Anda di halaman 1dari 25

GADAR

INSTRUKSI KERJA
JAW THRUST

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT Ya Tidak


A Fase Orientasi
1 Memberi salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 2
Menjelaskan tujuan tindakan
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan klien 2

B Fase Kerja
1 Posisikan pasien berbaring dalam kondisi sejajar seluruh tubuh 10
2 Posisikan diri di atas kepala pasien 10
3 Letakkan kedua tangan pada sisi kiri dan kanan pipi pasien 11
(mandibula)
4 Dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah atas menggunakan 12
kedua tangan sehingga barisan gigi bawah berada di depan
barisan gigi atas
5 Tetap pertahankan mulut korban sedikit terbuka, dapat 11
dibantu dengan kedua ibu jari

6 Memastikan jalan nafas pasien paten 12

C Fase Terminasi
1 Menyampaikan hasil anamnesa 10
2 Melakukan evaluasi 4
3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
4 Berpamitan 2

D Penampilan Selama Tindakan


1 Ketenangan dalam melakukan tindakan 2
2 Menjaga keamanan perawat selama tindakan 2
3 2
Menjaga keamanan pasien selama tindakan

TOTAL 100

INSTRUKSI KERJA
RESUSITASI JANTUNG PARU (PRE HOSPITAL)

NO ASPEK YANG DINILAI BOBO NILAI


T
YA TIDAK
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan Salam 2
2. Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan dan prosedur kepada keluarga (Informe
Consent)
2
4 Menanyakan kesiapan pasien 2
B. FASE KERJA
1 Nilai kondisi korban ≤ 10 detik
a. Periksa kemungkinan tidak berespon "touch and talk" 6
b. Periksa ada tidaknya pernapasan (pernapasan 6
gasping dianggap tidak ada napas)
2 Aktifkan EMS atau memanggil bantuan ≤ 10 detik 7
3 Periksa nadi karotis (tidak lebih dari 10 detik), jika tidak 7
teraba anggap tidak ada nadi
4 Mulai untuk RJP berkualitas (High Quality CPR)
a. Posisikan kedua tangan dan jari pada tengah dada 5
b. Kompresi 100 kali permenit 6
c. Kedalaman 2 inchi (5 cm) untuk dewasa 6

d. Biarkan dada mengembang dengan sempurna


(complete chest recoil) setelah diberikan kompresi
5
e. Minimalkan interupsi dalam kompresi 5
5 Segera gabungkan CPR dengan AED 7
6 Jaga keefektifan pernapasan
a. Buka jalan nafas adekuat 5
b. Berikan satu kali nafas dalam hitungan satu detik (10-12 5
kali dalam satu menit)

7 Lakukan prosedur hingga pasien sadar atau EMS datang


dan pasien di rujuk ke RS
5
C. FASE TERMINASI
1. Menyampaikan hasil anamnesa dan dokumentasi 5
2. Melakukan evaluasi 2
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
TOTAL 100

RESUSITASI JANTUNG PARU (INTRA HOSPITAL)

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT


A. Fase Orientasi
1 Memperkenalkan diri 2
2 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga 2
B. Fase Kerja
1 Memakai sarung tangan 2
2 Memastikan keamanan (lingkungan, penolong, pasien) 3
3 Menilai kesadaran (panggil dan tepuk bahu) dan memastikan tidak ada nafas 3
4 Meminta pertolongan/mengaktifkan sistem emergensi 3
5 Mengatur posisi korban (telentang, alas datar dan keras) 3
6 Mengatur posisi penolong (kedua lutut penolong diantara bahu pasien) 3
Circulation
1 Melakukan cek nadi karotis maksimal (5-10 detik) 5
2 Menentukan titik kompresi; dewasa/anak 'tengah sternum' 5
3 Melakukan kompresi:
a. Meletakkan pangkal telapak tangan (dengan tangan lain mengunci) 1-2 cm
5
diatas prosesus xipoideus
b. Tangan posisi lurus, siku terkunci (tidak menekuk), bahu diatas sternum 5
c. Melakukan kompresi dengan kedalaman dewasa 5 cm, anak 4 cm; kecepatan
6
100 kali/menit dengan irama teratur
Airway
Membuka jalan nafas dengan Head Tilt-Chin Lift manuver atau Jaw Thrust bila
1 10
dicurigai trauma servikal
Breathing
1 Memberi nafas buatan / ventilasi 2 kali 5
2 Melakukan kompresi : ventilasi (30 : 2) selama 5 siklus 5
3 Cek nadi:
a. Bila nadi ada tapi tidak ada nafas spontan berikan ventilasi 10-12 kali/menit 5
b. Bila tidak ada nadi, lanjutkan ke siklus berikutnya 5
Mengatur recovery position / posisi miring mantap bila sudah ada nadi dan
4 5
respirasi
5 Melepas sarung tangan 2
C. Fase Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 2
D. Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan 2
2 Melakukan komunikasi terapeutik 2
3 Menjaga keamanan pasien 2
4 Menjaga keamanan perawat 2
TOTAL NILAI 100

INSTRUKSI KERJA
HEAMLICH MANUVER

No Aspek yang dinilai Bobot Ya Tidak


A. Fase orientasi
1 Memperkenalkan diri 3
2 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga 3
B. Fase kerja
1. Memakai sarung tangan 3
2. Berdiri di belakang korban 3
3. Meminta korban sedikit merunduk, kaki dibuka 5
4. Meletakkan salah satu kaki penolong diantara kaki korban 8
5. Melingkari perut korban denga tangan penolong 10
Meletakkan tangan yang mengepal ditopang tangan lain tepat
6. dibawah 15

phosesus xypoideus
7. Memegang erat-erat kepalang tangan 5
Menghentakkan kepalan tangan ke arah belakang atas dengan
8. cepat 15

9. Mengulangi hentakan sampai benda asing keluar 6


10. Melepas sarung tangan 3
C. Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 3
D. Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan 3
2 Melakukan komunikasi terapeutik 3
3 Menjaga keamanan pasien 3
4 Menjaga keamanan perawat 3
TOTAL 100

INSTRUKSI KERJA
SANDWICH MANUVER

No Aspek yang dinilai BOBOT YA TIDAK


A. Fase orientasi
1 Memperkenalkan diri 2
2 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada keluarga 2
B. Fase kerja
1. Memakai sarung tangan 2
2. Memastikan keamanan (lingkungan, penolong, pasien) 2
Back blows
Membaringkan bayi di atas lengan dengan posisi kepala
1. menghadap ke bawah 6
Meletakkan lengan pada kaki untuk menstabilkan posisi (kepala
2. bayi lebih rendah dari tubuh) 7
Memukul punggung bayi (diantara 2 skapula) dengan tumit tangan
3. sebanyak 5 kali 10
Chest trust
1. Memutar posisi bayi menghadap ke atas 5
Memegang kepala bayi dengan satu tangan (kepala bayi lebih
2. rendah dari tubuh) 6
Meletakkan 2 jari kira-kira 1/2 inci di bawah dan diantara puting
3. susu 8
4. Memberikan 5 kali hentakan ke arah dada 10
5. Meminta pertolongan/mengaktifkan sistem emergency 7
6. Melakukan back blows diikuti chest trust berulang-ulang 6
Memeriksa benda di mulut, jika terlihat pada faring dikeluarkan
7. dengan finger sweep 8
8. Melepas sarung tangan 2
C. Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 2
D. Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan 2
2 Melakukan komunikasi terapeutik 2
3 Menjaga keamanan pasien 3
4 Menjaga keamanan perawat 2
TOTAL 100

Persiapan Alat: Phantom bayi


ANAK
TOOL PENKES NUTRISI PADA ANAK

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT


A Fase PraInteraksi
1 Baca catatan keperawatan atau catatan medis 2
2 Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan 2
Persiapan alat:
a. Media penkes: lefleat atau video
4 4
b. Menggunakan masker

B Fase Orientasi
1 Memberi salam/menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Melakukan identifikasi pasien 2
4 Menjelaskan tujuan penkes 4
5 Menanyakan kesiapan ibu 2
C Fase Kerja
1 Mencuci tangan 2
Menanyakan pengetahuan ibu tentang nutrisi pada anak 1-5 tahun
8
2
3 Mengatur kenyamanan ibu 2
4 Menjelaskan kepada ibu tentang pengertian nutrisi pada anak 8
5 Menjelaskan manfaat nutrisi pada anak 8
6 Menjelaskan jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan pada anak 8
7 Menjelaskan dampak anak kekurangan nutrisi 8
8 Menjelaskan cara agar anak mau makan 8
11 Memberi kesempatan kepada ibu untuk bertanya 8
12 Mencuci tangan 2
D Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi 6
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
3 Berpamitan 2
E Penampilan
1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 2
2 Keamanan klien selama tindakan 2
3 Ketelitian selama tindakan 2
4 Ketenangan selama melakukan tindakan 2

TOTAL 100

TOOL PIJAT BAYI

NO KEGIATAN BOBOT YA TIDAK


A FASE ORIENTASI
1 Identifikasi indikasi 2
2 Persiapan alat: baby oil, musik, 2
3 Persiapan terapis: melepas perhiasan, kuku pendek, 5
ruangan hangat, bayi tidak lapar, memutar musik,
B FASE KERJA
1 Cuci tangan keringkan dan hangatkan tangan terapis 5
2 Komunikasi terapeutik dengan anak dan orang tua 5
3 Pemijatan kaki A: memerah kaki, memeras dan 7
memutar, mengurut telapak kaki, menarik jari-jari,
meregangkan telapak kaki, membuat titik tekanan,
meregangkan punggung, memeras dan memutar
pergelangan kaki, menggulung kaki
4 Pemijatan kaki B: pijat kaki satunya dengan cara yang 5
sama dan gerakan akhir
5 Pemijatan perut: mengayuh sepeda, mengayuh sepeda 7
dengan kaki diangkat, ibu jari kesaming umbilikus,
bulan matahari, I love you, gelembung berjalan
6 Pemijatan dada: jantung besar, kupu-kupu, memijat 5
ketiak
7 Pemijatan tangan: memerah, memeras dan memutar, 7
mengurut telapak tangani, menarik jari-jari,
meregangkan punggung tangan, memeras dan memutar
pergelangan tangan, menggulung tangan
8 Memijat tangan yang lain 5
9 Pemijatan muka:menyetrika dahi, menyetrika 7
alis,senyum 1,2,dan 3, memijat rahang, menekan
belakang telinga
10 Pemijatan punggung: maju mundur, menyeterika 7
punggung, menyeterika punggung kaki diangkat,
gerakan melingkar, menggaruk
11 Gerakan peregangan: menyilangkan kedua tangan, 5
diagonal kaki tangan, menyilangkan kaki, menekuk dua
kaki bersama, menekuk satu kaki bergantian
12 Gerakan relaksasi: menggoyang badan 5
13 Melap tubuh anak dengan handuk dan memakaikan baju 5
bersih dan kering
14 Merapikan alat dan cuci tangan 2
C. FASE TERMINASI
1 Besihkan alat dan lingkungan 2
2 Cuci tangan 2
3 Berpamitan dan menyampaikan tindak lanjut 2
D. PENAMPILAN KERJA
1 Ketenangan 2
2 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami 2
3 Memberikan kenyamanan selama prosedur 2
4 Merespon dengan baik pernyataan dan sikap ibu 2
TOTAL 100

