Anda di halaman 1dari 2

Pedagogik

Behavioristik memandang bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antar stimulus dan respon (Robert, 2014). Sehingga, dapat kita pahami bahwa
belajar merupakan bentuk dari suatu perubahan yang dialami peserta didik dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara
stimulus dan respon

Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan dengan mencoba-coba (trial and error), dimana
proses mencoba-coba dilakukan bila seseorang tidak tau bagaimana harus memberikan respon
atas sesuatu karena kemungkinan akan ditemukan respon yang tepat berkaitan dengan masalah
yang dihadapi.
Thorndike juga mengemukakan beberapa hukum tentang belajar (Gredler & Margaret,
2009).
1. Hukum kesiapan (Law of Readiness)
2. Hukum latihan (Law of Excercise)
3. Hukum akibat (Law of Effect)

Thorndike (Schunk, 2012) kemudian merumuskan peran yang harus dilakukan guru dalam
proses pembelajaran, yaitu:
1. Membentuk kebiasaan peserta didik. Jangan berharap kebiasaan itu akan terbentuk dengan
sendirinya.
2. Berhati-hati jangan sampai membentuk kebiasaan yang nantinya harus diubah, karena
mengubah kebiasaan yang telah terbentuk adalah hal yang sangat sulit.
3. Jangan membentuk kebiasaan dengan cara yang sesuai dengan bagaimana kebiasaan itu akan
digunakan.
4. Bentuklah kebiasaan dengan cara yang sesuai dengan bagaimana kebiasaan itu akan
digunakan.

Adapun faktor penyebab rendahnya minat baca siswa menurut (Rahim, 2008)adalah:

1. Siswa belum terbiasa untuk membaca;


2. Siswa cenderung lebih senang menonton dari pada membaca buku;
3. Bacaan yang dimiliki siswa masih sangat terbatas;
4. Waktu luang siswa lebih banyak digunakan untuk bermain gadget untuk bermedia sosial
dari pada membaca artikel atau mencari pengetahuan di internet.

Kajian Literatur
Sudaryono (2012)
Faktor -faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: cita-cita atau aspirasi siswa, kondisi
jasmani dan rohani siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar, dan upaya
guru membelajarkan siswa.

Kajian Literatur
DR Utari, MYSS Wardana (ejournal.Undiksha.ac.id)
Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika berasal dari faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor internal yang berasal dari siswa meliputi IQ atau intelegensi, sikap siswa dalam belajar
matematika, motivasi belajar siswa yang masih rendah, kesehatan tubuh yang tidak optimal, dan
kemampuan pengindraan siswa yang kurang.
Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar siswa antara lain kurangnya variasi mengajar
guru, penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal, sarana prasarana di sekolah, serta
lingkungan keluarga.

U.Khasanah (2015)
(1) kesulitan aspek bahasa yaitu beberapa siswa membaca soal kurang tepat sehingga terjadi
kesalahan penafsiran, sulit memahami bahasa yang kurang familiar, kesulitan mengidentifikasi
maksud soal, dan kesulitan dalam menceritakan kembali dengan bahasa sendiri;
(2) kesulitan aspek prasyarat yaitu siswa tidak dapat menuliskan/mengidentifikasi apa yang
diketahui dan dicari, ketidakmampuan siswa dalam mentransformasikan kalimat ke dalam model
matematika, dan kurangnya penguasaan konsep yang diterapkan, sehingga siswa sulit
menentukan rumus/strategi yang digunakan;
(3)kesulitan aspek terapan yaitu siswa tidak dapat menggunakan rumus dengan tepat atau terjadi
kesalahan mensubtitusikan apa yang diketahui pada rumus; kurangnya pemahaman materi
prasyarat yang berakibat pada rendahnya ketelitian siswa.

Anda mungkin juga menyukai