Katarina Br Gurusinga, Pr, 55 tahun dengan diagnosa Disfagia + Hemiparese Dekstra ec Stroke
Iskemik Rekuren + Hipertensi Emergensi yang dirawat di ruang Mahoni (DPJP)
KU : Sulit menelan
T : Hal ini dialami pasien sejak 1 hari yang lalu, dialami secara tiba-tiba saat pasien sedang aktivitas
ringan. Pasien sebelumnya sedang duduk dan makan siang kemudian pasien lemas dan tersedak. Os
sebelumnya memiliki riwayat stroke berulang sebanyak 3x, dengan keluhan kelemahan anggota
gerak sebelah kanan dan sulit bicara, dan belum mengalami perbaikan sempurna. Riwayat stroke
pertama kali dialami sekitar 4 tahun yg lalu, dan riwayat stroke terakhir dialami sekitar 3 bulan yang
lalu. Riwayat bicara pelo (-), pandangan ganda (-). Riwayat kebas-kebas (-), oyong (-). Riwayat nyeri
kepala (-), muntah proyektil (-), kejang (-). Riwayat hipertensi diketahui sejak 4 tahun yang lalu
dengan pengobatan amlodipin 1x10mg. Riwayat DM tipe 2 dan PJK disangkal.
RPT: Hipertensi
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Sens : CM
HR : 94 x/min, reguler
RR : 20 x/min
T : 36.7 °C
SpO2 : 98%
Pemeriksaan Neurologi
N Kranialis II, III: Pupil bulat isokor, ⌀ 3 mm/ 3 mm, refleks cahaya (+/+)
Refleks Fisiologis
Babinski : -/-
Kekuatan Motorik :
ESD/EID 11111/11111
ESS/EIS 55555/55555
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hb/Ht/Leu/Tr:
Na/K/Cl:
GDS :
Diagnosis
Terapi neurologi
-Amlodipin 1x10mg
5. Tn. Jauhari Nasution, 60 tahun dengan diagnosa Disatria + Hemiparese Dekstra ec TIA + HT
Terkontrol yang dirawat di ruang Mahoni 17 (DPJP)
S : riwayat bicara celat, riwayat kelemahan sebelah kanan
O:
Status Present
Sens : CM
TD : 130/80 mmHg
HR : 80 x/min, reguler
RR : 20 x/min
T : 36.8 °C
SpO2 : 98%
Pemeriksaan Neurologi
N Kranialis II, III: Pupil Bulat isokor, ⌀ 3 mm/ 3 mm, Refleks cahaya (+/+)
Refleks Fisiologis
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Kekuatan Motorik :
ESD/EID 55555/55555
ESS/EIS 55555/55555
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hb/Ht/Leu/Tr: 14.30/43.3/8.58/247.000
GDS : 120
Diagnosis
P:
Terapi PBJ
-Amlodipin 1x10 mg
-Kandesartan 1x8 mg
-Simvastatin 1x20mg
ABCD score: Usia ≥ 60 thn (1) + TDS ≥ 140 atau TDD ≥ 90 (1) + manifestasi klinis ggn bahasa tanpa
kelemahan sesisi (1) + TIA ≥ 60 menit (2) + DM tipe 2 negatif (0) = 6 (skor maksimal 7) skor ABCD
tinggi semakin tinggi resiko stroke dalam 2, 7, 30, 90 hari pasca TIA rekomendasi rawat inap
Skor 0-3 resiko terkena stroke dalam 2 hari 1% tidak terlalu dibutuhkan observasi di RS kecual
jika ada indikasi lain seperti AF
Skor 4-5 resiko terkena stroke dalam 2 hari 4.1% perlu dipertimbangkan observasi di RS
Skor 6-7 resiko terkena stroke dalam 2 hari 8.1% perlu dilakukan observasi di RS
Algoritma terapi : TIA highrisk (ABCD score >= 4 / low risk ABCD score <4) High Risk TIA dual
antiplatelet aspirin + klopidogrel selama 90 hari, kemudian selanjutnya single antiplatelet