Skripsi
DiajukanUntukMemenuhi Salah Satu SyaratUntukMelakukanPenelitianJurusan
Hukum EkonomiSayariah Pada Fakultas Agama Islam
Universitas Al Asyariah Mandar
Oleh:
WAWAN. M
NPM: 20170612058
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Demikianpersetujuaninidiberikanuntukdiproseslebihlanjut.
Pembimbing I Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
AssalamuAlaikumWarahmatullahiWabarakatuh.
hukum Islam terhadap transaksi jual beli buah papaya California di pohondiDesa
sebagaisuritauladanbagikita.
Pada
kesempataninipenulishendakmengucapkanterimakasihkepadasemuapihakyang
penelitianinidapatselesai. Ucapanterimakasihinipenulisucapkankepada:
Mandar.
ii
7. Kepadakedua orang tuapenulis yang senantiasamendoakan, membantu dan
yang tidakdapatpenulisucapkansatupersatu.
pihak-pihaklain.
Wawan. m
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii-
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. FokusPenelitian dan DeskripsiFokus........................................................... 5
C. RumusanMasalah......................................................................................... 5
D. Kajian Pustaka.............................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian......................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN TEORITIS......................................................................... 11
A. Hukum islam................................................................................................ 11
B. Jual beli........................................................................................................ 12
1. Pengertian dan dasar hukum jual beli.................................................... 12
2. Rukun dan sarat jual beli........................................................................ 14
3. Manfaat jual beli.................................................................................... 16
4. Hikmah jual beli..................................................................................... 16
5. Jual beli yang dilarang dalam islam....................................................... 17
6. Keabsahan perjanjian jual beli............................................................... 18
C. Konsep jual beli buah di pohon....................................................................
D. Papaya California......................................................................................... 19
E. Kerangka konseptual.................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 23
A. Jenis Dan LokasiPenelitian.......................................................................... 23
B. Sumber Data................................................................................................. 24
C. MetodePengumpulan Data........................................................................... 25
D. InstrumenPenelitian..................................................................................... 27
E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data........................................................ 28
F. Pengujian Dan Keabsahan Data................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 33
A. Hasil Penelitian............................................................................................ 33
1. Gambaran Umum Desa Duampanua Kecamatan Anreapi Kabupaten
iv
Polewali Mandar..................................................................................... 33
2. Praktik Jual Beli Buah Pepaya California Di Pohon Di Desa Duampanua
Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar.................................. 38
3. Praktik jual beli pepaya california di pohon dalam tinjauan hukum islam
.................................................................................................................43
B. Pembahasan............................................................................................... 48
BAB V PENUTUP............................................................................................... 51
A. Kesimpulan.................................................................................................. 51
B. Implikiasi Penelitian.................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 53
Lampiran-Lampiran.....................................................................................................
v
ABSTRAK
Nama : Wawan. M
Npm : 20170612058
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah
Judul Skripsi : tinjauan hukum Islam terhadap transaksi jual beli buah
pepaya California di pohon di Desa Duampanua Kecamatan Anreapi
Kabupaten Polewali Mandar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui praktik jual beli
buah pepaya California diatas pohon yang dilakukan oleh masyarakat petani di
Desa Duampanua Kecamatan Anreapi Polewali Mandar.2) Untuk mengetahui
bagaimana tinjauan hukum islam terhadap transaksi jual beli buah pepaya
California diatas pohon.
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data
yang digunakan adalah populasi dan sampel. Kemudian teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli buahpepaya
california diatas pohon yang terjadi di Desa Duampanua adalah transaksi yang
sering dilakukan oleh masyarakat saat buah pepaya california sudah siap untuk
dipanen. Alasan petani melakukan jual beli tersebut karena dianggap praktis.
Mekanisme penaksiran jual beli buah diatas pohon dilakukan dengan cara petani
dan pembeli sama-sama menaksir buah yang ada diatas pohon setelah
memperkirakan jumlah hasil panen barulah menetukan harga. Adapun metode
penentuan harganya ada dua yaitu dibayar cash, dan dibayar setelah panen.
Sedangkan pelaksanaan ijab dan qabulnya dilakukan secara lisan. Dalam ekonomi
Islam, praktik jual beli buah diatas pohon termasuk dalam praktik jual beli buah-
buahan yang dihalalkan. Mengingat bahwa praktik jual beli buah-buahan diatas
pohon (borongan) di Desa Duampanua Kecamatan Anreapai Polewali Mandar
buahnya sudah tampak dan juga ada sistem kontrak yang sudah disepakati diakad,
dimana pohon milik petani akan berpindah tangan dalam jangka beberapa bulan
sesuai dengan kontrak yang disetujui.
Implikasi pada penelitian ini adalah: 1) Agar masyarakat petani di Desa
Duampanua mengetahui bahwa jual beli buah pepaya diatas pohon yang sering
dilakukan oleh masyarakat hukumnya adalah boleh. 2) Untuk memberikan
kesadaran kepada pembeli agar tidak menjadikan kebiasaan untuk mendapatkan
keuntungaan yang sebesar-besarnya dengan membeli buah dengan harga yang
sangat murah.
vi
Kata kunci : Jual Beli, Ekonomi Islam
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah pedoman hidup bagi manusia
khususnya umat islam dalam alam semesta ini. Islam merupakan ajaran yang
bersifat rahmat atau kemaslahatan bagi seluruh umat manusi. Al-Qur’an dan As-
Sunnah juga mengatur hubungan manusia dengan allah SWT dan hubungan
menusia dengan manusia yang lainnya atau lebih familiar ditelinga kita dengan
sebutan Mu’amalah.
datang amat sangat sederhana dan sangat jauh dari kata memadai. Mayoritas
aktifitas perdagangan bangsa Arab adalah diperkotaan dan mereka memiliki pasar
yang musiman untuk berbagai jenis barang kebutuhan mereka. Musim pasar ini
biasanya menjadi hari dimana para pedangan lokal maupun pedagang yang
berasal dari luar tanah Arab melakukan transaksi jual beli di tempat yang telah
sangat luas, baik yang bersifat perorangan maupun umum. Mu’amalah merupakan
hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia sebab dengan Mu’amalahini
sehingga akan tercapai segala hal yang di inginkan dalam mencapai kebutuhan
hidup bersama.
1
Jaribah bin Ahmad al-haritsi, Fikih ekonomi umar bin al-khathab (Cet. I; Jakarta
Timur:Pustaka Al-Kautsar, 2006), h. 31.
1
2
َّط ُه ال َّشي ْٰطنُ م َِنُ اَلَّ ِذي َْن َيْأ ُكلُ ْو َن الرِّ ٰبوا اَل َيقُ ْوم ُْو َن ِااَّل َك َما َيقُ ْو ُم الَّ ِذيْ َي َت َخب
وا َواَ َح َّل هّٰللا ُ ْال َبي َْع َو َحرَّ َم الرِّ ٰبو ۗ ْال َم
َ ِسِّ ٰذل
ۘ ك ِبا َ َّن ُه ْم َقالُ ْٓوا ِا َّن َما ْال َب ْي ُع م ِْث ُل الرِّ ٰب
terjemahannya : “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.
Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli
sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba”. ( Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat :
275 )
Rasulullah Saw. mengeluarkan berbagai kebijakan yang menyangkut
SAW karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus
yaitu saling berbuat. Kata ini menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dengan orang lainnya atau dengan beberapa orang dalam memenuhi
sejak zaman Rasulullah SAW. pada saat itu sering sekali terjadi permasalahan
2
Amiruddin Kadir, Ekonomi dan Keuangan Syariah(Cet.I; Makassar: Alauddin
University Press,), h. 48.
3
Abdul Rahman Ghazaly, dkk., Fiqih Muamalat( Jakarta: Prenadamedia Group, 2010), h.
9
3
Salah satu dari sekian banyak bentuk Mu’amalah yang dilakukan oleh
manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya adalah jual beli. Jual beli
merupakan perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai
secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan
pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah
kaitannya dengan jual beli sehingga bila syarat-syarat dan rukun-rukunnya tidak
terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak Syara’. Sedangkan yang dimaksud
dengan benda dapat mencakup pada pengertian barang dan uang dan sifat benda
tersebut harus dapat dinilai yakni benda-benda berharga serta dibenarkan juga
oleh Syara’.
melalui kegiatan ini umat manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Islam juga
atau jual beli secara Islam dan menyebutnya sebagai “ mencari karunia Allah
SWT ”
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa bantuan dari
orang lain, Salah satu aktifitas ekonomi yang dilakukan dari zaman dahulu hingga
saat ini adalah perdagangan atau jual beli. Jual beli (al-bai’) secara etimologi atau
bahasa adalah pertukaran barang dengan barang (barter). Jual beli merupakan
istilah yang dapat digunakan untuk menyebut dari dua sisi transaksi yang terjadi
Jual beli pada zaman dahulu sebelum dikenalnya mata uang, jual beli
dilakukan dengan cara perjanjian tukar menukar dengan barang yang dibutuhkan
oleh individu itu sendiri. Dengan cara jual beli kebutuhan masyarakat terpenuhi
kehidupan masyarakat yang tentram dan teratur, Islam mengatur kegiatan atau tata
meluas, namun kegiatan jual beli buah-buahan diatas pohon masih banyak ditemui
dalam masyarakat. Jual beli ini sudah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW,
namun hingga kini, masyarakat pedesaan masih sering melakukan kegiatan jual
beli tersebut. Jual beli buah-buahan bisa menyebabkan salah satu diantara pelaku
melimpah, banyak tanaman musiman yang hidup di desa tersebut bahkan hampir
semua tanaman bisa hidup di tanahnya. dan salah satunya adalah tanaman papaya
mayoritas berprofesi sebagai petani, apabila panen telah di depan mata, banyak
dari pedagang atau tengkulak yang membeli pepaya para petani dan mengirimnya
Omset yang diperoleh petani sekali menjual adalah jutaan rupiah bahkan
ada yang mencapai puluhan juta rupiah. Namun dari banyaknya omset yang petani
terima ketika panen tidak menjamin apakah transaksi yang dilakukan sudah sesuai
dengan syariatIslam. Karena dalam transaksi yang dilakukan masih sangat tidak
4
Rezky Amaliah Burhani “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Buah-Buahan
Diatas Pohon”jurnal ilmiah ekonomi syariah.vol 1 no 3 ( 2020 )
5
biasa.5 Karena itu masalah yang akan saya teliti disini adalah cara bertransaksi
antara penjual ( petani ) dengan pembeli ( tengkulak ), maupun dengan cara yang
tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan
2. Deskripsi Fokus
Hukum Islam Terhadap Transaksi Jual Beli Papaya California di pohondi Desa
C. Rumusan Masalah
5
Transaksi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli di desa duampanua kebanyakan
berupa system jual beli dimana dalam akadnya si penjual akan membeli hasil buah yang telah di
tanam petani dengan cara semua pohon buah yang akan di panen tersebut berpindah kepemilikan
kepada dalam jangka beberapa bulan sesuai dengan akad di awal transaksi.
6
D. Kajian Pustaka
koseptual.
tiba. Dimana penjual membeli semua tanaman hasil petani baik itu
pedagang yang berasal dari daerah dan sudah melekat pada masyarakat
tanaman petani saat itu harga ditetapkan. Jadi akad dan pelaksanaan
pedagang atau hak milik atau barang itu sudah berganti tangan.6
mengetahui jumlah atau hasil dari buah yang dibeli sebelum panen,
disepakati, tetapi apabila jumlah buah setelah dipanen lebih banyak dari
akad atau perjanjian, maka penjual akan merasa dirugikan. Jual beli
buah diatas pohon di Desa Puncak dipandang tidak sah, karena adanya
ketidak jelasan dan larangan untuk menjual beli buah yang belum
6
Zakiatul Fitria “ praktik jual beli buah-buahan di pohon ditinjau dari fiqh mu’amalah”
skripsi fakultas syariah dan hukum (2016)
8
antar pihak yang melakukan transaksi jual beli, yang tidak dibolehkan
untung rugi dalam transaksi jual beli buah durian yang masih di
jual beli buah di pohon di lakukan oleh masyarakat di desa pagar banyu
di larang dengan ekonomi islam. Jual beli yang masih ditangkai pohon
Dalam buku Hadits Shahih Bukhari no 1280. Akan tetapi hokum yang
resiko, sehingga tidak memakan harta orang lain dengan cara yang
7
Rezky Amaliah Burhani “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Buah-Buahan
Diatas Pohon” jurnal ilmiah ekonomi syariah.vol 1 no 3 ( 2020 )
8
Adriansyah “ perspektif untung rugi dalam transaksi jual beli buah durian yang masih
dipohon di tinjau dari ekonomi islam “ skripsi ekonomi syariah ( 2016 )
9
bagaimana proses transaksi jual beli yang dilakukan oleh petani dan pembeli yang
berupa jual beli buah di pohon yang kebanyakan adalah buah musiman atau hanya
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah masalah transaksi jual beli
1. Tujuan penelitian
hendak dicapai yang dapat dijadikan arahan atas apa yang harus dilakukan
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
dan pertimbangan terhadap para pelaku transaksi jual beli buah di atas pohon di
2) Bagi masyarakat
tentang syarat dan rukun transaksi yang di perbolehkan sesuai dengan syariat
Islam.
hukum Islam terhadap transaksi jual beli papaya California di atas pohonnya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Hukum Islam
istilahnya sendiri sebagaimana disiplin ilmu-ilmu lain. Oleh karena itu, dalam
Hukum Islam.
dan Sunnah) dengan menggunakan penalaran akal dan metode tertentu sehinnga
dalil terinci. Syari’ah secara harfiah berarti “sumber air” atau “sumber
pengertian umum dan khusus. Syari’ah dalam pengertian umum ialah keseluruhan
khusus berkonotasi Fiqhi atau disebut Fiqhi Agar, yaitu ketentuan hukum yang
itulah terbentuk istilah “Tasyri” atau “Tasyri Islamy” yang berarti peraturan
tersebut telah dirumuskan ke dalam dua bagian besar yaitu bidang Ibadah dan
11
12
perluasan wilayah Islam serta hubungannya dengan budaya dan umat lain. 9
a. Hukum Taklifi
b. Hukum Wadh’i
Yang dimaksud dengan hukum wadh’i adalah titah Allah yang menjadikan
sesuatu sebagai sebab bagi adanya sesuatu yang lain, atau sebagai syarat bagi
sesuatu atau juga sebagai penghalang (mani’) bagi adanya sesuatu yang lain
tersebut.11
B. Jual beli
menukar secara mutlak. Atau dengan uangkapan lain muqabalah syai’bi syai’13
berarti tukar menukar sesuatu dengan sesuatu. Allah Swt. Mensyariatkan jual beli
yang kita butuhkan itu ada pada orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan itu
hubungan interaksi antara sesame manusia. Salah satu sarana interaksi tersebut
9
Palmawati Tahir dan Dini Handayani, Hukum Islam (Jakarta Timur 2018), h.4
10
Alaiddin Koto, Ilmu Fiqh dan Usul Fqih, Ibid. (Bandung: Toha Putra). h. 41.
11
Mukhtar Yahya dan Fathurrahman, Dasar dasar pembinaan Hukum Islam, (Bandung:
Al-Maarif, 1986), h. 141-145
12
Rozalinda,fiqh ekonomi syariah :prinsip dan implementasi pada sektor keuangan
syariah ( cet. 2: Jakarta: rajawali pers,2017), hal. 63.
13
Rozalinda, fiqh ekonomi syariah :prinsip dan implementasi pada sektor keuangan
syariah ( cet. 2: Jakarta: rajawali pers,2017).
13
( 2 : 275 ):
َّط ُه ال َّشي ْٰطنُ م َِن
ُ اَلَّ ِذي َْن َيْأ ُكلُ ْو َن الرِّ ٰبوا اَل َيقُ ْوم ُْو َن ِااَّل َك َما َيقُ ْو ُم الَّ ِذيْ َي َت َخب
ۗ وا َواَ َح َّل هّٰللا ُ ْال َبي َْع َو َحرَّ َم الرِّ ٰب
وا ۘ ك ِبا َ َّن ُه ْم َقالُ ْٓوا ِا َّن َما ْال َب ْي ُع م ِْث ُل الرِّ ٰبَ ِسِّ ٰذل ۗ ْال َم
ف َواَ ْمرُهٗ ٓ ِا َلى هّٰللا ِ ۗ َو َمنْ َعا َد َ ۗ َف َمنْ َج ۤا َءهٗ َم ْوعِ َظ ٌة مِّنْ رَّ بِّهٖ َفا ْن َت ٰهى َف َل ٗه َما َس َل
ٰۤ ُ
ار ۚ ُه ْم فِ ْي َها ٰخلِ ُد ْو َن ِ َّ
ن ال ُب ح ٰ ْص َ ا ك
َ ى
ِٕ ول َفا
Terjemahannya :“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan
karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa
jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi
miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.” ( Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat
: 275)
Ayat-ayat yang lalu berbicara tentang nafkah atau sedekah dalam
berbagai aspeknya. Dalam anjuran bernafkah, tersirat anjuran untuk bekerja dalam
meraih apa yang dapat dinafkahkan. Karena, bagaimana mungin dapat member
kalau anda tidak memiliki. Nah, ada cara perolehan harta yang dilarang dalam
ayat ini, yaitu yang bertolak belakang dengan sedekah. Cara tersebut adalah riba.
Sedekah adalah pemberian tulus dari yang mampu kepada yang butuh tanpa
mengharap imbalan dari mereka. Riba adalah mengambil kelebihan di atas modal
dari yang butuh dengan mengeksploitasi kebutuhannya. Para pemakan riba itulah
yang dikecam oleh ayat ini, apalagi praktik ini dikenal luas dikalangan masyarakat
Arab.14
berupa wanita, harta, dan takhta. Melalui ayat ini Allah SWT. Mengingatkan,
harta yang merupakan sarana kehidupan kamu, di antara kamu dengan jalan yang
batil, yakni tidak sesuai dengan tuntunan syariat, tetapi hendaklah kamu peroleh
harta itu dengan jalan perniagaan yang berdasarkan kerelaan diantara kamu,
jual beli dan hikmah yang terkandung didalamnya. Manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan orang lainnya. Ia senantiasa
membutuhkan barang yang berada di tangan orang lain. Samentara orang lain
tidak akan menyerahkan sesuatu pun tanpa ada ganti/imbalannya. Oleh karena
itu, jual beli dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia dan
pendapat, menurut ulama Hanafiyah, rukun jual beli hanya ada satu yaitu
ijab dan qabul yaitu menunjukkan pertukaran barang secara ridha, baik
dengan ucapan maupun perbuatan.17 Adapun rukun jual beli menurut para
a. Syarat Jual-beli
a) Berakal dan muamayyiz yang dalam hal ini harus cakap hukum.
b) Harus sesuai dengan ijab dan qabul dan berlangsung dalam satu majlis.
a) Syarat umum adalah bahwasanya jual beli tersebut tidak mengandung salah
satu dari enam unsur yang merusaknya yakni , ikrah, tauqit, gharar, dharar, dan
b) Syarat khusus adalah penyerahan dalam hal jual beli benda bergerak,
kejelasan mengenai harga pokok dan tidak mengandung unsur riba didalmnya.18
a. Jual beli salam (pesanan) adalah jual beli beli melalui pesanan yakni jual beli
dengan cara menyerahkan uang muka terlebih dahulu kemudian barang diantar
belakangan.
b. Jual beli muqayyadah (barter) adalah jual beli dengan cara menukar barang
c. Jual beli mutlaq adalah jual beli barang dengan sesuatu yang telah disepakati
18
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Depok: Rajawali Pers 2017), h. 45.
16
d. Jual beli alat tukar dengan alat tukar adalah jual beli barang yang biasa
dipakai sebagai alat tukar dengan alat tukar lainnya seperti dinar dengan dirham.19
a. Antara penjual dan pembeli dapat merasa puas dan berlapang dada dengan
memperoleh rezeki yang cukup dan bisa menerima dengan lapang dada terhadap
dengan sesuatu yang ada dalam kepemilikan orang lain, dan kepemilikan sesuatu
itu tidak akan diberikan begitu saja tanpa ada kompensasi atau imbalan yang
diberikan. Oleh sebab itu, jual beli merupakan salah satu cara untuk
Tentunya ini jelas sekali, bahwa dalam menjual barang yang diharamkan
dalam Islam. Ketika Allah mengharamkan sesuatu maka Dia juga mengharamkan
19
Andi Intan Cahyani, Fiqh Muamalah, (Makassar. Alauddin University Press , 2013).h.
65.
20
Nurmia Voviantri, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online,Skripsi ( Jakarta:
Fakultas Syariah dan Hukum 2019). h. 45.
17
hasil penjualannya. Seperti menjual sesuatu barang yang dilarang oleh agama.
Nabi SAW telah melarang menjual babi, khamar, patung, bangkai dan lain
Begitu juga dengan jual beli dengan cara penipuan, ini sudah melanggar
ketentuan agama. Menipu dengan menjual barang yang sebenarnya cacat dan
tidak layak untuk di jual, tetapi si penjual tetap menjualnya dengan memanipulasi
seakan-akan barang tersebut sangat berharga dan berkualitas. Cara ini adalah cara
اريُّ ح و َح َّدثَنَا َأبُو ِ ََح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِعي ٍد َح َّدثَنَا يَ ْعقُوبُ َوهُ َو اب ُْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ْالق
ح
ٍ ِصال َ از ٍم ِكاَل هُ َما ع َْن ُسهَ ْي ِل ْب ِن َأبِي ِ ص ُم َح َّم ُد ب ُْن َحيَّانَ َح َّدثَنَا اب ُْن َأبِي َح
ِ اَأْلحْ َو
َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق
ال َم ْن َح َم َل َعلَ ْينَا َ ع َْن َأبِي ِه ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َأ َّن َرس
َ ِ ُول هَّللا
ْس ِمنَّاَ ْس ِمنَّا َو َم ْن َغ َّشنَا فَلَي َ ال ِّساَل َح فَلَي
Artinya :
“Telah menceritakan kepada kami Qutabiah bin Said telah
menceritakan kepada kami Ya’qub yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari.
Dan telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash Muhammad bin
Hayyan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Hazim keduanya dari
Suhail bin Abu shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa membawa pedang untuk
menyerang kami maka dia bukan golongan kami. Dan barang siapa
menipu kami dia bukan golongan kami.”
Tipu daya itu akan menghilangkan amanah dan kepercayaan manusia. Setiap
penghasilan yang didapat dari tipudaya ialah haram dan kotor, tidak akan
Allah.
tertentu. Tapi barang yang ia cari tidak ada pada penjualkemudian penjual dan
pembeli saling sepakat untuk melakukan akad dan menentukan harga dengan
18
pembayaran sekian. Sementara barang belum menjadi hak milik si penjual dan si
pembeli. Jual beli seperti ini hukumya haram, karena si pedagang menjual sesuatu
yang barangnya belum dia miliki, dan menjual sesuatu yang bukan miliknya.
َْس ِء ْن َد ك
َ الَ تَ ْب َع َما لَي
Artinya :“Janganlah kamu menjual barang apa yang tidak kamu miliki”
3. Jual beli Hashat
ketangkasan, agar mendapatkan barang yang dibeli sesuai dengan undian yang
didapat. sebagai contoh: “lemparkan bola ini, dan barang yang terkena kamu dapat
beli dengan harga sekian”. Jual beli seperti ini tidak sah karna mengandung
“Pakaian yang sudah disentuh, berarti harus dibeli dengan harga sekian”. Jual beli
yang seperti ini pun tidak sah dan dilarang, karena tidak ada kejelasan tentangsifat
yang harus diketehui dari calon pembeli dan didalamnya terdapat unsur
pemaksaan.
hukum. Persetujuan ini merupakan kepentingan yang pokok dalam dunia usaha
dan menjadi dasar dari kebanyakan transaksi dagang seperti jual beli barang,
usaha, dan sebegitu jauh menyangkut juga tenaga kerja. Suatu kontrak atau
perjanjian harus memenuhi syarat sahnya perjanjian yaitu kata sepakat, kecakapan
hal tertentu dan suatu sebab yang halal sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-
19
undang Hukum Perdata yang selanjutnya disebut KUHPerdata yaitu pasal 1320
yang berbunyi :
perjanjian menjadi sah dan mengikat secara hukum bagi para pihak yang
disebut KUHPerdata sebagaimana diatur dalam pasal 1458 dijelaskan bahwa “jual
beli dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak, segera setelah orang-orang
barang itu belum diserahkan dan harganya belum dibayar”. Jadi didalam Hukum
Perdata perjanjian jual beli telah dianggap sah apabila kedua belah pihak yang
melakukan perjanjian jual beli telah mencapai kesepakatan perihal objek dalam
Jual beli buah diatas pohon berasal dari bahasa Arab mukhabarah yang
Sedangkan Jual beli dengan sistem ijon yaitu jual beli yang belum jelas
barangnya, seperti buah-buahan yang belum tampak, padi yang masih hijau yang
memungkinkan dapat merugikan orang lain.Jual beli dengan sistem ijon termasuk
21
Lizawati, Perjanjian Jual Beli Buah Jeruk Secara Tebas ( Beli Masi Dalam Keadaan
Di Atas Pohon ) Skripsi ( Fakultas Hukum, Jember 2016), hal. 16
20
dalam jual beli gharar sebab dapat mengandung unsur-unsur penipuan baik karena
ketidak jelasan objek jual beli atau ketidakpastian dalam cara pelaksanaannya.22
b. Ba’i as-salam yakni jual-beli pesanan. Dalam jual beli ini buah tersebut
belum ada pada penjual. Buah itu berada dalam tanggungan penjual dan akan
dia serahkan setelah jangka waktu yang disepakati. Hanya saja buah tersebut
(ba’i as-salam), yaitu harga yang harus dibayar di muka dan tidak boleh
dihutang.
c. Jual beli buah yang masih di pohon dan belum dipetikartinya menjual buah
yang masih ada di pohon-pohon tertentu baik satu pohon atau banyak pohon
2. Hukum jual beli buah di atas pohon menurut Imam Mazhab Syafi’i.
hasilpertanian yang masih hijau belum nyata baiknya dan belum dapat
diperjualbelikan.
22
Endang Lestari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jual Beli Ijon Di Desa Nambahrejo
Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah,Skripsi (Lampung: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN METRO, 2017), h. 17-18
21
D. Buah Pepaya
ini didasarkan oleh lahan pertanian yang luas, subur, dan faktor iklim yang
sector pertanian ini. Salah satu pengembangan sektor pertanian saat ini adalah
California.24
Papaya merupakan tanaman buah berupa herba dari family caracecea dan
Papaya California merupakan jenis papaya yang memiliki keunggulan antara lain,
buahnya tidak terlalu besar dan ukuran buah papaya antara 0,8-2 kg/buah, berkulit
tebal, halus dan mengkilat, berbentuk lonjong, buah matangnya berwarna kuning,
penyakit, harga bibit yang murah, waktu tanam sampai berbuah juga sangat
singkat yaitu sekitar 7 bulan dan tanaman juga bisa berbua selama 3 tahun
tergantung perawatan yang diberikan. Buah papaya dipanen 163 hari setelah
kematangan papaya dapat dilihat dari warna kulit papaya, tekstur dan tingkat
23
Abdullah Zaki Alkaf, Fikih Empat Mazhab, (Cet. XII: Hasyimi: Bandug, 2012), h. 218-
219
24
Muhammad Ardiansyah. Keuntungan Usaha Budidaya Papaya Calina IPB 9. Jurnal
Manejemen Bisnis Syaiah ( Vol,1 September 2020 ) Hal,3
25
Purnadi. P Widhiandono & Dermawan A. Penyuluhan Kewirausahaan Dan Cara
Penanaman Papaya California Pada Lahan Kosong Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Buruh
Tani. ( Media Ekonomi, Thn 2017 )
22
Pada umumnya para petani belum pernah tau keuntungan dari usaha
menanam buah papaya California, mereka hanya mendengar dan melihat hasil
dari petani yang terlebih dahulu melakukan usaha menanam buah papaya
California tanpa ada perhitungan keuntungan yang akan didapatkan. Hal ini sangat
kemiskinan dari para petani semakin meningkat. Maka dari itulah peneliti tertarik
terhadap transaksi jual beli buah papaya California diatas pohonnya” yang
26
Muhammad Ardiansyah. Keuntungan Usaha Budidaya Papaya Calina IPB 9. Jurnal
Manejemen Bisnis Syaiah. Hal, 5
23
E. Kerangka Konseptual
sebagai berikut :
Haram Halal
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta
dilapangan.27
Objek pada penelitian ini adalah transaksi jual beli pepaya California di
Waktu Penelitian ini dilakukan 2 bulan sejak surat izin penelitian dikeluarkan.
B. Pendekatan Penelitian
pendekatan:
2. Pendekatan Historis
27
Mudrajad Kuncoro, MenulisSkripsi/Tesis Dalam60 Hari (Yogyakarta:UUP STIM
YKPN.2015) h.14
23
24
C. Sumber Data
untuk tujuan penelitian itu sendiri28. Meliputi antara lain yaitu para pelaku,
tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain itu sumber data yang diperoleh
dan literatur ( data Desa) Dalam penelitian itu sendiri menggunakan dua
1. Data Primer
serta 2 orang tengkulak yang melakukan transaksi jual beli buah papaya
california di pohon serta tak lupa peneliti juga akan mejadikan 1 orang
2. Data Sekunder
28
Burhan Ashshofa,MetodologiPenelitian Hukum ( Jakarta: RinekaCipta, 2007 ) h 22
29
Suiyono, Metode PenelitianKualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2011 ), h 13.
25
1. Observasi
secara urut. Hal ini terdiri atas beberapa unsur yang mucul dalam
kejelasan dan kepastian masalah yang akan diteliti hanya garis besarnya
selain itu juga untuk mendapatkan data tentang keadaan geografis, serta
bagaimana transaksi jual beli buah papaya California di atas pohon di Desa
30
Mukti Fajar dan Yulianto Ahmad, DualismePenelitianHukumNormatifdan Emperis,
(Yogyakarta: PustakaPelajar, 2010), h 34.
31
Djam’an Satori AanKomariyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung :
Alfabeta,2014), h 105.
26
2. Wawancara
yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek
penelitian untuk dijawab." Selain itu wawancara adalah suatu teknik pengumpulan
data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui
buah papaya California, tokoh agama dan masyarakat, agar peneliti mendapatkan
informasi dan supaya peneliti bisa mengkaji dengan secara detail tentang transaksi
strukturya itu wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, yaitu
banyak melakukan wawancara secara langsung atau dengan bertatap muka, yang
3. Dokumentasi
32
RizkoAmereza Setiawan, AnalisisJual BeliSecara Ijon ( Universitas Sriwijaya, Fakultas
Hukum, 2018), h 80.
33
Djam’an Satori AanKomariyah, MetodologiPenelitiankualitatif, h 130.
34
Djam’an Satori AanKomariyah, MetodologiPenelitiankualitatif, h 146.
27
E. Instrument Penelitian
instrument atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri. Oleh karena itu
35
Muhammad Daud Ali, Hukum Islam PengantarIlmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persera,2013 ) h 42.
36
Djama’an Satori AanKomariyah, MetodologiPenelitianKualitatif dan R&D, h 150..
37
Sugiono, Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R&D, (cat Ke-20: Bandung:
CvAlfabeta) h 222-223.
28
1. Reduksi Data
sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan
diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan seperti komputer, note book
yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada
memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam
mereduksi data.
38
Sugiono, Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan R&D, h 224
39
Ahmad Ridwan, Tinjauan Hukum Islam TerhadapPraktek Jual Beli Durian Sistem Ijon
(Institut Agama Islam Negeri Mataram, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam,2017 ), h 72.
29
naratif.
Denganadanyapenyajian data
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
bahkan gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat
antara lain :
1) Metode induktif
mungkin. Jadi metode induktif yaitu suatu pengolahan data yang bertolak
bersifat umum.
2) Metode deduktif
3) Metode komparatif
penelitian yang lebih menekankan pada data atau informasi dari pada sikap
dan jumlah orang. Pada dasarnya uji keabsahan data pada penelitian hanya
data tersebut.
dan cara dengan menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang
sumber-sumber data telah sama maka data yang didapatkan lebih kredibel.
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berkaitan.
wawancara. Observasi dan dokumentasi kemudian data hasil dari penelitian itu di
A. HASIL PENELITIAN
Patampanua yang dulunya dikenal dengan nama Beluak berada dalam wilayah
tanggal 20 Desember 1965 No. 450 / XII / 1965. Dan tidak lama kemudian Desa
bahwa wilayah Beluak dilebur kedalam pemerintahan Desa Anreapi dengan status
sebagai Dusun Beluak dan menjadi kepala dusun Beluak adalah Bapak Abdul
Razak.
menjadi sebuah Desa. Maka atas perjuangan yang dipelopori oleh Bapak
34
Hasanuddin.P, Guntur Samad, Dahlan (Kama Jahar), M. Kasim (Pua Ili) dan
dukungan lainnya maka berdirilah Desa Duampanua sebagai Desa Persiapan ada
tanggal 10 September 1989 dengan luas wilayah 50,5 km2 meliputi 5 (lima)
Dusun yakni: Dusun Beluak, Dusun Basseang, Dusun Tibakan, Dusun Batupapan
dan Dusun Salupana. Kepala desanya dijabat oleh Abdul Halim T, namun pada
tanggal 28 April 1990 Abdul halim T meninggal dunia, maka jabatan kepala desa
dan yang terpilih dalam pemilihan itu dengan kemenangan mutlak oleh Bapak
Hasanuddin P.
bulan April tahun 2003 diadakan pemilihan kepala Desa yang ke-II (Dua). Dan
yang keluar sebagai pemenang dalam pemilihan itu adalah Bapak Hasanuddin P.
Anreapi Kabupaten Polewali Mandar. Pada tanggal 9 Juli 2008 Desa Duampanua
kembali mengadakan pemelihan kepada Desa yang ke-III (Tiga) dan yang terpilih
adalah Bapak Amirullah Ismail S,Pd.I, dan beliaulah yang dipercaya masyarakat
2014 masa jabatan kepala Desa yang ke-III Bapak Amirullah Ismail S,Pd.I telah
berakhir dan Sekretaris Desa Duampanua Ibu Sukmawati , S.Ip menjadi pejabat
Selama satu tahun menjabat sebagai pejabat sementara kepala desa Duampanua,
kemudian pada tanggal 12 Desember 2016 di adakan pemilihan kepala desa yang
Desa Duampanua untuk memimpin lima tahun kedepan yaitu Bapak H. Arifin.
b. Demografi
ibu kota Kabupaten. Desa Duampanua mempunyai luas wilayah 50 Km2 yang
terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Beluak, Dusun Basseang, Dusun Tibakan,
jumlah penduduk menurut jenis kelamin laki-laki 1.664 jiwa dan perempuan
1.675 jiwa dengan 820 kepala keluarga. Sedangkan jumlah penduduk menurut
c. Keadaan ekonomi
mata pencaharian pertanian ± 762, seperti coklat, langsat, rambutan, durian dan
masyarakat Desa Duampanua ada yang bekerja sebagai pegawai Negri Sipil
(PNS) ± 30 KK, dan sebagian kecil sebagai pedagang ± 50 KK, tukang batu dan
Tabel
41
Profil Kantor Desa, Dokumentasi yang dilakukan oleh Penulis di Desa Duampanua
Kec. Anreapi Kab. Polman. 15 Juni 2022.
36
Jumlah 1.424,75 Ha 10
Duampanua adalah 1.424,75 Ha. Dan yang paling luas wilayahnya adalah Dusun
Tibakan dengan luas 596,25 Ha, dengan masing-masing Dusun memiliki 2 RT.
Tabel.
terbagi menjadi tiga yaitu untuk pemukiman, persawahan dan perkebunan. Untuk
perkebunan penggunaan lahannya paling luas yaitu seluas 498,34 Ha. Dengan luas
perkebunan yang paling luas terdapat di Dusun Basseang dengan luas 210,95 Ha.
Tabel.
Polri Tani
mata pencahariannya sebagai TNI/ Polri 1 orang. Jumlah penduduk yang mata
mata pencahariannya sebagai petani berjumlah 762 KK. Jumlah penduduk yang
5) Tingkat Pendidikan
Tabel.
Tingkat Pendidikan
Melihat banyak yang berprofesi sebagai pekebun dan petani, sehingga dalam hal
kelapa, kopi dan juga pepaya farietas baru yakni pepaya california serta beberapa
buah seperti nenas, rambutan, langsat dan durian. Dari beberapa jenis buah yang
ada buah pepaya California menjadi primadona baru masyarakat petani di Desa
petani, maka terdapat banyak praktek transaksi dalam jual beli. Salah satu jenis
Desa Duampanua dalam menjual buah yang masih ada diatas pohon.
dengan praktik jual beli buah-buahan diatas pohon yang kemudian dilakukan oleh
Duampanua menyatakan:
“Praktik jual beli buah-buahan yang masih ada diatas pohon atau lebih
dikenal dengan jual beli borongan adalah salah satu jual beli yang sering
dilakukan oleh masyarakat petani di Desa Duampanua ketika buah pepaya
yang di tanam sudah dalam kondisi siap panen. Jual beli tersebut dilakukan
apabila pemilik pohon (petani) memiliki banyak lahan dan para petani
menganggap bahwa jual beli ini praktis karena tidak mengeluarkan banyak
tenaga saat sebelum panen ataupun saat memanen”.42
Dalam wawancara ini dapat dipahami bahwa praktik jual beli buah-buahan
diatas pohon atau jual beli borongan yang lebih di kenal oleh masyarakat Desa
Duampanua di maknai dengan pengertian suatu kerja sama yang dilakukan antara
kedua belah pihak yakni pemilik pohon (petani) dan pemborong buah diatas
pohon (pembeli) ketika buah pepaya sudah memasuki masa panen. Dalam hal ini
petani menganggap jual beli tersebut praktis karena tidak mengeluarkan banyak
tersebut selama 27 tahun terakhir, namun untuk transaksi jual beli pepaya
di atas pohon ini kami baru melakukannya beberapa tahun terakhir karena
berhubung pepaya jenis ini juga adalah varietas baru. kami melakukan jual
beli ini karena suka sama suka dan tidak ada paksaan”.43
pemborong buah diatas pohon (pembeli) dapat disimpulkan bahwa praktik jual
masyarakat petani Desa Duampanua dilandasi atas dasar kerelaan dan suka sama
suka diantara kedua belah pihak. Oleh karenanya, semenjak melakukan praktik
jual beli buah diatas pohon kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dari hasil
penjualan tersebut, namun kadang juga mengalami kerugian. Itulah yang menjadi
Mandar, yaitu:
jumlah hasil panen buah pepaya serta beberapa buah yang masih dalam keadaan
muda atau kecil sebagai acuan untuk menentukan harga yang akan ditetapkan.
43
Usman, pemilik pohon (petani) Desa Duampanua, Kec. Anreapi Kab. Polman,
Wawancara oleh penulis di Duampanua, 16 Juni 2022.
44
Deril, pemborong buah diatas pohon (pembeli) Desa Duampanua, Kec. Anreapi Kab.
Polman, Wawancara oleh penulis di Duampanua, 16 Juni 2022.
41
dengan tujuan agar petani maupun pembeli sama-sama mengetahui kuantitas dan
buah pepaya diatas pohon, maka dapat dipahami mekanisme penaksiran dalam
praktik jual beli buah pepaya diatas pohon, yaitu petani yang terlebih dahulu
menaksir, setelah itu barulah pembeli menaksir. Jika jumlah taksirannya sama,
misalnya petani mengatakan dalam transaksi ini akan menghasilkan sekitar 500
sampai 600 buah selama akad berlangsung dan si pembeli setuju, maka yang akan
di beli oleh si pembeli adalah 400 buah karena saat panen tiba, dan taksiran yang
di lakukan oleh pembeli salah maka akan di kembalikan kepada kedua belah
pihak.
45
Jumadi, Pemilik pohon (petani) di Desa Duampanua, Kec. Anreapi Kab. Polman,
Wawancara oleh penulis di Duampanua, 16 Juni 2022.
42
pohon tidak membuat atau menuliskan bukti pembayaran karena antara petani dan
selaku pemborong:
“Metode pembayaran yang sering saya gunakan ada dua yaitu pembayaran
setelah panen dan pembayaran cash. Hal tersebut tidak dituliskan karena
antara petani dan pembeli mengunakan sistem kepercayaan. Terlebih
transaksi tersebut sering dilakukan antar keluarga”46
Fakta-fakta yang terjadi pada praktik jual beli buah pepaya diatas pohon di
pembeli tidak pernah terlalu rugi pada saat terjadinya jual beli karena pada awal
pembeliaan jika di taksir 500 sampai 600 buah maka yang akan dibeli adalah 400
buah, jadi dalam 100 sampai 200 buah tersebut kerugian-kerugian yang dialami
sudah tertutupi dan pada saat pembeli menjual kembali dipasar maka otomatis
harganya tidak akan sama pada saat membeli buah diatas pohon. Mengenai
pembayaran diakhir pembeli tidak akan mengalami kerugian yang fatal akibat
ketidak jelasan dari bauh yang masih berusia muda. Keuntungan disebabkan oleh
taksiran pembeli yang diawal akad tidak memastikan secara mutlak buah muda
akan bisa dipanen dikemudian hari. Namun apabila buah muda yang dinantikan
juga tidak sesuai dengan harapan pembeli, maka bagi pembeli itu sudah menjadi
resiko dari jual beli ini dan resiko tersebut tidak terlalu sering dialami.
46
Arman, Pemborong buah diatas pohon (pembeli) Desa Duampanua, Kec. Anreapi Kab.
Polman, Wawancara oleh penulis di Duampanua, 19 Juni 2022.
43
hukum Islam
Jual beli merupakan jalan yang Allah berikan kepada umat manusia yang
jual beli merupakan salah satu mata pencaharian yang terpuji dalamIslam.
Praktik jual beli buah pepaya California diatas pohon yang sering
dilakukan oleh masyarakat petani di Desa Duampanua merupakan bentuk jual beli
borongan, yang dalam bahasa Arab disebut dengan istilah Mukhabarah. Pada
transaksi jual beli buah-buahan yang belum pantas untuk dipanen. Contohnya
seperti langsat yang masih hijau, mangga yang masih kecil dan buah yang lainnya.
Sejak awal Islam berdiri jual beli buah diatas pohon telah banyak
dilakukan oleh masyarakat. Sehingga jual beli buah diatas pohon banyak disebut
dalam hadist. salah satu hadist yang menjelaskan tentang jual beli buah diatas
pohon yaitu:
Artinya :
“915. Jabir r.a. mengatakan bahwa Rasulullah SAW melarang menjual
buah, kecuali setelah menjadi (tampak) baik.
Menurut al-‘aini sebagai mana yang dikutip Idri bahwa yang dimaksud
adalah tidak dapat membeli buah sebelum ada manfaatnya. Jika buah tersebut
buah-buahan atau tanaman sebelum tampak atau nyata baiknya dengan tidak
disyaratkan memetik segera. Sedangkan menurut Imam Hanafi adalah sah secara
ketampakan buah yang sudah ada diatas pohon. Pelarangan penjualan buah-
47
Idri, Hadist Ekonomi, Ekonomi dalam Persfektif Hadist Nabi. Cet. I. 2015, h. 164
48
M. Nasiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, (Cet. I. Jakarta: Gema Insani pers,
2005), h. 438
49
Idri, Hadist Ekonomi, Ekonomi dalam Persfektif Hadist Nabi., h. 164
50
Abdullah Zaki Alkaf, Fikih Empat Mazhab,Cet. XII, h. 218-219
45
itu penjualan buah-buahan yang belum dilihat buahnya juga tidak bisa ditaksir
Buah yang masih muda bisa dijual jika memenuhi kriteria sudah dapat
dimakan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam jual beli buah-
masih kecil maupaun yangsudah besar baik yang sudah masak atau belum akan
buah yang dijual diatas pohon merupakan campuran dari buah yang sudah tampak
kuning atau merah dan juga buah yang masih muda. Kriteria buah muda yang
dapat dimakan menurut pendapat Syafi’i ialah buah yang belum masak tetapi
buah yang sudah tampak dan sudah bisa dimanfaatkan maka jual beli tersebut
dibolehkan dan juga dalam prektik yang ada dilapangan, peneliti menemukan
bahwa transaksi jual beli yang dilakukan di desa duampanua ini menggunakan
sistem kontrak dimana pohon pepaya yang di beli akan mejadi hak dari pembeli
selama beberapa bulan sesuai akad yang disepakati, jadi buah yang tadinya muda
atau belum bisa di jual akan mendapat jaminan pemeliharaan dari pembeli sampai
“Praktik jual beli buah-buahan diatas pohon merupakan transaksi jual beli
yang dilarang dalam Islam jika ada unsur penipuan, seperti buah yang
belum ada atau rusak. Adapun praktik jual beli buah pepaya di atas pohon
tersebut memang agak baru di masyarakat Duampanua. Selama ini
traksaksi jual beli buah di pohon semuanya adalah buah yang sudah
nampak dan sudah memenuhi syarat buah yang bisa diperjualbelikan. Jual
46
beli buah pepaya di pohon ini juga kalau dilihat dari Praktik yang ada
sudah memenuhi rukun dan syarat jual beli, seperti buah yang
diperjualbelikan rukun dan syarat yang lain terpenuhi seperti adanya
penjual dan pembeli, buah yang sudah tampak, adanya benda atau barang
yang dijual, adanya ijab dan qabul, berakal, dengan kehendak sendiri
tanpa adanya paksaan, baligh, bendanya suci, milik sendiri, mampu untuk
meyerahkan barangnya dan barangnya dikuasai. Selama praktik jual beli
buah pepaya California diatas pohon ini berlangsung belum pernah terjadi
perselisihan diantara kedua belah pihak”.51
“Praktik jual beli buah diatas pohon merupakan transaksi yang sering
dilakukan oleh masyarakat petani di Desa Duampanua. Saya sendiri juga
melakukan transaksi jual beli buah pepaya California diatas pohon.
Menurut saya transaksi tersebut dibolehkankarena buah yang
diperjualbelikan adalah buah yang sudah tampah baiknya dan diantara
kedua belah pihak tidak pernah terjadi perselisihan serta transaksi tersebut
sudah menjadi kebiasaan masyarakat terlebih masyarakat yang mempunyai
lahan luas karena tidak memungkinkan untuk menjangkau semua
lahannya.Dan juga ketika kita melihat rukun dan syaratnya, transaksi
tersebut dibolehkan karna telah memenuhi rukun dan syarat yang ada.
Dengan kata lain transaksi tersebut dibolehkan dan juga bisa
mendatangkan keuntungan antara petani dan pembeli buah diatas pohon”52
Dari hasil wawancara diatas, maka dapat dipahami bahwa praktik jual beli
telah memenuhirukun dan syarat jual beli dan selama ini tidak pernah adanya
Sebagaimana kebiasaan yang terjadi dalam jual beli buah diatas pohon di
Desa Duampanua akad yang digunakan ialah akad lisan. Adapun ijab dan qabul
tidak bertentangan dengan Islam, dimana ijabnya berupa ucapan penyerahan buah
sedangkan qabulnya ialah ucapan setuju penerimaan buah. Dari hal tersebut
terlihat ijab dan qabul jual beli buah diatas pohon sudah terpenuhi. Dalam
transaksi jual beli buah pepaya California ini dibolehkan karna syarat dan rukun
yang terpenuhi, dan juga dari pendapat Imam Syafi’i di atas bahwasanya jika
51
Dewa, Imam Masjid Ma’rifah Dusun Beluak, Desa Duampanua, Kec. Anreapi, Kab.
Polman, Wawancara Oleh penulis Di Duampanua, 25 Juni 2022.
52
Ahmad, Khatib Masjid Ma’rifah Dusun Beluak, Desa Duampanua, Kec. Anreapi, Kab.
Polman. Wawancara Oleh Penulis Di Duampanua, 25 Juni 2022.
47
buah yang diperjualbelikan di pohon sudah tampak dan layak maka itu
diperbolehkan.
Mengenai orang yang melakukan akad, harus memenuhi syarat jual beli
yaitu berakal (orang gila atau bodoh jual belinya tidak sah), dengan
kehendaksendiri, baligh dan keadaannya tidak mubazir karena harta orang yang
Dalam praktik jual beli buah pepaya California diatas pohon yang
pemborong (pembeli) adalah orang yang sudah dewasa dan sadar dengan apa yang
mereka lakukan, kemudian kedua belah pihak melakukan perjanjian tersebut tanpa
Syarat yang harus terpenuhi mengenai barang yang menjadi objek jual beli
(ma’qud ‘alaih), yaitu harus memenuhi syarat, seperti barangnya suci, , milik
dikuasai, syarat dan rukunnya terpenuhi maka dalam hal ini praktik jual beli buah
Praktik jual beli buah pepaya California diatas pohon di Desa Duampanua
barang yang dijadikan objek jelas milik petani, jadi petani adalah orang yang
mempunyai hak untuk menjual buah tersebut. Diketahui bentuk dan wujudnya
karena bisa dilihat langsung. Buah yang diperjualbelikan bukan buah yang najis
atau rusak tapi bendanya, jelas karena buah yang diperjualbelikan adalah buah
pepaya sehingga tidak termasuk buah najis ataupun buah yang haram.
buah pepaya California diatas pohon termasuk dalam praktik jual beli buah-
buahan yang dihalalkan karena buah yang diperjual belikan adalah buah yang
menjadi komoditas dari transaksi ini. Dari hasil observasi peneliti, buah muda
juga adalah komoditas yang di perjualbelikan dan hal tersebut jelas-jelas sesuai
dengan syarat dan rukun jual beli jika buah yang muda itu bisa dimanfaatkan
Mengingat bahwa praktik jual beli buah pepaya California diatas pohon
Mandar buahnya ada yang sudah tampak dan juga ada buah yang belum matang
bertransaksi, juga adanya unsur saling tolong menolong antara kedua belah pihak.
Bagi pembeli lebih mudah mengambil buah-buahan tersebut tanpa harus memilih
dan memilah satu-satu, bisa memetik pada waktu yang di inginkannya, sedangkan
bagi penjual tidak susah-susah mencari pembeli dan mengurus tanamannya seperti
Jual beli buah pepaya California diatas pohon ini juga dipraktikkan oleh
orang yang biasa melakukan jual beli buah-buahan diatas pohon sehingga setiap
B. PEMBAHASAN
berkesimpulan bahwa Praktik jual beli buah pepaya California diatas pohon ini
Artinya :
“915. Jabir r.a. mengatakan bahwa Rasulullah SAW melarang menjual
buah, kecuali setelah menjadi (tampak) baik.
Al-‘Aini sebagai mana yang dikutip Idri bahwa yang dimaksud dengan
matang dalam hadist tersebut ialah manfaatnya, sehingga maksudnya adalah tidak
dapat membeli buah sebelum ada manfaatnya. Jika buah tersebut sudah bisa
Mandar adalah buah campuran dari yang matang, mudah dan juga buah yang
masih berukuran kecil. Dari pendapat imam syafi’i dimana beliau mengatakan
bahwa tidak diperbolehkan menjual buah yang masih dalam keadaan muda
Ketika melihat pendapat imam safi’i mengenai karakter buah yang bisa
kecamatan anreapi kabupaten polewali mandar ini dilarang dalam islam, tapi
alasan yang telah ditimbang peneliti yakni meskipun transaksi jual beli yang ada
juga menjual buah yang masi berukuran kecil, tapi dalam akad yang terjadi adalah
Peneliti menitik beratkan pada argument ini, sebab dalam proses jual beli
yang terjadi di Desa Duampanua buah yang masih nampak mudah itu akan
menjadi tabungan yang dimiliki oleh pembeli karna buah yang menjadi komoditas
53
M. Nasiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, (Cet. I. Jakarta: Gema Insani pers,
2005), h. 438
54
Idri, Hadist Ekonomi, Ekonomi dalam Persfektif Hadist Nabi., h. 164
50
dalam transaksi ini mempunyai nilai jual yang harganya akan melonjak ketika
tertentu.
buah yang ada akan lebih menentukan keuntungan yang akan didapatkan
dikemudian hari, meskipun pohon pepaya jenis california tidak manja dalam
komoditas yang diperdagangkan ini harus merawat pohon dan buahya dengan
baik.
Dari ringkasan singkat yang telah dipaparkan oleh peneliti, dapat dipahami
dan tidak perlu lagi bersusah payah dalam proses pemanenan buah dan juga
dengan penjual yang mempunyai keuntungan apabila buah yang sedang dalam
masa pemeliharaannya menjadi buah yang berkualitas baik dan harga buah yang
Selama transaksi jual beli buah pepaya california yang ada di desa
masyarakat, belum ada dari kedua belah pihak yang merasa dirugikan dan semua
pelaku transaksi ini sama-sama diuntungkan sehingga bisa dikatakan syarat dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Praktik jual beli buah pepaya California diatas pohon yag terjadi
pembeli sama-sama menaksir buah yang ada diatas pohon jika ditaksir
500 sampai 600 buah maka yang di beli oleh pembeli adalah 400 buah.
cara lisan.
2. Dalam ekonomi Islam praktik jual beli buah diatas pohon termasuk
manfaatnya serta akad yang digunakan juga adalah sistem jual beli
kontrak jadi buah yang mudah bisa dirawat oleh sipembeli hingga tiba
masa panennya.
52
B. Implikasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan ialah sesuatu temuan yang mana hasil peneitian
dimana praktik jual beli buah pepaya California diatas pohon bisa dikenal oleh
Duampanua mengetahui bahwa jual beli buah pepaya california diatas pohon yang
menjadikan hal-hal yang dilakukan atas dasar sebgai pahala ibadah disisi allah
SWT.
diatas pohon yaitu menguatkan suatu pernyataan bahwa jual beli buah-buahan
diatas pohon dihalalkan/dibolehkan kecuali ada rukun yang tidak terpenuhi seperti
pada transaksi jual beli buah pepaya California di pohon di Desa Duampanua
bagi para masyarakat petani pelaku jual beli buah pepaya California diatas pohon.
53
Daftar pustaka
Mukti Fajar dan Yulianto Ahmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan
Emperis, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2010),
Nurmia Voviantri, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online,Skripsi
( Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum 2019).
Palmawati Tahir dan Dini Handayani, Hukum Islam (Jakarta Timur 2018),
Purnadi. P Widhiandono & Dermawan A. Penyuluhan Kewirausahaan Dan Cara
Penanaman Papaya California Pada Lahan Kosong Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Buruh Tani. ( Media Ekonomi, Thn 2017 )
Quraish Shihab,Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan Dan Keserasian Al Qur’an
( Cet. 3 : Jakarta : Lentera Hati, 2002 )
Rezky Amaliah Burhani “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Buah-
Buahan Diatas Pohon”jurnal ilmiah ekonomi syariah.vol 1 no 3 ( 2020 )
Rizko Amereza Setiawan, Analisis Jual Beli Secara Ijon ( Universitas Sriwijaya,
Fakultas Hukum, 2018),
Rozalinda, fiqh ekonomi syariah :prinsip dan implementasi pada sektor keuangan
syariah ( cet. 2: Jakarta: rajawali pers,2017).
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (cat Ke-20:
Bandung: CvAlfabeta)
Sujipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung :PT.Citra Aditiya Bakti,2000),
Zakiatul Fitria “ praktik jual beli buah-buahan di pohon ditinjau dari fiqh
mu’amalah” skripsi fakultas syariah dan hukum (2016)
Wawancara
Ahmad, Khatib Masjid Ma’rifah Dusun Beluak, Desa Duampanua, Kec. Anreapi,
Kab. Polman. Wawancara Oleh Penulis Di Duampanua, 25 Juni 2022.
Arman, Pemborong buah diatas pohon (pembeli) Desa Duampanua, Kec. Anreapi
Kab. Polman, Wawancara oleh penulis di Duampanua, 19 Juni 2022.
Deril, pemborong buah diatas pohon (pembeli) Desa Duampanua, Kec. Anreapi
Kab. Polman, Wawancara oleh penulis di Duampanua, 16 Juni 2022.
Dewa, Imam Masjid Ma’rifah Dusun Beluak, Desa Duampanua, Kec. Anreapi,
Kab. Polman, Wawancara Oleh penulis Di Duampanua, 25 Juni 2022.
Jumadi, Pemilik pohon (petani) di Desa Duampanua, Kec. Anreapi Kab. Polman,
Wawancara oleh penulis di Duampanua, 16 Juni 2022.
Usman, pemilik pohon (petani) Desa Duampanua, Kec. Anreapi Kab. Polman,
Wawancara oleh penulis di Duampanua, 16 Juni 2022.
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
PEDOMAN WAWANCARA
1. Sejak kapan bapak/ibu melakukan jual beli buah pepaya California di atas
pohon?
5. Apakah jual beli buah pepaya California di atas pohon sudah menjadi
atas pohon?
3. Apa yang membuat bapak/ibu tertarik untuk melakukan jual beli tersebut?
atas pohon?
atas pohon?
3. Sudah berapa lama mendengar transaksi jual beli buah pepaya California
4. Apakah jual beli buah pepaya California di atas pohon sudah menjadi
5. Apakah sipembeli dapat menjual kembali buah di atas pohon dengan kata