Anda di halaman 1dari 65

Direktortat Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah

Otoritas Jasa Keuangan

Training for Trainers


Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah
Bandung, 31 Oktober s.d. 2 November 2018

1
PENYELENGGARAAN
USAHA LEMBAGA
PENJAMIN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 02/POJK.05/2016
TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA PENJAMIN
KEGIATAN USAHA
LEMBAGA PENJAMIN

Penjaminan Kredit, Penjaminan Penjaminan Kredit dan/atau Kegiatan


Pembiayaan/ pinjaman kepada pinjaman program kemitraan lain
Pembiayaan anggota dalam rangka program
Berdasarkan Prinsip kemitraan&bina lingkungan
Syariah

8
KEGIATAN USAHA LAIN
LEMBAGA PENJAMIN
• Penjaminan atas • Penjaminan letter of
surat utang; credit;
Kegiatan usaha lain wajib
• Penjaminan • Penjaminan
pembelian barang kepabeanan memperoleh persetujuan OJK
secara angsuran; (customs bond);
• Penjaminan • Penjaminan cukai;
transaksi dagang; • Pemberian jasa
• Penjaminan konsultasi
pengadaan barang manajemen terkait
OJK memberikan
dan/atau jasa (surety dengan kegiatan wajib permintaan kelengkapan
bond); usaha Penjaminan; melaporkan dokumen, persetujuan/
• Penjaminan bank dan kepada OJK
garansi (kontra bank
penolakan maks. 20 hari
garansi); kerja
• Penjaminan surat
kredit berdokumen
dalam negeri;
Karakteristik Penjaminan Syariah

4. Pengumpulan subrogasi

2. Imbal Jasa Kafalah (Ujrah)


Penerima
Penjamin/Kafil 3. Ganti Rugi Jaminan/ 1. Pembiayaan Terjamin/Makful
(Perusahaan Makful Lahu Anhu
Penjaminan) (BUS atau (Nasabah/Debitor)
LKS)

Perjanjian penjaminan/Sertifikat Kafalah Perjanjian /Akad


Pembiayaan

5
Jenis Penjaminan Syariah

Skema Penjaminan Tidak Langsung &


Skema Penjaminan Langsung

PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG

7. Pembayaran
IJKU

PERUSAHAAN PENJAMINAN (Full-Sharia/UUS)

5. Analisa 9. Sertifikat
4. Permohonan Permohonan 6. Surat Penjaminan/
Penjaminan/ Penjaminan/ Persetujuan 8. Persetu- Kafalah
7. Transfer
Kafalah Kafalah Prinsip (SP3) juan atas
IJK
SP3

10. Pencairan
Pembiayaan
7. Akad Pembiayaan
3. Memorandum
Analisa Pembiayaan LEMBAGA KEUANGAN
DEBITUR 2. Evaluasi SYARIAH
Permohonan Pembiayaan

1. Permohonan
Pembiayaan

6
PENYELENGGARAAN
PENJAMINAN

Penjaminan Penjaminan Bersama Co-branding


Langsung Member & Leader
& Tidak Langsung
Persyaratan Penjaminan Langsung:
• terdapat permohonan dari calon Terjamin kepada Perusahaan Penjaminan/Syariah;
• terdapat konfirmasi kepada Perusahaan Penjaminan dari calon Penerima Jaminan atas
permintaan Penjaminan/Syariah;
• telah dilakukan analisis kelayakan calon Terjamin;
• telah dilakukan pembayaran IJP atau IJK kepada Perusahaan Penjaminan/Syariah
• telah diterbitkan Sertifikat Penjaminan atau Sertifikat Kafalah.
Penjaminan
Persyaratan Penjaminan Tidak Langsung:
Langsung
• terdapat permohonan Penjaminan/Syariah dari calon Terjamin melalui calon Penerima
& Tidak
Jaminan;
Langsung
• telah dilakukan analisis kelayakan calon Terjamin;
• terdapat perjanjian kerja sama;
• telah dilakukan pembayaran IJP atau IJK kepada Perusahaan Penjaminan/Syariah; dan
• telah diterbitkan Sertifikat Penjaminan atau Sertifikat Kafalah.
Penjaminan Bersama:
PT Penjaminan Kredit UMKM melakukan kegiatan Penjaminan bersama dengan PT Penjaminan Kredit
Daerah Bekasi untuk menjamin kredit multiguna yang disalurkan PT Bank Maju Sejahtera. PT
Penjaminan Kredit UMKM menjadi ketua (leader) dengan proporsi pertanggungan Penjaminan sebesar
60% (enam puluh per seratus) dan PT Penjaminan Kredit Daerah Bekasi menjadi anggota (member)
Penjaminan dengan proporsi pertanggungan Penjaminan sebesar 40% (empat puluh per seratus). PT Penjaminan
Bersama Kredit UMKM dan PT Penjaminan Kredit Daerah Bekasi bersama-sama menandatangani perjanjian
Member & kerja sama Penjaminan dengan PT Bank Maju Sejahtera.
Leader

Co-branding:
PT Penjaminan Kredit UMKM melakukan kerja sama pemasaran dengan PT Asuransi Jiwa
Selamanya. PT Penjaminan Kredit UMKM akan menanggung kewajiban finansial atas kegagalan
pembayaran dari debitur, sedangkan PT Asuransi Jiwa Selamanya akan menanggung risiko kematian
dari debitur. PT Penjaminan Kredit UMKM dan PT Asuransi Jiwa Selamanya mendatangani perjanjian
Co-branding kerja sama pemasaran bersama dengan PT Bank Maju Sejahtera.
IMBAL JASA, CADANGAN, KLAIM
Imbalan lembaga Penjamin Syariah Imbal Jasa Kafalah

