Anda di halaman 1dari 14

FORMULASI TABLET KUNYAH

SERBUK JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc)


Yetti O.K, Sri Handayani, Surban

INTISARI

Jahe merah (Zingiberaceae officinale Rosc) sangat bermanfaat dalam


pengobatan penyakit. Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh tanaman jahe
merah ialah reumatik, menambah nafsu makan, memperkuat lambung,
memperbaiki pencernaan, menghilangkan masuk angin, analgesik, mengatasi
nyeri otot, radang sendi, sakit kepala, meningkatkan stamina dan daya tahan
tubuh, serta migrain.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui formulasi tablet kunyah jahe
merah yang sesuai dengan standar persyaratan tablet.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian laboratorium, dimana
pelaksanaanya (observasi dan pengukurannya) dilakukan di laboratorium yang
merupakan suatu trial dengan observasi utamanya dilakukan dengan
menggunakan peralatan dan metode pada laboratorium. Hasil yang diperoleh dari
penelitian kemudian di lihat pada standar yang ada pada Farmakope/literatur.
Formulasi tablet kunyah yang memiliki sifat fisik tablet yang bagus diantara
ke tiga formulasi adalah formulasi 1. Dengan hasil pengujian massa cetak tablet,
meliputi susut pengeringan 4,505 %, sudut istirahat 38,45 O, kecepatan alir 4,308
gr/det, kompresibilitas 16,66 %, dan hasil uji kualitas tablet, meliputi
keseragaman bobot dengan penyimpangan 5% ± 0,711-0,785 gr dan 10% ± 0,673-
0,823 gr, kekerasan 5,86 kPa, keseragaman ukuran/diameter tablet 1,33 mm, dan
friabilitas 2,38 %.
Kesimpulan penelitian ini adalah semua formulasi tablet kunyah serbuk jahe
merah telah memenuhi standar yang tertera pada standar Farmakope Indonesia
dan literatur yang ada.

Kata Kunci : Jahe Merah, Formulasi Tablet Kunyah, Standar Persyaratan Tablet.

Yetti O.K., dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 15
CERATA Journal Of Pharmacy Science

166 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


I. PENDAHULUAN
Rimpang jahe merah sangat banyak kegunaannya. Terutama sebagai
rempah, industri farmasi dan obat tradisional, industri parfum, industri kosmetika,
dan lain sebagainya (Forry dan Muharnanto, 2004).
Jahe merah (Zingiberaceae officinale Rosc) sangat bermanfaat dalam
pengobatan penyakit. Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh tanaman jahe
merah ialah reumatik, menambah nafsu makan, memperkuat lambung,
memperbaiki pencernaan, menghilangkan masuk angin, analgesik, mengatasi
nyeri otot, radang sendi, sakit kepala, meningkatkan stamina dan daya tahan
tubuh, serta migrain (Muhlizah F, 2008).
Jahe merah mengandung komponen minyak menguap (volatile oil),
minyak tak menguap (non volatile oil), dan pati. Minyak menguap yang biasa
disebut minyak atsiri merupakan komponen pemberi bau yang khas, sedangkan
minyak tak menguap yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen pemberi
rasa pedas dan pahit. Komponen yang terdapat dalam oleoresin merupakan
gambaran utuh dari kandungan jahe, yaitu minyak atsiri dan fixed oil yang terdiri
dari zingerol, shogaol, dan resin (Anonim, 1997).
Kadar minyak pada rimpang berbeda. Kandungan minyak terbanyak
dibagian bawah jaringan epidermis. Semakin ketengah kandungannya semakin
sedikit. Selain itu umur jahe mempengaruhi kandungan minyaknya. Kandungan
minyak meningkat terus sampai mencapai umur optimum (12 bulan). Lewat usia
itu kandungan minyaknya semakin sedikit. Sedangkan bau khas jahe semakin tua
semakin menyengat (Dalimartha, 2000).
Sediaan formula yang banyak dipasarkan dimasyarakat yang berbahan
aktif jahe yaitu dibuat dengan serbuk instan, ginger ale, atau pun dibuat wedang
jahe (Forry dan Muharnanto, 2004).
Penelitian kali ini peneliti tertarik untuk membuat kunyah dari bahan aktif
jahe. Formula tablet kunyah ini diberikan pemanis dan pewarna yang
memungkinkan akan mempengaruhi minat konsumen dalam memilih tablet
kunyah. Karena dengan pemanis dan pewarna dapat memperbaiki dari sifat zat
aktif yang terasa pedas dan warna yang kurang bagus.
CERATA Journal Of Pharmacy Science

176 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


Tablet kunyah dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan residu dengan
rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan, dan tidak meninggalkan rasa pahit
atau tidak enak. Keuntungan tablet kunyah jika dibandingkan sediaan padat oral
lainnya meliputi ketersediaan hayati yang lebih baik, melewati proses disintregasi
dan dapat menghasilkan peningkatan disolusi; kenyamanan pasien dengan
meniadakan kebutuhan air minum untuk menelan; dapat digunakan sebagai
pengganti bentuk sediaan cair jika diperlukan kerja obat (onset) yang cepat,
meningkatkan penerimaan pasien (terutama anak – anak) karena cita rasa yang
menyenangkan dan memiliki keunikan produk dari sudut pandang pemas ar
(Siregar J.P, 2010).

II. METODE PENELITIAN


Alat : Timbangan analitis (Ohaus, capacity 150 g, d: 0,01 g), Timbangan
elektronik (Nagata, kapasitas 120 g), Mesin cetak tablet ( Singel punch) dengan
mesh 13, Alat pengukur susut pengeringan (Loss on drying), Alat pengukur
kecepatan alir dan sudut istirahat, Stopwatch , Alat pengukur kerapatan (Tapped
density), Alat pengukur ketebalan dan diameter tablet/mikrometer (Mitutoyo),
Alat uji kekerasan tablet/Hardnest tester (Erweka type TB-24), Alat uji keregasan
tablet/fribility tester, Termometer, Oven, Alat-alat gelas (Kualitas Farmasetika)
Bahan : Rimpang jahe merah (Pasar Tawangsari, Sukoharjo), Manitol , Sorbitol,
Povidon, Magnesium stearat, Aspartam, Red colour no 40, Aerosil, Kertas
berskala
Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
Data yang digunakan adalah data hasil pengamatan uji susut pengeringan,
uji kecepatan alir dan sudut istirahat, uji kerapatan nyata, uji kerapatan mampat,
kompresibilitas, uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan
tablet, uji friabilitas tablet/friability tester. Uji masa cetak tablet dan uji kualitas
tablet kunyah jahe merah dianalisa dengan standar yang ada pada Farmakope
Indonesia.
Pembuatan granul
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Semua bahan tablet diayak dan ditimbang sesuai dengan kebutuhan
CERATA Journal Of Pharmacy Science

186 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


c) Serbuk jahe, manitol, sorbitol, povidon dan pewarna (pada formula II dan III)
dicampur.
d) Campuran serbuk disemprot dengan alkohol 75% sehingga diperoleh massa
granul.
e) Massa granul dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40o - 50o C.
f) Campuran serbuk diayak dengan mesh 20 menjadi masa granul.
Tabel 1. Formula Tablet Kunyah Serbuk Jahe Merah
Formula I (mg) II (mg) III (mg)

Serbuk jahe 67,5 (9 %) 67,5 (9 %) 67,5 (9 %)


Manitol 285 (38 %) 285 (38 %) 285 (38 %)
Sorbitol 292,5 (39 %) 292,5 (39 %) 292,5 (39 %)
Povidon 75 (10 %) 75 (10 %) 75 (10 %)
Aerosil 3,75 (0,5 %) 3,75 (0,5 %) 3,75 (0,5 %)
Mg stearat 18,75 (2,5 %) 18,75 (2,5 %) 18,75 (2,5 %)
Aspartam 7,5 (1 %) 5,625 (7,5 %) 6,75 (0,90 %)
Red no 40 - 1,875 (0,25 %) 0,75 ( 0,10 %)
(Siregar, 2010)
Formula tersebut merupakan untuk satu tablet, sehingga tablet serbuk jahe
merah mempunyai berat teoritis 750 mg per tablet dan penelitian ini membuat
tablet keseluruhan masing-masing formulasi sebayak 200 tablet.
a. Cara pembuatan tablet kunyah
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Semua bahan tablet diayak dan ditimbang sesuai dengan kebutuhan
3) Serbuk jahe, manitol, sorbitol, povidon dan pewarna (pada formula II dan
III) dicampur.
4) Campuran serbuk diayak pada ayakan nomor 20 mesh menjadi masa
granul.
5) Massa granul dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40o - 50o C
selama 24 jam.
6) Magnesium stearat, aerosil, dan aspartam dicampurkan kedalam massa
cetak hingga homogen.
CERATA Journal Of Pharmacy Science

196 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


7) Massa cetak dicetak dengan mesin cetak tablet E. Korsch dengan punch
13.
b. Pengujian massa cetak tablet
Pengujian massa cetak tablet meliputi:
1) Uji susut pengeringan
2) Uji kecepatan alir dan sudut istirahat
3) Uji kerapatan nyata
4) Uji kerapatan mampat
5) Kompresibilitas
c. Pengujian Kualitas Sediaan Tablet
Pengujian kualitas sediaan tablet meliputi:
1) Uji keseragaman bobot
2) Uji keseragaman ukuran
3) Uji kekerasan tablet
4) Uji friabilitas tablet/friability tester

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Determeminasi Tanaman
Hasil determinasi tanaman yang diperoleh dari pasar Tawangsari
Sukoharjo menunjukan bahwa tanaman yang digunakan dalam formulasi ini benar
merupakan tanaman jahe merah (Zingiber officinale rosc). Hasil determinasi
tanaman dapat dilihat pada lampiran IV.
2. Hasil Pengujian Massa Cetak Tablet
a. Uji susut pengeringan
Hasil uji susut pengeringan massa cetak tablet dapat diperoleh hasil
yang tertera pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil uji susut pengeringan
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 3,16% 3,79% 4,16%
II 5,76% 4,76% 7,02%
III 6,26% 5,45% 4,79%
5.05% 4,66% 5,32%
CV 0,99% 1,7% 0,94%
CERATA Journal Of Pharmacy Science

206 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


b. Uji kerapatan nyata
Hasil uji kerapatan nyata massa cetak tablet dapat diperoleh
hasil yang tertera pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji kerapatan nyata
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 0,390 g/ml 0,384 g/ml 0,396 g/ml
II 0.409 g/ml 0,373 g/ml 0,378 g/ml
III 0,367 g/ml 0,384 g/ml 0,390 g/ml
0,388 g/ml 0,380 g/ml 0,388 g/ml
CV 12.88% 13,16% 12,88 %

c. Uji kerapatan mampat


Hasil uji kerapatan mampat beberapa bagian massa cetak tablet
diperoleh hasil yang tertera pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil uji kerpatan mampat
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 0,463 g/ml 0,454 g/ml 0,471 g/ml
II 0,490 g/ml 0,480 g/ml 0,501 g/ml
III 0,446 g/ml 0,471 g/ml 0,454 g/ml
0,466 g/ml 0,468 g/ml 0,475 g/ml
CV 10,73 % 10,68 % 10,53 %

d. Kecepatan alir dan Sudut diam/istirahat


Hasil uji kecepatan alir dan sudut diam/istirahat massa cetak
tablet dapat diperoleh hasil yang tertera pada tabel 5 dan 6.
Tabel 5. Hasil uji kecepatan alir
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 4,766 g/det 4,235 g/det 4,26 g/det
II 3,900 g/det 3,665 g/det 4,191 g/det
III 4,260 g/det 4,952 g/det 4,378 g/det
4,308 g/det 4,284 g/det 4,283 g/det
CV 1,16 % 1,167 % 1,167 %
CERATA Journal Of Pharmacy Science

