FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU SEKS BERESIKO
PADA REMAJA DI SMPN 03 MERLUNG TANJAB BARAT TAHUN 2022
Ratna Dewi
Latar belakang : remaja menurut Peraturan Kementrian Kesehatan RI No. 25 tahun
2014 merupakan penduduk dalam rentan usia 10-18 tahun. Pada masa ini mereka mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga mereka memiliki rasa keingintahuan yang besar dalamberbagai hal tanpa mencerna terlebih dahulu informasi yang mereka dapat. Salah satu hal negative yang menjadi permasalahan remaja adalah prilaku seks beresiko. prilaku seks beresiko yang dilakukan remaja beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik, berkencan, bercumbu dan bersengagama, kondisi tersebt sesuai dengan hasil survei penelitian World Health Organization (WHO) tahun 2016 yang menunjukkan bahwa lebih dari seperlima (21%) remaja di beberapa negara telah melakukan hubungan seksual sebelum mencapai usia 15 tahun. Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2017 menunjukkan responden remaja berusia 15-24 tahun, sebanyak 10% remaja perempuan dan 18% remaja laki-laki menyatakan pernah melakukan hubungan seksual. Data hasil penelitian Kesehatan Reproduksi Remaja Provinsi Jambi tahun 2017 menunjukkan bahwa remaja yang melakukan Tindakan seksual beresiko (berpegangan tangan, dirangkul pacar, ciuman bibir, petting, dan intercourse) sebesar 68,1%.
Dampak : Prilaku seksual tersebut akan menyebabkan berbagai hal diantaranya
kehamilan remaja yang berujung pada aborsi serta meningkatnya ancaman terpapar HIV/AIDS. Selain itu meningkatnya kasus pernikahan dini yang dilatar belakangi oleh kehamilan diluar nikah yang mana kehamilan di usia kurang dari 20 tahun beresiko terjadi anemia, Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal tersebut dapat meningkatkan angka mortlitas dan morbiditas.
Fenomena: Berdasarkan pernyataan Bidan Puskesmas Bukit Indah menyatakan
bahwa di daerah ini masih banyak remaja yang menikah diusia dini, belom tamat SMP atau SMA menikah dan ada beberapa kasus yang hamil di luar nikah. Pernyataan tersebut didukung oleh data-data dari Pskesmas Bukit Indah dimana pada bulan januari sampai maret 2022 80% ibu hamilnya berusia kurang dari 20 tahun, 60%nya hamil diluar nikah usia 14-16 tahun.berdasarkan Studi Pendahuluan di sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah menyatakn bahwa pada bulan Maret tahun 2022 terdapat 1 siswa kelas VIII yang keluar sekolah dikarenakan hamil. Kemudian peneliti juga membagikan kuesioner prilaku seksual remaja pada 10 siswa. Didapatkan data pendukung yaitu terdapat 60% murid yang pernah berpacaran, 50% pernah menonton film porno, 45% pernah mencium bibir lawan jenis, 50% pernah berpelukan, 30% pernah meraba bagian sensitive lawan jenisnya.berdasarkan data tersebut dikethui bahwa ada prilaku seks beresiko pada remaja di SMPN03 Merlung, tetapi belum diketahui factor-faktor yang mempengaruhi prilaku seks beresiko pada remaja di SMPN 03 Merlung, hal ini membuat peneliti tertarik melakukan penelitian tentang factor-faktor yang mempengaruhi prilaku seks beresiko pada remaja di SMPN 03 Merlung Kabupaten tanjong Jabung Barat.
Tujan : Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi prilaku seks beresiko
pada remaja di SMPN 03 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2022.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi SMPN 03 Merlung kelas VII dan VIII yang berjumlah 69 siswa dengan sampel total sampling. Analisi data dengan menggunakan uji chi square . Hasil penelitian diperoleh menggunakan wawancara langsung dengan pengisian kuesioner oleh reponden. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisi univariat dan bivariat.