TAHUN 2022
RATNA DEWI
P0.71.24.12.101.27
JURUSAN KEBIDANAN
2022
PROPOSAL SKRIPSI
TAHUN 2022
RATNA DEWI
P0.71.24.12.101.27
JURUSAN KEBIDANAN
2022
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENYESAHAN
ABSTRAK.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusn Masalah.................................................................................3
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Tinjauan Teori....................................................................................5
C. Kerangka Konsep...............................................................................24
D. Defenisi Operasional..........................................................................25
E. Hipotesis.............................................................................................24
F. Analisis Data......................................................................................28
A. Hasil Penelitian..................................................................................30
B. Pembahasan........................................................................................32
A. Kesimpulan.........................................................................................35
B. Saran...................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................56
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Penelitian
PENDAHULUN
A. Latar Belakang
pengantin laki-laki dan khususnya perempuan. Perempuan sebagai calon ibu selayaknya
mampu menghasilkan bayi yang sehat dan cerdas. Begitu pula sebaliknya, bila calon
ibu tidak mempersiapkan kehamilannya, maka akan muncul beberapa masalah selama
mengatasi tugas-tugas penting yang akan mereka hadapi setelah menikah (Bagarozzi,
dkk., 1984). Oleh karena itu, program persiapan pranikah sepatutnya membantu
pernikahan.
trombosit, lekosit), pemeriksaan darah yang dianjurkan (golongan darah dan rhesus,
gula darah sewaktu, thalasemia, hepatitis B dan C, TORCH), pemeriksaan urin (urin
rutin), pemeriksaan status gizi, pemberian imunisasi TT, menjaga kebersihan organ
reproduksi (pakaian dalam minimal diganti 2 kali sehari, menggunakan pakaian dalam
longgar dan berbahan non sintetik, membersihkan organ reproduksi luar dari arah depan
ke belakang dengan air bersih dan dikeringkan dengan handuk bersih, kering, dan tidak
bau, tidak sering menggunakan cairan pembilas vagina, tidak memakai pembalut tipis
dalam waktu lama, mengganti pembalut paling lama 4 jam sekali atau setelah buang air,
segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan bila sering keputihan) (Azwar, 2013).
1
Komplikasi dalam kehamilan dapat disebabkan oleh persiapan kesehatan
sebelum kehamilan yang kurang, yaitu tidak pernah melakukan pemeriksaan status
kesehatan, pemeriksaan darah dan urin. Selain itu, pemeriksaan lingkar lengan atas dan
kadar hemoglobin darah sangat penting bagi calon pengantin perempuan. Pemeriksaan
energi kronis dan anemia zat besi (Azwar, 2013). Dalam Riskesda tahun 2018 tercatat angka
kejadian ibu hamil KEK dan anemi tertinggi pada ibu hamil di usia 15-24 th.
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting setelah melewati masa kanak-
kanak untuk menuju masa dewasa dalam perkembangan siklus hidup manusia. Periode ini
terjadi pematangan organ dan fungsi termasuk hormone sekunder yang berdampak terjadi
perubahan baik secara fisik dan psikososial. Pola karakterisktik ini menimbulkan rasa
keingintahuan yang tinggi pada remaja, sehingga remaja cenderung mencoba hal-hal baru
untuk mencari jati diri tanpa memperhatikan akibat yang ditimbulkan (Kemenkes, 2015).
Namun, di sisi lain remaja semakin rentan dengan meningkatkannya prilaku resiko.
Perilaku remaja banyak yang berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam
Dalam penelitian Hamidiyanti dkk 2021 menyebutkan, Hasil uji yang dilakukan
secara statistik menggunakan uji wilcoxon, pengetahuan remaja pada kelompok intervensi
meningkat pada post -tes 95 % remaja berpengetahuan baik setelah diberikan intervensi
Menurut Alfian dkk dalam penelitiannya (2021), Pelatihan pra-nikah dan teman
sebaya memiliki hubungan dengan pernikahan usia dini dengan pvalue=0,000 dengan
2
Hasil analisa menunjukkan teman sebaya memiliki peran terhadap perilaku seks
pranikah baik pada remaja laki-laki maupun prempuan. Pengaruh teman sebaya pada
remaja laki-laki lebih besar dibandingkan pada remaja perempuan. Oleh sebab itu, tenaga
kesehatan perlu mengoptimalkan peran teman sebaya dalam program kesehatan peduli
remaja untuk memberikan contoh positif dalam mengurangi perilaku seksual pranikah,
Berdasarkan data SKRRI 2017 tercatat jumlah remaja putri usia 15-24 tahun belum
kawin sebanyak 11.032. presentasi pendapat remaja terhadap usia ideal menikah berada di usia 22-
24 dan usia ideal memiliki anak diusia 24-26. Persentase remaja wanita dan pria yang tinggal di
perdesaan yang menyetujui hubungan seksual pranikah lebih tinggi dibandingkan dengan yang
tinggal di perkotaan. Demikian pula persentase remaja wanita berpendidikan rendah yang setuju
dengan hubungan seksual pranikah lebih tinggi dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi.
Jumlah remaja putri belum menikah usia 15-24 tahun di Provinsi jambi sebanyak ……….., di
Kabupaten Tanjung Jabung barat sebanyak ……………dan di Desa Bukit Indah sebanyak……….
Salah satu upaya yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan RI dengan membentukan
dan Rumah Sakit. Pelaksanaan PKPR melibatkan partisipasi aktif remaja sebagai konselor
Informasi mengenai jenis media yang paling banyak digunakan oleh remaja
diperlukan untuk merancang strategi program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
yang tepat bagi remaja. Pada SDKI 2017 diperoleh informasi tentang keterpajanan
terhadap tiga jenis media informasi: media cetak (koran dan majalah), radio, dan televisi.
3
Tanjung Jabung Barat. Dengan Luas wilayah total ± 36 Km2. salah satu upaya
kader remaja, saat ini program PKPR belum berjalan maksimal dengan jumlah kader
remaja yang dibentuk pada 1 poyandu yaitu di Desa Bukit Indah, oleh karena itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh Pendidikan Kesehatan reproduksi oleh kader remaja
terhadap tingkat pengetahuan remaja putri mengenai Kesehatan reproduksi pranikah di Desa Bukit
B. Masalah Penelitian
Belum adanya Pendidikan Kesehatan reproduksi pranikah untuk kader remaja dan remaja
putri
C. Tujuan Penelitian
sebelum diberikan pendidikan kesehatan reproduksi pranikah di Desa Bukit Indah Kab.
setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi pranikah di Desa Bukit Indah Kab.
D. Manfaat Penelitian
4
1. Manfaat Teoritis
tambahan informasi bagi peneliti yang ingin meneliti dalam kebidanan khususnya
2. Manfaat Praktek
Kesehatan reproduksi pranikah dan tingkat pengetahuan remaja putri tentang kesehatan
pranikah. Penelitian ini dilakukan karena Posyandu remaja baru dibentuk dan belom
diberikan pendidikan kesehatan reproduksi pranikah, begitu juga dengan remaja putri
yang ada di Desa Bukit Indah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April-Mei 2022 dengan menggunakan data primer .Data
5
BAB II
Tahun 2018.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain one gretest pretest- posttest design
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara kelompok yang diberikan
O1 X 02
Keterangan
01 : sebelum dilakukan
konseling X : konseling
B.1. Lokasi
B.2. waktu
7
C. Populasi dan Sampel Penelitian
C.1. Populasi
C.2. Sampel
dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
a. Kriteria Inklusi :
a. Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dari Puskesmas Bukit Indah dan digunakan untuk
8
melaksanakan dan melengkapi penelitian.
b. Data Primer
Hasil data yang dikumpulkan oleh peneliti yang diukur dengan kuesioner
pada ibu Pasangan Usia Subur di Puskesmas Bukit Indah Tahun 2022.
Alat ukur/ Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
9
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
pertanyaan kepada responen untuk dijawab. Dimana pada bagian awal instrument berisi
data demografi responden yang berisi umur, pendidikan, paritas,dan kontrasepsi yang
responden.
F. Analisis Data
Analisa data merupakan data yang telah berkumpul telah diolah dengan
a. Analisis univariate
variabiel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisi ini hanya menghasilakan
distribusi frekunsi dan persentase dari tiap variabel. Analisis ini bertujuan untuk
b. Analisis Bivariate
kontrasepsi.
pengambilan keputusan alat kontrasepsi pada masa nifas dilakukan dengan uji T-test
10
G. Pengolahan Data
1. Editing
kejelasan dan kesesuaian data yang di peroleh atau dikumpulkan. Editing dapat
dilakuan pada tahapan pengumpulan data atau setelah data terkumpul mulai dari
2. Coding
Coding data, penelitian kode pada kelompok pretes di beri kode A dan
kelompok posttest di beri kode B untuk hasil penelitian yang di dapat. Coding
merupakan kegiatan pemberikan kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri
atas beberapa kategori. Peneliti menggunakan kode jawaban berupa baik, sedang,
kurang .
3. Entry data
4. Cleaning data
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
kesalahan - kesalahan kode kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini
5. Scoring
ditentukan.
6. Tabulating data
12
BAB IV
A Hasil Penelitian
Klinik Pratama Niar yang terletak di Jl. Balai DesaPasar XII Marendal II
Patumbak, Deli Serdang, Medan Amplas. Penelitian ini dilaksanan pada bulan
Mei 2018.
keputusan alat kontrasepsi. Ibu bersalin yang memenuhi kriteria inklusi penelitian
A.1. Data Demografi Responden Di Klinik Pratama Niar Medan Amplas Tahun
2018
Tabel 4.1
Tahun 2018
Umur (tahun)
1. < 20
13
tahun 26 100
2. 20-30
tahun
3. < 35
tahun
Jumlah 26 100
Pekerjaan
1. IRT 11 42,3
2. Buruh 6 30
3. Swasta 6 23,3
4. PNS 2 3,3
Jumlah 26 100
14
Pendidikan
1. SD 6 23,1
2. SMP 8 30,8
3. SMA 10 38,6
4. Perguruan 2 7,7
tinggi
Jumlah 26 100
penelitian ini berusia 20-35 tahun (100%). Sebagian besar bekerja sebagai IRT
A.2 Konseling KB
Taben 4.2
15
2 Post test 23 88,5 3 11,5 0 0
konseling pada ibu nilainya sedang (46,2%). Dan setelah dilakukan konseling
Tabel 4.3
16
Berdasarkan tabel 4.3 di atas pengaruh konseling terhadap akseptor KB
Tabel 4.4
2. Post test
Berdasarkan tabel 4.4 diatas didapatkan nilai 0,000 (p value < 0,05) dan t
table 7,00 sehingga didapatkan hasil h0 dan ha diterima. Ada perbedaan yang
pengambilan alat kontrasepsi pada masa n[ifas dengan hasil diberikan konseling
dan tidak diberikan konseling dengan hasil 2,30 di Klinik Pratama niar Medan
B Pembahasan
17
Menurut Purwoastuti, 2015 Konseling merupakan suatu bantuan yang
diberikan oleh seorang konselor yang terlatih pada individu (bisa 1 orang atau
lebih) yang mengalami masalah (klien), secara tatap muka, yang bertujuan agar
yang dihadapinya baik masalah psikologis, social, dan lain-lain dengan harapan
lingkungannya.
informasi atau pesan dari pengampai pesan kepada seseorang. Dalam hal ini
mengenai alat kotrasepsi. Hal ini akan menjadi sumber pengetahuan bagi
sangat komplik. Melihat kondisi klaen yang secara umum dan individual
terjadi akan terjadi transfer informasi dari petugas kesehatan kepada calon
19
B.2 Perbedaan Pemberian Konseling Tentang KB
p>,000.
komunikasi, interaksi yang mendalam, dan uasah bersama antara konselor (bidan)
dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa
menurut Sarwono adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek
pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang diberikan dan
dibicarakan pada satu kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. (silviana,
2010).
konseling dengan tidak diberikan konseling. Hal ini terjadi karena melalui
konseling klien dapat melihat permasalahannya secara lebih jelas sehingga dapat
melilih sendiri jalan keluarnya sesui dengan informasi yang telah diterima
dengan mantap sesui dengan keinginan mereka sendiri dan tidak akan menyesali
keputusan yang telah diambilnyadi kemudian hari. Hal ini akan membuat klien
20
akan menggunakan kontrasepsinya lebih lama.
Dalam hal ini konseling dapat dianggap cukup efektif untuk meningkatkan
kemantapan karena karakteristik kedua kelompok tahap awal hampir sama. Dalam
hal ini melalui pendekatan penyuluhan metode konseling maka terjadi stimulasi
pandangan dari petugas mengenai alat kontrasepsi yang sebaiknya dipilih calon
teknik konseling sasaran diberikan kebibasan untuk memilih alat kontrasepsi atas
21
Sentuhan pandangan yang diberikan petugas kesehatan tanpa melalui
yang diberikan konseling lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak
diberikan konseling. Hal ini didapat dari uji T-Test (uji paires sample T-Test)
didapat nilai p = 0,00 artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tidak
alat kontrasepsi pada masa nifas. Dengan demikian dari kedua perlakuan tersebut
ada perbedaan antara diberikan konseling dan tidak diberikan konseling dengan
hasil 2,30.
22
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
A. Simpulan
sebagai berikut :
pada masa nifas. Dengan demikian kedua perlakuan tersebut lebih efektif
B. Saran
23
yang paling kuat terhadap pemahaman sehingga berpengaruh pula pada
kemantapan akseptor.
2. Institusi pendidikan
3. Peneliti selanjutnya
24
DAFTAR PUSTAKA
28 November 2017
Handayani, Sri. 2016. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Edisi Kedua.
Maritalia, Dewi. 2017. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Edisi Kedua.
Mulyani, Nina Siti, Dan Rinawati, Mega. 2013. Keluarga Berencana Dan Alat
2017.
26
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA
ALAT KONTRASEPSI
DI KLINIK PRATAMA
SANDI Nim :
P07524414041
Tahun 2018. Penelitian ini salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas skripsi
penelitian ini. Informasi yang saya dapatkan ini hanya akan digunakan untuk
pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud lain.
Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi responden
penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika ibu bersedia untuk
27
persetujuan ini.
Medan, 2018
No. responden :
Tanda tangan :
28
INFORMED CONSENT MENJADI
RESPONDEN
Nama :
No. Responden :
Umur :
Alamat :
mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa penelitian ini
2018.
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak mengandung resiko yang berarti dan
saya telah memberitahu bahwa kuesioner ini bersifat rahasia dan jawabannya
Saya telah diberi kesempatan bertanya mengenai penelitian atau peran saya dalam
penelitian ini. Saya secara sukarela berperan serta dalam penelitian ini.
29
Tanda Tangan, Medan,
2018
Responden Peneliti,
30
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
Nama :
No. Responden :
Tanggal penelitian :
Petunjuk pengisian :
2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda yang paling seuai dengan
kondisi yang dialami dengan memberi tanda (X) pada pilihan yang
dipilih
tidak dimengerti
31
( ) < 20 tahun ( )21-25 tahun ( )26-30
( ) tidak sekolah ( ) SD ( )
SMP ( ) SMA ( )
perguruan tinggi
32
B. Kegiatan pelaksanaan konseling
ntuk memilih sendiri suatu metode yang sesuai dengan keadaan klien
kembali
33
ah klien yakin dengan keputusan yang diambil sebagai akseptor kb
34
hasa yang mudah dimengerti klien
35
C. Calon Akseptor KB Dalam Pengambilan Keputusan Alat Kontrasepsi
Pertanyaan
sendiri ?
KB ?
36
kontrasepsi setelah ber-KB ?
37
38
39
40
41
42
43
44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
10 Padangsidimpuan
45
Riwayat Pendidikan
Medan
46