Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Ade Darmawan
106011000051
Madrasah Aliyah Daarul ‘Uluum Lido salah satu dari sekian Madrasah Aliyah
yang ada di Kabupaten Bogor yang aktif dan menonjol dalam kegiatan
ekstrakurikuler dan salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Hal
tersebut dapat dilihat dari prestasi-prestasi yang telah diperoleh pihak MA Daarul
‘Uluum Lido dari event-event perlombaan yang pernah diikutinya baik di wilayah
Kabupaten Bogor maupun diluar daerah tersebut. Melihat hal tersebut, penulis
tertarik untuk meneliti terkait kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA Daarul
‘Uluum Lido serta peranannya dalam prestasi belajar siswa di kelas. Karena sejatinya
kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar dapat membantu siswa untuk
mengembangkan kreatifitas, menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman yang
kemungkinan besar tidak mereka dapatkan dari kegiatan intrakurikuler, sehingga
dapat dicapai prestasi seoptimal mungkin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan pendidikan
kepramukaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Ma Daarul ‘Uluum Lido
Bogor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi
penelitian adalah seluruh siswa kelas IX MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor tahun
pelajaran 2010/2011. Teknik sampel yang digunakan adalah Stratified Random
Sampling, teknik ini digunakan karena populasi yang menjadi objek penelitian terdiri
atas tingkatan-tingkatan kelas.
Data penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, angket, dan
studi dokumentasi. Metode analisis data digunakan analisis statistik, karena data yang
diperoleh berupa angka-angka dan bersifat kuantitatif. Teknik analisis yang
digunakan adalah korelasi product moment.
Uji analisis data dengan korelasi product moment menghasilkan “r” hitung sebesar
0,84. Harga “r” hitung lebih besar dari pada “r” tabel pada taraf signifikan 5 %
sebesar 0,325 maupun pada taraf signifikansi 1% yaitu sebesar 0,418. Sehingga
pengajuan hipotesis diterima. Berdasarkan uji analisis data di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa ada hubungan yang bersifat positif antara peranan pendidikan
kepramukaan dengan prestasi belajar siswa MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor. Karena
kegiatan ekstrakurikuler khususnya pada pendidikan kepramukaan mempunyai
peranan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT (Tuhan semesta alam) atas segala limpahan
karunia, nikmat, taufik, hidayah serta inayahNya, sehingga pada akhirnya penulis
mampu menyelesaikan skripsi.
Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk
semesta alam. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumil qiyamat nanti,
amiin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, banyak
sekali motivasi, bantuan serta bimbingan yang penulis dapatkan. Sehingga pada
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka dari itu, sudah
sepatutnyalah penulis meyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Kedua Orang Tua penulis tercinta Drs. H. Mochamad Darman dan Hj. Siti
Fatmah atas cinta dan kasih sayangnya yang dicurahkan hanya untuk penulis
baik dalam bentuk moril ataupun materil.
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M. A, beserta seluruh staffnya.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam bapak Bahrissalim, M.Ag dan
sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam bapak Drs. Sapiuddin Shidiq, MA
beserta seluruh staffnya.
4. Bapak Dr. Abdul Haris, M.Ag. yang telah sabar dan meluangkan waktunya
untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Jazakumullaha
khairan katsiran, Amiin.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis, semoga bapak dan ibu dosen selalu
dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan
dapat bermanfaat dikemudian hari.
6. Bapak pimpinan Perpustakaan Utama beserta staff, Perpustakaan Fakulatas
Tarbiyah dan Keguruan, atas segala kemudahan yang diberikan kepada
ii
penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian skripsi
ini.
7. Tunanganku tercinta Ita Rosita, Am.Keb terima kasih untuk kasih sayang dan
cinta yang dicurahkan untuk penulis.
8. Ukm Pramuka Racana Fatahillah-Nyi Mas Gandasari, khususnya angkatan
Gigil 2007 (Ahyani, Arif, Epul, Herman, Iskandar, Slamet, Mi’roji, Ilyas,
Ricky, Yuli, Lela, Evi, Eti, Iik,Khuzaimah, Didih, Lulu dan Alm. Nenden
Rosamawati semoga Allah SWT menempatkan kamu di tempat yang terbaik,
amiin). Kehadiran mereka bagi penulis adalah sebuah anugerah tak ternilai
harganya. I Love U Full Gigil and Gigil is Never Die.
9. Sahabat-sahabat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mengajarkan penulis banyak hal dalam dunia organisasi.
Khususnya untuk Kismayeni (Kiss), Dimas Nur Zaman, Bangkit (Baban),
Iman Hamdani (Warsun), Syauki Nawawi yang so Cool, Irek yang gayanya
slow tapi pasti. Makasih buat ceng-cengannya. Semua itu kenangan terindah
yang tak mudah untuk dilupakan.
10. Teman-temanku Mahasiswa UIN Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan
2006 khususnya kelas “B” yang selalu memberikan support dan semangat
kepada penulis. Khususnya kepada Arif Mahmudi, S.Pd.I, Abdul Ghoni,
S.Pd.I, Abdul Aziz, S.Pd.I, dan Ahmad Syahroni, S.Pd.I.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala
dari rahmat Allah swt. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal alamin.
Jakarta, 16 Juni 2011
Penulis,
Ade Darmawan
iii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK .....……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ..…………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ..…………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………........ x
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………............ 1
A. Latar Belakang ……………………………………………….... 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………….... 5
C. Pembatasan Masalah …………………………………………... 5
D. Perumusan Masalah ………………………………………….... 5
E. Tujuan Penelitian …………………………………………….... 6
F. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 6
iv
6. Tujuan dan Fungsi Gerakan Pramuka …………………….. 17
7. Prinsip Dasar Metode Kepramukaan …………………….... 19
B. PRESTASI BELAJAR ……………………………………....... 27
1. Hakikat Prestasi Belajar …………………………………... 27
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ……... 28
a. Faktor Intern …………………………………………... 29
b. Faktor Ekstern ……………………………………….... 33
3. Kerangka Berfikir ………………………………………… 39
4. Pengajuan Hipotesis ………………………………………. 40
v
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 83
A. Kesimpulan.................................................................................. 83
B. Saran …………………………………………………………… 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 19 Orang Tua Menganjurkan Kepada Anaknya Untuk Ikut aktif Dalam
Kegiatan Pramuka …………………………………………………. 62
Tabel 20 Kegiatan Pramuka Meningkatkan Kedisiplinan Siswa …………… 62
Tabel 21 Kegiatan Pramuka Membebani Siswa Disekolah …………………. 63
Tabel 22 Masyarakat Kurang Merasakan Manfaat Dari Kegiatan Pramuka
Disekolah….. ………………………………………………………. 63
Tabel 23 Kegiatan Pramuka Dapat Meningkatkan Kualitas Ibadah Siswa …. 64
