Anda di halaman 1dari 62

.

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III NGANJUK PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIGEN ( COVID - 19)
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjk 64415

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /XII/2020/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Desember 2020
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
Desember 2020
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Rapid test antigen untuk virus Corona dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau
tenggorokan melalui proses swab. Untuk memberikan hasil yang lebih akurat, pemeriksaan rapid test
antigen perlu dilakukan paling lambat 5 hari setelah munculnya gejala COVID-19.

TUJUAN Untuk pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring virus Corona .

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/104 2020 tentang Penetapan Infeksi Novel
Corona Virus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/ 09 /IV/2020
tentang Kebijakan Tentang Alur Penanganan Covid – 19.
PROSEDUR Sebelum dilakukan pemeriksaan Rapid Test COVID-19, pasien terlebih dahulu KIE, kemudian disiapkan
Rapid Test Antigen COVID-19 yang terlebih dahulu di diamkan pada suhu ruang (10°C – 30°C)
1. Gunakan swab yang terbuat dari dakron yang lentur kemudian swabkan ke lubang
hidung,pastikan posisi swab pada septum bawah hidung,secara perlahan-lahan kebagian
nasopharing .
2. Swab dilakukan gerak memutar secara perlahan.
3. Tambahakan 100ul buffer ke tabung pemeriksaan kemudian masukkan dakron ke dalam tabung
tersebut.
4. Kocok sampai tercampur. Tutup tabung buffer .
5. Teteskan 5 tetes pada rapid antigen, Tunggu selama 15 menit. Baca hasilnya.
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIGEN ( COVID - 19)

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /XII/2020/LAB 0 2/2
Interpretasi hasil

 Hasil Cov19 Negatif


Kesan: Hasil NEGATIF tidak menyingkirkan terinfeksi SARS COV - 2, masih beresiko menular, kuantitas
antigen di bawah level deteksi alat.
 Hasil Cov19 Positif
Kesan : Hasil POSITIF mencurigakan suatu infeksi SARS COV-2, Lakukan ISOMAN, PHBS dan
PHYSICAL DISTANTCING.Saran : Lanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi PCR

UNIT TERKAIT  Laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PENGAMBILAN SWAB
No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN
SPO/ /V/2020/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2020
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2020
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil spesimen lendir menggunakan swab
pada hidung atau tenggorokan pasien.

TUJUAN Untuk penegak diagnostik covid - 19

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/104 2020 tentang Penetapan Infeksi Novel
Corona Virus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya.

2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/ 09 /IV/2020


tentang Kebijakan Tentang Alur Penanganan Covid – 19.
PROSEDUR 1. Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus
memperhatikan universal precaution atau kewaspadaan universal
untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari pasien ke
paramedis maupun lingkungan sekitar. Gunakan APD lengkap sesuai
SOP.
2. Saluran pernapasan atas Swab Nasofharing (rongga hidung ) dan
swab Oropharing (rongga mulut) dilakukan dengan menggunakan
swab sintetis dengan tangkai yang terbuat dari plastic. Jangan
menggunakan swab dengan tangkai kayu karena mengandung
kalsium alginate atau bahan dapat menginaktivasi virus dan
menghambat pemeriksaan PCR.
3. Nasofharing swab (usap Hidung) : Masukkan swab ke dalam lubang
hidung paralel untuk langit-langit. Biarkan swab selama beberapa
detik untuk menyerap sekresi. Usap kedua daerah nasofaring. Lalu
masukkan kedalam VTM
4. Oropharing swab (usap tenggorokan ) : usap faring posterior, hindari
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PENGAMBILAN SWAB

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2020 /LAB 0 1/2
swab mengenai lidah NP wash/aspirat atau aspirat hidung kan. Lalu masukkan
ke dalam VTM.

5. Lalu sampel dikemas ke dalam ice box beserta surat pengantar


yang kemudian diambil oleh Dinkes untuk dikirim ke Laboratorium
Rujukan.

UNIT TERKAIT 1. Laboratorium


POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk ALUR PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK
64415

UNTUK PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
STANDAR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930
PENGERTIAN Alur pelayanan Laboratorium Klinik penderita rawat inap merupakan proses perjalanan
specimen penderita rawat inap untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan
laboratorium

TUJUAN 1. Memberikan pedoman yang jelas tentang proses perjalanan spesimen


penderita rawat inap untuk memperoleh pelayanan pemeriksaan
laboratorium
2. Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium bagi penderita
rawat inap yang profesional, efektif, efisien dan terkoordinasi
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium

PROSEDUR 1. Dokter ruangan menulis permintaan pemeriksaan laboratorium di


lembar permintaan pemeriksaan laboratorium
2. Petugas ruangan memberitahukan pasien / keluarga bahwa
memerlukan pemeriksaan laboratorium, dan untuk itu perlu diambil
spesimen sesuai pemeriksaan yang akan dilakukan serta menjelaskan
mengenai syarat – syarat yang perlu dipenuhi untuk pengambilan
specimen
3. Petugas ruangan menulis permintaan pemeriksaan laboratorium di
Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium
4. Petugas ruangan / laborat mengambil spesimen penderita sesuai jenis
pemeriksaan yang diminta lalu mengirimnya ke laboratorium klinik
5. Petugas laborat menulis identitas penderita pada buku register dan
mencatat jenis pemeriksaan serta keadaan sampel, memberikan label

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 ALUR PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK
UNTUK PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 1/1 2/2
identitas / nomor laboratorium pada specimen
6. Petugas laborat melakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan
dokter dan mencatat hasil pemeriksaan pada buku register dan
formulir hasil pemeriksaan
7. Hasil diambil oleh petugas ruangan, dan menandatangani buku serah
terima hasil pemeriksaan
UNIT TERKAIT 1. Rawat inap
2. IGD
3. ICU
4. Perinatologi
5. Laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
ALUR PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK UNTUK PASIEN
RAWAT JALAN

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
STANDAR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930
PENGERTIAN Alur pelayanan Laboratorium Klinik penderita rawat jalan merupakan proses perjalanan
specimen penderita rawat jalan untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan
laboratorium
TUJUAN 1. Memberikan pedoman yang jelas tentang proses perjalanan spesimen
penderita rawat jalan untuk memperoleh pelayanan pemeriksaan
laboratorium
2. Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium bagi penderita
rawat jalan yang profesional, efektif, efisien dan terkoordinasi
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Petugas poli membuatkan surat permintaan pemeriksaan
laboratorium
2. Surat permintaan pemeriksan lab sudah diisi identitas penderita,jenis
pemeriksaan yang diminta,diagnosis dan ditanda tangani dokter
3. Pasien menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan dan kartu
kunjungan ke petugas laborat . untuk pasien denganpenjamin disertai
syarat – syarat sebagai berikut :
a. Akes / Anggota POLRI : Foto copy SJP ( Surat Jamina Pelayanan )
dan Kartu BPJS
b. Jamkesmas ( JKM ) : Foto Copy Keabsahan JKM,
c. Jamsostek ( JST ) : Foto Copy Kartu Jamsostek,Fc. SJP/ katu BPJS
4. Untuk penderita rujuk dari luar , membawa surat permintaan
pemeriksaan lab, dari doketr yang bersangkutan
5. Penderita APS ( Atas Permintaan Sendiri ) dapat dilayani dengan
menyebutkan parameter yang dikehendaki, petugas laborat membuat

