur

Variabel Butir Semula Butir Gugur Butir Gugur Butir Valid


X1 26 6, 8, 13 3 23
X2 20 9, 11, 18 3 17

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa untuk angket variabel

lingkungan belajar butir pernyataan yang valid berjumlah 23 butir dan

angket variabel kemandirian belajar jumlah butir pernyataan yang valid

17 butir. Butir-butir yang valid inilah yang digunakan sebagai pengumpul

data dalam penelitian ini.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas. Instrumen dikatakan

reliabel apabila instrumen tersebut cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik sehingga dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2006:178). Derajat

keajegan suatu alat ukur dalam hal ini adalah angket digunakan rumus

alpha:
33


= 1−
−1

Keterangan :
11 = Reliabilitas instrumen
2
∑ = Jumlah varians butir
2 = Varians total
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
(Suharsimi Arikunto, 2006:196)

Dalam penelitian ini uji reabilitas dengan menggunakan teknik alpha

conbach kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan reliabel

tidaknya suatu instumen menurut Eko Putro (2013: 165) bila alpha conbach

≥ 0,7 maka instumen dinyatakan reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini

juga menggunakan bantuan komputer program SPSS 17 for windows.

Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel 7
Hasil uji reabilitas instrumen

Variabel Reabilitas interprestasi


Lingkungan belajar 0,916 Sangat kuat
Kemandirian belajar 0,850 Sangat kuat
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan ringkasan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan

bahwa instrumen untuk masing-masing variabel berada dalam kategori

sangat kuat dan dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini.

H. Metode Analisis Data


1. Analisis deskriptif
“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data


34

yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi” (Sugiyono, 2008:

207-208). Analisis deskriptif merupakan analisis yang menguraikan tentang

data yang diperoleh dari penelitian dengan jelas memberi pengertian,

keterangan dan tafsiran terhadap data. Untuk mempermudah penggambaran

data-data yang diperloleh disajikan sebagai distribusi frekuensi dan diagram.

Data-data lingkungan belajar (X1), kemandirian belajar (X2), dan prestasi

belajar (Y) disajikan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

> Mi+1,5 SDi : Baik/Tinggi


> Mi s.d Mi + 1,5 Sdi : Cukup Baik/Cukup
> Mi-1,5 SDi s.d Mi : Kurang Baik/Kurang
< Mi-1,5 SDi : Tidak Baik/Rendah
Keterangan:
Mi : Mean Ideal
Mi = ½ (skor ideal tertinggi + skor ideal terendah)
SDi : Standar Deviasi Ideal
SDi = 1/6 (skor ideal tertinggi + skor ideal terendah)

2. Analisis kuantitatif
Metode analisis kuantitatif yang dipakai dengan rumus korelasi ganda
(Multiple Correlation). “korelasi ganda (Multiple Correlation) merupakan
angka yang menujukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel
independient secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel
dependen” (sugiyono, 2007: 231).
Penulis menggunakan rumus yang digunakan untuk mencari ada
tidaknya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
yaitu:
35

1. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear atau tidak

terhadap variabel terikatnya. Untuk mengadakan pengujian linearitas

dalam penelitian ini digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%, dengan

rumus :

Keterangan:
RKreg = Harga bilangan F garis regresi
RKreg = Rerata kuadrat garis regresi
RKres = Rerata kuadrat residu.
(Sutrisno Hadi, 2004:13)

Selanjutnya harga F yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga

Ftabel. Jika Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel berarti hubungan

kriterium dengan prediktor adalah hubungan linear. Jika Fhitung lebih

besar dari Ftabel berarti hubungan kriterium dengan prediktor adalah

hubungan non linear.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

multikolinearitas antara lingkungan belajar dengan kemandirian belajar

atau tidak. Untuk itu digunakan rumus korelasi product moment dari

Pearson :

∑ − (∑ )(∑ )
2
∑ X − (∑ )2 ∑ XY2 − (∑ )2

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
36

N = Jumlah subyek/responden
ΣXY = Total perkalian X dan Y
ΣX = Jumlah skor variabel bebas pertama
ΣY = Jumlah skor variabel bebas kedua
ΣX2 = Total kuadrat skor variabel bebas pertama
ΣY2 = Total kuadrat skor variabel variabel bebas kedua
(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)

Syarat terjadinya multikolinearitas adalah jika harga interkorelasi

antarvariabel bebas sama dengan atau lebih besar dari 0,800. Apabila

harga interkorelasi antarvariabel bebas kurang dari 0,800 berarti tidak

terjadi multikolinearitas. Analisis data dapat dilanjutkan apabila tidak

terjadi multikolinearitas.

I. Pengujian hipotesis
a) Analisis Regresi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan

belajar terhadap prestasi belajar, dan pengaruh kemandirian belajar

terhadap prestasi belajar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Membuat garis regresi linear sederhana

Y = aX + K

Keterangan :
Y : Kriterium
a : Bilangan koefisien prediktor
X : Prediktor
K : Bilangan konstanta
(Sutrisno Hadi, 2004: 5)

Harga a dan K dapat dicari dengan rumus :

ΣXY = aΣX2 +KΣX


ΣY = aΣX + NK
(Sutrisno Hadi, 2004: 5)
37

2) Mencari Koefisien Determinasi (r2) antara Prediktor X1 dengan Y dan

X2 dengan Y

2 1∑ 2
( 1 ) = 2

2 2∑ 2
( 2 ) = 2

Keterangan:
2 : koefisien determinasi antara X1 terhadap Y
( 1 )
2 : koefisien determinasi X2 terhadap Y
( 2 )
a1 : koefisien prediktor X1
a2 : koefisien prediktorX2
∑ 1 : jumlah produk X1 dengan Y
∑ 1 : jumlah produk X2 dengan Y
∑ 2 : jumlah kuadrat kriterium
(Sutrisno Hadi, 2004: 22)

3) Menguji Signifikansi dengan Uji t

Pengujian hipotesis yang akan digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel-variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat,

yaitu dengan memanfaatkan uji t. Adapun rumus uji t yang digunakan

adalah sebagai berikut:

√ −2
t=
1− 2

Keterangan :
t : nilai t hitung
r : koefisien korelasi parsial
n : jumlah sampel
(Sugiyono, 2010 : 230)

Selanjutnya harga t yang didapat dikonsultasikan dengan harga ttabel,

apabila harga thitung sama dengan atau lebih besar dari harga ttabel pada

taraf signifikansi 5%, maka antara variabel bebas dengan variabel

terikat berpengaruh secara signifikan, sebaliknya jika harga thitung


38

kurang dari harga ttabel maka variabel bebas terhadap variabel terikat

tidak berpengaruh secara signifikan.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

Sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

b) Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk

menguji hipotesis ke-3, yaitu pengaruh lingkungan belajar dan

kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII 2013/2014.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam analisis regresi ganda

adalah :

1) Membuat persamaan garis regresi dua prediktor, dengan rumus:

Y = a1X1 + a2X2 + K

Keterangan :
Y : Kriterium
K : Bilangan konstan
X1,X2 : Prediktor 1, prediktor 2
a1,a2 : Koefisien prediktor 1, koefisien prediktor 2
(Sutrisno Hadi, 2004: 18)

2) Mencari Koefisen Determinasi (R2) antara X1 dan X2 dengan Y:

2 1∑ 1 + 2∑ 2
= 2
1,2 ∑

Keterangan :
2
1,2
= koefisien determinasi antara Y dengan X1 dan X2
a1 = koefisien prediktor X1
a2 = koefisien prediktor X2
∑ 1 = jumlah produk X1 dengan Y
39

∑ 2 = jumlah produk x2 dengan Y


∑ 2 = Jumlah kuadrat kriterium
(Sutrisno Hadi, 2004: 22)

3) Menguji keberartian regresi ganda dengan uji F, dengan rumus:


2
( − − 1)
= 2
1−

Keterangan:
Freg = harga F garis regresi
N = cacah kasus
M = cacah prediktor
R = koefisien antara kriterium dengan prediktor-prediktor
(Sutrisno Hadi, 2004: 23)

Selanjutnya Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dengan derajat

kebebasan (db) melawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5%. Apabila

Fhitung sama dengan atau lebih besar dari Ftabel, maka terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel

terikat. Jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel, maka pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan.


BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Responden dalam penelitian ini berjumlah 113 yang merupakan siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon yang berada di tiga kelas dengan

rincian kelas VIII A (37 siswa), VIII B (38 siswa) dan VIII C (38 siswa). Data

hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel lingkungan belajar

(X1), kemandirian belajar (X2), dan variabel terikat yaitu prestasi belajar (Y).

Deskripsi data yang akan disajikan meliputi nilai Mean (M), Median

(Me), Modus (Mo) dan Standar Deviasi (SD). Selain itu juga disajikan tabel

distribusi frekuensi dan histogram. Adapun langkah-langkah yang digunakan

dalam menyajikan tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

1) Menghitung Jumlah Kelas Interval


Dalam menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess
yaitu:
= 1 + 3,3 log
Dimana:
K = Jumlah kelas interval
n = Jumlah data observasi atau responden
log = logaritma
2) Menentukan Rentang Data
Yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
3) Menghitung Panjang Kelas = Rentang kelas dibagi jumlah kelas

38
39

Kemudian dilanjutkan dengan penentuan kedudukan variabel

berdasarkan pengelompokan atas 3 ranking, pengelompokan atas 3 ranking

sebagaimana disebutkan oleh Suharsimi Arikunto adalah:

1) Kelompok Atas
Semua responden yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus 1
standar deviasi ke atas (> M + 1 SDi)
2) Kelompok Sedang
Semua responden yang mempunyai skor antara skor rata-rata minus 1
standar deviasi dan skor rata-rata plus 1 standar deviasi (antara M – 1 SDi
sampai M + 1 SDi)
3) Kelompok kurang
Semua responden yang mempunyai skor lebih rendah dari skor rata-rata
minus 1 standar deviasi (<M – 1 SDi)
(Suharsimi Arikunto, 2009: 264)

1. Lingkungan Belajar

Data lingkungan belajar (X1) siswa kelas VIII diperoleh dari angket

yang terdiri dari 23 butir pernyataan dengan menggunakan Skala Likert

yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, dimana 4 untuk skor tertinggi dan 1

untuk skor terendah. Dari butir pernyataan yang ada diperoleh skor tertinggi

adalah 81 dan skor terendah adalah 44. Dari 23 butir pernyataan yang ada,

diperoleh skor tertinggi ideal 23x4=92 dan skor terendah ideal 23x1=23.

Harga rerata (M) yang diperoleh sebesar 63,88, nilai tengah (Me)

sebesar 63,00, modus (Mo) sebesar 63, standar deviasi (SD) sebesar 8,108.

Untuk menentukan jumlah kelas digunakan rumus Sturges Rule yaitu

jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah responden,

jadi kelas intervalnya adalah 1+ 3,3 log 113, maka dapat diketahui jumlah

kelas intervalnya adalah 7,77 dibulatkan menjadi 8, rentang data sebesar (81

– 44) + 1 = 38. Dengan diketahuinya rentang data maka dapat diperoleh


40

panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 38/8 = 4,75

dibulatkan menjadi 5. Adapun distribusi frekuensi variabel lingkungan

belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8
Distribusi frekuensi skor lingkungan belajar

Interval Frekuensi Frekuensi Frekuensi


No Frekuensi
Kelas Komulatif Relatif(%) Kumulatif(%)
1 44-48 8 8 7,09 7,09
2 49-53 3 11 2,67 9,76
3 54-58 11 22 9,76 19,52
4 59-63 36 58 31,84 51,36
5 64-68 21 79 18,59 69,95
6 69-73 23 102 20,35 90,30
7 74-78 10 112 8,85 99,15
8 79-83 1 113 0,85 100
133 100,00
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel distribusi frekuensi skor variabel lingkungan belajar diatas, dapat

digambarkan kedalam histogram berikut ini:

Gambar 2: Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar

Selanjutnya di identifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel

lingkungan belajar dengan menggunakan nilai Mean dan Standar Deviasi.


41

Penentuan mean 1/2(92+23) dan diperoleh hasil 57,5. Standar deviasi adalah

sebesar 1/6(92-23) dan diperoleh hasil 11,5. Berdasarkan data tersebut maka

dapat dibuat distribusi kecenderungan sebagai berikut:

Tabel 9
Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar
No Inteval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Keterangan
1 < 46 7 6,20 Kurang
mendukung
2 46-69 79 69,91 Mendukung
3 ≥ 69 27 23,89 Sangat
mendukung
133 100
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 27 (23,89%) responden

yang memiliki lingkungan belajar berada dalam kategori sangat mendukung,

79 (69,91%) responden berada dalam kategori mendukung dan 7 (6,20%)

responden masuk dalam kategori kurang mendukung. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Muhammadiyah 1 Temon cenderung

telah memiliki lingkungan belajar yang mendukung untuk belajar.

Berdasarkan tabel 12 di atas dapat digambarkan histogram seperti berikut:

Gambar 3: Histogram Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel


Lingkungan Belajar
42

2. Kemandirian Belajar

Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk variabel kemandirian belajar

(X2) diperoleh dari angket yang terdiri dari 17 butir pernyataan dengan

menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, dimana 4

skor tertinggi dan 1 untuk skor terendah. Dari butir pernyataan yang ada

diperoleh skor tertinggi adalah 62 dan skor terendah adalah 33. Dari 17 butir

pertanyaan yand ada diperoleh skor tertinggi ideal 4x17=68 dan skor

terendah ideal 1x17.

Berdasarkan data yang diperoleh harga retata (M) sebesar 46,14, nilai

tengah (Me) sebesar 45,00 modus (Mo) sebesar 50, standar deviasi (SD)

sebesar 7,653. Untuk menentukan jumlah kelas digunakan rumus struges

rule yaitu jumlah kelas interval = 1+3,3 log n, dimana n adalah jumlah

responden, jadi kelas intervalnya adalah 1+3,3 log 133, maka dapat

diketahui jumlah kelas intervalnya adalah 7,775 dibulatkan menjadi 8,

rentang data sebesar (62-33)+1= 30. Dengan diketahuinya tentang data

diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 30/8 = 3,75

dibulatkan menjadi 4. Distribusi frekuensi skor tercantum sebagai berikut:

Tabel 10
Distribusi frekuensi skor variabel kemandirian belajar

No Interval Frekuensi Frekuensi Frekuensi


Frekuensi
Kelas Komulatif Relatif(%) Kumulatif(%)
1 33-36 16 16 14,160 14,160
2 37-40 15 31 13,274 27,434
3 41-44 18 49 15,929 43,363
4 45-48 20 69 17,699 61,062
5 49-52 16 85 14,159 75,221
6 53-56 16 101 14,159 89,38
43

7 57-60 11 112 9,735 99,115


8 61-64 1 133 0,885 100,00
133 100,00
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel distribusi frekuensi skor variabel kemandirian belajar di atas

dapat digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 4: Histogram distribusi frekuensi variabel kemandirian belajar

Selanjutnya diidentifikasi kecenderungan Kemandirian Belajar dengan

penentuan mean ideal 1/2 (68+ 17) dan didapatkan hasil 42,5. Standar

deviasi ideal adalah 1/6 (68-17) dan diperoleh hasil 8,5. Berdasarkan data

tersebut dapat dibuat distribusi kecenderungan sebagai berikut:

Tabel 11
Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar

No Inteval KelasFrekuensi Frekuensi Relatif (%) Keterangan


1 < 34 5 4,425 Rendah
2 34-51 77 68,142 Sedang
3 ≥ 51 31 27,433 Tinggi
133 100
Sumber: Data primer yang diolah
44

Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 5 (4,425%) responden

yang berada dalam kategori rendah, 77 (68,142%) responden berada dalam

kategori sedang dan 31 (27,433%) responden masuk dalam kategori tinggi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Muhammadiyah 1

Temon cenderung memiliki Kemandirian Belajar dalam kategori sedang.

Berdasarkan tabel 14 di atas dapat digambarkan histogram seperti berikut:

Gambar 5. Histogram Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel


Kemandirian Belajar

1. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar diukur dengan menggunakan data nilai ulangan harian

siswa yang dirata-rata pada semester genap siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014. Hasil analisis

menunjukkan bahwa untuk variabel prestasi belajar (Y) diperoleh skor

tertinggi adalah 92,25 dan skor terendah yaitu 70. Jumlah kelas 1+3,3 log

113= 7,775 dibulatkan menjadi 8. Rentang data 92,25-70+1= 23,25 dan

panjang kelas 23,25/8= 2,90 dibulatkan menjadi 3. Nilai M sebesar 77,50,

nilai Me 77,50 dan Mo 70 serta Standar deviasi sebesar 6,093. Distribusi

frekuensi skor tercantum dalam tabel berikut:


45

Tabel 12
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Prestasi Belajar
Interval Frekuensi Frekuensi Frekuensi
No Frekuensi
Kelas Komulatif Relatif(%) Kumulatif(%)
1 70-72 31 31 27,434 27,434
2 73-75 14 45 12,389 39,823
3 76-78 20 65 17,699 57,522
4 79-81 17 82 15,044 72,566
5 82-84 12 94 10,619 83,185
6 85-87 10 104 8,850 92,035
7 88-90 6 110 5,310 97,345
8 91-93 3 113 2,655 100,00
113 100,00
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel distribusi frekuensi skor variabel prestasi belajar di atas,dapat

digambarkan dalam histogram berikut ini:

Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar

Dari histogram menunjukkan bahwa frekuensi terbesar pada kelas 70-72

dengan frekuensi 31 siswa (27,434).

Kategori prestasi belajar yang diterapkan di SMP Muhammadiyah 1

Temon untuk kelas VIII adalah sebagai berikut:

Sama dengan atau lebih dari 70: tuntas

Kurang dari 70 : belum tuntas


46

Tabel 13
Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Prestasi Belajar

No Inteval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Keterangan


1 < 70 0 0 Belum tuntas
2 ≥ 70 133 100 tuntas
133 100
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua siswa termasuk

kedalam kategori tuntas.

Gambar 7: Histogram Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel

B. Pengujian Prasarat Analisis


1. Uji Linearitas

Uji linearitas pengaruh dapat diketahui dengan menggunakan uji F.

Dalam SPSS 17 for windows untuk menguji linearitas digunakan deviation

from linearity dari uji F linear yang tercantum dalam ANOVA tabel dari

output yang dihasilkan dengan menggunakan bantuan komputer program

SPSS 17 for Windows. Pengaruh antara variabel bebas dengan variabel

terikat linear apabila nilai Fhitung ≤ Ftabel. Ringkasan hasil uji linearitas

tercantum dalam tabel berikut ini:


47

Tabel 14
Rangkuman Hasil Uji Linearitas

Harga
variabel db p kesimpulan
Fhitung Ftabel
X1-y 26/112 0,157 1,343 1,60 linier
X2-y 24/112 0,183 1,309 1,63 Linier
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel dependen lebih besar dari 0,05 dan harga

Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

linear.

2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas antarvariabel bebas sebagai syarat digunakannya regresi

berganda dalam menguji hipotesis. Uji multikolinearitas dilakukan dengan

menghitung besarnya interkorelasi variabel bebas. Hasil uji

multikolinearitas secara ringkas disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 15
Rangkuman hasil uji multikolinearitas
Variabel X1 X2 Keterangan
X1 1,000 0,336 Tidak terjadi
X2 0,336 1,000 multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji multikolinearitas antara variabel lingkungan belajar dan

variabel kemandirian belajar menunjukkan bahwa interkorelasi antar

variabel bebas tidak ada yang melebihi 0,800. Dengan demikian, tidak
48

terjadi multikolinearitas antarvariabel sehingga analisis regresi ganda dapat

dilanjutkan.

C. Pengujian Hipotesis

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan

hipotesis ke dua pada penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi

sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga menggunakan teknik

analisis regresi ganda. Untuk lebih jelasnya hasil uji hipotesis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis Pertama (Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap

Prestasi Belajar)

Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

lingkungan belajar terhadap prestasi belajar Siswa Kelas VIII SMP

Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014. Ringkasan hasil

analisis regresi linear sederhana untuk hipotesis pertama dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Tabel 16
Hasil regresi linear sederhana hipotesis pertama
Variabel Koefisien rx1y r2x1y thitung Keterangan
X1-y 0,359 0,447 0,228 5,719 Positif-signifikan
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel tersebut, hasil analisis data dengan menggunakan

program SPSS versi 17.0 menunjukkan harga koefisien X1 sebesar 0,359

dan bilangan konstantanya sebesar 54,597. Berdasarkan angka-angka

tersebut dapat disusun persamaan garis regresi satu prediktor sebagai


49

berikut: Y = 0,359X1 + 54,597, artinya jika X1 naik 1 satuan, Y naik sebesar

0,359.

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dengan satu prediktor

menunjukkan koefisien korelasi 1


sebesar 0,477 dan koefisien

determinasi 2 sebesar 0,228. Setelah dilakukan uji signifikansi dengan


1

menggunakan uji t diperoleh harga thitung sebesar 5,719 dan harga ttabel pada

taraf signifikansi 5% dengan db=111 yaitu sebesar 1,980. Hal ini

menunjukkan bahwa harga rx1y sebesar 0,477, harga r2x1y sebesar 0,228 dan

harga thitung 5,719 lebih besar dari harga ttabel 1,980, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan

belajar terhadap prestasi belajar Siswa Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1

Temon Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Uji Hipotesis Kedua (Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi

Belajar)

Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP

Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014. Ringkasan hasil

analisis regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

Tabel 17
Hasil analisis regresi linear sederhana hipotesis kedua

Variabel Koefisien rx1y r2x1y thitung Keterangan


X2-y 0,328 9,412 0,170 4,763 Positif-signifikan
Sumber: Data primer yang diolah
50

Berdasarkan tabel tersebut, hasil analisis data dengan menggunakan

program SPSS versi 17.0 menunjukkan harga koefisien X2 sebesar 0,328

dan bilangan konstantanya sebesar 62,366. Berdasarkan angka-angka

tersebut dapat disusun persamaan garis regresi satu prediktor sebagai

berikut: Y = 0,328X2 + 62,366, artinya jika X2 naik 1 satuan, maka Y naik

sebesar 0,328.

Hasil analisis regresi sederhana dengan satu prediktor menunjukkan

koefisien korelasi sebesar 0,412 dan koefisien determinasi 2


2 2

sebesar 0,170. Setelah dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji t

diperoleh harga thitung sebesar 4,763 dan harga ttabel pada taraf signifikansi

5% dengan db= 111 sebesar 1,980. Hal ini menunjukkan bahwa rx2y

sebesar 0,412, harga r2 x2y sebesar 0,170 dan harga thitung 4,763 lebih besar

dari harga ttabel 1,980, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran 2013/2014.

3. Uji Hipotesis Ketiga (Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kemandirian

Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar)

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

lingkungan belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun

Ajaran 2013/2014. Dalam menguji hipotesis tersebut digunakan teknik

analisis regresi ganda. Ringkasan hasil analisis regresi ganda dapat dilihat

pada tabel berikut:


51

Tabel 18
Ringkasan Hasil Regresi Ganda

Variabel Koefisien
X1 0,287
X2 0,226
Konstanta 48,754
(1,2) 0,547
2
(1,2) 0,299
Fhitung 23,457
Ftabel 3,09
Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil perhitungan diperoleh harga koefisien korelasi variabel

lingkungan belajar sebesar 0,287 dan harga koefisien korelasi variabel

kemandirian belajar sebesar 0,226, harga konstanta (k) sebesar 48,754.

Berdasarkan angka-angka tersebut maka dapat disusun persamaan garis

regresi ganda sebagai berikut: Y = 0,287X1 + 0,226X2 + 48,754

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 sebesar

0,287, artinya apabila nilai lingkungan belajar (X1) meningkat 1 satuan

maka nilai Prestasi Belajar (Y) akan meningkat sebesar 0,287 satuan,

dengan asumsi X2 tetap. Koefisien X2 sebesar 0,226 artinya apabila nilai

lingkungan belajar (X2) meningkat 1 satuan maka pertambahan nilai pada

prestasi belajar (Y) sebesar 0,226 dengan asumsi nilai X1 tetap.

Hasil analisis regresi ganda menunjukkan koefisien korelasi (Ry(1,2))

sebesar 0,547 dan koefisien determinasi (R2y(1,2)) sebesar 0,299. Setelah

dilakukan uji siginifikansi menggunakan uji F diperoleh harga Fhitung sebesar

23,457 dan Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan db 2:110 sebesar 3,09.

Hal ini menunjukkan bahwa harga Ry(1,2) yaitu 0,547, harga R2y(1,2) sebesar
52

0,299 dan harga Fhitung 23,457 lebih besar dari harga Ftabel 3,09, sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

lingkungan belajar dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran 2013/2014.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Ringkasan hasil penelitian mengenai lingkungan belajar dan kemandirian

belajar terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada gambar berikut:

2
1 =0,447, 1 =0,228 ,

X1
(1,2)=0,547, 2(1,2) =0,299
Y

X2
2
2 =0,412, 2 =0,170 ,

Gambar 8: Ringkasan Hasil Penelitian

Keterangan:
X1 : Lingkungan belajar
X2 : Kemandirian belajar
Y : Prestasi belajar
: (1) Pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar, (2)
pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar
: Pengaruh lingkungan belajar dan kemandirian belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar
1 : Koefisien korelasi lingkungan belajar terhadap prestasi belajar
2
1 : Koefisien determinasi lingkungan belajar terhadap prestasi
belajar
2 : Koefisien korelasi kemandirian belajar terhadap prestasi belajar
2
2
: Koefisien determinasi lingkungan belajar terhadap prestasi
belajar
: Koefisien korelasi lingkungan belajar dan kemandirian belajar
(1,2)
2 secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
(1,2) : Koefisien determinasi lingkungan belajar dan kemandirian
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
53

1. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar. Dari hasil analisis

menggunakan regresi sederhana diperoleh harga koefisien (X1) sebesar

0,359 dan bilangan konstantanya 54,597. Persamaan garis regresinya adalah

Y= 0,359X1+54,597. Persamaan tersebut memiliki arti jika lingkungan

belajar naik 1 satuan maka prestasi belajar akan naik sebesar 0,359. Hasil

pengujian menunjukkan harga koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,477 dan

harga koefisien determinasi 2 sebesar 0,228. Setelah dilakukan uji t


1

diperoleh thitung sebesar 5,719 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db

= 111 sebesar 1,980. Harga rx1y dan harga 2 menunjukkan X1


1

berpengaruh positif terhadap Y dan thitung 5,719 lebih besar dari ttabel 1,980

menunjukkan pengaruh X1 terhadap Y adalah signifikan. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif dan signifikan

lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan belajar berpengaruh terhadap

prestasi belajar, semakin mendukung lingkungan belajar akan semakin

tinggi pula prestasi belajar yang dicapai siswa, dan sebaliknya jika

lingkungan belajar siswa kurang mendukung maka prestasi belajar siswa

akan semakin rendah pula.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori Muhibbin Syah (2005: 137)

yang menyebutkan bahwa kondisi lingkungan berpengaruh terhadap proses

belajar siswa. lingkungan belajar yang dapat mempengaruhi proses belajar


54

terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. Lingkungan belajar

siswa yang mendukung tentunya akan membangkitkan semangat belajar

anak. Dengan demikian apabila lingkungan belajar siswa mendukung maka

akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

2. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar. Dari hasil analisis

menggunakan regresi sederhana menunjukkan harga koefisien (X2) sebesar

0,328 dan bilangan konstantanya 62,366. Persamaan garis regresinya adalah

Y= 0,328X2+62,366. Arti dari persamaan tersebut adalah jika kemandirian

belajar naik 1 satuan maka prestasi belajar akan naik sebesar 0,328. Dari

hasil analisis juga diperoleh harga koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,412 dan

harga koefisien determinasi 2 sebesar 0,170. Setelah dilakukan uji t


2

diperoleh thitung sebesar 4,763 dan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db

= 111 sebesar 1,980. Nilai rx2y dan 2 menunjukkan X2 berpengaruh


敦2

positif terhadap Y dan harga thitung 4,763 >ttabel 1,980 menunjukkan pengaruh

X2 terhadap Y signifikan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar

terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII Muhammadiyah 1 Temon Tahun

Ajaran 2013/2014. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemandirian

belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar, semakin tinggi kemandirian

belajar yang dimiliki siswa maka akan berpengaruh dengan semakin

tingginya prestasi belajar yang diraih siswa, dan sebaliknya semakin rendah
55

kemandirian belajar yang dimiliki siswa maka akan berpengaruh dengan

semakin rendahnya prestasi belajar siswa.

3. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kemandirian Belajar terhadap

Prestasi Belajar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan lingkungan belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama

terhadap prestasi belajar. Dari hasil analisis menggunakan regresi ganda

diperoleh harga koefisien X1 sebesar 0,287, koefisien X2 sebesar 0,226 dan

konstanta (k) sebesar 48,754 maka persamaan garis regresinya Y = 0,287X1

+ 0,226X2 + 48,754. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien

X1 sebesar 0,287, artinya apabila nilai lingkungan belajar (X1) meningkat 1

point maka nilai prestasi belajar (Y) akan meningkat sebesar 0,287 point,

dengan asumsi X2 tetap dan apabila koefisien X2 meningkat 1 point maka

pertambahan nilai pada prestasi belajar (Y) sebesar 0,226 dengan asumsi

nilai X1 tetap. Dari hasil analisis juga diperoleh harga koefisien korelasi

(Ry(1,2)) sebesar 0,547 dan harga koefisien determinasi (R2y(1,2)) sebesar

0,299. Setelah dilakukan uji F diperoleh Fhitung sebesar 23,457 dan Ftabel pada

taraf signifikansi 5% dengan db 2 : 110 sebesar 3,09.Nilai Ry(1,2) dan R2y(1,2)

menunjukkan X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap

Y dan nilai Fhitung 23,457 lebih besar dari Ftabel 3,09 yang berarti pengaruh

X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y signifikan, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan

belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap prestasi


56

belajar siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Temon tahun ajaran

2013/2014. Dengan demikian lingkungan belajar yang mendukung dan

kemandirian belajar yang tinggi secara bersama-sama akan meningkatkan

kemauan dan semangat belajar siswa untuk mencapai prestasi belajar yang

lebih optimal, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin mendukung

lingkungan belajar yang dimiliki siswa dan semakin tingginya kemandirian

belajar maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar, dan sebaliknya jika

lingkungan belajar kurang mendukung dan kemandirian belajar rendah

maka prestasi belajar akan semakin rendah pula.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori Ngalim Purwanto (2006:102)

yang menyebutkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor individual

dan faktor dari luar individu. lingkungan belajar merupakan faktor dari luar

individu, sedangkan kemandirian belajar merupakan faktor individual yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar. Siswa yang memiliki lingkungan

belajar yang mendukung, tenang dan nyaman dapat belajar dengan lancar

apalagi dengan adanya kemandirian belajar yang tinggi maka akan

membantu siswa dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi.


BAB V
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka kesimpulan

yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan belajar terhadap

prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun

Ajaran 2013/2014. hal ini ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi

(rx1y) sebesar 0,477 harga koefisien determinasi (r2x1y) sebesar 0,228 dan

harga thitung 5,719 lebih besar dari ttabel 1,980.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap

prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun

Ajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi

(rx2y) sebesar 0,412 koefisien determinasi (r2x2y) sebesar 0,170 dan harga

thitung sebesar 4,763 lebih besar dari ttabel 1,980.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan belajar dan

kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Temon Tahun Ajaran 2013/2014. Hal

ini ditunjukkan dengan harga koefisien korelasi (R y(1,2)) sebesar 0,547

koefisien determinasi (R2 y(1,2)) sebesar 0,299, dan harga Fhitung 23,457

lebih besar dari 3,09. Persamaan garis regresinya Y = 0,287X1 + 0,226X2

+ 48,754. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa apabila nilai

lingkungan belajar (X1) meningkat 1 satuan maka nilai prestasi belajar

57
58

(Y) akan meningkat sebesar 0,287 dengan asumsi X2 tetap dan apabila

koefisien X2 meningkat 1 satuan maka pertambahan nilai pada prestasi

belajar (Y) sebesar 0,226 dengan asumsi nilai X1 tetap.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas maka

dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa, berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar. Oleh karena itu

untuk meningkatkan prestasi belajar, siswa sebaiknya memiliki inisistif

untuk mempelajari materi-materi sebelum guru mengajarkannya di kelas,

selain itu siswa juga harus berusaha untuk memecahkan kesulitan-

kesulitan dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan belajar siswa

terhadap prestasi belajar. Untuk itu, dalam meningkatkan prestasi belajar,

siswa perlu mengkondisikan agar lingkungan belajar siswa yang tenang,

Apabila kondisi tidak memungkinkan siswa sebaiknya mengubah pola

belajarnya di pagi hari saat suasana rumah dalam keadaan tenang agar

dapat berkonsentrasi dengan baik.

2. Bagi sekolah dan guru, supaya prestasi belajar bisa meningkat dan untuk

meningkatkan kemandirian belajar, guru perlu memberikan tugas-tugas

mandiri agar siswa mau berusaha untuk mempelajari materi tidak hanya

dari buku paket yang diwajibkan saja, pihak sekolah juga perlu

menerapkan peraturan dan sanksi yang tegas untuk siswa apabila ada
59

siswa yang mencontek, sedangkan untuk meningkatkan Lingkungan

Belajar Siswa di sekolah, sekolah diharapkan dapat membenahi

lingkungan belajar Siswa di sekolah dan memberikan saran kepada orang

tua siswa agar memantau kegiatan belajar anak di rumah. Pihak sekolah

perlu mengkondisikan fasilitas-fasilitas sekolah seperti perpustakaan dan

laboratorium agar nyaman di pakai siswa misalnya dengan cara

memberikan penerangan yang cukup untuk ruang perpustakaan agar

siswa dapat membaca dengan jelas.

3. Bagi peneliti lain, dalam penelitian ini membahas tentang prestasi belajar

yang melibatkan dua variabel yaitu kemandirian belajar dan lingkungan

belajar siswa. namun di luar itu masih banyak variabel lain yang

berpengaruh seperti bakat, minat, kedisiplinan, kebiasaan belajar, dan

sebagainya. Oleh karena itu dimungkinkan bagi peneliti lain untuk

melakukan penelitian tentang variabel-variabel lain yang berkaitan

dengan prestasi belajar.


DAFTAR PUSTAKA

Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:


LaksBang Mediatama.

Bimo Walgito. (2010). Bimbingan Konseling (Studie Karier). Yogyakarta: Andi


Offset.

Eko Putro Widoyoko (2013) Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.


Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Haris Mudjiman. (2007). Belajar Mandiri (Self-Motivated Learning). Surakarta:


UNS Press.

Martinis Yamin. (2007). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan


Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Mohammad Ali & Mohammad Asrori. (2005). Psikologi Remaja Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Muhibbin Syah. (2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung:


Rosda Karya.

Nyoman Dantes. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Oemar Hamalik. (2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. PT.
Bumi Aksara.

________(2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

________(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik (edisi revisi


VI). Jakarta: Rineka Cipta.

________( (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.

Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.


