Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KASUS BERITA HOAX DALAM ADMINISTRASI ISLAM

Dosen Penguji : Nur Hasanah Ismatullah, M.Pd, M.Si

Disusun Oleh :

ADE JULIA NINGSIH PUA DAWE (21010221)

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


“SYAMSUL ULUM SUKABUMI”
2021/2022

1
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................iii

A. Latar Belakang ..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….4

A. Kasus berita hoax dalam pandangan Administrasi Islam .............................4


B. Pandangan mengenai fenomena hoax ...........................................................5
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................6

Kesimpulan .........................................................................................................6
Daftar Pustaka ……………………………………………………………..........7

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Informasi merupakan bagian penting dari kehidupaan manusia yang dibentuk


oleh kebutahan manusia dalam berinteraksi baik dalam hal ritual ( ibadah ),social
maupun Ilmu pengetahaun dan tekhnologi. Dalam dunia konvensional informasi
didapat melalui lisan dan tulisan. Kondisi tersebut mendominasi kehidupan manusia pra
modern. Kondisi tersebut berubah total setelah manusia menemukan tekhnologi
Informasi yang dimulai penemuan radio,telegraf, telepon,televisi,internet dan
handphone.

Informasi atau berita yang marak terjadi saat ini adalah banyak beredarnya berita
HOAX di berbagai media baik itu media cetak maupun media online. Mirisnya,
kebanyakan dari masyarakat kurang peduli dengan adanya hal tersebut.Kebanyakan dari
masyarakat bisa dengan mudah mempecayai berita hoax dan tak segan segan untuk
menyebarluaskan kepada khalayak. Berita hoax adalah berita palsu yang diada adakan
atau diputar balikkan dari realitas sesungguhnya. Banyak kasus atau peristiwa yang
sebenarnya tidak trjadi namun diangkat menjadi sebuah berita dan dikemas sebaik
mungkin agar khalayak tertarik untuk membacanya. Hal seperti ini sangat bertentangan
dengan dunia Administrasi Islam yang sudah termasuk pelanggaran syariat Islam karena
telah melakukan penipuan public, dan dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Berita Hoax Dalam Pandangan Administrasi Islam

Dalam perspektif pemikiran Islam, Hoax adalah pembohongan public atau


penyebaran informasi yang menyesatkan dan bahkan menistakan pihak lain.Pembuat
hoax digolongkan sebagai pihak yang merugikan orang lain dan hoax yang dibuatnya
dikategorikan sebagai Hadistul Ifki atau berita bohong. Berita itu disampaikan atau
diceritakan kembali kepada orang lain melalui kata atau gambar.Hoax dalam Bahasa
Arab dikenal dengan kata afik (dusta atau kebohongan),tan (dusta, kebohongan,
mengejutkan), kazaba (berdusta; mendustakan/mengingkari). Terdapat pula kata Gharra
yang berarti menduga sesuatu adalah baik padahal sebenarnya ia buruk. Gharrahum
adalah penipuan yang dikemas dalam nasihat atau pemberian harapan menyangkut
sesuatu yang mustahil. Ghuruuran berarti sesuatu yang dari luar menyenangkan, tetapi
di dalamnya terkandung hal hal yang sangat merugikan. Aktivitasnya menggambarkan
sesuatu yang indah dan menyenangkan hati, tetapi akibatnya adalah bencana. Kata
berita sendiri juga diartikan dalam Bahasa Arab dikenal dengan kata Naba’ yang
digunakan dalam arti berita yang penting. Terdapat pula kata Khabar yang berarti kabar
secara, baik penting maupun tidak. Terdapat pula kata Hadist yang berarti sesuatu yang
baru. Sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain.

Kejadian kasus berita hoax, bukan hanya terjadi pada masa sekarang tetapi telah
terjadi dari zaman Nabi sampai pada masa Khalifah khalifah sesudahnya. Nabi
Muhammad pernah menjadi sasaran kejinya hoax. Seperti hoax yang disebarkan Ketika
perang Uhud sedang berkecamuk, tiba tiba terdengar berita bahwa Nabi Muhammad
telah terbunuh. Sungguh berita itu sangat mengejutkan para sahabat yang sedang
berperang dan terjadi kegoncanagn yang cukup besar hingga ada sahabat yang

4
meninggalkan medan perang. Inilah salah satu penyebab besar banyaknya umat Islam
dalam perang Uhud. Kemudian hoax yang paling keji yang disebarkan oleh orang orang
munafik adalah hoax kepada istri Nabi, Aisyah atau yang sering disebut dengan
Hadisatul Ifki. Selain itu, masuh banyak kejadian kasus berita hoax pada zaman nabi
dulu. Sungguh bahayanya hoax karena dapat menimbulkan keresahan dengan
penyampaian berita yang tidak benar, sehingga ada bebrapa Ayat yang menjelaskan
mengenai larangan menyebarkan berita hoax yang artinya; “ Dan siapa diantara mereka
yang mengambil bagian yang terbesar dalam peniaran berita bohong itu, baginya Azab
yang besar ”(QS. An-Nur;11)

B. Pandangan Fenomena Hoax

Fenomena Hoax yang marak terjadi di Indonesia saat ini yang bahkan juga terjadi
diberbagai Negara lain, tak luput dari karakteristik masyarakat khususnya Indonesia
yang senang berbagi informasi dari sedikitnya 170 juta masyarakat Indonesia memiliki
minimal satu ponsel atau setidaknya satu SIM Card, dengan demikian mereka bisa
berbagi informasi dengan cepat. Kasus hoax yang telah terjadi lamanya pada zaman
Nabi juga semata karena karakteristok masyarakat yang dengan mudahnya menerima
informasi tanpa melihat kejelasannya terlebih dahulu. Keniscayaan internet yang
bersentuhan dengan dunia maya merupakan bagian dari revolusi tekhnologi yang bisa
berdampak dan bermata ganda baik dan buruk. Mudahnya berita berita palsu dibuat oleh
oknum berkepentingan tentunya membuat resah masyarakat awam yang terkadang
termakan berita bohong secara mentah mentah tanpa mencari tahu kebenarannya
terlebih dahulu. Informasi benar dan salah menjadi campu aduk. Islam telah mewanti
akan bahaya berita bohong (hoax) ini dalam Al- Qur’an maupun dalam Al- Hadist.
Allah SWT. Sebagai pencipta yang bersifat Rahman dan Rahim telah menurunkan
petunjuk yang dapat kita usahakan dan kita fahami, kita fikirkan, kita himpun sebagai
ilmu yang kita hayati dan kita amalkan, oleh karenanya kita harus lebih cerdas dalam

5
memilih dan memilah informasi, dan memahami penggunaan internet secara positif,
bagaimana bisa mengajar dan mengajak masyarakat untuk memahami bahaya
penyebaran hoax dari sisi Hukum, Agama, Kesusilaan dan Kesopanan.

BAB III

PENUTUP

A .Kesimpulan

Dari banyaknya peristiwa penyebaran berita hoax yang telah dijelaskan diatas baik
dari zaman Nabi maupun zaman sekarang,dapat kita simpulkan bahwa penyebaran
berita berita yang tidak benar sanagatlah berbahaya dan meresahkan.Dari hal hal yang
terjadi, kita sebagai pengguna social media harus menjadi netter yang cerdas dan lebih
selektif dan lebih berhati hati atas segala berita ataupun segala informasi yang tersebar.
Diharapkan juga agar tidak langsung percaya atas berita atau informaasi yang didengar.
Dan bagi pengguna social media yang sering membagikan berita berita yang belum
tentu kebenarannya,sebaiknya jangan tergesa gesa, kta harus terlebih dahulu mengetahui
benar atatu tidaknya berita tersebut. Karena pelaku hoax sangat bertentangan dengan
syariat Islam. Islam sangat melarang keras adanya hoax karena ada kebohonhan dan
kedustaan didalamnya yang berakhir denagan keresahan.

6
DAFTAR PUSTAKA

‘Aisyah. “Berita Bohong (Hoax) Dalam Pandangan Hukum Islam”, Jurnal Hukum dan Ekonomi
Syari’ah, Vol. 4, No. 1. Afrilia, Sella, dkk. “Pandangan al-Qur’an Terhadap Realitas Hoax,”
Skripsi. Bogor: Program Studi IAT STAI Al-Hidayah, 201

Anda mungkin juga menyukai