Anda di halaman 1dari 4

Proses sosial merupakan interaksi sosial antarindividu atau kelompok.

Proses sosial bisa dilihat sebagai mekanisme atau interaksi dalam


hubungan sosial.

li sosiologi Maclver mengatakan bahwa proses sosial adalah pola perilaku dimana
relasi sosial antar anggota kelompok menghasilkan karakteristik yang khas.
Karakteristik yang khas tersebut bisa berupa perubahan kondisi ke atas atau ke bawah,
berkembang atau mundur, disintegrasi atau integrasi.

Ginsbers mendefinisikan proses sosial sebagai cara-cara interaksi yang dilakukan


oleh individu atau kelompok, termasuk dalam membangun kerja sama, konflik,
diferensiasi, integrasi, pengembangan, dan pengeroposan hubungan sosial.

Menurut Gillin, dengan proses sosial, kita bermaksud mendeskripsikan cara-cara


berinteraksi yang bisa kita amati ketika individu atau kelompok bertemu dan
menciptakan sistem relasi atau apa yang terjadi ketika perubahan mendisrupsi pola
kehidupan sebelumnya.

Park dan Burgess menyebutkan ada empat bentuk paling fundamental dari proses
sosial.

笙ヲ Kompetisi

Kompetisi merupakan proses sosial dimana individu atau kelompok berlomba-lomba


untuk memperebutkan sumber daya yang jumlahnya terbatas. Perebutan sumber daya
bisa dilakukan secara fair atau tidak. Di masyarakat, kita bisa melihat bagaimana
kompetisi diatur sesehat mungkin. Namun selalu ada saja cara-cara tidak fair yang
digunakan demi meraih tujuan.

Sebagai contoh, seseorang ikut seleksi masuk universitas ternama dengan


menggunakan jasa calo. Cara ini jelas tidak fair. Tujuan menghalalkan segala cara
adalah dalil sesat kompetisi. Banyak sekali keberadaan institusi sosial di sekitar kita
yang didesain agar orang yang hidup di dalamnya berkompetisi. Bahkan mungkin
institusi sosial tidak bisa hidup tanpa kompetisi.

Sebagai contoh, sekolah tempat kita belajar. Setiap pagi kita harus sudah datang
sebelum jam masuk. Kalau tidak, kita akan mendapat teguran. Jika teguran itu kita
dapat berulang-ulang, bisa-bisa nilai jeblok sehingga tidak naik kelas. Teman sekelas
kita sudah mau lulus, kita masih berteman dengan adek kelas. Datang ke sekolah itu
sendiri sudah berupa kompetisi.

Konflik

Konflik merupakan proses sosial dimana untuk mendapatkan sumber daya atau
keuntungan, satu pihak harus menjegal pihak lain dengan menggunakan ancaman dan
kekerasan. Konflik adalah bagian dari dinamika sosial. Masyarakat yang sedang
berkonflik tensinya naik, sistem sosial tidak stabil dan hawanya panas.
Sebagai contoh, pemain nomor punggung 10 disliding oleh bek lawan hingga bek itu
dikartu merah wasit. Padahal slidingnya nggak kena atau dengan kata lain, no 10
melakukan diving atau pura-pura jatuh. Kiper yang menyaksikan adegan itu dari dekat
langsung mendorong pemain nomor 10 karena tidak fair. Akhirnya aksi saling dorong
terjadi, aksi saling pukul terjadi antar pemain. Sepak bola jadi taekwondo.

Akomodasi

Akomodasi bisa dipahami sebagai bentuk penyelesaian konflik yang terjadi di


masayarakat. Bentuk penyelesaian konflik banyak macamnya. Pada prinsipnya,
hubungan sosial yang berpotensi konflik coba diredam. Proses meredam potensi
konflik agar normal kembali disebut akomodasi.

Sebagai contoh, seorang guru dan seorang murid berdebat tentang definisi suatu
istilah. Guru yakin pendapatnya benar. Murid yang mendapatkan ilmu dari Google
juga yakin pendapatnya benar. Debat memanas karena keduanya sama-sama ngeyel.
Akhirnya murid lain mengangkat tangan menjadi penengah. Akhirnya kedua pihak
mengakui bahwa definisi istilah yang diperdebatkan hanya benar dalam konsteks
tertentu. Bijak sekali.

Sikap memediasi atau menjadi penengah merupakan bentuk akomodasi. Mediasi


merupakan salah satu contoh proses sosial yang cukup sering kita lihat. Akomodasi
sering muncul karena merupakan upaya meredam konflik. Tanpa akomodasi,
masyarakat mudah kacau.

笙ヲ Asimilasi

Asimilasi merupakan proses sosial dimana individu atau masyarakat dengan


karakteristik kultural yang berbeda satu sama lain bertemu, berinteraksi, hidup
berdampingan sehingga terjadi penyelarasan atau peleburan budaya. Hasilnya,
terciptalah karakteristik budaya baru yang merupakan penyelarasan karakteristik
budaya yang berbeda.

Proses asimilasi juga jamak terjadi di masyarakat sebab diferensiasi sosial adalah
kenyataan yang ada dimana-mana. Setiap individu unik, setiap masyarakat juga unik.
Perbedaan karakteristik budaya merupakan keniscayaan dalam kehidupan sosial.

Contoh asimilasi yang terjadi di masyarakat misalnya, mahasiswa yang berasal dari
daerah ngapak studi di negara berbahasa Inggris. Proses asimilasi terjadi ketika ia
berbicara dengan bahasa Inggris yang medok atau ngapak. Asimilasi tersebut terjadi
pada individu. Pada masyarakat, misalnya, orang Jawa yang jadi fasih berbahasa
Sunda setelah kuliah di Nangor.

Contoh proses sosial di bidang kesehatan yaitu

Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial, menurut Melvin Tumin merupakan pengaturan
kelompok masyarakat ke dalam sistem hierarkis atau rangking yang
tidak setara berkaitan dengan kekuasaan, kepemilikan properti,
evaluasi sosial dan gratifikasi. Masyarakat yang terstratifikasi,
menurut Lundberg, ditandai dengan ketidakmerataan yang terlihat
berdasarkan tinggi dan rendahnya posisi sosial seseorang di
masyarakat.

Pendekatan Stratifikasi Sosial

Pendekatan konflik
Pendekatan konflik diterapkan menggunakan teori konflik yang dicetus oleh Karl
Marx. Menurut  Marx semua stratifikasi sosial dalam masyarakat tersusun atas dua
kelompok besar: kelas penguasa (a ruling class) dan kelas pekerja (a subject class),
majikan dan budak, penindas dan yang ditindas. Masing-masing kelas berusaha untuk
memenuhi kepentingannya sendiri sehingga menimbulkan konflik. Kelas penguasa
memiliki kekuasaan atas faktor produksi. Kelas pekerja menjual tenaganya dan
menjadi bagian dari proses produksi. Stratifikasi sosial dengan pendekatan ini sudah
jelas, kelas penguasa, majikan, penindas berada di atas, sedangkan pekerja, rakyat,
dan kelompok yang ditindas berada di kelas bawah. Hubungan sosial kedua kelompok
sosial tersebut bersifat konflik karena keduanya menuntut kepentingannya msiang-
masing. Dengan pendekatan ini, dapat dipahami bahwa stratifikasi atau perbedaan
kelas adalah sumber konflik. Untuk mengantisipasi konflik, perlu upaya mengurangi
kesenjangan sosia antar kelas. Solusi ekstrim dari pendekatan ini bersifat utopis, yakni
menghilangkan stratifikasi atau hierarki sosial di masyarakat.\

Pendekatan fungsionalis
Pendekatan fungsionalis terinspirasi oleh Emile Durkheim dan dielaborasikan secara
sistematis oleh Talcott Parsons. Parsons percaya bahwa tatanan, stabilitas, kerjasama
dalam masyarakat tercipta atas dasar kesepakatan bersama. Kesepakatan tersebut
berdiri diatas apa yang terbaik dan bernilai bagi mereka secara keseluruhan. Sistem
stratifikasi diturunkan dari nilai bersama yang diikuti oleh evaluasi usaha individu.
Oleh karena itu, rangking yang ditempati setiap individu berbeda, tergantung upaya
yang dilakukannya dan evaluasi yang diperolehnya. Namun tetap saja, perbedaan
rangking tersebut berada dalam sebuah sistem sosial yang berbasis nilai kebersamaan.
Talcott Parsons menilai setiap posisi sosial, dari yang paling atas sampai terbawah
memiliki fungsinya masing-masing yaitu mempertahankan berfungsinya sistem sosial.

Stratifikasi sosial dapat diklasifikasikan ke dalam empat bentuk:

1. Perbudakan
2. Feodalisme
3. Kasta
4. Kelas

Anda mungkin juga menyukai