LAMPIRAN
UJI COBA
INSTRUMEN PENELITIAN

Identitas Responden
Nama
No. Absen
Kelas

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda
check (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia berikut ini:

Keterangan:
SS = Sangat setuju SL = Selalu
TS = Tidak setuju KK = Kadang-kadang
S = Setuju SR = Sering
STS = Sangat Tidak Setuju TP = Tidak Pernah

Lingkungan Belajar
S S K T
NO PERTANYAAN
SL SR KK TP
1 Orang tua saya memperhatikan kebutuhan sekolah
saya.
2 Orang tua saya membantu saya apabila saya
mengalami kesulitan pada saat mengerjakan PR.
3 Setiap ada ulangan/tes orang tua saya menanyakan
hasilnya.
4 Orang tua saya menyalakan televisi pada saat saya
belajar, sehingga mengganggu kegiatan belajar saya
5 Orang tua saya memperhatikan jam belajar saya.
6 Orang tua saya menyuruh saya belajar.
7 Teman-teman di lingkungan tempat tinggal saya
membantu saya apabila saya mengalami kesulitan pada
saat mengerjakan PR.
8 Teman di lingkungan tempat tinggal saya mengajak
pergi bermain pada saat jam belajar.
9 Teman-teman saya di rumah mengajak saya untuk
belajar bersama
10 Teman-teman sekelas saya saling bersaing meraih
prestasi setinggi-tingginya.
11 Teman-teman sekelas saya mengajak berdiskusi
tentang pelajaran.
12 Teman-teman yang pandai membantu saya untuk
belajar jika saya kesulitan dalam belajar.
13 Guru memberikan kesempatan muridnya untuk
bertanya.
14 Penjelasan guru tentang materi mudah dipahami.
15 Guru membantu saya apabila saya mengalami
S S K T
NO PERTANYAAN
SL SR KK TP
kesulitan dalam memahami pelajaran.
16 Ruang khusus untuk belajar di rumah saya mendukung
untuk proses belajar.
17 Suhu udara ruang kelas saya mendukung untuk belajar.
18 Suasana sekitar tempat belajar saya ramai, sehingga
saya kesulitan untuk berkonsentrasi.
19 Ruang kelas saya tenang sehingga mendukung untuk
kegiatan belajar mengajar.
20 Tempat belajar saya dekat dengan televisi sehingga
saya terganggu saat belajar.
21 Ruang belajar saya memiliki penerangan yang baik.
22 Alat-alat belajar (alat peraga, perpustakaan, ruang
praktek) di sekolah saya mendukung untuk proses
belajar mengajar.
23 Alat-alat belajar saya yang lengkap (pensil, bollpoint,
buku tulis, penggaris, kalkulator, komputer)
memberikan kemudahan bagi saya dalam praktik.
24 Buku penunjang selain buku paket mempermudah saya
dalam belajar.
25 Internet yang tersedia di sekolah membantu saya dalam
menambah informasi.
26 Catatan saya lengkap.

Kemandirian Belajar
NO PERTANYAAN SL SR KK TP
1 Selain belajar di sekolah saya juga belajar materi pelajaran
sendiri di rumah.
2 Saya belajar tanpa disuruh orang tua.
3 Meskipun nilai saya bagus, saya tetap belajar untuk
mempertahankannya.
4 Apabila guru berhalangan hadir ke kelas, saya akan tetap
belajar meskipun teman-teman berbincang-bincang atau ke
luar kelas.
5 Apabila teman-teman mendapat nilai tinggi, saya terdorong
untuk bersaing dengan mereka
6 Untuk meningkatkan pengetahuan saya berusaha membaca
buku yang menunjang selain buku paket yang diwajibkan.
7 Saya berusaha belajar sendiri mengenai materi pelajaran
yang akan disampaikan oleh guru.
8 Saya berusaha memecahkan sendiri kesulitan dalam belajar.
9 Saya melaksanakan kegiatan belajar tidak sesuai dengan
rencana yang saya buat.
10 Apabila ada materi yang belum jelas, saya menanyakan
kepada guru.
11 Saya akan bertanya kepada orang yang lebih mengerti
apabila saya mengalami kesulitan belajar.
12 Saya tidak lekas putus asa apabila tidak dapat mengerjakan
NO PERTANYAAN SL SR KK TP
tugas/soal dari guru.
13 Saya berusaha mengerjakan soal-soal latihan meskipun itu
sulit.
14 Ketika ulangan, saya berusaha mengerjakan dengan
kemampuan saya sendiri.
15 Meskipun saya mendapatkan nilai ulangan jelek, saya tetap
merasa puas daripada mendapatkan nilai tinggi namun hasil
dari mencontek.
16 Saya lebih percaya terhadap jawaban teman daripada
jawaban sendiri ketika ulangan.
17 Saya minder apabila teman-teman saya pandai.
18 Saya yakin dengan belajar tekun, prestasi yang saya raih
akan maksimal.
19 Apabila ada tugas kelompok, saya ikut aktif mengerjakan
tugas tersebut.
20 Saya belajar ketika ada pekerjaan rumah (PR) saja.
INSTRUMEN PENELITIAN

Identitas Responden
Nama
No. Absen
Kelas

Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda
check (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia berikut ini:

Keterangan:
SS = Sangat setuju SL = Selalu
TS = Tidak setuju KK = Kadang-kadang
S = Setuju SR = Sering
STS = Sangat Tidak Setuju TP = Tidak Pernah

Lingkungan Belajar
NO PERTANYAAN SL SR KK TP
1 Orang tua saya memperhatikan kebutuhan sekolah saya.
2 Orang tua saya membantu saya apabila saya mengalami
kesulitan pada saat mengerjakan PR.
3 Setiap ada ulangan/tes orang tua saya menanyakan
hasilnya.
4 Orang tua saya menyalakan televisi pada saat saya belajar,
sehingga mengganggu kegiatan belajar saya
5 Orang tua saya memperhatikan jam belajar saya.
6 Teman-teman di lingkungan tempat tinggal saya membantu
saya apabila saya mengalami kesulitan pada saat
mengerjakan PR.
7 Teman-teman saya di rumah mengajak saya untuk belajar
bersama
8 Teman-teman sekelas saya saling bersaing meraih prestasi
setinggi-tingginya.
9 Teman-teman sekelas saya mengajak berdiskusi tentang
pelajaran.
10 Teman-teman yang pandai membantu saya untuk belajar
jika saya kesulitan dalam belajar.
11 Penjelasan guru tentang materi mudah dipahami.
12 Guru membantu saya apabila saya mengalami kesulitan
dalam memahami pelajaran.
13 Ruang khusus untuk belajar di rumah saya mendukung
untuk proses belajar.
14 Suhu udara ruang kelas saya mendukung untuk belajar.
15 Suasana sekitar tempat belajar saya ramai, sehingga saya
kesulitan untuk berkonsentrasi.
16 Ruang kelas saya tenang sehingga mendukung untuk
kegiatan belajar mengajar.
17 Tempat belajar saya dekat dengan televisi sehingga saya
NO PERTANYAAN SL SR KK TP
terganggu saat belajar.
18 Ruang belajar saya memiliki penerangan yang baik.
19 Alat-alat belajar (alat peraga, perpustakaan, ruang praktek)
di sekolah saya mendukung untuk proses belajar mengajar.
20 Alat-alat belajar saya yang lengkap (pensil, bollpoint, buku
tulis, penggaris, kalkulator, komputer) memberikan
kemudahan bagi saya dalam praktik.
21 Buku penunjang selain buku paket mempermudah saya
dalam belajar.
22 Internet yang tersedia di sekolah membantu saya dalam
menambah informasi.
23 Catatan saya lengkap.

Kemandirian Belajar
NO PERTANYAAN SL SR KK TP
1 Selain belajar di sekolah saya juga belajar materi pelajaran
sendiri di rumah.
2 Saya belajar tanpa disuruh orang tua.
3 Meskipun nilai saya bagus, saya tetap belajar untuk
mempertahankannya.
4 Apabila guru berhalangan hadir ke kelas, saya akan tetap
belajar meskipun teman-teman berbincang-bincang atau ke
luar kelas.
5 Apabila teman-teman mendapat nilai tinggi, saya terdorong
untuk bersaing dengan mereka
6 Untuk meningkatkan pengetahuan saya berusaha membaca
buku yang menunjang selain buku paket yang diwajibkan.
7 Saya berusaha belajar sendiri mengenai materi pelajaran
yang akan disampaikan oleh guru.
8 Saya berusaha memecahkan sendiri kesulitan dalam belajar.
9 Apabila ada materi yang belum jelas, saya menanyakan
kepada guru.
10 Saya tidak lekas putus asa apabila tidak dapat mengerjakan
tugas/soal dari guru.
11 Saya berusaha mengerjakan soal-soal latihan meskipun itu
sulit.
12 Ketika ulangan, saya berusaha mengerjakan dengan
kemampuan saya sendiri.
13 Meskipun saya mendapatkan nilai ulangan jelek, saya tetap
merasa puas daripada mendapatkan nilai tinggi namun hasil
dari mencontek.
14 Saya lebih percaya terhadap jawaban teman daripada
jawaban sendiri ketika ulangan.
15 Saya minder apabila teman-teman saya pandai.
16 Apabila ada tugas kelompok, saya ikut aktif mengerjakan
tugas tersebut.
27 Saya belajar ketika ada pekerjaan rumah (PR) saja.





