<html><head></head><body>‘Menjual’ Barang dan Gagasan Lewat
Tulisan<div><br><div>Ditulis oleh Tia W untuk acara ngObrol Bareng di Arisan Metro
Residence<br><div>——————————————————-<br><div>‘Menjual’ tak hanya berlaku untuk barang tapi juga gagasan.</div><div><br></div><div>Makanan enak, baju bagus, sprei nyaman tidak akan diketahui orang kalau kita menjualnya lewat tulisan (takarir medsos, deskripsi produk di marketplace)</div><div><br></div><div>Gagasan/informasi yang kita yakini baik (memilah sampah, puasa pertengahan bulan, buku anak, info soal tanaman, resep untuk keluarga) akan lebih terasa manfaatnya kalau banyak yang mengerjakan.</div><div><br></div><div>(Buka pertanyaan lewat chat room peserta, Ibu ibu di sini punya barang apa untuk dijual? Gagasan apa yang ibu yakini akan membuat dunia jadi lebih baik?) (Gunakan info ini sebagai contoh topik selanjutnya)</div><div>Sebelum ‘menjual’ harus bahwa barang/gagasan percaya bahwa hal tersebut baik.</div><div><br></div><div>Kita harus ambiusius dalam visi, namun selangkah demi selangkah dalam pekerjaan.</div><div><br></div><div>Salah satu sumber pahala tak berhenti mengalir adalah ilmu yang bermanfaat (resep sambel, membersihkan toilet/dapur pakai cuka/asam sitrat, (baca chat room))</div><div><br></div><div>Cara menyebarlan ilmu adalah menulis. Dengan menulis, informasi yang kita punya, bisa tersampaikan, semoga bisa membawa kebaikan untuk kita.</div><div><br></div><div>Tidak selalu harus menulis di blog atau medsos, bisa juga di status WA.</div><div><br></div><div>Metode menjual ada yang judgemental playing with insecuritie (kulit kamu hitam, pakai dong handbody jualan saya ini. kamu nggak bahagia ya kelihatannya, kalau ganti mobil mungkin jadi bahagia. Wah anaknya kok dikasih makan dari mamang sayur, beli yang organik dong nih saya ada. Wah cara didik anak kok gitu, salah tuh)</div><div><br></div><div>Ada juga yang dengan welas asih. Untuk menjual dengan welas asih, kita harus berangkat dari kepercayaan bahwa semua orang cantik, semua orang baik, semua orang sudah memberi yang terbaik.</div><div><br></div><div>Kita tak perlu membahas hal yang tidak kita sukai, fokus pada hal yang ingin kita kembangkan.</div><div><br></div><div>Jangan lupa menjual diri sendiri.</div><div><br></div><div>Berkembang di hadapan audiens (video bikin komposter di rumah, video main sama anak, video mengembangkan resep, Review restoran)</div><div><br></div><div>Konsistensi lebih baik dari kesempurnaan. Tak perlu menunggu sempurna.</div><div><br></div></div></div></div></body></html>