iii SAMBUTAN
KETUA UMUM PENGURUS PUSAT IKATAN BIDAN INDONESIA
4 BAB II BAB II
ANALISIS SITUASI Analisis situasi
A. Profil Ikatan Bidan Indonesia Profil Ikatan Bidan Indonesia
Organisasi Profesi Ikatan Bidan Indonesia Acuan pada Pemenkes ttg Pelayanan Diterima
a. Kedudukan Organisasi Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Organisasi Profesi Ikatan Bidan Indonesia (OP IBI) No 5 tahun 2018 di perkuat dan
berdiri pada tanggal 24 Juni 1951 di Jakarta dan perlu pembahasan pelayanan
disahkan oleh Menteri Kehakiman No. J.A.5/92/7 kebidanan yg tertuang di permenkes
pada tanggal 15 Oktober 1954. No 21 tahun 2021 (kewenangan
Pada tahun yang sama yaitu tahun 1951 IBI bidan dlm pelyanan semakin sempit)
terdaftar sebagai anggota organisasi Kongres Wanita
Indonesia (KOWANI) dan menjadi anggota yang aktif
sampai dengan saat ini. Pada tahun 1956 IBI menjadi
anggota dari International Confederation of Midwives
(ICM) dan menjadi anggota yang aktif sampai dengan
saat ini. IBI selalu mengikuti pertemuan Regional Asia
Pasifik, juga mengikuti Kongres ICM. Sebagai anggota
ICM IBI selalu menyesuaikan diri dengan kebijakan
organisasi bidan dunia tersebut baik pada sistem
pelayanan maupun sistem pendidikan. Pada tahun
1985 IBI juga terdaftar di Departemen Dalam Negeri
sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dengan
status IBI sebagai LSM akan mendekatkan langsung
kepada masyarakat, khususnya kesehatan ibu, bayi,
anak balita , anak prasekolah, kesehatan reproduksi
dan keluarga berencana.
d. Keuangan
Keuangan IBI diperoleh dari :
1. Uang pangkal,
2. Uang iuran anggota,
3. Sumbangan dalam bentuk apapun yang sah dan
tidak mengikat
4. Penerimaan lain yang sah
5. Usaha lain yang sah
Kepatuhan anggota membayar iuran ± 82,93%. Point 2 : Pelayanan Kebidanan Diterima
• Dana Program Bidan Delima
Pelayanan Kebidanan
• PMB disepakati masuk dalam
Bidan memberikan pelayanan disetiap tatanan pelayanan
FKTP
kesehatan sesuai dengan Permenkes Nomor 5 Tahun 2018
Tambah dana hibah dan
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
UNSAID/UNFPA
Nasional mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
PMB belum ada dasar yang jelas
yaitu Puskesmas atau yang setara, Praktik Dokter,Praktik
baik Permenkes atau Kepmenkes
dokter gigi, Praktik dokter layanan primer, klinik pratama atau
nya
yang setara, rumah sakit kelas D Pratama atau yang setara dan
Fasilitas kesehatan rujukan yaitu Klinik utama atau yang setara,
Rumah
6 Bab II. 2. Pelayanan Kebidanan
Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Dalam Pada Point Pelayanan Kebidanan , Diterima
memberikan pelayanan kebidanan, bidan berpedoman pada alinea 1,
standar praktek bidan, berdasarkan Peraturan Menteri Perlu Penambahan acuan regulasi
Kesehatan Nomor 28 tahun 2017 tentang Praktek Bidan. Standar Profesi Bidan dalam
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pemberian pelayanan kebidanan
kebidanan IBI bekerjasama dengan Kemenkes RI membuat selain PMK 28 tahun 201 karena
supervisi fasilitatif bagi bidan koordinator terhadap bidan di sudah ada regulasi yang lebih baru
Puskesmas dan bidan di desa. yaitu dengan memasukkan Standar
Khusus untuk Praktek Mandiri Bidan (PMB), IBI telah Profesi Bidan no 320 Tahun 2021
menstandarisasi pelayanan dengan merek/branded Bidan tentang Standar Profesi dalam
Delima. Sampai dengan 31 September 2018 Bidan Delima Asuhan Pelayanan Kebidanan
sudah ada di 27 propinsi dengan jumlah 18.214 orang dan
jumlah fasilitator 2033 orang. Program Bidan Delima dimulai Perubahan redaksional
pada bulan April 2004 dengan dana dari United States Agency IBI telah menetapkan Program Bidan
for International Development (USAID) dan Technical delima sebagai sistem standarisasi
Assistance dari STARH (April 2004 – Juli 2006). Mulai Juli 2006 kualitas pelayanan pada PMB. Pada
– Maret 2009 sebagai Technical Assistance dari HSP. Pada saat ini Bidan Delima sudah
bulan Maret 2009 support dana dari USAID dengan Technical mencakup 24 propinsi dengan
Assistance dari HSP berakhir. Tahun 2010 – sekarang Program jumlah Bidan Delima 12.9379.255,
Bidan Delima bersifat mandiri namun banyak bermitra dengan calon Bidan Delima 1.425 dan jumlah
berbagai perusahaan yang berkomitmen diantaranya Johnson fasilitator 1.98793. Program Bidan
& Johnson, PT. Bayer Indonesia dan United Nations Population Delima dimulai pada bulan April
Fund (UNFPA). 2004 dengan dana dari USAID dan
Program Bidan Delima telah dikelola secara sistemik dan Technical Assistance dari STARH
berjenjang. Manajemen Bidan Delima ada tiga area yaitu: (April 2004 – Juli 2006). Mulai Juli
1) Manajemen Bidan Delima tingkat pusat oleh tim PP IBI 2006 – Maret 2009 sebagai Technical
2) Manajemen Bidan Delima tingkat propinsi oleh tim PD IBI Assistance dari HSP. Pada bulan
3) Manajemen Bidan Delima tingkat kabupaten/kota oleh PC Maret 2009 support dana dari USAID
IBI. dengan Technical Assistance dari HSP
Program Bidan Delima telah memiliki sistem informasi berakhir. Tahun 2010 – sekarang
manajemen dan pengelolaan logistik, secara teknis manajemen Program Bidan Delima bersifat
Bidan Delima tingkat pusat dikelola oleh Unit Pelaksana Bidan mandiri namun banyak bermitra
Delima, yang pada saat ini memiliki 4 orang tenaga sekretariat. dengan berbagai perusahaan yang
Sedangkan manajemen Bidan Delima tingkat daerah dan berkomitmen diantaranya Johnson &
cabang dikelola oleh Unit Pelaksana Bidan Delima Daerah dan Johnson, JHPIEGO, General Electric,
Unit Pelaksana Bidan Delima Cabang MSD, PT. Tempo, PT. Tunggal Idaman
Abdi dan PT. Bayer Indonesia.
7 3. Pendidikan Formal dan Non Formal 3.Pendidikan Formal dan Non diterima
a. Pendidikan Formal Formal;
Pendidikan dan pelatihan bidan akan menentukan Dicantumkan pelatihan : PPI,
kualitas personal dan profesional bidan yang pada Vaksinator, Pendampingan
akhirnya akan menentukan kualitas pelayanan Stunting, Kespro, Penurunan AKI
kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu, bayi, dan AKB
anak balita, anak prasekolah, kesehatan reproduksi dan Metode Pendidikan dan
keluarga berencana. Pelatihan menyesuaikan kondisi
pandemic Covid 19
Karena Pendidikan dan pelatihan
bidan akan menentukan kualitas
personal dan profesional bidan yang
pada akhirnya akan menentukan
kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat, khususnya Kesehatan
reproduksi dan Keluarga Berencana.
2) Seminar
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengadakan seminar secara Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Blok kuning dihapus : diterima
periodik pada acara-acara peringatan hari bersejarah bagi mengadakan seminar secara
IBI. Seminar juga dilaksanakan bersama mitra kerja. Topik periodik pada acara-acara
seminar disesuaikan dengan kebutuhan bidan, kebutuhan peringatan hari bersejarah bagi
organisasi dan kebutuhan program. Seminar IBI,. Seminar juga dilaksanakan
dilaksanakan di propinsi maupun di kabupaten/kota. bersama mitra kerja. Topik
seminar disesuaikan dengan
3) Workshop kebutuhan bidan, kebutuhan
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengadakan workshop organisasi dan kebutuhan
secara periodik. Workshop juga dilaksanakan bersama program. Seminar dilaksanakan
mitra kerja. Topik Workshop disesuaikan dengan di propinsi maupun di
kebutuhan bidan, kebutuhan organisasi dan kebutuhan kabupaten/kota
program, workshop dilaksanakan di propinsi maupun di
kabupaten/kota.
1. Program Pemerintah RI
Renstra Kementerian Kesehatan ini menyangkut/
menguraikan Arah kebijakan dan strategis
pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 yang
merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang bidang kesehatan (RPJPK) 2005-2025. yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan
perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh
wilayah Republik lndonesia.
SASARAN STRATEGIS
c. Sarana Prasarana
Pengurus Pusat IBI beralamat di Jalan Johar Baru
V/D13, Johar Baru, Jakarta Pusat, dengan luas
bangunan 1200 m² yang digunakan untuk yayasan
buah delima di lantai 1 dan sekretariat IBI di lantai
2 serta Jalan Johar Baru V No. 34 dengan luas
bangunan 214,7 m² yang digunakan oleh bidan
delima. Pengurus Pusat IBI juga memilki
kendaraan operasional sebanyak 1 mobil dan 3
motor.
d. Keuangan
Sumber keuangan IBI bersumber dari uang
pangkal,uang iuran anggota, sumbangan dalam
bentuk apapun yang sah dan tidak mengikat,
penerimaan lain yang sah dan usaha lain
21 yang sah. Iuran tiap anggota Rp 10.000 (sepuluh
ribu rupiah) tiap bulan. Iuran tersebut dialokasikan
untuk : PR 50%, PC 25%, PD 15%, PP 10%. Anggota
IBI yang aktif membayar iuran berdasarkan data
per propinsi 5 tahun terakhir rata-rata 82,93%.
e. Sistem Informasi
Ikatan Bidan Indonesia telah memiliki :
1) Website : bidandelima.org
2) Email : bidandelimapusat@gmail.com
3) Telpon dan faksimili
f. Produk Layanan
Pengurus Pusat IBI, PD IBI, PC IBI memberikan
pelayanan secara berjenjang kepada anggota dan
institusi pendidikan, meliputi :
1) KTA
2) Seragam IBI dan atribut
3) Majalah, jurnal, prosiding, dan buku pedoman
4) Pelatihan-pelatihan
5) Rekomendasi STR
2. Analisis Lingkungan Eksternal Point 2 : Analisis Lingkungan External Diterima
a. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
1) Undang-undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Belum dicantumkan peraturan
Perlindungan Konsumen terbaru tentang kebidanan dan
2) Undang-undang RI No. 39 tahun 1999 tentang perkembangan system informasi
Hak Asasi Manusia terbaru dengan memasukkan :
3) Undang-undang RI No. 23 tahun 2002 tentang 1. UU no.4 th.2019 tentang
Perlindungan Anak Kebidananan dan UU no.19
4) Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang tentang IT
Sistem Pendidikan Nasional 2. Terkait tupoksi : permenkes no
97 tahun 2014 diganti dgn yg
update permenkes no 21 th 2021
ttg pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, hamil, persalinan,
nifas, pelayanan kontrasepsi can
pelayanan sexual
3. kepmenkes 320 tahun 2020
tentang standar profesi
kebidanan
4. Revolusi 4.0: seluruh anggota
wajib mengetahui perkembangan
Ilmu dan Teknologi
5. Upaya mencapai Standar
pelayanan minimal
22 5) Undang-undang RI No. 23 tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
6) Undang-undang RI No. 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431)
7) Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen
8) Undang-undang RI. No 25 tahun 2009
tentang Pelayanan publik
9) Undang-undang RI No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
10) Undang-undang RI No. 44 tahun 2009
tentang Rumah sakit
11) Undang-undang RI No. 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan
dan pembangunan keluarga
12) Undang-undang RI No. 12 tahun 2012
tentang pendidikan tinggi
13) Undang-undang RI No. 13 tahun 2013
tentang Ketenagakerjaan
14) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang
perlindungan anak
15) Undang-undang RI No. 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
16) Peraturan Presiden RI No 8 tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
17) Peraturan Pemerintah RI No. 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
18) Peraturan Pemerintah RI No. 33 tahun
2012 tentang ASI Eksklusif
19) Peraturan Pemerintah RI No. 96 tahun
2012 tentang Pelayanan Publik
20) Peraturan Pemerintah RI No. 12 tahun
2013 tentang Jaminan Kesehatan
21) Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun
2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi
22) Peraturan Pemerintah RI No. 47 tahun
2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
23 23) Peraturan Pemerintah RI No. 61 tahun
2014 tentang Kesehatan Reproduksi
24) Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1192
Tahun 2004 tentang Pendirian Diploma
Bidang Kesehatan
25) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 369
Tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan
26) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 938
Tahun 2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan
27) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 230
tahun 2010 tentang Pedoman Rawat
Gabung.
28) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 229
tahun 2010 tentang Pedoman Asuhan
Kebidanan pada Masa Perimenopause
29) Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 1 tahun 2008
tentang Jabatan Fungsional Bidan
30) Peraturan Menteri Kesehatan No. 551
Tahun 2009 Tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya
31) Peraturan Menteri Kesehatan No. 411
tahun 2010 mengenai Laboratorium Klinik
32) Peraturan Menteri Kesehatan No. 46
tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
33) Peraturan Menteri Kesehatan No. 71
tahun 2013 tentang Pelayann Kesehatan
Pada Jaminan Kesehatan Nasional
34) Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun
2014 tentang Klinik
35) Peraturan Menteri Kesehatan No. 21
tahun 2016 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
36) Peraturan Menteri Kesehatan No 25
tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
37) Peraturan Menteri Kesehatan No. 28
Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Nasional
38) Peraturan Menteri Kesehatan No. 59
tahun 2014 Standar Tarif JKN
39) Peraturan Menteri Kesehatan No. 75
tahun 2014 tentang Puskesmas
24 40) Peraturan Menteri Kesehatan No. 97
tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan dan Masa Sesudah
Melahirkan,Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, sertaPelayanan Seksual.
41) Peraturan Menteri Kesehatan No 99
tahun 2015 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional
42) Peraturan Menteri Kesehatan No. 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
43) Peraturan Menteri Kesehatan No. 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
44) Peraturan Menteri Kesehatan No. 12
tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
45) Peraturan Menteri Kesehatan No. 17
tahun 2017 tentang Rencana Aksi
Pengembangan Industri Farmasi Dan Alat
Kesehatan
46) Peraturan Menteri Kesehatan No. 27
tahun 2017 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
47) Peraturan Menteri Kesehatan No. 28
tahun 2017 tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
48) Peraturan Menteri Kesehatan No. 52
tahun 2017 Tentang Eliminasi Penularan
Human Immunodeficiency Virus, Sifilis,
Dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak
49) Peraturan Menteri Kesehatan No. 45
tahun 2018 tentang Perijinan dan
Klasifikasi Rumah Sakit.
50) Permenpan No. 1 /2008 tentang Jabatan
dan fungsi bidan
51) Permendikbud Nomor 50 tahun 2014
tentang sistem penjaminan mutu
pendidikan tinggi
52) Permenristekdikti No. 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
53) International Confederation of Midwives,
Essential Competencies for Basic
Midwifery Practice, 2013
54) World Health Organization, Standard of
Midwifery Practice for Safe Motherhood,
1999
55) Standar Pendidikan Bidan, IBI 2018
56) Standar Kompetensi Bidan, IBI 2018
57) Standar Pelayanan Kebidanan, IBI 2018
24 58) Standar Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Bidan, IBI 2018
59) Etik dan kode etik profesi IBI tahun 2018
Kebijakan dan hukum diatas adalah peraturan-
peraturan yang mendukung keberadaan tenaga
bidan, sebelum disahkannya UU Praktek Bidan.
b. Mitra IBI
Ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi
menjalani kerjasama dengan stakeholder terkait,
baik pemerintah maupun non pemerintah, yaitu :
1) Kementerian Kesehatan; 2) Kementerian Riset
dan Teknologi dan DIKTI; 3) BKKBN; 4)
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
dan perlindungan Anak; 5) Kementrian Kelautan
dan Perikanan; 6) Kementerian Penertiban
Aparatur Negara; 7) Kementerian Dalam Negeri; 8)
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 9)
Kementerian Sosial; 10)WHO; 11) USAID; 12)
UNICEF; 13) Ford Foundation; 14) JHUCCP; 15)
Word Vision; 16) UNFPA; 17) Bill & Melinda Gates
Foundation; 18) JHPIEGO ; 19)
KOWANI/BKOW//GOW; 18) Yayasan Pendidikan
Kesehatan Perempuan (YPKP); 19) Save the
Children;20) MCCI; 21) Institusi Kebidanan; 22)
HSP; 23) Johnson & Johnson; 24) JNPK-KR 25)
Kapal perempuan; 26) GAVI; dan lainnya.
Point 3 : Analisis
SWOT Diterima
Peluang, belum tercantum peraturan
terbaru seperti point 2 hal.14 dan
Standar Pelayanan Minimal
Menambahkan UU no.4 th.2019
tentang Kebidananan,
Kepmenkes no. 320 th.2020, ttg
Standar Profesi
UU no.19 tentang IT, dan
Revolusi 4.0
Standar Pelayanan Minimal
Harapan:
Bidan (non-ASN) yang bertugas di Diterima
daerah terpencil mendapatkan
tunjangan oleh pemda.
27
A. Nilai-nilai
Point A : Nilai Diterima
C. Misi :
Point c : Misi
Point 1
1. Meningkatkan kekuatan organisasi berbasis 8. Perlunya ketegasan perlindungan
Informasi Teknologi (IT) hukum anggota
2. Meningkatkan peran IBI dalam penjaminan mutu 9. Meningkatkan Kesejahteraan
pendidikan Kebidanan Anggota
3. Meningkatkan peran IBI dalam penjaminan mutu 10. Ditambahan pada misi no.4.
pelayanan Kebidanan Kesejahteraan dan perlindungan
4. Meningkatkan kesejahteraan anggota hukum anggota
5. Menjalin kerjasama dengan stakeholders
6. Meningkatkan inovasi pelayanan kebidanan Pengaturan standar penggajian
bidan di TPMB min sesuai UMR
7. Meningkatan pengembangan pelayanan berbasis Bidan.
researc
D. SWOT Matriks
Dari analisa SWOT matriks (lihat lampiran 1) didapat :
1. Dukungan
pemerintah untuk pengembangan profesi belum optimal
2. Monitoring dan
evaluasi pasca pelatihan masih rendah
3. Jumlahanggota
IBI yang terusmeningkat
4. Tidak semua
pemda memberikan anggaran untuk OP IBI
5. Pendidikan
bidan yang belum memenuhi standar akreditasi
6. Belum semua
bidan menjadi anggota IBI
31 7. Tuntutan
stakeholder terhadap kualitas Bidan
8. Belum semua
PMB terstandar bidan delima
E. Pemilihan alternatif strategis
Pemilihan alternatif strategis didasarkan kepada hasil dari
SWOT matriks dan IE matriks yang dilandasi oleh hasil dari
EFE dan IFE matriks. (lihat lampiran 2)
33
34
Bab IV Rencana Kerja Periode 2018-2023 Dicantumkan target sasarannya Diterima
Dalam rencana kerja periode belum dicamtumkan target perangkat Organisasi ,Capaian
sasarannya perangkat Organisasi kenerja periode
tahunan/pertengahan kepengurusan
agar dapat mengukur hasil kerja.
1 35
36 SETJEN
Point 1
Meningkatkan kerjasama dengan stake holder PMB MOU langsung dengan BPJS Diterima
Adanya kelanjutan MOU dan MOA dengan stakeholder BPJS Menaikkan biaya persalinan
Adanya kelanjutan MOU dan
MOA dengan stakeholder dengan
mitra Baru
Pada sasaran stakeholder ada 5 mitra baru Perlu sosialisasi berjenjang siapa saja Diterima
yg menjadi mitra kerja IBI
Point 2
Meningkatkan dukungan pemerintah dalam pengembangan Advokasi pemeintah
jenjang karir dan kesejahteraan bidan - Permenpan 36 tahun 2019 tentang
- Advokasi ke Kemenkes, Kemenpan, BKKBN, PERSI, ARSADA, Jabatan ungsional Bidan
ASKLIN
Advokasi ke Pemerintah tentang pola Karir Bidan
Mengawal Implementasi Regulasi Hingga ke Tingkat -Permenkes No 28 tahun 2017 dan Diterima
Kabupaten Melalui Keberadaan PC dengan Pendekatan UU No 4 tahun 2019 (turunan UU)
Sistem
36 Point 4
Pengembangan sistem Manajemen IBI Pelaksanaan Pelatihan IT bagi
Pengurus PD, PC dan PR
38 Point 6
Pertemuan Rutin antar PP setiap 3 buLan sekali Pertemuan Rutin antar PD dan PC Diterima
setiap 3 bulan sekali : ditambahkan
(Luring / Daring)/Sesuai Situasi &
Kondisi
Pertemuan Rutin antar PP setiap 3 buLan sekali Pertemuan Rutin antar PC dan PR
setiap 3 bulan sekali : ditambahkan
(Luring / Daring ) Sesuai Situasi &
Kondisi
Point 2
Menyusun draft penyempurnaan AD/ART 2018 – 2023
Advokasi ke Pemerintah / Menyusun pola jenjang karir bidan Butir kegiatan bidan ahli Diterima
di pelayanan berdasarkan permenpan no.36
tahun 2019 untuk bisa
melaksanakan pelayanan disemua
Lini FKTP,RS,Puskesmas, Dinkes,
KB )
Kaji ulang nilai sertifikat
seminar/pelatihan
Kaji Ulang Permenpan RB no.36
tahun 2019 tentang jabatan
Advokasi ke Kemenkes, Kemenpan, BKKBN, PERSI, ARSADA, fungsional bidan :
ASKLIN Pengembangan profesi
(nilai ijazah setiap jenjang
pendidikan)
Percepatan lahirnya JUKLAK
dan JUKNIS oleh Kemenkes
3 46 BIDANG II
47 Point 4
Menyiapkan tenaga panitia uji kompetensi bidan Menyiapkan tenaga panitia yang Diterima
berasal dari profesi Bidan uji
kompetensi bidan termasuk UKOM
jenjang Jabatan
Point 5
Peningkatan kualitas pelayanan praktik mandiri bidan melalui Update Teknologi dalam Diterima
penerapan standar bidan delima pelayanan kebidanan
Adanya pembinaan yang
berkualitas dan
berkesinambungan kepada
anggota bidan delima untuk
mempertahankan kualitas
pelayanan kebidanan yang
diberikan
47 BENDAHARA
Program Strategis no 1 Adanya Sistem RR Keuangan Berbasis
Menambah point kegiatan, ditambah satu point yaitu pelatihan IT Diterima
sistem keuangan organisasi / sistem aplikasi keuangan
organisasi Agar muncul kegiatan pelatihan
sistem keuangan
organisasi/ pembuatan sistem
aplikasi keuangan
organisasi.
Catatan tambahan:
Penyusunan rencana strategi harus memenuhi kaidah di buat tersistem agar dapat terukur pencapaiannya.
Mengenai perayaan hari ultah IBI, seperti tabur bunga disesuaikan pada masa pandemik
Batas waktu HUT IBI harus dipertegas
SK pengesahan PD PC hasil musda dan mucab diusulkan SK PD di sahkan oleh PP, PC disyahkan oleh PD, dsr
Total peserta 87