Tabel 24 Kegiatan Pramuka Membentuk Jiwa Patriotisme Siswa ………...... 64
Tabel 25 Kegiatan Pramuka Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap
Tanah air …………………………………………………………… 65
Tabel 26 Pengetahuan Siswa Bertambah Setelah Mengikuti Kegiatan
Pramuka ……..................................................................................... 66
Tabel 27 Kegiatan Pramuka Menjauhkan Siswa Dari Mata Pelajaran
Tertentu …………………………………………………………..… 66
Tabel 28 Mengikuti Kegiatan Eksul Pramuka Karena Terpaksa ……………. 67
Tabel 29 Kegiatan Pramuka Melatih Kecerdasan Emosional Siswa…………. 67
Tabel 30 Kegiatan Pramuka Tidak Memiliki Pengaruh Disekolah…………... 68
Tabel 31 Siswa Mengamalkan Kegiatan Pramuka Dimasyarakat …………… 68
Tabel 32 Materi Kegiatan Pramuka Tidak Menarik Bagi Siswa ………......... 69
Tabel 33 Kegiatan Pramuka Disekolah Membuat Siswa Malas Belajar …..... 69
Tabel 34 Siswa Selalu Aktif Dalam Kegiatan Pramuka Disekolah ………….. 70
Tabel 35 Siswa Tidak Bersemangat Mengikuti Kegiatan Pramuka
Disekolah …………………………………………………….......... 70
Tabel 36 Kegiatan Pramuka Mengajarkan Siswa Untuk Berbakti Kepada
Orang Tua…………………………………………………………... 71
Tabel 37 Kegiatan Pramuka Dapat Menjadikan Anggotanya Mempunyai
Akhlak Yang Mulia ……………………………………………….. 71
Tabel 38 Analisa Item Skor Untuk Peranan Pendidikan Kepramukaan ……. 73
viii
Tabel 39 Distribusi Frekuensi Tentang Peranan Pendidikan Kepramukaan
(Variabel X) Dari Sejumlah 40 Orang Siswa ……………………… 75
Tabel 40 Distribusi Frekuensi Tentang Hasil Belajar Siswa Yang Dicapai Oleh
40 Orang Siswa (Responden) Pada Mid Semester Pertama……….. 77
Tabel 41 Analisis Korelasi Antara Variabel X (Peranan Pendidikan
Kepramukaan) Dengan Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa)………. 78
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Bogor
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak bisa
terpisahkan dalam kehidupan manusia. Di sisi lain, pendidikan juga dipandang
sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam mempersiapkan
sekaligus membentuk generasi muda dimasa yang akan datang. Maka dari itu,
dengan dilaksanakannya proses pendidikan, manusia akan mampu
mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Dalam Undang-undang
Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 3 disebutkan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta betanggung jawab.1
1
UU Sisdiknas, Undang-undang No.20 tahun 2003, (Bandung: Fokusmedia, 2003), h. 6
1
2
( ﺍﺍ: ﺎ ﺩﻟﺔ )ﺍﺟﺎﹶﺕﺭ ﺩﻠﹾﻢ ﺍﹾﻟﻌﻮﺗ ﺃﹸﻭﻦﻳ ﺍﱠﻟﺬ ﻭﻜﹸﻢﻨﺍ ﻣﻮﻨ ﺍﻣﻦ ﻳ ﻓﹶﻊﹺ ﺍﷲُ ﺍﻟﱠﺬﺮﻳ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang diberi ilmu beberapa derajat.” (Q.S. Al-
Mujaadilah:11).2
ﺪﻤﺤ ﻣﻦﲑﹴ ﻋﻈﻨ ﺷﻦ ﺑﲑﺎ ﻛﹶﺜﺛﹶﻨﺪﺎﻥﹶ ﺣﻤﻠﹶﻴ ﺳﻦ ﺑﻔﹾﺺﺎ ﺣﺛﹶﻨﺪﺎﺭﹴ ﺣﻤ ﻋﻦ ﺑﺎﻡﺸﺎ ﻫﺛﹶﻨﺪﺣ
» -ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ- ﻮﻝﹸ ﺍﻟﻠﱠﻪﺳ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺭﻚﺎﻟﻦﹺ ﻣﺲﹺ ﺑ ﺃﹶﻧﻦ ﻋﲑﹺﻳﻦﻦﹺ ﺳﺑ
( )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ.....ﻢﹴﻠﺴﻠﹶﻰ ﻛﹸﻞﱢ ﻣﺔﹲ ﻋﻠﹾﻢﹺ ﻓﹶﺮﹺﻳﻀ ﺍﻟﹾﻌﻃﹶﻠﹶﺐ
“Telah bercerita kepada kami Hisyam bin Ammar, telah bercerita
kepada kami Hafs bin sulaiman, telah bercerita kepada kami Katsir bin
Syindzir dari Muhammad bin Sirin. Dari Anas bin Malik ia berkata,
Rasulullah Saw. bersabda: menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
muslim…..” (H.R. Ibnu Majah)3
Dalil-dalil yang telah dituliskan di atas, merupakan sebagian kecil dari ayat
Alquran dan Hadits Nabi yang memerintahkan kepada manusia untuk belajar
dan berpendidikan serta berpengetahuan luas. Terlepas dari itu semua, maka di
dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang penting dan
kedudukan yang strategis untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan
bangsa.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka tidak hanya dapat
bertumpu kepada program persekolahan yang semata-mata hanya
mengandalkan pada kegiatan intrakurikuler saja atau proses belajar mengajar
yang berlangsung di dalam kelas. Akan tetapi lebih dari itu, yakni program
kegiatan persekolahan yang diperkaya dengan adanya pembinaan kesiswaan,
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk memperdalam dan
memperluas pengetahuan siswa, memperkenalkan hubungan antar mata
pelajaran, mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, menyalurkan minat
dan bakat siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
Karena itu, Pendidikan di sekolah berlangsung secara formal dan non formal.
2
Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, (Semarang: CV. Thoha Putra, 1988), h.910-911
3
Muhammad bin Yazid Abu Abdullah Al-Qozwaini, Sunan Ibnu Majah, (Daarul Fikr
Beirut), h.269
3
4
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), cet. VII, h.225
5
Depag RI, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: Proyek Peningkatan Kualitas Guru
Madrasah, 1994-1995), h.15
6
UU Sisdiknas, Undang-undang No.20 tahun 2003…., h.6
4
Selain itu juga, melalui organisasi Gerakan Pramuka, siswa dapat belajar
untuk selalu bersikap disiplin, baik itu dalam mengikuti latihan kepramukaan
yang dilaksanakan disekolah maupun dalam melaksanakan segala aktifitas
dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dari pada disiplin di sini adalah bahwa
dalam melakukan segala itu selalu tepat waktu dan sesuai dengan aturan yang
ada atau berlaku. Sebagai contoh, siswa yang mau pergi ke sekolah. Siswa
dapat dikatakan disiplin, apabila ia datang ke sekolah selalu tepat waktu, tidak
pernah terlambat dan mengikuti peratuan atau tata tertib yang berlaku di
sekolah. Begitu pula sama halnya dengan belajar, dalam belajar pun diperlukan
yang namanya sikap disiplin, yang berarti bahwa dalam belajar selalu teratur
dan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh dirinya sendiri.
Maka dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan
mendapatkan hasil prestasi yang baik sesuai dengan kerja kerasnya dalam hal
displin waktu dalam belajar.
7
Atmasulistya, Endy R dkk, Kwarda Gerakan Pramuka, Panduan Praktis Membina
Pramuka Penggalang,(Jakarta:2000), h.15
8
Andri Bob Sunardi, Boyman, Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Nuansa Muda, 2010),
cet.ke-6, h.3
5
Maka dari itu, berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti
“Peranan Pendidikan Kepramukaan Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang diambil
oleh penulis adalah sebagai beikut:
1. Penyelenggaraan Kursus orientasi bagi Kepala Sekolah atau Yayasan yang
belum maksimal baik dari pihak kwartir ranting, Cabang, Daerah dan
bahkan Nasional. Sehingga segala sesuatu yang diharapkan dari tingkat
nasional sampai dengan ke tingkat Gugusdepan tidaklah sejalan atau searah
sesuai yang diharapkan.
2. Masih banyaknya pembina dari yayasan yang belum mengikuti Kursus
Mahir Dasar (KMD). Karena maksud dari pada diselenggarakannya Kursus
Mahir Dasar (KMD) adalah sebagai syarat awal bagi pembina untuk
meningkatkan kemampuan serta keterampilan dalam membina peserta didik.
3. Rasionalisasi antara Pembina dan Peserta didik tidak seimbang. Karena
sesuai dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,
bahwa idealnya 1 (satu) orang Pembina itu minimal membina 10 (sepuluh)
Peserta Didik. Namun, pada kenyataannya tidaklah demikian.
C. Pembatasan Masalah
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki cakupan yang cukup luas, oleh karena itu
agar penilitian ini terfokus pada satu masalah, maka penulis membatasi
permasalahan sebagai berikut: kegiatan ekstrakurikuler khusus Pramuka
tingkat Penegak dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Daarul
‘Uluum Lido Bogor.
D. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalahnya. Adapun perumusan masalahnya adalah: Bagaimanakah Peranan
6
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis dalam mengadakan
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana peranan pendidikan kepramukaan tehadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor.
2. Mengetahui pola pembinaan latihan kepramukaan di MA Daarul ‘Uluum
Lido Bogor.
3. Mengetahui persepsi siswa terhadap peranan pendidikan kepramukaan di
MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi Pihak Sekolah, hasil karya skripsi ini dapat dijadikan sebagai
bentuk masukan atau motivasi dalam rangka meningkatkan usaha
pembinaan kesiswaan di sekolah dan mengaktifkan kegiatan latihan
kepramukaan di lingkungan sekolah, sehingga apa yang diharapkan oleh
pihak sekolah dapat tercapai dengan baik.
2. Bagi siswa, hasil dari karya skripsi ini dapat memotivasi semangat para
siswa untuk tetap terus aktif dalam mengikuti latihan kegiatan
kepramukaan, sehingga apa yang telah didapat dari latihan tersebut dapat
membantu para siswa untuk meningkatkan hasil prestasi belajarnya pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Bagi orang tua atau wali murid dan masyarakat pada umumnya, hasil dari
karya skripsi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alat atau
sarana komunikasi dan sumber infomasi dalam memberikan pengenalan,
pengertian dan pemahaman terhadap perananan pendidikan
kepramukaan. Sehingga pada akhinya nanti dapat memberikan partisipasi
7
A. Pendidikan Kepramukaan
1. Sejarah Gerakan Pramuka
Berbicara tentang Gerakan Pramuka, maka tidak akan terlepas dari pada sejarah
pendiri dari Gerakan Kepanduan itu sendiri. Adalah Lord Robert Stephenson
Smyth Baden Powell Of Gilwell yang pertama kali memperkenalkan Gerakan
Kepanduan. Dia adalah seorang tentara Inggris, lahir di London tanggal 22
Februari tahun 1857. Sejak dibentuknya organisasi kepanduan oleh Baden Powell
di Inggris, banyak sekali Negara-negara lain yang mendirikan organisasi
kepanduan di negaranya masing-masing seperti di negara Netherland, Amerika
Serikat pada tahun 1910, dll. Dan sampai saat ini organisasi kepanduan sudah
berkembang dilebih dari 140 negara di seluruh Dunia, termasuk salah satunya
adalah Indonesia.
Kemudian gagasan yang dicetuskan oleh Boden Powell itu dibawa oleh orang
Belanda dan diajarkan juga di negeri jajahannya, Indonesia. Nama organisasinya
adalah Netherland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) yang artinya
Persatuan Pandu-Pandu Hindia belanda.1
1
Andri Bob Sunardi, Boyman, Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Nuansa Muda, 2010), cet.ke-
6, h. 3.
8
9
2
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar,
(Jakarta: 1983), h. 31
3
Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka, (Jakarta: Pustaka Tunasmedia,
2009), cet ke-1, h. 2
10
4
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar…., h.32
5
Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka,…. h.3-4
6
Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka…., h.4
7
Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka…., h.7
11
8
Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka…., h. 8
9
Setyawan, Dari Gerakan Kepanduan ke Gerakan Pramuka…., h. 9
10
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Buku Pedoman Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar, (Jakarta: Penerbit Kwartir Nasional, 1983), h. 27
12
kegiatan yang menantang dan menarik minat kaum muda yang disesuaikan dengan
usia, perkembangan usia, jasmani dan rohani dengan tetap berpedoman atau
berpegang teguh pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepamukaan
sebagai cirri khas yang membedakan pendidikan kepramukaan dengan pendidikan
lainnya.
13
Andri Bob Sunardi, Boyman, Ragam Latih Pramuka.…, cet.ke-6, h. 4
14
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka, (Jakarta: Penerbit Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 1999), h. 5
15
Amandemen UUD 1945, Perubahan Pertama UUD Negara RI tahun 1945, (Jakarta: Penerbit
Sinar Grafika, 1999), h. 16
14
16
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka…., h. vi
15
17
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar, (Jakarta: Kwartir Daerah DKI Jakarta, 2004), h. 8-9
16
18
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar,
(Jakarta: Penerbit Kwartir Nasional, 1983), h. 26 – 27
19
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka…., h. 7
20
Andri Bob Sunardi, Boyman, Ragam Latih Pramuka…., cet.ke-6, h. 4
17
bangsa, agar menjadi generasi yang lebih baik yang sanggup bertanggung
jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan.21
Jadi, dengan demikian Gerakan Pramuka dalam melaksanakan kegiatannya
harus selalu mengacu pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan yang meupakan ciri khas untuk memberdakan kepramukaan
dengan pendidikan lainnya.
21
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka…., h. 6
22
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar...., h. 43
18
23
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar...., h. 6
19
24
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka…., h. 6
20
25
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar...., h. 56
21
26
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka…., h. 34 – 36
23
c. Sistem beregu
Gerakan Pramuka adalah gerakan anak-anak dan pemuda-pemuda,
dipimpin oleh anak dan pemuda itu sendiri, dengan bimbingan dan
tanggung jawab orang dewasa. Salah satu sifat anak atau pemuda adalah
kesenangan untuk mencari teman dan kelompok, kemudian bersama
melakukan kegiatan sesuai dengan aspirasi dan keinginan mereka.
Kegiatan-kegiatan itu dapat berbentuk kegiatan yang negatif atau positif.
Penerapan sistem beregu ini merupakan usaha untuk mengarahkan
sifat anak atau pemuda tersebut kearah kegiatan positif dan sebagai alat
proses pendidikan untuk mencapai tujuan gerakan pramuka.
Sistem beregu harus dilaksanakan dalam gerakan pramuka dengan
tujuan agar peserta didik memperoleh kesempatan untuk belajar
memimpin dan belajar dipimpin, belajar berorganisasi, belajar memikul
tanggung jawab, belajar mengatur diri, belajar menyesuaikan dan
menempatkan diri, belajar bekerja dan bekerjasama serta belajar
kerukunan.27
27
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar...., h. 41
28
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka…., h. 41
24
29
D. Boenakin, Kepramukaan, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1981), h. 39
26
h. Keprasahajaan Hidup
Dengan adanya prinsip keprasahajaan hidup, maka para pemuda harus
dididik untuk sederhana baik dalam hal kesederhanaan sikap maupun
kesederhanaan hidup. Hal ini dimaksudkan agar mereka sanggup dan
mampu menghadapi segala macam keadaan hidup.
Kesederhanaan hidup atau hidup sederhana ini dilaksanakan berdasar
metodik pendidikan kepramukaan, yaitu cara-cara hidup yang
berunsurkan pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak
boros, tidak berlebih-lebihan serta tinggi rasa kesetiaan.30 Keprasahajaan
hidup atau kesederhanaan hidup ini harus dititik beratkan kepada moral,
akhlak atau sikap mental seseorang.
i. Swadaya
Gerakan Pramuka menyelenggrakan pendidikan kepramukaan dalam
bentuk kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan rasa percaya diri
sendiri, rasa berkewajiban, rasa tanggung jawab dan rasa disiplin. Rasa
percaya pada diri sendiri itu berkembang kalau praamuka itu bisa dan
berhasil melaksanakan berbagai kegiatan dengan berdiri di atas kaki
sendiri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain. Prinsip swadaya
yang diterapkan dalam berbagai kegiatan baik perorangan maupun
kelompok merupakan cara membina dan mengembangkan rasa percaya
diri sendiri.
