100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
152 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan obat kadaluarsa dan rusak di Puskesmas Wani. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, kebijakan, sasaran, dan prosedur penghapusan dan pemusnahan obat TB yang sudah kadaluarsa dan rusak secara fisik. Prosedurnya meliputi pemisahan, pelaporan, pengajuan usulan penghapusan, pengeluaran dari inventaris, usulan pemusnahan, dan pelaks
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan obat kadaluarsa dan rusak di Puskesmas Wani. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, kebijakan, sasaran, dan prosedur penghapusan dan pemusnahan obat TB yang sudah kadaluarsa dan rusak secara fisik. Prosedurnya meliputi pemisahan, pelaporan, pengajuan usulan penghapusan, pengeluaran dari inventaris, usulan pemusnahan, dan pelaks
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan obat kadaluarsa dan rusak di Puskesmas Wani. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, kebijakan, sasaran, dan prosedur penghapusan dan pemusnahan obat TB yang sudah kadaluarsa dan rusak secara fisik. Prosedurnya meliputi pemisahan, pelaporan, pengajuan usulan penghapusan, pengeluaran dari inventaris, usulan pemusnahan, dan pelaks
RUSAK No dokumen : No. Revisi :- SOP Tanggal : Terbit Halaman :
Puskesmas Dian Andriani, SKM
Wani Nip.19840216 200604 2012
PENGERTIAN Tindakan pemusnahan dan penghapusan obat TB yang sudah
melampaui batas waktu penggunaan (kadaluarsa) dan OAT yang secara fisik tidak dapat di gunakan karena berubah warna, bentuk, kemasan(rusak) TUJUAN - Menghindari Pembiayaan (Biaya Penyimpanan, Pemeliharaan, penjagaan Obat yang kadaluarsa yang tidak layak (Rusak) - Melindungi Petugas, msyarakat dan Lingkungan akibat barang rusk dan kadaluarsa. KEBIJAKAN - Undang-Undang Nomor 23 tahun 2009 twntang Kesehatan - Keputusan Mentri KesehatanRepublik Indinesia nomor 364/ menkes/SK/V/2009 Tentang pedoman Penanggulangan Tuberculosis(TB) - Peraturan Pemerintah No 40 tahun1991 tentang penanggulangan wabah penyakit Menular - Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 203/Menkes/SK/III/1999 Tentang Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
SASARAN Pengelola Farmasi
TIM DOTS PROSEDUR 1. Petugas gudang Obat Farmasi membuat daftar Obat Anti TB yang akan Di Hapus atau di hancurkan beserta Alasannya Rusak Ataukah kadaluarsa 2. Petugas Memisahkan barang yang rusakdan Kadaluarsa 3. Melaporkan pada dinas kesehatan mengenai obat anti TB yang akan di hapus 4. Kepala dinas Kesehatan mengajukan usulan penghapusan Kepada Gubernur/Bupati/Walikota sesuai dengan tingkat pemerintah untuk persetujuan penghapusan. 5. Setelah panitia melaksanakan penghapusan (dengan berita acara), pengelolaan barang dan obat mengeluarkan obat tersebut dari daftar inventaris. 6. Selanjutnya mengusulkan barang yang sudah di hapus untuk di musnahkan 7. Setelah mendapat persetujuan pejabat yang berwenang Obat Anti Tuberkulosis di musnahkan 8. Pemusnahan dilakukan dengan cara: - Pemendaman di dalam tanah - Pembuangan ke saluran air kotor - Enkapsulasi: Obat dimasukan kedalam Drum baja/berlapis plastic kemudian di isi semen, kapur,batubara kemudian di tambah air - Insinerasi: Dengan menggunakan mesin insenerator - Inersiasi: Tablet dan pil di keluarkan dari blstenya, lalu di rendam di dalam air, di campur semen dan kapur sehingga terbentuk pasta, kemudian di kubur di tanah. UNIT TERKAIT Unit DOTS, Poli Paru, Laboratorium