Biaya akuisisi dilarang > 20% dari nilai Imbal Jasa

Cadangan Klaim
Cadangan Umum
0,01% dari nilai
Penjaminan ≥ 25% dari Laba Bersih

100% dari nilai Penjaminan Yang lebih atau


pada saat Klaim dilaporkan besar, yang
+ Klaim IBNR (rata-rata digunakan Hasil usaha pada tiap
klaim ditanggung sendiri akhir periode Laporan
yang telah dibayarkan 3 Tahunan
*) Dalam hal akumulasi cadangan umum telah
bulan terakhir)
mencapai 50% dari modal disetor, kebijakan
untuk menyisihkan cadangan umum dapat
mengikuti kebijakan RUPS atau yang setara.
RETENSI SENDIRI

Nilai Penjaminan Batas minimum Batas Maksimum


(NP) retensi sendiri (MIN) (MAX)
NP < 25 juta 75% NP
25 ≤ NP <250 juta 15% NP min 25 juta
< 10% Ekuitas
250 ≤ NP < 1 miliar 10% NP min 50 juta
NP ≥ 1 miliar 5% NP min 100 juta
*) Jika MIN melebihi MAX, berlaku MAX
KAPASITAS PENJAMINAN DAN NILAI
PENJAMINAN USAHA PRODUKTIF

Gearing
Ratio untuk Maks. Total
Usaha Gearing
Produktif Ratio 40
maks. 20 kali
kali
Nilai Penjaminan
Usaha Produktif ≤
25% dari total nilai
Penjaminan & wajib
dipenuhi maks 2
tahun sejak
mendapatkan izin
usaha
EKUITAS
Jangka Waktu
Lembaga Penjamin Lingkup Ekuitas Peralihan (tahun)
Kabupaten/kota Rp25 miliar 5
Perusahaan
Provinsi Rp50 miliar 5
Penjaminan/Syariah
Nasional Rp100 miliar 3
Perusahaan
Penjaminan - Rp200 miliar 3
Ulang/Syariah
Kabupaten/kota Rp10 miliar 5
UUS Provinsi Rp15 miliar 5
Nasional Rp30 miliar 5
INVESTASI (1)

Kabupaten, Kota Nasional dan


Instrumen Investasi Nasional
& Provinsi aset minimal 1T
Deposito, SBN, SBI, Obligasi,   
Saham, EBA, Reksadana,
Penyertaan Langsung
MTN, REPO, DIRE   
Tanah & Bangunan   
INVESTASI (2)
Instrumen Investasi POJK
Deposito ≤ 30% pada Bank Umum,
≤ 10% pada BPR
kecuali Lembaga Penjamin yang mendapat penugasan (disertai dengan bukti
penugasan), hanya dapat ditempatkan pada bank yang dimiliki oleh pemerintah
SBN, SBI, Obligasi ≤ 10% untuk setiap penerbit
≤ 20% dari total investasi
Saham ≤ 5% untuk setiap emiten
≤ 20% dari total investasi
EBA, Reksadana, DIRE ≤ 5% untuk setiap MI/penerbit
≤ 20% dari total investasi
kecuali reksadana KIK penyertaan terbatas, ≤ 10% dari total investasi
MTN ≤ 10% dari jumlah investasi Lembaga Penjamin
≤ 20% dari jumlah emisi MTN
REPO ≤ 2% untuk setiap counterparty
≤ 5% dari total investasi
Tanah & Bangunan ≤ 5% dari total investasi
Penyertaan Langsung ≤ 10% dari total investasi
≤ 15% dari total investasi bagi Lembaga Penjamin yang mendapat penugasan
(disertai dengan bukti penugasan)
KESEHATAN
KEUANGAN
Perhitungan:
Rasio Likuiditas
(min.120%), Gearing
Ratio, Rentabilitas,
Self-Asessment Tata
Kelola Perusahaan
Yang Baik
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI

Wajib
menempat
Wajib kan Data
memiliki Center
dan
Situs Disaster
Web Recovery
Center di
Indonesia
LEMBAGA PENUNJANG
PENJAMINAN

Pemeringkat UMKM
UMKM& wajib terdaftar di OJK
Koperasi
Broker merupakan
pihak yang
memberikan jasa
konsultasi dalam
BROKER pemberian
Lembaga Penjamin
AGEN penjaminan serta
penanganan
dapat menggunakan PENJAMIN penyelesaian klaim
jasa agen penjamin dengan bertinda a/n
Terjamin
PELAPORAN

Lembaga Penjamin
Lembaga Penjamin
wajib
wajib
mengumumkan
menyampaikan
Lembaga Penjamin neraca dan
laporan keuangan
wajib perhitungan laba
tahunan yang telah
menyampaikan rugi singkat paling
diaudit oleh akuntan
laporan bulanan lambat 4 bulan
publik secara
secara lengkap setelah tahun buku
lengkap kepada OJK
kepada OJK berakhir, paling
paling lambat 4
sedikit pada 1 surat
bulan setelah tahun
kabar harian di
buku berakhir
Indonesia
PEDOMAN
AKUNTANSI

Lembaga Penjamin wajib


melakukan pencatatan atas
kegiatan usahanya berdasarkan Ketentuan mengenai pedoman
pernyataan standar akuntansi akuntansi Lembaga Penjamin
keuangan yang relevan bagi Indonesia diatur dalam surat
Lembaga Penjamin dan pedoman edaran OJK.
akuntansi Lembaga Penjamin
Indonesia.
SANKSI
YA SELESAI

PEMBERITAHUAN PERINGATAN
1 (satu) bulan TERTULIS
TIDAK
3 kali,
masing-
masing
YA SELESAI maks. 2
RENCANA bulan
PELANGGARAN PEMENUHAN
Jangka waktu SANKSI PEMBEKUAN
pemenuhan TIDAK ADMINISTRATIF KEGIATAN
sesuai bertahap USAHA
kesepakatan
berlaku
maks.
6 bulan
Denda administratif untuk laporan keuangan
• Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) untuk setiap hari keterlambatan.
• paling banyak Rp360.000.000 (tiga ratus enam puluh juta Rupiah) untuk PENCABUTAN
IZIN USAHA
laporan tahunan yang terlambat disampaikan.
SANKSI
Pembekuan Pencabutan Izin
Peringatan Tertulis
Kegiatan Usaha Usaha

• Diberikan paling banyak 3 • Berlaku sejak ditetapkan Dalam hal sampai dengan
(tiga) kali berturut-turut untuk jangka waktu berakhirnya jangka waktu
dengan masa berlaku paling lama 6 (enam) pembekuan kegiatan usaha
masing-masing paling bulan Lembaga Penjamin tidak
lama 2 (dua) bulan. • Dalam hal sanksi waktu juga memenuhi ketentuan
• Dalam hal masa berlaku pembekuan usaha sebagaimana dimaksud
peringatan tertulis ketiga masih berlaku dan dalam Pasal 61 ayat (1),
berakhir dan Lembaga Lembaga Penjamin tetap OJK mencabut izin usaha
Penjamin tetap tidak melakukan kegiatan Lembaga Penjamin yang
memenuhi ketentuan, usaha Penjaminan, OJK bersangkutan.
OJK mengenakan sanksi dapat langsung
pembekuan kegiatan mengenakan sanksi
usaha. pencabutan izin usaha.
PENEGAKAN KEPATUHAN
Pemberitahuan Rencana
Pemenuhan

• Lembaga Penjamin yang tidak memenuhi ketentuan terkait


• Lembaga Penjamin yang tidak memenuhi
penjaminan ulang, cadangan klaim & cadangan umum, retensi
ketentuan terkait persetujuan kegiatan
sendiri, kapasitas penjaminan, nilai penjaminan bagi usaha
usaha/kegiatan usaha lainnya, permohonan
produktif, kesehatan keuangan, menjaga likuiditas, data center
pembayaran klaim, manajemen risiko
& DRC, wajib menyampaikan rencana pemenuhan paling lama 1
terhadap pemanfaatan IT, kewajiban untuk
bulan sejak tanggal penetapan terjadinya pelanggaran. (berlaku
memiliki situs web, dan kewajiban untuk
pula bagi Lembaga Penjamin yang memiliki UUS dan dalam
melakukan pengkinian informasi yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah)
disajikan dalam website, diberikan surat
pemberitahuan. (berlaku pula bagi Lembaga • Rencana pemenuhan harus memperoleh pernyataan tidak
Penjamin yang memiliki UUS dan dalam keberatan dari OJK.
melakukan kegiatan usaha berdasarkan • Jika rencana pemenuhan tidak sesuai, wajib melakukan
prinsip syariah) perbaikan atas rencana dimaksud.
• Kewajiban pemenuhan atas ketentuan di • OJK memberikan pernyataan tidak keberatan paling lambat 14
atas, ditetapkan paling lama 1 bulan sejak hari kerja.
tanggal surat pemberitahuan. • Lembaga Penjamin wajib melaksanakan rencana pemenuhan.
PERIZINAN USAHA DAN
KELEMBAGAAN LEMBAGA
PENJAMINAN
1. UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG
PENJAMINAN
2. PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/POJK.05/2017 TENTANG
PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN
BENTUK BADAN HUKUM
Perusahaan Perseroan
Koperasi
Umum Terbatas
Dapat dimiliki oleh:
1. WNI dan/ Badan
hukum Indonesia; Tidak dapat bertindak
Hanya dapat dimiliki oleh 2. WNI dan/ Badan sebagai Penerima
pemerintah pusat. hukum Indonesia Jaminan dan/ Terjamin
bersama
WNA/Badan Hukum
Asing *);
3. Pemerintah Pusat;
*) Kepemilikan asing baik dan/atau
langsung maupun tidak langsung 4. Pemerintah Daerah
paling banyak sebesar 30% dari
Modal Disetor 25
PERMODALAN
100 milyar rupiah

Nasional 25 milyar rupiah

Provinsi 10 milyar rupiah

* Modal disetor disesuaikan dengan lingkup Kab/Kota


wilayah operasional serta wajib disetor
tunai dan penuh dalam bentuk deposito
berjangka pada bank umum/bank umum
syariah. 26
“ Modal Disetor Perusahaan
Penjaminan Ulang/Perusahaan
Penjaminan Ulang Syariah untuk
seluruh lingkup wilayah operasional
200 miliar rupiah

27
LINGKUP WILAYAH OPERASIONAL

DILARANG
• membuka kantor cabang di luar wilayah operasional
• melakukan usaha Penjaminan langsung*) di luar wilayah operasionalnya
• melakukan Penjaminan/Penjaminan Syariah tidak langsung*) di luar wilayah
operasional, kecuali:
 Co-guarantee
 Terjamin » debitur Penerima Jaminan yang dimiliki oleh Pemegang Saham
yang sama dengan Lembaga Penjamin

▰ *) berlaku bagi Lembaga Penjamin lingkup provinsi, kabupaten/kota


28
KEPEMILIKAN
Ekuitas PSP
Dalam hal pemegang saham berbentuk badan  Setiap Orang hanya dapat menjadi PSP
hukum Indonesia, jumlah penyertaan modal: pada 1 (satu) Perusahaan Penjaminan, 1
 ekuitas badan hukum yang bersangkutan (satu) Perusahaan Penjaminan Syariah,
apabila tidak terdapat penyertaan lain; atau 1 (satu) Perusahaan Penjaminan Ulang,
 ekuitas badan hukum yang bersangkutan dan/atau 1 (satu) Perusahaan
dikurangi jumlah penyertaan lain yang telah Penjaminan Ulang Syariah.
dilakukan apabila terdapat penyertaan lain.  Ketentuan single presence policy tidak
Ekuitas : berlaku apabila PSP adalah pemerintah
 modal Disetor+cadangan+laba ditahan, jika dan/atau pemerintah daerah.
badan hukum pemilik berbentuk PT dan
Perum; atau
 simpanan pokok+simpanan
wajib+hibah+modal penyertaan+dana
cadangan+sisa hasil usaha, jika badan 29
hukum pemilik berbentuk koperasi.
IZIN USAHA
OJK memberikan 4B
persetujuan, permintaan
kelengkapan dokumen, Penolakan tertulis
atau penolakan 20 Hari dengan disertai
Kerja sejak permohonan alasannya
izin usaha diterima

1 2 3

Direksi harus Kelengkapan


mengajukan dokumen 20 HK Lembaga Penjamin
dokumen wajib melakukan
permohonan izin OJK menetapkan kegiatan usaha
usaha kepada OJK keputusan maksimal 4 bulan
+ Permohonan FPT pemberian izin sejak penetapan izin
usaha
4A 5
UNIT USAHA SYARIAH
Perusahaan Penjaminan dapat melakukan sebagian kegiatan
PEMBENTUKAN usaha Penjaminan berdasarkan Prinsip Syariah dengan
membentuk UUS.

UUS wajib mempunyai modal kerja sebesar:


MODAL KERJA a. Nasional : Rp 25 M
b. Provinsi: Rp 10 M
c. Kabupaten/kota: Rp 5 M

Pembentukan UUS wajib terlebih dahulu memperoleh izin dari


OJK.
PERIZINAN
UUS wajib melakukan kegiatan usaha Penjaminan Syariah
paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal izin UUS
ditetapkan.
UNIT USAHA SYARIAH
UUS wajib dipimpin oleh seorang pimpinan UUS yang paling
sedikit memenuhi ketentuan:
a. tidak memiliki kredit dan/atau pembiayaan macet;
PIMPINAN b. tidak rangkap jabatan pada fungsi lain pada Perusahaan
Penjaminan yang sama, kecuali pimpinan UUS adalah Direksi;
dan
c. mempunyai keahlian, pelatihan, dan/atau pengalaman di
bidang keuangan syariah.

UUS dapat membuka Kantor Cabang UUS di wilayah negara


KANTOR CABANG Republik Indonesia sesuai lingkup wilayah operasionalnya.

Perusahaan Penjaminan dapat menghentikan kegiatan usaha


PENUTUPAN berdasarkan Prinsip Syariah dengan terlebih dahulu mengajukan
permohonan pencabutan izin UUS kepada OJK.
UNIT USAHA SYARIAH - PEMISAHAN
Pemisahan UUS wajib selesai dalam
jangka waktu maksimal 12 bulan sejak
terpenuhinya kondisi dimaksud
Nilai Aset ≥ 50% dari total
nilai aset Perusahaan Dalam hal selama proses pemisahan
Penjaminan induknya aset UUS menurun dan tidak lagi
mencapai min 50% dari total nilai aset
Perusahaan Penjaminan induknya,
Perusahaan Penjamin kondisi dimaksud tidak menghilangkan
wajib memisahkan kewajiban Perusahaan Penjaminan
UUS menjadi untuk melakukan pemisahan UUS
Perusahaan
Penjaminan Syariah

Maksimal 15 tahun sejak


berlakunya Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2016
tentang Penjaminan
MODAL DISETOR
UNIT USAHA SYARIAH – PEMISAHAN

Perusahaan Wajib
Penjaminan meningkatkan
Syariah hasil Modal Disetor
pemisahan sesuai ketentuan
dikecualikan dari permodalan
ketentuan Modal maksimal 5 tahun
Disetor pada saat sejak tanggal izin
pendiriannya usaha ditetapkan

Modal Disetor:
Nasional 50 M Rupiah
Provinsi 15 M Rupiah
Kabupaten/Kota 5 M
Rupiah
34
SUSUNAN ORGANISASI
Pengelolaan Pengelolaan PEMISAHAN
Pelayanan
Keuangan Risiko FUNGSI

Teknik Penjaminan/ Pemasaran


Penjaminan Syariah

Keuangan Termasuk
Pengelolaan Kepatuhan
Investasi SATUAN
Administrasi dan Penyelesaian
Pelayanan & KERJA
Penyelesaian
Akuntansi Administrasi Klaim
Pengaduan
Pengembangan
Manajemen Risiko Audit Internal Informasi/ Database
Terjamin
SUMBER DAYA MANUSIA
TENAGA AHLI

Lembaga Penjamin SERTIFIKASI


wajib mempekerjakan
tenaga ahli Anggota Direksi dan
Penjaminan atau anggota Dewan PENGEMBANGAN SDM
Penjaminan Syariah Komisaris wajib
memiliki sertifikat Lembaga Penjamin wajib
keahlian di bidang menyelenggarakan
manajemen risiko dari program pengembangan
Lembaga Sertifikasi kemampuan dan
Profesi di bidang pengetahuan tenaga
manajemen risiko kerja untuk setiap tahun
17
PERUBAHAN LINGKUP WILAYAH OPERASIONAL

Perubahan Lingkup Pemekaran Wilayah

Lembaga Penjamin dapat melakukan Dalam hal terjadi pemekaran wilayah provinsi
perubahan lingkup wilayah operasional, atau kabupaten/kota, Lembaga Penjamin dapat
meliputi: menetapkan pilihan untuk:
 peningkatan lingkup wilayah  melakukan peningkatan lingkup wilayah
operasional; atau operasional; atau
 penurunan lingkup wilayah  memilih salah satu wilayah provinsi atau
operasional. kabupaten/kota hasil pemekaran sebagai
lingkup wilayah operasionalnya.
Lembaga Penjamin yang melakukan
penurunan lingkup wilayah Lembaga Penjamin wajib menetapkan pilihan
operasional dilarang melakukan dalam jangka waktu paling lama 3 tahun sejak
pengurangan Modal Disetor. ditetapkannya pemekaran wilayah.
37
PELAPORAN
I. Pelaporan Perubahan Anggaran Dasar, meliputi
a. nama Lembaga Penjamin;
b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Lembaga Penjamin;
c. perubahan tempat kedudukan kantor pusat Lembaga Penjamin;
d. pengurangan Modal Disetor bagi Lembaga Penjamin yang berbentuk badan hukum perseroan
terbatas;
e. penambahan Modal Disetor bagi Lembaga Penjamin yang berbentuk badan hukum perseroan
terbatas; dan/atau
f. status Lembaga Penjamin yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas tertutup menjadi
perseroan terbatas terbuka atau sebaliknya.

II. Pelaporan Perubahan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, Anggota


Dewan Pengawas Syariah, dan Pemegang Saham

III. Pelaporan Perubahan Bentuk Badan Hukum

IV. Pelaporan Perubahan Alamat Kantor Pusat dan Kantor Cabang


PENGGABUNGAN ATAU PELEBURAN

OJK memberi izin


RUPS dilaksanakan yang berlaku efektif
paling lama 60 Hari sejak Anggaran
Kerja Dasar disahkan

1 2 3 4 5

Wajib Lembaga Penjamin Lembaga Penjamin


menyampaikan wajib melaporkan wajib melaporkan
rencana pelaksanaan RUPS paling lama 20 Hari
pelaksanaan untuk paling lambat 10 Kerja sejak
mendapat hari kerja Anggaran Dasar
persetujuan disahkan

20
PENGAMBILALIHAN

Harus RUPS paling lama 60


HK terhitung sejak tanggal
surat persetujuan OJK

1 2 3

Wajib menyampaikan LP wajib melaporkan pelaksanaan


rencana pelaksanaan RUPS yang menyetujui
Pengambilalihan untuk Pengambilalihan paling lama 20 HK
mendapatkan persetujuan sejak sejak tanggal pemberitahuan
kepada instansi yang berwenang

21
PEMISAHAN

Pemisahan Murni Pemisahan Tidak Murni


1. mendirikan Lembaga Penjamin baru;
mendirikan badan hukum baru 2. mendirikan badan hukum baru yang
bukan merupakan Lembaga Penjamin;
3. mengalihkan sebagian aset, liabilitas,
dan ekuitas Lembaga Penjamin
kepada Lembaga Penjamin lain; atau
4. mengalihkan sebagian aset, liabilitas,
dan ekuitas Lembaga Penjamin
Salah satu badan hukum baru hasil kepada badan hukum lain yang bukan
Pemisahan murni harus merupakan merupakan Lembaga Penjamin
Lembaga Penjamin.

22
PEMISAHAN
OJK memberi
RUPS izin yang berlaku
dilaksanakan efektif sejak
paling lama 60 Anggaran Dasar
Hari Kerja disahkan
1 2 3 4 5

Wajib Lembaga Lembaga


menyampaikan Penjamin wajib Penjamin wajib
rencana melaporkan melaporkan
pelaksanaan pelaksanaan paling lama 20
untuk mendapat RUPS paling Hari Kerja sejak
persetujuan lambat 10 hari Anggaran Dasar
kerja disahkan
KANTOR CABANG
PEMBUKAAN PENCABUTAN IZIN
KANTOR CABANG
KEWENANGAN KANTOR CABANG
Dilakukan dalam jangka
Dapat dilakukan di  Menandatangani
waktu 6 (enam) bulan
wilayah negara Sertifikat Penjaminan
secara terus menerus
atau Sertifikat Kafalah
Republik Indonesia  Menetapkan untuk
Kantor Cabang
sesuai lingkup wilayah dimaksud terbukti tidak
membayar atau
operasionalnya melakukan kegiatan
menolak klaim
operasional

PENUTUPAN  Rencana penutupan kantor cabang


KANTOR CABANG  Prosedur penyelesaian hak dan kewajiban
KONVERSI PERUSAHAAN PENJAMINAN ATAU
PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG

RUPS dilaksanakan OJK memberi izin


paling lama 60 Hari yang berlaku efektif
Kerja sejak AD disahkan

1 2 3 4 5

Wajib menyampaikan Perusahaan Penjaminan Perusahaan Penjaminan


rencana pelaksanaan atau Perusahaan Syariah atau Perusahaan
konversi untuk Penjaminan Ulang wajib Penjaminan Ulang Syariah
mendapatkan melaporkan pelaksanaan hasil konversi wajib
persetujuan RUPS paling lama 10 hari melaporkan pelaksanaan
kerja Pemisahan paling lama 20
HK sejak AD disahkan
Konversi tidak mengurangi hak Penerima Jaminan dan kewajiban
Terjamin
PENCABUTAN IZIN USAHA
bubar
belum
melakukan
kegiatan dikenai
usaha paling sanksi
lambat 3 bln administratif
setelah pencabutan
tanggal izin izin usaha
UUS Pencabutan
ditetapkan Izin
belum dilakukan
melakukan dalam hal:
kegiatan tidak lagi
usaha paling menjadi
lambat 4 bulan
setelah Lembaga
tanggal izin bubar sebagai Penjamin
usaha akibat
ditetapkan melakukan
Penggabunga
n, Peleburan,
atau
Pemisahan
ASOSIASI LEMBAGA PENJAMIN

Asosiasi Lembaga
Lembaga Penjamin wajib Penjamin harus mendapat
menjadi anggota asosiasi persetujuan tertulis dari
Lembaga Penjamin OJK
Lembaga Penjamin
yang baru
mendapatkan izin
usaha wajib
memenuhi ketentuan
menjadi anggota
asosiasi Lembaga
Penjamin paling lama
1 (satu) tahun sejak
tanggal penetapan izin
usaha
LEMBAGA PENUNJANG PENJAMINAN

Lembaga
penunjang
Kriteria:
penjaminan
 Berbentuk badan
UMKM& hukum perseroan
wajib
terdaftar
Kriteria:
 Memiliki sertifikat keagenan KOPERASI terbatas
 Bersifat independen.
terlebih
dari Lembaga Sertifikasi dahulu di
Profesi di bidang OJK
Penjaminan (Perorangan)
 Berbentuk badan hukum Kriteria:
perseroan terbatas (badan  Terdiri dari broker penjaminan
hukum)
 Terdaftar sebagai anggota
AGEN BROKER dan broker penjaminan ulang.
 Broker harus berbentuk badan
asosiasi Lembaga PENJAMIN hukum perseroan terbatas dan
Penjamin. terdaftar sebagai anggota
 Terdaftar di Otoritas Jasa asosiasi Lembaga Penjamin.
Keuangan.
KETENTUAN PERALIHAN
Lembaga Penjamin
yang telah
mendapatkan izin
Lembaga Penjamin usaha sebelum
yang telah berlakunya UU
mendapatkan izin Penjaminan wajib
usaha pada saat menyesuaikan dengan
Lembaga Penjamin ketentuan kepemilikan
yang telah Peraturan OJK ini
diundangkan wajib asing pada lembaga
mendapatkan izin penjamin yang
usaha pada saat memenuhi ketentuan
Dalam hal LSP belum untuk memiliki tenaga berbentuk badan hukum
terbentuk, persyaratan Peraturan OJK ini perseroan terbatas
diundangkan wajib ahli Penjaminan paling
mengenai bukti lama 3 tahun setelah paling lama 2 (dua)
mempekerjakan tenaga memenuhi ketentuan tahun sejak UU
mengenai sertifikasi Peraturan OJK ini
ahli Penjaminan atau diundangkan. Penjaminan
Penjaminan Syariah bagi Direksi dan Dewan diundangkan.
dipenuhi dengan Komisaris paling lama 3
keterangan mengenai tahun setelah Peraturan
pegawai yang memiliki OJK ini diundangkan.
pengalaman di bidang
penjaminan atau
analisis kredit paling
singkat 2 tahun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG
BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN
Struktur POJK Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Bagi Lembaga Penjamin
PRINSIP
TATA KELOLA
Fungsi Kepatuhan
Transparansi Akuntabilitas Auditor Internal
RUPS
Tanggung Jawab Independensi Auditor Eksternal
Direksi Praktik Kebijakan
Keadilan Remunerasi
Dewan Komisaris Tata Kelola Penjaminan,
Penjaminan Syariah,
DPS Penjaminan Ulang, &
Penjaminan Ulang Syariah
Transparansi
Pemegang Saham Pelaporan Tata Kelola teknologi
Kepemilikan Saham
Informasi
Rencana Bisnis Manajemen Risiko &
Keterbukaan
Tahunan Pengendalian Internal
Informasi
Etika Bisnis
Penerapan Tata Kelola Yang Baik

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab


Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS

Pelaksanaan tugas satuan kerja & komite Transparansi


Yang menjalankan fungsi pengendalian
internal Lembaga Penjamin
Akuntabilitas
Penerapan fungsi kepatuhan, auditor
Internal, dan auditor eksternal Tanggung Jawab
Cakupan
Pelaksanaan Penerapan manajemen risiko, sistem
pengendalian internal dan penerapan Independensi
GCG tata kelola teknologi informasi

Keadilan
Penerapan kebijakan remunerasi

Transparansi kondisi keuangan dan non


Lembaga Penjamin
RUPS & PEMEGANG SAHAM
RUPS
• Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan
• Menjaga keseimbangan semua pihak
• Didokumentasikan dengan baik (risalah rapat memuat waktu, agenda, peserta dan
pendapat yang berkembang)
Pemegang Saham
• Memastikan Lembaga Penjamin dijalankan berdasarkan praktik penyelenggaraan
usaha yang sehat
• Dilarang mencampuri kegiatan operasional yang menjadi tanggung jawab Direksi
kecuali dalam melaksanakan hal dan kewajiban RUPS
• Mendahulukan kepentingan Lembaga Penjamin

