PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
SINDY FAJRINA
NIM : 108117070
AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2021
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ATAU
KEASLIAN PENELITIAN
Proposal Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nim : 108117070
Tanda Tangan :
Tanggal :
iv
KATA PENGANTAR
berkat rahmat, nikmat dan kuasa-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan proposal
skripsi ini. Penulisan proposal skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi S1
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan ucapan terima
Cilacap.
2. Ida Ariani, M.Kep., Ns.Sp.Kep.an. selaku penguji I yang telah memberikan saran
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya
v
5. Teristimewa ucapan terima kasih kepada kedua orang tua terhebat. Untuk Bapak
dan Mama terima kasih yang tak terhingga atas doa, semangat, kasih sayang,
pengorbanan, dan ketulusannya mulai dari kecil sampai sekarang. Semoga Allah
6. Untuk Kakak saya, Gunawan Teguh Wardani, Ida Mulyani, dan Adik saya
Lunetha Naizra Hanif, terima kasih atas segala kasih sayang serta doanya. Terima
kasih banyak telah menjadi bagian dari motivator yang luar biasa.
Islamiyyah Cilacap yang saya sayangi dan selalu memberikan dukungan dan
semangat.
9. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) beserta staf dan
10. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) beserta staf dan
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu saya. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
vii
H. Etika Penelitian ............................................................................................... 56
I. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 57
J. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................... 63
K. Analisa Data .................................................................................................... 65
A. Karakteristik Responden ................................. Error! Bookmark not defined.
C. Analisa Bivariat ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 72
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Tingkat Aktivitas Fisik Berdasarkan Nilai PAL ……………….35
Tabel 3.1 Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran ........... 47
Tabel 3.2 Sampel pada tiap RW Remaja Putri di Desa Randegan.............................. 55
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Pola Makan ................................................................ 61
Tabel 3.4 Physical Activity Rate (PAR) ..................................................................... 67
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dismenorea merupakan nyeri sebelum atau selama menstruasi, Dismenorea
merupakan salah satu masalah ginekologik yang paling umum terjadi pada remaja
putri (Cashion, 2010). Dismenorea adalah istilah medis untuk gangguan menstruasi,
gejala-gejala dari dismenorea dapat berupa rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada
perut bagian bawah dan punggung bawah, sakit kepala, mual hingga pingsan pada
sebelum atau selama menstruasi (Maulana, 2009). Dismenorea atau nyeri haid adalah
nyeri yang dirasakan sebelum atau saat menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot
uterus (Kristian, 2010). Dismenorea merupakan rasa sakit yang tidak enak diperut
bawah sebelum dan selama haid, sering kali disertai rasa mual sehingga memaksa
penderita untuk istirahat beberapa jam atau beberapa hari (Wiknjosastro, H, 2014).
Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa ada kelainan, sedangkan
primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa adanya kelainan pada alat genital dan
sekunder adalah dismenorea yang terjadi karena adanya kelainan ginekologi seperti
1
2
Menurut Judha, M., Sudarti & fauziah (2012) dismenorea terbagi dua, dimana
ovulasi yang timbul setelah beberapa bulan sampai beberapa tahun setelah menarche,
sedangkan disminorea sekunder terjadi akibat keadaan patologis pelvik yang spesifik.
Sebanyak 50% wanita yang mengalami disminorea primer tanpa adanya masalah
patologis pelvis, 10% wanita merasakan nyeri yang hebat selama menstruasi sehingga
membuat mereka tidak dapat beraktivitas harian mereka hal ini dirasakan satu sampai
dengan tiga hari dalam tiap bulannya. Rasa nyeri ini terus meningkat di usia 25 tahun
Puncak insiden dismenorea primer terjadi pada akhir masa remaja dan di awal
usia 20-an, insiden dismenorea pada remaja dilaporkan sekitar 92%. Insiden ini
menurun seiring dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kelahiran (Anurogo &
Sebagian remaja mendapatkan menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit yang
Peningkatan level PGF2-alfa dan PGE-2 akan meningkatkan rasa nyeri pada
3
pada miometrium sehingga terjadi iskemia dan nyeri pada bagian bawah
perut. Adanya kontraksi yang kuat dan lama pada dinding rahim, hormon
darah haid sehingga terjadilah nyeri saat haid. Menurut Kazama M (2015)
dismenorea primer yaitu karena pola makan yang buruk, waktu tidur kurang
dialami oleh remaja adalah kekakuan atau kejang dibagian bawah perut.
