MASYA
RAKAT
• Penanaman
• Pemeliharaan
Penambahan Luas Bukaan Tambang per Tahun: Undang-Undang 3 Tahun 2020 [Pasal 99 ayat (3) huruf a]:
• Berizin: 14 – 32 ribu ha (rata-rata 25 ribu ha). • Keseimbangan antara lahan yang akan dibuka dan lahan yang
• Tanpa izin: 2,5 - 28 ribu ha (rata-rata 10 ribu ha). sudah direklamasi
PERLU INTERVENSI PERCEPATAN PEMULIHAN BEKAS TAMBANG
• Total: antara 21 – 60 ribu ha (rata-rata 35 ribu ha).
SEBARAN BUKAAN TAMBANG
APL/LUAR KAWASAN HUTAN DALAM KAWASAN HUTAN
NO PROVINSI TOTAL
WIUP IZIN DICABUT NON WIUP SUB TOTAL WIUP IPPKH NON IPPKH IZIN DICABUT NON WIUP SUB TOTAL
5 Provinsi Terluas Bukaan 1 ACEH 665 182 847 847
Tambangnya: 2
3
BALI
BANTEN 55 19
313
306
313
380
2
77
2
77
316
457
• Kalimantan Timur (161.708 ha; 4 BENGKULU 1.612 518 2.130 1.504 810 694 542 2.046 4.176
5 DI YOGYAKARTA 32 32 32
86% berizin) 6 GORONTALO 28 28 208 96 112 208 236
Luas daratan Kep. Bangka Belitung = 1.642.000 ha → 154.486 (9,4%) Luas bukaan tambang = 810.292 ha
Luas daratan Kalimantan Timur = 12.726.752 ha → 161.708 (1,3%) Luas bukaan tambang 7 provinsi prioritas = 644.635 ha (80%)
Luas daratan Kalimantan Barat = 14. 680.700 ha → 84.459 (0,6%)
Air Topografi/Relief
Manfaat lain:
Pengomposan dari pemanenan tanaman floating
untuk pemupukan lahan reklamasi
PEMULIHAN LINGKUNGAN OLEH PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
PEMBANGUNAN LAHAN BASAH BUATAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH PERTAMBANGAN
pH : 6,7
Manfaat lain:
• Solusi pengolahan dan reklamasi
lubang tambang
• Peningkatan tutupan vegetasi
pH : 4
Gempol
Sebaran Bukaan Tambang dan Status Izin (Jatim)
Pelaksana Pemulihan Kerusakan Lingkungan
Pasal 51 ayat (1) UU 32/2009
Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup.
Pelaksanaan pemulihan
dilakukan oleh
pemegang Izin dengan
supervisi KLHK
AGROFORESTRI
Lahan bekas tambang batu gunung
KUNINGAN – JAWA BARAT
RENCANA PENGEMBANGAN:
Lahan basah buatan untuk pengolahan air limbah ternak
Setelah (gas metan)
RUANG TERBUKA HIJAU
Lahan bekas tambang emas
LANDAK – KALIMANTAN BARAT
Sebelum
RENCANA
PENGEMBANGAN: Setelah
Pembangunan
Tempat Persemaian Penanaman:
(Replikasi Pemulihan) • Tanaman hutan
• Tanaman buah-buahan
KRITERIA
PENGENDALIAN KERUSAKAN LAHAN
(PERTAMBANGAN)
Peraturan Menteri LHK No. 1 Tahun 2021
IPR
PERENCANAAN PERSETUJUAN LINGK (MENGELOLA LH BERSAMA MENTERI)
SUSPENSI
PP 22/2021 - PPPLH (PENANGGUHAN – PENUNDAAN:
DDDTLH)
Aspek Manajemen
Aspek Manajemen
Aspek Teknis
Kondisi Sarana Pengendali Erosi
Aspek Teknis
KEHATI
Logam Sempadan
Sumber Air
Sedimentasi
AIR
1 2 3 4 5 6
Potensi Batuan Pengelolaan Area Nilai
Rencana dan Realisasi Stabilitas Geoteknik Pengendalian Erosi Potensi Bencana
Pencemar Konservasi Tinggi
K1-K2 K3 K4 K5 K6
TAHAPAN KEGIATAN
❑ Kajian kebencanaan
❑ Jarak lokasi kegiatan
dengan pemukiman
/ fasilitas umum
❑ SOP tanggap darurat
bila terjadi bencana
akibat kegiatan usaha
❑ Perlindungan Sumber Air:
monitoring
PENILAIAN KRITERIA KERUSAKAN LAHAN (5/5)
No Kriteria/Parameter 10 8 7 6 5 2 0
K6 Revegetasi dan Potensi
Kebencanaan
3. Risiko terhadap Sumber Risiko rendah Risiko tinggi
Air
Terdapat kajian hidrogeologi. Tidak melakukan pengendalian
Melakukan pemantauan debit air/tinggi permukaan air dan sedimentasi pada sungai, risiko terhadap sumber air
danau, mata air, pantai, sumur pantau, dan sumur masyarakat.
Kondisi tutupan vegetasi pada sempadan sungai, sekitar danau, sempadan pantai, dan
sekitar mata air (>90%).
Tidak mencampur aliran air permukaan dari tambang dengan aliran alami
TERIDENTIFIKASI HASIL DRONE – KLARIFIKASI
PERINGKAT
BIRU MERAH HITAM
Semua tahapan/lokasi tambang Tidak semua tahapan/lokasi tambang tidak potensi rusak Lebih dari 50% dari
tidak potensi rusak semua tahapan/lokasi
Kurang dari 50% dari semua tahapan/lokasi tambang potensi tambang potensi rusak
rusak berat berat
Twitter Web
@Kementerian LHK https://ppkl.menlhk.go.id
Facebook Instagram
Ditjen PPKL ditjenppkl_klhk
DIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN