Anda di halaman 1dari 6

ALUR TATALAKSANA SUSPEK/TERKONFIRMASI

COVID-19 PADA PEGAWAI RSUD CIBINONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/5

Tanggal Terbit Ditetapkan :


STANDAR Direktur RSUD Cibinong
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr.Wahyu Eko Widiharso, Sp.OT,


MARS
NIP. 196402111990011001
PENGERTIAN Kegiatan untuk tata laksana lanjutan terkait
suspek/terkonfirmasi COVID-19 pada pegawai RSUD
Cibinong
TUJUAN Menertibkan alur pemeriksaan dan tata laksana
terkonfirmasi COVID-19 yang dilakukan di Instalasi MCU
atau di IGD RSUD Cibinong
KEBIJAKAN 1. Peraturan Pemerintah Nomor 88 tahun 2019 tentang
Kesehatan Kerja
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2016
tentang K3RS
3. SK Tim SATGAS COVID-19 RSUD Nomor 800/9675-
Kepeg tentang Penetapan Tim Satgas Penanganan
Bencana COVID-19 Pada RSUD Cibinong Tahun 2020
4. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19
Revisi-5, Kemkes RS, Juli 2020
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor Hk.01.07/Menkes/4641/2021 Tentang Panduan
Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, Dan
Isolasi Dalam Rangka Percepatan Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
6. Surat Edaran Nomor Hk.02.01/Menkes/18/2022
Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Kasus Covid-
19 Varian Omicron (B.1.1.529)
7. Slide Bahan Paparan Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan, diadopsi 7 Februari 2022
PROSEDUR 1. Kepala Instalasi/Kepala Ruangan menginformasikan
kepada staf-nya untuk melakukan pemeriksaan COVID-
19 di Instalasi MCU untuk kategori kontak erat tanpa
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang laboratorium
dan gejala. Selanjutnya pemeriksaan COVID-19 di IGD
(anamnnesa, radiologi) untuk kategori kontak erat
ataupun tanpa riwayat kontak erat, yang memiliki gejala
ringan/sedang/berat/kritis ataupun dengan komorbid.
ALUR TATALAKSANA SUSPEK/TERKONFIRMASI
COVID-19 PADA PEGAWAI RSUD CIBINONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/5

2. Bagi keluarga pegawai yang terkonfirmasi COVID-19


akan difasilitasi pemeriksaan kontak erat oleh RSUD
Cibinong, melalui pemeriksaan ke dinas kesehatan
kabupaten dan puskesmas. Akan tetapi bagi anggota
keluarga inti/serumah yang memiliki gejala COVID-19
dapat langsung dilakukan pemeriksaan di IGD
(anamnnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang laboratorium dan radiologi)
3. Kriteria pegawai yang mendapatkan pemeriksaan swab
PCR:
a. Pegawai kontak erat dengan pasien terkonfirmasi
tanpa APD yang terstandar sesuai area kerja.
b. Pegawai dengan gejala Covid-19 seperti demam,
batuk, pilek, dll.
c. Pegawai kontak erat dengan rekan kerja yang
terkonfirmasi dan memiliki gejala Covid-19 seperti
demam, batuk, pilek, dll.
d. Pegawai dengan hasil swab antigen positif.
4. Kriteria Pegawai yang mendapatkan pemeriksaan RDT-
Antigen adalah Pegawai kontak erat rekan kerja yang
terkonfirmasi tanpa gejala Covid-19 atau dengan
riwayat kontak 4-5 hari.
5. Karyawan dengan kriteria diatas (point 3 dan 4)
melapor ke atasan langsung untuk didata dan segera
dilaporkan ke Ins.MCU/IGD dan tembusan ke
manajemen (Kasie.Jangmed)
6. Ins.MCU/IGD dan Kasie. Jangmed saling berkoordinasi
terkait karyawan dan atau keluarga pegawai yang akan
diperiksa.
7. Ins.MCU/IGD melakukan skrinning/pemeriksaan
terhadap pegawai yang akan diperiksa dengan
ketentuan:
a. Bagi pegawai yang akan dilakukan swab PCR,
maka akan diberikan surat sakit 1 hari untuk
menunggu hasil swab PCR keluar.
b. Bagi pegawai yang dilakukan swab antigen dengan
hasil positif maka akan dilanjutkan untuk swab PCR
dan diberikan surat sakit 1 hari untuk menunggu
hasil swab PCR keluar.
c. Bagi pegawai yang dilakukan swab antigen, jika
hasil negatif tetapi memiliki gejala Covid-19 maka
dapat langsung dikonsulkan ke klinik paru
ALUR TATALAKSANA SUSPEK/TERKONFIRMASI
COVID-19 PADA PEGAWAI RSUD CIBINONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3/5

d. Bagi pegawai yang dilakukan swab antigen, jika


hasil negatif dan tidak memiliki gejala Covid-19
maka dapat langsung kembali bekerja.
8. Ketentuan pemeriksaan dengan hasil swab PCR positif
atau terkonfirmasi maka Dokter pemeriksa di
Ins.MCU/IGD akan memberikan obat dan surat isolasi
mandiri serta menginformasikan kepada Ybs untuk
kembali kerja dengan ketentuan :
a. Jika tanpa gejala Covid-19 dianjurkan isolasi
mandiri (isoman) selama :
 5 (lima) hari dengan follow up pemeriksaan
RDT-Antigen
 10 (sepuluh) hari tanpa follow up RDT-Antigen
b. Jika dengan gejala COVID-19 ringan-sedang
dianjurkan isolasi mandiri (isoman) selama :
 5 (lima) hari dengan follow up pemeriksaan
RDT-Antigen
 10 (sepuluh) hari tanpa follow up RDT-Antigen
c. Jika gejala Covid-19 sedang-berat dianjurkan
isoman 10-20 hari dan 24 jam setelah hilang
demam tanpa obat serta perbaikan gejala/ sesuai
keterangan medis DPJP.
d. Jika swab PCR negatif namun mempunyai gejala
Covid-19 maka dapat langsung dikonsulkan ke
Klinik paru.
e. Jika swab PCR negatif dan tidak memiliki gejala
Covid-19 maka yang bersangkutan dapat langsung
kembali bekerja.
9. Apabila ditemukan komorbid maka akan
dikonsultasikan sesuai komorbid dan pegawai yang
positif/terkonfirmasi COVID-19 mengisi link
Laporcovid19.rsudcibinong.com
10. Ketentuan follow up pegawai untuk kembali kerja
dengan ketentuan :
a. Jika tanpa gejala Covid-19 diberikan :
 Pada hari ke-5 isoman dilakukan swab RDT-
Antigen ulang 48 jam sebelum kembali kerja
dan apabila hasilnya negative dapat kembali
kerja pada hari ke-7 dan apabila hasilnya
positif akan lanjut isolasi mandiri hingga hari
ke-10.
ALUR TATALAKSANA SUSPEK/TERKONFIRMASI
COVID-19 PADA PEGAWAI RSUD CIBINONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