216 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


Tabel 6. Hasil uji sudut istirahat
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 38,00 0 39,48 0 39,28 0
II 38,00 0 37,34 0 40,49 0
III 39,35 0 39,35 0 38,65 0
38,35 0 38,72 0 39,47 0
CV 0,13 % 0,129 % 0,127 %

e. Kompresibilitas
Hasil uji kompresibilitas massa cetak tablet kunyah jahe merah
dapat diperoleh hasil yang tertera pada tabel 7.
Tabel 7. Hasil uji kompresibilitas
Formulasi 1 Formulasi 2 Formulasi 3
I 15,79 % 15,42% 15,49%
II 16,53% 22,29% 24,55%
III 17,71% 15,49% 14,09%
16,66% 17,8% 19,37%
CV 0,3% 0,28% 0,26%

3. Hasil Pengujian Evaluasi Tablet


a.Uji keseragaman bobot
Hasil uji keseragaman bobot tablet kunyah jahe merah dapat
diperoleh hasil yang tertera pada tabel 8
Tabel 8. Hasil uji keseragaman bobot
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 0,748 g 0,749 g 0,748 g
II 0,748 g 0,748 g 0,748 g
III 0,748 g 0,748 g 0,748 g
0,748 g 0,748 g 0,748 g
Penyimpangan 5 % ± 0,711-0,785 5 % ± 0,711-0,785 5 % ± 0,711-0,785
10% ± 0,673-0,823 10% ± 0,673-0,823 10% ± 0,673-0,823
CV 6,684 % 6,684 % 6,684 %

b. Uji keseragaman ukuran


Hasil uji keseragaman ukuran diameter dan tebal tablet dapat
diperoleh hasil yang tertera pada tabel 9 dan 10.
CERATA Journal Of Pharmacy Science

226 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


Tabel 9. Hasil uji ketebalan tablet
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 0,54 mm 0,533 mm 0,527 mm
II 0,529 mm 0,527 mm 0,528 mm
III 0,543 mm 0,524 mm 0,515 mm
0,537 mm 0,528 mm 0,523 mm
CV 9,31 % 9,47 % 9,56 %

Tabel 10. Hasil uji diameter tablet


Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 1,33 mm 1,33 mm 1,32 mm
II 1,33 mm 1,33 mm 1,33 mm
III 1,33 mm 1,33 mm 1,33 mm
1,33 mm 1,33 mm 1,33 mm
CV 3,76% 3,76 % 3,76 %

c. Uji kekerasan tablet


Hasil uji kekerasan tablet kunyah jahe merah dapat diperoleh hasil yang
tertera pada tabel 11.
Tabel 11. Hasil uji kekerasan tablet
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 6,24 kPa 6,13 kPa 6,15 kPa
II 5,59 kPa 5,94 kPa 5,69 kPa
III 5,77 kPa 6,26 kPa 5,97 kPa
5,86 kPa 6,11 kPa 5,93 kPa
CV 0,85 % 0,82 % 0,84 %

d. Uji friabilitas/kerapuhan tablet


Hasil uji kerapuhan tablet/friabilitas tablet dapat diperoleh hasil
yang tertera pada tabel 12.
Tabel 12. Hasil uji kerapuhan tablet
Formulasi I Formulasi II Formulasi III
I 2,27 % 3,20 % 3,97 %
II 2,60 % 1,37 % 4,00 %
III 2,28 % 4,28 % 1,99 %
2,38 % 2,95 % 3,32 %
CV 2,1 % 1,7 % 1,5 %
CERATA Journal Of Pharmacy Science

236 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


Tablet kunyah merupakan tablet yang diperuntukan untuk pasien yang
kesulitan dalam menelan tablet secara utuh, atau untuk anak-anak yang belum
bisa menelan tablet. Tablet kunyah merupakan salah satu alternatif.
Kelebihan yang lain dari tablet kunyah adalah memungkinkan untuk ditelan
tanpa membutuhkan air (Ansel, 1989).
1. Pengujian massa cetak tablet
Granul yang dihasilkan harus di evaluasi sifat fisiknya. Sifat fisik granul
akan berpengaruh pada proses pengempaan. Granul dengan sifat alir yang baik
akan berpengaruh memberikan keseragaman bobot tablet yang baik.
Kompaktibilitas granul akan berpengaruh pada kekerasan tablet, dan daya serap
granul akan berpengaruh pada waktu hancur tablet (Sugihartini dkk, 2009).
Evaluasi granul meliputi :
a. Susut pengeringan
Hasil yang diperoleh dari pengujian susut pengeringan didapat perbedaan
susut pengeringan massa cetak tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang
dibuat. Semua formulasi yang dibuat telah memenuhi standar susut pengeringan
massa cetak tablet (< 10 %). Tetapi formulasi nomor 2 dengan persen susut
pengeringan 4,66 (%) adalah formulasi yang memiliki susut pengeringan massa
cetak tablet lebih baik dari formulasi yang lain. Hasil observasi ini dikarenakan
pada formulasi 2 pada waktu pengeringan massa cetak tablet lebih merata pada
penyimpanan dalam petri, sehingga kadar lembab massa cetak tablet terurai oleh
panas dari alat pengering/oven. Menurut Sugihartini (2009), pada proses
pengeringan terjadi perpindahan panas maupun massa. Panas harus dipindahkan
dari lemari pengering ke bahan yang akan dikeringkan untuk memasok panas
laten yang diperlukan untuk menguapan air lembab. Perpindahan massa dilibatkan
dalam diinfusi air dari dalam massa kepermukaan bahan dan selanjutnya dari
permukaan bahan ke aliran udara yang lewat.
b. Waktu alir
Hasil yang diperoleh dari pengujian waktu alir massa cetak tablet didapat
perbedaan sifat alir massa cetak tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang
dibuat. Semua formulasi yang dibuat telah memenuhi standar waktu alir massa
cetak tablet, dengan waktu alir yang baik antara 4-10 g/det. Formulasi nomor 1
CERATA Journal Of Pharmacy Science

246 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


dengan kecepatan alir 4,308 (g/det) adalah formulasi yang memiliki sifat alir lebih
baik dari formulasi yang lain. Menurut pengamatan peneliti di lapangan,
formulasi massa cetak tabet nomor I memiliki bentuk partikel yang lebih baik
dibandingkan Formulasi II dan III. Menurut Sugihartini (2009), bentuk partikel
berpengaruh terhadap gerakan partikel pada waktu pengujiaan sifat alir. Partikel
yang ideal berbentuk bola karena menyebabkan partikel lebih mudah bergerak,
sedangkan partikel yang tidak teratur lebih sukar bergerak sebab mereka saling
berkaitan satu sama lain sehingga membentuk membentuk aglomerasi.
c. Sudut diam
Hasil yang diperoleh dari pengujian sudut diam massa cetak tablet didapat
perbedaan sudut diam massa cetak tablet yang berbeda antara ketiga formulasi
yang dibuat. Semua formulasi yang dibuat telah memenuhi standar sudut diam
massa cetak tablet dengan rata-rata cukup antara 30-40O. Formulasi nomor 1
dengan sudut diam 38,45 (O) adalah formulasi yang memiliki sudut diam cukup
dari formulasi yang lain. Melihat observasi dilapangan hal ini dikarenakan pada
formulasi 1 memiliki massa cetak tablet yang dibuat lebih baik dibandingkan
formulasi lain, yang berhubungan dengan suhu dan ukuran massa cetak tablet.
Pada formulasi II dan III suhu yang diberikan pada saat pengeringan massa cetak
tablet terlalu panas, sehingga masa cetak tablet menjadi rapuh atau menjadi
serbuk. maka pada saat uji sudut diam, massa cetak tablet tidak dapat sempurna.
d. Kompresibilitas
Hasil yang diperoleh dari pengujian kompresibilitas didapat perbedaan
kompresibilitas massa cetak tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang
dibuat. Semua formulasi yang dibuat telah memenuhi standar kompresibilitas
massa cetak tablet, dengan persen kompresibilitas antara 12-18%. Formulasi
nomor 1 dengan persen kompresibilitas 16,66 (%) adalah formulasi yang memiliki
nilai kompresibilitas lebih baik dari formulasi yang lain. Hal ini dimungkinkan
karena pada formulasi 2 dan 3 memiliki serbuk (bulk) yang lebih besar
dibandingkan formulasi 1, sehingga dapat mempengaruhi nilai kompresibilitas
(Voight, 1984).
CERATA Journal Of Pharmacy Science

256 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


2. Uji sifat fisik tablet
Evaluasi sifat fisik tablet dilakukan untuk menjamin kualitas tablet. Maka
sebelum tablet dipasarkan atau dilakukan penyalutan, tablet harus di uji sifat
fisiknya (Sugihartini dkk, 2009). Uji sifat fisik tablet meliputi :
a. Keseragaman bobot
Hasil yang diperoleh dari pengujian ini tidak didapat perbedaan
keseragaman bobot tablet antara ketiga formulasi yang dibuat. Hasil yang didapat
dari pengujian keseragaman bobot tablet semuanya telah memenuhi standar yang
di persyaratkan. Keseragaman bobot yang tidak bersalut dengan bobot rata-rata >
300 mg, maka penyimpangannya tidak boleh ada dua tablet yang mempunyai
penyimpangan 5% dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai
penyimpangan 10%. Hasil yang diperoleh dari pengujian keseragaman bobot
adalah penyimpangan 5% ± 711-785 mg dan penyimpangan 10% ± 673-283 mg,
dengan perolehan nilai rata-rata yang sama pada semua percobaan. Hasil yang
diperoleh dari pengujian keseragaman bobot adalah dengan bobot tablet antara
746-751 mg. Melihat observasi dilapangan, hal ini dikarenakan pada saat
pencampuran bahan dan penyimpanan tablet telah sesuai dengan standar yang
ada. Menurut Lachman (2008), fator-faktor yang dapat menimbulkan masalah
dalam keseragaman bobot suatu tablet yaitu :
1) Tidak seragamnya distribusi bahan obat pada pencampuran bubuk atau
granulasi.
2) Pemisahan dari campuran bubuk atau granulasi selama berbagai proses
pembuatan.
3) Penyimpanan berat tablet.
b. Uji keseragaman ukuran
Hasil yang diperoleh dari pengujian ini didapat perbedaan keseragaman
ukuran tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang dibuat. Semua formulasi
yang dibuat telah memenuhi standar uji keseragaman ukuran tablet, dengan
diameter tablet tidak melebihi tiga kali tebal tablet dan tidak kurang dari empat
per tiga tebal tablet. Hasil pengujian keseragaman ukuran tablet, formulasi yang
baik adalah formulasi nomor 3 dengan diameter tablet 1,32 cm. Menurut
pengamatan peneliti di lapangan, alat cetak tablet telah menggunkan ukuran mesin
CERATA Journal Of Pharmacy Science

266 Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….


cetak tablet dengan punch sesuai dengan ukuran tablet yang akan dibuat. Sehingga
semua ukuran tablet telah memenuhi standar keseragaman ukuran tablet.
c. Uji kekerasan tablet
Hasil yang diperoleh dari pengujian ini didapat perbedaan kekerasan tablet
yang berbeda antara ketiga formulasi yang dibuat. Semua formulasi yang dibuat
telah memenuhi standar kekerasan tablet/range yang diperbolehkan (4-7 kPa).
Hasil yang diperoleh dari pengujian kekerasan tablet yang baik adalah formulasi
nomor 1 dengan nilai kekerasan tablet 5,86 kPa. Menurut pengamatan peneliti di
lapangan, karena pada saat pembuatan tablet dilakukan uji coba kekerasan tablet
untuk mencapai tingkat kekerasan tablet yang di inginkan. Sehingga kekerasan
tablet dapat sesuai dengan standar persyaratan tablet kunyah.
d. Kerapuhan tablet
Hasil yang diperoleh dari pengujian ini didapat perbedaan kerapuhan
tablet yang berbeda antara ketiga formulasi yang dibuat. Semua formulasi yang
dibuat telah memenuhi standar kerapuhan tablet kunyah (< 4%). Formulasi nomor
1 dengan persen kerapuhan tablet kunyah 2,38 (%) adalah formulasi yang
memiliki persen kerapuhan lebih baik dari formulasi yang lain. Hal ini
dimungkinkan karena pada formulasi 1 tidak menggunakan zat tambahan pewarna
yang dapat mengakibatkan formulasi menjadi lembab kembali pada saat
penyimpanan sebelum dilakukan uji kerapuhan tablet (Voight, 1984).

IV. KESIMPULAN
Hasil penelitian yang diperoleh dari ke tiga formulasi tablet kunyah jahe
merah adalah sebagai berikut :
1. Semua formulasi tablet kunyah serbuk jahe merah telah memenuhi standar
persyaratan tablet yang ada pada Farmakope.
2. Sifat fisik tablet kunyah serbuk jahe merah yang paling bagus dari ke tiga
formulasi adalah formulasi tablet kunyah nomor 1.
3. Massa cetak formulasi tablet kunyah serbuk jahe merah yang paling bagus
diantara ke tiga formulasi adalah formulasi tablet kunyah nomor 1.
CERATA Journal Of Pharmacy Scie n 27
Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. 2006. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia. Jakarta.

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.

Anonim. 1997. Materia Medika Indonesia. Jilid II. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 1999. Peraturan Perundang – Undangan Dibidang Obat Tradisional.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi V. terj. Farida
Ibrahim. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Aulton, M. E., 1988. Fharmaceutics: The Science of Dosage Form Desaign.


Churcill Livingstone Inc. New York.

Dalimartha, S., 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. Trubus
Agriwidya. Jakarta.

Forry, Murhananto. 2004. Budi Daya, Pengolahan, dan Perdagangan Jahe.


Cetakan XIII. Penebar Swadaya. Jakarta.

Haryanto, Sugeng. 2009. Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Cetakan I.


Palmall. Yogyakarta.

Lachman, Leon, Lieberman, Herbert A, and Kanig, Joseph L. 1994. Teori dan
Praktek Farmasi Industri II. Edisi III. Terj. Siti Suyatmi. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.

Lieberman, Herbert A, Rieger, Martin M, and Banker, Gilbert S. 1996.


Pharmaceutical Dosage Form: Disperse System. Vol 2. Marcel Dekker,lnc.

Maryani, Suharmial. 2002. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Penyakit Pada Usia
Lanjut. Cetakan II. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Muhlisah, Fauziah. 2008. Tanaman Obat Keluarga. Cetakan II. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.


Jakarta.
CERATA Journal Of Pharmacy Science 28
Yetti O.K., dkk., Formulasi Tablet Kunyah…….

Siregar, J. P. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar – Dasar Praktis.


Cetakan 2010. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Sudjana, M. A. 1994. Desain dan Analisis Eksperimen. Edisi II. Tarsito.


Bandung.

Sugihartini, dkk. 2009. Formulasi Dan Teknologi Sediaan Padat. Edisi Revisi.
Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.

Syukur, Hernani. 2001. Budi Daya Tanaman Obat Komersial. Cetakan I. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Voight, R., 1984. Buku Pelajaran Teknolog Industri. Edisi V. terj S.N Soewandi.
Gadjah Mada University. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai