Anda di halaman 1dari 5

MARAKNYA KASUS PEMBACOKAN DI KALANGAN REMAJA DI KOTA

SUKABUMI

MAKALAH
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun
sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukannya sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja
hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-
sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan
kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Akhir-akhir ini, kita sering melihat
arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita,
yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering
kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, pembacokan penyebaran narkotika,
pemakaian obat bius, minuman keras, penjambretan yang dilakukan oleh anak-anak yang
berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan
lain sebagainya. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini
semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan
perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif,
yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di
kalangan remaja.1

1
Kang Wartam, “Contoh Makalah Tentang Kenakalan Remaja | PENGANTAR BAHASA INDONESIA,”
2014, http://pengantar-bahasa-indonesia.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-tentang-kenakalan-remaja.html.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Remaja

remaja atau ‘’adolescence’’ berasal dari bahasa latin ‘’adolescere’’ yang berarti
‘’tumbuh’’ menjadi dewasa’’. Apabila diartikan dalam konteks yang lebih luas, akan
mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.

Masa remaja menurut Hurlock (1997) diartikan sebagai suatu masa transisi atau
peralihan, yaitu periode dimana individu secara fisik maupun psikis berubah dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa.

MenMasa urut Psikolog G. Stanley Hall “ adolescence is a time of “storm and stress
“. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan jiwa”, yaitu masa di
mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan emosional pada seseorang yang
menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta
menimbulkan konflik dengan lingkungannya.2

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah
masa perkembangan transisi dari anak-anak menuju dewasa yang diliputi perubahan biologis,
kognitif, dan sosial, sehingga masa remaja dianggap sebagai masa krisis dan badai, penuh
tekanan, penuh konflik dan perubahan suasana hati.

B. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja uvenile Delinquency ialah kejahatan/kenakalan yang dilakukan oleh anak-
anak muda dan merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada remaja yang

disebabkan oleh salah satu bentuk pengabdian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan
bentuk tinglah laku yang menyimpang.

2
Miftahul Jannah, “Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam,” Psikoislamedia : Jurnal
Psikologi 1, no. 1 (2017): 243–56, https://doi.org/10.22373/psikoislamedia.v1i1.1493.
BAB III

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai