6 / 4/6 - 9
BARISAN GEOMETRI
1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Matematika XI (Wajib)
b. Semester : IV
c. Kompetensi Dasar :
3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan Geometri
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan
menyelesaikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan, peluruhan, bunga
majemuk, dan anuitas)
g. Materi Pembelajaran
Buku Teks Pembelajaran (BTP) Matematika Kelas XI SMA/MA,Sartono Widikromo /
Muji Darmanto,Penerbit Erlangga 2017 9 halaman ( 292 – 340)
Buku Teks Pembelajaran (BTP) Matematika Kelas XI SMA/MA, B.R. Noormandiri
Penerbit Erlangga 2017 halaman ( 223 - 255 )
Buku Teks Pelajaran (BTP): Sinaga, Bornok, dkk. 2015. Buku Siswa Matematika
XI Wajib. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber lain yang berkaitan dengan materi Transformasi, untuk keperluan ini kalian
bisa mencari di perpustakaan atau brosing internet
POLA BILANGAN
Barisan Deret
Bilangan Bilangan
Deret Geometri
Tak Hingga
Kegiatan Belajar 1
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita di
bawah ini.
Ada sebuah legenda dari Persia tentang deret geometri yang akan kita pelajari. Pada
suatu masa, negeri itu diperintah oleh Raja yang kurang memikirkan kesejahteraan
rakyat, sehingga rakyat hidup dalam kemiskinan. Sementara raja sendiri berlimpah
kemewahan. Diceritakan pula bahwa raja tersebut pandai bermain catur. Suatu
ketika raja menantang seseorang bermain catur. Sebelum permainan dimulai, orang
tersebut mengajukan permintaan, jika dia menang dia menginginkan hadiah gandum
sesuai banyak kotak-kotak pada papan catur dengan ketentuan 1 butir gandum pada
kotak pertama, 2 butir gandum pada kotak kedua, 4 butir gandum pada kotak ketiga,
demikian seterusnya sehingga banyak gandum pada setiap kotak adalah dua kali
banyak gandum pada kotak sebelumnya. Raja dapat menerima permintaan itu. Ketika
akhirnya orang itu menang, raja terkejut. Mengapa raja terkejut? Berapakah banyak
gandum pada kotak terakhir (kotak ke-64)?
b. Kegiatan Inti
Ayoo berlatih!
Misalkan banyak gandum pada kotak ke-n adalah U n
Banyak gandum pada setiap kotak adalah dua kali dari pada kotak sebelumnya.
Coba kita sederhanakan dengan tabel:
Banyaknya gandum di atas membentuk barisan geometri dengan perbandingan yang tetap.
1, 2, 4, 8, ...
Ingat kembali cerita raja yang terkejut tadi. Jadi, berapa butir gandum pada kotak
terakhir?
...........................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Contoh :
Mari kita aplikasikan rumus barisan geometri yang telah kita temukan. Sambil mempelajari
BTP
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini.
1. Tentukan suku pertama, rasio, dan rumus suku ke-n setiap barisan geometri berikut.
a. 2, 6, 18, 54, . . .
b. 16, –32, 64, –128, . . .
2. Carilah suku yang diminta pada setiap barisan geometri berikut!
a. 3, 6, 12, …… (U20)
b. 6, 3, 3/2, ……(U10)
3. Jumlah penduduk suatu desa pada tahun 2010 diperkirakan 6.400 jiwa. Kenaikan jumlah
penduduk adalah 2 kali lipat setiap tahunnya. Tentukan jumlah penduduk desa tersebut
pada tahun 2004.
4. Suatu barisan geometri diketahui suku ketiga adalah 4 dan suku ketujuh adalah 324
Tentukan suku ke enam dari barisan tereebut.
5. Suku pertama barisan geometri adalah √ 3 dan suku ke dua adalah 3 + √ 3 . tentukan
suku ke 3 dari barisan tersebut.
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal di atas, maka kalian bisa melanjutkan
pada kegiatan belajar 2 berikut ini
Kegiatan Belajar 2
Rumus pada deret geometri berlaku juga untuk n tak terhingga. Adapun untuk n tak
terhingga ada dua kasus :
a (1−0 ) a
S ∞= =
1. Jika -1 < r < 1, maka rn menuju 0 akibatnya 1−r 1−r Deret geometri
dengan -1 < r < 1 ini disebut deret geometri konvergen (memusat)
2. Jika r < -1 atau r > 1, maka untuk n → ∞ nilai rn makin besar akibatny
a (1±∞)
S ∞= =± ∞
1−r Deret geometri dengan r < -1 atau r > 1 disebut deret geometri
divergen (memencar
Ayoo berlatih!
1. Hitunglah jumlah deret geometri, yang sesuai permintaan pada soal berikut.
a. 2 + 6 + 18 + . . . , S8 = . . .
b. 48 + 12 + 3 + . . . , S7 = . . .
b. 1 – 2 + 4 – 8 + . . ., S6 = . . .
c. 4 + 2√ 2 + 2 + √ 2 + . . . , S10 = . . .
2.Jumlah 4 suku pertama suatu deret geometri adalah 11,5 dan rasionya 0.5
Tentukan suku pertama deret geometri tersebut
3. Suku ke empat suatu deret geometri adalah 54 dan suku ke tujuh adalah 1.458.
Tentukan jumlah semua suku ke 4 sampai ke 8
4. Dalam suatu deret geomatri jumlah dua suku pertama adalah 25 dan suku ke 3
adalah 80. Tentukan nilai yang mungkin untuk suku pertama dan rasio deret tersebut
5. Jumlah n suku pertama deret geometri adalah 15,5, jika suku pertama dan kedua
masing masing adalah 8 dan 4, tentukan nilai n yang mungkin
6. Suatu deret geometri mempunyai jumlah sampai tak hingga. Jika suku pertamanya 18
Dan jumlah tiga suku pertamanya adalah 26 tentukan:
a. Rasio deret tersebut
b. Jumlah sampai tak hingga
7. Sebuah bola di lempar vertikal ke atas setinggi 72 cm. Setiap jatuh ke tanah, bola tersebut
3
memantul kembali setinggi kali tinggi semula dan seterusnya.
4
Berapa jarak yang diempuh bola sampai berhenti ?
8. Sebuah ayunan yang digunakan untuk menidurkan bayi, dengan sekali ayun panjang
8
lintasan yang ditempuh adalah 120 cm, lintasan berikutnya hanya dari lintasan semula
9
Tentukan panjang lintasan seluruhnya hingga ayunan berhenti.
Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal di atas, maka kalian bisa melanjutkan
pada kegiatan belajar 3 berikut ini
Kegiatan Belajar 3
BUNGA, PERTUMBUHAN DAN PELURUHAN
Alternatif Penyelesaian
M = 1.000.000 dan p = 18
a. Besarnya bunga selama 2 tahun
p
i= x M xt
100
18
i= x 1000000 x 2 = 360000
100
Jadi besarnya bunga selama 2 tahun sebesar Rp 360.000,00
b. Besarnya bunga selama 6 bulan:
p t
i= xMx
100 12
18 6
i= x 1000000 x = 90000
100 12
Jadi besarnya bunga adalah Rp 90.000,00
c. Besarnya bunga selama 50 hari:
p t
i= xMx
100 360
18 50
i= x 1000000 x = 25000
100 360
Jadi besarnya bunga dalam 50 hari adalah sebesar Rp 25.000,00
UKBM Matematika Wajib Semester IV - MAN 2 Kota kediri Page 6
MTKU. 3.6/4.6 / 4/6 - 9
d. Besarnya bunga dalam 2 tahun 6 bulan dan 50 hari dapat dicari dengan jalan
menjumlahkan bunga 2 tahun + bunga 6 bulan + bunga 50 hari:
Atau dapat dicari dengan jalan menghitung waktu seluruhnya dalam hari, sehingga 2
tahun 6 bulan 50 hari = 950 hari, sehingga:
p t
i= xMx
100 360
18 950
i= x 1000000 x = 475000
100 360
Jadi besarnya bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari adalah Rp
475.000,00
2) BUNGA MAJEMUK
Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga tertentu,
misalnya satu tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p %
kali modal yang kita bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada
modal awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga
pada setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya (menjadi bunga berbunga), maka
dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk.
a) Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode sedangkan
bunga majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan
bunga.
b) Perhitungan Nilai Akhir Modal
Dengan menggunakan rumus
Jika modal sebesar M dibungakan atas dasar bunga majemuk sebesar p % setahun
selama n tahun, maka besarnya modal setelah n tahun adalah:
- Setelah satu tahun
P
M 1=M + M
100
(
=M 1+
P
100 )
- Setelah dua tahun
M 2=M 1+ (
P
+
100 100
P
)
M 1+
P
100 ( )
=M 1+ (
P
100
1+
P
)(
100 )
( )
2
P
=M 1+
100
- Setelah n tahun
( )
n
P
M n =M 1+
100
Contoh soal
Modal sebesar Rp 1.000.000,00 diperbungakan dengan dasar bunga majemuk 3% setahun.
Hitunglah nilai akhir modal setelah 3 tahun.
Alternatif Penyelesaian
Misalkan M = 1.000.000,00, n = 3 tahun, p = 3%.
M3 = M (1+i)3
Contoh Soal 1)
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta pada tahun 1991, tingkat pertumbuhannya 4% per
tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006.
Alternatif Penyelesaian:
P1 = 1.000.000
R = 0,04
R = 1,04
P2006 = P16= 1000000 (1,04)15
= 1.000.000 ( 1,800943)
= 1.800.943
Contoh Soal 2)
Jumlah penduduk kota X pada tahun 1994 mencapai 2 juta jiwa. Bila jumlah penduduk di
kota tersebut meningkat dengan laju 2,5% pertahun dan andaikan laju pertambahan itu
tetap sebesar itu dalam setiap tahunnya, tentukanlah banyaknya penduduk di kota X pada
tahun 1999.
Alternatif Penyelesaian:
Pertumbuhan penduduk pada dasarnya sama dengan pertambahan tabungan yang disimpan
di Bank. Jadi, apabila banyaknya penduduk mula-mula P dengan tingkat kenaikan penduduk I
%, sedangkan banyaknya penduduk setelah n tahun adalah Pt, maka tentunya banyaknya
penduduk pada saat n tahun adalah
Pn = P(1 + I)n
Jadi, dari soal di atas kita dapatkan, banyaknya penduduk di kota X pada tahun 1999 (setelah
5 tahun) menjadi :
P5 = 2.000.000 (1 + 0,025)5
= 2 . 106 . (1,025)5
= 2 . 106 (1,1314)
= 2.262.816 (dibulatkan).
Ayoo berlatih!
1. Suatu tanaman bertambah 4% setiap bulan. Tentukan tinggi tanaman setelah 1 tahun
c. Penutup
Bagaimana kalian sekarang?
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, 3, berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi UKB ini di Tabel berikut.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, atau 3
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua
pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Komposisi Fungsi dalam rentang 0 – 100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.