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENERIMAAN KARYAWAN BARU NON PARAMEDIS

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 1/1 2/2
formulir permintaannya. Bila ada parameter yang tidak jelas atau membutuhkan
konsultasi, maka akan dilaporkan ke penanggung jawab laborat ( Dokter Sp.PK )

6. Petugas laborat menulis identitas penderita pada buku register dan


mencatat jenis pemeriksaan di buku keadaan sampel, memberikan
label identitas / nomor laboratorium pada specimen dan melakukan
sampling pada penderita
7. Petugas laborat melakukan pemeriksaan specimen sesuai dengan
permintaan dokter dan mencatat hasil pemeriksaan pada buku
register dan formulir hasil pemeriksaan
8. Pemeriksaan laboratorium selesai dalam waktu ≤ 5 jam
9. Hasl pemeriksaan diserahkan petugas laboratorium kepada pasien
untuk diserahkan ke POLI
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Loket pendaftaran
3. Kasir
4. laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
ALUR PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK UNTUK PASIEN
GAWAT DARURAT

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan : Nganjuk
PROSEDUR MEI 2016 pada tanggal : Mei 2016
OPERASIONAL KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Alur pelayanan Laboratorium Klinik penderita rawat darurat merupakan proses
perjalanan specimen penderita rawat darurat untuk mendapatkan pelayanan
pemeriksaan laboratorium

TUJUAN 1. Memberikan pedoman yang jelas tentang proses perjalanan spesimen


penderita rawat darurat untuk memperoleh pelayanan pemeriksaan
laboratorium
2. Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium bagi penderita
rawat darurat yang professional , efektif ,efisien dan terkoordinasi
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Petugas IGD membuatkan surat permintaan pemeriksaan
laboratorium
2. Surat permintaan pemeriksaan laborat sudah diisi identitas
penderita ,jenis pemeriksaan yang diminta,diagnosis dan
ditandatangani dokter
3. Darah pasien diantar oleh petugas IGD ke laboratorium
4. Petugas laboratorium menulis identitas penderita pada buku register
dan mencatat jenis pemeriksaan, memberikan label / nomor
laboratorium pada spesimen dan melakukan sampling pada penderita
bila pasien yang datang ke laborat
5. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan spesimen sesuai
dengan permintaan dokter dan mencatat hasil pemeriksaan pada
buku register dan formulir hsail pemeriksaan
6. Hasil pemeriksaan di informasikan melalui telepon atau diserahkan
petugas

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
ALUR PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK UNTUK PASIEN
GAWAT DARURAT

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
laboratorium kepada petugas IGD. Ada buku serah terima hasil
pemeriksaan yang ditandatangani petugas IGD
7. Apabila pasien sudah di pindahkan ke ruangan sebelum hasil
laboratorium selesai,petugas IGD menginformasikan hal tersebut ke
petugas Laboratorium
UNIT TERKAIT 1. Instalasi gawat darurat
2. Loket pendaftaran
3. Kasir
4. laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 RESPON TIME PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN
SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan dari sampel datang ( Darah pasien diambil )
sampai dengan pasien menerima hasil pemeriksaan

TUJUAN Menuntut kinerja petugas di laboratorium patologi klinik untuk bekerja


secara efektif, efisien agar pemeriksaan laboratorium dapat terlayani
secara cepat dan tepat waktu .
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Petugas yang melakukan pengambilan sampel darah kepada pasien
adalah analis(petugas petugas) kurang lebih selama 3 menit.
2. Menyalakan alat Mytic kurang lebih selama 5 menit agar bacaan
stabil pada waktu membaca hasil pemeriksaan
3. Melakukan identifikasi ulang dengan menanyakan nama dan tanggal
lahir pasien,lalu mencocokkan dengan identitas yang tertera di
formulir permintaan pemeriksaan laborat
4. Menyiapkan tabung vacutainer dengan anticoagulant EDTA
5. Menyiapkan spuit dan kapas alcohol serta plesterin
6. Berikan salam kepada pasien
7. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laborat dari dokter
8. Mengambil darah pasien / sampling dan diberi identitas kurang lebih
selama 3 menit
9. Setelah alat menyala stabil lalu dilakukan start up sebelum
memasukkan sample kurang lebih selama 2 menit
10. Mengocok berkali-kali sample darah yang akan dilakukan
pemeriksaan darah lengkap selama kurang lebih 20 detik
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 RESPON TIME PEMERIKSAAN DARAH RUTIN

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
11. Tekan tombol merah pada layar, muncul password, tekan ok, tekan
start up ( tunggu sampai lampu hijau ), run sample, muncul huruf A-
Z ( tulis nama pasien, umur dan jenis kelamin ), tekan valid, jarum
akan keluar lalu masukkan sample sambil ditekan kemudian hasil
akan keluar pada kertas printernya. Tabung reaksi di arahkan ke
selang dan tekan tombol start, baca hasil yang ada pada layar
photometer kurang lebih selama 20 detiK
12. Mencatat hasil dibuku register pasien dan diketik untuk diserahkan
ke pasien agar ditunjukkan ke dokter yang memeriksa kurang lebih
selama 1 menit.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. Dokter Umum
4. Dokter Spesialis
5. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 RESPON TIME PEMERIKSAAN KIMIA DARAH

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Waktu yang diperlukan untuk mengetahui kadar glukosa, fungsi ginjal, fungsi liver,
serta lemak darah dari sampel datang ( Darah pasien diambil ) sampai dengan pasien
menerima hasil pemeriksaan

TUJUAN Menuntut kinerja petugas di laboratorium patologi klinik untuk bekerja secara efektif,
efisien agar pemeriksaan laboratorium dapat terlayani secara cepat dan tepat waktu

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Petugas yang melakukan pemgambilan sampel darah kepada pasien
adalah analis(petugas Laboratorium) kurang lebih selama 5 menit.
2. Menyalakan alat Photometer Mindray BA-88 kurang lebuh selama 2
menit agar bacaan stabil pada waktu membaca hasil pemeriksaan.
3. Menyiapkan tabung reaksi dalam rak.
4. Menyiapkan micro pipet 5 ul.
5. Menyiapkan blue tip dan yellow tip
6. Menyiapkan reagen
7. Berikan salam kepada pasien
8. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laborat dari dokter
9. Mengambil darah pasien dan diberi identitas kurang lebih selama 3
menit
10. Darah diputar dalam centrifuge dengan kecepatan 1.500 rpm 2 menit
11. Memipet reagen masing masing 500 l dan memipet serum
mengocok berkali-kali sampai homogen. Inkubasi selama 10 menit.
12. Tabung reaksi di arahkan ke selang dan tekan tombol start, baca hasil
yang ada pada layar photometer selama 2 menit
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 RESPON TIME PEMERIKSAAN KIMIA DARAH

No. Dokumen :
NO. REVISI HALAMAN
SPO/
0 2/2
/V/2016/LAB
13. Mencatat hasil di buku register pasien dan diketik untuk diserahkan
ke pasien agar ditunjukkan ke dokter yang memeriksa kurang lebih
selama 1 menit.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. Dokter Umum
4. Dokter Spesialis
5. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Reagen Strip berisi 1 atau lebih bahan kimia yang di lekatkan pada kertas yang spesifik
terhadap zat yang ada dalam kertas urine dan dibaca dengan alat URIT-50

TUJUAN Untuk mengetahui kandungan dan zat dalam urine secara cepat, mudah dan praktis
serta spesifik.

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
1. Petugas yang melakukan pengambilan sampel urine kepada pasien
PROSEDUR adalah analis(petugas laboratorium)
2. Petugas Laboratorium memberikan motivasi kepada pasien/keluarga
bila pot urine sudah di isi urine supaya diserahkan ke laboratorium
3. Menyiapkan stick URIT – 11G
4. Berikan salam kepada pasien
5. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laborat dari dokter
6. Sample urine dan diberi identitas
7. Menghomogenkan urine dalam wadahnya, dan menuang secukupnya
ke tabung centrifuge.
8. Mengambil 1 reagen strip,dan mencelupkannya ke dalam urine yang
berada dalam tabung centrifuge tadi ( 1 – 2 detik ) Jangan pegang
bagian dari carik celup yang yang mengandung reagen dengan jari.
9. Meniriskan pada tissue dengan posisi miring untuk menghilangkan
sisa urine pada reagen strip.
10. Membaca hasil perubahan warna yang di tunjukkan oleh reagen strip
dengan Alat URIT – 50 Selama 10 menit
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
11. Memutar urine dengan centrifuge kecepatan 1.500 selama 3 menit
untuk mendapatkan supernatant.
12.Menuang sediment ke obyek glass ditutup dengan cover glass, baca
dengan mikroskop perbesaran 10X ditingkatkan 40X
13.Mengetik hasil pemeriksaan dan memberitahukan kepada pasien
bahwa Dokter yang akan menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
tersebut
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. Dokter Umum
4. Dokter Spesialis
5. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN TEST KEHAMILAN

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/1
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Pemeriksaan untuk mendeteksi kualitative hormon HCG dalam urine pada awal
kehamilan

TUJUAN Untuk mengetahui kehamilan atau hormon HCG dalam urine secara cepat mudah dan
praktis secara spesifik

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Petugas yang melakukan pengambilan sampel urine kepada pasien
adalah analis(petugas laboratorium)
2. Petugas Laboratorium memberikan motivasi kepada pasien/keluarga
bila pot urine sudah di isi urine supaya di berikan /diantar ke
laboratorium
3. Menyiapkan stick Test Kehamilan
4. Berikan salam kepada pasien
5. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laborat dari dokter
6. Sampel urine diberi identitas Nama dan tanggal lahir pasien
7. Celupkan stick test kehamilan kedalam urine sesuai dengan tanda
panah batas garis maksimum selama 30 – 60 detik
8. Angkat stick, tunggu 1 – 3 menit,baca hasilnya.
9. Mengetik hasil pemeriksaan dan memberitahukan kepada pasien
bahwa Dokter yang akan menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
tersebut
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. Dokter Umum
4. Dokter Spesialis
5. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PENCATATAN SPESIMEN PADA BUKU REGISTER

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/3
STANDAR Ditetapkan : Nganjuk
PROSEDUR pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
MEI 2016
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Proses kegiatan pencatatan dalam buku register Instalasi Laboratorium


adalh pencatatan salam buku register yang meliputi:
a. Nomor urut laboratorium,nomor rekam medis dan identifikasi lain
b. Identitas pasien( nama,umur,jeis kelamin,alamat,dll)
c. Nama dokter
d. Tanggal dan jam spesimen diambil
e. Tanggal dan jam spesiman diterima
f. Tanggal dan jam spesimen yang tidak memenuhi syara
g. .Keadaan tiap spesimen yang tidak memenuhi syarat
h. Jenis pemeriksaan yang diminta
i. Jenis spesimen yang diambil dan diterima.
TUJUAN 1. Membantu rekam medik mencari data pemeriksaan lab yang
dibutuhkan.
2. Membantu cek ulang hasil pemeriksaan lab. yang meragukan.
3. Membantu menentukan turn around time/respons time pemeriksaan
lab.
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Petugas pelaksana pencatatan menerima formulir permintaan pemeriksaan lab. dari
pasien rawat jalan dan rawat inap.

2. Petugas mencatat data pasien dan keterangan lain sesuai dengan


format
dalam buku register .
a. Loket
1. Nomor urut
2. Nama pasien
3. Umur

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENCATATAN SPESIMEN PADA BUKU REGISTER

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/3
4. Jenis Kelamin
5. Alamat
6. Nomor register
7. Nama dokter
8. Diagnosis
9. Tanggal Permintaan
10. Jenis Spesimen
11. Jenis Pemeriksaan
12. Tanda tangan dokter
13. Asal ruangan/Poli
b. Sampling
1. Nomor urut
2. Nama pasien
3. Poli/ruangan
4. Nomor lab
5. Jenis sampel
6. Tanggal spesimen diambil
7. Jam spesimen diambil
8. Tanggal spesimen diterima
9. Jam spesimen diterima
10. Keterangan

c. Petugas / Unit Kerja


1. Nomor urut
2. Nama pasien
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Nomor lab
6. Tanggal spesimen diterima
7. Jam spesimen diterima
8. Tanggal spesimen diperiksa
9. Jam spesimen diperiksa

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENCATATAN SPESIMEN PADA BUKU REGISTER

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 3/3
10 Keadaan spesimen
11 Jenis pemeriksaa
12 Nama pemeriksa
PETUGAS Petugas Pelaksana pencatatan di masing-masing unit kerja terkait di Instalasi
Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/6
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

Pengertian Bahan yang dikirim ke laboratorium atau diambil dari pasien (sampling) merupakan
bahan-bahan yang harus diperlakukan khusus, karena semua bahan tersebut dianggap
sebagai bahan infeksius

Tujuan Penanganan khusus terhadap bahan-bahan /sampel yang dikirimkan ke laboratorium


dan yang berasal dari pasien harus dilakukan untuk menghindarkan penularan penyakit
dan bahan-bahan infektif kepada petugas laboratorium.

Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur Cara Kerja :
1. Menghindari kontak langsung antara kulit, baju, dengan bahan
pemeriksaan biologis infeksius dengan cara menggunakan sarung
tangan, jas praktikum dan masker.
2. Perlakukan bahan-bahan infeksius tersebut dengan menggunakan
pipet otomatis (jangan menghisap langsung dari mulut), pengaman
pipet atau alat penghisap/pipet lainnya.
3. Beri tanda yang jelas pada tempat penampungan bahan infeksius
yang digunakan berupa kontainer berwarna kuning.
4. Setiap petugas laboratorium yang menangani bahan infeksius wajib
mencuci tangan dengan cara aseptik setelah selesai bekerja,
terutama bila akan makan, minum atau merokok.
5. Jangan menyimpan bahan-bahan makanan atau minuman dalam
lemari pendingin bersama-sama dengan bahan-bahan pemeriksaan
laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/6
(sampel, reagensi, bahan-bahan kimia lainnya).
6. Jangan menaruh makanan atau minuman ataupun barang-barang
pribadi di ruang/meja kerja laboratorium.
7. Jangan bekerja dengan luka terbuka pada tangan; tutuplah luka
tersebut dengan pembalut steril dan bekerjalah memakai sarung
tangan.
8. Jangan merokok di dalam ruangan kerja laboratorium.
9. Distribusi bahan sampel infeksius dalam wadah berwarna atau
berlabel kuning, diperiksa pada akhir running, sisa sampel di
desinfeksi dan dibuang di saluran pembuangan limbah medis.
Wadah bekas sampelnya direndam dalam larutan klorin 0,5 - 1%
selama semalam, kemudian dimasukkan dalam wadah khusus
yang akan diambil oleh Instalasi Sanitasi untuk kemudian di kirim
ke tempat pembuangan sementara.
10. Jangan mendinginkan kawat / ose panas dengan cara
mencelupkan ke dalam perbenihan kuman atau bahan
pemeriksaan, karena hal itu dapat menimbulkan aerosol mikrobial
11. Bersihkan semua sisa-sisa bahan biologis/infeksius dengan
larutan klorin 0,5-1%. Larutan klorin adalah desinfektan pilihan
untuk virus hepatitis dan virus HIV.
12. Bahan-bahan infeksius yang berpotensi untuk menularkan
penyakit melalui udara, seharusnya ditangani dalam sungkup
biologis.
13. Jangan menuangkan langsung bahan infeksius dari tabung
sentrifus; gunakan pipet yang mengambil bahan dari dalam
tabung sentrifus.
14. Bahan-bahan infeksius disimpan dalam wadah (container) khusus
yang anti bocor.
15. Letakkan semua bahan yang akan dibuang di dalam tempat
khusus disediakan untuk masing-masing bahan, misalnya khusus
untuk kertas, atau untuk bahan biologis, atau untuk limbah medis
padat lain, dlsb.

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 3/6
16. Jangan membuang bahan infeksius dalam saluran pembuangan
umum, sebelumnya dilakukan desinfeksi dari bahan infeksius
yang akan dibuang tersebut; bahan infeksius dibuang kedalam
saluran khusus untuk pembuangan limbah medis.
17. Pengambilan bahan/sampel infeksius dari unit kerja ke tempat
penampungan dilakukan oleh petugas khusus dengan memakai
alat-alat pelindung diri.
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 4/6
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 5/6
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 6/6

Unit terkait 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/1
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
STANDAR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930
Pengertian Pengambilan darah dari pembuluh darah kapiler

Tujuan 1. Agar bahan pemerksaan memenuhi syarat untuk diperiksa


2. Untuk menjamin mutu specimen
3. Untuk memperoleh bahan sampel dari pasien yang dimintakan
pemeriksaan laboratorium tertentu
Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. Desinfektan tempat yang akan ditusuk dengan alkohol 70%
2. Kulit sekitar ditegangkam dengan memijatnya antara 2 jari
3. Penusukan dlakukan dengan gerakan yang cepat sehingga terjdi luka
yang dalamnya cukup
4. Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas bersih dan kering
5. Tetesan darah yang keluar selajutnya dapat dipergunakan
6. Bila sudah selesai, tekan daerah tusukan dengan kapas kering
Lokasi pengambilan

 Ujung jari tangan ke II,III,IV


 Tumit ,ibu jari kaki ( Bayi )
Catatan

 Pengambilan darah untuk hematologi, jari harus segera


dikeringkan dengan kaps tiap kali darah menetes ( bekuan terjadi
segera pada daerah tusukan )
 Nilai Hb,PCV, trombosit Kapiler lebih rendah dibandingkan darah
vena
Unit Terkait 1. Rawat jalan
2. IGD
3. Rawat inap
4. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 MENAMPUNG URINE ACAK / SEWAKTU

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/1
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

Pengertian Pengambilan spesimen urine dengan menampung urine acak

Tujuan 1. Agar bahan pemeriksaan memenuhi syarat untuk diperiksa


2. Untuk menjamin mutu spesimen
3. Untuk memperoleh bahan sampel dari pasien yang dimintakan
pemeriksaan laboratorium tertentu
Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. Urine yang dipergunakan
Urine segar / fresh, dianjurkan pagi hari
2. Wadah : ditampung di wadah dengan mulit lebar
3. Bersihkan genetalia eksterna / luar dengan sabun , bilas dengan
air dan keringkan
4. Tamping urine dari porsi tengah ( setelah mengeluarkan pancaran
urine pertama )
5. Jumlah urine yang diambil 1 ml
6. Persyaratan khusus tidak ada

Unit Terkait 1. Rawat jalan


2. Instalasi gawat darurat
3. Rawat inap
4. Kamar bersalin
5. Laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PERMINTAAN PEMERIKSAAN CITO

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 70040930

Pengertian Pemeriksaan laboratorium cito meliputi pemeriksaan Darah Rutin, Golongan Darah, Gula
Darah Sewaktu, dan tes kehamilan

Tujuan 1. Agar permintaan pemeriksaan cito benar – benar digunakan untuk


kegawat daruratan dan penggunaan blanko cito dapat dipertanggung
jawabkan
2. Sebagai acuan dalam penggunaan blanko cito untuk pemeriksaan
laboratorium cito di laboratorium klinik
Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. Sampel dari ruangan / IGD dikirimkan langsung ke laboratorium oleh
perawatan beserta blanko permintaan pemeriksaan cito yang telah
diiisi lengkap,termasuk nomor rekam medis,tanggal nama pasien,
umu , alamat, staus,pembayaran,dokter pengirim,instalasi /ruangan
pengirim, dan diagnose sementara
2. Petugas laboratorium memeriksa kelayakan sampel,kecocokan
identitas pasien pada label yang ditempelkan diwadah sampel darah /
urine dengan identitas di blanko permintaan cito.sampel yang tidak
memenuhi syarat pemeriksaan akan ditolak dan diminta sampel baru.
3. Setelah selesai pemeriksaan , hasil segera di informasikan ke ruangan
yang memninta/ diserahkan kepada petugas untuk segera
disampaikan ke dokter yang meminta.
Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Instalasi Gawat Darurat
3. laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PENGELUARAN HASIL LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

Pengertian Tata cara mengeluarkan hasil pemeriksaan laboratorium

Tujuan 1. Memberikan hasil laboratoriun hasil yang akurat:


2. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan hasil laboratorium
Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. Sebelum mengeluarkan hasil, harus di evaluasi :

 Kalibrasi alat masuk range


 Hasil pemeriksaan serum control masuk range
 Dilakukan verifikasi hasil pemeriksaan
Apabila kalibrasi, serum control dan verifikasi tidak ada
masalah, hasil pemeriksaan dapat dikeluarkan.
2. Pengeluaran hasil pemeriksaan laboratorium rawat jalan :

 Hasil laboratorium diberikan kepada pasien untuk diserahkan


kepada dokter pengirim.

3. Pengeluaran hasil pemeriksaan rawat inap :

 Hasil pemeriksaan di antar oleh petugas laboratorium ke


ruangan rawat inap.
4. Pengeluaran hasil pemeriksaan laboratorium rawat darurat
 Hasil pemeriksaan diserahkan oleh petugas laboratorium ke
petugas unit gawat darurat.
 Bila pasien dipindah ke ruangan sebelum hasil selesai, petugas
rawat inap memberitahu petugas laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PENGELUARAN HASIL LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
Unit Terkait 1. Laboratorium
2. Rawat inap
3. Rawat jalan
4. Instalasi Gawat Garurat
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
PENGAMBILAN DARAH VENA
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN
SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
STANDAR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930
Pengertian Pengambilan spesimen darah dari pembuluh darah vena

Tujuan 1. Untuk mendapatkan sampel darah dengan volume yang banyak


2. Sebagai acuan dalam pengambilan darah vena
Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur PERSIAPAN ALAT-ALAT :

1. Jarum venoject dan botol venoject, spuit 3cc


2. Kapas alkohol
3. Torniquet
4. Plester
5. Sarung tangan
PELAKSANAAN :

1. Cuci tangan sebelum mempersiapkan alat sesuai standart


2. Siapkan alat sesuai standart
3. Pasien disuruh tidur di bed/ tempat tidur
4. Alat didekatkan ke pasien
5. Cek identitas pasien dengan menanyakan nama dan tanggal lahir
serta mengecek gelang tangan
6. Desinfeksi bagian lengan yang akan diambil darahnya dengan
mengunakan kapas Alkohol 70 %,pada orang dewasa dipakai satu
vena dalam fossacubiti, pada bayi vena jugularius superfisialis
7. Pasang Torniquet kita-kira 5 sampai 10 cm di area penusukan
8. Tegangkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan supaya vena
tidak dapat bergerak
9. Fiksasi vena dengan menegangkan kulit bagian distal vena
dengan
bantuan ibu jari tangan kiri
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PENGAMBILAN DARAH VENA

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
10. Tusuklah kulit dengan jarum menghadap keatas dengan tangan
kanan sampai ujung jarum masuk ke dalam linen vena secara
pelan – pelan
11. Lepaskan atau regangkan torniquet dan perlahan-lahan tabung
venoject ditancapkan ke jarum nanti akan menghisap sendiri
sampai jumlah darah yang dikehendaki/didapat
12. Lepaskan tourniquet jika masih terpasang
13. Taruh kapas diatas jarum dan cabutlah jarum dari kulit serta tutup
dengan plester
14. Tutup jarum kembali dan buang pada tempat yang telah
ditentukan
15. Lepaskan sarung tangan, rapikan pasien dan kembalikan alat ke
tempat semua
16. Cuci tangan
CATATAN :

 Bila tidak dapat menusuk vena dengan cepat ( Kemungkinan


karena jarum kurang dalam atau posisi agak kekiri / kekanan )
gunakan ujung jari yang bebas untuk melokaliasi vena,kemudian
tarik jarum sampai hampir kulit dan tusuk lagi
 Jangan berusaha menusuk vena dari lokasi awal Karena
menyebabkan rasa sakit dan merusak jaringan. Dapat juga
menusuk vena dengan jarum baru
 Bila penderita mendapat infus, tusukan dilakukan pada lokasi
kontralateral dari tempat di pasangnya infuse
 Bila penderita mendapat infuse pada kedua lengannya tusukan
vena dapat dilakukan di kaki
 Beri tekanan pada lokasi bekas tusukan agar tidak timbul hemato
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ( PLEBOTOMY )
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

Pengertian Plebotomi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambil darah, baik darah vena
maupun darah arteri yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium yang diminta
oleh klinisi.

Tujuan Mendapatkan sampel darah yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium.

Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Kebijakan Pengambilan darah untuk sampel pemeriksaan laboratorium (plebotomy) merupakan
bagian dari langkah pemeriksaan laboratorium yang memiliki peranan yang sangat
penting dalam menjaga mutu hasil pemeriksaan laboratorium yang dikerjakan, untuk
itu langkah-langkah dalam melakukan tindakan plebotomi harus benar-benar
diperhatikan dan dilaksanakan dengan tepat.

Peralatan Alat dan Reagen :


- Alat pelindung diri petugas (sarung tangan, masker, jas lab, kacamata)
- Torniquet
- Kapas yang mengandung alkohol 70 %
- Jarum spuit disposible berbagai ukuran (3 ml, 5 ml, 10 ml, dan
20 ml)
- Wing Needle
- Botol berisi antikoagulan (EDTA, Heparin, Sodium sitrat, NaF, Oksalat)

Prosedur Cara Kerja :


1. Siapkan peralatan dan reagen yang diperlukan.
2. Persiapkan pasien untuk plebotomi
a. Lakukan inform concent pada pasien

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PROSEDUR TETAP PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
( PLEBOTOMY )

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
b. Pasien posisi tidur terlentang atau duduk
c. Lakukan inform concent pada pasien
d. Pasien posisi tidur terlentang atau duduk
e. Tunggu kurang lebih lima menit untuk mengembalikan aliran
darah kembali normal.
f. Periksa bagian tubuh (lengan atau kaki) tempat yang akan
dilakukan plebotomi dan pastikan memiliki vascularisasi yang
baik.
g. Jika terpasang cairan infus, lakukan pada sisi tubuh yang
berlawanan
3. Pengambilan sampel
a. Lakukan disinfektan pada kulit tempat pengambilan darah dengan
alkohol 70%
b. Disinfektan dilakukan dari dalam kearah luar secara memutar.
c. Setelah spuit dikencangkan lakukan penusukan pada kulit sampai
menembus pembuluh darah secara hati hati dengan sudut
30derajat.
d. Setelah terlihat darah pada ujung spuit, tarik seprit secara
perlahan lahan.
e. Setelah mendapatkan darah yang cukup untuk pemeriksaan,
cabut spuit secara hati-hati.
f. Tutup tempat bekas penusukan spuit dengan kapas dan
diplester.
4. Pasca Plebotomi
a. Biarkan pasien duduk atau terbaring 3-5 menit sampai kondisi
benar-benar baik. .
b. Beri penjelasan hasil pemeriksaan kepada pasien.
c. Setelah kondisi baik pasien dipersilakan meninggalkan tempat
sampling.

Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN (BLEEDING TIME) METODE


RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415

DUKE

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
STANDAR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930
Pengertian Masa perdarahan ialah waktu yang dibutuhkan dari mulai perdarahan sampai
berhentinya perdarahan.

Tujuan Mendeteksi adanya kelainan hemostasis yang disebabkan oleh kelainan vaskular atau
trombosit.

Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur Alat dan reagen :
 lancet steril
 kapas dan alkohol 70% (sebagai desinfektan )
 stopwatch
 kertas saring
Cara Kerja :
 Cuping telinga bagian bawah didesinfeksi dengan alkohol 70%, lalu biarkan kering
tanpa ditiup. Giwang atau anting-anting harus dilepas lebih dahulu
 Bagian bawah cuping telinga ditegangkan dengan jari kita, buatlah tusukan sedalam
+ 3 mm dengan lancet steril dan dengan gerakan yang cepat. Biarkan darah keluar
sendiri tanpa dipijat- pijat.
 Begitu darah mulai keluar, stopwatch dijalankan
 Siapkan kertas saring dan setiap 30 detik ( ½ menit ) sentuhkan kertas saring pada
tetesan darah yang keluar, usahakan kertas tidak menyentuh cuping telinga. Hal
tersebut dilakukan secara terus-menerus sampai tidak ada noda darah lagi yang
menempel pada kertas saring, maka barulah stopwatch dihentikan dan waktu
dicatat.
 Waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch tersebut merupakan masa perdarahan.

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN (BLEEDING TIME) METODE


RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415

DUKE

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/1
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

Pengertian Pemeriksaan Sedimen Urine adalah untuk melihat adanya bahan berbentuk sel
(eritrosit, lekosit, epitel), kristal, silinder, bakteri, telur cacing, jamur, trichomonas, dll
yang ada di dalam urine.

Tujuan Membantu dokter klinik menegakkan diagnosis, untuk tes penyaring, dan
untuk mengikuti perjalanan penyakit.
Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur Cara kerja :
 Campur urine sampai merata, ambil 12 ml dan pusingkan selama 5 menit dengan
kecepatan 1500 – 2000 rpm.
 Tuang supernatan, tinggalkan endapan 0,5 - 1 ml. Campur dengan mengocok
pelan-pelan.
 Ambil setetes dan letakkan pada gelas obyek, lalu tutup dengan gelas penutup.
 Letakkan pada meja mikroskop dalam posisi mendatar dan periksa dengan sinar
lemah
 Dengan menggunakan pembesaran kecil (obj.10x) periksa seluruh lapangan ,
selanjutnya periksa dan hitung jumlah silinder, kristal abnormal, epitel bertatah
(squamous), mucos pada tiap-tiap lapangan pandang kecil.
 Ganti obyektif 45x dan perhatikan serta hitung jumlah sel leukosit, eritrosit, epitel,
bakteri, ragi, kristal dan protozoa pada tiap - tiap lapangan pandang besar

Unit Terkait IRJ, IRNA, IRD,LABORATORIUM

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN CARIK CELUP URINE (URINALISIS)

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

Pengertian Suatu prosedur pemeriksaan fisika dan kimia urine dengan menggunakan reagensia
carik celup.

Tujuan Membantu dokter klinik menegakkan diagnosis dan mengikuti


perjalanan penyakit metabolik dan penyakit saluran kemih.

Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur Reagensia : Combur10 Test M
Alat : Urit 50
Bahan : Urine
Cara Kerja :
1. Mengkalibrasi program alat urisys 1800
 Hidupkan UPS
 Tekan tombol power yang terletak pada bagian belakang alat urisys untuk
menyalakannya.
 Muncul tampilan layar, tekan utility untuk memilih menu
 Isi nama user dan password, maka program sebelumnya otomatis akan
terhapus.
 Tekan berturut-turut tools, calibration, calibrate, dan tanda V pada layar.
 masukkan stik khusus untuk kalibrasi (kalibrator) yaitu control test M , kemudian
letakkan pada tray.
 Tunggu sampai kertas print hasil kalibrasi keluar.
Unit Terkait LABORATORIUM

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN HbsAg

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Suatu cara penetapan kualitatif immunologi yang cepat berdasarkan metode
immunokromatografi sebagai test screening awal untuk mendeteksi HbsAg dalam
serum plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis B.

TUJUAN Mendeteksi HbsAg dalam serum / plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis B.

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Keluarkan test strip dari bungkusnya.
2. Tulis identitas pasien dan cocokan dengan sampel.
3. Celupkan strip kedalam sampel dengan arah panah menunjuk tegak
lurus dengan sampel. Tinggi sampel yang tercelup tidak boleh
melebihi batas tinggi maksimal pada strip.
4. Tahan sampai muncul warna merah keungunan pada area test ±
1menit.
5. Letakkan strip di permukaan datar yang bersih dan tidak menyerap.
6. Baca hasil antara 10-30 menit setelah menambahkan sampel
Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk dua garis berwarna merah muda pada zona test
dan zona garis control. Hal ini berarti pada serum terdapat HbsAg.
Negatif : terbentuk 1 garis warna pada zona garis control saja. Ini
berarti pada serum tidak terdapat HbsAg.
Invalid : tidak terbentuk warna pada garis control

UNIT TERKAIT IRNA,IGD,IRJ,LABORATORIUM

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN IgM SALMONELLA TYPHI

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/3
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Metode pemeriksaan yang digunakan adalah Inhibition Magnetic Binding Immunoassay
(IMBI).

TUJUAN Untuk mendeteksi adanya antibodi IgM terhadap antigen O9 lipopolisakarida (LPS)
Salmonella typhi secara semi-kuantitatif

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR Alat
1. Mikropipet
2. Stopwatch
3. Skala warna

Bahan

1. Serum
2. Reactive well strip TUBEX
3. Sealing tape TUBEX
4. Yellow tip

Reagen

1. Brown reagent
2. Blue reagent
3. Kontrol negatif
4. Kontrol positif

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
PEMERIKSAAN IgM SALMONELLA TYPHI
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/3
1. Alat dan bahan disiapkan dan dikondisikan pada suhu ruang.
2. Reaction well strip ditempatkan di atas meja, nomor sumur
diletakkan menghadap ke depan (strip jangan ditempatkan
pada skala warna dahulu). Brown reagent ditambahkan 45 µl
pada setiap sumur.
3. Kontrol positif, kontrol negatif, dan sampel serum ditambahkan
45 µl pada sumur yang sesuai.
4. Secara hati-hati dihomogenkan dengan cara dipipet ke atas dan
ke bawah 10 kali. Pencampuran yang merata sangat penting
dan hindari terbentuknya gelembung (busa). Gunakan tip baru
untuk setiap sampel.
5. Inkubasi dilakukan selama 2 menit.
6. Blue reagent ditambahkan 90 µl pada setiap sumur.
7. Reaction well strip ditutup dengan sealing tape. Tekan sealing
tape untuk mencegah kebocoran.
8. Langkah penghomogenan:
a) Reaction well strip dipegang pada salah satu ujung dengan
ibu jari dan jari telunjuk.
b) Reaction well strip dimiringkan horizontal (90º) untuk
menempatkan permukaan sumur secara maksimal untuk
pencampuran.
c) Reaction well strip dikocok secara cepat kedepan
kebelakang selama 2 menit. Dipastikan seluruh isi mengalir
mengenai permukaan sumur.
9. Reaction well strip ditempatkan pada skala warna.
Pemisahan dibiarkan selama 5 menit untuk mendapatkan
supernatan yang jelas.
INTERPRETASI HASIL
Nilai Interpretasi
≤2 Negatif tidak ada indikasi demam typhoid saat diperiksa. Hasil
seperti kontrol negatif.

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN IgM SALMONELLA TYPHI
No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN
SPO/ /V/2016/LAB 0 3/3
3 Hasil tidak meyakinkan. Ulangi analisis. Jika masih tidak
meyakinkan, ulangi sampling pada hari berikutnya.
4 Positif lemah. Mengindikasikan demam typhoid saat diperiksa.
6-10 Positif. Terindikasi kuat mengalami demam typhoid saat diperiksa.
Hasil seperti kontrol positif.
Indeterminate (tidak Tidak ada nilai jelas yang diperoleh karena :
menentu) 1. Prosedur kerja yang tidak sesuai. Ulangi analisis.
2. Kualitas sampel yang buruk. Ulangi sampling dan
analisis.

Interval nilai hasil adalah 0 (merah muda jernih) sampai 10 (biru pekat). Nilai
menengah dari 1, 3, 5, 7 dan 9 tidak diperlihatkan pada skala warna pada kit,
tetapi dapat diinterpretasikan.
Untuk mengetahui apakah kit yang digunakan dalam kondisi baik, kontrol
negatif harus bernilai ≤ 2 dan kontrol positif harus bernilai ≥ 8.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Laboratorium

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Pemeriksaan Golongan darah A/B/AB/O adalah suatu prosedur pemeriksaan untuk
mengetahui jenis Golongan darah seseorang
TUJUAN Untuk menentukan golongan darah seseorang

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Buku Acuan Standar Pelayanan Laboratorium Puskesmas
2. Buku Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas

UNIT TERKAIT 5.1 Alat : - Blood Lancet


- Obyek Glass
5.2 Reagen: Anti- A/B/AB

1. Ambil darah kapiler dari ujung jari pasien dengan menggunakan Blood
Lancet
2. Teteskan darah kapiler pada cover glass di tiga tempat berbeda.
3. Pada tetesan darah 1 tambahkan 1 tetes anti A (warna biru)
4. Pada tetesan darah 2 tambahkan 1 tetes anti B (warna kuning)
5. Pada tetesan darah 3 tambahkan 1 tetes anti AB ( jernih)
6. Baca Hasil :
a. Gol. Darah A : Aglutinasi pada tetes darah 1 dan 3
b. Gol Darah B : Aglutinasi pada tetes darah 2 dan 3
c. Gol. Darah AB : Aglutinasi pada semua tetes darah
d. Gol Darah O : Tidak ada Aglutinasi pada semua tetes darah
7. Catat hasil pada Buku Register

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
PENGERTIAN
Ambil darah kapiler dari ujung jari pasien dengan menggunakan Blood Lancet

Teteskan darah kapiler pada cover glass di tiga tempat


berbeda

Pada tetesan darah 1 tambahkan 1 tetes anti A

Pada tetesan darah 2 tambahkan 1 tetes anti B

Pada tetesan darah 3 tambahkan 1 tetes anti AB

Baca Hasil

Catat hasil pada Buku Register

UNIT TERKAIT IRNA,IGD,IRJ,LABORAT

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN WIDAL

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan : Nganjuk
STANDAR MEI 2016 pada tanggal : Mei 2016
PROSEDUR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Widal adalah methode pemeriksaan untuk mengetahui adanya penyakit thypoid

TUJUAN Agar specimen dapat di ambil secara baik dan benar sehingga memenuhi syarat
pemeriksaan
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR Tulip diagnostics.

UNIT TERKAIT a. Petugas mengambil darah vena pasien sebanyak kemudian dimasukkkan
kedalam tabung reaksi
b. Petugas mencentrifuge darah vena selama 10 menit dengan kecepatan 3000
rpm
c. Petugas menyiapkan obyek glass , pengaduk plastik dan antigen salmonella
tiphy O, H dan AH
d. Petugas meneteskan 1 tetes antigen salmonella tiphy O, kemudian
disebelahnya antigen tiphy H dan antigen tiphy AH pada obyek glass
e. Petugas meneteskan serum 1 tetes atau 20 µl kedalam masing –masing
antigen
f. Petugas mengaduk masing-masing antigen yg telah ditetesi serum dengan
batang pengaduk atau lidi hingga merata
g. Petugas menggoyang – goyang obyek glass ±1 menit hingga terjadi
gumpalan/aglutinasi
h. Petugas membaca hasil dengan melihat ada tidaknya gumpalan/aglutinasi pada
serum
i.

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN WIDAL

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan : Nganjuk
STANDAR MEI 2016 pada tanggal : Mei 2016
PROSEDUR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN
Mengambildarah

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN ELEKTROLIT (Na, K, Cl)
(EASYLITE PLUS)

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
STANDAR KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930
PENGERTIAN Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion bebas (free
ions). Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu kation dan
anion. Jika elektrolit mempunyai muatan positif (+) maka elektrolit tersebut disebut
sebagai kation sedangkan jika elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka
elektrolit tersebut disebut sebagai anion. Contoh dari kation adalah natrium (Na ) dan
nalium (K ) & contoh dari anion adalah klorida (Cl ). Elektrolit yang terdapat dalam
jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na ), kalium (K ).

TUJUAN Untuk mendeteksi adanya gangguan keseimbangan cairan tubuh dapat dilakukan
pemeriksaan elektrolit plasma yang meliputi pemeriksaan Na, K, CI.

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR . Pengerjaan Kontrol
1. Kontrol terdiri dari Kontrol Normal dan Kontrol Abnormal High
2. Kontrol dilakukan setiap hari
3. Masukan kontrol ke dalam cup kecil
4. Pilih “Second Menu”
5. Dengan menekan tombol “No” cari menu “Qual Control”
6. Lakukan kontrol satu persatu, pilih menu “Normal Control”
atau Abnormal (High) Control
7. Bila kontrol tidak diterima, cek reagen, bahan kontrol dan lain
lain apakah ada yang tidak sesuai
g
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN ELEKTROLIT (Na, K, Cl)
(EASYLITE PLUS)

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 2/2
PENGERTIAN 8. Bila sudah diperiksa / dicek, ulangi periksa bahan kontrol, jika
masih diluar batas keberterimaan lakukan kalibrasi
9. Bila masih belum dapat diterima panggil teknisi

B. Pembacaan sample
1. Serum dimasukkan ke dalam cuvet sebanyak 250 uL.
2. Dipilih analyze blood dan tekan yes, maka probe sampel akan
turun.
3. Probe sample dimasukkan ke dalam cuvet yang berisi serum,
kemudian tekan yes.
4. Biarkan sampai proses pengambilan sampel selesai, probe
tertarik naik dan alat melakukan analisa sampel.
5. Hasil pemeriksaan akan ditampilkan pada display.
6. Hasil yang diperoleh dicatat dan didokumentasikan.

Nilai Normal

 Natrium : 135 – 145 mEq/L


 Kalium : 3.5 – 5,2 mEq/L
Nilai Kritis
 Natrium : < 120 atau > 160 mEq/L
 Kalium Dewasa : < 2,5 atau > 6,5 mEq/L
 Kalium Anak-anak : < 2,5 atau > 8 mEq/L
Bila hasil masuk dalam nilai kritis segera lapor ke bagian
keperawatan
untuk kemudian di teruskan melapor kepada dokter yang
merawat

UNIT TERKAIT IRNA,IRJ,IGD,LABORATORIUM

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENYERAHAN HASIL LABORATORIUM

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /X/2016/LAB 0 1/1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan : Nganjuk
PROSEDUR OKTOBER 2016 pada tanggal : Oktober
2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK

OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN Kegiatan membawa atau menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah
dianalisa

TUJUAN Tercipta kinerja yang efektif, efesien dan cepat dalam menentukan lama pemeriksaan
dan pengiriman hasil

KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Hasil pasien yang sudah diperiksa, dianalisa kemudian di catat di
buku hasil
2. Setelah itu ditanda tangani dan distempel oleh petugas laboratorium
3. Jika pasien IGD, Petugas laboratorium mengantar langsung hasil
yang sudah selesai langsung ke dokter jaga IGD dengan
menandatangi buku penyerahan hasil.
4. Pasien rawat inap hasil diserahkan ke perawat ruangan dengan
menandatangani buku penyerahan hasil.
5. Pasien poli , hasil langsung diserahkan ke pasien dengan
menandatangani buku penyerahan hasil untuk diserahkan ke dokter
Poli

UNIT TERKAIT IRNA,IGD,IRJ,LABORATORIUM


POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENERIMAAN KARYAWAN BARU NON PARAMEDIS

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Mei 2016
KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
MEI 2016
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR
UNIT TERKAIT

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PENERIMAAN KARYAWAN BARU NON PARAMEDIS

No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN


SPO/ /V/2016/LAB 0 1/2
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan : Nganjuk
PROSEDUR MEI 2016 pada tanggal : Mei 2016
OPERASIONAL KARUMKIT BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK

drg. DWI MIYARSI, MARS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN HbsAg
No. Dokumen :
NO. REVISI HALAMAN
SPO/
1/2
/X/2013/URMIN
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Januari
2016
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit NGANJUK
OPERASIONAL NOPEMBER 2018

drg. DWI MIYARSI, MARS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 70100414

Pengertian Suatu cara penetapan kualitatif immunologi yang cepat berdasarkan metode
immunokromatografi sebagai test screening awal untuk mendeteksi HbsAg dalam
serum plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis B.

Tujuan Mendeteksi HbsAg dalam serum / plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis
B.

Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman


Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. Keluarkan test strip dari bungkusnya.
2. Tulis identitas pasien dan cocokan dengan sampel.
3. Celupkan strip kedalam sampel dengan arah panah menunjuk tegak lurus dengan
sampel. Tinggi sampel yang tercelup tidak boleh melebihi batas tinggi maksimal
pada strip.
4. Tahan sampai muncul warna merah keungunan pada area test ± 1menit.
5. Letakkan strip di permukaan datar yang bersih dan tidak menyerap.
6. Baca hasil antara 10-30 menit setelah menambahkan sampel.
Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk dua garis berwarna merah muda pada zona test dan zona garis
control. Hal ini berarti pada serum terdapat HbsAg.
Negatif : terbentuk 1 garis warna pada zona garis control saja. Ini berarti pada
serum tidak terdapat HbsAg.
Invalid : tidak terbentuk warna pada garis control

Unit Terkait Instalasi Rawat Inap.


Instalasi Gawat Darurat.
Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Laboratorium.
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III NGANJUK
PELAYANAN PERMINTAAN DARAH PADA UNIT TRANSFUSI DARAH DI PMI
No. Dokumen : NO. REVISI HALAMAN
SPO/ /XII/2018/URMIN 1/2
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : NOPEMBER 2018
KEPALA RUMAG SAKIT BHAYANGKARA TK.III
NGANJUK
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL NOPEMBER 2018

drg. DWI MIYARSI, MARS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 70100414

Pengertian Pelayanan permintaan darah adalah suatu ketentuan pelayanan permintaan darah dari ruangan rawat inap
ke Unit Transfusi darah di PMI Nganjuk
Tujuan Memberikan petunjuk kepada petugas UPTD dan kepada petugas rawat inap dalam memberikan
pelayanan permintaan darah bagi pasien
Kebijakan Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/ / /2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. - Perawat menulis lembar transfusi yang rangkap 3;
-Tulis lembar transfusi sesuai dengan advist dari Dokter;
- Perawat menyerahkan lembar blanko transfusi ke unit laboratorium;
- Petugas laboratorium menyiapkan sample contoh darah dan menerima lembar blanko
transfusidari perawat, kemudian di jadikan satu dengan box tempat darah;
- Petugas Laboratorium menyuruh transporter untuk ke PMI, setelah selesai di PMI petugas
transporter menyerahkan darah ke petugas laboratorium dengan lembar transfuse satu untuk
arsip laboratorium;
- Petugas laboratorium menyerahkan darah ke unit perawatan.

Unit Terkait a. Instalasi Rawat Inap.


b. Instalasi Gawat Darurat.
c. Instalasi Laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai