Merdeka? Katanya, kurikulum ini adalah kurikulum baru yang akan menggantikan
Kurikulum 2013, ya? Hmm, apa betul seperti itu?
Biar kamu nggak bingung, kakak bantu kasih penjelasan, ya! Jadi, beberapa waktu
lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek)
Nadiem Makarim resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka. Sebelumnya,
Kurikulum Merdeka ini dikenal dengan nama Kurikulum Prototipe untuk Sekolah
Penggerak.
Kurikulum Merdeka sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak. Tidak hanya di
sekolah penggerak, kurikulum ini juga diluncurkan di sekolah lainnya.
Menurut data Kemdikbud Ristek, sampai saat ini, telah ada sebanyak 143.265
sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka. Jumlah ini akan terus
meningkat seiring mulai diberlakukannya Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran
2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.
Jadi, untuk saat ini, sekolah bisa mulai mengimplementasikan kurikulum baru ini
secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah. Jika ada
sekolah yang memang masih belum siap untuk menerapkan Kurikulum Merdeka,
maka sekolah tersebut masih boleh menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Darurat sampai sekolahnya siap. Kewenangan untuk memilih kurikulum
diserahkan oleh Kemdikbud Ristek kepada kepala sekolah dan guru pada masing-
masing sekolah.
Oke, setelah membaca pembahasan tadi, pasti sekarang kamu jadi bertanya-
tanya: “Seperti apa sih, Kurikulum Merdeka ini? Apa bedanya dengan
Kurikulum 2013?”