TOOL ANTOPOMETRI

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT


A Fase PraInteraksi
1 Baca catatan keperawatan atau catatan medis 2
2 Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan 2
3 Persiapan diri 2
Persiapan alat:
c. Alat ukur panjang badan
d. Timbangan berat badan bayi (posisi berbaring)
4 e. Midline/meteran 4
f. Pita lila
g. Pantom bayi

B Fase Orientasi
1 Memberi salam/menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Melakukan identifikasi pasien 2
4 Menjelaskan tujuan & langkah tindakan 2

2
5 Menanyakan kesiapan ibu dan meminta untuk mendampingi anak
C Fase Kerja
1 Mencuci tangan 2
Mengukur tinggi badan / panjang badan dengan tepat
8
dengan posisi lutut diluruskan (tidak ditekuk)
2 Melepaskan pakaian anak 8
Memasang pengalas timbangan dan menimbang berat badan
dengan benar (timbangan harus diposisi “nol” sebelum anak 8
3 diletakkan pada timbangan)
Mengukur lingkar dada dengan tepat (melewati putting susu anak),
8
4 lalu baju anak dipakaikan kembali
Mengukur lingkar kepala dengan tepat (dari atas alis, melewati
8
6 pinna telinga dan prominensia oksipitalis)
7 Mengukur lingkar lengan atas dengan tepat 8
8 Mencatat setiap setelah melakukan satu pengukuran 8
9 Mencuci tangan 2
D Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 2
E Penampilan
1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 3
2 Keamanan klien selama tindakan 3
3 Ketelitian selama tindakan 3
4 Ketenangan selama melakukan tindakan 3
TOTAL 100

TOOL PENKES ANTICIPATORY GUIDANCE

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT


A Fase PraInteraksi
1 Baca catatan keperawatan atau catatan medis 2
2 Tentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan 2
3 Persiapan diri 2
Persiapan alat:
4 h. Media penkes: lefleat atau video 4
i. Menggunakan masker
B Fase Orientasi
1 Memberi salam/menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Melakukan identifikasi pasien 2
4 Menjelaskan tujuan penkes 2
5 Menanyakan kesiapan ibu 2
C Fase Kerja
1 Mencuci tangan 2
Menanyakan pengetahuan ibu tentang anticipatory guidance
5
2 (bimbingan untuk merawat dan pedoman antisipasi) anak toddler
3 Mengatur kenyamanan ibu 5
Menjelaskan kepada ibu tentang pengertian anticipatory guidance
6
4 pada anak toddler
Menanyakan pengetahuan ibu tentang karakteristik khas anak usia
5
5 toddler (1-3 tahun)
Menjelaskan bahwa anak usia toddler sangat potensial mengalami
6
6 kecelakaan karena ingin mencoba hal-hal yang baru
Menjelaskan kepada ibu bahwa pada usia 1-3 tahun spingter uretra
dan spingter ani sudah bisa dilatih untuk mengontrol berkemih dan 6
7 defekasi
Menjelaskan kepada ibu untuk mengenalkan cara berkemih dan
defekasi dengan benar sesuai kebudayaan dan nilai keluarga 6
8
Menjelaskan kepada orangtua anak toddler perlu mulai dilatih
9 untuk berkemih dan defekasi di tempat yang benar 6
Menjelaskan kepada ibu/orangtua untuk mengajarkan cara
6
10 menggosok gigi secara benar
11 Memberi kesempatan bertanya kepada ibu 5
12 Mencuci tangan 2
D Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 2
E Penampilan
1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 3
2 Keamanan klien selama tindakan 3
3 Ketelitian selama tindakan 3
4 Ketenangan selama melakukan tindakan 3
TOTAL 100

TOOL PEMERIKSAAN KPSP

Aspek Yang Dinilai BOBOT YA TIDAK

Menyiapkan alat : tools dan alat permainan 5

A Fase Orientasi
1 Memberikan salam dan perkenalan 3
2 Memperkenalkan diri dan identifikasi nama klien 3

3 Menanyakan keluhan 5
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan 5
5 Menanyakan kesiapan pasien 3
B Fase Kerja
1 Cuci tangan 5
2 Menanyakan tanggal lahir anak/ Umur anak 10
3 Memilih formulir KPSP sesuai dengan umur anak 5

4 Menanyakan pertanyaan di formulir secara urut 10

5 Melakukan interpretasi hasil 10


6 Memberikan kesimpulan akhir 10
C Fase Terminasi
1 Rapikan alat dan lingkungan 3

2 Melakukan evaluasi kepada Pasien 3


3 Cuci Tangan 5
4 Berpamitan 3
D Penampilan Kerja
1 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 3

2 Keamanan Klien selama tindakan 3


3 Ketelitian selama tindakan 3
4 Ketenangan selama tindakan 3
TOTAL 100

TOOL MEMANDIKAN BAYI


NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT YA TIDAK
Menyiapkan alat: Ember mandi, kassa steril pada tempatnya,
waslap, bola kapas (untuk bagian mata), kapas cebok,
handuk sedang 2, sabun lembut tanpa pewangi, sisir,
celemek, baju ganti, kain bedong, ember tertutup untuk baju
kotor, termometer air, bengkok 5
A Fase Orientasi
1 Memberi salam 2
2 Memperkenalkan diri dan identifikasi nama klien 2
3 Menjelaskan tujuan & langkah tindakan 2
5 Meminta ijin kepada ortu dan anak 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 5
2 Lepaskan semua pakaian bayi, kecuali popoknya. 5
3 Bungkus bayi dalam handuk untuk menjaganya tetap hangat 5
Basuh muka dan mata bayi dengan kapas/ waslap yang 5
sudah dibasahkan dengan air hangat. Jika menggunakan
4 kapas, pastikan hanya digunakan sekali pakai.
Bersihkan pantat dari tinja sebelum dimandikan agar air 5
5 mandi tetap bersih, Bersihkan kelamin bayi dengan hati-hati
6 Lepaskan popok dan masukan bayi ke dalam bak mandi. 5
Letakkan salah satu tangan dibagian belakang dan pegang 5
bayi dari bawah ketiaknya, dengan pergelangan tangan
7 menyangga kepala bayi
Bayi disabun mulai dari leher, dada, perut (tali pusat disabun dari ujung ke 5
pangkal, bila ada kasa buang di bengkok) dilanjutkan
8 kebagian kaki, terakhir kepala dan lengan
Bilas bayi mulai dari muka, lengan, dada, perut, paha, dan 5
9 kaki
Bayi diposisikan telungkup, kemudian bersihkan leher belakang, 5
10 tengkuk, punggung, dan pantat
11 Bayi dikeringkan dengan handuk 5
12 Rawat tali pusat, dikeringkan dengan kassa steril 5
13 Bayi diberi pakaian lengkap 5
14 Mencuci tangan 5
C Fase terminasi
1 Menyampaikan hasil tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
3 Berpamitan 2
D Penampilan
1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 3
2 Keamanan klien selama tindakan 3
3 Ketelitian selama tindakan 2
4 Ketenangan selama melakukan tindakan 2
TOTAL 100

JIWA

FORMAT PENILAIAN
STRATEGI PELAKSANAAN II PASIEN HALUSINASI

Nama : ________________________ Tanggal : ______________________

No Aspek yang Dinilai Bobot Nilai


Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. 2
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. 2
d. Menyampaikan tujuan interaksi. 2
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. 2
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 5
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. 2
b.Tempat. 2
c. Topik. 2
B. FASE KERJA
1. Membantu pasien memilih dan melatih cara mengontrol 15
halusinasi: cara minum obat yang benar
2. Memberikan kesempatan untuk mempraktekkan cara yang 15
telah dilatih (cara minum obat yang benar) untuk diskusi
tentang halusinasi yang dialaminya.
3. Memberikan reinforcement positif. 10
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. 3
b. Data Obyektif. 3
2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. 3
b. Tempat. 3
c. Topik. 3
D. SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata. 3
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka dan 3
rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
E. TEKNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. 3
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat. 5
JUMLAH 100

FORMAT PENILAIAN
STRATEGI PELAKSANAAN II PASIEN HARGA DIRI RENDAH KRONIK

Nama : ________________________ Tanggal : ______________________

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


PA CI
A. FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. 2
b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. 2
d. Menyampaikan tujuan interaksi. 2
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. 2
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 5
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. 2
b.Tempat. 2
c. Topik. 2
B. FASE KERJA
1. Mendiskusikan kemampuan kedua yang dimiliki pasien 10
2. Membantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih 10
sesuai kemampuan pasien
3. Melatih pasien kemampuan kedua yang dipilih 10
4. Memberikan reinforcement positif 5
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan 5
harian
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. 3
b. Data Obyektif. 3
2. Melakukan rencana tindak lanjut. 5
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. 3
b. Tempat. 3
c. Topik. 3
D. SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata. 3
2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka dan rileks. 3
3. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
E. TEKNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. 3
2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat. 5
JUMLAH 100

FORMAT PENILAIAN
STRATEGI PELAKSANAAN II ISOLASI SOSIAL
Nama : ________________________ Tanggal : ______________________

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. 3
b. Mengingatkan nama perawat dan pasien. 3
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. 3
d. Menyampaikan tujuan interaksi. 3
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. 3
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 3
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. 3
b.Tempat. 3
c. Topik. 3
B. FASE KERJA
1. Melatih berbicara dengan 2 orang/lebih
a. Berjabat tangan/ disesuaikan dengan adat, nilai, norma 5
b. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, alamat, dan 5
hobi
c. Menanyakan nama, alamat, hobi 5
2. Melatih cara memulai bicara
a. Melatih bertanya 5
b. Melatih klarifikasi 5
3. Memberikan kesempatan klien untuk mempraktikkan mandiri 5
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. 5
b. Data Obyektif. 5
2. Melakukan rencana tindak lanjut.
a. Menganjurkan menggunakan cara yang dilatih 3
b. Membimbing mengisi jadwal kegiatan harian klien/ADL 3

3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:


a. Waktu. 3
b. Tempat. 3
c. Topik. 3
D. SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata. 3
2. Sikap terbuka dan rileks. 3
3. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
E. TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. 3
2. Memberikan reinforcement positif 3
JUMLAH 100

TOOL SP 3 ISOLASI DIRI

NO KEGIATAN BOBOT YA TIDAK


A. FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. 3
b. Mengingatkan nama perawat dan pasien. 3
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. 3
d. Menyampaikan tujuan interaksi. 3
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. 3
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 3
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. 3
b.Tempat. 3
c. Topik. 3
B. FASE KERJA
1. Melatih berbicara dengan 4-5 orang 5
a. Berjabat tangan/ disesuaikan dengan adat, nilai, 5
norma
b. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, 5
alamat, dan hobi
c. Menanyakan nama, alamat, hobi
2. Melatih cara memulai bicara
c. Melatih bertanya 5
d. Melatih klarifikasi 5
3. Melatih mengikuti kegiatan kelompok
a. Melatih mengungkapkan pendapat 5
4. Memberikan kesempatan praktik mandiri 5
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. 3
b. Data Obyektif. 3
2. Melakukan rencana tindak lanjut.
a. Menganjurkan menggunakan cara yang dilatih 3
b. Membimbing mengisi jadwal kegiatan harian 3
klien/ADL
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. 3
b. Tempat. 3
c. Topik. 3
D. SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata. 3
2. Sikap terbuka dan rileks. 3
3. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
E. TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. 3
2. Memberikan reinforcement positif 3
TOTAL 100

TOOL SP 3 PERILAKU KEKERASAN

NO KEGIATAN BOBOT YA TIDAK


A. FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. 3
b. Mengingatkan nama perawat dan pasien. 3
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. 3
d. Menyampaikan tujuan interaksi. 3
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. 3
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 3
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. 3
b.Tempat. 3
c. Topik. 3
B. FASE KERJA
1. Mengajarkan latihan cara verbal (3 cara : 15
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)
2. Meminta pasien melakukan latihan cara verbal 15
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. 3
b. Data Obyektif. 3
2. Melakukan rencana tindak lanjut.
a. Menganjurkan menggunakan cara yang dilatih 5
b. Membimbing mengisi jadwal kegiatan harian 5
klien/ADL
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. 3
b. Tempat. 3
c. Topik. 3
D. SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata. 3
2. Sikap terbuka dan rileks. 3
3. Mempertahankan jarak terapeutik. 3
E. TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. 3
2. Memberikan reinforcement positif 6
TOTAL 100

FORMAT PENILAIAN
STRATEGI PELAKSANAAN III DEFISIT PERAWATAN DIRI MAKAN

Nama : ________________________ Tanggal : ______________________


NO ASPEK YANG DINILAI BOBO NILAI
T
Ya Tidak

A. FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam. 2
b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien. 2
c. Memanggil nama panggilan yang disukai. 2
d. Menyampaikan tujuan interaksi. 2
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini. 2
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 5
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu. 2
b.Tempat. 2
c. Topik. 2
B. FASE KERJA
1. Mendiskusikan cara makan dengan baik
a. Melatih cuci tangan sebelum makan 3
b. Melatih mengambil makanan sendiri 3
c. Melatih makan sambil duduk dengan tertib 3
d. Melatih berdoa sebelum makan 3
e. Melatih makan dengan tertib (tidak berceceran, makan dengan tenang)

f. Melatih berdoa setelah makan 3


g. Melatih membersihkan alat makan sendiri 3
h. Melatih mengembalikan alat makan ke tempat semula
2. Memberikan kesempatan pasien mempraktekkan secara mandiri 5
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif. 3
b. Data Obyektif. 3
2. Melakukan rencana tindak lanjut. 5
a. Menganjurkan menggunakan cara yang dilatih
b. Membimbing mengisi jadwal kegiatan harian klien/ADL
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu. 3
b. Tempat. 3
c. Topik. 3
D. SIKAP TERAPEUTIK
1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata. 3
2. Sikap terbuka dan rileks. 3
3. Mempertahankan jarak terapeutik. 5
E. TEHNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti. 3
2. Memberikan reinforcement positif 5
JUMLAH 100

MATERNITAS

TOOL PEMERIKSAAN LEOPOLD I-IV

No Aspek yang dinilai Bobot


A FaseOrientasi(10%)

1 Memberi salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah perosedur
4 2

5 Menanyakan kesiapan pasien 2

B. Fasekerja(70%)

1 Mencuci tangan 4
2 Memasang sampiran/menjaga privacy klien 2
3 Memasang selimut dan menurunkan pakaian bawah klien 4
4 Mengatur posisi terlentang dan kaki sedikit ditekuk 6
5 Menghangatkan kedua telapak tangan 4

Melakukan palpasi Leopold I :Pemeriksa berdiri di


sebelah kanan klien. menengahkan fundus uteri kemudian
7
menentukan bagian janin yang berada di fundus dan
6
mengukur tinggi fundus uteri

7 Menyampaikan interpretasi hasil pengukuran 4

Melakukan palpasi leopoldII:Posisi pemeriksa masih


sama. Memindahkan tangan kesamping perut klien,
kemudian satu tangan menahan sisi perut klien dan satu 7
8 tangan mencari punggung janin, dilakukan bergantian
Sampai letak punggung dapat ditentukan.

9 Menyampaikan interpretasi hasil pengukuran 4

Melakukan palpasi Leopold III:Posisi pemeriksa masih


7
sama.Menentukan presentasi janin yang berada disimphisis
10

pubis, setelah presentasi ditentukan kemudian digoyangkan


Untuk mengetahui apakah presentasi janin sudah masuk kedalam
Panggul atau belum

11 Menyampaikan interpretasi hasil pengukuran 4

Melakukan palpasi Leopold IV:Posisi pemeriksa


Membelakangi klien dan kedua kaki klien diluruskan dengan
Kedua tangan menentukan seberapa jauh masuknya 7
12 presentasi janin kedalam panggul, dengan menekan ke
Bawah kedua sisi uterus 2 cm diatas simphisis

13 Menyampaikan interpretasi hasil pengukuran 4


14 Merapikan pakaian bawah klien dan selimut yang dipakai 2
15 Mencuci tangan 4

C. Fase terminasi(10%)

1 Melakukan evaluasi tindakan 4


2 Menyampaikan rencana tindakan selanjutnya 4
3 Berpamitan 2

D. Penampilanselamatindakan(10%)

1 Ketenangan selama melakukan tindakan 2


2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 3
3 Menjaga Keamanaan pasien 3
4 Menjaga keamanaan perawat 2

Total 100

TOOL IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA


No Aspek yang dinilai Bobot Nilai
Tida
Ya k
A Fase Orientasi ( 10 % )
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Kontrak waktu 2
4 Menjelaskan tujuan umum 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B. Fase kerja ( 65 % )
1 Menjelaskan tujuan khusus 7
2 Menanyakan identitas klien dan suami 3
3 Menanyakan keluhan utama yang dirasakan 3
4 Menanyakan Keadaan/kondisi kesehatan saat ini 3
5 Menanyakan riwayat perkawinan 3
6 Menanyakan riwayat menstruasi, meliputi: menarche,
siklus, lama menstruasi, banyaknya darah yang keluar, 3
7 Menanyakan HPHT 3
8 Menentukan HPL berdasarkan HPHT 6
9 Riwayat penyakit/medik :penyakit yang diderita,operasi 3
10 Riwayat keluarga : keturunan kembar, penyakit keturunan 3
11 Riwayat Obstetri : kehamilan, persalinan dan postpartum
yang lalu. 3
12 Riwayat Keluarga Berencana 3
13 Kejelasan menyampaikan pertanyaan 7
14 Kemampuan interaksi (memberi kesempatan pasien bertanya) 4
15 Menjawab pertanyaan dengan benar 6
16 Menjaga kenyamanan pasien 5
C. Fase terminasi ( 20 % )
1 Menyampaikan hasil anamnesa 10
2 Melakukan evaluasi 4
3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
4 Berpamitan dan mengucapkan terima kasih 2
D. Penampilan selama tindakan ( 5 % )
1 Ketenangan 3
2 Menjaga keamanan pasien / perawat 2
TOTAL 100

FORMAT PENILAIAN
PENKES NUTRISI PADA IBU MENYUSUI

No Aspek yang dinilai Bobot

A FaseOrientasi ( 10%)

1 Mengucapkansalam 2
2 Memperkenalkandiri 2
3 Kontrakwaktu 2
4 Menjelaskantujuanumum 2
5 Menanyakankesiapanpasien 2
B. Fasekerja(65%)
1 Menjelaskan Tujuan Khusus kebutuhan nutrisi ibu post partum 10 (manfaat, menu 10
seimbang dan cara pemberian)

2 Menanyakan kepada ibu apakah sudah tahu tentang kebutuhan nutrisi ibu post 3
partum

3 Menjelaskan manfaat nutrisi bagi ibu postpartum


a. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan bayi 3
b. Menunjang tumbuh kembang bayi 3
c. Mencegah anemia, malnutrisi pada ibu postpartum 3

4 Menjelaskan menu seimbang ibu postpartum 3


a. Makanan yang mengandung karbohidrat dan fungsinya (beri contoh jenis dan
ukurannya)

b. Makanan yang mengandung lemak dan fungsinya (berikan contoh jenis dan 3
ukurannya)

c. Makanan yang mengandung protein dan fungsinya (berikan contoh dan 3


ukurannya)

d. Sayur - sayuran dan buah - buahan dan fungsinya 3


e. Vitamin dan suplemen (Zat besi dan asam folat) dan fungsinya 3
f. Cairan (contoh dan ukurannya) 3
5 Menjelaskan cara pemberian nutrisi bagi ibu postpartum
a. Penambahan jumlah kalori & kualitas nutrisi setiap kali makan 3
b. Menambah frekuensi makan Dan minum 3

6 Kejelasan penyampaian materi 6


7 Kemampuan interaksi (memberi kesempatan pasien bertanya) 3
8 Menjawab pertanyaan dengan benar 5
9 Menjaga kenyamanan pasien 5
C. Faseterminasi ( 20%)

1 Menyampaikan hasil anamnesa 13


2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5
3 Berpamitan dan mengucapkan terimakasih 2
D. Penampilanselamatindakan(5%)

1 Ketenangan 3
2 Menjaga keamanan pasien 2
TOTAL 100

FORMAT PENILAIAN
PIJAT OKSITOSIN

No. Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai BxN


(0-2)

A Fase pra interaksi


Membaca catatan keperawatan 2
Menyiapkan alat 2
Mencuci tangan 3
B Fase Orientasi
Memberi salam 2
Memperkenalkan diri 2
Menjelaskan tujuan 2
Menjelaskan langkah prosedur 2
Menanyakan kesiapan pasien 2
C Fase Kerja
Memasang sampiran/menjaga privacy klien 4
Ibu duduk, bersandar ke depan, melipat lengan diatas
meja di depanya dan meletakan kepalanya 5
diatas lenganya.
Perawat melepas baju bagian atas dan bra pasien, payudara
tergantung lepas dan handuk dibentangkan diatas 5
pangkuan pasien.
Perawat mencari area tulang belakang leher (tulang yang
paling menonjol /processus spinosus/cervical vertebrae 7).
6
Mengoleskan telapak tangan perawat dengan baby oil.

Berawal dari titik penonjolan tulang tadi, turun sedikit ke


bawah kurang lebih 1-2 jari dan dari titik tersebut, geser
12
lagi ke kanan dan kiri masing-masing 1-2 jari.

Memulai pijatan dengan gerakan memutar perlahan- lahan


ke arah bawah sampai ke batas garis bawah payudara 12

Perawat menekan dengan kuat, membentuk gerakan


lingkaran kecil dengan kedua ibu jarinya selama 3 menit. 12

Amati respon pasien selama tindakan 4


Mengenakan bra dan pakaian atas klien 4
Mencuci tangan 3
D Fase terminasi
Melakukan evaluasi tindakan 3
Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
Merapikan alat dan berpamitan 2
E Penampilan selama tindakan
Ketenangan 2
Melakukan komunikasi terapeutik 2
Menjaga keamanan pasien 2
Menjaga keamanan perawat 2
JUMLAH NILAI 100

MEDIKAL

TOOL FISIOTERAPI DADA

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT Ya Tidak

A Fase Orientasi
1 Memberi salam teraupetik/ menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 3
2 Memakai handscoon 4
3 Melakukan auskultasi pada area paru pada dada depan dan belakang, 4
pasien diminta tarik nafas panjang
4 Memberikan minum air hangat 4
5 Mengatur posisi pasien sesuai dengan letak secret, pasien 4
membungkuk memeluk bantal
6 Memasang handuk pada dada dan pengalas pada pangkuan 4
7 Melakukan clapping selama 3-5 menit pada area yang terdapat secret 10
8 Melakukan vibrasi pada saat ekshalasi selama 3 kali pada area yang 10
terdapat secret
9 Mengajarkan batuk efektif dan meminta pasien melakukannya 10
10 Menampung secret pada sputum pot 5
11 Memberikan pasien minum air hangat 4
12 Melepas handscoon 4
13 Mencuci tangan 3
C Fase Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 3
4 Dokumentasi 3
D Penampilan selama tindakan
1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 3
2 Ketenangan selama tindakan 3
3 Menjaga keamanan pasien 3
TOTAL 100

TOOL PEMERIKSAAN SARAF KRANIAL

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT YA TIDAK


A Fase Orientasi
1 Memberi salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan klien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 3
2 Mendekatkan alat didekat pasien 2
3 Mengkaji saraf I (Olfactorius) 5
4 Mengkaji saraf II (Opticus) 5
5 Mengkaji saraf III (Okulomotorius) 5
6 Mengkaji saraf IV (Troklearis) 5
7 Mengkaji saraf V (Trigeminus) 5
8 Mengkaji saraf VI (Abdusens) 5
9 Mengkaji saraf VII (Facialis) 5
10 Mengkaji saraf VIII (Auditorius) 5
11 Mengkaji saraf IX (Glossopharingeus) 5
12 Mengkaji saraf X (Vagus) 5
13 Mengkaji saraf XI (Asesoris) 5
14 Mengkaji saraf XII (Hipoglossus) 5
15 Mencuci tangan 3
C Fase terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan 4
D Penampilan
1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 3
2 Keamanan klien selama tindakan 3
3 Ketelitian selama tindakan 2
4 Ketenangan selama melakukan tindakan 2
TOTAL 100

TOOL ROM

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT YA TIDAK


A Fase Orientasi
1 Memberi salam/ menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 2
2 Memposisikan pasien dengan benar 4
3 a. Gerakan bahu
1) Fleksi- ekstensi 3
2) Abduksi-adduksi 3
3) Rotasi bahu internal-eksternal 3
b. Gerakan siku
1) Fleksi- ekstensi 3
2) Pronasi supinasi 3
c. Gerakan pergelangan tangan
1) Fleksi-ekstensi 3
2) Fleksi radial/ radial deviation (abduksi) 3
3) Fleksi ulnar/ ulnar deviation 3
d. Gerakan jari-jari tangan
1) Fleksi-ekstensi 3
2) Hiperekstensi 3
3) Abduksi-adduksi 3
4) Oposisi 3
e. Gerakan pinggul dan lutut
1) Fleksi-ekstensi lutut dan pinggul 3
2) Abduksi-adduksi kaki 3
3) Rotasi pinggul internal dan eksternal 3
f. Gerakan telapak kaki dan pergelangan kaki
1) Dorsofleksi-plantar fleksi 3
2) Fleksi-ekstensi jari-jari kaki 3
3) Inverse-eversi jari-jari kaki 3
g. Gerakan leher
1) Fleksi-ekstensi leher 3
2) Fleksi lateral leher 3
4 Mengukur denyut nadi (heart rate) 3
5 Merapikan pasien (posisi) 2
6 Mencuci tangan 2
C Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Berpamitan 2
D Penampilan
1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 3
2 Ketelitian selama tindakan 3
3 Keamanan selama tindakan 3
TOTAL 100
TOOL SENAM KAKI DIABETES MELLITUS

No ASPEK YANG DINILAI BOBOT

A Fase Orientasi
1 Memberi salam 3
2 Memperkenalkan diri 3
3 Menjelaskan tujuan tindakan 3
4 Menjelaskan langkah prosedur 3
5 Menanyakan kesiapan klien 3
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan 5
2 Lihat keadaan umum ( adakah dipsnea atau nyeri dada ) 3
3 Persiapan Klien : kontrak topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan senam kaki 3

4 Persiapan lingkungan : ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien dan jaga 4
privacy klien
5 Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan klien duduk tegak diatas bangku 3
dengan kaki menyentuh lantai
6 Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu 4
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

7 Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada 4
kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke
atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali.
8 Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat 4
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

9 Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan 4
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
10 Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan 4
kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

11 Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan 4
ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
12 Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki 4
secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
13 Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan 4
kaki kedepan dan kebelakang.
14 Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan 4
pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

15 Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan 6
kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
• Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
• Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
• Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
• Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola

16 Buang alat yang terkontaminasi, lepaskan sarung tangan dan cuci tangan 2
C Fase Terminasi
1 Evaluasi klien 3
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3
3 Dokumentasi 3
D Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan selama melaksanakan tindakan 4
2 Melaksanakan komunikasi terapeutik selama tindakan 4
3 Menjaga keamanan klien 4
TOTAL 100

TOOL PENGUKURAN KEKUATAN OTOT

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT

A Fase Orientasi
1 Memberi salam/ menyapa klien 3

2 Memperkenalkan diri 3

3 Menjelaskan tujuan tindakan 3

4 Menjelaskan langkah prosedur 3


5 Menanyakan kesiapan klien 3

B Fase Kerja

1 Mencuci tangan 3
2 Menjaga privacy klien dan memberikan posisi yang aman 3

3 Mengkaji ROM 10
4 Mengukur kekuatan otot 25

5 Merapikan pasien dan memberikan posisi semula 3


6 Mencatat hasil pengukuran 25

7 Mencuci tangan 3
C Fase terminasi

1 Melakukan evaluasi tindakan 3

2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 3

3 Berpamitan 2
D Penampilan

1 Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 2

2 Ketenangan selama tindakan 3


3 Keamanan klien selama tindakan 2

4 Ketelitian selama tindakan 3

TOTAL 100

BEDAH

TOOL PEMERIKSAAN FISIK PARU

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT YA TIDAK


A Fase Orientasi
1 Memberi salam/ menyapa pasien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 3
2 Mengatur posisi pasien (duduk) dan membuka baju 6
3 Melakukan Inspeksi :
a. Dari depan
- Bentuk dada
7
- Kesimetrisan
- Penggunaan otot bantu pernafasan
b. Dari belakang : postur tubuh ( bentuk tulang belakang) 5
4 Melakukan palpasi pada daerah dada
7
a. Vokal Fremitus (depan dan belakang)
b. Pengembangan (ekspansi) paru kanan dan kiri: telapak tangan
7
diletakkan di depan dinding dada dan anjurkan klien nafas dalam
5 Melakukan perkusi dengan membandingkan kanan dan kiri, depan dan
8
belakang
6 Melakukan auskultasi bunyi nafas:
6
a. Bunyi trakeal (kanan atau kiri trakea)
b. Bunyi bronkeal (atas manubrium sterni) 6
c. Bunyi bronkovesikuler (SIC 1 atau 2 para sternal kanan dan kiri) 6
d. Bunyi vesikuler (seluruh lapang paru dan belakang) 6
7 Mencuci tangan 3
C Fase Terminasi
1 Melakukan evaluasi 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan dengan pasien 2
D Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 4
3 Ketelitian 2
TOTAL 100

TOOL PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK


JANTUNG

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI


YA TIDAK
A Fase Orientasi
1 Memberi salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah dan Prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan klien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 5
2 Mengatur posisi pasien supinasi 5
3 Membebaskan daerah dada 5
4 Melakukan inspeksi terhadap bentuk dada dan pulsasi 10
Melakukan palpasi pada 4 area (aorta, pulmonal,
10
5 mitral, trikuspidal)
Melakukan perkusi batas jantung (atas, kiri, bawah,
12
6 kanan)
Melakukan auskultasi pada 4 area (aorta, pulmonal,
12
7 mitral, trikuspidal)
8 Merapikan pasien 6
Mencuci tangan 5
9
C Terminasi
1 Melakukan evaluasi 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan dengan pasien 2
D Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 4
3 Ketelitian 2
TOTAL 100

TOOL PEMERIKSAAN FISIK PARU


TOOL PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK PARU

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT YA TIDAK


A Fase Orientasi
1 Memberi salam/ menyapa pasien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 3
2 Mengatur posisi pasien (duduk) dan membuka baju 6
3 Melakukan Inspeksi :
c. Dari depan
- Bentuk dada
7
- Kesimetrisan
- Penggunaan otot bantu pernafasan
d. Dari belakang : postur tubuh ( bentuk tulang belakang) 5
4 Melakukan palpasi pada daerah dada
7
c. Vokal Fremitus (depan dan belakang)
d. Pengembangan (ekspansi) paru kanan dan kiri: telapak tangan
7
diletakkan di depan dinding dada dan anjurkan klien nafas dalam
5 Melakukan perkusi dengan membandingkan kanan dan kiri, depan dan
8
belakang
6 Melakukan auskultasi bunyi nafas:
6
e. Bunyi trakeal (kanan atau kiri trakea)
f. Bunyi bronkeal (atas manubrium sterni) 6
g. Bunyi bronkovesikuler (SIC 1 atau 2 para sternal kanan dan kiri) 6
h. Bunyi vesikuler (seluruh lapang paru dan belakang) 6
7 Mencuci tangan 3
C Fase Terminasi
1 Melakukan evaluasi 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan dengan pasien 2
D Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 4
3 Ketelitian 2
TOTAL 100

TOOL PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN


NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI
YA TIDAK
A. Fase Orientasi
1. Memberi salam 2
2. Memperkenalkan diri 2
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2
4. Menjelaskan tujuan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B. Fase Kerja
1 Mencuci tangan 5
2 Mengatur posisi pasien 3
3 Membuka baju daerah abdomen (4 kuadran terlihat) 2
4 Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien 10

5 Melakukan auskultasi (sebelum palpasi/ perkusi untuk memastikan adanya 15


bising usus adanya (dengan waktu ± 30 detik)*
6 Melakukan perkusi 10
7 Melakukan palpasi: pada 4 kuadran 10
8 Mengukur lingkar perut dengan meteran 10
9 Mencuci tangan 5
C Terminasi
1 Melakukan evaluasi 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan dengan pasien 2
D Penampilan Selama Tindakan
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 4
3 Ketelitian 2
TOTAL 100

Anda mungkin juga menyukai