Pendidikan kepramukaan anak atau pemuda adalah untuk menyiapkan
mereka hidup dalam dunia yang penuh tantangan dan memerlukan
keuletan serta ketabahan mental dan fisik. Dengan adanya prinsip
30
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar...., h. 76
27
B. Prestasi Belajar
1. Hakikat Prestasi Belajar
Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya perubahan
pada siswa, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun dalam
sikapnya. Indikator dari perubahan tersebut biasanya akan tampak atau bisa
dilihat dari prestasi belajarnya.
Istilah prestasi belajar sering kali digunakan dalam pendidikan untuk
mengungkapkan kondisi hasil belajar peserta didik yang telah melalui proses
pembelajaran dalam suatu masa tertentu. Berikut ini akan dijelaskan makna dari
prestasi belajar.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata prestasi diartikan dengan “hasil
yang telah dicapai dari yang dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”. Sedangkan
dalam kamus populer, prestasi diartikan dengan yang telah diciptakan, hasil
yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan bekerja.32
Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pengertian
dari pada prestasi adalah suatu hasil yang dicapai dari adanya suatu usaha yang
telah dilakukan oleh seseorang, baik itu dalam bekerja atau juga bisa dikatakan
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dari keuletan bekerja. Adapun
kaitannya dengan prestasi belajar, beberapa ahli mendefenisikan tentang
prestasi belajar sebagai berikut:
Menurut W.S. Winkel, “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha
belajar yang dapat dicapai oleh individu yang belajar.”33
31
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar...., h. 80
32
S.F. Hebey, Kamus Populer, (Jakarta: Nurani, 1983), cet. ke-3, h. 296
33
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1991), h. 302-303
28
34
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1992), h.22
29
dengan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang
belajar.35 Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah :
a. Faktor Intern, yang terdiri dari:
1) Faktor Jasmaniah
Yang termasuk dari pada faktor Jasmaniah, adalah sebagai berikut:
a) Faktor Kesehatan
Aktivitas belajar seorang peserta didik akan terganggu jika kondisi
fisiknya kurang sehat. Dan pada nantinya akan berpengaruh pada
prestasi belajarnya. Untuk itu, agar seorang siswa dapat belajar dengan
baik, maka hendaklah ia bisa menjaga kondisi fisiknya itu tetap sehat
dan segar, sehingga ia bisa melaksanakan aktifitas belajarnya dengan
baik dan penuh konsentrasi.
b) Faktor Cacat Tubuh
Cacat tubuh ialah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurnanya mengenai anggota tubuh pada seseorang.
Keadaan ini dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, sehingga ia
tidak bisa maksimal dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Untuk
itu, agar siswa yang mengalami cacat tubuh ini tetap bisa
melaksanakan aktifitas belajar dengan baik, maka hendaklah ia belajar
pada lembaga-lembaga pendidikan khusus dan diberi alat bantu supaya
siswa tersebut dapat mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
2) Faktor Psikologis
Dalam faktor psikologis, tedapat 6 (enam) faktor yang tergolong dalam
kategori Psikologis :
a) Intelegensi
35
Slameto, Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,
1991), h. 54
30
36
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 52
31
37
Wayan Nurkancana, dan PPN. Sumartono, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya, Penerbit Usaha
Nasional, 1986), h. 230
38
Wayan Nurkancana, dan PPN. Sumartono, Evaluasi Pendidikan…., h. 205
32
39
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan…., h. 194
40
Tadjab, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Malang: Biro Ilmiah Fak.Tar.IAIN S.A., 1980), h.
19
33
41
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Penerbit PT. Bina Aksara, 1988), h.
59
42
Slameto, Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya…., h. 62
35
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, bisa
berupa:
36
a) Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui
dalam proses belajar mengajar. Dalam menggunakan metode
mengajar, seorang guru harus dapat menyesuaikannya dengan
keadaan dan kondisi siswa yang diajar, agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum yang ada.
b) Hubungan Guru dan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dan siswa. Hubungan
yang baik antar keduanya akan membuat siswa menyukai gurunya
sekaligus mata pelajarannya, sehingga siswa akan berusaha untuk
belajar dengan sebaik-baiknya. Tapi, jika dalam interaksi antara
guru dan siswa kurang akrab, maka siswa akan merasa asing dan
segan dalam berpartisipasi secara aktif dalam belajar. Kiranya tepat
apa yang dikatakan Djumhur dan Drs. Moh. Surya dalam bukunya
Bimbingan Penyuluhan dalam Sekolah, bahwa : Guru merupakan
salah satu faktor penting yang mempengaruhi berhasil tidaknya
proses belajar. Oleh karena itu, guru harus menguasai prinsip-
prinsip belajar atau dengan kata lain guru harus mampu
menciptakan suatu situasi dan kondisi belajar yang sebaik-
baiknya.43
c) Alat Pengajaran
Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar
penerimaan materi pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Jika
siswa mudah dan senangn dalam menerima materi pelajaran, maka
ia akan lebih giat dalam belajarnya. Mengusahakan alat bantu
pelajaran yang baik dan tepat itu perlu, agar guru bisa mengajar
43
Moh. Surya, dan I. Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance and
Counseling), (Bandung: Penerbit C.V. Ilmu, 1989), h. 14
37
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap
belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa itu sendiri
yang hidup di tengah masyarakat. Faktor masyarakat yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa ini meliputi:
a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Kegiatan siwa dalam masyarakat bisa menguntungkan bagi
perkembangan pribadinya, tetapi juga dapat merugikan, yaitu
mengganggu belajarnya. Kegiatan siswa dalam masyarakat
dikatakan menguntungkan bila siswa dapat memilih kegiatan mana
yang mendukung belajarnya dan ia sendiri bijaksana dalam
mengatur waktunya. Tetapi jika siswa tersebut mengikuti kegiatan
masyarakat terlalu banyak, maka belajarnya bisa tergganggu, lebih-
lebih jika ia tidak bisa membagi waktunya untuk memilah mana
kegiatan yang menguntungkan dan mana yang tidak.
b) Media Massa
Media Massa yang ada dan beredar dalam masyarakat, seperti
bioskop, video, televisi, surat kabar, buku-buku dan lain
sebagainya, dapat memberikan pengaruh yang positif maupun
negatif terhadap prestasi belajar siswa. Namun, itu semua
tergantung dari siswa itu sendiri dalam memanfaatkan media massa.
Kalau ia bisa memanfaatkan dengan baik, maka ia akan
memperoleh keuntungan dari media massa tersebut, yaitu dengan
meningkatnya prestasi belajarnya. Tetapi, jika ia salah dalam
memanfaatkan media massa tersebut, maka ia akan mengalami
38
44
Aliy As’ad, Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan, (Kudus: Penerbit Menara Kudus,
1978), h.20
39
C. Kerangka Berpikir
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menampung dan membina
peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya. Melalui pendidikan di sekolah,
siswa diharapkan mengalami perubahan-perubahan yang positif dalam tingkah
laku, dan sikap pada diri mereka. Selain bertujuan menciptakan manusia-manusia
berpendidikan dalam bidang teori dan praktek, pendidikan di sekolah juga
bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi luhur, bermoral, dan peka terhadap lingkungannya, sehingga
menjadikan mereka manusia yang seutuhnya.
Untuk mengoptimalisasikan kegiatan belajar-mengajar, sekolah tidak hanya
bertumpu pada kegiatan kurikuler dan intrakurikuler, tetapi sekolah memfasilitasi
siswa-siswinya dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas yang mengedepankan.
pengembangan-pengembangan kepribadian siswa yang matang, berkaitan dengan
aspek-aspek rasionalitas, intelektualitas, dan emosi dalam dirinya. Karena kegiatan
tersebut diselenggarakan di luar program kurikuler maka dinamakan
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah salah satu kegiatan penunjang proses
pendidikan yang berada di luar kurikulum pelajaran sekolah. Dengan mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi yang
mereka miliki, baik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam diri
mereka, maupun yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang
45
Slameto, Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya…., h. 54-72
40
D. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.47
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai
berikut : Ha : Ada hubungan antara peranan pendidikan kepramukaan dengan
prestasi belajar siswa di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor.
46
UU Sisdiknas, Undang-undang No.20 tahun 2003,…. h. 6
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), Ed. Revisi Cet. XIII, h. 65.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Sekolah yang dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan penelitian adalah
MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor. Penulis memilih sekolah tersebut dengan
pertimbangan:
1. Penulis mengenal keadaan sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam
observasi.
2. Penulis dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pramuka di
sekolah tersbut.
B. Metode Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu untuk
memberikan gambaran tentang peranan pendidikan kepramukaan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor.
Sedangkan penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi
adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan
dengan meneliti secara langsung objek penelitian yang ditentukan.
41
42
2) Sampel
Menurut Sukardi, sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang
dipilih untuk sumber data.2 Dalam penelitian ini yang menjadi sampel
yaitu sebanyak 40 siswa. Adapun teknik yang digunakan adalah
Stratified Random Sampling yaitu teknik yang digunakan apabila
populasi yang menjadi anggota atau unsur terdiri atas tingkatan-tingkatan
atau strata. Jumlah sampel yang diambil harus mewakili seluruh strata
secara proporsional.3 Yang menjadi sampel disini adalah kelas XI yang
berjumlah 40 orang.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), Cet. 1, h. 115.
2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya(Jakarta: PT
BumiAksara, 2003), Cet.-I, h. 54.
3
Consuelo G. Sevilla, dkk. Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah AlimuddinTuwu
(Jakarta: UI-Press, 1993), h. 166
43
Tabel 1
Kisi-kisi angket
Peranan Pendidikan Kepramukaan Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek …., h. 128
44
keterampilan
Siswa mampu
meningkatkan 13, 14
kedisiplinan dalam
belajar
Siswa dapat
mengamalkan nilai- 9, 11, 15, 23, 24
nilai kepramukaan
Mampu membina 17, 18
dan mengisi
kemerdekaan
d) Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau data-data berupa catatan,
transkip, agenda dan sebagainya. Teknik ini penulis pergunakan untuk
memperoleh data-data guru, pegawai dan siswa MA Daarul ‘Uluum
Lido Bogor, yang berhubungan dengan penelitian ini.
P= x 100%
Keterangan:
P = Angka prosentase untuk setiap jawaban
F = Frekuensi jawaban
N = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap (konstanta)
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Penelitian, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996), cet.
VII, h. 178.
46
9 1% - 9% Sedikit sekali
10 0% Tidak ada sama sekali
rxy= N∑ XY – (∑X)(∑Y)
√ (N∑X² - (∑X)²) (N∑Y² - (∑Y)²)
Keterangan:
N : Jumlah responden
6
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Penelitian…., h. 193
48
variabel y)
R = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1
Sumber: Dokumentasi MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor
50
51
Tabel 4
Keadaan Guru MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor Tahun 2010-20113
2
Sumber: Dokumentasi MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor
3
Sumber: Dokumentasi MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor
52
Tabel 5
Keadaan karyawan MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor Tahun 2010-2011 4
No. Nama Jabatan/Lulusan L/P
1. Wawan Irawan Staff MA Daarul ‘Uluum Lido L
2. Asep Noval TU MA Daarul ‘Uluum Lido L
3. Ahmad Royani Satpam/STM L
4. Johan Satpam/SMA L
5. Rosyid Petugas Kebersihan L
6. Syamsu Petugas Kebersihan L
Tabel 6
Keadaan Siswa MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor Tahun 2010-20115
No. Kelas L P Jumlah
1. Kelas X 64 80 144
2. Kelas XI 73 64 137
3. Kelas XII 82 44 126
Jumlah 219 188 407
4
Sumber: Dokumentasi MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor
5
Sumber: Dokumentasi MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor
54
Tabel 7
Sarana dan prasarana MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor Tahun 2010-20116
Kondisi (Unit)
No. Sarana Rusak Rusak
Baik *) Jumlah
Ringan *) Berat *)
1 Ruang Kelas Belajar 5 5 10 *)
2 Ruang Kepala Sekolah 1 1
3 Ruang Guru 1 1
4 Lab. Komputer 1 1
5 TV 1 1
6 Radio 1 1
7 VCD/DVD 1 1
8 Komputer 1 1
9 Printer 1 1
10 Faksimil 1 1
11 Kursi dan Meja Siswa 407 407
12 Kursi dan Meja Guru 20 6 26
13 Ruang Keterampilan 1 1
14 Perpustakaan 1 1
15 Lapangan Futsal 1 1
16 Lapangan Basket 1 1
17 Masjid Jami’ 1 1
18 Mushola 1 1
19 Sanggar Bakti Pramuka 2 - - 2
20 Kantor Hisada 2 - - 2
6
Sumber: Dokumentasi MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor
55
B. Deskripsi Data
Pada bab sebelumnya telah penulis kemukakan bahwa teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penyusunan ini adalah dengan angket dan
wawancara, yaitu untuk memperoleh data informasi tentang peranan
pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA
Daarul ‘Uluum Lido Bogor.
Angket yang disusun berdasarkan pokok penelitian yang diteliti, angket
yang dibuat terdiri dari 30 pernyataan, 15 item pernyataan mengenai peranan
pendidikan kepramukaan dan 15 item pernyataan mengenai prestasi belajar
siswa.
Sedangkan wawancara dilakukan dengan pembina pramuka MA Daarul
‘Uluum Lido Bogor, sekaligus guru disekolah tersebut sehingga dapat
memungkinkan peneliti dapat mendapat informasi yang dibutuhkan.
Setelah didapat hasil persentase dari angket yang disebarkan kepada 40
siswa yang menjadi responden, dan hasil wawancara dengan guru di MA
Daarul ‘Uluum Lido Bogor sekaligus sebagai pembina pramuka, kemudian
data yang telah diolah dinyatakan dengan persen, kemudian dianalisis dan
hasilnya sebagai berikut:
Tabel 8
Pendidikan Kepramukaan Wadah Pembentukan Kepribadian
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang sangat setuju bahwa
pendidikan kepramukaan merupakan wadah pembentukan kepribadian sebesar
32,5% dan yang menjawab setuju bahwa pendidikan kepramukaan merupakan
56
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang sangat setuju bahwa
kegiatan pramuka dapat meningkatkan keterampilan siswa sebesar 50%, yang
setuju sebesar 42,5%, dan yang menjawab tidak setuju bahwa kegiatan
pramuka dapat meningkatkan keterampilan siswa sebesar 7,5%, sedangkan
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0%.
Hal ini menunjukan bahwa setengahnya sangat setuju bahwa kegiatan
pramuka dapat meningkatkan keterampilan siswa.
Tabel 10
Pendidikan kepramukaan dapat membantu dalam meningkatkan
pestasi belajar siswa
N 40 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa siswa sangat setuju bahwa kegiatan
pendidikan kepramukaan dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa sebesar 7,5%, adapun yang menjawab setuju sebesar 62,5%, dan
yang menjawab tidak setuju sebesar 30%, kemudian yang menjawab sangat
tidak setuju bahwa pendidikan kepramukaan dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa sebesar 0%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa
berpendapat setuju bahwa pendidikan kepramukaan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Tabel 11
Kegiatan ekskul pramuka merupakan kegiatan yang menarik dan
mengandung nilai pendidikan
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa sangat setuju bahwa kegiatan
pramuka merupakan kegiatan yang menarik yang mengandung nilai pendidikan
sebesar 37,5%, adapun yang menjawab setuju sebesar 55%, dan yang
menjawab tidak setuju sebesar 5%, sedangkan yang menjawab sangat tidak
setuju sebesar 2,5%.
58
Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya bahwa siswa setuju
dengan pernyataan bahwa kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang menarik
yang mengandung nilai pendidikan.
Tabel 12
Ekskul pramuka mengganggu aktivitas belajar siswa
Sangat Setuju - -
Setuju 5 12,5%
Tidak Setuju 29 72,5%
Sangat Tidak Setuju 6 15%
N 40 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa siswa sangat tidak setuju bahwasanya
ekskul pramuka dapat menggangu aktivitas belajar siswa sebesar 15%, dan
tidak setuju sebesar 72,5%, setuju 12,5% dan yang sangat setuju sebesar 0%.
Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju bahwa ekskul
pramuka dapat mengganggu aktivitas belajar siswa. Dan ini sangat baik karena
antusias siswa terhadap ekskul pramuka begitu besar.
Tabel 13
Kegiatan pramuka diwajibkan dari pihak sekolah
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa sangat setuju bahwasanya
kegiatan pramuka diwajibkan dari pihak sekolah sebesar 15%, adapaun yang
59
menjawab setuju sebesar 57,5%, tidak setuju sebesar 17,5%, sedangkan yang
menjawab sangat tidak setuju sebesar 10%. Hal ini menunjukan bahwa lebih
dari setengahnya siswa setuju bahwasanya kegiatan pramuka diwajibkan dari
pihak sekolah.
Tabel 14
Mengikuti kegiatan ekskul pramuka atas kemauan siswa sendiri
Sangat Setuju 2 5%
Setuju 28 70%
Tidak Setuju 5 12,5%
Sangat Tidak Setuju 5 12,5%
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang sangat setuju bahwa siswa
mengikuti kegiatan ekskul pramuka atas kemauannya sendiri sebesar 5%, yang
menjawab setuju sebesar 70%, tidak setuju 12,5% dan sangat tidak setuju
sebesar 12,5%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa setuju
bahwasanya mereka mengikuti ekskul pramuka atas inisiatif mereka sendiri
dan tanpa ada paksaan dari orang lain.
Tabel 15
Mengikuti kegiatan ekskul pramuka atas motivasi dari orang lain
N 40 100%
60
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa sangat setuju bahwasanya
mereka aktif dalam kegiatan ekskul pramuka atas dorongan atau motivasi dari
orang lain. Adapun yang menjawab setuju sebesar 20%, yang menjawab tidak
setuju bahwasanya mereka mengikuti kegiatan pramuka atas dorongan dari
orang lain sebesar 72,5% dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 5%.
Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa tidak setuju bahwasanya
mereka mengikuti ekskul pramuka atas dorongan dari orang lain.
Tabel 16
Tri Satya dan Dasa Darma mempengaruhi perilaku siswa dalam
kehidupan sehari-hari
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa sangat setuju bahwa Tri Satya
dan Dasa Darma dapat mempengaruhi kehidupan siswa sehari-hari sebesar
30%, adapun yang setuju dengan hal tersebut sebesar 50%, ytidak setuju 17,5%
dan yang sangat tidak setuju sebesar 2,5%. Hal ini menunjukan bahwa
setengahnya dari seluruh siswa setuju bahwasanya Tri Satya dan Dasa Darma
dapat mempengaruhi mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 17
Mengikuti kegiatan pramuka dari tingkat ranting/kecamatan s/d
tingkat internasional
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa sangat setuju bahwsanya mereka
mempunyai keinginan untuk mengikuti kegiatan atau event pramuka dari
tingkat ranting sampai dengan kegiatan pramuka internasional sebesar 25%,
dan yang setuju sebesar 55%, tidak setuju 17,5% dan yang sangat tidak setuju
sebesar 2,5%.
Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya siswa setuju bahwasanya
mereka mempunyai keinginan untuk mengikuti kegiatan pramuka dari tingkat
ranting/kecamatan sampai dengan kegiatan pramuka internasional.
Tabel 18
Pendidikan kepramukaan meningkatkan sikap nasionalisme siswa
N 40 100%
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang berpendapat sangat setuju
bahwasanya pendidikan kepramukaan dapat meningkatkan sikap nasionalisme
siswa sebesar 37,5%, dan yang berpendapat setuju dengan hal tersebut sebesar
62,5%, adapun yang bependapat tidak setuju dan sangat tidak setuju sebesar
0%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa merasakan dari pada
pendidikan kepramukaan dapat meningkatkan sikap nasionalisme nmereka.
62
Tabel 19
Orang tua menganjurkan kepada anaknya untuk ikut aktif dalam
kegiatan pramuka
N 40 100%
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa sangat setuju bahwasanya orang
tua mereka menganjurkan mereka untuk ikut aktif dalam kegiatan pramuka
sebesar 7,5%, sebesar 32,5% siswa setuju dengan hal tersebut, adapun yang
berpendapat tidak setuju sebesar 57,5% dan yang sangat tidak setuju sebesar
2,5%. Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya orang tua siswa
menganjurkan mereka untuk ikut aktif dalam kegiatan pramuka.
Tabel 20
Kegiatan pramuka meningkatkan kedisiplinan siswa dalam belajar
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang sangat setuju bahwa
kegiatan pramuka dapat meningkatkan kedisiplinan mereka dalam belajar
sebesar 10%, siswa yang bependapat setuju sebesar 62,5%, adapun yang tidak
63
setuju sebesar 25% dan yang sangat tidak setuju sebesar 2,5%. Hal ini
menunjukan bahwa sebagin besar siswa setuju bahwasanya kegiatan pramuka
dapat meningkatkan kedisiplinan mereka dalam belajar.
Tabel 21
Kegiatan pramuka membebani siswa di sekolah
Sangat Setuju - -
Setuju 7 17,5%
Tidak Setuju 22 55%
Sangat Tidak Setuju 11 27,5%
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada yang berpendapat sangat
setuju bahwa kegiatan pramuka membebani siswa di sekolah ditunjukan
dengan sebesar 0%, adapun yang menjawab setuju sebesar 17,5%, siswa yang
berpendapat tidak setuju sebesar 55% dan yang sanat tidak setuju sebesar
27,5%.
Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya siswa berpendapat tidak
setuju bahwasanya kegiatan pramuka membebani mereka di sekolah.
Tabel 22
Masyarakat kurang merasakan manfaat dari kegiatan pramuka di
sekolah
N 40 100%
64
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa sangat setuju bahwasanya
masyarakat kurang merasakan manfaat dari kegiatan pramuka di sekolah
sebesar 7,5%, adapun yang berpendapat setuju sebesar 40%, yang tidak setuju
sebesar 32,5% dan yang sangat tidak setuju sebesar 20%.
Hal ini menunjukan bahwa hampir setengahnya bahwasanya masyarakat
masih kurang merasakan manfaat dari kegiatan pramuka di sekolah. Oleh
karena itu setidaknya dari pihak sekolah untuk lebih meningkatkan lagi
peranan dari pendidikan pramuka di sekolah agar masyarakat dapat merasakan
manfaat dari pada diselenggarakannya kegiatan pramuka di sekolah.
Tabel 23
Kegiatan pramuka dapat meningkatkan kualitas ibadah siswa
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa lebih dari setengahnya (55%) siswa
setuju bahwasanya kegiatan pramuka dapat meningkatkan kulaitas ibadah
siswa. Adapun yang berpendapat sangat setuju sebesar 7,5%, tidak setuju
32,5% dan yang sangat tidak setuju sebesar 5%.
Tabel 24
Kegiatan pramuka membentuk jiwa patriotisme siswa
N 40 100%
Tabel 25
Kegiatan pramuka menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air
N 40 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat 40% siswa menjawab sangat setuju
bahwasanya kegiatan pramuka dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah
air, 57,5% menjawab setuju, kemudian sisanya 2,5% menjawab tidak setuju,
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya siswa setuju dengan hal
tersebut.