4/5

 Sedangkan apabila tidak dilakukan tes ulang


RDT-Antigen maka dilakukan isolasi mandiri
selama 10 hari, kemudian dapat kembali kerja.
b. Jika gejala ringan-sedang diberikan :
 Pada hari ke-5 isoman dilakukan swab RDT-
Antigen ulang 48 jam sebelum kembali kerja
dan apabila hasilnya negative dan dalam 24
jam setelah hilang demam tanpa obat dan
perbaikan gejala dapat kembali kerja. Apabila
hasilnya positif akan lanjut isolasi mandiri
hingga hari ke-10 dan dalam 24 jam setelah
hilang demam tanpa obat dan perbaikan
gejala kemudian kembali kerja.
 sedangkan apabila tidak dilakukan tes ulang
RDT-Antigen maka dilakukan isolasi mandiri
selama 10 hari, dan dalam 24 jam setelah
hilang demam tanpa obat dan perbaikan
gejala kemudian dapat kembali kerja.
c. Jika gejala berat-kritis diberikan perawatan
medis/isoman selama 10-20 hari dan 24 jam
setelah hilang demam tanpa obat serta perbaikan
gejala, dengan melakukan swab Antigen/PCR
dengan :
 hasil negatif dapat kembali kerja
 hasil positif kembali kerja sesuai pertimbangan
medis DPJP dan konsultasi Klinik Kedokteran
Okupasi
11. Bagi karyawan post rawat inap dengan ketentuan :
a. Pulang dengan hasil swab negatif maka dapat
melanjutkan konsultasi klinik kedokteran okupasi
untuk penilaian penyakit akibat kerja (PAK)/bukan,
penilaian kelaikan kerja dan kembali kerja.
b. Pulang dengan hasil swab positif dilanjutkan
isoman dan follow up sesuai kategori alur tanpa
gejala, ringan-sedang, berat-kritis dengan
ketentuan medis DPJP dan follow up RDT-
Antigen/PCR sehari sebelum kontrol ke DPJP Paru
dan apabila dinyatakan sembuh, melanjutkan
konsultasi klinik kedokteran okupasi untuk
penilaian penyakit akibat kerja (PAK)/bukan,
penilaian kelaikan kerja dan kembali kerja.
ALUR TATALAKSANA SUSPEK/TERKONFIRMASI
COVID-19 PADA PEGAWAI RSUD CIBINONG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


5/5

12. Tim surveilens RSUD Cibinong melakukan pencatatan


dan pelaporan dilakukan segera untuk kasus pegawai
terkonfirmasi COVID-19 melalui tracing diantara rekan
kerja pegawai/keluarga inti yang kontak erat
bergejala/tidak bergejala.
13. Pegawai memberitahukan atasannya untuk hasil
pemeriksaan COVID-19 yang menyebabkan sementara
pegawai tidak masuk kerja.
14. Pegawai yang isoman/rawat inap terkonfirmasi COVID-
19 ataupun sudah negative, diminta memberikan
informasi data ke bagian kepegawaian dengan mengisi
link yaitu Laporcovid19.rsudcibinong.com.
15. Hasil surveilens dilaporkan kepada Ketua Tim Satgas,
untuk dilakukan upaya pengendalian agar kasus infeksi
tidak meluas diantara pegawai dan dilakukan
perbaikan lingkungan kerja/perilaku kerja.
16. Apabila ybs sudah selesai isolasi mandiri dan telah
melaksanakan follow up, maka selanjutnya pegawai
melakukan konsultasi ke Klinik Kedokteran Okupasi
agar dilakukan penilaian penyakit akibat kerja
(PAK)/bukan, penilaian kelaikan kerja dan kembali
kerja, serta kecacatan (apabila ditemukan indikasi).
17. Apabila jadwal konsultasi klinik kedokteran okupasi
sedang kosong, maka sementara atasan ybs
melakukan koordinasi dengan dokter via media
sosial/Whatsapp untuk melaporkan kondisi stafnya
untuk persetujuan kembali kerja dan selanjutnya
pegawai menjadwalkan ulang konsultasi dokter.
18. Pegawai menerima sertifikat medis untuk kembali kerja
dari Klinik Kedokteran Okupasi, untuk diberikan kepada
bagian Kepegawaian.
19. Kegiatan monitoring, pencatatan dan pelaporan secara
berkala kepada Ketua Tim Satgas COVID-19 RSUD
Cibinong dan Direktur RSUD Cibinong.
UNIT TERKAIT Instalasi Medical Check Up
Instalasi Gawat Darurat
Komite PPI
Komite K3
Bagian Kepegawaian
Instalasi Laboratorium Klinik
Instalasi Radiologi

Anda mungkin juga menyukai