terasa nyeri, sakit kepala, timbul jerawat, tegang, lesu, dan depresi. Gejala ini
datang sehari sebelum haid dan berlangsung dua hari sampai berakhirnya
masa haid. Menurut Madianung, A., Masi (2013) gejala dismenorea primer
yang dirasakan sangat khas yaitu muncul keluhan nyeri perut atau kram perut
4
yang dapat menjalar ke pinggang disertai rasa letih, rasa mual, muntah, sakit
remaja wanita yang berusia 14-19 tahun di Indonesia sekitar 54,89% (Sophia,
Gynecologist (2016), lebih dari 50% wanita mengalami nyeri haid setiap
Berdasarkan data dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2017 jumlah remaja putri usia 10-19 tahun sebanyak 2.899.120 jiwa.
1.465.876 jiwa.
aktivitas terganggu, kinerja dan prestasi akademik lebih rendah, mengganggu kualitas
tidur, berdampak negatif pada mood, serta menyebabkan kegelisahan dan depresi.
diidentifikasi dengan hasil prevalensi yang sangat beragam. Faktor risiko ini
5
tersebut antara lain, menarke usia dini, riwayat keluarga dengan keluhan dismenore,
indeks masa tubuh yang tidak normal, kebiasaan makan makanan cepat saji, durasi
perdarahan saat haid, terpapar asap rokok, konsumsi kopi, dan alexythimia. Menurut
Paramastri (2016) terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya
dismenorea primer, diantaranya yaitu : usia menarche dini, lama menstruasi, adanya
riwayat keluarga, status gizi, pola makan serta aktivitas fisik juga mempengaruhi
tingkat nyeri.
global, perempuan (84%) memiliki presentase kurangnya aktivitas fisik yang lebih
pada 54,6% mahasiswi yang memiliki aktivitas fisik yang rendah tersebut, cenderung
dihubungkan dengan terjadinya dismenorea. Dari hail penelitian yang telah dilakukan
dengan pendekatan waktu cross sectional. Diketahui bahwa sebagian besar Siswi
kelas XII yang mengalami dismenorea di SMK Negeri 2 Godean melakukan aktivitas
fisik rendah yaitu sebanyak 25 responden (49,0%) sedangkan Siswi kelas XII yang
melakukan aktivitas fisik sangat rendah sebanyak 16 responden (22,6%), dan yang
melakukan aktivitas fisik sedang sebanyak 5 responden (9,8%), serta yang melakukan
menggunakan uji Kendall Tau, didapatkan nilai p.value 0,000 dengan koefisien
6
yang signifikan aktivitas fisik dengan tingkat dismenorea pada siswi kelas XII SMK
Negeri 2 Godean.
deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah remaja putri usia 10-19 tahun di Desa Lerep sejumlah 857 dengan sampel 89
Hasil : dalam penelitian sebagian besar remaja putri melakukan aktivitas fisik ringan
sebanyak 44 orang (49,4%) dan remaja putri yang mengalami dismenorea primer
sebanyak 54 orang (60,7%). Hasil uji Kendal Tau diperoleh p-value 0,001 < α (0,05)
correlation coefficient -0.291 dimana korelasi berarah negatif yang artinya semakin
ringan aktivitas fisik yang dilakukan maka akan lebih rentan mengalami dismenorea
primer. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aktivitas
fisik dengan dismenorea primer pada remaja putri di Desa Lerep Kecamatan Ungaran
Barat.
di rumah makan ataupun di restoran siap saji atau lebih suka makan makanan
7
yang kurang bergizi seperti cokelat, gorengan, permen, dan minuman es.
primer. kandungan asam lemak yang terdapat di dalam makanan cepat saji
yang sering timbul di sekolah tersebut antara lain sebanyak 16 siswi atau 80 %
teratur setiap hari, sedangkan siswi yang tidak pernah sarapan pagi mencapai
55 % atau 11 siswi. Sebanyak 40 % atau 8 siswi lebih suka jajanan yang tidak
bergizi tinggi yaitu seperti es, gorengan, coklat dan chiki-chikian. Hal serupa
yakni 8 siswi atau 40 % siswi tidak menyukai sayur sayuran yang merupakan
salah satu zat gizi untuk mengurangi nyeri haid pada saat menstruasi pada
mempunyai pola makan yang kurang yaitu 80 orang (95,2%) dan yang paling
8
sedikit mempunyai pola makan buruk yaitu 4 orang (4,8%). Sebagian besar
dengan tingkat rendah antara pola makan dengan kejadian dismenorea pada
ditujukan dengan nilai ꭓ2 sebesar 11,631 pada df 1 dengan taraf signifikan (p)
value 0,001.
dibagi dalam 5 Rw, Dusun II (Ciarus) dibagi dalam 6 Rw, dengan luas
dan tergolong dataran sedang dan sebagian dataran tinggi. Jumlah penduduk
Desa Randegan pada tahun 2020 memiliki 2.587 Kepala Keluarga (KK)
dengan jumlah penduduk 8.085 terdiri atas 4.072 laki-laki dan 4.013
kecamatan wangon dengan status pelajar atau mahasiswa sebanyak 1.136 dan
jumlah remaja putri usia 12-20 tahun sebanyak 473 orang. Berdasarkan hasil
Studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan cara wawancara oleh peneliti
pada Februari 2021 di Desa Randegan Kecamatan wangon dari hasil wawancara yang
dismenore. Dari 15 remaja terdapat 9 remaja melakukan aktivitas ringan dan 6 remaja
mengkonsumsi makanan cepat saji dan mereka mengatakan pola makan mereka tidak
teratur. Berdasarkan data tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan
antara aktivitas fisik, dan pola makan dengan kejadian dismenorea primer pada
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Desa Randegan
10
Randegan
C. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara aktivitas fisik dan pola makan dengan kejadian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Cilacap
2. Manfaat Praktis
primer.
b. Bagi peneliti
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang hubungan antara aktifitas fisik dan pola makan dengan kejadian
Samarinda 2017”
Variabel : variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat stress, pola
makan, dan aktivitas fisik. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini
dilakukan adalah pada salah satu variabel bebasnya yaitu aktivitas fisik
chi square.
Anis Aprilia adalah remaja putri kelas XII di SMA Negeri 5 Samarinda,
13
Banyumas.
Martapura P = 0,001.
14
dilakukan adalah pada variabel bebasnya yaitu aktivitas fisik dan variable
dilakukan yaitu ada penambahan variabel bebas pada penelitian yang akan
Tujuan : tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola
Variabel : variabel bebas pada penelitian ini adalah pola makan dan
gangguan menstruasi.
korelasi 0,373 dengan p value 0,028 < 0,05 pada pola makan sehingga
value 0,549 > 0,05 pada obesitas sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
dilakukan adalah pada salah satu variabel nya yaitu pola makan. Dan
yaitu aktivitas fisik. Dan responden pada penelitian ini adalah mahasiswa
Kabupaten Banyumas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Menstruasi
a. Pengertian
Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini bisa
2017).
meliputi :
16
17
sebagai berikut:
1) Berat Badan
badan.
2) Aktivitas Fisik
serum estrogen.
3) Stres
4) Diet
dengan dismenorea.
dismenorea.
7) Gangguan Endokrin
gangguan menstruasi.
2. Dismenorea
a. Pengertian
suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak pada bagian bawah perut.
tidak enak diperut bawah sebelum dan selama haid, sering kali disertai
b. Macam-macam Dismenorea
1) Dismenorea Primer
bulannya.
2) Dismenorea Sekunder
terjadi dari fase folikuler menuju fase luteal, dengan peningkatan lebih
iskemia dan nyeri pada bagian bawah perut. Adanya kontraksi yang
kuat dan lama pada dinding rahim, hormon prostaglandin yang tinggi
terjadilah nyeri saat haid. Menurut (Lathe et al., 2006) ada beberapa
: usia < 30 tahun, usia menarche dini (< 12 tahun), Indeks Masa tubuh
merokok.
yaitu, meliputi :
ginekologis.
jerawat, tegang, lesu, dan depresi. Gejala ini datang sehari sebelum
haid dan berlangsung dua hari sampai berakhirnya masa haid. Menurut
sangat khas yaitu muncul keluhan nyeri perut atau kram perut yang
dapat menjalar ke pinggang disertai rasa letih, rasa mual, muntah, sakit
bawah. Selain dirasakan pada supra pubik, nyeri juga dapat menjalar
25
g. Derajat Dismenorea
1) Dismenorea Ringan
2) Dismenorea Sedang
3) Dismenorea Berat
beberapa hari.
meliputi :
1) Usia
2) Usia Menarche
serviks uteri.
3) Lama Menstruasi
27
4) Status Gizi
5) Riwayat Keluarga
dismenorea primer.
6) Aktivitas Fisik
28
prostaglandin.
7) Pola Makan
nutrisinya baik.
j. Penanganan Dismenorea
1) Penanganan Medis
a) Pemberian NSAID
(Prawirohardjo, 2011)
b) Pemeriksaan Laparoskopik
29
2) Non Medis
a) Hipnoterapi
b) Akupuntur
c) Relaksasi
3. Aktivitas Fisik
a. Pengertian
berikut:
1) Kegiatan Ringan
sangat ringan.
2) Kegiatan Sedang
3) Kegiatan Berat
berikut :
1) Umur
2) Jenis Kelamin
32
3) Etnis
4) Tren Terbaru
fisik selama tujuh hari terakhir. IPAQ terdiri dari dua bentuk, yaitu
terdiri dari enam belas pertanyaan yang meliputi tiga situasi, yaitu
(PAR) x (Wi)
PAL =
24 jam
Keterangan :
4. Pola Makan
a. Pengertian
36
Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk, yaitu
kagiatan yang berulang kali makan individu atau sikap orang makan
1) Jenis Makan
hari terdiri dari makan pokok, lauk hewani ,lauk nabati, sayuran,
2) Frekuensi Makan
3) Jumlah Makan
1) Peran Keluarga
2) Teman Sebaya
(Sulistyoningsih, 2011).
3) Lingkungan
4) Ekonomi
5) Kebiasaan Makan
39
6) Pendidikan
kebutuhan gizi.
tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok,
40
menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat nasional, rumah tangga dan individu
atau perorangan.
5. Remaja
a. Pengertian
budaya, masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun
dengan masa dewasa. Masa ini biasanya diawali pada usia 14 tahun
mengalami menstruasi.
(Soetjiningsih, 2010).
43
Aktivitas
Fisik
Remaja Dismenorea
Primer
Pola makan Faktor risiko Dismenorea
:
1. Usia
2. Usia menarche
3. Lama menstruasi
Kategori Pola makan : Faktor yang mempengaruhi pola makan : 4. Status gizi
5. Riwayat keluarga
6. Aktivitas fisik
1. Pola makan 1. Peran keluarga
7. Pola makan
baik 2. Teman sebaya
2. Pola makan 3. Lingkungan
buruk 4. Ekonomi
5. Kebiasaan makan
6. pendidikan
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Menurut Agus riyanto (2011) mengemukakan bahwa kerangka konsep
atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. kerangka konsep pada penelitian
ini melihat hubungan antara aktivitas fisik dan pola makan dengan kejadian
Independent Dependent
Aktivitas Fisik Dismenorea Primer
Pola Makan
Faktor risiko Dismenorea :
1. Usia
2. Usia menarche
3. Lama menstruasi
4. Riwayat keluarga
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Keterangan :
44
45
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian yang
jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta
atau data. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis dapat
disimpulkan benar atau salah, diterima atau ditolak (Agus riyanto, 2011).
1. Hipotesis Mayor
Ada hubungan antara aktivitas fisik dan pola makan dengan kejadian
Wangon.
Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan pola makan dengan
Kecamatan Wangon.
2. Hipotesis Minor
C. Variabel Penelitian
Menuru Notoatmodjo (2018) berdasarkan hubungan fungsional antara
variabel-variabel satu dengan terikat atau akibat atau terpengaruh atau variabel
dependent dan variabel bebas atau sebab atau mempengaruhi atau variabel
independent.
nilainya menentukan variabel lain. Variabel Dependen (terikat) adalah aspek tingkah
laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai stimulus atau disebut juga faktor
yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh
dari variabel bebas (Nursalam, 2013). Berdasarkan pendapat tersebut variabel pada
penelitian ini adalah : variabel independent yaitu aktivitas fisik dan pola makan dan
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian batasan variabel yang dimaksud atau
tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmojo, 2010).
47
Penelitian
Variabel Independent
1. Aktivitas Fisik Kegiatan yang dilakukan oleh Data diperoleh menggunakan Data disajikan dengan Ordinal
3. Aktivitas fisik
berat dengan
nilai PAL =
2,00-2,40
(Jannah, 2018)
2. Pola Makan Kebiasaan remaja putri dalam Data diperoleh Data disajikan dengan Ordinal
frekuensi makanan dan jumlah pilihan jawaban : selalu, point dengan kriteria:
jumlah makan 8
favorable (menguntungkan)
Selalu: 4
Sering:3
Jarang: 2
Tidak pernah:1
unfavorable
(tidak menguntungkan)
Selalu: 1
Sering: 2
(Nurhawani, 2017)
Jarang: 3
50
Tidak pernah: 4
Variabel Dependent
3. Dismenorea Dismenorea adalah nyeri yang Data diperoleh dengan Data disajikan Nominal
menstruasi tanpa ada kelainan berupa check list pertanyaan point dengan 2
berdasarkan pengalaman
1. Dismenore
remaja putri di Desa
primer jika
Randegan
skor <19
2. Tidak
dismenore
primer jika
skor ≥19
51
E. Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian merupakan kerangka acuan bagi peneliti
untuk mengkaji hubungan antar variable dalam suatu penelitian (Agus riyanto, 2011).
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi korelasi, yang
merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau
sekelompok subjek, yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu
dengan variabel lain. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode atau pendekatan
cross sectional yang merupakan suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara
observasi atau pengukuran variable sekali dan sekaligus pada waktu yang sama.
aktivitas fisik dan pola makan dengan kejadian dismenorea primer pada remaja putri
yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data
drs. Awal Isgiyanto (2009) populasi adalah semua nilai yang mungkin,
karakteristi tertentu dari semua elemen himpunan data yang ingin diteliti
52
2. Sampel
terpilih, tidak pada populasi (Awal Isgiyanto, 2009). Sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi.
a. Besar Sampel
formula sederhana untuk populasi kecil yang lebih kecil dari 10.000
(Notoatmojo, 2010).
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁(𝑑²)
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁(𝑑²)
473
𝑛 =
1 + 473(0,1²)
53
473
𝑛 =
5,73
teknik ini sampel buka terdiri dari individu, tetapi terdiri dari
c. Penentuan Sampel
1. Kriteria Inklusi
(Nursalam, 2013).
2. Kriteria Eksklusi
menstruasi
d. Pemilihan Sampel
1) Menentukan Cluster
2) Memilih Sampel
sebagai berikut:
Dari rumus tersebut, maka jumlah sampel tiap-tiap Rw disajikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 3.0.2 Sampel pada tiap RW Remaja Putri di Desa Randegan
No Rw Jumlah Perhitungan Sampel Jumlah
Populasi Sampel
1. Rw 1 69 69 13
× 91
473
2. Rw 2 59 59 11
× 91
473
3. Rw 3 48 48 9
× 91
473
4. Rw 4 34 34 6
× 91
473
5. Rw 5 35 35 7
× 91
473
6. Rw 6 34 34 6
× 91
473
7. Rw 7 26 26 5
× 91
473
8. Rw 8 72 72 14
× 91
473
9. Rw 9 39 39 8
× 91
473
10. Rw 10 60 60 12
× 91
473
Jumlah 473 91
Sumber : Data sekunder 2021
2. Waktu penelitian
H. Etika Penelitian
Mappaware (2016) mengatakan bahwa setiap penelitian kesehatan yang mengikut
sertakan relawan manusia sebagai subjek penelitian wajib didasarkan pada tiga
abuse)
yaitu prinsip berbuat baik, memberikan manfaat yang maksimal dan risiko
yang minimal, sebagai contoh kalau ada risiko harus yang wajar
adil.
penelitian tentang tujuan dan sifat sukarela dalam mengikuti penelitian ini
(Hidayat, 2009).
sebagai berikut :
a. Data Primer
data primer berupa lembar kuesioner dan hasil dari kuesioner yang
b. Data Sekunder
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini
2. Instrument Penelitian
59
Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh
dilakukan.
sebagai berikut :
a. Kuesioner A
28 + 10
=
2
60
38
= = 19
2
tidak dismenorea.
b. Kuesioner B
(PAR) x (Wi)
PAL =
24 jam
c. Kuesioner C
81 + 39
=
2
120
= = 60
20
kategori yaitu pola makan sehat jika skor >60 dan pola makan tidak sehat
c. Jumlah
Makan 1,2,3,4,5,6,7,8 8
dengan menunjukkan hasil nilai r hitung (0,823) yang lebih besar dari
reliabel.
hasil uji realibilitas pada kuesioner pola makan yang terdiri dari
Alpha Cronbach(r hitung > 0,6) di dapatkan hasil pada uji realibilitas
1. Proses Administrasi
diperoleh dari data primer. Data primer adalah data yang berasal
langsung dari sumber asli atau pertama, data primer tidak tersedia dalam
sebagai berikut:
b. Data remaja putri didapat dari atas izin Kantor Kelurahan Desa
Randegan
K. Analisa Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
66
b. Scoring
sebagai berikut :
1) Dismenore Primer
memiliki skor
Ya :1
Tidak :2
Tidak tahu :3
Sebelum menstruasi : 1
Di awal menstruasi :2
Di tengah menstruasi : 3
Di akhir menstruasi :4
Hilang :1
Timbul :2
Tidak nyeri :3
Perut bawah :1
Perut atas :2
Tidak nyeri :3
2) Aktivitas Fisik
sebagai berikut :
Aktivitas PAR
Tidur 1
Mandi/ berpakaian/ berdandan 2,3
Makan & minum 1,5
Sekolah 1,5
Mencuci baju 2,8
Menyetrika baju 1,7
Mencuci piring 1,7
Mengepel 4,4
Beribadah 1,2
Mengerjakan tugas 4,2
Olahraga ringan (jogging, jalan cepat) 4,2
Berkendara dengan bus/mobil/motor 2,3
Jalan santai berkeliling 3,2
Memasak 2,1
Menyapu 2,3
Menonton TV atau main HP 1,64
Berbaring 1,2
68
3) Pola Makan
a. Favorabel :
SL : 4
S :3
J :2
TP : 1
b. Unfavorabel :
SL : 1
S :2
J :3
TP : 4
c. Coding
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding pada
1) Dismenorea
Dismenorea primer : 1
Tidak dismenorea : 2
2) Aktivitas Fisik
Aktivitas ringan :1
Aktivitas sedang :2
Aktivitas berat :3
3) Pola makan
d. Tabulating
e. Data Entry
2019).
70
2. Analisa data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
fisik dan pola makan dengan dismenorea primer pada remaja putri
chi square, apabila memenuhi syarat uji chi square. Syarat uji chi
Bila syarat uji Chi Square tidak terpenuhi, maka digunakan uji
alternatifnya yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
NIM : 108117070
Akan mengadakan suatu penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Hubungan Antar Aktivitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kejadian Dismenorea
Primer Pada Remaja Putri di Desa Randegan Kecamatan Wangon”. Sebagai salah
satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap.
Untuk itu peneliti berharap dengan hormat kepada remaja putri Desa
Randegan untuk meluangkan waktunya guna mengisi jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan pada daftar kuesioner di bawah ini dengan ikhlas. Penelitian ini tidak akan
menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden, kerahasiaan semua informasi
yang telah remaja putri berikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan
peneliti. Oleh karena itu sangat besar artinya jawaban yang remaja putri berikan
terhadap hasil penelitian.
Cilacap,2021
Sindy Fajrina
Dengan hormat,
Bersama ini saya,
Nama :
Alamat :
78
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.
Cilacap, 2021
Responden
DISMENOREA PRIMER
Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut remaja sesuai dengan keadaan
Tidak ada jawaban yang salah pada butir kuesioner, oleh karena itu saya
a. Data Umum
Nama :
Usia :
Alamat RT/RW :
BB/TB :
Lama menstruasi :
Ya Tidak
Sebelum menstruasi
80
Selama menstruasi
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Riwayat Penyakit
Riwayat Keluarga
10. Apakah ada anggota keluarga anda yang juga mengalami nyeri menstruasi?
Ya Tidak Tidak tau
AKTIVITAS FISIK
Petunjuk Pengisian :
Berikan jawaban mengenai waktu kegiatan/24 jam pada tabel dibawah ini sesuai
pengalaman anda atau kegiatan yang anda lakukan sehari-hari, jika kegiatan
tersebut tidak dilaksanakan maka kolom jawaban tidak diisi.
Waktu
Aktivitas
(jam/menit)
Tidur
Mandi/ berpakaian/ berdandan
82
POLA MAKAN
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda check list () pada kolom lembah kuesioner dibawah ini sesuai
dengan keadaan yang anda rasakan saat ini, berhubungan dengan pola makan
anda.
Keterangan :
SL : Selalu dilakukan
S : Sering dilakukan
83
J : Jarang dilakukan
TP : Tidak Pernah dilakukan
No Pertanyaan Jawaban
SL S J TP
1. FREKUENSI MAKAN
1. JENIS MAKAN
1. JUMLAH MAKAN