66
Tabel 26
Pengetahuan siswa bertambah setelah mengikuti kegiatan pramuka
N 40 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa siswa menjawab sangat setuju bahwa
pengetahuan siswa bertambah setelah mengikuti kegiatan pramuka yaitu
sebesar 40%, siswa yang menjawab setuju sebesar 55%, siswa yang tidak
setuju sebesar 5%, lalu tidak ada siswa yang menjawab sangat tidak setuju.
Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya siswa merasakan bahwa
setelah mengikuti kegiatan pramuka, pengetahuan mereka menjadi bertambah.
Tabel 27
Kegiatan pramuka menjauhkan siswa dari mata pelajaran tertentu
Sangat Setuju - -
Setuju 4 10%
Tidak Setuju 28 70%
Sangat Tidak Setuju 8 20%
N 40 100%
Hal ini berarti sebagian besar siswa tidak setuju bahwasanya kegiatan
pramuka dapat menjauhkan siswa dari mata pelajaran tertentu.
Tabel 28
Mengikuti kegiatan ekskul pramuka karena terpaksa
N 40 100%
Dari tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang menjawab tidak setuju
bahwasanya mereka mengikuti ekskul pramuka karena terpaksa sebsera 57,5%,
sebesar 25% siswa menjawab sangat tidak setuju, sebesar 15% siswa
menjawab setuju dan sebesar 2,5% siswa menjawab sangat setuju.
Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya siswa menjawab tidak
setuju apabila mereka dinyatakan mengikuti kegiatan pramuka karena terpaksa.
Tabel 29
Kegiatan pramuka melatih kecerdasan emosional siswa
N 40 100%
68
Tabel 30
Kegiatan pramuka tidak memiliki pengaruh disekolah
N 40 100%
Dari table di atas dapat dilihat bahwa siswa sangat tidak setuju bahwasanya
kegiatan pramuka tidak memiliki pengaruh di sekolah sebesar 32,5%, sebesar
52,5% menjawab tidak setuju, sebesar 12,5% menjawab setuju dan sebesar
2,5% menajwab sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa lebih dari
setengahnya siswa menyatakan bahwa kgiatan pramuka mempunyai pengaruh
di sekolah.
Tabel 31
Siswa mengamalkan kegiatan pramuka dimasyarakat
Sangat Setuju - -
Setuju 28 70%
Tidak Setuju 12 30%
Sangat Tidak Setuju - -
N 40 100%
69
Tabel 32
Materi kegiatan pramuka tidak menarik bagi siswa
Sangat Setuju - -
Setuju 5 12,5%
Tidak Setuju 22 55%
Sangat Tidak Setuju 13 32,5%
N 40 100%
Tabel di atas menunjukan bahwa lebih dari setengahnya siswa tidak setuju
bahwasanya materi kegiatan pramuka tidak menarik bagi siswa yaitu sekitar
55%,sangat tidak setuju sekitar 32,5%, dan hanya 12,5% yang menjawab
setuju, serta tidak ada yang menjawab sangat setuju.
Tabel 33
Kegiatan pramuka di sekolah membuat siswa malas belajar
N 40 100%
70
Tabel 34
Siswa selalu aktif dalam kegiatan pramuka di sekolah
N 40 100%
Sangat Setuju 2 5%
Setuju 9 22,5%
Tidak Setuju 25 62,5%
Sangat Tidak Setuju 4 10%
71
N 40 100%
N 40 100%
N 40 100%
Tabel 38
Nomor Angket
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 78
2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 78
3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92
4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 75
5 2 3 3 3 3 2 2 1 1 3 4 2 3 1 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 4 3 2 1 2 3 74
6 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 101
7 3 4 3 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 1 1 2 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 91
8 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 88
9 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 95
10 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 89
11 3 2 2 1 3 2 3 4 1 2 3 3 2 2 1 3 3 3 1 4 1 2 2 2 2 3 3 2 3 1 69
12 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 101
13 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 2 3 88
14 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 2 3 4 3 2 3 85
15 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 81
16 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 94
17 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 77
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 87
19 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 2 2 82
20 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 85
21 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 94
74
22 4 4 3 3 3 4 3 1 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 91
23 4 2 1 4 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 88
24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 105
25 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 99
26 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 96
27 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 92
28 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 81
29 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 88
30 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 109
31 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 4 98
32 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 101
33 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 67
34 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 78
35 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 103
36 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 3 79
37 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 101
38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 105
39 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 101
40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 105
75
7 96 1 2,5%
8 95 1 2,5%
9 94 2 5%
10 92 2 5%
11 91 2 5%
12 89 1 2,5%
13 88 4 8%
14 87 1 2,5%
15 85 2 5%
16 82 1 2,5%
17 81 2 5%
18 79 1 2,5%
19 78 3 7,5%
20 77 1 2,5%
21 75 1 2,5%
22 74 1 2,5%
23 69 1 2,5%
24 67 1 2,5%
N 2114 40 100%
22 44 1 2,5%
23 42 1 2,5%
24 40 1 2,5%
N 40 100%
Dari tabel di atas kita lihat nilai mid semester pertama tahun pelajaran
2010/2011 dengan nilai tertinggi adalah 87 dan nilai terendah 40 masing-
masing sebanyak 1 orang atau sekitar 2,5%, sedangkan nilai yang paling
banyak adalah nilai 81 sebanyak 4 orang atau sekitar 8%, siswa yang
memperoleh nilai 84,77, 71 dan 69 sebanyak 3 orang atau sekitar 7,5%, siswa
yang memeproleh nilai 79, 75, 74, 73 dan 60 sebanyak 2 orang atau sekitar 5%,
dan siswa yang memperoleh nilai 86, 82, 67, 66, 65, 63, 58, 55, 48, 45, 44, 42
dan 40 sebanyak 1 orang atau sekitar 2,5%.
D. Analisis Korelasional
Data statistik yang akan dianalisa adalah nilai-nilai dari penyebaran angket
mengenai peranan pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa. Untuk itu di bawah ini akan dijelaskan perhitungan untuk
memperoleh koefisien korelasi antara peranan pendidikan kepramukaan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga dapat diambil interpretasi data.
Tabel 41
Analisis Korelasi Anatar Variabel X (Peranan Pendidikan Kepramukaan)
dengan Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa)
Responden
X Y XY X2 Y2
1 40 38 1520 1600 1444
2 37 41 1517 1369 1681
3 46 46 2116 2116 2116
4 39 36 1404 1521 1296
5 36 38 1368 1296 1444
6 53 48 2544 2809 2304
7 48 43 2064 2304 1849
8 44 44 1936 1936 1936
9 50 45 2250 2500 2025
79
∑Y = 1762
∑XY = 81590
80
∑X2 = 85117
∑Y2 = 78616
Kemudian, hasil-hasil tersebut dimasukan kedalam rumus korelasi product
moment sebagai berikut ini :
rxy= N∑ XY – (∑X)(∑Y)
rxy= 40902
√ 59.439 . 39.996
rxy= 40.902
√ 23.773.222
rxy= 40902
48.757, 792
rxy= 0,84
E. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil dari data perhitungan dan analisia data yang telah
dilakukan, penulis menginterpretasikan hasil perhitungan di atas dengan
menggunakan:
1. Interpretasi Secara Kasar / Sederhana
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi rxy yaitu
0,84. Jika diperhatikan maka angka indeks korelasi yang diperoleh tidak
bertanda negatif, ini berarti korelasi antara variabel X (peranan pendidikan
81
A. Kesimpulan
Madrasah Aliyah Daarul ‘Uluum Lido Bogor tergolong aktif dalam
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, khususnya pada kegiatan ekstra
kurikuler pramuka. Kegiatan ini dibimbing oleh pembina yang ahli di
bidangnya, dan dilaksanakan di luar waktu belajar siswa. Sehingga kegiatan
ekstrakurikuler pramuka di sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik.