4
DIREKSI
• Minimal 2 orang • WNI bagi Lembaga Penjamin yang
• 50% dari anggota Direksi memiliki seluruh pemegang sahamnya WNI atau
pengetahuan terkait pengelolaan BHI
risiko • Lembaga Penjamin yang terdapat
kepemilikan asing, 50% anggota Direksi
• Memiliki Direksi yang membawahkan adalah WNI
• Berdomisili di Indonesia
fungsi kepatuhan
• Hanya dapat dirangkap oleh direktur membentuk komite investasi yang terdiri atas
utama anggota Direksi yang membawahkan fungsi
pengelola investasi dan tenaga ahli penjaminan
Dilarang:
• rangkap jabatan pada Lembaga • Wajib rapat Direksi paling sedikit 1 kali
Penjamin atau Badan Usaha lain dalam 1 bulan
• Mengangkat calon Direksi yang • Kehadiran pada rapat direksi minimal
belum disetujui OJK 50% dari jumlah rapat Direksi dalam 1
• Melakukan kegiatan yang memiliki tahun
benturan kepentingan, dan • Hasil rapat didokumentasikan dengan baik
memanfaatkan jabatan untuk • Penyelenggaraan rapat dilaporkan dalam Laporan
kepentingan pribadi Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
Dewan Komisaris
• Minimal 2 orang • Lembaga Penjamin dengan lingkup
• Paling sedikit 1 anggota Dewan operasional nasional atau provinsi atau
Komisaris berdomisili di Indonesia terdapat kepemilikan asing wajib
memiliki Komisaris Independen
Dilarang:
• Komisaris Independen dimaksud
• Rangkap jabatan sebagai anggota Dewan
merupakan WNI dan berdomisili di
Komisaris pada lebih dari 3 Lembaga Penjamin
Indonesia
atau Badan Usaha lain
• Mengangkat calon Dewan Komisaris yang • Komisaris Independen bertugas
belum disetujui OJK melakukan fungsi pengawasan untuk
• Melakukan kegiatan yang memiliki benturan menyuarakan kepentingan Terjamin,
kepentingan dan memanfaatkan jabatan untuk Penerima Jaminan dan Pemangku
kepentingan pribadi Kepentingan lainnya.

• Wajib rapat dewan Komisaris paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan


• Kehadiran pada rapat direksi minimal 75% dari jumlah rapat Dewan Komisaris dalam
1 tahun
• Hasil rapat didokumentasikan dengan baik
• Penyelenggaraan rapat dilaporkan dalam Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik. 6
Komite dan Fungsi lain
Komite Audit
Lembaga Penjamin • Diketuai oleh Komisari Independen
dengan lingkup • Bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan
operasional nasional memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan
atau provinsi atau pelaksanaan tugas auditor internal dan auditor eksternal dengan
terdapat kepemilikan melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
asing wajib membentuk pelaksanaan audit dalam rangka menilai kecukupan
Komite Audit pengendalian internal termasuk proses pelaporan keuangan
• Dewan Komisaris Lembaga Penjamin dapat membentuk komite
lain untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris

Lembaga Penjamin dengan lingkup kabupaten


wajib memiliki fungsi yang membantu Dewan
Komisaris dalam memantau dan memastikan
efektivitas sistem pengendalian internal dan
pelaksanaan tugas auditor eksternal dan
internal
7
Dewan Pengawas Syariah
• Perusahaan Penjaminan Syariah, Dilarang:
Perusahaan Penjaminan Ulang • rangkap jabatan sebagai Direksi atau
Syariah dan Perusahaan Dewan Komisaris pada Lembaga
Penjaminan yang memiliki UUS Penjamin yang sama
wajib memiliki DPS • Rangkap jabatan sebagai Direksi, Dewan
• DPS diusulkan oleh DSN MUI, Komisaris atau DPS pada lebih dari 4
diangkat oleh RUPS dan lembaga keuangan syariah lainnya
dituangkan dalam akta notaris. • Melakukan kegiatan yang memiliki benturan
kepentingan dan memanfaatkan jabatan
untuk kepentingan pribadi
Tugas dan Wewenang:
• memberikan nasihat kepada Direksi;

Wajib rapat DPS paling sedikit
• mengawasi aspek syariah kegiatan operasional 6 kali dalam 1 Tahun
Perusahaan Penjaminan Syariah, Perusahaan
• Hasil rapat didokumentasikan
Penjaminan Ulang Syariah dan Perusahaan
Penjaminan yang memiliki UUS ; dan dengan baik
• dan sebagai wakil Perusahaan Penjaminan Syariah, • Penyelenggaraan rapat dilaporkan dalam
Perusahaan Penjaminan Ulang Syariah dan Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Perusahaan Penjaminan yang memiliki UUS pada Yang Baik.
DSN-MUI.
8
Transparansi Kepemilikan Saham
• Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan anggota DPS wajib
mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5% pada Lembaga Penjamin
tempat anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan anggota DPS menjabat
dan/atau pada badan usaha lain di dalam atau di luar negeri;
• Anggota Direksi dan Dewan Komisaris wajib mengungkapkan hubungan keluarga
dan hubungan keuangan dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris,
anggota DPS atau pemegamg saham tempat Direksi atau Dewan Komisaris
menjabat .
• Disampaikan kepada Lembaga Penjamin Penjamin tempat Direksi, Dewan
Komisaris dan DPS menjabat dan dituangkan dalam laporan penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik

• Ditunjuk oleh RUPS dari calon yang dujukan oleh Dewan Komisaris atas
usulan Komite Audit.
• Auditor Eksternal untuk Lembaga Penjamin dengan lingkup usaha
kabupaten wajib ditunjuk oleh RUPS dari calon yang diajukan Dewan
Komisaris
Auditor • Lembaga Penjamin wajib menyediakan semua catatan akuntansi
Eksternal dan data yang diperlukan Auditor Eksternal 9
Praktik Kebijakan Remunerasi

Kinerja keuangan dan


pemenuhan kewajiban
Lembaga Penjamin

Pertimbangan
sasaran strategi Prestasi Kerja
jangka panjang Individual
Lembaga Penjamin

Lembaga Penjamin
wajib menerapkan Kewajaran dengan Lembaga
kebijakan remunerasi Penjamin dan/atau level
jabatan yang setara
bagi Direksi, Dewan
Komisaris, DPS dan
Pegawai 10
Tata Kelola Lembaga Penjamin
Menyusun kebijakan dan rencana Penjaminan, Penjaminan Syariah, Penjaminan
Ulang dan Penjaminan Ulang Syariah dalam rencana bisnis tahunan, yang
kemudian ditetapkan oleh Direksi dan disosialisasikan kepada seluruh pegawai

 Bertanggung jawab atas penyelenggarakan fungsi pemasaran, analisis,


klaim dan subrogasi, dan penanganan pengaduan Terjamin
 Bertanggung jawab untuk menyusun dan menerapkan standar dan prosedur
operasional
 Bertanggung jawab untuk menyusun dan menerapkan standar dan prosedur
pengendalian internal untuk memastikan seluruh kegiatan Lembaga Penjamin
Satuan Kerja/
Pegawai
dilakukan sesuai kebijakan dan strategi serta tidak melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan

Wajib memiliki pegawai yang mempunyai pengetahuan yang relevan


Tata Kelola Teknologi Informasi
• Struktur organisasi sistem informasi
• Pedoman penggunaan sistem informasi yang dilengkapi dengan instruksi atau
perintah kerja untuk setiap fungsi (Standard Operating Prosedure)
• Pedoman manajemen pengamanan data dan insiden (Disaster Recovery Plan)

Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal


• Lembaga Penjamin wajib menerapkan Manajemen Risiko yang sesuai dengan
tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan
Lembaga Penjamin.
• Direksi Lembaga Penjamin wajib menetapkan pengendalian internal yang
mencakup:
• lingkungan pengendalian internal
• pengkajian dan pengelolaan risiko usaha
• aktivitas pengendalian
• sistem informasi dan komunikasi
• tata cara monitoring
• mekanisme pelaporan kepada Direksi dengan tembusan kepada komite audit
12
Rencana Bisnis
• Lembaga Penjamin wajib menyusun rencana bisnis tahunan
• Disampaikan ke OJK paling lambat pada tanggal 30 Januari
• Penyampaian pertama kali paling lambat tanggal 30 Januari 2017

Keterbukaan Informasi
• Informasi diberikan kepada OJK secara lengkap, tepat waktu, dan dengan cara
yang efisien
• Lembaga Penjamin wajib memiliki sistem pelaporan keuangan yang dapat
diandalkan untuk keperluan pengawasan dan pemangku kepentingan lain
• Lembaga Penjamin wajib mengungkapkan kepada OJK:
• pengunduran diri atau pemberhentian auditor eksternal;
• transaksi material dengan pihak terkait;
• benturan kepentingan yang sedang berlangsung dan/atau yang mungkin
akan terjadi; dan
• informasi material lain mengenai Lembaga Penjamin.
Pengungkapan tersebut dimuat dalam laporan penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik
Etika Bisnis
• Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan karyawan Lembaga Penjamin dilarang
menawarkan atau memberikan sesuatu, baik langsung maupun tidak langsung
kepada pihak lain, untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang terkait
dengan transaksi Penjaminan, Penjaminan, Penjaminan Syariah, Penjaminan
Ulang, dan Penjaminan Ulang Syariah.
• Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan karyawan Lembaga Penjamin dilarang
menerima sesuatu untuk kepentingan pribadinya dengan melanggar ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, baik langsung maupun tidak langsung, yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang terkait dengan transaksi
Penjaminan, Penjaminan, Penjaminan Syariah, Penjaminan Ulang, dan
Penjaminan Ulang Syariah.

14
Pelaporan
Perusahaan wajib menyampaikan Laporan Penerapan Tata kelola Perusahaan Yang
Baik

transparansi penerapan penilaian secara Rencana tindak


Tata Kelola Perusahaan mandiri (self (Action Plan)
Yang Baik assessment)

Laporan Penerapan Tata Kelola


Perusahaan Yang Baik 30 April

• Penyampaian laporan untuk pertama kali pada 30 April 2018


• Apabila tanggal 30 April adalah hari libur, maka batas akhir penyampaian laporan adalah hari kerja
pertama berikutnya.
15
Sanksi
Pelanggaran atas ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang baik akan dikenakan
SANKSI
OJK dapat
mengumumka
n sanksi
pembekuan
atau
• Peringatan Pertama pencabuatan
• Peringatan Kedua Pembekuan Pencabutan izin izin usaha
• Perngantan Ketiga kegiatan usaha usaha lepada
masyarakat
2 Bulan 6 Bulan

Ketentuan Peralihan
Bagi Lembaga Penjamin yang telah memperoleh izin usaha sebelum berlakunya
Peraturan OJK ini ditetapkan, ketentuan terkait jumlah Direksi, jumlah Dewan
Komisaris, Komisaris Independen, Komite Audit dan Laporan Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik dinyatakan berlaku 2 (dua) tahun sejak Peraturan
OJK ini ditetapkan.
16
Terima
Kasih
Instagram : @iknbsyariah
Twitter : @iknb_syariah
Facebook : IKNB Syariah
Email : iknb.syariah@ojk.go.id
Website : ojk.go.id
layanan konsumen OJK: (kode area) 157/
konsumen.ojk.go.id
sikapiuangmu.ojk.go.id

65

Anda mungkin juga menyukai