PENGERTIAN Rapid test antigen untuk virus Corona dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau
tenggorokan melalui proses swab. Untuk memberikan hasil yang lebih akurat, pemeriksaan rapid test
antigen perlu dilakukan paling lambat 5 hari setelah munculnya gejala COVID-19.
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/104 2020 tentang Penetapan Infeksi Novel
Corona Virus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/ 09 /IV/2020
tentang Kebijakan Tentang Alur Penanganan Covid – 19.
PROSEDUR Sebelum dilakukan pemeriksaan Rapid Test COVID-19, pasien terlebih dahulu KIE, kemudian disiapkan
Rapid Test Antigen COVID-19 yang terlebih dahulu di diamkan pada suhu ruang (10°C – 30°C)
1. Gunakan swab yang terbuat dari dakron yang lentur kemudian swabkan ke lubang
hidung,pastikan posisi swab pada septum bawah hidung,secara perlahan-lahan kebagian
nasopharing .
2. Swab dilakukan gerak memutar secara perlahan.
3. Tambahakan 100ul buffer ke tabung pemeriksaan kemudian masukkan dakron ke dalam tabung
tersebut.
4. Kocok sampai tercampur. Tutup tabung buffer .
5. Teteskan 5 tetes pada rapid antigen, Tunggu selama 15 menit. Baca hasilnya.
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIGEN ( COVID - 19)
PENGERTIAN Pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil spesimen lendir menggunakan swab
pada hidung atau tenggorokan pasien.
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/104 2020 tentang Penetapan Infeksi Novel
Corona Virus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit yang dapat menimbulkan Wabah
dan Upaya Penanggulangannya.
PENGERTIAN Alur pelayanan Laboratorium Klinik penderita rawat darurat merupakan proses
perjalanan specimen penderita rawat darurat untuk mendapatkan pelayanan
pemeriksaan laboratorium
PENGERTIAN Waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan dari sampel datang ( Darah pasien diambil )
sampai dengan pasien menerima hasil pemeriksaan
PENGERTIAN Waktu yang diperlukan untuk mengetahui kadar glukosa, fungsi ginjal, fungsi liver,
serta lemak darah dari sampel datang ( Darah pasien diambil ) sampai dengan pasien
menerima hasil pemeriksaan
TUJUAN Menuntut kinerja petugas di laboratorium patologi klinik untuk bekerja secara efektif,
efisien agar pemeriksaan laboratorium dapat terlayani secara cepat dan tepat waktu
No. Dokumen :
NO. REVISI HALAMAN
SPO/
0 2/2
/V/2016/LAB
13. Mencatat hasil di buku register pasien dan diketik untuk diserahkan
ke pasien agar ditunjukkan ke dokter yang memeriksa kurang lebih
selama 1 menit.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
3. Dokter Umum
4. Dokter Spesialis
5. Laboratorium
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
PENGERTIAN Reagen Strip berisi 1 atau lebih bahan kimia yang di lekatkan pada kertas yang spesifik
terhadap zat yang ada dalam kertas urine dan dibaca dengan alat URIT-50
TUJUAN Untuk mengetahui kandungan dan zat dalam urine secara cepat, mudah dan praktis
serta spesifik.
PENGERTIAN Pemeriksaan untuk mendeteksi kualitative hormon HCG dalam urine pada awal
kehamilan
TUJUAN Untuk mengetahui kehamilan atau hormon HCG dalam urine secara cepat mudah dan
praktis secara spesifik
Pengertian Bahan yang dikirim ke laboratorium atau diambil dari pasien (sampling) merupakan
bahan-bahan yang harus diperlakukan khusus, karena semua bahan tersebut dianggap
sebagai bahan infeksius
Pengertian Pemeriksaan laboratorium cito meliputi pemeriksaan Darah Rutin, Golongan Darah, Gula
Darah Sewaktu, dan tes kehamilan
Pengertian Plebotomi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambil darah, baik darah vena
maupun darah arteri yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium yang diminta
oleh klinisi.
DUKE
Tujuan Mendeteksi adanya kelainan hemostasis yang disebabkan oleh kelainan vaskular atau
trombosit.
DUKE
Pengertian Pemeriksaan Sedimen Urine adalah untuk melihat adanya bahan berbentuk sel
(eritrosit, lekosit, epitel), kristal, silinder, bakteri, telur cacing, jamur, trichomonas, dll
yang ada di dalam urine.
Tujuan Membantu dokter klinik menegakkan diagnosis, untuk tes penyaring, dan
untuk mengikuti perjalanan penyakit.
Kebijakan 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur Cara kerja :
Campur urine sampai merata, ambil 12 ml dan pusingkan selama 5 menit dengan
kecepatan 1500 – 2000 rpm.
Tuang supernatan, tinggalkan endapan 0,5 - 1 ml. Campur dengan mengocok
pelan-pelan.
Ambil setetes dan letakkan pada gelas obyek, lalu tutup dengan gelas penutup.
Letakkan pada meja mikroskop dalam posisi mendatar dan periksa dengan sinar
lemah
Dengan menggunakan pembesaran kecil (obj.10x) periksa seluruh lapangan ,
selanjutnya periksa dan hitung jumlah silinder, kristal abnormal, epitel bertatah
(squamous), mucos pada tiap-tiap lapangan pandang kecil.
Ganti obyektif 45x dan perhatikan serta hitung jumlah sel leukosit, eritrosit, epitel,
bakteri, ragi, kristal dan protozoa pada tiap - tiap lapangan pandang besar
Pengertian Suatu prosedur pemeriksaan fisika dan kimia urine dengan menggunakan reagensia
carik celup.
PENGERTIAN Suatu cara penetapan kualitatif immunologi yang cepat berdasarkan metode
immunokromatografi sebagai test screening awal untuk mendeteksi HbsAg dalam
serum plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis B.
TUJUAN Mendeteksi HbsAg dalam serum / plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis B.
PENGERTIAN Metode pemeriksaan yang digunakan adalah Inhibition Magnetic Binding Immunoassay
(IMBI).
TUJUAN Untuk mendeteksi adanya antibodi IgM terhadap antigen O9 lipopolisakarida (LPS)
Salmonella typhi secara semi-kuantitatif
Bahan
1. Serum
2. Reactive well strip TUBEX
3. Sealing tape TUBEX
4. Yellow tip
Reagen
1. Brown reagent
2. Blue reagent
3. Kontrol negatif
4. Kontrol positif
Interval nilai hasil adalah 0 (merah muda jernih) sampai 10 (biru pekat). Nilai
menengah dari 1, 3, 5, 7 dan 9 tidak diperlihatkan pada skala warna pada kit,
tetapi dapat diinterpretasikan.
Untuk mengetahui apakah kit yang digunakan dalam kondisi baik, kontrol
negatif harus bernilai ≤ 2 dan kontrol positif harus bernilai ≥ 8.
PENGERTIAN Pemeriksaan Golongan darah A/B/AB/O adalah suatu prosedur pemeriksaan untuk
mengetahui jenis Golongan darah seseorang
TUJUAN Untuk menentukan golongan darah seseorang
1. Ambil darah kapiler dari ujung jari pasien dengan menggunakan Blood
Lancet
2. Teteskan darah kapiler pada cover glass di tiga tempat berbeda.
3. Pada tetesan darah 1 tambahkan 1 tetes anti A (warna biru)
4. Pada tetesan darah 2 tambahkan 1 tetes anti B (warna kuning)
5. Pada tetesan darah 3 tambahkan 1 tetes anti AB ( jernih)
6. Baca Hasil :
a. Gol. Darah A : Aglutinasi pada tetes darah 1 dan 3
b. Gol Darah B : Aglutinasi pada tetes darah 2 dan 3
c. Gol. Darah AB : Aglutinasi pada semua tetes darah
d. Gol Darah O : Tidak ada Aglutinasi pada semua tetes darah
7. Catat hasil pada Buku Register
Baca Hasil
PENGERTIAN Widal adalah methode pemeriksaan untuk mengetahui adanya penyakit thypoid
TUJUAN Agar specimen dapat di ambil secara baik dan benar sehingga memenuhi syarat
pemeriksaan
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR Tulip diagnostics.
UNIT TERKAIT a. Petugas mengambil darah vena pasien sebanyak kemudian dimasukkkan
kedalam tabung reaksi
b. Petugas mencentrifuge darah vena selama 10 menit dengan kecepatan 3000
rpm
c. Petugas menyiapkan obyek glass , pengaduk plastik dan antigen salmonella
tiphy O, H dan AH
d. Petugas meneteskan 1 tetes antigen salmonella tiphy O, kemudian
disebelahnya antigen tiphy H dan antigen tiphy AH pada obyek glass
e. Petugas meneteskan serum 1 tetes atau 20 µl kedalam masing –masing
antigen
f. Petugas mengaduk masing-masing antigen yg telah ditetesi serum dengan
batang pengaduk atau lidi hingga merata
g. Petugas menggoyang – goyang obyek glass ±1 menit hingga terjadi
gumpalan/aglutinasi
h. Petugas membaca hasil dengan melihat ada tidaknya gumpalan/aglutinasi pada
serum
i.
PENGERTIAN
Mengambildarah
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
TUJUAN Untuk mendeteksi adanya gangguan keseimbangan cairan tubuh dapat dilakukan
pemeriksaan elektrolit plasma yang meliputi pemeriksaan Na, K, CI.
B. Pembacaan sample
1. Serum dimasukkan ke dalam cuvet sebanyak 250 uL.
2. Dipilih analyze blood dan tekan yes, maka probe sampel akan
turun.
3. Probe sample dimasukkan ke dalam cuvet yang berisi serum,
kemudian tekan yes.
4. Biarkan sampai proses pengambilan sampel selesai, probe
tertarik naik dan alat melakukan analisa sampel.
5. Hasil pemeriksaan akan ditampilkan pada display.
6. Hasil yang diperoleh dicatat dan didokumentasikan.
Nilai Normal
OPERASIONAL
drg. DWI MIYARSI, MARS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 76040930
PENGERTIAN Kegiatan membawa atau menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah
dianalisa
TUJUAN Tercipta kinerja yang efektif, efesien dan cepat dalam menentukan lama pemeriksaan
dan pengiriman hasil
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN 1. Kep Menkes Nomor 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
Akreditasi Laboratorium Kesehatan.
2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/
184 / VIII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RS. BHAYANGKARA MOESTADJAB NGANJUK
Jalan Abdul Rahman Saleh 56, Nganjuk 64415 PEMERIKSAAN HbsAg
No. Dokumen :
NO. REVISI HALAMAN
SPO/
1/2
/X/2013/URMIN
Ditetapkan : Nganjuk
pada tanggal : Januari
2016
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit NGANJUK
OPERASIONAL NOPEMBER 2018
Pengertian Suatu cara penetapan kualitatif immunologi yang cepat berdasarkan metode
immunokromatografi sebagai test screening awal untuk mendeteksi HbsAg dalam
serum plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis B.
Tujuan Mendeteksi HbsAg dalam serum / plasma dan mendukung diagnosa infeksi Hepatitis
B.
Pengertian Pelayanan permintaan darah adalah suatu ketentuan pelayanan permintaan darah dari ruangan rawat inap
ke Unit Transfusi darah di PMI Nganjuk
Tujuan Memberikan petunjuk kepada petugas UPTD dan kepada petugas rawat inap dalam memberikan
pelayanan permintaan darah bagi pasien
Kebijakan Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk Nomor Kep/ / /2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium
Prosedur 1. - Perawat menulis lembar transfusi yang rangkap 3;
-Tulis lembar transfusi sesuai dengan advist dari Dokter;
- Perawat menyerahkan lembar blanko transfusi ke unit laboratorium;
- Petugas laboratorium menyiapkan sample contoh darah dan menerima lembar blanko
transfusidari perawat, kemudian di jadikan satu dengan box tempat darah;
- Petugas Laboratorium menyuruh transporter untuk ke PMI, setelah selesai di PMI petugas
transporter menyerahkan darah ke petugas laboratorium dengan lembar transfuse satu untuk
arsip laboratorium;
- Petugas laboratorium menyerahkan darah ke unit perawatan.