Anda di halaman 1dari 1

PENJARINGAN SUSPEK PASIEN TB

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/1
UPT Puskesmas Yuslina Siahaan, SKM
Siborongborong NIP. 19800713200502 2 004
PENGERTIAN Merupakan upaya untuk menjaring pasien-pasien yang dicurigai menderita TB
(suspek pasien TB) di Puskesmas Siborongborong.
TUJUAN Sebagai acuan tata laksana menjaring pasien dicurigai menderita TB (suspek
pasien TB).
KEBIJAKAN Bahwa seluruh pelaksana pelayanan di tiap urut pelayanan di Puskesmas
Siborongborong mempunyai kewajiban untuk menjaring pasien-pasien yang
memiliki gejala menderita TB (suspek pasien TB).
PROSEDUR 1. Pasien dengan gejala sebagaimana di bawah ini harus dianggap sebagai seorang
suspek pasien TB
a. Batuk terus menerus > 2 minggu
b. Batuk berdahak, kadang bisa disertai darah
c. Dapat disertai demam meriang > 1 bulan, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringat malam tanpa aktifitas.
d. Pasien dengan gejala TB ekstra paru (sesuai organ yang diserang,
pembesaran kelenjar limfe multiple, gibbus, skrofuloderma, dll).
2. Pelaksana pelayanan kesehatan (staf medis dokter / staf perawat), apabila
menemukan pasien dengan gejala sebagaimana tersebut di atas :
 Catat data identitas suspek pasien TB pada form TB-06
 Buatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P (form TB-05), untuk
penegakan diagnosis.
 Buatkan lembar permintaan pemeriksaan penunjang lainnya, sesuai
indikasi (foto thorax / histo-patologi / patologi-anatomi, dll).
 Dilakukan konseling dan edukasi mengenai : pentingnya dilakukan 2 x
pemeriksaan dahak dan cara mengeluarkan dahak yang benar.
 Dan pasien dipersilahkan ke laboratorium / radiologi.
 Setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak S-P, maka data hasil
pemeriksaan dahak di catat pada form TB-06.
3. Suspek pasien TB selanjutnya dilakukan penegakan diagnosis oleh staf
medis dokter penanggung jawab perawatan pasien tersebut.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Laboratorium
4. IGD

Anda mungkin juga menyukai