Perkembangan yang pesat pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA
Daarul ‘Uluum Lido Bogor, yaitu selain mendapat dukungan dari pihak
sekolah serta dibimbing oleh Pembina yang memang ahli dibidangnya, namun
keantusiasan dari siswa yang ikut aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut
pun mempunyai peranan yang positif di dalam pekembangannya. Hal ini dapat
kita lihat dari lembar angket yang dijawab oleh para responden serta hasil dari
wawancara oleh Pembina ekskul pramuka.
Dan berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan
dalam bab IV mengenai peranan pendidikan kepramukaan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwasanya peranan pendidikan kepramukaan
memiliki pengaruh yang kuat atau tinggi terhadap prestasi belajar siswa di MA
Daarul ‘Uluum Lido.
83
84
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada pihak sekolah MA
Daarul ‘Uluum Lido Bogor, tempat dimana penulis melakukan penelitian ini.
Dan semoga saran yang penulis sampaikan dapat berguna bagi pihak sekolah,
Pembina ekskul pramuka gugusdepan 37.113-37.114 PM Daarul ‘Uluum Lido
Bogor serta menjadi motivasi bagi siswa dan siswi disana. Dan saran tersebut
ialah :
1. Untuk pihak sekolah jangan pernah behenti untuk selalu mendukung setiap
kegiatan ekstra kurikuler yang berlangsung di MA Daarul ‘Uluum Lido
khususnya kegiatan ekstra kurikuler pramuka. Karena tidak ada satu pun
dari setiap kegiatan ekstrakurikuler yang diselanggarakan di sekolah yang
tidak mengandung unsur atau nilai pendidikan. Disamping itu pula kegiatan
ekstrakurikuler mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas.
2. Bagi pembina ekstrakurikuler pramuka, hendaknya untuk terus melakukan
inovasi dalam memberikan materi dalam melaksanakan latihan agar dapat
meningkatkan minat dan mengurangi kebosanan dalam berlatih siswa, yaitu
dengan cara memadukan materi-materi yang disampaikan oleh Pembina
kepada peseta didik memiliki kaitan yang kuat dengan materi-materi
pelajaran yang dipelajari oleh siswa di dalam kelas. Sehingga dapat
membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.
3. Untuk siswa dan siswi MA Daarul ‘Uluum Lido agar selalu terus aktif
dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler khususnya pada kegiatan
ekstrakurikuler pramuka. Karena tidak ada satu pun dari setiap kegiatan
ekstrakurikuler yang diselanggarakan di sekolah yang tidak mengandung
unsur atau nilai pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Semarang: CV. Thoha Putra, 1988.
Muhammad bin Yazid Abu Abdullah Al-Qozwaini, Sunan Ibnu Majah, Daarul
Fikr-Beirut
85
86
Sukardi, Dewa Ketut, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Penerbit PT. Bina
Aksara, 1988.
Sunardi, Andri Bob, Boyman, Ragam Latih Pramuka, Bandung: Nuansa Muda,
2010.
Nama Interviewer :
Jabatan :
Tempat :
Hari / Tanggal :
Pertanyaan
Pertanyaan
3. Berapa jumlah siswa kelas XI yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler pramuka?
Jawab: 137 Siswa
4. Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ekstra kulikuler pramuka?
Jawab: Pemberian materi, upacara dan bakti masyarakat
5. Bagaimana cara bapak membina peserta didik dalam kegiatan ekstra kulikuler pramuka?
Jawab: Sistem sangga dan melibatkan dalam berbagai aspek kegiatan
6. Apakah ketika kegiatan ekstra kulikelr pramuka dilaksanakan, peserta didik ikut berperan
aktif atau tidak?
Jawab: Ya. Ikut aktif
7. Menurut bapak, apakah seorang Pembina pramuka harus menguasai seluruh materi
tentang kepramukaan agar tercapainya maksud dan tujuan dari pada dilaksanakannya
kegiatan ekstra kulikuler pramuka?
Jawab: Tidak hanya harus menguasai materi, tapi yang paling penting adalah seorang
Pembina tahu bagaimana cara menyampaikan materi yang baik dan benar, kreatif agar
tidak menimbulkan kesan bahwa kegiatan pramuka menjemukan. Intinya seorang
Pembina pramuka harus inovatif dan up to date.
8. Apakah bapak penah mengalami kesulitan selama kegiatan ekstra kulikuler pramuka
dilaksanakan?
Jawab: Tentu saja pernah, karena kami pernah dibekali cara penanganan dalam
pembinaan dalam kursus Pembina. Maka hal itu bisa kami atasi.
9. Bagaimana cara bapak mengatasi kesuliatan yang terdapat pada kegiatan ekstra kulikuler
pramuka?
Jawab: Melalui pendekatan pada peserta didik yang berujung pada pembenahan sistem
latihan yang ada, mengubahnya lebih mengasikan.
10. Apakah ada hubungan antara kegiatan ekstra kulikuler pramuka yang dilaksanakan
dengan prestasi belajar siswa?
Jawab: Ada, siswa yang aktif dalam ekstrakurikuler kepramukaan lebih cekatan dalam
menerima materi dan lebih disiplin dalam mengikuti proses belajar. Sehingga, tidak
sedikit anggota pramuka yang menjadi bintang kelas dan teladan di sekolah maupun
lingkungan.
11. Apakan ada kemajuan prestasi belajar siswa setelah mengikuti kegiatan ekstra kulikuler
pramuka?
Jawab: Ada, bahkan signifikan
12. Apakah ada pebedaan prestasi belajar antara anak yang mengikuti kegiatan ekstra
kulikuler pramuka dengan yang tidak mengikuti kegiatan ekstra kulikuler pramuka?
INSTRUMEN PENELITIAN
PEDOMAN ANGKET
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah Basmalah sebelum membaca pertanyaan
2. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai menurut anda
3. Jawablah petanyaan-petanyaan beikut dengan jujur dan benar
4. Jawaban anda dijamin kerahasiaanya
5. Sudahi dengan membaca Hamdallah
No Pernyataan SS S TS STS
1 Bagi saya pendidikan kepramukaan merupakan wadah pembentukan
kepribadian
2 Kegiatan kepramukaan dapat meningkatkan keterampilan saya
3 Pendidikan kepramukaan dapat membantu saya dalam meningkatkan
prestasi belajar saya
4 Menurut saya kegiatan ekstra kulikuler pramuka merupakan kegiatan
yang menarik yang mengandung nilai pendidikan
5 Eksul pramuka dapat menggangu aktivitas belajar saya
6 kegiatan kepramukaan diwajibkan dari pihak sekolah
7 Saya mengikuti kegiatan kepramukaan atas kemauan saya sendiri
Saya mengikuti kegiatan kepramukaan karena motivasi atau dorongan
8 dari orang lain
9 Tri satya dan dasa darma pramuka dapat mempengaruhi perilaku saya
dalam kehidupan sehari-hari
10 Saya ingin mengikuti kegiatan pramuka dari tingkat
ranting/kecamatan, cabang/kabupaten/kota, daerah/provinsi, nasional
dan internasional
11 Pendidikan kepramukaan dapat meningkatkan sikap nasionalisme
12 Orang tua saya menganjurkan untuk mengikuti ekskul kepramukaan
13 Pendidikan kepramukaan meningkatkan disiplin saya dalam belajar
14 Kegiatan pramuka membebani saya disekolah
15 Masyarakat kurang merasakan manfaat dari kegiatan pramuka
disekolah
16 Kegiatan pramuka membantu saya meningkatkan kualitas ibadah saya
17 Pramuka membentuk jiwa patriotisme dalam diri saya