Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 13

MATA KULIAH :
PENDIDIKAN AGAMA

Dosen : Mamuroh, M.Ag

Nama : Fitri Aprianti

Nim : 211030700373

Kelas : 02FKKE001

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
Jl. Padjajaran No. 1, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang

Kota Tangerang Selatan, Banten 15417


Soal :

1. Ada beberapa teori yang mencoba mengungkap bagaimana masuk dan berkembangnya
Islam di Nusantara, yaitu: teori Gujarat, teori Mekkah, teori Persia, dan teori
China. Jelaskan secara singkat!
2. Jelaskan 5 pola penyebaran Islam di Nusantara ! Sebutkan beberapa hikmah dari
mempelajari sejarah Islam di Nusantara!
3. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima dan berkembang di
Nusantara!
4. Jelaskan Sembilan orang Wali yang menyebarkan Agama Islam di Tanah Jawa pada
Abad ke-15 !.
5. Di samping menggunakan wayang sebagai media dakwahnya, para wali juga melakukan
dakwahnya melalui berbagai bentuk akulturasi budaya lainnya contohnya melalui
penciptaan tembang- tembang keislaman berbahasa Jawa, gamelan, dan lakon Islami.
Siapakah yang menciptakan lagu LIR-ILIR , Jelaskan maksud Lirik dari lagu LIR-ILIR !

Jawaban :

1. Ada 4 Teori :

 Teori Gujarat : Teori Gujarat sebagai tempat asal Islam di Nusantara dipandang
mempunyai kelemahan oleh Marisson. Alasannya, meskipun batu-batu nisan
tersebut berasal dariGujarat atau Bengal, bukan berarti Islam besal dari sana.
Dikatakannya, ketika Islamisasi SamudraPasai yang raja pertamanya wafat 698
H/1297 M, Gujarat masih merupakan sebuah kerajaan bercorak Hindu. Baru pada
satu tahun berikutnya, Cambay, Gujarat ditaklukkan oleh kekuasaan Muslim. Ini
artinya, jika Islam di Indonesia disebarkan oleh orang-orang Gujarat pastilah Islam
telah menjadi agama yang mapan sebelum tahun 698 H/1297M. Atas dasar tersebut,
Marisson menyimpulkan bahwa Islam di Indonesia bukan berasal dar Gujarat,
tetapi dibawa para pendakwah muslim dari Pantai Coromandel pada akhir abad ke-
13.
 Teori Mekkah : Teori arab merupakan salah satu teori yang biasa dijelaskan dalam
penulisan sejarah. Teori ini disebut juga dengan teori Timur Tengah yang
dipelopori oleh beberapa sejarawan, di antaranya adalah Crawfurd, Keijzer,
Naimann, de Hollander, dan juga ada beberapa sejarawan Indonesia seperti Hasjmi,
Al-Attas, Buya Hamka, Hoesein Djajadiningrat, dan Mukti Ali. Penting diketahui,
bahwa Coromandel dan Malabar, menurut Arnold bukanlah satu-satunya tempat
Islam dibawa ke Nusantara. Islam di Indonesia juga dibawa oleh para pedagang
dari Arabia. Para pedagang Arab ini terlibat aktif dalam penyebaran Islam ketika
mereka dominan dalam perdagangan Barat-Timur sejak awal abad ke-7 dan ke- 8
Masehi. Asumsi ini didasarkan pada sumber-sumber China yang menyebutkan
bahwa menjelang perempatan ketiga abad ke-7, seorang pedagang Arab menjadi
pemimpin pemukiman Arab Muslim di pesisir barat Sumatera. Bahkan, beberapa
orang Arab ini telah melakukan perkawinan campur dengan penduduk pribumi
yang kemudian membentuk inti sebuah komunitas Muslim yang para anggotanya
telah memeluk agama Islam. Teori ini semula dikemukakan oleh Crawfurd yang
mengatakan bahwa Islam dikenalkan pada masyarakat Nusantara langsung dari
Tanah Arab, meskipun hubungan bangsa Melayu-Indonesia dengan umat Islam di
pesisir Timur India juga merupakan faktor penting.
 Teori Persia : Teori Persia ini menyatakan bahwa Islam yang datang ke Nusantara
ini berasal dari Persia, bukan dari India dan Arab. Teori ini didasarkan pada
beberapa unsur kebudayaan Persia, khususnya Syi’ah yang ada dalam kebudayaan
Islam di Nusantara. Di antara pendukung teori ini adalah P.A. Hoesein
Djajadiningrat. Ini merupakan alasan pertama dari teori ini. Berdasarkan analisis
sosiokultural, terdapat titik-titik kesamaan antara yang berlaku dan berkembang di
kalangan masyarakat Islam Indonesia dengan di Persia.
 Teori China : Teori ini menjelaskan bahwa etnis Cina Muslim sangat berperan
dalam proses penyebaran agama Islam di Nusantara. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya pada teori Arab, hubungan Arab Muslim dan Cina sudah terjadi pada
Abad pertama Hijriah. Dengan demikian, Islam datang dari arah barat ke Nusantara
dan ke Cina berbarengan dalam satu jalur perdagangan. Islam datang ke Cina di
Canton (Guangzhou) pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) dari Dinasti
Tang, dan datang ke Nusantara di Sumatera pada masa kekuasaan Sriwijaya, dan
datang ke pulau Jawa tahun 674 M berdasarkan kedatangan utusan raja Arab
bernama Ta cheh/Ta shi ke kerajaan Kalingga yang di perintah oleh Ratu Sima.

2. 1. Perdagangan
Para pedagang Islam dari Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab datang ke Indonesia pada
abad ke VII. Mereka ingin menjalin hubungan perdagangan dengan rakyat Indonesia.
Ditengah tengah perdagangan, mereka jugab erusaha menyebarkan ajaran Islam. Apalagi,
sudah sewajarnya seorang Islam mendakwahi orang lain. Biasanya mereka mendakwahkan
pada pedagang sekitar serta para pembeli. Dan pedagang dan pembeli yang baru masuk
Islam biasanya langsung menyebarluaskan ajaran ini, sehingga Islam menjadi berkembang
pesat. Inilah salah satu cara paling efektif dari cara lain.

2. Perkawinan
Banyak para pedagang Arab Islam, yang menetap di Indonesia. Para pedagang ini biasanya
akan tinggal dan menikah dengan orang Indonesia, terutama para bangsawan. Ketika
banyak para bangsawan dan petinggi kerajaan masuk Islam, maka rakyat bangsa tersebut
juga akan mengikuti masuk ke dalam Islam. Inilah yang membuat banyak kerajaan Hindu-
Buddha berpindah menjadi kerajaan Islam.

3. Pendidikan
Islam memiliki pengajaran yang mudah dipahami, sehingga mulai banyak muncul ulama-
ulama besar dari Arab dan negara Islam lain yang berdatangan ke Indonesia. Kemudian,
mereka akan membangun pesantren sebagai tempat untuk mengajar dan menyebarkan ilmu
Islam. Pesantren-pesantren ini terus bertambah banyak, begitu pula dengan jumlah
santrinya. Saat lulus dari pesantren, santri-santri itu akan menyebarkan pula ilmu Islam dan
membangun pesantren baru. Sehingga, semakin banyak pemeluk Islam.

4. Politik
Dengan banyaknya kerajaan Hindu-Buddha yang berpindah menjadi kerajaan Islam, maka
semakin banyak pemeluk Islam. Sebab, bila suatu raja memiliki suatu kepercayaan,
biasanya akan diikuti oleh rakyatnya. Sebab, kepercayaan seorang pemimpin menjadi
pertimbangan masa depan kerajaan.

5. Dakwah
Dakwah di kalangan masyarakat kian melesat hingga banyak pemeluk Islam. Dakwah yang
terus disebarkan oleh satu orang ke orang lainnya, dan terjadi secara terus menerus.
Dakwah ini diperkuat dengan adanya pesantren dan masjid yang jumlahnya kian
meningkat. Juga tokoh tokoh besar Islam, seperti wali sanga. Kabar tentang islam pun kian
tersohor di Indonesia.
3. 5 Faktor Islam mudah diterima dan berkembang di Nusantara :

 Penyebaran agama dengan konsep akulturasi, damai dan tanpa kekerasan.

 Politik kedekatan dengan kekuasaan.


 Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan sosial.
 Ritualnya sangat sederhana dan mudah.
 Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat.
4. Nama-Nama 9 orang Wali :
- Maulana Malik Ibrahim
- Sunan Giri
- Sunan Bonang
- Sunan Ampel
- Sunan Drajat
- Sunan Muria
- Sunan Gunung Jati
- Sunan Kudus
- Sunan Kalijaga
5. Ciptaan : Sunan Kalijaga
Makna dari lagu Lir – Ilir : memiliki makna bahwa kita sebagai umat manusia harus
bangun dari keterpurukan. Kita harus bangun dari sifat malas yang ada dalam diri kita ini.
Diri manusia itu dilambangkan sebagai tanaman yang sedang bersemi dan berwarna
hijau.

Anda mungkin juga menyukai