Anda di halaman 1dari 19

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PEGADAIAN

NOMOR : 492 /UG.2.00212/2011

TENTANG

PEDOMAN GANTI RUGI BARANG JAMINAN


DIREKSI PERUM PEGADAIAN,

Menimbang : a) Bahwa pemberian ganti rugi kepada nasabah merupakan bentuk tanggungjawab
perusahaan terhadap kehilangan atau kerusakan barang jaminan baik sebagian maupun
seluruhnya sekaligus sebagai upaya untuk mempertahankan kepercayaan nasabah kepada
perusahaan;
b) Bahwa ketentuan pemberian ganti rugi sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi
Nomor : 546/UI.1.00211/2005 tanggal 26 Juli 2005 tentang Pedoman Ganti Rugi Barang
Jaminan dirasakan belum memadai seiring dengan prinsip perlindungan konsumen;
c) Bahwa perbaikan dan penyempurnaan sebagaimana tersebut pada huruf (b) perlu
dituangkan dalam suatu Keputusan Direksi PERUM Pegadaian.

Mengingat : 1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN;


2) Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 Tanggal 10 November 2000 Tentang
Perusahaan Umum ( PERUM ) Pegadaian;
3) Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku Wakil Pemerintah Sebagai
Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Nomor KEP-18/MBU/2011 tanggal
31 Januari 2011 tentang Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum)
Pegadaian;
4) Peraturan Direksi PERUM Pegadaian Nomor : 2081/SDM.200322/2011 Tanggal 11 Juli
2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian.
5). Keputusan Direksi PERUM Pegadaian Nomor : 251/LB.1.00/2010 Tanggal 11 Oktober
2010 tentang Pedoman Operasional Pegadaian Kredit Cepat Aman (POPKCA) Non Online.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PEGADAIAN TENTANG PEDOMAN GANTI RUGI


BARANG JAMINAN
Pasal 1
Pengertian

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :


1) Perusahaan adalah Perusahaan Umum Pegadaian;
2) Nasabah adalah pemilik sah barang jaminan/barang titipan yang hilang atau rusak
sebagaimana tertuang dalam Surat Bukti Kredit (SBK)/Surat Bukti Rahn (SBR)/Surat
Perjanjian Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)/Surat Perjanjian Kredit Angsuran
Sistem Gadai (KRASIDA)/Surat Perjanjian Kredit Ar-rahn untuk Usaha Mikro
(ARRUM)/Surat Perjanjian Kredit Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi
(MULIA)/Surat Bukti Penitipan Barang;serta perjanjian lainnya yang berlaku.
3) Ganti rugi adalah Nilai Penggantian yang diberikan kepada nasabah atas barang yang
diagunkannya karena rusak atau hilang akibat perampokan, pencurian, bencana alam
(banjir, gempa bumi, tanah longsor dan sebagainya), kelalaian/kecurangan aparat
perusahaan dan lain-lain;
4) Nilai Penggantian adalah sejumlah uang atau barang yang diberikan kepada nasabah
sebagai ganti rugi atas kehilangan atau kerusakan barang jaminan yang diagunkannya
yang besarnya ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku;
5) Hilang adalah tidak adanya barang jaminan atau surat kepemilikan barang jaminan dalam
penyimpanan yang disebabkan antara lain karena perampokan, pencurian, kebakaran,
bencana alam (banjir, gempa bumi, tanah longsor dan sebagainya), kelalaian/
kecurangan petugas perusahaan dan lain-lain;
6) Rusak seluruhnya adalah kerusakan fisik barang jaminan akibat suatu kejadian atau
keadaan dalam penyimpanan sehingga tidak berfungsi sama sekali dan sama sekali
tidak mempunyai nilai jual atau tidak bisa diperbaiki;
7) Rusak sebagian adalah kerusakan fisik sebagian barang jaminan akibat suatu kejadian
atau keadaan dalam penyimpanan sehingga tidak dapat berfungsi lagi, akan tetapi masih
mempunyai nilai jual atau bisa diperbaiki;
8) Barang Jaminan adalah barang yang dijadikan jaminan kredit di perusahaan dengan
tujuan untuk memberikan kepastian kepada perusahaan bahwa Nasabah akan melunasi
kreditnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam perjanjian kredit;
9) Taksiran adalah penetapan nilai rupiah suatu barang jaminan berdasarkan ketentuan
yang berlaku di perusahaan;
10) Harga Pasar Emas (HPE) adalah harga dasar jual emas logam mulia yang ditetapkan
oleh perusahaan berdasarkan harga pasaran umum;
11) Harga Pasar Berlian (HPB) adalah harga pasar berlian yang ditetapkan oleh perusahaan
dengan formula penetapan sebesar seratus persen dibagi Prosentase STP dikali nilai
Taksiran atau ketentuan lainnya yang didasarkan pada kebijakan Direksi;
12) Harga Pasar Barang Gudang (HPG) adalah harga pasar barang-barang gudang yang
didasarkan pada harga pasar barang bekas/second yang bersumber dari media massa,
baik cetak maupun elektronik;
13) Prosentase Standar Taksiran Permata (STP) adalah prosentase tertentu atas Harga
Pasar Pusat (HPP) Permata yang ditetapkan perusahaan;
14) Harga Pasar Pusat Permata (HPP Permata) adalah harga pasar berlian yang ditetapkan
oleh kantor pusat Perum Pegadaian sebagai patokan umum untuk menaksir berlian.

Pasal 2
Inventarisasi Kerugian

1) Apabila terjadi kejadian yang menyebabkan hilang atau kerusakan barang jaminan yang
menimbulkan kerugian di unit kerja perusahaan, maka segera dibentuk Tim Inventarisasi
Kerugian;
2) Pembentukan Tim Inventarisasi Kerugian diatur sebagai berikut :
a) Untuk kerugian di unit kerja operasional (kantor cabang dan unit pelayanan cabang,
Tim dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Wilayah;
b) Untuk kerugian di unit kerja koordinatif kantor wilayah, Tim dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan Pemimpin Wilayah;
c) Untuk kerugian di unit kerja koordinatif kantor pusat, Tim dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Direksi;
3) Tugas Tim Inventarisasi Kerugian adalah :
a) Melakukan inventarisasi uang kas meliputi pemeriksaan fisik dan penghitungan
jumlah uang yang hilang/rusak. Hasil inventarisasi uang kas dituangkan dalam Berita
Acara Kerugian Uang Kas Yang Hilang/Rusak dengan memakai Formulir Berita
Acara Uang Kas Hilang/Rusak (FK-01);
b) Melakukan inventarisasi barang jaminan meliputi penghitungan fisik dan taksir ulang
barang jaminan yang hilang/rusak; Hasil inventarisasi barang jaminan dituangkan
dalam Formulir Berita Acara Barang Jaminan Hilang/Rusak (FK-02);
c) Melakukan pelunasan administratif terhadap seluruh nomor kredit yang barang
jaminannya hilang atau rusak;
d) Melakukan inventarisasi kerugian sementara yang akan digunakan untuk data klaim
sementara asuransi, melakukan taksir ulang barang jaminan dengan berpedoman
pada harga pasar (emas, PLG, berlian, barang gudang, barang lainnya) yang berlaku
pada saat kejadian atau selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal kejadian,
dan hasilnya dituangkan dalam Formulir Rincian Tuntutan Kerugian Sementara
Barang Jaminan Hilang/Rusak (FK-03);
e) Melaporkan kepada perusahaan asuransi kerugian sementara sesuai ketentuan yang
berlaku (yang akan diatur dalam surat ketentuan tersendiri) selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari sejak tanggal kejadian, dengan dilampirkan : Formulir Berita Acara
Uang Kas Hilang/Rusak (FK-01); Formulir Berita Acara Barang Jaminan
Hilang/Rusak (FK-02); Formulir Rincian Tuntutan Kerugian Sementara Barang
Jaminan Hilang/Rusak (FK-03);
f) Kerugian riil sebenarnya adalah nilai ganti rugi yang dibayarkan kepada nasabah
yang didasarkan harga yang berlaku pada saat nasabah mengajukan
klaim/mengambil ganti rugi atau berdasar harga pembelian barang pengganti barang
jaminan. Pembayaran ganti rugi kepada nasabah ini akan menjadi kerugian riil yang
akan dilaporkan setiap bulan kepada perusahaan asuransi untuk diproses
pembayaran klaimnya dengan menggunakan : Formulir Rincian Pembayaran
Tuntutan Kerugian Barang Jaminan Hilang/Rusak (FK-08);
g) Pada saat nasabah akan menerima ganti rugi harus membayar uang pinjaman
dan sewa modal yang dihitung sampai dengan tanggal penerimaan ganti rugi
(sewa modal maksimal sampai dengan kredit jatuh tempo).
h) Melakukan segala hal yang dianggap perlu dan tidak bertentangan dengan ketentuan
yang berlaku, dengan persetujuan Pemimpin Wilayah/Direksi;
4) Direksi/Pemimpin Wilayah mengatur komposisi dan susunan keanggotaan Tim sesuai
kewenangannya.
5). Ketua tim dan keanggotaan tim berasal dari pejabat atau pegawai yang memiliki
kompetensi pengetahuan barang jaminan hilang yang akan diberikan ganti rugi, dengan
ketentuan ketua tim adalah pejabat yang kompeten di bidangnya;
6) Tugas Tim berakhir pada saat proses ganti rugi dinyatakan selesai atau sesuai kebijakan
pejabat yang menerbit surat keputusan pembentukan tim;
7) Untuk mempercepat proses ganti rugi, maka maksimal 7 (tujuh) hari sejak tanggal
kejadian, Tim telah menyelesaikan seluruh pekerjaannya inventarisasi awal.

Pasal 3
Kriteria dan Jenis Penggantian Barang Jaminan Yang Hilang

1) Yang dimaksud dengan barang jaminan adalah barang barang jaminan yang tersimpan
di gudang atau tempat penyimpanan barang jaminan di outlet Pegadaian secara sah yang
terkai dengan untuk produk gadai (KCA / Kredit Cepat Aman), Gadai Syariah (Rahn),
Kreasi, Krasida, jasa titipan, dan semua produk Perum Pegadaian yang ada saat ini
maupun pengembangan produk di masa mendatang yang masuk dalam jaminan asuransi.
2) Penggantian dapat dilakukan dengan cara :
• Penggantian uang berdasarkan harga barang jaminan yang hilang sesuai ketentuan
yang berlaku.
• penggantian barang sesuai dengan spesifikasi barang jaminan yang hilang.
• Apabila sulit diperoleh barang yang sesuai dengan spesifikasi barang jaminan yang
hilang maka dilakukan penggantian berupa uang.
3) Sebelum dilakukan pembayaran uang ganti rugi atau penyerahan barang sebagai
pengganti barang jaminan yang hilang, maka nasabah harus membayar uang pinjaman
dan sewa modal yang dihitung sampai saat nasabah menerima klain (sewa modal
maksimal sesuai ketentuan tarif sewa modal yang berlaku).

Pasal 4
Nilai Penggantian Barang Jaminan Hilang

1) Besarnya Nilai Penggantian barang jaminan hilang ditentukan sebagai berikut :


a) Perhiasan Emas
Penggantian berupa uang untuk barang jaminan emas sebesar Berat Bersih (berat
perhiasan emas dikurangi dengan berat permata) dikalikan Harga Pasar Emas
(HPE) yang berlaku pada saat nasabah mengajukan klaim / mengambil ganti rugi.
Perhitungan HPE sesuai karatase dilakukan secara proporsional berdasarkan harga
dasar jual logam mulia 24 K yang ditetapkan Kantor Pusat.
Rumus : Emas : Harga Jual Emas x Karatase Emas x Berat Bersih Emas
Penggantian berupa barang uang untuk barang jaminan Emas dilakukan pembelian
perhiasan emas sesuai dengan spesifikasi perhiasan sesuai barang jaminan yang
hilang yang tertera di SBK/SBR/Berkas Perjanjian lainnya dengan harga yang
berlaku ditempat pembelian. Pembelian dilakukan di toko emas maupun tempat
lainnya yang dengan harga wajar.
b) Untuk PLG
Penggantian berupa uang untuk barang jaminan perhiasan PLG sebesar berat
bersih (berat perhiasan PLG dikurangi berat permata), menggunakan harga dasar
jual emas yang ditetapkan oleh Kantor Pusat pada tanggal pengajuan klaim /
mengambil ganti rugi dikalikan 30%.
Rumus : Harga Jual Emas x 30% x Berat Bersih PLG
Penggantian berupa barang untuk perhiasan PLG diperoleh dari PT. Hartono Wira
Tanik (HWT) sesuai dengan spesifikasi barang jaminan yang hilang yang tertera di
SBK/SBR/Berkas Perjanjian lainnya dengan harga pada saat dilakukan pembelian;
c) Berlian
Penggantian berupa uang untuk barang jaminan berlian sebesar 100% kali Harga
Pasar Berlian (HPB) yang berlaku saat kejadian yaitu dengan formula penetapan
sebesar seratus persen dibagi Prosentase STP dikali nilai Taksiran atau
berdasarkan harga pasar berlian pada saat pemberian ganti rugi yang berasal dari
referensi harga yang dapat dipertanggung jawabkan;
Rumus : Taksiran x 100 / 60%.
atau Harga Pasar berdasarkan referensi harga yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk penggantian berupa barang untuk perhiasan berlian dilakukan pembelian
perhiasan berlian sesuai dengan spesifikasi barang jaminan yang hilang yang
tertera di SBK/SBR/Berkas Perjanjian lainnya dengan harga pada saat dilakukan
pembelian. Pembelian dilakukan di toko perhiasan maupun tempat lainnya yang
sah.
d) Permata Selain Berlian
Penggantian berupa uang untuk barang jaminan permata selain berlian yang
tercantum dalam berkas perjanjian.
Rumus : Taksiran dibagi Patok Taksiran Terhadap HPP.
atau Harga Pasar berdasarkan referensi harga yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk penggantian berupa barang untuk perhiasan selain berlian dilakukan
pembelian perhiasan permata selain berlian sesuai dengan spesifikasi barang
jaminan yang hilang yang tertera di SBK/SBR/Berkas Perjanjian lainnya dengan
harga pada saat dilakukan pembelian. Pembelian dilakukan di toko perhiasan
maupun tempat lainnya yang sah.
e) Barang Jaminan Gudang
Penggantian berupa uang untuk barang jaminan gudang sebesar 100 % dikalikan
Harga Pasar Barang Gudang (HPG) yang berlaku saat kejadian;
Rumus : Taksiran x 100 / Prosentase Patok Taksiran Barang Jaminan Gudang
Penggantian berupa barang untuk barang jaminan gudang dilakukan pembelian
barang bekas sesuai dengan kondisi dan spesifikasi barang jaminan yang hilang
yang tertera di SBK/SBR/Berkas Perjanjian lainnya dengan harga pada saat
dilakukan pembelian. Pembelian dilakukan di toko barang bekas maupun tempat
lainnya yang sah.
f) Barang Jaminan MULIA
Penggantian berupa uang untuk barang jaminan MULIA sebesar Berat MULIA
dikalikan Harga Jual MULIA yang ditetapkan oleh Divisi Bisnis Emas Kantor Pusat .
Rumus : Emas : Harga Jual MULIA x Karatase Emas x Berat Kotor Emas
Penggantian berupa barang uang untuk barang jaminan MULIA dilakukan
pembelian mulia di outlet Pegadaian terdekat sesuai dengan spesifikasi MULIA
yang hilang yang tertera di SBK/SBR/Berkas Perjanjian lainnya. Pembelian
dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal kejadian yang
menyebabkan MULIA tersebut hilang.
g) Untuk kehilangan kelengkapan barang jaminan berupa Buku Pemilik Kendaraan
Bermotor (BPKB), diberikan Nilai Penggantian sebesar 25% kali Harga Pasar
Barang Gudang (HPG) yang berlaku saat nasabah mengajukan klaim / mengambil
ganti rugi. Penggantian ini sebagai kompensasi terhadap penurunan harga jual
kendaraan bermotor akibat BPKB duplikat. Biaya Pengurusan BPKB Duplikat
ditanggung perusahaan. Pengurusannya dilakukan oleh kantor cabang. Jika BJ dan
kelengkapannya seluruhnya hilang atau BJ nya saja hilang, maka berlaku ketentuan
ayat (1) huruf (d) pasal ini;
h) Untuk surat berharga yang tidak terkait dengan nilai barang jaminan (misalnya
sertifikat tanah, ijasah, dll dari Jasa Titipan), maka penggantiannya adalah dengan
mengganti seluruh biaya untuk mengurus surat berharga tersebut, untuk efektivitas
pengurusan surat berharga dan meminimalkan biaya, bila memungkinkan maka
pengurusan dilakukan oleh tim dari Cabang / Kanwil.
2) Khusus untuk barang jaminan yang hilang sebagian, berlaku ketentuan :
a) Nilai Penggantian untuk BJ yang hilang sebagian tersebut mengacu pada ketentuan
pada ayat (1) ;
b) Sisa/sebagian barang jaminan yang masih ada dapat diberikan kepada pemiliknya
setelah memperhitungkan kewajiban yang harus dibayar oleh yang bersangkutan
kepada perusahaan;
c) Namun demikian, jika nasabah pemilik barang menghendaki, kepada yang
bersangkutan dapat diberikan Nilai Penggantian penuh. Untuk itu, nasabah tidak
memiliki hak lagi terhadap sisa barang jaminan tersebut;
d) Sisa/sebagian barang jaminan sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) ayat ini
dicatat dalam Form Barang Jaminan Hilang Sebagian/Rusak dan Mendapatkan
Nilai Penggantian Penuh (FK-04). Barang-barang tersebut disimpan dan dirawat
sebaik-baiknya di kantor cabang;
e) Terhadap barang jaminan sebagaimana tersebut dalam huruf (d), jika nantinya telah
mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransi, maka jika diperjanjikan/masuk
ketentuan Polis Asuransi barang tersebut diperlakukan sebagai barang subrogasi
(hak milik perusahaan asuransi atas barang-barang yang klaimnya sudah dibayar).
Proses serah-terima barang ke perusahaan asuransi/kuasanya agar menggunakan
berita acara;
f) Terhadap ketentuan huruf (e) ayat ini, jika tidak diperjanjikan/masuk ketentuan Polis
Asuransi, maka segera dilakukan penjualan atas barang-barang tersebut oleh Tim
Penjualan yang dibentuk dengan Surat Keputusan Pemimpin Wilayah/Direksi sesuai
kejadian kerugian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf (a) dan (b);
g) Terhadap barang jaminan sebagaimana tersebut dalam huruf (d) ayat ini, jika
nantinya tidak mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransi, maka barang
tersebut dicatat sebagai aset perusahan berdasarkan harga pasar saat pencatatan
sebagai aset dan dibukukan dengan menggunakan m.a. 157.XX. (Aktiva Yang
Disisihkan) segera dilakukan penjualan oleh Tim Penjualan yang dibentuk dengan
Surat Keputusan Pemimpin Wilayah/Direksi sesuai kejadian kerugian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf (a) dan (b);
h) Penjualan barang sebagaimana huruf (f) dan (g) ayat ini menggunakan dasar harga
yang berlaku pada saat penjualan.

Pasal 5
Nilai Penggantian Barang Jaminan Rusak

1) Terhadap barang jaminan yang rusak agar diperbaiki oleh jasa servis/repairer yang
berpengalaman. Untuk itu, kantor cabang/kantor wilayah dapat merekrut sementara
pihak repairer untuk menangani perbaikan barang jaminan yang rusak;
2) Untuk barang jaminan yang rusak dan tidak dapat diperbaiki, diberikan Nilai
Penggantian sesuai ketentuan pasal 4 ayat (1);
3) Untuk barang jaminan yang rusak sebagian dan tidak dapat diperbaiki bagian yang
rusak tersebut, diberikan Nilai Penggantian sesuai pasal 4 ayat (1) atas bagian barang
jaminan yang rusak tersebut;
4) Untuk barang jaminan yang rusak (baik rusak seluruhnya maupun sebagian) dan dapat
diperbaiki, maka dapat diserahkan kepada pemiliknya setelah yang bersangkutan
membayar seluruh kewajibannya;
5) Bila Nasabah tidak bersedia menerima Nilai Penggantian sebagaimana ayat (3) pasal ini
maupun menolak menerima kembali barangnya sebagaimana ayat (4) pasal ini, maka
kepadanya dapat diberikan Nilai Penggantian penuh sesuai ketentuan pasal 4 ayat (1);
6) Barang jaminan yang rusak dan ditolak nasabah (nasabah mendapatkan Nilai
Penggantian penuh) sebagaimana tersebut dalam ayat (5) pasal ini dicatat dalam Form
Barang Jaminan Hilang Sebagian/Rusak dan Mendapatkan Nilai Penggantian Penuh
(FK-04). Barang-barang tersebut disimpan dan dirawat sebaik-baiknya di kantor cabang;
7) Terhadap barang jaminan sebagaimana tersebut dalam ayat 6 pasal ini, jika nantinya
telah mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransi, maka jika
diperjanjikan/masuk ketentuan Polis Asuransi barang tersebut diperlakukan sebagai
barang subrogasi (hak milik perusahaan asuransi atas barang-barang yang klaimnya
sudah dibayar). Proses serah-terima barang ke perusahaan asuransi/kuasanya agar
menggunakan berita acara;
8) Terhadap ketentuan ayat 7 pasal ini, jika tidak diperjanjikan/masuk ketentuan Polis
Asuransi, maka segera dilakukan penjualan atas barang-barang tersebut oleh Tim
Penjualan yang dibentuk dengan Surat Keputusan Pemimpin Wilayah/Direksi sesuai
kejadian kerugian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf (a) dan (b);
9) Terhadap barang jaminan sebagaimana tersebut dalam ayat 6 pasal ini, jika nantinya
tidak mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransi, maka barang tersebut dicatat
sebagai aset perusahan berdasarkan harga pasar saat pencatatan sebagai aset dan
dibukukan dengan menggunakan m.a. 157.XX.XX (Aktiva Yang Disishkan) dan segera
dilakukan penjualan oleh Tim Penjualan yang dibentuk dengan Surat Keputusan
Pemimpin Wilayah/Direksi sesuai kejadian kerugian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat 2 huruf (a) dan (b);
10) Penjualan barang sebagaimana ayat 8 pasal ini menggunakan dasar harga yang berlaku
pada saat penjualan;
11) Barang jaminan yang mengalami kerusakan nonfisik/visual (kerusakan yang terjadi pada
komponen bagian dalam barang jaminan) dan kerusakan tersebut bukan karena
kelalaian perusahaan, melainkan karena sifat barang itu sendiri, maka kerusakan
barang jaminan tersebut tidak diberikan ganti rugi. Oleh karena itu penerimaan barang
jaminan seperti ini agar diberitahukan dan ditulis/dicap di SBK/SBR/Perjanjian lainnya
yang setara;
12) Mengingat perbaikan barang jaminan rusak dimungkinkan memakan waktu lama,
terutama karena banyaknya volume BJ yang diperbaiki, maka untuk efektivitas waktu
perbaikan ditetapkan maksimal 1 bulan sejak tanggal kejadian. Untuk itu, jika dianggap
perlu, kantor cabang/kantor wilayah dapat menambah personil repairer;
Rincian perbaikan barang jaminan yang rusak dibuat dengan menggunakan Formulir
13) Rincian Biaya Perbaikan Barang Jaminan Yang Rusak (FK-05).

Pasal 6
Pemberitahuan dan Batas Waktu Pengajuan / Pengambilan Klaim Ganti Rugi

1) Setelah nomor-nomor barang jaminan yang hilang/rusak diidentifikasi dengan jelas oleh
Tim Inventarisasi Kerugian, Pemimpin Cabang wajib memberitahukan kepada Nasabah
yang barang jaminannya hilang atau rusak;
2) Pemberitahuan dilakukan secara tertulis atau dengan cara yang sebaik-baiknya agar
Nasabah maklum dan tidak kecewa;
3) Nasabah tersebut pada ayat (1) dipersilahkan untuk mengajukan klaim ganti rugi atas
barang jaminannya yang hilang atau rusak sebelum mengambil uang atau barang ganti
rugi sesuai ketentuan yang berlaku;
4) Batas waktu pengajuan klaim ganti rugi, diatur :
a. Kredit Gadai (KCA) dan Kredit Gadai Syariah (Rahn) sampai dengan tanggal lelang
yang tertera di dalam SBK / SBR,
b. Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)/Kredit Angsuran Sistem Gadai
(KRASIDA)/Kredit Ar-rahn untuk Usaha Mikro (ARRUM)/Kredit Murabahah Logam
Mulia untuk Investasi Abadi (MULIA)/Jasa Penitipan Barang;serta produk lainnya
sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit;
c. Apabila sampai dengan batas waktu pengajuan klaim nasabah belum datang maka
dilakukan penghitungan ganti rugi sebagaimana ketentuan pada pasal 4. yang
didasarkan pada harga yang berlaku pada tanggal terakhir batas waktu pengajuan
klaim. Selisih uang yang akan diterima nasabah dibukukan sebagai Hutang Kepada
Nasabah.
5). Batas waktu pengambilan Hutang Kepada Nasabah sebagaimana pasal 6 butir 4).c.,
diatur :
a. Kredit Gadai (KCA) dan Kredit Gadai Syariah (Rahn) sampai dengan satu hari
sebelum tanggal uang kelebihan kadaluarsa,
b. Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)/Kredit Angsuran Sistem Gadai
(KRASIDA)/Kredit Ar-rahn untuk Usaha Mikro (ARRUM)/Kredit Murabahah Logam
Mulia untuk Investasi Abadi (MULIA)/Jasa Penitipan Barang;serta produk lainnya
adalah 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal jatuh tempo perjanjian,
c. Apabila sampai dengan batas waktu pengambilan, nasabah tidak datang untuk
mengambil penggantian maka Hutang Kepada Nasabah dinyatakan kadaluarsa dan
akan menjadi pendapatan perusahaan.

Pasal 7
Persyaratan Pengajuan Klaim Ganti Rugi

1) Menyerahkan fotokopi Kartu Identitas diri (KTP/SIM/PASPOR) dengan memperlihatkan


aslinya, asli SBK/ SBR/ Surat Perjanjian Kredit/ Surat Bukti Penitipan atas namanya
sendiri atau yang dikuasakan yang dibuktikan dengan surat kuasa bermaterai cukup dari
pemilik barang atas nama SBK/SBR/Surat Perjanjian Kredit/Surat Bukti Penitipan;
2) Mengisi dan menandatangani Formulir Klaim Ganti Rugi (FK-06) yang disediakan di
kantor cabang;
3) Jika nasabah pemilik barang berhalangan tetap, baik itu meninggal dunia ataupun tidak
diketahui lagi keberadaannya, maka harus ada surat kematian/surat keterangan dari
yang berwenang minimal dari kelurahan.

Pasal 8
Penanganan Barang Jaminan Hilang Yang Ditemukan Kembali

1) Apabila ada barang jaminan hilang yang berhasil ditemukan kembali, baik karena pelaku
kejahatan berhasil ditangkap atau karena sebab lain, maka Pemimpin Wilayah segera
membentuk dan menerbitkan SK Tim Identifikasi;
2) Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan karakteristik barang (jenis, model, tipe,
berat, kadar, dsb) dengan dwilipat SBK;
3) Terhadap barang-barang yang diperkirakan cocok dengan dwilipat SBK dilakukan
pemisahan untuk kemudian segera dikonfirmasikan kepada nasabah;
4) Bila konfirmasi nasabah cocok, maka kepada nasabah dapat dipersilakan untuk
menebus barangnya setelah terlebih dahulu menyelesaikan seluruh kewajibannya
dengan membayar uang pinjaman, sewa modal dan nilai penggantian jika sudah
menerima ganti rugi;
5) Terhadap barang-barang yang tidak teridentifikasi, dicatat dan disimpan dengan baik di
kantor cabang;
6) Jika nasabah sebagaimana ayat (4) pasal ini tidak bersedia untuk menebus barangnya,
maka terhadap barang tersebut agar dicatat dan disimpan dengan baik di kantor
cabang;
7) Hasil identifikasi dicatat dalam Formulir Daftar Barang Jaminan Hilang Yang
Ditemukan Kembali (FK-07);
8) Tugas Tim berakhir pada saat ditandatanganinya formulir terkait oleh seluruh personil
Tim atau sesuai kebijakan pejabat yang menerbit surat keputusan pembentukan tim;
9) Terhadap barang jaminan sebagaimana tersebut dalam ayat (4) dan (5) pasal ini, jika
klaim nantinya telah mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransi, maka jika
diperjanjikan/masuk ketentuan Polis Asuransi barang tersebut diperlakukan sebagai
barang subrogasi (hak milik perusahaan asuransi atas barang-barang yang klaimnya
sudah dibayar). Proses serah-terima barang ke perusahaan asuransi/kuasanya agar
menggunakan berita acara;
10) Terhadap barang jaminan sebagaimana tersebut dalam ayat (4) dan (5) pasal ini, jika
klaim nantinya tidak mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransi, maka barang
tersebut dicatat sebagai aset perusahan berdasarkan harga pasar saat pencatatan
sebagai aset dan dibukukan dengan menggunakan m.a. 157.XX (Aktiva Yang
Disisihkan) dan segera dilakukan penjualan oleh Tim Penjualan yang dibentuk dengan
Surat Keputusan Pemimpin Wilayah/Direksi sesuai kejadian kerugian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 huruf (a) dan (b);
11) Penjualan barang sebagaimana ayat 10 pasal ini menggunakan dasar harga yang
berlaku pada saat penjualan.

Pasal 9
Perlakuan Akuntansi Ganti Rugi

1) Kerugian yang disebabkan oleh hilang atau rusaknya barang jaminan, baik sebagian
maupun seluruhnya akibat peristiwa yang luar biasa seperti perampokan, pencurian,
banjir, gempa bumi, kecurangan karyawan dan lain-lain dibukukan dengan jalan :
a) Pembukuan oleh Kantor Cabang :
i. Pada saat cut-off, dilakukan pelunasan administratif, dibukukan :
Dr. 115.02.01 Piutang Klaim Asuransi BJ Rp XXX
Cr. 114.01.0X PYD/Marhun Bih Gol.X Rp XXX
411.01.0X SM/Ijaroh Gol.X Rp XXX
ii. Pada saat membayar nilai penggantian untuk BJ Hilang seluruhnya atau
sebagian, rusak seluruhnya atau sebagian, dengan tambahan sewa modal yang
dihitung sejak tanggal dilakukan cut-off , dibukukan :
Dr. 115.02.01 Piutang Klaim Asuransi BJ Rp XXX
Cr. 111.01.01 Kas Rp XXX
411.01.0x SM/Ijaroh (Tambahan) Rp XXX
(Untuk kasus BJ rusak dan dapat diperbaiki serta BJ yang dapat
ditemukan kembali, jika nasabahnya menebus/mengambil BJ, maka
pembukuan pembayaran pelunasan pinjaman dan sewa modalnya dilakukan
dengan melakukan Jurnal Balik pada jurnal nomor -1.a.i dan 1.a.ii- sesuai
kondisi).
iii. Pada saat batas waktu pengajuan klaim berakhir namun nasabah tidak datang
sehingga dilakukan penghitungan ganti rugi untuk mengetahui nilai ganti rugi
yang dapat diambil nasabah, maka nilai penggantian yang dapat diambil
nasabah dibukukan :
Dr. 115.02.01 Piutang Klaim Asuransi BJ Rp XXX
Cr. 213.01.0x Hutang Ganti Rugi Nasabah Rp XXX
411.01.0x SM/Ijaroh (Tambahan) Rp XXX
iv. Pada saat nasabah mengambil ganti rugi setelah batas waktu pengajuan klaim
berakhir.
Dr. 213.01.0x Hutang Ganti Rugi Nasabah Rp XXX
Cr. 111.01.01 kas Rp XXX
v. Pada saat menerima RAK-Mutasi Piutang Klaim Asuransi BJ dari KPPP,
dibukukan :
Dr. 16X.XX.XX RAK-Mutasi Rp XXX
Cr. 115.02.01 Piutang Klaim Asuransi BJ Rp XXX
vi. Pada saat membukukan sisa BJ hilang sebagian, rusak sebagian sebagai aktiva
perusahaan, dibukukan :
Dr. 157.XX.XX Aktiva Yang Disisihkan Rp XXX
Cr. 115.02.01 Piutang Klaim Asuransi BJ Rp XXX
vii. Pada saat melakukan penjualan aktiva perusahaan berupa sisa BJ hilang,
rusak, ditemukan kembali, dibukukan :
Dr. 111.XX.XX Kas Rp XXX
633.03.01 Rugi Penjualan Aktiva Lain-lain Rp XXX
Cr. 157.XX Aktiva Yang Disisihkan Rp XXX
623.03.01 Laba Penjualan Aktiva Yang Disisihkan Rp XXX
(Akun Rugi Penjualan Aktiva dan Laba Penjualan Aktiva bersifat opsional, yaitu
untuk mencatat jika terdapat selisih antara hasil penjualan dan nilai Akun Aktiva
Yang Disisihkan)
b) Pembukuan oleh Kantor Pusat :
i. Pada saat menerima per kas/bank hasil klaim dari perusahaan asuransi,
dibukukan :
Dr. 111/2.0X.0X Kas/Bank X Rp XXX
Cr. 115.02.01 Piutang Klaim Asuransi BJ Rp XXX
ii. Pada saat mengirim RAK-Mutasi Piutang Klaim Asuransi BJ ke Kantor
Cabang, dibukukan :
Dr. 115.02.01 Piutang Klaim Asuransi BJ Rp XXX
Cr. 16X.XX.XX RAK-Mutasi Rp XXX
2) Barang jaminan rusak seluruhnya atau rusak sebagian yang disebabkan selain
ketentuan pada Pasal 1 ayat (3), seperti misalnya akibat kelalaian pemeliharaan dalam
penyimpanan sehingga perlu perbaikan, maka biaya perbaikannya dibukukan sebagai
Biaya Pemeliharaan Barang Jaminan sebagai berikut :
a) Pada saat menerima pelunasan, dibukukan :
Dr. 111.01.01 Kas Rp XXX
Cr. 114.01.0X PYD Gol.X Rp XXX
411.01.0X SM/Ijaroh Gol.X Rp XXX
b) Pada saat pembayaran biaya perbaikan barang jaminan rusak, dibukukan :
Dr. 514.15.17 Biaya Pemeliharaan BJ Rusak Rp XXX
Cr. 111.01.01 Kas Rp XXX
3) Selisih yang timbul antara Klaim yang disetujui perusahaan asuransi dan Piutang Klaim
(selisih karena risiko sendiri/deductible atau lainnya) agar dimintakan persetujuan KPPP
(Direksi melalui Jeneral Manajer Divisi Bisnis Gadai/Divisi Bisnis Syariah/Divisi Bisnis
Fidusi & Jasa Lainnya, dan Divisi Bisnis Emas) dengan dibukukan sebagai Biaya
Piutang Klain dengan m.a. 514.16.01. Namun apabila kerugian tersebut disebabkan
karena kesalahan pegawai maka dibukukan sebagai KPYD atau Piutang TGR.

Pasal 10
Penyelesaian dan Pelaporan Ganti Rugi

1) Pembayaran ganti rugi kepada nasabah diselesaikan oleh Panitia, yang diketuai oleh
Pemimpin Cabang dan 2 orang pegawai kantor cabang yang bersangkutan sebagai
anggota. Panitia dibentuk dengan SK Pemimpin Wilayah;
2) Apabila dianggap perlu, Manajer Cabang dapat meminta tenaga perbantuan kepada
Pimpinan Wilayah sebagai anggota untuk kelancaran pelaksanaan penyelesaian ganti
rugi;
3) Khusus untuk kejadian perampokan, ganti rugi diselesaikan oleh Panitia, yang diketuai
oleh pejabat kanwil atau pejabat cabang lain yang ditunjuk Pemimpin Wilayah dan 2
orang karyawan/pejabat dari cabang lain. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memulihkan
aspek psikologis/trauma aparat cabang;
4) Masa Kerja Panitia adalah hingga seluruh nasabah telah memperoleh ganti rugi. Khusus
untuk kejadian perampokan, masa kerja Panitia maksimal 1 bulan untuk selanjutnya
serahterimakan kepada Panitia Internal yang terdiri dari Pemimpin Cabang sebagai
ketua dan 2 orang pejabat/pegawai sebagai anggota, hingga selesainya seluruh proses
ganti rugi nasabah. Penunjukan Panitia Internal ini dengan SK Pemimpin Wilayah;
Panitia ganti rugi bertugas melayani nasabah yang mengajukan klaim, membayarkan
5) Nilai Penggantian dan mencatat transaksi ganti rugi;
6) Nilai Penggantian yang telah ditetapkan agar diupayakan sedemikian rupa sehingga
dapat dipahami dan diterima oleh Nasabah;
7) Jika Nilai Penggantian barang jaminan yang ditetapkan sebagaimana diatur pada pasal
4 dan 5, tidak dapat diterima oleh Nasabah, maka kepada Nasabah tersebut agar
dianjurkan untuk mengajukan tuntutan melalui jalur hukum;
8) Pada setiap akhir bulan, Pemimpin Cabang wajib menyampaikan laporan
perkembangan ganti rugi dengan menggunakan Form Laporan Perkembangan
Penyelesaian Ganti Rugi (FK-08) kepada Kantor Wilayah dengan tembusan Kantor
Pusat {Divisi Usaha Gadai);
9) Laporan sebagaimana ayat (8) pasal ini wajib disampaikan secara rutin sampai
pembayaran ganti rugi kepada nasabah telah seluruhnya dilaksanakan.

Pasal11
Penutup

1) Bagi kantor cabang yang sedang memproses pembayaran ganti rugi, seterima SK ini
dapat menggunakan aturan dalam SK ini, tetapi tidak benaku bagi nasabah yang telah
menerima pembayaran ganti rugi;
2) Dengan ketentuan ganti rugi ini tidak ada lagi proses negosiasi;
3) Jika ada tuntutan hukum dari nasabah/yang dikuasakan terkait pemberian ganti rugi,
maka Panitia/Pemimpin Cabang agar berkoordinasi dengan Kantor Wilayah (Fungsional
Hukum)/Kantor Pusat (Bagian Hukum Divisi Sekretariat Perusahaan) untuk penanganan
lebih lanjut;
4) Ketentuan-ketentuan dalam Keputusan ini dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan
dokumen lelang pengadaan jasa asuransi barang jaminan dan kecurangan serta materi
pe~anjian ke~asama dengan perusahaan asuransi;
5) Sejak diberlakukannya Keputusan lni, maka Keputusan Direksi Nomor :
546/UI.I.00211/2005 tanggal 26 Juli 2005 tentang Pedoman Ganti Rugi Barang
Jaminan dan Sural Edaran Nomor : 30/UI.1.00211/2005 tanggal 26 Agustus 2005
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Gantl Rugi Barang Jaminan, serta Surat
Direksi Nomor: 313/Ak.0.0012.0/2005 tanggal25 Desember 2005 perihal Kebijakan
Akuntansi tentang Keruglan Perusahaan yang Diasuransikan, dan ketentuan
lainnya yang bertentangan dengan ketentuan ini dlnyatakan tidak berlaku lagi;
6) Keputusan ini mulai benaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di a
Pada tanggal 2011

0 SUWHONO
'J Direktur Utama ~
Tembusan Surat Keoutusan ini disampaikan kepada:
1. Yth. Dewan Pengawas Perum Pegadaian; f/
2. Direksi Perum Pegadaian;
3. Kepala SPI, Kepala Satuan Manajemen Risiko, Jenera! Manajer/Sotingkat di KPPP;
4. Para Pemimpin Wilayah Perum Pegadaian;
5. Pemimpin Cabang Perum Pegadaian di Seluruh Indonesia.
Lampiran I SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK - 01

BERITA ACARA UANG KAS HILANG/RUSAK*)

Pada hari ini …………


……….tanggal…………………………..bulan …………………….tahun ……………….., telah terjadi
Perampokan/Kebakaran/Kebanjiran/Kecurangan/.......................**) di Kantor Perum Pegadaian ..............................***)
yang mengakibatkan sejumlah Uang Kas Hilang/Rusak dengan Kerugian Perusahaan sebesar Rp ………………….
(…………………………..). Perhitungan Uang Kas Hilang/Rusak seperti tersebut di bawah ini.

1. Saldo Kas Akhir (sebelum tanggal kejadian) Rp …………......


2. Penerimaan Hari Ini :
- UP Pelunasan Rp .................
- Sewa Modal Rp .................
- Pendapatan Administrasi Rp .................
- Transfer dari ................. Rp .................
- Lain-lain Rp ................. (+)
Jumlah Penerimaan Rp .................... (+)
Jumlah Rp ....................
3. Pengeluaran :
- UP Kredit Rp .................
- Biaya .............. Rp .................
- Biaya .............. Rp .................
- Transfer ke ................... Rp ................. (+)
Jumlah Pengeluaran Rp ..................... (-)

4. Saldo Kas Seharusnya Rp ....................


5. Adanya Uang Rp .................... (-)
6. Jumlah Kas Hilang / Rusak (rincian di no 7 dan 8) Rp ....................
7. Uang Kas Rusak Rp .................
8. Uang Kas Hilang Rp .................

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan mengingat sumpah jabatan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Perum Pegadaian.

Tim Inventarisasi Kerugian

1. ............................................. Ketua ………………. (tandatangan)


NIK ......................................
2. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
3. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................

Catatan :
*) Coret yang tidak perlu
**) Coret yang tidak perlu atau diisi sesuai kejadian
***) Sebutkan unit kerjanya
Lampiran II SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK – 02

BERITA ACARA BARANG JAMINAN HILANG/RUSAK*)

Pada hari ini ………………….tanggal…………………………..bulan …………………….tahun ……………….., telah


terjadi Perampokan/Kebakaran/Kebanjiran/Kecurangan/.......................**) di Kantor Perum Pegadaian
..............................***) yang mengakibatkan sejumlah Barang Jaminan Hilang/Rusak dengan Kerugian Perusahaan
sebesar Rp …………………. (…………………………..). Perhitungan Barang Jaminan Hilang/Rusak seperti tersebut di
bawah ini.

a) PERHITUNGAN

1. Saldo BJ Akhir (sebelum tanggal kejadian) ............. potong


2. Penambahan : - Kredit Hari Ini ............. potong
Jumlah .............. potong
3. Pengurangan : - Pelunasan Hari Ini ............. potong
Jumlah .............. potong
4. Sisa BJ yang masih ada ............. potong
5. Jumlah BJ yang Hilang/Rusak ............. potong

b) RINCIAN BARANG JAMINAN HILANG / RUSAK*)

NO. BULAN KREDIT POTONGAN HARGA PASAR (****)


1. Bulan ............................
2. Bulan ............................
3. Bulan ............................
4. Bulan ............................
5. Bulan ............................
Jumlah
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan mengingat sumpah jabatan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Perum Pegadaian.

