Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN JURNAL

PSIKOLOGI KESEHATAN

DI susun Oleh :
ARIS MUJIOKO

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN (IMDS)
2022
Psikologi Kesehatan
Faktor Penyebab Stress dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Lutfiana Ulfa, Muhammad Rizqi Fahriza
STIKes Surya Mitra Husada ltfianaulfa@gmail.com ; rizqifahriza3003@gmail.com

Ringkasan :
Stres adalah perasaan terbebani ketika suatu masalah tidak bisa ditanggung oleh seseorang. Setiap orang
mengalami sesuatu yang disebut stres dalam kehidupannya. Masalah stres sering dihubungkan dengan
kehidupan modern dan sepertinya kehidupan modern merupakan sumber bermacam gangguan stres. Para ahli
telah banyak meneliti masalah stres, terutama yang bertalian dengan situasi dan kondisi hidup. Terdapat 3
faktor pemicu stres, yaitu Stresor fisikobiologis (penyakit yang sulit disembuhkan atau cacat fisik), Stresor
psikologis (pikiran berburuk sangka atau frustasi), Stresor sosial (hubungan antar individu, masyarakat atau
keluarga yang tidak harmonis). Stres dapat berpengaruh terhadap kesehatan dengan melepaskan sejumlah
hormon dan meningkatkan detak jantung serta laju pernapasan, stres dapat mengakibatkan sakit kepala dan
insomnia, serta risiko hipertensi, bahkan gangguan pencernaan.
Faktor Penyebab Stres :
Faktor yang dapat menimbulkan stres disebut stresor. Stresor dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : a)
Stresor fisikobiologis. Misalnya, penyakit yang sulit disembuhkan, cacat fisik atau kurang berfungsinya salah
satu anggota tubuh, dan postur tubuh yang dipersepsi tidak ideal. b) Stresor psikologis. Misalnya, berburuk
sangka, frustasi karena gagal memperoleh sesuatu yang diinginkan, hasud, sikap permusuhan, perasaan
cemburu, konflik pribadi, dan keinginan di luar kemampuan. c) Stresor sosial. Misalnya, hubungan antar
anggota keluarga yang tidak harmonis, perceraian, pengangguran, kematian, pemutusan hubungan kerja,
kriminalitas, dan lain-lain (Yusuf dan Nurihsan, 2006; Siswanto, 2007).
Dampak Stres Bagi Kesehatan :
Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari Klikdokter.com, stres merupakan reaksi fisik dan mental yang alami
terhadap pengalaman baik maupun buruk. Respons tubuh terhadap stres, yakni dengan melepaskan sejumlah
hormon dan meningkatkan detak jantung serta laju pernapasan. Beberapa masalah kesehatan yang harus
diwaspadai akibat stress, antara lain:
a) Sistem saraf pusat dan sistem endokrin: Sistem saraf pusat di otak bertanggung jawab atas respons
tubuh. Didalam otak, hipotalamus memberi tahu kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon stres
adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini meningkatkan detak jantung dan mengirim darah
mengalir ke daerah-daerah yang paling membutuhkannya dalam keadaan darurat, seperti otot,
jantung, dan organ penting lainnya. Ketika rasa takut yang dirasakan hilang, hipotalamus harus
memberitahu semua sistem untuk kembali normal. Jika sistem saraf pusat gagal kembali normal atau
jika pemicu stres tidak hilang, respons akan berlanjut. Menurut dr. Theresia, hal ini juga akan memicu
sakit kepala atau insomnia.
b) Sistem pernapasan dan kardiovaskular: Stres dapat memengaruhi sistem pernapasan dan
kardiovaskular. Selama respons stres, tubuh akan bernapas lebih cepat dalam upaya cepat untuk
mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke tubuh. Jika seseorang mengalami stres dan sudah
memiliki masalah pernapasan, seperti asma atau emfisema, stres dapat membuat pernapasan lebih
sulit bernapas
c) Sistem pencernaan: Ketika stres, lever akan menghasilkan gula darah (glukosa) yang biasanya bisa
meningkatkan energi. Gula darah yang tak terpakai akan kembali diserap oleh tubuh. Bahayanya, jika
mengalami stres berkepanjangan, tubuh tidak mampu lagi menyimpan glukosa yang berlebih.

Kesimpulan
Stres dapat diartikan hasil interaksi dinamis antara individu dengan lingkungannya, yang melibatkan suatu
pemahaman dari sebuah proses pembelajaaran dan merupakan cerminan perasaan individu. Terdapat 3
Stresor yang merupakan faktor pemicu stres, yaitu Stresor fisikobiologis (penyakit yang sulit disembuhkan
atau cacat fisik), Stresor psikologis (pikiran berburuk sangka atau frustasi), Stresor sosial (hubungan antar
individu, masyarakat atau keluarga yang tidak harmonis). Stres dapat berpengaruh terhadap kesehatan
dengan melepaskan sejumlah hormon dan meningkatkan detak jantung serta laju pernapasan, stres dapat
mengakibatkan sakit kepala dan insomnia, serta risiko hipertensi, bahkan gangguan pencernaan.
Daftar Pustaka

Dwiputra, K. 0. (2009). Efek Stres pada Kesehatan yang Harus Diwaspadai. Jakarta: www.klikdokter.com
(diakses pada 29 Juni 2019)

Homba C. V. (2018). detikNews. https://news.detik.com/berita/d-4033361/akhirtragis-abg-terjun-dari-


apartemen-karena-stres-hadapi-ujian (diakses pada 29 Juni 2019)

Siswanto, 2007, Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan Perkembangan, Yogyakarta: Andi Offset.

Yusuf, S., Nurikhsan. (2005). Landasan Bimbingan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai