Anda di halaman 1dari 8

RLS (rata-rata lama sekolah)

penduduk di Tanah Papua


dan implikasinya
Agus Sumule
Dosen Demografi, Fakultas Pertanian, Universitas Papua
HP: 081248487214; email: agussumule@gmail.com
pengertian
• Rata-rata Lama Sekolah (RLS)/ Mean Years of Schooling (MYS)
didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk
dalam menjalani pendidikan formal.
• RLS dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pedididikan
masyarakat dalam suatu wilayah.
• Penduduk yang tamat SD diperhitungkan lama sekolah selama 6
tahun, tamat SMP diperhitungkan lama sekolah selama 9 tahun,
tamat SMA diperhitungkan lama sekolah selama 12 tahun tanpa
memperhitungkan apakah pernah tinggal kelas atau tidak
• RLS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pedididikan
masyarakat dalam suatu wilayah.
Sumber: https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/572
rumus RLS

Sumber: https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/572
RLS di Tanah Papua … 1/2
1 Nduga 0,97 1 Mappi 6,3 1 Waropen 9,18
2 Puncak 1,96 2 Manokwari Selatan 6,57 2 Kepulauan Yapen 9,19
3 Yalimo 2,58 3 Nabire 9,7
3 Maybrat 6,67
4 Pegunungan Bintang 2,61 4 Jayapura 9,79
4 Teluk Wondama 6,87
5 Intan Jaya 2,64 5 Mimika 9,91
5 Teluk Bintuni 6,87 6 Biak Numfor 10,22
6 Mamberamo Tengah 2,9
6 Sorong Selatan 7,26 7 Kota Sorong 11,05
7 Deiyai 3
7 Raja Ampat 7,8 8 Kota Jayapura 11,55
8 Lanny Jaya 3,19
9 Puncak Jaya 3,61 8 Keerom 8
9 Sorong 8,02 Lulus SMP Tidak Lulus SMA
10 Tolikara 3,63
11 Yahukimo 4,02 10 Manokwari 8,16
12 Paniai 4,38 11 Kaimana 8,28
13 Asmat 4,82 12 Sarmi 8,53
14 Dogiyai 4,92 13 Boven Digoel 8,55
15 Tambrauw 5,07 14 Merauke 8,56
16 Pegunungan Arfak 5,08 15 Supiori 8,6
17 Jayawijaya 5,3 16 Fakfak 8,64
18 Mamberamo Raya 5,65

Tidak lulus SD Lulus SD tidak lulus SMP


RLS di Tanah Papua … 2/2
• Ada 18 kabupaten se-Tanah Papua di mana rata-rata penduduk yang
berusia 25 tahun ke atas tidak tamat SD. Kebanyakan kabupaten ini berada
di Provinsi Papua. Bahkan ada 7 kabupaten di mana rata-rata penduduk 25
tahun ke atas bersekolah antara `kurang dari kelas 1 SD’ sampai kelas 3 SD.
• Ada 16 kabupaten se-Tanah Papua di mana rata-rata penduduk yang
berusia 25 tahun ke atas sudah tamat SD tetapi tidak tamat SMP.
Kebanyakan kabupaten ini di Provinsi Papua Barat.
• Ada 8 kabupaten/kota se-Tanah Papua di mana rata-rata penduduk yang
berusia 25 tahun ke atas sudah tamat SMP tetapi tidak tamat SMA. Di
Provinsi Papua Barat hanya 1 kota (tidak ada kabupaten) yang memenuhi
kriteria ini.
• Belum ada kabupaten/kota di seluruh Tanah Papua yang memenuhi
ketentuan UU 2/2021 Pasal 56 ayat (3) “… Setiap penduduk Provinsi Papua
berhak memperoleh pendidikan yang bermutu … sampai dengan tingkat
sekolah menengah …. “
Implikasi bagi pembangunan ke depan
• Dengan situasi RLS seperti yang ada sekarang (baca: tingkat pendidikan
rendah), sulit diharapkan bahwa banyak OAP akan terserap ke dalam
peluang kerja yang tercipta melalui investasi dari luar;
• Kalau pun terserap dalam industri, jumlah OAP akan relatif sedikit dan
umumnya hanya berada pada posisi bawah;
• Industri pengolahan setempat/rumah tangga secara meluas dengan
memanfaatkan sumber daya/produk lokal untuk keperluan ekspor tidak
akan berkembang cepat;
• Keikutsertaan penduduk setempat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi yang
memanfaatkan teknologi maju berbasis IT akan terbatas. Sebagai
akibatnya produk hasil masyarakat akan tetap sulit memenuhi skala
ekonomi. Ongkos produksi akan relatif lebih tinggi dibandingkan daerah
lain. Akibatnya, daya saing daerah akan tetap rendah.
Apa yang harus dilakukan untuk
meningkatkan RLS?
1. Sekolah-sekolah yang ada harus operasional dan bermutu – mulai dari
PAUD sampai SMA/SMK. Kendala pendidikan yang paling besar di Tanah
Papua adalah kekurangan tenaga guru sampai mencapai 33.000 orang.
2. Buka sekolah di lokalitas masyarakat yang tidak memiliki sekolah.
Sekarang ini terdapat paling sedikit 250.000 orang penduduk usia
sekolah yang tidak bersekolah.
3. Libatkan lembaga-lembaga keagamaan dan LSM untuk menjadi mitra
pemerintah dalam menyelenggarakan paket belajar A, B dan C
4. Alokasikan Dana Otsus Papua untuk Pendidikan di Provinsi Papua dan
Provinsi Barat (untuk tahun 2022 mencapai sekitar Rp 1,4T) untuk
memassalkan pendidikan bermutu, dimulai dari kampung-kampung
terpencil.
Pendidikan bagi semua OAP, tanpa kecuali,
adalah kunci keberhasilan pembangunan
Di Tanah Papua

Anda mungkin juga menyukai