 
A. DATA PENELITIAN ANGKET LINGKUNGAN BELAJAR

  

 
                      

        2      
           


 
  
 
 
 
 
 
 3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 3
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
   
 3
3 
  
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
   
  
 
 2
3 
   
   
  
  
  
  
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 3
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 4
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 2
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 3
4 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
   
 
 
 
 2
2  
 
 
 
 
 
  
   
 
  
  



 
   
   
 4
3 
  
 
 
   
 
 
 
  
 
  
 



 
 
 
 
 
 
 
 3
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 4 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 2
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 2
4 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
    
 3
2  
  
 
 
   
 
 
 
 
  
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 2
2 
 
 
 
    
 
  
 
 
 
  
 



 
 
 
 
 
 
 
 2
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 3
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 3
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
  
 
 3
3 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
  
 
 
  



 
  
 
  
 
 3
3 
    
 
 
  
   
  
 
  



 
 
 
 
 
 
 
 3
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 2
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 3
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
    
 
  4
3  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 



        3    
             

               
  
 
 
 
 
 
 
4 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


        3      
           


               
  
 
 
 
 
 
 3
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 3
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
   
  
  3
3  
 
   
 
 
 
 
 
  
    



 
   
  
 
 3
3   
 
 
  
  
 
   
 
   



 
 
 
 
 
 
 
 4
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 2
3 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 4 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 4
2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


        4                 



        4                 


 

 



       2    
             


  
 
 
 
 
 
 2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 

 

 
  

  
 2
3 
 
 
  
  
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 





 

 
  
 
 

  13
2 
 
 
  
 
 

 
 
 
  
  

 

 

 





 

 
 
 

  
 
 3 
 

 
 
 
 
  
 
 
  
   
 
 





 

 
 
 
 
 
 
 33
1 
 

 
 
 
 
 
 
  

 

 
 
 
 
 
 





 

 

 
 
 
 

 

 42
3 

 

 
 

 

 
 

 

 
 
 

 
 
  

 

 





 

 
 
 

 

 
  3  
 

 

 
 

 
 
  

 
 
 

 
  

 



 

 

 

 
 

 

 

 4
3 

 
 
 
 

 

 

 

  

 

 

  
  
 





 

 
 
 
 
 
 

 22
3 
 
 
 
 
  
 

 

 
 
  

 

 

 

 





 

 

  
 
 

 
 3
2 

 

 
 
 
 
  

  

 

 
 
 
   





 

   

 
 
 
 2
3 

 
  

 

 

 
 
  

 
 

  

 

 
 





 

  
  
 

 
 24 

   

 
 

 
 
 
 

 
 

 
 

 
 
 





 

 

 

 

 
 
 
 3 

 

 
 
 
 

 
 
 
  
 
 
 

 

 

 





 

 
 

 

 
 

  34
2 
 

 
 
 

 

 
 

  
 
 
   

 

 





 

 

 
 
 
 
 
 32 

 

 
 

 
 
 
 
 
 
 
 

 
 

 
 
 





 

 
 
 
 
 

 
 32 
 

 
 

 

 
 
 

 

 

 
 

 
 
 
 
 





 

 
 
 

 
 

 

 3
4 
 

 

 
 

 

 

 

 

 
 

 

 

 
 

  





 

 

  
  

  22
3 
 

 
  

 
 

 
 

 
 
 

 
 

  
 






 

 

 
 

 

  
 22
4  
 
 
 

  
  
 

 

 

 

 
  
 





 

 

  

  

  2 

 
 

 

 

 
 
 

 
 
 

 
 

   

 





 

 
 
 
 

  

 23 

 
 

 
 

  

 
 

   

 
  

 
 





 
  
 
 
  
 23 
 
 
   

  
 
 
 
 
 
 
  
 



               

 
 

 
 

 

 

 

 3
2
 

 

 

 
 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 
 

 




 
 
 
 
 
 
 
 23 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



               

 
 

 

 

 

 

 

 3

2 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 




 

 
 

 
 

  

 2 
 

  

 

 

 

 

  

 
 

 
 
 
  





 

 

 

 
 

 
 
 3
2
3   
 

 

 
 

 

 

 

  
    
 






 

 
 

 
 
 
 

 3
2 

 

 
 

 
 

 
 
 

 
 

 
 
 
 
 

 





 

 
 
 

 
 

 

 34 
 

 
 
 

 
 
 

 

 

 

 

 

 
 
 
 





 
 
 
 
 
 
  2
3 
 
  

  
 
  
   
 
 
   



               

 
 

 
 
 

 
 
 3 
 

 
 
 

 

 

 
 
 

 

 

 

 
 
 

 





 

 
 
 
 

 

 

 33 
 

 

 
 
 
 
 
 

 
 

 
 

 
 
 

 





 

 

 
 

 

 

 
 3
1 

 
 

 

 
 
 

 
 
 
 
 
 

 

 
 
 






 

 
 
 

 
 
 
 33 

 

 
 
 

 
 

 
 
 

 
 

 
 
 
 
 





 

 

  

 

 

 

 13
3 
 
 

 

 

 
 
 
 

 
 

 

 
 
 

 

 





 

 
 
 
 
 

 
 3
2 

 
 
 
 

 
 
 

 

 

 
 
 
 
 
 
 





 

 
 
 

 
 
 
 34 

 

 

 
 
 

 
 

 
 
 
 
 

 
 
 
 





 

 
 
 
  

 
 2 

 
  

 
 

 

 
 

 

 
 

 
 
 
 
 





 

 
 

 

 
 

 
 34 
  
 

 
 

 

  

  
  
 
 

 

 





 

  
 
 

 

 
 24 
 
 

 
   

 

 
 
 
 
 
  
 
 




 
 
  
  
  3 
 
 
 
 
   
 
 
 
  
  
  

 

 
 
  
  
  2 
 
 
    
 
  
 
 
 
 
  
 



 
 
 
  
 
  3 
   
   
 
  
 
 
 
  
  


        2                 
  
       3                 




        3                 

        2                 

 
 

      3      
           

 
  
 
 
 
 
 
 2 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 

 

 
 

 

 

 

 23 
 
 
 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 
 

 

 





 

 
 
 

 

 

 
 33
2 
 
 
 

 

 

 

 

 
 

 
 
 

 

 

 

 





 

 
 
 
 

 

 

 33 
 

 

 

 
 

 
 

 

 
 

 
 

 

 
 

 





 

 
 

 

 

 

 
 33
2 

 
 
 

 

 
 
 
 
 

 

 

 
 

 

 
 





 

 

 

 

 

 

 

 22
3 

 
 

 
 

 

 

 

 
 

 

 

 
 
 

 

 





 

 

 
 

 

 

 

 33 
 

 

 
 

 

 

 
 
 

 

 
 
 

 
 

 





 

 
 

 

 

 
 

 43 
 
 
 

 
 

 

 

 

 
 

 

 
 

 

 
 




 
 
 
 
 
 
 
 23 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 32 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 




 
 
 
 
 
 
 
 23 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



               


 
 

 

 

 

 

 

 
43 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 
 
 
 
 
 
 
 33 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 42 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 




 
 
 
 
 
 
 
 24 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



               

 
 

 

 

 

 

 

 
24 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 




 

 

 
 

 

 
 

 33 

 
 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
 

 
 





 

 

 

 

 

 

 

 23
2 

 

 

 

 

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 
 

 





 

 
 
 
 

 

 
 22
4 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
 

 

 
 
 
 

 





 

 

 
 

 
 
 

 23
4 
 

 

 

 

 
 
 

 
 

 
 
 

 
 
 

 





 

 

 
 

 
 

 

 32
3 
 
 
 

 

 

 
 

 
 

 

 

 

 

 
 

 





 

 

 

 

 

 
 

 32
3 

 
 
 

 
 

 
 
 

 

 

 

 
 

 
 

 





 

 

 
 

 

 

 
 34
2 

 
 
 
 
 
 

 

 
 
 
 

 
 
 
 
 





 

 

 

 
 
 

 
 34
3 

 

 

 

 

 
 
 

 
 

 

 

 
 
 

 

 


 


 

 
 

 

 

 

 

 33
2 

 

 

 

 
 

 

 

 
 

 
 

 
 

 
 

 





 

 

 

 
 
 
 

 23
2 

 

 

 

 

 
 
 

 
 

 
 

 

 

 

 
 





 

 

 

 

 
 

 

 33
4 

 

 

 

 

 
 

 

 
 

 
 
 

 
 
 

 


 



 

 

 

 

 

 

 

 324 

 
 

 
 

 

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 





 

 

 
 

 
 

 

 423 

 
 

 

 

 

 

 
 

 
 
 

 

 

 
 

 




 
 
 
  
  
 
   
 
 
  
 
 
  
 
  
 
 

3  
 
               

 
 
 
 

 
 

 
 23
 

 

 
 
 
 

 
 
 

 

 

 
 

 

 
 

 


 



 

 
 

 

 
 
 

 332 

 

 
 
 

 

 

 

 

 
 

 

 

 

 

 

 






 

 
 

 
 

 
 

 332 

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 
 

 

 

 
 

 






 

 

 
 

 

 

 
 33 
 

 

 

 

 

 
 

 
 

 
 
 

 

 
 
 



 


 

 

 

 

 

 
 

 342 

 
 

 
 

 

 

 

 

 

 

 
 

 

 

 
 


                       

 

 

 

 

 

 
 

 33 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
 
 
 
 
 
 
 43 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 23 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



 
 
 
 
 
 
 
 44 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

                      
 
 
 
 
 
 
 
 4 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 



B. DATA PENELITIAN ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR


  
                

           
        
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
  
 
  
 
 
 
  
  
 
  
 


 
 
  
 
 
  
 
  
  
 
  
 
 
 


 
  
  
  
 
  
 
 
 
 
  
 
 
 


 
 
 
  
  
 
 
 
 
   
 
   
 


 
 
 
 
  
 
 
 
   
  
  
   


 
  
  
  
  
 
 
 
     
  


 
 
   
  
   
 
 
   
  
 
 


 
  
 
 
  
 
 
  
 
  
  
 
 
 


 
  
 
 
 
 
  
   
   
  
 
 


 
 
 
   
 
 
 
   
 
  
   
 


 
  
 
 
 
   
 
 
   
 
  
 
 


 
 
 
   
 
 
    
 
  
 
 
  


 
 
 
 
 
 
   
  
 
  
   
 
 


 
 
   
     
      
  
 


 
 
 
 
 
 
  
    
  
 
 
  
 


 
 
 
 
  
 
 
 
 
  
   
 
  
 


 
 
   
 
   
 
 
 
  
  
  
 


 
  
 
 
 
  
   
 
  
 
 
   


 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 


 
 
 
 
 
 
   
  
 
 
 
 
 
  
 


 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 


 
 
 
 
 
   
   
 
 
      


 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  


 
 
 
 
 
 
  
 
  
 
 
 
 
 
  
 


 
 
 
  
 
  
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 


 
 
  
  
 
  
   
  
 
 
 
 
 


 
    
  
  
 
  
 
 
 
 
 
 
 

         
          
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
           
        
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
  
    
  
 
  
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
  
   
  
      
 
 
  


 
       
  
 
 
  
 
    


 
  
 
 
 
    
  
 
 
 
 
  
 


 
 
   
  
 
  
 
 
 
   
   


 
 
  
 
 
   
 
  
 
 
 
 
 
 
 


 
 
   
 
  
 
 
 
 
 
  
  
 
 


 
 
 
 
 
   
 
 
  
   
   
 


 
 
   
 
 
     
  
  
  
 


 
   
 
 
  
 
    
  
 
  
 


 
  
      
 
   
 
 
 
  
 

                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
  
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
  
  
 
 
 
 


 
   
  
 
 
  
  
   
 
   


 
 
 
 
   
 
 
  
 
   
 
  
 


 
 
 
   
 
 
 
  
   
     


 
  
 
 
  
 
 
  
 
   
   
 


 
  
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
     


 
 
   
 
  
  
 
 
  
   
 
 

 
 
  
     
 
 
 
 
 
     


 
 
 
  
  
 
  
 
 
  
 
 
 
  


 
   
  
 
 
  
 
 
  
 
    


 
 
   
 
  
 
 
 
  
 
 
 
  
 


 
  
 
 
 
 
 
 
  
 
  
 
 
 
  

         
          
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
           
        
  
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
  
  
      
 
   
  
 
 


 
  
  
  
   
    
     


 
      
 
 
 
 
 
    
 
 
 


 
 
 
 
 
  
 
      
    
 


 
 
 
  
 
 
 
 
  
 
  
 
  
 
 


 
 
 
 
 
  
  
 
 
  
  
   
 

 
 
 
  
 
 
 
  
 
 
   
   
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
  
 
  
 


 
 
 
 
  
 
 
 
 
  
 
 
  
 
 
 


 
  
 
 
     
 
 
   
 
  
 


 
 
 
  
  
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
   
    
 
 
 
 
 
      


 
 
   
    
 
 
 
 
 
 
   
 


 
 
 
 
  
  
   
 
 
 
     


 
 
  
  
 
 
  
 
 
 
 
  
   


 
 
 
 
 
 
  
 
  
  
 
 
 
 
 
 


 
 
 
   
 
 
   
 
 
 
  
   


 
 
 
 
   
 
  
  
 
 
  
 
  

 
  
  
 
  
 
 
 
 
 
  
 
 
  


 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
  
 
 
  
 


 
 
 
  
   
  
  
 
 
 
 
  
 


 
 
  
  
 
 
    
  
 
 
   


 
   
   
 
 
 
 
  
 
   
  


 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
  
  
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 


 
 
  
 
 
 
  
 
 
 
 
  
 
 
 
 


 
 
 
 
  
 
 
 
 
  
 
 
   
 
 
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

           
        

                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   

                   

                   

                   

                   

                   

                  

Lampiran 3: REKAPITULASI NILAI SISWA

NO NAMA UH 1 UH 2 UH 3 UH 4 RATA-RATA
1 Agustina Triastuti 96.00 85.00 82.00 88.00 87.75
2 Aminna 70.00 70.00 84.00 86.00 77.50
3 Andi Farianto 70.00 70.00 70.00 72.00 70.50
4 Andri Setiani 92.00 81.00 83.00 87.00 85.75
5 Andri Tiawan 84.00 70.00 73.00 71.00 74.50
6 Ayu Wulandari 91.00 86.00 81.00 91.00 87.25
7 Christina Puji Lestari 92.00 78.00 78.00 94.00 85.50
8 Della Septiana Amayani 91.00 81.00 78.00 92.00 85.50
9 Desi Nurika Sari 70.00 73.00 80.00 92.00 78.75
10 Desi Setiarini 80.00 70.00 82.00 86.00 79.50
11 Devi Endah Permatasar 86.00 76.00 90.00 82.00 83.50
12 Eka Defi Haryani 70.00 70.00 83.00 87.00 77.50
13 Eka Wulandari 86.00 70.00 82.00 90.00 82.00
14 Fajar Muharimah 79.00 83.00 88.00 84.00 83.50
15 Firman 82.00 72.00 84.00 70.00 77.00
16 Hardhika Nur H 85.00 78.00 82.00 82.00 81.75
17 Iin Apriyani 90.00 80.00 78.00 92.00 85.00
18 Ika Yeni Lestari 70.00 73.00 88.00 84.00 78.75
19 Istiqomah 92.00 70.00 84.00 96.00 85.50
20 Kusumawati R N 85.00 70.00 78.00 94.00 81.75
21 Lusi Nofiana 85.00 83.00 80.00 90.00 84.50
22 Marta Fitria A 92.00 83.00 88.00 92.00 88.75
23 Nina Wulandari 85.00 82.00 86.00 90.00 85.75
24 Nisa Nurjanah 78.00 70.00 70.00 80.00 74.50
25 Niya Kustanti 92.00 78.00 70.00 70.00 77.50
26 Rani Anisa 90.00 78.00 82.00 86.00 84.00
27 Reni Ira Fitri Astuti 70.00 78.00 87.00 83.00 79.50
28 Reni Nur Yunianti 92.00 78.00 88.00 84.00 83.50
29 Retno Widyaningsih 74.00 70.00 88.00 82.00 78.50
30 Sarini Lestari 92.00 80.00 84.00 86.00 85.50
31 Setiawati 70.00 77.00 72.00 78.00 74.25
32 Sinta Dwi Septianingtyas 75.00 70.00 86.00 82.00 78.25
33 Sinta Indrasari 92.00 91.00 88.00 84.00 88.75
34 Siti Khotijah 81.00 70.00 75.00 75.00 75.25
35 Siti Rahmayanti 92.00 97.00 88.00 92.00 92.25
36 Tiara Nurmala D 77.00 95.00 86.00 90.00 87.00
37 Titik Yaitun 96.00 88.00 90.00 90.00 91.00
38 Ani Kurniawati 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
NO NAMA UH 1 UH 2 UH 3 UH 4 RATA-RATA
39 Annisa Rian Dewi 70.00 70.00 74.00 70.00 71.00
40 Anis Lastri 70.00 70.00 72.00 82.00 73.50
41 Ani Wulandari 70.00 70.00 80.00 90.00 77.50
42 Aprilia Sanyata 70.00 80.00 70.00 90.00 77.50
43 Dewi Ahyar 70.00 70.00 86.00 90.00 79.00
44 Dewi Kurniawati 70.00 70.00 90.00 86.00 79.00
45 Dewi Mariana 85.00 75.00 86.00 84.00 82.50
46 Diana Wahyu P 70.00 71.00 85.00 85.00 77.75
47 Ernawati 70.00 70.00 70.00 74.00 71.00
48 Ervina Novitasari 74.00 70.00 70.00 70.00 71.00
49 Esti Haryati 71.00 70.00 70.00 74.00 71.25
50 Fitria Ika W. 70.00 70.00 74.00 70.00 71.00
51 Imas Yelasari 73.00 70.00 80.00 90.00 78.25
52 Isni Arifah 82.00 70.00 86.00 82.00 80.00
53 Isti Naningrum 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
54 Maryam 76.00 70.00 74.00 72.00 73.00
55 Novi Kusuma Wardani 72.00 70.00 70.00 70.00 70.50
56 Novita Puspasari 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
57 Novita Swara Muslimah 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
58 Ria Purwanti 79.00 75.00 78.00 70.00 75.50
59 Ria Widiasih 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
60 Rina Indriastuti 71.00 70.00 70.00 70.00 70.25
61 Rohmad 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
62 Siti Romlah 80.00 70.00 80.00 90.00 80.00
63 Soviana Rianti 76.00 70.00 70.00 70.00 71.50
64 Sri Eko Watiningsih 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
65 Sri Juwanti 73.00 70.00 86.00 84.00 78.25
66 Sulistiantara 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
67 Tri Budi Aprilia 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
68 Tri Septilisa Handayani 70.00 70.00 88.00 92.00 80.00
69 Triyanto 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
70 Umi Fitri Fathu Rohma 70.00 70.00 74.00 70.00 71.00
71 Veti Fidyaningsih 70.00 70.00 88.00 92.00 80.00
72 Vitrilia 81.00 70.00 84.00 86.00 80.25
73 Wahyuningrum 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
74 Widarti 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
75 Agus Suprihatin 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
76 Anifah 85.00 70.00 68.00 72.00 73.75
77 Ariyanto Wibowo 70.00 70.00 68.00 72.00 70.00
78 Arindu Yasni Prabawati 87.00 70.00 82.00 94.00 83.25
NO NAMA UH 1 UH 2 UH 3 UH 4 RATA-RATA
79 Arlupita Kusumawati 85.00 70.00 72.00 82.00 77.25
80 Ayu Larasati 77.00 75.00 80.00 72.00 76.00
81 Ayu Septiyana 85.00 85.00 78.00 82.00 82.50
82 Dian Prani Octa Fiami 85.00 85.00 80.00 90.00 85.00
83 Disto Ismail 70.00 70.00 74.00 70.00 71.00
84 Dwi Haryanti 85.00 98.00 94.00 88.00 91.25
85 Dwi Nuryanti 70.00 85.00 74.00 80.00 77.25
86 Eny Supriati 85.00 70.00 82.00 72.00 77.25
87 Esti Suhartini 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
88 Evi Kusharyanti 80.00 70.00 80.00 70.00 75.00
89 Fitri Lestari 85.00 70.00 74.00 80.00 77.25
90 Idha Nur Anisa 85.00 92.00 84.00 92.00 88.25
91 Iswanti 85.00 85.00 78.00 82.00 82.50
92 Miftaqul Jannah 80.00 70.00 84.00 70.00 76.00
93 Nurmila Ulfa R 80.00 70.00 80.00 70.00 75.00
94 Nurul Fatimah 85.00 70.00 84.00 70.00 77.25
95 Nurul Istiqomah 72.00 70.00 75.00 73.00 72.50
96 Ririn Andayani 85.00 100.00 88.00 92.00 91.25
97 Riska Hidayati 70.00 100.00 70.00 70.00 77.50
98 Rita Agustin 85.00 70.00 70.00 70.00 73.75
99 RR. Intan Purnama Sari 70.00 80.00 75.00 75.00 75.00
100 Sri Lestari (a) 75.00 75.00 70.00 70.00 72.50
101 Sri Lestari (b) 75.00 70.00 72.00 74.00 72.75
102 Sri Maryanti 75.00 70.00 70.00 70.00 71.25
103 Sri Sulistyawati 85.00 70.00 84.00 72.00 77.75
104 Surani Ardiyati 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
105 Tri Yulianti 70.00 100.00 70.00 70.00 77.50
106 Wisnu Dwi Nugraha 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
107 Wiwik Lestari 85.00 85.00 70.00 70.00 77.50
108 Yuliana Sari 85.00 90.00 70.00 70.00 78.75
109 Yulianti Napalina 75.00 70.00 70.00 70.00 71.25
110 Yuni Lestari 85.00 93.00 70.00 70.00 79.50
111 Yuntari 85.00 70.00 70.00 70.00 73.75
112 Nanda Puspitasari 85.00 100.00 70.00 70.00 81.25
113 Yuliyanto 70.00 70.00 70.00 70.00 70.00
Nilai Terendah 70.00
Nilai Tertinggi 92.25
Nilai Rata-rata 77.50
lampiran 5: VALIDITAS DAN RELIABLITAS

1. Validitas dan Reliablitas Angket Lingkungan Belajar

Correlations
total
Pearson keterangan
Sig. (2-tailed) N
Correlation
but0001 .573** 0.001 0 VALID
but0002 .446* 0.013 30 VALID
but0003 .517** 0.003 30 VALID
but0004 .573** 0.001 30 VALID
but0005 .668** 0 30 VALID
but0006 ,313 0.092 30 TIDAK VALID
but0007 .712** 0 30 VALID
but0008 0.006 0.976 30 TIDAK VALID
but0009 .621** 0 30 VALID
but0010 .603** 0 30 VALID
but0011 .569** 0.001 30 VALID
but0012 .563** 0.001 30 VALID
but0013 0.335 0.071 30 TIDAK VALID
but0014 .585** 0.001 3030 VALID
but0015 .712** 0.01 30 VALID
but0016 . 361* 0.05 30 VALID
but0017 .709** 0 3030 VALID
but0018 .571** 0.001 30 VALID
but0019 .712** 0.004 30 VALID
but0020 .541** 0.002 3030 VALID
but0021 .421* 0 30 VALID
but0022 .662** 0 30 VALID
but0023 .545** 0.001 30 VALID
but0024 .721** 0 30 VALID
but0025 .643** 0 30 VALID
but0026 .430* 0 30 VALID
Total 1 30 0
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Case Processing Summary Reliability Statistics


N % Cronbach's N of Items
Alpha
cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 0 .9.16 23
Total 30 100.0
2. Validitas dan Reliablitas Angket Kemandirian Belajar
total keterangan
Pearson (2-tailed) N
Correlation
but0001 .612** 0 30 VALID
but0002 .556** 0.001 30 VALID
but0003 .694** 0 30 VALID
but0004 .438* 0.015 30 VALID
but0005 .587** 0.001 30 VALID
but0006 .407* 0.026 30 VALID
but0007 .393* 0.032 30 VALID
but0008 .660** 0 30 VALID
but0009 0.171 0.365 30 TIDAK VALID
but0010 .660** 0 30 VALID
but0011 0.313 0.092 30 TIDAK VALID
but0012 .371* 0.044 30 VALID
but0013 .474** 0.008 30 VALID
but0014 .641** 0 30 VALID
but0015 .511** 0.004 30 VALID
but0016 .475** 0.008 30 VALID
but0017 .605** 0 30 VALID
but0018 0.344 0.063 30 TIDAK VALID
but0019 .506** 0.004 30 VALID
but0020 .438* 0.015 30 VALID
total 1 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

N % Cronbach's N of Items
Alpha
cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 0 .8.50 17
Total 30 100.0
TABULASI DATA POKOK

No X1 X2 Y
1 67 50 87,75
2 45 33 77,5
3 72 34 70,5
4 66 45 85,75
5 59 51 74,5
6 63 51 87,25
7 69 52 85,5
8 73 53 85,5
9 59 45 78,75
10 60 46 79,5
11 75 48 83,5
12 58 34 77,5
13 73 42 82
14 68 43 83,5
15 63 39 77
16 61 42 81,75
17 68 42 85
18 45 33 78,75
19 69 53 85,5
20 63 39 81,75
21 73 50 84,5
22 78 42 88,75
23 69 53 85,75
24 61 34 74,5
25 44 33 77,5
26 61 50 84
27 75 47 79,5
28 71 53 83,5
29 73 46 78,5
30 77 52 85,5
31 73 36 74,25
32 67 40 78,25
33 77 57 88,75
34 81 38 75,25
35 72 56 92,25
36 77 55 87
37 71 59 91
38 45 36 70
39 52 45 71
40 59 40 73,5
41 61 47 77,5
No X1 X2 Y
42 61 44 77,5
43 63 58 79
44 58 56 79
45 63 40 82,5
46 60 58 77,75
47 59 39 71
48 66 56 71
49 60 58 71,25
50 58 44 71
51 67 56 78,25
52 70 56 80
53 75 58 70
54 73 50 73
55 63 48 70,5
56 53 50 70
57 55 49 70
58 63 38 75,5
59 45 58 70
60 60 56 70,25
61 59 44 70
62 65 45 80
63 63 34 71,5
64 54 50 70
65 62 40 78,25
66 55 38 70
67 56 34 70
68 61 46 80
69 48 34 70
70 60 44 71
71 67 45 80
72 58 52 80,25
73 66 34 70
74 65 45 70
75 60 39 70
76 69 40 73,75
77 63 35 70
78 68 48 83,25
79 59 53 77,25
80 74 45 76
81 68 53 82,5
82 67 62 85
83 53 38 71
84 69 54 91,25
No X1 X2 Y
85 58 36 77,25
86 60 43 77,25
87 62 45 70
88 67 50 75
89 71 49 77,25
90 74 50 88,25
91 66 58 82,5
92 58 47 76
93 68 43 75
94 69 48 77,25
95 59 42 72,5
96 70 58 91.25
97 67 50 77.5
98 68 43 73.75
99 63 48 75
100 73 43 72.5
101 60 33 72.75
102 75 40 71.25
103 61 53 77.75
104 56 56 70
105 62 40 77.5
106 44 33 70
107 66 48 77.5
108 73 59 78.75
109 45 42 71.25
110 69 43 79.5
111 60 44 73.75
112 68 58 81.25
113 72 44 70
TOTAL 7218 5214 8757.5
Distribusi Frekuensi







 
 
  
  
  
   

  
  
  

  
  
  

 

  
  
  
  

  
  
  

  
  
   

 

  
  
  
  

  
  
  

  
  
   



  





  



 


 


 



  



  



 


 



 




UJI LINEARITAS DAN UJI MULTIKONLINEARITAS

UJI PRASYARAT
1.Uji Linearitas
a. Uji Linearitas Variabel Lingkungan Belajar

* Lingkungan Belajar

* Lingkungan Belajar

b. Uji Linearitas Variabel Kemandirian Belajar

* Kemandirian Belajar

* Kemandirian Belajar

2. Uji Multikolinearitas


UJI HIPOTESIS

1. Uji Hipotesis 1 (Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar )Akuntansi )



2. Uji Hipotesis 2 ( Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar )Akuntansi)




3. Uji Hipotesis 3 (Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kemandirian Belajar Terhadap
secara bersama-sama
prestasi belajar )
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi)


 





Anda mungkin juga menyukai