Anda di halaman 1dari 49

Dra. Noortiningsih, M.Biomed.

Sifat GH
Hormon GH berstruktur kimia protein
Menstimulasi pertumbuhan & regenerasi sel
reproduksi maupun sel somatis
Disintesis & disekresi oleh sel-sel somatotroph
hipofisis anterior
T.a. + 190 asam amino
GH bersama insulin mengatur metabolisme &
pembelahan sel
Memiliki variasi struktur yg luas antar spesies :
GH kera rhesus ; BM 25.400
GH manusia ; BM 25.500
Pd manusia dewasa mirip struktur prolaktin &
hormon plasenta hCS (human chorionic
somatomammotropin)
Memiliki aktivitas laktogenik
Kadar basal dlm plasma < 3ng/mL
GH dimetabolisme di hati dg cepat, waktu paruh 20-
30 menit
Pengaruh thd pertumbuhan sulit dipisahkan dari
pengaruh hormon tiroid
Pengaruhnya terutama pd pertumbuhan jaringan,
khususnya proliferasi tulang rawan &
pertumbuhan tulang
Pengaruhnya memperbanyak sel melalui organ hati
yg memproduksi somatomedin (GH  hati 
produksi somatomedin  perbanyakan sel).
GH – organ target
Profil GH sesuai umur
Efek GH
1. Terhadap pertumbuhan tulang :
 Menyebabkan tulang bertambah panjang; dari masa anak-
anak sampai pubertas
 Pd individu muda yg lempeng epifisisnya blm menutup
(menyatu dg tulang panjangnya) ;
 Meningkatkan kecepatan chondrogenesis
 Lempeng epifisis tulang rawan melebar
 Lebih banyak matriks ditambahkan pd ujung-ujung
tulang panjang
 Tubuh bertambah tinggi
Setelah pubertas :
 Tdk lagi mempunyai efek pd pertumbuhan tulang
 Hormon androgen menutup lempeng epifisis tulang
rawan
 Akibatnya tulang tdk dpt bertambah panjang lagi
2. Terhadap metabolisme :
Metabolisme Protein & Elektrolit :
Efek anabolik protein
Menimbulkan imbangan N & P yg positif
Kadar P plasma naik, kadar asam amino darah turun
krn ditransport ke dlm sel
Meningkatkan absorbsi Ca++ di usus
Menurunkan ekskresi Na+ & K+ di ginjal krn dialihkan
ke jaringan yg tumbuh
Metabolisme Karbohidrat :
Efek diabetogenik
Meningkatkan pengeluaran glukosa dari hati
Menimbulkan efek yg berlawanan dg insulin di otot
Menghambat fosforilasi
Menghambat kerja insulin
Menurunkan jumlah reseptor insulin di membran sel
Menurunkan kepekaan membran sel thd insulin
Menghambat pengambilan glukosa oleh sel
Metabolisme Lemak
Efek ketogenik
Meningkatkan kadar asam lemak bebas dlm darah
Meningkatkan lipolisis di jaringan lemak
Selanjutnya di hati, asam lemak diubah menjadi
glukosa (glukoneogenesis)  masuk lagi ke peredaran
darah
Meningkatkan pengambilan asam lemak oleh sel otot
Meningkatkan pemakaian asam lemak  energi
Membantu konversi cadangan glikogen
Jika diringkas efek GH sbb :
Efek secara tdk langsung melalui somatomedin :
 Meningkatkan pertumbuhan tulang
 Meningkatkan sintesis protein

Efek scr langsung : pengaruh metabolik :


 Meningkatkan lipolisis (meningkatkan mobilisasi lemak)

 Diabetogenik, glukoneogenesis

 Meningkatkan transport asam amino ke dlm sel, retensi

N, P, K, dan Na.
 Menghambat glikogenolisis.
Pengaturan sekresi GH
Dikontrol melalui hormon-hormon dari
hipotalamus :
GHRH  merangsang sekresi GH
GHIH  menghambat sekresi GH
Rangsang yg meningkatkan sekresi GH digolongkan
dlm 3 kelompok :
Keadaan kekurangan substrat pembentuk energi dlm
sel (hipoglikemia, olah raga, puasa)
Peningkatan asam amino tertentu dlm darah (arginin)
Rangsang stress (psikologis)
Pengaruh
stress
Rangsang yg menurunkan :
GH, melalui mekanisme feedback
Glokusa dan asam lemak bebas
Pertumbuhan (Growth = tumbuh besar)
Merupakan fenomena kompleks yg dipengaruhi
berbagai faktor :
Faktor eksternal ; susunan dan jumlah makanan
Kondisi tubuh/kesehatan
Faktor genetik
Faktor hormonal :
- GH - Estrogen
- Tiroid - Glukokortikoid (cortisol)
- Androgen - Insulin
Hormon-hormon yg terkait dg pertumbuhan
Peranan hormon tiroid, GH, & androgen pd berbagai usia
selama pertumbuhan linear tubuh

Tiroid

GH

Androgen
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
usia (tahun)
keterangan
Hormon tiroid sdh berperan mulai dari
kehidupan janin
Pertumbuhan janin tdk dipengaruhi GH fetus
Peran GH baru terlihat setelah lahir
Androgen menimbulkan percepatan
pertumbuhan (growth spurt) pd saat pubertas
(efek anabolik protein)
Androgen menghentikan pertumbuhan
(menutup epifisis tulang) pd usia dewasa
Estrogen memiliki efek ganda :
Dosis rendah merangsang pertumbuhan (merangsang
sekresi GH)
Dosis tinggi menghambat pertumbuhan (melalui
pembentukan somatomedin)
Sering dgnk untuk pengobatan akromegali pd anak
wanita
Glukokortikoid (kortisol), merupakan inhibitor
kuat pertumbuhan melalui efek langsung thd sel
Insulin mempunyai efek anabolik protein
Gangguan sekresi GH
1. Defisiensi GH ; gangguan di tingkat hipofisis atau
hipotalamus :
1. Pd anak-anak ; gejala dwarfisme (perawakan
pendek). Dwarfisme juga dpt timbul akibat defisiensi
somatomedin atau faktor pertumbuhan lain, atau
defisiensi hormon tiroid
2. Pd orang dewasa menimbulkan kehilangan protein
Sindroma dwarfisme
Dwarfisme vs
gigantisme
2. Kelebihan GH ; biasanya adanya tumor sel
somatotrop/sel asidofil (sel di hipofisis anterior yg
mensekresi GH) :
• Pd anak-anak menimbulkan gigantisme
• Pd orang dewasa menyebabkan akromegali
• Ada gejala gangguan metabolisme KH spt DM
(menimpa + 25% penderita)
• Laktasi tanpa adanya kehamilan (pd + 4% penderita)
(karena GH bersifat laktogenik)
Tugas membuat makalah
ketentuan
1. Buatlah makalah ilmiah dengan judul yg telah ditentukan
2. Karena tugas ini adalah mata kuliah endokrinologi, maka
tulisan harus dikaji dari sudut endokrinologi (hormon)
3. Tulisan mencakup ; pengertian, penyebab, mekanisme
terjadinya gangguan, patofisiologinya, pengendalian,
pencegahan, pengobatan, dll yang berkaitan (tidak dibatasi)
4. Tulisan diketik dg computer, A4, 1,5 spasi, time new roman,
size 12, margin standart, minimal 6 halaman isi, boleh
disertai gambar.
5. Tulisan ilmiah harus mencantumkan sumber pustaka yang
digunakan (boleh dari internet), minimal 5 sumber pustaka,
tanpa sumber pustaka nilai akan dipotong 50%.
6. Diserahkan pada waktu kuliah minggu berikutnya
7. Penyerahan tulisan di luar ketentuan tsb tidak akan diterima.
Judul untuk tugas individual
1. Sindroma gigantisme
2. Sindroma acromegaly
3. Sindroma dwarfisme
4. Sindroma cretinisme
5. Diabetes insifidus
6. Polycystic ovarian syndrome
7. Sindroma hipotiroid kongenital
8. Addison’s syndrome
9. Pra menstruation syndrome
10. Sindroma Asherman
11. Sindroma kelebihan aldosteron
12. Sindroma kelebihan cortisol
13. Sindroma hiperandrogen pd wanita
14. Cushing’s syndrome
15. Sindroma osteoporosis sekunder
16. Sindroma perimenopause
17. Prolaktinoma
18. Somatotroph tumors
19. Corticotroph tumors
20. Hipopituitarisme
21. Defisit Gonadotropin
22. Oligomenorrhea
23. Amenorrhea
24. Hipersekresi Prolaktin
25. Ginekomastia
26. Hipersekresi Hormon Pertumbuhan
27. Syndrome of Inappropriate Antidiuretic Hormon
(SIADH)
28. Tirotoksikosis
29. Penyakit Grave
30. Goiter multinodular toksik
31. Hipertiroidisme
32. Hipotiroidisme
33. “Thyroid storm”
34. Tiroidektomi
35. Aldosteronisme
36. Diabetes Melitus Tipe I
37. Diabetes Melitus Tipe II
38. Diabetes Melitus Gestational
39. Hipoglikemia
40. Diabetes ketoasidosis
41. Diabetik retinopati
42. Diabetik neuropati
43. Endometriosis
44. Infertilitas primer pada wanita
45. Infertilitas pada laki-laki
46. Program IVF pada wanita infertil
47. Hipersekresi hormon pertumbuhan
48. Angiotensinogen dan angiotensin
49. Endorfin
50. Somatomedin
51. Proopiomelanocortin (POMC)
52. Melatonin
53. Enkefalin
54. Somatostatin
55. Diabetik nefropati
56. Melatonin
57. Melanocyt Stimulating Hormone
58. Hormon kortisol dan kortikosteron
59. Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
60. Human Chorionic Somatomammotropin (hCS)
61. Adiponektin
62. Androstenedion
63. Renin
64. Erythropoietin (EPO)
65. Anti Mullerian Hormone (AMH)
66. Arginine vasopressin
67. Atrial-natriuretic peptide (ANP) (Atriopeptin)
68. Brain natriuretic peptide (BNP)
69. Calcidiol
70. Calcitriol
71. Cholecystokinin (CCK)
72. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
73. Dihidrotestosteron (DHT)
74. Dopamin (DPM / PIH / DA)
75. Estradiol (E2)
76. Estriol (E3)
77. Estron (E1)
78. Hormon gastrin
79. Hormon sekretin
80. Kontrasepsi berbasis hormon pada wanita
81. Serotonin
82. Progesteron
83. Adrenalin dan noradrenalin
84. Motilin (hormon saluran pencernaan)
85. Ghrelin (hormon saluran pencernaan)
86. Epinefrin
87. Hubungan kanker payudara dg hormon estrogen
88. Pengaruh hormon pada siklus menstruasi
89. Hubungan osteoporosis dengan hormon estrogen
90. Penyakit jantung pasca menopause
91. Hypoprogesterone
92. Hypoestrogen
93. Hiperestrogen
94. Miksedema
95. Hipogonadisme
96. Crypthorchism

Sekali lagi tinjauan makalah harus dari sudut pandang


endorinologi/hormon, dan melalui editing untuk
sebuah makalah
Selamat mengerjakan tugas

Anda mungkin juga menyukai