Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER

VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL)

MONITA YUSRI ABBAS


42517017
2A D4 TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


2018
I. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan konfigurasi penomoran kanal SIP dan Dial Plan pada server IP-PBX
2. Melakukan konfigurasi Outgoing dan Incoming Call antar IP PBX Server
3. Melakukan komunikasi antar client antar IP PBX Server pada jaringan IP
4. Mengukur Kualitas Layanan Server IP PBX
II. Peralatan Yang Dibutuhkan
1. Beberapa komputer yang berfungsi sebagai server.
2. Beberapa komputer yang berfungsi sebagai client.
3. Hub/switch sebagai penghubung jaringan.
4. Kabel jaringan secukupnya
III.Dasar Teori
3.1 Overview Incoming dan Outgoing Call
Koneksi antar IP PBX server diperlukan pada sebuah instansi dengan jumlah user yang
sangat besar atau karena lokasi user yang terpisah jauh. Prinsip koneksi antar IP PBX server ini
sebenarnya sama dengan prinsip koneksi antar PABX Analog, di mana antar PABX
dihubungkan dengan 2 jalur twisted pair yang berfungsi sebagai jalur kirim (Send) dan jalur
terima (Receive). Jalur kirim sering disebut sebagai jalur Outgoing Call, sedangkan jalur terima
disebut sebagai jalur Incoming Call.

Gambar 3.1. Konsep Incoming dan Outgoing Call pada PABX Analog

Pada koneksi Antar PABX Analog yang telah dipelajari sebelumnya, jalur Outgoing
dari Central Office Trunk (COT) Card dari PABX asal dihubungkan ke jalur PABX tujuan
(misalkan jalur dari COT dari PABX A ke jalur analog dari PABX B, demikian pula
sebaliknya), sehingga terbentuk sebuah pasangan jalur Incoming dan Outgoing di masing-
masing PABX. Sesuai dengan kapasitasnya, sebuah jalur analog yang dijadikan sebagai jalur
Incoming dan Outgoing hanya mampu melewatkan sebuah panggilan, jadi panggilan simultan
dengan banyak user tidak bisa dilayani.
Pada konfigurasi antar IP PBX, koneksi antar server dihubungkan dengan kanal
(channel). Kapasitas sebuah kanal berbeda dengan kapasitas jalur analog. Kapasitas ini
bergantung pada kapasitas jaringan IP itu sendiri. Sebuah kanal yang menjadi penghubung ke
server lain disebut sebagai Trunk. Pada percobaan kali ini, trunk-trunk dipersiapkan sebagai
kanal yang digunakan untuk melewatkan paket-paket VoIP berbasis SIP. Oleh karena itu perlu
dilakukan konfigurasi di dalam file sip.conf.
3.2 Konfigurasi Data Account Trunk dan Dial Plan
Konfigurasi pada file sip.conf untuk trunk disebut sebagai konfigurasi Data Account Trunk.
Data Account trunk terdiri dari dua macam, yaitu Data Account Trunk Incoming dan Data
Account Outgoing. Syntax penulisannya ditunjukkan di bawah ini :
;nomor O/G Trunk
[100] type=friend
username=100 secret=100
host=dynamic nat=no
dtmfmode=rfc2833
allow=all callerid=”sip00”
context=komdig
canreinvite=no
mailbox=100@komdig

;nomor Incoming Trunk [Nomor IP dari


IP PBX tujuan] type=friend
username=200 secret=200
host= Nomor IP dari IP PBX tujuan nat=no
dtmfmode=rfc2833 allow=all
callerid= Nomor IP dari IP PBX tujuan <200>
context=komdig canreinvite=no mailbox=200@komdig
fromuser=200
fromdomain= Nomor IP dari IP PBX tujuan
Nomor Outgoing dan Incoming Trunk di atas tidak boleh digunakan sebagai nomor
ekstensi terminal. Konfigurasi Data Account Trunk ini dapat digabung dengan Data Account
Extension di file sip.conf. Konfigurasi IP PBX Server yang akan diberi Data Account Trunk di
atas ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Sebuah IP PBX Server yang disiapkan untuk koneksi
antar Server
Pada gambar di atas, server IP PBX 1 mempunyai Outgoing Trunk bernomor 100 yang
menuju ke jaringan IP, sedangkan Incoming Trunk-nya bernomor 200, berasal dari server IP
PBX lain dengan nomor IP 10.252.168.221 (tidak nampak pada gambar).
Untuk melengkapi konfigurasi di atas, pada context [general] di file sip.conf perlu
ditambahkan routing ke server tujuan. Routing ini perlu di-registrasi dulu sebagai tujuan dari
Outgoing Call IP PBX server yang sedang kita konfigurasi.
[general] context=default port=5060
binaddr=0.0.0.0 srvlookup=yes tos=0x18
videosupport=yes register =>
200:200@10.252.168.221
Setelah melakukan konfigurasi Data Account, dilanjutkan dengan membuat Dial Plan
untuk Outgoing trunk yang sudah disiapkan. Konfigurai Dial Plan dilakukan di file
extensions.conf. Perlu diingat, kanal yang digunakan adalah kanal SIP, sehingga panggilan
ditujukan ke kanal SIP, bukan kanal lain (misalkan ZAP atau IAX).
;dial plan ke IP-PBX 2
exten =>_2X.,1,Dial(SIP/No. IP IP-PBX 2/${EXTEN:1}) exten
=>_2X.,2,Hangup
Kode akses (pada contoh ini menggunakan kode akses ‘2’)
Sama seperti konsep PABX Analog saat melakukan Outgoing Call, user pada IP PBX
yang sedang kita konfigurasi harus menekan nomor akses tertentu untuk keluar dari IP PBX
Lokal (pada contoh di atas, dilakukan dengan penekanan angka 2, dilanjutkan dengan nomor
ekstensi tujuan). Konfigurasi Dial Antar Server di atas dapat digabung dengan Dial Plan untuk
masing-masing nomor ekstensi pada file extensions.conf.
IV. LANGKAH KERJA
VOIP LOCAL
Server
1. Konfigurasi IP pada interface server

Analisa:
Lakukan konfigurasi IP lalu masukkan syntax :
Auto enp5s0
Iface enp5s0 inet static
Address 10.0.0.1
Netmask 255.255.255.0
Gateway 10.0.0.1
Network 10.0.0.0
Broadcast 10.0.0.255

2. Pengecekan interface yg telah dikonfigurasi

Analisa :
Cek apakah konfigurasi berhasil dengan memasukkan syntax “ifconfig”. Jika
konfigurasi tadi berhasil maka interface yang tadi dibuat akan muncul.

3. Pengetesan koneksi terhadap client


IP 10.0.0.2
IP 10.0.0.3

Analisa :
Untuk melihat apakah konfigurasi berhasil lakukan PING. Jika terjadi reply saat
melakukan PING, maka PING berhasil.
4. Perintah untuk masuk dalam konfigurasi data account (nano /etc/asterisk/sip.conf)

Analisa :
Untuk masuk ke konfigurasi data account, masukkan syntax nano/etc/asterisk/sip.conf

5. Tampilan dalam file /etc/asterisk/sip.conf

Analisa :
Setelah masuk ke konfigurasi data account, lakukan konfigurasi pada file sip.conf
6. Konfigurasi data account pada file /etc/asterisk/sip.conf
a. Konfigurasi data account umum

b. Konfigurasi data account 1

c. Konfigurasi data account 2

Analisa:
Terdapat dua macam konfigurasi data, yaitu konfigurasi data account umum dan
konfigurasi data account. Konfigurasi data account umum berfungsi untuk melakukan
settings pada server. Sedangkan untuk konfigurasi data account client berfungsi untuk
melakukan settings data account yang nantinya akan digunakan sebagai akses untuk
menghubungknan server dengan client. Tiap client yang ingin dihubungkan dengan
server harus dibuatkan konfigurasi terlebih dahulu. Username dan secret(password)
yang telah dibuat akan berfungsi sebagai username dan password yang nantinya akan
digunakan oleh client tersebut untuk terhubung ke server. Terdapat macam-macam
type, misalkan family dan friend.
7. Perintah untuk masuk dalam konfigurasi dial pada file (nano

/etc/asterisk/extensions.conf)
Analisa:
Untuk melakukan konfigurasi dial terlebih dahulu untuk memasukkan syntax
nano /etc/asterisk/extension.conf

8. Syntax untuk melakukan konfigurasi dial untuk account 1 dan account 2

Analisa:
Setelah masuk, masukkan lakukan konfigurasi untuk tiap account client
101,1,Dial(SIP/101,20) maksudnya 101 sebagai user; 1 sebagai prioritas, Dial
dimaksudkan sebagai apa yang akan dilakukan oleh user tersebut; SIP merupakan
protocol yang digunakan; dan 20(detik) merupakan waktu time out yang diberikan.

9. Perintah untuk melakukan restart pada asterisk (/etc/init.d/asterisk restart)

Analisa:
Setelah melakukan konfigurasi, lakukan restart agar konfigurasi tadi dapat dijalankan.
Untuk melakukan restart masukkan syntax /etc/init.d/asterisk restart
10. Perintah untuk masuk dalam asterisk yang bertujuan untuk melihat pesan yang muncul
pada saat account 1 dan 2 melakukan calling.
Untuk dapat melihat apa saja aktivitas yang dilakukan oleh client misalnya calling,
masukkan perintah asterisk -r

11. pesan yg muncul saat melakukan calling antar account 1 dan account 2

Analisa:
Pada saat client melakukan calling akan muncul notifikasi pada server yang
menyatakan bahwa terjadi proses calling
Client
1. Konfigurasi IP secara static.

Analisa:
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatur IP pada PC menjadi IP static, dimana IP
Address, subnet mask, dan default gateway yang dimasukkan telah di atur sebelumnya di PC
Server. IP Address yang dimasukkan juga merupakan IP Aliasing yang sebelumnya telah
dibuat pada PC Sever.`
2. Buka X-Lite lalu click menu Softphone

Analisa: terdapat informasi bahwa x-lite telah connect atau tidak pada bagian bawah
menu-menu yang terdapat di x-lite, yaitu Presence Status , di mana jika x-lite belum conect
ke server maka statusnya akan berwarna merah atau tidak menyala.(appear offline).
Pada x-lite juga terdapat menu-menu seperti softphone yang digunakan untuk mengatur
account x-lite seperti mengatur domain yang berfungsi agar x-lite connect dengan server.

3. Mengatur SIP account pada x-lite dengan memasukkan user IDE, Domain, Password,
Display name.
Analisa:
Pada menu SIP Account terdapat beberapa pilihan menu, yaitu Account, Voicemail,
Topology, Presence, Transport dan Advanced. Pada menu Account, terdapat account name
, user displays, domain proxy dan Dial plan. Account name berfungsi sebegai username
yang akan digunakan kedepannya. Dan untuk protocolnys digunakan protocol SIP. Untuk
user details, Anda akan diminta memasukkan user ID sesuai dengan yang telah diatur pada
PC server. Untuk domain, masukkan IP aliasing server. Dan untuk pasword masukkan
password yang sama yang dibuat pada PC server. Untuk display name sendiri dapat diisi
sesuai dengan keinginan.

4. Setelah mengatur SIP account, presence status akan berubah menjadi Available .

Analisa:
Setelah mengatur SIP account, presence status akan berubah menjadi available.

5. Masukkan name atau number (user ID) client lain.


Analisa:
102 merupakan user ID client lain. Volume dapat diatur dengan menggerakkan sombol
speaker . terdapat simbol telfon, maksudnya panggilan suara dapat didengarkan secara
langsung tanpa menggunakan headset.

6. Lakukan calling ke client lain

Analisa:
Saat melakukan calling dengan client lain, presence status akan berubah status ke on the
phone hingga salah satu user menyelesaikan panggilan yang dilakukan .

V. ANALISA
Penjelasan mengenai menu yang terdapat pada x-lite
Analisa:
Pada menu softphone terdapat beberapa pilihan seperti account setting, preferences, dan pilihan
untuk keluar dari x-lite (exit). Pada account settings , dilakukan pengaturan untuk
menghubungkan tiap user ke server.

Analisa:
Pada menu voicemail berisi pengecekan mengenai voicemail, dimana user hanya perlu
memasukkan nomor user lain untuk mengecek apakah ada voicemail tatau tidak.

Analisa:
Pada menu topology, terdapat firewall traversal, port range dan custom DNS. Di firewall
traversal terdapat pilihan mengenai metode apa yang ingin digunakan. Pada port ranges
terdapat pilihan mengenai range port yang akan digunakan untuk signaling dan RTP. Dan pada
custom DNS terdapat pilihan mengenai server mana yang akan digunakan.

Analisa:
Pada menu presence pilihan mengenai mode apa yang ingin digunakan, poll time dan interval
waktu untuk refresh.

Analisa:
Pada menu transport terdapat pilihan mengenai signaling transport yang akan digunakan.
Analisa:
Pada menu advanced terdapat register settings, timers, hold method, dan connection
management.
Register settings memiliki pilihan mengenai berasa waktu yang diperlukan untuk rregister serta
berapa minimum waktu yang dibutuhkan. Timer berfungsi untuk mengatur wakti ditiap
session, namun timer akan berjalan jika di enable kan. Hold method memiliki pilihan mengenai
metode apa yang ingin digunakan saat melakukan hold. Connection management memiliki
pilihan mengenai send SIP keep-alives, use rport,use SIP outbound, dan force outbond proxy
on all requests.

VOIP TRUNK
Server
1. Pengubahan dan penambahan ip aliasing pada interfaces computer server

2. Penambahan jalur ip route untuk masing-masing server IP-PBX

3. Penambahan register pada data account umum yang merupakan kombinasi dari ip dan nomor
dari masing-masing server IP-PBX

4. Pembuatan jalur out going untuk server IP-PBX pada file sip.conf
5. Penambahan untuk pembuatan account baru server IP-PBX yang nantinya akan menjadi jalur
incoming bagi masing-masing server IP-PBX.

jalur incoming antar server klp 2 jalur incoming antar server klp 3

jalur incoming antar server klp 4 jalur incoming antar server klp 5
6. Penambahan konfigurasi Dial untuk server kelompok 2, 3, 4 dan 5 pada file extensions.conf

7. Melakukan restart pada asterisk

Client 1
1. Melakukan konfigurasi pada x-lite client 1
2. Melakukan calling ke kelompok lain dengan memasukkan kode tiap kelompok.
Error” yang terjadi:
Salah melakukan…..
VI. KESIMPULAN
Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau
Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui
media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang
mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Prinsip kerja
VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada komputer menjadi
paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem
dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang
sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang
disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan.

Anda mungkin juga menyukai