Anda di halaman 1dari 151

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena buku ini
telah selesai disusun. Buku ini disusun agar dapat membantu para mahasiswa dalam
mempelajari Ilmu TKJ mempermudah mempelajari materi cisco

Penulis pun menyadari jika didalam penyusunan buku ini mempunyai kekurangan, namun
penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun dan sebesar apapun buku ini tetap akan
memberikan sebuah manfaat bagi pembaca sampai kapanpun juga.

Selesainya buku ini tidak lepas dari bantuan atau bimbingan serta do’a dari banyak pihak. pada
kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan buku saya ini dari pertama hingga akhir. dan juga ucapan
sebesar-besarnya kepada guru-guru dan teman-teman yang telah mengajarkan saya dengan
sangat baik dan juga membimbing saya selama penulisan buku ini, tidak akan telupakan
ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga tersayang saya yang senantiasa mendoakan dan
memberikan saya semangat dalam belajar, dan dalam semangat membuat buku ini dari awal
hingga akhir.

Akhir kata untuk penyempurnaan buku ini, maka kritik dan saran dari pembaca sangatlah
berguna untuk penulis kedepannya.

Semoga dengan selesainya saya membuat buku ini, ilmu yang saya dapat dan saya tuliskan
dapat bermanfaat kepada para pembaca sekalian.

1
Daftar Isi
Pengenalan Mikrotik ..................................................................................... ….4
Fitur Mikrotik ................................................................................................ ….6
Jenjang Sertifikasi Mikrotik ........................................................................... ….7
Contoh Sertifikasi MTCRE .............................................................................. ….8
BAB 1 Konsep Dasar Routing.…………………………………………………….……………………9
Tipe Routing ................................................................................................…..10
Protocol Routing………..………….…………………………………………………….………………..11
Konsep Dasar Routing ................................................................................... ..13
Tabel Routing.. .............................................................................................. ..15
Distance (Administrative Distance) ............................................................... ..17
Routing Decision ........................................................................................... ..18
Routing Protocol ........................................................................................... ..19
IGP Dan EGP .................................................................................................. ..20
Metric ........................................................................................................... ..21
BAB 2 Static Route ........................................................................................ ..22
Lab 1. Static Routing ...................................................................................... ..23
Lab 2. Static Routing 2nd ............................................................................... ..26
Lab 3. Load Balancing .................................................................................... ..28
Lab 4. Route Type .......................................................................................... ..31
Lab 5. Static Route Summarization ................................................................ ..34
Lab 6. Static Route – Routing Policy ............................................................... ..37
Lab 7. Static Route – Routing Mark................................................................ ..40
Lab 8. Change TTL (Time To Live) ................................................................... ..43
BAB 3 Dynamic Routing..............................................................................46
Lab 9. Routing Information Protocol (RIP) ..................................................... ..47
Lab 10. RIP Redudancy .................................................................................. ..50
Lab 11. RIP Redistribute Static ....................................................................... ..53
Lab 12. Fail Over ............................................................................................ ..56
Lab 13. RIP Authentication ............................................................................ ..59
Konsep OSPF (Open Shortest Path First) .....................................................61
Lab 14. OSPF 1st ............................................................................................. ..63
Lab 15. OSPF 2st ............................................................................................. ..66
Lab 16. OSPF Non-Backbone 1st ..................................................................... ..69
Lab 17. OSPF Non-Backbone 2st ..................................................................... ..71
Lab 18. OSPF Virtual Link ............................................................................... ..74
Lab 19. OSPF Redundancy Backbone Area ..................................................... ..77
Lab 20. OSPF Authentication ......................................................................... ..80
Lab 21. OSPF Routing Filter ........................................................................... ..82

2
Lab 22. OSPF Multi Area ................................................................................ ..86
Lab 23. OSPF Router ID .................................................................................. ..88
BAB 4 VLAN ...............................................................................................90
Lab 24. VLAN (Virtual Local Area Network) .................................................... ..93
BAB 5 TUNNEL ...........................................................................................96
Lab 25. EOIP (Ethernet Over IP) ..................................................................... ..97
Lab 26. IP Tunnel (IP-IP) ................................................................................. 107
Lab 27. GRE (Generic Routing Encapsulation) ................................................ 116
Lab 28. PPTP (Point to Point Tunneling Protocol) .......................................... 124
Lab 29. L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol) ..................................................... 133
Lab 30. PPPoE (Point to Point Protocol over Ethernet) .................................. 142

3
Pengenalan Mikrotik
Sejarah Mikrotik

Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing
seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan
teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Molcova, tetangga
Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Ketika saya menanyakan
berapa jumlah pelanggan yang dilayaninya saat ini, Arnis menyebut antara 10 sampai
20 pelanggan saja, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak router
yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Ini agak kontradiksi dengan informasi
yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka mempunyai 600 titik (pelanggan) wireless
dan terbesar di dunia. Padahal dengan wireless di Jogja dan Bandung saja,
kemungkinan besar mereka sudah kalah bersaing. Prinsip dasar mereka bukan membuat
Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan
di seluruh dunia. Latvia hanya merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena
saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani
sekitar empat ratusan pelanggannya. Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah
Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 – 15 orang staf
R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang.
Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga
lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.
Ketika ditanya siapa saja pesaing Mikrotik, Arnis tersenyum dan enggan
mengatakannya. Sewaktu saya simpulkan tidak ada pesaing, Arnis dengan sedikit
tertawa menyebut satu nama yang memang sudah lumayan terkenal sebagai produsen
perangkat keras khusus untuk teknologi W-LAN, yaitu Soekris dari Amerika. Tujuan
utama mereka berdua adalah membangun software untuk routing, sementara kebutuhan
akan perangkat keras juga terus berkembang, sehingga akhirnya mereka membuat
berbagai macam perangkat keras yang berhubungan dengan software yang mereka
kembangkan. Semangat Mikrotik ini agak berbeda dari kebanyakan perusahaan sejenis
di Amerika, karena mereka berkonsentrasi di pengembangan software lalu mencari
solusi di hardware-nya dengan mengajak pihak ketiga untuk berkolaborasi. Dan kita
dapat melihat ragam perangkat yang mereka tawarkan menjadi semakin banyak, mulai
dari perangkat yang bekerja di frekwensi 2,4GHz dan 5,8GHz sampai ke interface dan

4
antena. Keahlian Mikrotik sebetulnya di perangkat lunak routernya, karena terlihat
mereka berjualan perangkat W-LAN dengan antena omni yang sangat tidak dianjurkan
pemakaiannya di dunia W-LAN, karena sangat sensitif terhadap gangguan dan
interferensi. Walaupun punya tujuan yang sangat jelas, yaitu mendistribusikan sinyal
ke segala arah sehingga merupakan solusi murah. Kepopuleran Mikrotik menyebar juga
ke Indonesia. Pertama kali masuk tahun 2001 ke Jogja melalui Citraweb oleh Valens
Riyadi dan kawan-kawan, lalu meluas menjadi satu solusi murah untuk membangun
ISP, terutama yang berbasis W-LAN. Kebetulan sekali, Jogja merupakan salah satu
kota di Indonesia yang populasi pemakaian W-LAN-nya terbesar kalau dibandingkan
luas daerahnya. Keberhasilan Mikrotik me-routing dunia merupakan satu contoh,
bahwa kita semua mampu membantu calon pemakai Internet untuk masuk ke dunia
maya, terutama membantu membangun infrastrukturny

5
Jenis-Jenis Mikrotik
1. Mikrotik RouterOS
Mikrotik RouterOS ini merupakan sistem operasi berbasis UNIX dan mampu
menjadikan komputer biasa atau PC jadi memiliki fitur seperti bridge, hotspot,
router, firewall, proxy server dan sebagainya. Sehingga banyak orang
memanfaatkannya untuk membangun router mereka. Secara ringkas, kelebihan
dari mikrotik RouterOS adalah sebagai berikut:
1. Mampu menjadikan komputer biasa atau PC sebagai router yang handal dan
berkualitas.
2. Sangat ringan untuk digunakan karena berbasis Linux.
3. Dapat diinstall sebagai sistem operasi.
4. Biasanya diinstall pada power PC.
2. RouterBoard
Berbeda dengan Mikrotik RouterOS yang merupakan suatu sistem operasi
perangkat lunak, RouterBoard adalah sebuah perangkat keras jaringan yang di
dalamnya diinstal sistem operasi mikrotik RouterOS yang fungsinya sebagai
bandwidth management, DHCP, DNS server, hotspot server, proxy server, dan
router jaringan. RouterBoard ini berukuran sangat kecil dan praktis dan terdiri
atas processor, RAM, ROM dan memory flash. Dengan menggunakan ini, bisa
menjalankan fungsi router tanpa tergantung pada PC karena fungsi router sudah
tertanam di dalamnya. Kelebihan dari RouterBoard antara lain:
1. Hemat biaya karena daya yang dibutuhkan sekitar 2.5 watt saja.
2. Instalasinya yang mudah, hanya mengatur router dan jaringan yang
digunakan.
3. Spesifikasi komputer yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi.

6
Fitur Mikrotik
Fitur - Fitur MikroTik
Beberapa Fitur yang ada di dalam MikroTik :

• Firewall dan NAT


• Routing - Static routing
• Data Rate Management
• Hotspot
• Point-to-Point tunneling protocols
• Simple tunnels
• IPsec
• Web proxy
• Caching DNS client
• DHCP
• Universal Client
• VRRP
• UPnP
• NTP
• Monitoring/Accounting
• SNMP
• M3P
• MNDP
• Tools
• Aneka Ragam

Layer 2 konektivitas
• Wireless
• Bridge
• Virtual LAN
• Synchronous
• Asynchronous
• ISDN
• SDSL

7
Jenjang Sertifikasi Mikrotik

• MTCNA (MikroTik Certified Network Associate)


• MTCRE (MikroTik Certified Routing Engineer)
• MTCWE (MikroTik Certified Wireless Engineer)
• MTCTCE (MikroTik Certified Traffic Control Engineer)
• MTCUME (Mikrotik Certified User Management Engineer)

8
BAB 1
KONSEP DASAR
ROUTING

9
Tipe Routing
Routing adalah sebuah metode yang paling umum digunakan oleh para penyedia
jasa layanan internet untuk bisa menghubungkan beberapa maupun banyak
device. Dimana routing ini akan mengirimkan paket data ataupun informasi dari
seluruh user yang terhubung dan mengirimkannya ke device lain.

Type Routing pada Mikrotik RouterOS:


1. Routing Dinamis (Dynamic)
Routing dinamis adalah sebuah routing protocol yang paling sering
digunakan para penyedia jasa layanan internet (provider). Karena memang
routing ini bekerja untuk bisa menemukan seluruh network yg ada dalam
subnet tersebut.

2. Routing Statik (Static)


Routing Statik adalah salah satu jenis routing manual, dimana hampir sama
seperti default routing akan tetapi ia memiliki tujuan ip yang jelas. Tidak
seperti default routing yang langsung mencangkup keseluruhan ip address.

10
Protocol Routing
Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing
yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket
data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute
tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:

1. Interior Routing Protocol


Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama
Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam satu
kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling
berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui:

➢ Routing Information Protocol (RIP), biasanya terdapat pada sistem operasi


UNIX dan Novell yang menggunakan metode distance vector algoritma yang
bekerja dengan menambahkan satu angka matrik jika melewati 1 gateway,
sehingga jika melewati beberapa gateway maka metriknya juga akan
bertambah.
➢ Open Shortest Path First (OSPF), routing ini memakan banyak resource
komputer dibanding Routing Information Protocol (RIP), akan tetapi pada
routing ini rute dapat dibagi menjadi beberapa jalan sehinggga data dapat
melewati dua atau lebih rute secara pararel.

2. Exterior Routing Protocol


Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling
berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System
dengan Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System
menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi
routingnya
➢ Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan
kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada
dibawahnya maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan
dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya
sebagai router utama. akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa
memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket data.
➢ Border Gateway Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute
terbaik yang digunakan pada ISP besar yang akan dipilih.

11
12
Konsep Dasar Routing

Konsep dasar routing yaitu bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal
yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol)
sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang
dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari
penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga
jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan
dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi
routing lansung dan routing tidak langsung.

➢ Routing langsung :
Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju
alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan
alamat 192.168.100.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat
192.168.100.2
➢ Routing Tidak Langsung
Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui
alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer
dengan alamat 192.168.100.1 mengirim data ke komputer dengan alamat
192.168.100.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat
192.168.100.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat
192.168.100.2 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.

13
Routing Statis
Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di
routing table dari setiap router. Routing statis memiliki kentungan-keuntungan
berikut :

1. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih
murah dibandingkan dengan routeng dinamis)
2. Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
3. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih
untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Sedangkan kerugian dari routing statis yaitu :

1. Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana


setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan
benar.
2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus
menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
3. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena
menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Routing Dinamis
Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan
network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah
daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia akan membedakan
Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari
link jaringan

Routed dan Routing Protocol


Protocol tidak lain deskripsi formal dari set atau rule-rule dan konversi yang
menentukan bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar
informasi. Berikut dua tipe dasar protocol.

Routed protocol
Merupakan protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed
protocol memungkinkan router untuk secara tepat menginterpretasikan logical
network. Contoh dari routed protocol : IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.

14
Tabel Routing

Tabel Routing (table routing) adalah tabel yang berisi informasi keberadaan
network,baik network yang terhubung langsung (Directly connected network)
maupun Network yang tidak tehubung langsung (Remote Network). Tabel ini
juga berisi informasi bagaimana cara router tersebut mencapai suatu network.
Tabel routing ini sangat penting karna di gunakan router sebagai pedoman untuk
mengirim setiap paket data yang di terimanya.Informasi dalam tabel routing
berupa baris-baris network address yang di sebut Entry Route.

Dalam setiap entry route juga telah ada informasi tentang interface mana yang
dapat di gunakan router untuk mengirim paket data. Jika router menerima paket
data,maka router akan memeriksa IP address tujuan (Destination Address) dari
paket tersebut router kemudian mencocokanya dengan network address yang
ada di setiap Entry di tabel routing, bila ada entry yang cocok maka router akan
meneruskan paket tersebut ke interface yang di gunakan untuk mengirimkan
paket tersebut. Interface yang di gunakan untuk meneruskan paket di sebut Exit
interface atau outgoing interface,namun jika tidak ada entry yang cocok maka
router akan membuang paket tersebut. Ada 4 kategori Entry dalam tabel
Routing.

Entry Tabel Routing


1. Directly Connected Network : Entry ini akan muncul pada saat interface
router diaktifkan dan di konfigurasikan IP address ,Entry Directly Connected
akan memiliki label C.
2. Static Routes : Entry ini adalah Entry yang di isi manual oleh administrator
jaringan,sehingga jiak ada perubahan jaringan maka entry ini juga harus di
ubah secara manual juga,Enry Static Route akan memiliki label S.
3. Dynamic Routes : Entry ini adalah entry yang akan muncul karna hasil
pertukaran Informasi Routing dari beberapa Router,Pertukaran Informasi
routing akan menggunakan Routing Protocol .Entry ini tidak di isi secara
manual Oleh administrator jaringan ,administrator jaringan hanya perlu
Meng-Aktifkan routing Protocol dan Network yang kan di Routing,Entry
Dynamic Route ini akan Memiliki label D 3.
4. Default Routes : Entry ini di gunakan untu menentukan kemana Sebuat
paket akan di kirimkan jika alamat tujuan dari paket tidak terdapat pada
table Routing,Entry default Routes ini bisa di konfigurasikan Secara
manual(Static) ataupun di dapat dari pertukan Informasi dari Routing
Protocol (Dynamic).

Didalam tabel routing juga terdapat beberapa informasi yaitu :

15
1. Dst.Address : Informasi yang ada dalam kolom ini menunjukan network
tujuan (destination) yang dapat di jangkau oleh Router tersebut.
2. Pref-Src : Informasi yang ada di kolom ini akan menunjukan alamat IP
address yang di gunakan oleh Router sebagai Field IP Address Pengirim.
3. Gateway : Kolom ini akan menunjukan cara router tersebut menjangkau
network yang ada di kolom Dst.Address, biasanya berupa Interface maupun
IP Address dari router tetangga yang dapat di gunakan untuk mencapai
Remote Network.
4. Distance : Kolom ini menunjukan nilai Administratif distance (AD). Nilai AD
dapat menunjukan apakah entry tersebut di dapat router dari static routing
maupun dynamic, sekaligus dapat di gunakan untuk melihat jenis protocol
yang di gunakan. Ini juga dapat digunakan untuk melihat apakah entry
tersebut merupakan Directly Connected Network.

16
Distance (Administrative Distance)

Administrative distance Digunakan untuk pemilihan jalur terbaik apabila


terdapatdua atau lebih routingyang berbeda tapi tujuannya sama. Nilai dari
distance adalah (0-255) da secara default telah tersetting pada setiap protocol
routing yang digunakan.

Fungsi administrative distance :


Administrative distance adalah kriteria pertama yang digunakan oleh router
untuk menentukan routing protocol yang harus dijalankan, jika terdapat dua
routing protocol yang menyediakan jalur untuk tujuan yang sama. AD adalah
sebuah ukuran “trustworthiness” dari source of routing information. AD hanya
mempunyai local significance, dan tidak melakukan advertise dalam routing
update.

Distance yang lebih kecil akan lebih di prioritaskan/diutamakan dalam pemilihan


tabel routing.
• Connected route = 0
• Static route = 1
• eBGP = 20
• OSPF = 110
• RIP = 120
• MME = 130
• iBGP = 200
route dengan distance 255 adalah route yang direject oleh router filter.

17
Routing Decision
Fungsi utama dari router adalah untuk menentukan jalur terbaik untuk
digunakan untuk mengirim paket. Untuk menentukan jalur terbaik, router
mencari tabel routing untuk alamat jaringan yang sesuai dengan alamat IP
tujuan dari paket.

Hasil pencarian tabel routing di salah satu dari tiga penentuan jalur:
➢ Directly connected network – Jika alamat IP tujuan dari paket milik
perangkat pada jaringan yang terhubung langsung ke salah satu antarmuka
router, paket yang diteruskan langsung ke perangkat tujuan. Ini berarti
bahwa alamat IP tujuan dari paket adalah alamat host pada jaringan yang
sama dengan antarmuka router.
➢ Remote Network – Jika alamat IP tujuan dari paket milik jaringan remote,
maka paket tersebut diteruskan ke router lain. Jaringan jarak jauh hanya
dapat dicapai dengan meneruskan paket ke router lain.
➢ No route determined – Jika alamat IP tujuan dari paket tidak termasuk salah
satu jaringan yang terhubung atau jauh, router menentukan apakah ada
Gateway of Last Resort yang tersedia. Sebuah Gateway of Last Resort diatur
ketika rute default dikonfigurasi pada router. Jika ada rute default, paket
diteruskan ke Gateway of Last Resort. Jika router tidak memiliki rute default,
maka paket tersebut akan dibuang. Jika paket tersebut akan dibuang, router
mengirimkan pesan ICMP unreachable ke alamat IP sumber dari paket.

18
Routing Protocol
Protokol-protokol ini digunakan untuk merawat routing table pada router-
router. Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan
EIGRP, Itu tadi merupakan sedikit penjelasan tentang routing. Jadi kesimpulanya
yaitu routing itu sendiri berfungi untuk mencari jalur atau menghubungkan
antara bebera router agar saling terhubung dan tidak hanya itu, router juga
dapat berfungsi sebagai gerbang ke internet atau gateway
Berikut adalah contoh Routing Protocol:
1. Routing Information Protocol (RIP)
2. Interior Gateway Protocol (IGRP)
3. Echanced Enterior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
4. Open Shirtest Path First (OSPF)
5. Intermediate System-to- Intermediate System (IS-IS)
6. Border Gateway Protocol (BGP)

19
IGP Dan EGP
Sebuah autonomous system (AS) – atau dikenal sebagai domain routing – adalah
kumpulan router di bawah administrasi yang sama. Contoh umum adalah
jaringan internal perusahaan dan jaringan Internet Service Provider. Karena
Internet didasarkan pada konsep sistem otonom, dua jenis protokol routing yang
diperlukan: protokol routing interior dan eksterior.

protocol tersebut adalah :


➢ IGP (Interior gateway Protocol) adalah sebutan untuk protokol-protokol
routing yang digunakan di dalam sebuah Autonomous System(AS).
Contohnya :
1. Routing Information Protocol(RIP)
2. Open Shortest Path First (OSPF)
3. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol(EIGRP)
4. OSPF dan IS-IS

➢ EGP ( Exterior Gateway Protocol) adalah protokol yang membawa informasi


routing antar 2 buah administrative entities, dalam hal ini 2 buah AS.
Contohnya :
1. Broader Gateway Protocol (BGP)

20
Metric
Metric adalah suatu nilai yang digunakan untuk mencapai suatu jaringan.
Semakin nilai metrik maka akan memiliki jalur terbaik. Dua jenis metric yang
digunakan beberapa routing protokol adalah:

➢ Hop count
Metode ini menghitung jumlah router yang harus dilalui paket sebelum
sampai ke tujuan. Setiap router bernilai satu hop
➢ Bandwith
Menghitung akumulasi bandwitch teringgi.

21
BAB 2
STATIC ROUTE

22
Lab 1. Static Routing
Static Routing merupakan metode mengkonfigurasi entri Routing Table secara
manual. Routing Table merupakan tabel data yang berisi daftar rute-
rute/destinasi sebuah network/subnet tertentu, tabel tersebut diperlukan oleh
Router saat melakukan proses Routing , Routing merupakan proses meneruskan
paket yang berasal dari suatu network ke network lainnya yang tidak terhubung
langsung dari network tersebut. Pada Routing table terdapat sejumlah informasi
yaitu :

❖ Network ID : alamat IP network yang akan dituju.


❖ Next Hop/Gateway : alamat IP dari sebuah Perangkat (Komputer atau
Router) sebagai jalur yang harus dilewati paket agar mencapai tujuan.
❖ Cost/Metric : berisi nilai yang digunakan untuk menghitung jalur terdekat
dan aktif pada sebuah rute network.

Kelebihan Dan Kekurangan :


Kelebihan Static Routing dapat digunakan pada :
1. Digunakan pada jaringan yang cakupannya kecil (LAN) yang hanya memiliki
kurang dari 5 rute.
2. Sebagai backup dari Dynamic Routing yang tiba-tiba mati.
3. Mentransfer informasi rute dari protokol satu ke protokol lain (Routing
Redistribution).
Kekurangan Static Routing :
1. Jika terjadi kesalahan Manusia (Human Error) seperti salah mengetikan
input jalur yang harus dilewati, dan lain-lain.
2. Jika salah satu jalur mati/down atau terjadi perubahan jaringan, lalu-lintas
paket tidak dapat dialihkan ke jalur lain harus dikonfigurasi kembali secara
manual.
3. Jika ada lebih dari 10 rute mau tidak mau harus memasukan rute-rute yang
banyak tersebut secara manual pada Router/Komputer.

23
Topologi :

Konfigurasi Di Mikrotik 1
➢ Konfigurasi IP

➢ Konfigurasi Ip Route

Pengecekan Ip Route

Konfigurasi Mikrotik 2

24
➢ Konfigurasi IP

➢ Konfigurasi Ip Route

➢ Pengecekan Ip Route

Tes Ping
➢ PC-A Ke PC-B

➢ PC-B Ke PC-A

25
Lab 2. Static Routing 2nd
TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip Masing Masing PC


➢ PC-A

➢ PC-B

➢ PC-C

26
Konfigurasi Ip Dan Static Route
➢ R-1

➢ R-2

➢ R-3

Pengecekan

27
Lab 3. Load Balancing

Load balancing adalah proses pendistribusian traffic jaringan ke beberapa


server. Ini untuk memastikan salah satu server tidak menanggung terlalu banyak
beban permintaan

Jenis Load Balancing


Setelah mempelajari pengertiannya, yuk kita lanjutkan ke jenis load balancing.
Berdasarkan konfigurasinya, terdapat tiga jenis load balancing: hardware,
software, dan virtual load balancer.
TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip
➢ Pc Client

28
➢ R-1

➢ R-2

➢ R-3

➢ R-4

➢ PC-SERVER

Konfigurasi Routing
➢ R-1

➢ R-2

➢ R-3

➢ R-4

29
Pengecekan
➢ Ping Client Ke Server

30
Lab 4. Route Type

Routing Type ini bisa digunakan untuk kebutuhan keamanan jaringan. Untuk
fungsi kemanan jaringan kita bisa memilih beberapa parameter berikut:
1. Blackhole, digunakan untuk melakukan blocking secara diam-diam.
2. Prohibit, digunakan untuk meakukan blocking dan mengirimkan pesan error
ICMP “Administratively Prohibited atau Packet Filtered”.
3. Unreachable, digunakan untuk melakukan blocking dan mengirimkan pesan
error ICMP “Host Unrechable”.
4. Unichast, digunakan untuk mengijinkan Paket pada Proses Routing yang
sedang berlangsung.

Nah, apabila kita menggunakan ketiga parameter diatas, kita tidak memerlukan
untuk mendefinisikan gateway.

TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip
➢ R-1

Konfigurasi Route Type


➢ R-1

31
Konfiguras Ip
➢ R-2

Konfigurasi Ip Masing Masing PC


➢ PC-1

➢ PC-2

➢ PC-3

➢ PC-4

Pengecekan

32
33
Lab 5. Static Route Summarization
route summarization adalah menggabungkan beberapa jaringan menjadi satu
buah jaringan yang lebih besar atau disebut juga supernetting (kebalikan dari
subnetting). Network yang telah disumarisasi/supernetting akan membuat
proses routing menjadi lebih ringkas karena jumlah rute (route) yang tadinya ada
banyak menjadi lebih sedikit

Kelebihan Dan Keurangan Static Route Summarization :

Kelebihan
1. Menghemat memori
2. Menghemat bandwidth
3. Menghemat CPU Load

Kekurangan
1. Merubah network menjadi classfull
2. Kurang menjadi prioritas dalam routing

➢ Konfigurasi Ip R-1

➢ Konfiguras Ip R-2

34
Konfigurasi Ip Masing Masing PC
➢ PC-1

➢ PC-2

➢ PC-3

➢ PC-4

Konfigurasi Routing Summarization

Pengecekan

35
36
Lab 6. Static Route – Routing Policy

skema routing yang menyalurkan paket-paket ke antarmuka khusus


berdasarkan pada kebijakan yang telah dikonfigurasikan oleh pengguna.
kebijakan seperti ini mungkin menspesifikasikan bahwa aliran data yang dikirim
dari jaringan tertentu seharusnya disalurkan ke semua antarmuka lain.

Konfigurasi Di R-1
➢ Pasang IP Address Di R-1

37
➢ Pasang NAT

➢ Pasang Routing Mark

Static Route

Konfigurasi R-2
➢ Ip dan Routing

Konfigurasi R-3
➢ Ip dan Routing

Konfigurasi R-4
➢ Ip Dan Routing

Konfigurasi PC
➢ PC-A

➢ PC-B

38
➢ SERVER

Pengecekan
➢ Ping PC-A Ke Server

➢ Ping PC-B Ke Server

39
Lab 7. Static Route – Routing Mark
Routing mark adalah pemisahan jalur untuk mengarahkan traffik yang lebih
spesifik ke sebuah route, traffik tersebut harus diidentifikasi terlebih dahulu
melalui routing mark (ada di IP Firewall Mangle).
TOPOLOGI :

Konfigurasi Di R-1
➢ Pasang IP Di PC Client

➢ Pasang IP Di PC Server

40
Konfigurasi Di RB-1
➢ IP

Jika sudah Mengkonfigurasikan IP Address pada setiap Interface maka Step


selanjutnya adalah membuat Rule mangle yang berfungsi Untuk mencatat Paket
data yang masuk dari Client, Pada saat membuat Rule Routing Mark pada
Mangle parameter yang perlu di perhatikan adalah:
Chain > Prerouting, Src.Address > Network Client (10.10.10.0/24), Protocol >
HTTP, ICMP dan Lain-lain, Dst.Port > 80, 8080 dan Lain-Lain, Action > Routing
Mark, New Routing Mark > Nama Untuk Rule Tersebut.
➢ Membuat Rule Mangle

Berikut adalah rincian Konfigurasi :


[admin@RB-1] > ip firewall mangle add chain=prerouting
src.address=192.168.123.0/24 protocol=tcp dst.port=80 action=mark-
routing new-routing-mark=HTTP-Client
[admin@RB-1] >ip firewall mangle add chain=prerouting
src.address=192.168.123.0/24 protocol=icmp action=mark-routing new-
routingmark=ICMP-Client
➢ IP Route

