Anda di halaman 1dari 24
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RSUD dr.R. KO AA KABUPATEN TUBAN PSC Bey ED a1 PT ete ell MLO yee SCL reste LTTE ee rll E-mail: rsudkoesma@tubankab.go.id PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER R. KOESMA JI. Dr. Wahidin Sudirohusodo nomor 800 Tuban 62315 Telp. 0356 - 321010, 325606 - Fax. 0356 - 3225696 e-mail : rskoesmatuban@yahoo.com PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA. KABUPATEN TUBAN NOMOR 77 TAHUN 2018 TENTANG PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN PADA RSUD dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN, Menimbang : a. bahwa setiap pasien rawat inap dan rawat jalan wajib menjalani suatu prosedur identifikasi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Panduan Identifikasi Pasien pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban dengan Peraturan Direktur; Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/ Per/III/2008 tentang Rekam Medis; 6 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/ Menkes/ Per/IIl/2008 tentang Persetujuan ‘Tindakan Kedokteran; 7 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/ Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 8 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/ Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; 9 Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan daerah Kabupaten Tuban Nomor 15 Tahun 2014; 10 Peraturan Bupati Tuban Nomor 16 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Bupati Tuban Nomor 31 Tahun 2018; MEMUTUSKAN Menetapkan ; PERATURAN DIREKTUR TENTANG = PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN PADA RSUD dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN Pasal 1 Panduan Identifikasi Pasien pada RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Direktur ini. Pasal 2 Pelaksanaan Identifikasi pasien dilingkungan RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban harus berpedoman pada Panduan Identifikasi Pasien sebagaimana dimaksud dalm Pasal 1. Pasal 3 Pembinaan dan Pengawasan terhadap _pelaksanaan Panduan Identifikasi Pasien dilaksanakan oleg Direktur RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban. Pasal 4 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Tuban pada tariggal3#.Desember 2018 DIREKTUR RSUD dr. R. KOESMA ‘HeSAIPUL HADI LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN NOMOR 77 TAHUN 2018 TENTANG PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN PADA RSUD dr. R, KOESMA KABUPATEN TUBAN BABI DEFINISI A. Definisi Identifikasi Pasien. Identifikasi pasien adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk memastikan ketepatan dan kebenaran identitas pasien, sebelum pasien yang dimaksud mendapatkan perlakuan atau tindakan di RS, baik itu medis (mendapat terapi, pemeriksaan dokter, pemeriksaan penunjang dll) maupun administratif (pembayaran, klaim asuransi dll) B. Tujuan Panduan Identifikasi Pasien 1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. 2. Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik. BAB IL RUANG LINGKUP . Panduan ini diterapkan kepada semua pasien RSUD dr. R. Koesma Tuban, yaitu pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat Darurat(IGD), Instalasi Bedah sentral, unit layanan diagnostik dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur lainnya. . Pelaksanaan panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf administratif, dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit. . Semua pasien rawat jalan, pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur harus diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa perawatannya. |. Pasien yang tidak menggunakan gelang identitas adalah pasien yang tidak rawat inap, dikonfirmasi identitasnya dengan cara petugas meminta pasien menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien (atau bisa diwakili pendamping pasien, terutama untuk pasien anak-anak dan geriatric). . Bila pasien / keluarga tidak mengetahui tanggal lahir, maka tanyakan nama dan alamat pasien. Kapanpun dimungkinkan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang identitas dengan minimal 2 data (nama pasien yang terdiri dari 2 kata, tanggal lahir). . Tujuan utama tanda_—pengenal_ ini adalah_~—untuk mengidentifikasi pemakainya. . Proses verifikasi identifikasi dilakukan ketika pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain. Kewajiban dan Tanggung Jawab a) Seluruh staf Rumah Sakit 1. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien 2. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, darah, atauproduk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain. 3. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang pengenal. b) Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien) 1. Bertanggungjawab memakaikan gelang pengenal pasien dan memastikan kebenarandata yang tercatat di gelang pengenal. 2. Memastikan gelang pengenal terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data, gelang pengenal harus diganti, dan bebas coretan. c) Kepala Instalasi / Kepala Ruang 1, Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien dan menerapkannya. 2. Menyelidiki semua insidens salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insidens tersebut. d) Kepala Bidang 1. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik oleh Kepala Instalasi / kepala ruang. 2. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien. BAB Ii ‘TATALAKSANA IDENTIFIKASI A. Tatalaksana Identifikasi a, Tatalaksana Identifikasi Pasien a) Semua pasien diidentifikasi dengan tiga identitas. * Pasien rawat jalan diidentifikasi dengan menggunakan nama dan tanggal lahir. Bila tidak memungkinkan bisa menggunakan nomor rekam medis dan alamat pasien. * Pasien rawat inap diidentifikasi dengan menggunakan gelang identitas pasien yang meliputi nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis. b) Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, pemberian pengobatan atau tindakan lain, pemberian diet, prosedur radiologi diagnostik. ©) Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan mengkonfirmasi nama pasien dan tanggal lahir ) dan visual ( melihat gelang pasien ). * Pertemuan pertama seorang petugas dengan pasien: 1) Secara verbal : tanyakan nama dan tanggal lahir pasien. 2) Secara visual : lihat ke gelang pasien untuk mencocokan data pasien * Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitas untuk pasien / keluarga pasien tidak dapat menyebutkan tanggal lahir dengan benar, verifikasi menggunakan nama dan nomer rekam medis sesuaikan nomer rekam medis di berkas dan di gelang sebelum tindakan. * Untuk pasien koma, tidak sadar, pasien anak atau mengalami keterbatasan dan pasien gangguan jiwa , identifikasi bisa ditanyakan kepada penunggu pasien atau visual. @) Penggelangan pasien dilakukan setelah__pasien dinyatakan rawat inap oleh dokter pemeriksa pasien atau pasien harus menjalani tindakan di kamar operasi atau kamar bersalin serta pasien sudah menandatangani lembar informed consent persetujuan rawat inap atau tindakan dikamar operasi ©) Gelang identifikasi berada di loket pendaftaran rawat inap dan loket pendaftaran di IGD, dan ditulis identitas pasien ( nama, tanggal lahir dan nomer rekam medis) oleh petugas loket tersebut. f) Pemasangan gelang identifikasi untuk pasien dari rawat jalan yang telah di nyatakan rawat inap oleh dokter di pasang oleh perawat/bidan ruang rawat inap. Sedangkan pasien yang masuk melalui IGD gelang identifikasi dipasang oleh perawat / bidan jaga IGD. g) Gelang identifikasi pasien dipakaikan di salah satu tangan yang dominan dan atau tidak terpasang infuse. h) Jelaskan kepada pasien tentang fungsi gelang tersebut dan pastikan gelang terpasang dengan baik dan nyaman untuk pasien i) Pada pasien hemodialisis, untuk identifikasi di gunakan ID card yang berisi nama, tanggal lahir dan nomer rekam medis. j) Pada pasien yang tidak memungkinkan gelang dipasang dilengan, maka pemasangan gelang di lakukan di kaki. Dan jika pemasangan gelang dikaki __ tidak memungkinkan, maka pemasangan gelang disesuaikan dengan kondisi pasien, dengan catatan letak gelang identifikasi mudah terlihat k) Gelang identitas pasien dapat dilepas oleh perawat atau bidan pada saat pasien pulang 1) Warna gelang yang digunakan di rumah sakit adalah : * Biru : untuk pasien laki-laki * Merah muda: untuk pasien perempuan * Putih : untuk pasien kelamin ganda Kuning : untuk pasien resiko jatuh di rawat jalan © Dan ditempeli klip penanda resiko warna merah : untuk pasien alergi, warna kuning untuk pasien resiko jatuh dan warna ungu untuk untuk pasien yang menolak dilakukan resusitasi. m) Klip penanda resiko jatuh dapat dilepas apabila pasien sudah tidak beresiko jatuh. n) Isi identitas gelang adalah * Nama pasien (ditulis dengan nama sesuai rekam medis atau identitas pasien jika memungkinkan dituliskan nama alias ) © Tanggal lahir « Nomor rekam medis pasien 0) Penulisan gelang identitas: * Gelang identitas ditulis menggunakan tinta khusus yang tidak mudah luntur terkena air, keringat pasien atau karena gesekan. Dan ditulis oleh petugas yang ada di loket pendaftaran rawat inap untuk pasien dari rawat jalan dan loket pendaftaran IGD untuk pasien yang masuk dari IGD kecuali untuk pasien bayi baru lahir ditulis oleh bidan /perawat ruang bayi. Penulisan pada gelang identitas menggunakan huruf KAPITAL dan. harus jelas terbaca Nama pasien yang dituliskan adalah nama asli pasien secara lengkap termasuk nama alias bila ada.Jika ada nama alias maka nama alias dituliskan dibelakang nama asli pasien didahului dengan tanda garis miring (/) Jika tempatnya tidak mencukupi, maka nama pasien dapat disingkat namun tidak menyingkat penggalan nama yang mengandung panggilan pasien tersebut Status perkawinan ditulis setelah nama _pasien didahului dengan tanda baca koma (,) yang ditulis dengan huruf besar hanya huruf depannya saja. Status pernikahan: menikah pria (Tn), menikah wanita (Ny), belum menikah pria (Sdr), belum menikah wanita (Nn.), anak-anak (An) , Bayi baru Tahir (By.Ny.....c..-.) Anak adalah seseorang yang belum berusia 14 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. * Contoh: Status Jenis ~Penulisan dalam | perkawinan | kelamin gelang Menikah P Renny | Renny TRENNY MARTHA Martha Dwi DK, Ny Kurniawati Anak-anak _ Zuhrotul Uzi ZUHROTUL | Fauziah FAUZIAH K, An Kirana Baru lahir L Fitri Fitri ~ | By.Ny.FITRI SELAAWATI Menikah Paro | SUPARIO/TEMU, | cau Temu Tm * Nomor rekam medis diisi dengan nomor rekam medis pasien * Urutan penulisan pada gelang identitas adalah: p) Klip penanda alergi dipasang untuk pasien yang alergi terhadap obat tertentu, jenis obatnya ditulis direkam medis pasien. q) Penulisan pada gelang identifikasi tidak boleh terdapat coretan, ganti gelang jika terdapat kesalahan dalam penulisan data. 1) Jika gelang terlepas dari pasien, maka gantikan dengan gelang baru dan buang gelang yang lama di sampah medis. s) Lakukan periksa ulang terhadap data digelang identifikasi sebelum dipakaikan kepada pasien dengan menanyakan identitas kepada pasien menggunakan pertanyaan terbuka, misalnya : “Nama anda siapa?”, jangan menggunakan pertanyaan tertutup seperti “Apakah benar nama anda Bapak Rinto?” 1) Jika pasien dalam kondisi tidak sadar diri, bayi, atau terdapat gangguan jiwa maka verifikasi identitas gelang dilakukan kepada keluarga pasien. u) Apabila terjadi transfer pasien maka pasien diidentifikasi dengan benar dan pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. v) Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identitas. w) Jika terdapat pasien yang tidak menggunakan gelang identifikasi, seperti : * Menolak menggunakan gelang identifikasi © Gelang identifikasi menyebabkan iritasi kulit « Pasien melepas gelang identifikasi Maka pasien harus diinformasikan terkait resiko yang dapat terjadi jika gelang identifikasi tidak dipakai, serta mencatat alasan pasien pada rekam medis. * Jika gelang identifikasi pasien terlepas karena sesuatu hal misalnya tersangkut maka petugas memasang gelang identitas yang baru sesuai dengan identitas pada rekam medis pasien. + Jika gelang identifikasi lama diketemukan maka petugas membuangnya di sampah medis. 1) Pada pasien yang menolak menggunakan gelang identifikasi maka petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar sebelum dilakukan prosedur kepada pasien dengan menanyakan nama , tanggal lahir dan mencocokan data direkam medis. Ada bukti penolakan yang tercatat di rekam medis pasien. b. Tatalaksana Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat - Obatan Tindakan/ Prosedur yang membutuhkan identifikasi a) Berikut adalah tindakan yang harus dilakukan identifikasi pasien meliputi: © Pemberian obat dan cairan intravena * Prosedur pemeriksaan radiologi ( rontgen, CT scan, USG, dan sebagainya) * Tindakan Pembedahan * Pemberian Transfusi dan produk darah + Pengambilan Sampel spesimen (darah, tinja, urin, dan sebagainya) * Pemberian diet * Transfer Pasien * Konfirmasi Kematian b) Sebelum melakukan tindakan atau prosedur kepada pasien, maka petugas harus mengkonfirmasi identifikasi dengan benar dengan menanyakan identitas pasien dengan menanyakan nama dan tanggal lahir dicocokkan dengan yang tercantum di rekam medis dan gelang identifikasi. ¢) Petugas tidak boleh melakukan prosedur atau tindakan apabila pasien tidak memakai gelang idetifikasi, kecuali pasien tidak bersedia menggunakan gelang identitas atau dalam keadaan emergency. . Tatalaksana Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat — Obatan dan pemberian cairan intravena. Petugas harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum pemberian obat dan cairan intravena dengan cara : * Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir. * Bandingkan data pada gelang identifikasi dan rekam medis pasien, jika terdapat kecocokan maka pemberian obat dapat dilakukan. * Jika terdapat nama pasien yang sama dalam ruang yang sama, maka ajukan pertanyaan tambahan sebagai pembanding yaitu alamat pasien. 10 © Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut diperoleh sebelum pemberian obat dilakukan. d. Tatalaksana Identifikasi Pasien Yang Menjalani Pemeriksaan Radiologi Petugas radiologi harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan tindakan radiologi dengan cara : * Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir. * Bandingkan data pada gelang identifikasi dan rekam medis pasien, jika terdapat kecocokan maka tindakan dapat dilakukan. * Jika data pasien tidak lengkap, petugas harus mencari informasi lebih lanjut sebelum melakukan tindakan radiologi €. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Menjalani Tindakan Pembedahan * Petugas operasi melakukan konfirmasi ulang terkait identitas pasien secara benar. * Jika terdapat kondisi yang mengharuskan melepas gelang identifikas pasien, maka asisten satu operator bertanggung jawab dalam melepas dan memasang kembali gelang pasien tersebut. ¢ Peletakkan gelang yang dilepas harus ditempelkan pada berkas rekam medis dan dihancurkan jika gelang baru dipasangkan. f. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang akan Dilakukan Pengambilan dan Pemberian Darah a) Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan dan penyerahan komponen darah merupakan tanggungjawab petugas yang mengambil darah b) Sebelum memulai transfusi darah atau produk darah : cre * Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan : * Instruksi Dokter di Rekam Medik * Form Permintaan Transfusi Darah * Lembar Pengambilan Darah * Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan Identitas pasien ©) Petugas melakukan konfirmasi ulang identitas pasien secara benar dengan cara meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir d) Dokumentasikan tanggal dan jam transfusi darah akan diberikan. e) Jika petugas RS tidak yakin/ ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar. g. Tatalaksana Identifikasi Pada Bayi Baru Lahir a) Pakaikan gelang identitas pada tangan yang tidak menggunakan infuse. b) Jika tidak memungkin pada tangan, maka pemasangan gelang dapat dilakukan di kaki. Jika di kaki tidak memungkinkan, gelang di rekatkan pada perut bayi Bayi baru lahir yang belum memiliki nama, maka nama bayi ditulis dengan nama ibu bayi (misal : By. Ny Sunarti) , tanggal lahir dan nomor rekam medis. d) Jika bayi sudah memiliki nama, maka gelang lama dilepas digantikan gelang baru dengan nama bayi itu °) sendiri Untuk bayi yang lahir kembar, identitas di gelang diberi huruf 1, 2. Jika ada yg lahir pada hari yang sama dengan nama ibunya sama dengan yang lahir kembar diberi identitas dengan huruf 1A dan 1B baru yang lahir berikutnya 2. °) 12 f) Pemasangan gelang pada bayi harus dilakukan di kamar operasi atau ruang bersalin dan dihadiri oleh saksi salah satu orang petugas yang ada di kamar operasi atau ruang bersalin. h, Tatalaksana Identifikasi Pasien Rawat Jalan a) Pasien tidak diberi gelang identitas b) Sebelum melakukan tindakan/ pemeriksaan terhadap pasien, pesien harus memastikan bahwa pasien yang dimaksud adalah benar dengan menanyakan identitas pasien meliputi nama dan tanggal lahir dan data ini harus dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis. ©) Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/ puskesmas/ layanan kesehatan lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur / terapi tidak dapat dilaksanakan 4) Jika pasien tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, maka petugas memverifikasi data pasien dengan menanyakan keluarga/ pengantar pasien. i, Tatalakeana Identifikasi Nama Pasien yang sama di Ruang Rawat Inap a) Apabila ada pasien dengan nama sama dalam satu ruangan maka diberi identitas tambahan berupa huruf Kapital dibelakang nama dimulai dari huruf A dan seterusnya Contoh : Toni A, Toni B dst b) Petugas menginformasikan kepada petugas lain setiap pergantian jaga c) Petugas memverifikasi lengkap identitas pasien dengan benar setiap akan melakukan tindakan/ prosedur dq) Berikan tanda perhatian dengan menggunakan tinta merah “pasien dengan nama yang sama” di lembar pencatatan, lembar obat-obatan, dan lembar tindakan. j. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang Identitasnya Tidak Diketahui a) b) a d) Apabila ada pasien masuk di IGD, sadar atau tidak sadar, tanpa tanda pengenal dan tidak ada keluarga, pasien didaftarkan ke loket pendaftaran oleh petugas yang jaga saat itu baik perawat/bidan untuk mendapatkan gelang identitas. Pasien diidentifikasi dengan cara pemberian nomor rekam medis dan nama pasien yaitu “Mr. X” untuk pasien laki-laki yag belum dikenal atau “Mrs. X” untuk pasien perempuan yang belum dikenal. Bila pada hari yang sama, ada pasien tak dikenal berikutnya dengan pemberian penunjuk angka Arab secara berurutan mulai angka 1 dan seterusnya untuk menghindari duplikasi identitas. (Mr. X 1, Mr X 2 dst) Pemberian identitas “Mr. X” atau “Mrs. X” diganti sampai dengan identitas pasien ditemukan. Apabila identitas asli sudah ditemukan maka identitas pasien segera diganti dengan identitas sebenarnya dan dituliskan di rekam medis pasien k. Tatalaksana Identifikasi Pasien koma / tidak sadar dan Gangguan Jiwa a) Pasien koma / tidak sadar dan gangguan jiwa harus tetap menggunakan gelang identifikasi b) Data identitas pasien dapat diminta dari keluarga terdekat pasien jika tidak memungkinkan untuk meminta data langsung dari pasien. c) Identifikasi dilakukan oleh petugas yang dapat diandalkan untuk mengidentifikasi pasien, dan lakukan pencatatan di rekam medis d) Jika terdapat keraguan, maka identitas pasien dapat dilihat dari rekam medis pasien atau menanyakan langsung jika memungkinkan 1. Tatalaksana Identifikasi Pasien Yang Meninggal Yang Dikenal a) Pasien yang meninggal di ruang rawat inap dilakukan konfirmasi ulang terhadap identitasnya dengan satu gelang pengenal dan rekam medis pasien (sebagai bagian dari proses verifikasi kematian). b) Gelang pasien dilepas oleh perawat atau bidan setelah jenasah akan dibawa pulang oleh keluarganya c) Membuat Surat Keterangan Meninggal Dunia dengan identitas sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ataupun kartu pengenal resmi lainnya, Satu salinan surat kematian diserahkan kepada keluarga. Salinan kedua disimpan di rekam medis pasien. m.Tatalaksana Identifikasi Pasien Yang Meninggal Yang Tidak Dikenal a) Apabila pasien yang meninggal adalah orang yang tidak diketahui identitasnya maka gelang tetap dilepas b) Petugas melepas gelang saat jenasah akan dibawa oleh pihak yang berwenang. B. Melepas Gelang Identifikasi a. Gelang idenfitikasi harus dilepas tidak boleh dibawa pasien pulang b. Klip penanda alergi pasien hanya dilepas oleh petugas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit c. Klip penanda resiko jatuh hanya dilepas oleh petugas saat pasien sudah tidak beresiko untuk jatuh atau karena akan pulang d. Gelang identifikasi yang sudah dipakai harus digunting sampai keadaan gelang tidak lagi terbaca dan tidak bisa digunakan lagi dan dibuang di sampah medis. e. Jika pasien meninggal maka gelang pasien dilepas ketika pasien sudah diserahterimakan kepada keluarga pasien atau pihak yang berwenang. f. Petugas yang melepas gelang adalah perawat atau bidan yang sedang bertugas. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identifikasi sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang identifikasi mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang identifikasi dipasang kembali. C. Pelaporan insiden kejadian kesalahan identifikasi pasien a. Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi pasien harus segera melapor kepada petugas yang berwenang ( rekam medis ) dan melengkapi laporan insidens. b. Petugas harus berdiskusi dengan kepala ruangan rawat inap mengenai pemilahan cara terbaik dan siapa yang memberitahu kepada pasien/ keluarga mengenai kesalahan yang terjadi akibat kesalahan identifikasi ¢. Contoh kejadian kesalahan yang dapat terjadi : a) Kesalahan pengejaan nama di rekam medis. b) Kesalahan penulisan alamat di rekam medis. ©) Kesalahan informasi / data di gelang pengenal. 4) Tidak adanya gelang pengenal di pasien. ¢) Misidentifikasi data / pencatatan di rekam medis. 16 {) Misidentifikasi pemeriksaan radiologi (rontgen). g) Misidentifikasi hasil pemeriksaan laboratorium. h) Registrasi ganda saat masuk rumah sakit. i) Salah memberikan obat ke pasien. j) Pasien menjalani prosedur yang salah. k) Salah pelabelan identitas pada sampel darah. d. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya misidentifikasi, dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hampir terjadi di mana misidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur ¢. Beberapa penyebab umum terjadinya misidentifikasi adalah: a) Kesalahan pada administrasi : * Salah memberikan label * Kesalahan mengisi formulir * Kesalahan memasukkan nomor/ angka pada rekam medis + Penulisan alamat yang salah © Pencatatan yang tidak benar/ tidak lengkap/ tidak terbaca b) Kegagalan verifikasi * Tidak adekuatnya/ tidak adanya protocol verifikasi * Tidak mematuhi protocol verifikasi ©) Kesulitan komunikasi + Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau keterbatasan bahasa ¢ Kegagalan untuk pembacaan kembali © Kurangnya kultur/ budaya organisasi f. Jika terjadi insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, maka perlu dilakukan hal berikut : a) Pastikan keamanan dan keselamatan pasien b) Pastikan bahwa tindakan pencegahan cidera telah dilakukan v7 ©) Jika suatu prosedur tetah"@ilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di tempat yang salah, para petugas harus memastikan bahwa langkah - langkah yang penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang tepat. BAB VI DOKUMENTASI Dokumentasi identitas pasien dicatat pada gelang pasien, lembar rekam medis dan lembar pengantar pemeriksaan penunjang. Setiap pelaporan dan pencatatan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau dan ditindak lanjuti oleh komite mutu dan keselamatan pasien Monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulan. Hasil monitoring dan evaluasi akan didokumentasikan dan dilaporkan kepada direktur. 19

Anda mungkin juga menyukai