Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROSES ANDON NIKAH DAN ADMINISTRASI PERNIKAHAN


BAGI WARGA NEGARA ASING (WNA)
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Administrasi Perkawinan dan Wakaf
Dosen Pembimbing: Rina Septiani, SHI, MA.Hk

Disusun Oleh : Kelompok V


Endah Sri Purwanti
Jahidin
Shoima Wardah

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI AHWALUS SYAKHSIAH


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA (UNUSIA)
KAMPUS C KEDOYA – JAKARTA BARAT
TAHUN AKADEMIK 2017 – 2018
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang kami
mengucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad saw. sang pembawa rahmat bagi seluruh alam, juga kepada
keluarga dan para sahabatnya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini. Selanjutnya, ini adalah makalah Proses Andon Nikah Dan Administrasi
Pernikahan Bagi Warga Negara Asing (WNA) yang telah di susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Administrasi Perkawinan dan Wakaf dengan dosen pembimbing Ibu Rina
Septiani, SHI, MA.Hk Makalah ini menjelaskan secara ringkas mengkaji tentang Proses
Andon Nikah Dan Administrasi Pernikahan Bagi Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia.
Kami berharap ridha-Nya dalam mencari ilmu dengan menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah senantiasa
mengiringi kami dalam mengkaji ilmu disini. Kritik dan saran yang membangun selalu kami
harapkan untuk perbaikan diri dan kualitas keilmuan penyusun kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan meningkatkan kualitas
perkembangan pendidikan dalam negeri. Mohon maaf atas segala kekurangan yang
melingkupi tulisan sederhana ini. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah. Dia-lah
sebaik-baik penolong.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 25 Maret 2018

i
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Andon Nikah........................................................................................................... 3
B. Administrasi Pernikahan Bagi Warga Negara Asing (WNA)................................ 4

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 8

A. Kesimpulan............................................................................................................. 8
B. Saran....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi umat Islam Syari’ah adalah tugas umat manusia yang menyeluruh
meliputi moral, teologi dan etika pembinaan umat, aspirasi spiritual, Ibadah formal
dan ritual yang rinci. Syari’ah mencakup semua aspek hukum publik dan perorangan,
kesehatan dan bahkan kesopanan dan akhlak. Syari’ah adalah sistem hukum yang
bersifat alamiyah yang sifatnya mendunia tidak dibatasi oleh sekat teritorial tertentu
dan siap diterapkan disetiap kurun waktu dan tempat. Hal ini dikarenakan watak
sumber hukumnya yang bersifat elastis sehingga memungkinkan kita untuk mencari
penyelesaian atas setiap masalah yang dihadapi, kapan dan dimana saja. Sebenarnya
melaksanakan hukum Islam berarti melakukan reformasi pemikiran dan inovasi
pembahasan secara terus-menerus untuk menemukan yang baru dan yang relevan
dengan hukum-hukum syara’. Lebih dari itu, hukum Islam adalah ciptaan Allah swt.
yang Maha Tahu tentang kondisi manusia, bersifat universal, kekal serta terlepas dari
segala pengaruh hawa nafsu dan kepentingan sepihak.
Allah swt. sudah mengatur mengenai Rejeki, Ajal dan Jodoh kepada setiap
orang yang hidup di muka bumi ini. Jodoh memang sebuah misteri, termasuk cara
bertemunya, dengan siapa dan dari mana asalnya. Banyak kisah yang sepertinya tidak
masuk akal, dan pada akhirnya penantian berakhir di pelaminan dengan seseorang
yang sama sekali tidak punya cerita sama dengan hidup kita. Tidak cuma beda hobi,
beda tempat sekolah, beda kantor tapi juga beda daerah asal. Kalau begini ceritanya,
tidak cuma beda prosesi adat saat pernikahan, tapi juga ada yang perlu diurus untuk
bisa mendapatkan buku nikah.
Menikah secara sah dan diakui negara memang mengharuskan kita untuk
mengurus beberapa surat melalui birokrasi kantor pemerintah. Salah satunya yang
harus kita tahu adalah jika kita dan pasangan berasal dari daerah yang berbeda dan
akan melangsungkan pernikahan di daerah asal Calon Pengantin Wanita (CPW) atau
sebaliknya dan ada surat yang wajib dibawa Calon Pengantin Pria (CPP). Jadi, ada
prosedur dan birokrasinya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud
mengangkat topik tersebut dalam sebuah karya tulis makalah dengan judul Proses

1
Andon Nikah Dan Administrasi Pernikahan Bagi Warga Negara Asing (WNA) di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah diatas, kami sebagai penulis dapat
menguraikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Proses Andon Nikah?
2. Bagaimana Proses Administrasi Pernikahan Bagi WNA?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis dapat mendeskripsikan tujuan
dari pembahasan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Bagaimana Proses Andon Nikah.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Proses Administrasi Pernikahan Bagi
WNA.
3. Untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang Perdata Islam.

2
BAB II
PROSES ANDON NIKAH DAN ADMINISTRASI PERNIKAHAN
BAGI WARGA NEGARA ASING (WNA)

A. Andon Nikah
Andon Nikah atau sering disebut dengan SNN atau Surat Numpang Nikah.
Surat ini dikeluarkan jika pemohon dalam hal ini CPP atau Calon Pengantin Pria akan
melakukan pernikahan bukan di daerah asalnya sendiri melainkan di daerah asal CPW
atau Calon Pengantin Wanita.1
Pada tiap daerah mungkin akan ada sedikit perbedaan terutama dalam hal
biayanya. Namun pada intinya surat numpang nikah ini dikeluarkan dari KUA atau
Kantor Urusan Agama yakni kantor yang melaksanakan sebagian tugas kantor
Kementrian Agama Indonesia di Kabupaten dan Kota di bidang urusan Agama Islam
dalam wilayah Kecamatan. KUA dari tempat calon pengantin pria mengeluarkan surat
numpang nikah yang akan ditujukan ke KUA tempat tinggal calon pengantin wanita.
Untuk mendapatkan surat dari KUA ini ada beberapa prosedur yang harus
dilalui dalam birokrasi KUA di Indonesia adalah sebagai berikut:2
1) Membuat surat pengantar di RT/RW dimana calon pengantin pria tinggal.
Langkah awal untuk mendapatkan surat Numpang Nikah dimulai
dengan mendapatkan surat pengantar dari RT/RW setempat. Biasanya ketua
RT sudah mempunyai Template atau Format khusus untuk pembuatan surat
Numpang Nikah dengan di Stempel.
2) Ke kantor kelurahan untuk mendapatkan surat pengantar
Selanjutnya adalah menuju ke kantor kelurahan untuk mendapatkan
surat pengantar dan menyertakan surat pengantar yang telah didapatkan dari
RT/RW seperti dijelaskan pada langkah sebelumnya, di kantor kelurahan ini
akan mendapatkan surat pengantar untuk selanjutnya diserahkan ke KUA.
3) Mendapatkan surat Numpang Nikah di KUA.
Langkah terakhir adalah datang ke KUA untuk mendapatkan surat
Numpang Nikah dan menyiapkan hal-hal yang sudah disebutkan di atas serta
informasi nama lengkap CPW, nama lengkap ayah CPW dan alamat lengkap
1
Arif Yusodipuro, Saya Terima Nikahnya (Panduan Mempersiapkan dan Menjalani Pernikahan Islami) PT.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2010
2
Arif Yusodipuro, Saya Terima Nikahnya (Panduan Mempersiapkan dan Menjalani Pernikahan Islami) PT.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2010
3
CPW.3 Hal ini nantinya akan ditanyakan oleh pihak KUA setelah itu, surat
pengantar alias surat Numpang Nikah bisa didapatkan. Surat inilah yang nanti
akan di bawa saat mendaftarkan diri di KUA daerah asal CPW sebagai salah
satu syarat dapat melangsungkan pernikahan di daerah asal CPW.
4) Mengunjungi KUA yang akan dijadikan tempat Pernikahan
Setelah mendapat surat pengantar rekomendasi numpang nikah, yang
diperlukan selanjutnya adalah mengunjungi KUA yang akan dijadikan tempat
pernikahan akan berlangsung dengan syarat surat rekomendasi pindah nikah
dari KUA asal. Kemudian nanti akan diminta fotocopy KTP, KK, Ijazah
terakhir, Akta Kelahiran dan Foto berwarna (2x3 dan 3x4).4

B. Proses Administrasi Pernikahan Bagi Warga Negara Asing (WNA)


Setiap Warga Negara Indonesia (WNI) memang memiliki kebebasan untuk
menikah dengan siapapun selama itu memang disetujui oleh pihak keluarganya dan
juga sah di mata hukum, termasuk menikah dengan Warga Negara Asing (WNA)
sekalipun. Namun tentunya yang perlu diingat di sini apabila bermaksud menikah
dengan Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia ialah melengkapi dan mengikuti
peraturan yang sudah ditetapkan oleh hukum Indonesia sendiri serta memenuhi syarat
syarat dalam akad nikah.5
Peraturan akan pernikahan dengan Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia
diatur dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, dimana pernikahan
yang dilakukan antara Warga Negara Indonesia (WNI) dengan Warga Negara Asing
(WNA) disebut sebagai perkawinan campuran. Adapun berbagai dokumen dan
persyaratan yang harus dipenuhi secara administrasi untuk melaksanakan perkawinan
campuran tersebut di KUA bagi yang beragama Islam, diantaranya menikah di KUA
dengan WNA.

1. Persyaratan Menikah di KUA dengan Warga Negara Asing (WNA)

3
https://www.hipwee.com/wedding/4-alur-mengurus-surat-numpang-nikah-ini-perlu-lho-kalau-kamu-dan-
calon-beda-daerah/ diakses pada hari senin tanggal 20 Maret 2018.
4
Http://Www.Seputarpernikahan.Com/Wajib-Baca-Ketahui-Syarat-Dan-Cara-Mengurus-Surat-Numpang-
Nikah/ Diakses Pada Tgl 20 Maret 2018
5
Arif Yusodipuro, Saya Terima Nikahnya (Panduan Mempersiapkan dan Menjalani Pernikahan Islami) PT.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2010
4
Dokumen dan persyaratan bagi calon pengantin yang merupakan
Warga Negara Indonesia (WNI) adalah sebagai berikut:6
1. Surat keterangan belum atau tidak menikah yang ditandatangani oleh
RT dan RW.
2. Formulir N1, N2, dan N4 dari Kelurahan dan Kecamatan.
3. Formulir N3 dari KUA (ini adalah surat persetujuan mempelai yang
harus ditandatangani oleh kedua mempelai)
4. Fotokopi KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga
5. Data 2 orang saksi pernikahan
6. Pasfoto 2×3 (4 lembar) dan 4×6 (4 lembar).
7. Prenup atau perjanjian pranikah (jika ada). Jika pernikahan memakai
Prenup nanti keterangan Prenup ditulis di buku nikah.
Dokumen dan Persyaratan Bagi Calon Pengantin yang Merupakan Warga
Negara Asing (WNA) adalah sebagai berikut:7
1. CNI (Certificate of No Impediment) atau Ijin dari kedutaan yang
berada di Indonesia dari kedutaan calon suami atau istri.
2. Fotokopi Paspor (Passport)VISA atau KITAS yang masih berlaku.
3. Surat Surat keterangan domisili atau Surat Tanda Melapor Diri
(STMD) dari kepolisian dan Surat Keterangan dari Dinas
Kependudukan, serta Catatan Sipil apabila yang bersangkutan menetap
di Indonesia.
4. Fotokopi akta kelahiran
5. Fotokopi kartu identitas (KTP) Negara calon suami atau istri.
6. Pasfoto 2×3 dan 4×6
7. Surat keterangan mualaf jika agama sebelumnya bukan Islam.
2. Undang-Undang tentang Pernikahan dua Warga Negara Asing
Pernikahan dua Warga Negara Asing (WNA) yang tidak berdomisili di
Indonesia dapat dilakukan di Indonesia berdasarkan Pasal 35 huruf b UU No. 23
Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan beserta penjelasannya Jo UU No. 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu harus dilakukan Menurut Hukum Perkawinan
yang berlaku di Indonesia.
- Harus berdasarkan hukum agama, dan
6
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6103/pernikahan-orang-asing-di-indonesia
7
Pasal 12 ayat (2) Permendagri 12/2010
5
- Harus dilakukan pendaftaran perkawinan di lembaga pencatatan
perkawinan setempat.
Mengenai pencatatan ini kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Pencatatan Perkawinan dan Pelaporan
Akta yang Diterbitkan oleh Negara Lain (Permendagri 12/2010). Perkawinan WNA di
Indonesia ini kemudian dapat dicatatkan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil sebagaimana dalam Pasal 12 ayat (1) Permendagri 12/2010 di tempat
dilangsungkannya perkawinan atau tempat domisili WNA apabila WNA tersebut
telah berdomisili di Indonesia.
Kemudian Terkait dengan Surat Tanda Melapor Diri (STMD) atau Surat
Keterangan Lapor Diri (SKLD) bagi Warga Negara Asing (WNA) dari pihak
kepolisian, sebenarnya sudah tidak perlu lagi. Hal ini dikarenakan tidak
diberlakukannya lagi STMD sesuai dengan Surat Perintah Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor SPRIN/2471/XII/2013 Tanggal 23 Desember 2013
tentang Penghentian Surat Keterangan Lapor Diri. Ketentuan ini berlaku efektif sejak
tanggal 1 Januari 2014. Namun dikarenakan belum semua pihak KUA tahu akan hal
ini maka sebaiknya membawa cetakan tentang penghapusan STMD/SKLD ini ketika
mendaftar ke KUA. Di samping itu, janganlah pernah memberikan dokumen asli
kepada KUA karena cukup memberikan fotokopiannya, adapun dokumen asli hanya
dibawa untuk diperlihatkan sejenak kepada pihak KUA sebagai bukti yang benar-
benar sah.
3. Biaya Pernikahan di KUA
Sesuai dengan peraturan yang tertulis di PP No. 48 Tahun 2014 yang berlaku
sejak 7 Juli 2014 adalah Rp. 0,- (nol rupiah) alias gratis untuk pernikahan pada jam
kerja di dalam kantor KUA sendiri. Namun apabila pernikahan dilakukan di luar
kantor KUA ataupun di luar jam kerja KUA, maka pernikahan dikenai biaya sebesar
Rp. 600.000 (enam ratus ribu rupiah). Biaya ini akan masuk ke dalam kas Negara
Indonesia tentunya, sedangkan pihak KUA sudah tidak boleh menerima pembayaran
langsung dari calon pengantin. Pembayaran biaya tersebutpun bisa dilakukan dengan
cara transfer melalui beberapa bank yang sudah ditunjuk, diantaranya bank Mandiri,
BNI, dan BRI. Adapun bukti pembayaran atau transfer biaya nikah yang telah
dilakukan diserahkan ke pihak KUA.8
8
Https://Dalamislam.Com/Hukum-Islam/Pernikahan/Menikah-Di-Kua-Dengan-Wna Diakses Pada Tgl 20
Maret 2018 WIB.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan penulis dari awal sampai akhir, dapat disimpulkan
bahwa:
7
1. Andon Nikah atau sering disebut dengan SNN atau Surat
Numpang Nikah. Surat ini dikeluarkan jika pemohon dalam hal ini CPP
atau Calon Pengantin Pria akan melakukan pernikahan bukan di daerah
asalnya sendiri melainkan di daerah asal CPW atau Calon Pengantin
Wanita. Pada tiap daerah mungkin akan ada sedikit perbedaan terutama
dalam hal biayanya. Namun pada intinya surat numpang nikah ini
dikeluarkan dari KUA atau Kantor Urusan Agama yakni kantor yang
melaksanakan sebagian tugas kantor Kementrian Agama Indonesia di
Kabupaten dan Kota di bidang urusan Agama Islam dalam wilayah
Kecamatan. KUA dari tempat calon pengantin pria mengeluarkan surat
numpang nikah yang akan ditujukan ke KUA tempat tinggal calon
pengantin wanita.
2. Persyaratan Menikah di KUA dengan Warga Negara Asing (WNA)
Dokumen dan persyaratan bagi calon pengantin yang merupakan
Warga Negara Indonesia (WNI) adalah sebagai berikut:
1. Surat keterangan belum atau tidak menikah yang ditandatangani
oleh RT dan RW.
2. Formulir N1, N2, dan N4 dari Kelurahan dan Kecamatan.
3. Formulir N3 dari KUA (ini adalah surat persetujuan mempelai
yang harus ditandatangani oleh kedua mempelai)
4. Fotokopi KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga
5. Data 2 orang saksi pernikahan
6. Pasfoto 2×3 (4 lembar) dan 4×6 (4 lembar).
7. Prenup atau perjanjian pranikah (jika ada). Jika pernikahan
memakai Prenup nanti keterangan Prenup ditulis di buku nikah.
Dokumen dan Persyaratan Bagi Calon Pengantin yang Merupakan
Warga Negara Asing (WNA) adalah sebagai berikut:
1. CNI (Certificate of No Impediment) atau Ijin dari kedutaan
yang berada di Indonesia dari kedutaan calon suami atau istri.
2. Fotokopi Paspor (Passport)VISA atau KITAS yang masih
berlaku.
3. Surat Surat keterangan domisili atau Surat Tanda Melapor Diri
(STMD) dari kepolisian dan Surat Keterangan dari Dinas
8
Kependudukan, serta Catatan Sipil apabila yang bersangkutan
menetap di Indonesia.
4. Fotokopi akta kelahiran
5. Fotokopi kartu identitas (KTP) Negara calon suami atau istri.
6. Pasfoto 2×3 dan 4×6
7. Surat keterangan mualaf jika agama sebelumnya bukan Islam.

B. Saran
Berdasarkan pemaparan makalah dari awal sampai akhir diatas, saran dan
kritik yang dapat disampaikan melalui penulisan makalah ini yaitu, kita sebagai
masyarakat sekaligus mahasiswa sebenarnya memiliki peranan yang sangat penting
untuk mempelajari tentang Proses Andon Nikah Dan Administrasi Pernikahan Bagi
Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia. Dengan maksud agar masyarakat terutama
para penuntut Ilmu dapat mengetahui dan mampu melakukan perbandingan antara
Penerapan Peradilan di Indonesia khususnya tentang pernikahan sesama warga
Indonesia dan pernikahan yang terjadi antara dua orang yang berbeda warga Negara.
Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk melengkapi
makalah baik dari segi teknik penulisan ataupun isi dari makalah itu sendiri dengan
tujuan agar penulis memperbaiki makalah pada waktu yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Yusodipuro, Saya Terima Nikahnya (Panduan Mempersiapkan dan Menjalani

Pernikahan Islami) PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2010

Http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6103/pernikahan-orang-asing-di-

indonesia, Diakses Pada Tgl 20 Maret 2018


9
Http://Www.Seputarpernikahan.Com/Wajib-Baca-Ketahui-Syarat-Dan-Cara-

Mengurus-Surat-Numpang-Nikah/ Diakses Pada Tgl 20 Maret 2018

Https://Dalamislam.Com/Hukum-Islam/Pernikahan/Menikah-Di-Kua-Dengan-Wna

Diakses Pada Tgl 20 Maret 2018 WIB.

Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002

Https://www.hipwee.com/wedding/4-alur-mengurus-surat-numpang-nikah-ini-perlu-

lho-kalau-kamu-dan-calon-beda-daerah/ diakses pada hari senin tanggal 20 Maret

2018.

Pasal 12 ayat (2) Permendagri 12/2010

10

Anda mungkin juga menyukai