(****) Harga Pasar selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal kejadian sebagai laporan awal ke perusahaan
asuransi.

Tim Inventarisasi Kerugian

1. ............................................. Ketua ………………. (tandatangan)


NIK ......................................
2. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
3. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................

Catatan :
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran III SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK - 03

RINCIAN SEMANTARA TUNTUTAN KERUGIAN BARANG JAMINAN HILANG/RUSAK*)

HARGA PASAR
NO NO. SBK KETERANGAN BARANG EMAS BERLIAN KLAIM
1 2 3 4 5 6=4+5

JUMLAH

……………….., tgl ……………………….

Tim Inventarisasi Kerugian

1. ............................................. Ketua ………………. (tandatangan)


NIK ......................................
2. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
3. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................

Catatan :
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran IV SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK - 04

DAFTAR BARANG JAMINAN HILANG SEBAGIAN/RUSAK


DAN MENDAPATKAN NILAI PENGGANTIAN PENUH

HARGA
KET HARGA
PASAR KET NILAI
NO. KET HARGA BARANG PASAR
NO BARANG BARANG PENGGANTIAN KET
SBK BARANG PASAR HILANG/ BARANG
HILANG/ SISA PENUH
RUSAK SISA
RUSAK
1 2 3 4 5 6 7=3-5 8=4-6 7 8
*)

JUMLAH

……………….., tgl ……………………….

Tim Inventarisasi Kerugian

1. ............................................. Ketua ………………. (tandatangan)


NIK ......................................
2. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
3. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................

Catatan :
*) Diisi keterangan “Hilang atau Rusak”, pilih salah satu
Lampiran V SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK - 05

RINCIAN BIAYA PERBAIKAN BARANG JAMINAN YANG RUSAK

TGL DESKRIPSI BIAYA


NO. KET TGL HARGA BIAYA TOTAL
NO JATUH JENIS SPARE KET
SBK BARANG KREDIT PASAR SERVIS BIAYA
TEMPO PERBAIKAN PART
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11=9+10 12

JUMLAH

……………….., tgl ……………………….

Tim Inventarisasi Kerugian

1. ............................................. Ketua ………………. (tandatangan)


NIK ......................................
2. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
3. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
Lampiran VI SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK - 06

FORMULIR PERMINTAAN GANTI RUGI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Pekerjaan :

Alamat :

Dengan ini mengajukan permintaan ganti rugi atas barang jaminan saya yang rusak/hilang*) di Kantor Cabang Perum
Pegadaian ………………………., sebesar
Rp…………………………(………………………………………………………………) dengan keterangan sebagai berikut
:

NO URAIAN BARANG NILAI UANG HARGA


NO SBK KETERANGAN
URUT JAMINAN TAKSIRAN PINJAMAN PASAR
**) SBK Terlampir

Demikian permintaan ganti rugi ini diajukan, untuk mendapatkan pertimbangan sebagaimana mestinya.

Hormat Saya,

………………………….. ***)

Catatan :
*) Coret salah Satu
**) Harga pasar diisi oleh petugas/panitia ganti rugi
***) Bila dikuasakan agar disertakan surat kuasanya dengan dilampiri identitas pemberi/penerima kuasa.
Lampiran VII SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK - 07

DAFTAR BARANG JAMINAN HILANG YANG DITEMUKAN KEMBALI

BARANG-BARANG YANG TERIDENTIFIKASI


HARGA
KET HARGA
KET PASAR
BARANG TANGGAL PASAR
NO. BARANG GANTI HARGA BARANG
NO UP SM YANG DITEBUS BARANG
SBK SESUAI RUGI PASAR YANG
TERIDEN- NASABAH HILANG
SBK TERIDEN-
TIFIKASI NETTO
TIFIKASI
1 2 3 4 5 6 7=4+5+6 8 9 10 11=7-9

JUMLAH

BARANG-BARANG YANG TIDAK TERIDENTIFIKASI


JENIS BARANG
JUMLAH ITEM BERAT BERAT HARGA
NO (MERK, MODEL, KETERANGAN
BARANG KOTOR BERSIH PASAR
TIPE)
1 2 3 4 5 5 6

JUMLAH

……………….., tgl ……………………….

Tim Identifikasi

1. ............................................. Ketua ………………. (tandatangan)


NIK ......................................
2. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
3. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................

4. dst
Lampiran VIII SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK – 08

RINCIAN PEMBAYARAN TUNTUTAN KERUGIAN BARANG JAMINAN HILANG/RUSAK*)

BULAN : ………………………………………..

HARGA PASAR (**)


NO NO. SBK KETERANGAN BARANG EMAS BERLIAN KLAIM
1 2 3 4 5 6=4+5

Jumlah
Jumlah s.d. Bulan Lalu
Jumlah s.d. Bulan Ini

……………….., tgl ……………………….

Tim Inventarisasi Kerugian

1. ............................................. Ketua ………………. (tandatangan)


NIK ......................................
2. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................
3. ............................................. Anggota ………………. (tandatangan)
NIK ......................................

Catatan :
*) Coret yang tidak perlu.
**) Harga Pasar yang dijadikan patokan pembayaran ganti rugi atau harga pembelian barang pengganti
Lampiran IX SK Direksi
Nomor : 492 /UG.2.00212/2011
Tanggal : 03 Nopember 2011

FK – 09

LAPORAN PERKEMBANGAN PENYELESAIAN GANTI RUGI


CABANG : .....................................
BULAN : .....................................

POT HARGA UANG


NO KETERANGAN GANTI RUGI
BJ *) PASAR PINJAMAN
1 PENYELESAIAN KERUGIAN
a) TOTAL KERUGIAN
b) PENYELESAIAN S.D. BULAN LALU
c) PENYELESAIAN BULAN INI
d) PENYELESAIAN S.D. BULAN INI ( 1.d = 1.b +
1.c )
e) SALDO KERUGIAN ( 1.e = 1.a – 1.d )
2 GANTI RUGI
a) S.D. BULAN LALU
b) BULAN INI
c) S.D. BULAN INI ( 2.c = 2.a + 2.b )

……………….., tgl ……………………….

Pemimpin Cabang,

.............................
NIK.

Anda mungkin juga menyukai