Konfigurasi Di RB-2
➢ IP

Konfigurasi Di RB-3
➢ IP

41
Konfigurasi Di RB-4
➢ IP

42
Lab 8. Change TTL (Time To Live)

Time to Live (TTL) adalah mekanisme yang membatasi umur data dalam
komputer atau jaringan. TTL dapat diimplementasikan sebagai counter atau
timestamp terpasang atau tertanam dalam data. Setelah hitungan peristiwa
atau jangka waktu yang telah berlalu, data akan dibuang. Dalam jaringan
komputer, TTL mencegah paket data dari beredar terun menerus (tanpa batas).
Dalam aplikasi komputasi, TTL digunakan untuk meningkatkan kinerja caching
atau meningkatkan privasi.

TTL adalah nilai waktu termasuk dalam paket yang dikirim melalui TCP / IP
berbasis jaringan yang memberitahu penerima berapa lama waktu untuk terus
atau menggunakan paket atau data yang dimasukkan sebelum waktunya habis
dan membuang paket atau data.

Time-to-Live (TTL) telah diubah namanya pada IP versi 6. Dalam hal ini disebut
hop limit dan memiliki fungsi yang sama seperti pada TTL di IPv4.
TOPOLOGI :

43
Konfigurasi Ip Masing Masing PC
➢ Client

➢ Server

Konfigurasi R-1
➢ Pasang IP Address Di R-1

➢ Pasang Static Route Dan NAT

Konfigurasi R-2
➢ Routing Ospf

➢ Pasang Ip Address

Konfigurasi R-3
➢ Pasang Ip Address

44
➢ Pasang Routing Ospf

45
BAB 3
DYNAMIC ROUTING

46
Lab 9. Routing Information Protocol (RIP)
Routing Information Protocol (RIP) adalah salah satu Routing Protocol yang
menggunakan Distance Vector, oleh karena itu RIP menggunakan jumlah Hop
untuk menentukan cara terbaik ke sebuah alamat jaringan tertentu, tetapi RIP
secara default memiliki jumlah hop maksimum yaitu 15 Hop. Oleh karena itu,
Hop ke-16 dan seterusnya akan dianggap tidak terjangkau (Unreachable). Oleh
karena itu juga, RIP dapat bekerja dengan baik di jenis jaringan yang kecil, tetapi
RIP tidak efisien pada network yang besar atau pada jaringan yang memiliki
jumlah Router yang banyak.

RIP untuk IPv4 dibagi menjadi 2 versi, yaitu RIPv1 & RIPv2. Sedangkan untuk IPv6
dapat menggunakan RIPng. RIPv1 mengirimkan Routing Table secara lengkap ke
semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIPv1 menggunakan Classful Routing,
yang artinya RIPv1 tidak mendukung Subnetting. Sedangkan RIPv2 sudah
menyediakan sesuatu yang disebut dengan Prefix Routing, yang berisi informasi
SubnetMask.

TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip Di PC
➢ PC-A

47
➢ PC-B

Konfigurasi Di RB-1
➢ IP

➢ Routing RIP

➢ Routing RIP Network

Konfigurasi Di RB-2
➢ IP

➢ Routing RIP

➢ Routing RIP Network

Konfigurasi Di RB-3
➢ IP

➢ Routing RIP

48
➢ Routing RIP Network

Pengechekan
➢ Ping 192.168.30.2

➢ Ping 192.168.20.2

49
Lab 10. RIP Redudancy
Redudency adalah Fail Over nya Dynamic Route, Jadi RIP Redudency adalah Rip
yang bisa menggunakan Link cadangan untuk mengirim paket ke Network tujuan
Ketika Link Utama Down

Konfigurasi Ip PC
➢ PC-A

➢ PC-B

➢ PC-C

50
Konfigurasi R-1
➢ Ip

➢ Rip interface

➢ Routing Rip

Konfigurasi R-2
➢ IP

➢ Rip Interface

➢ Routing Rip

Konfigurasi R-3
➢ Ip

➢ Rip Interface

➢ Routing Rip

51
Pengecekan

52
Lab 11. RIP Redistribute Static
Redistribute adalah untuk menyebarkan network antar routing protocol yang
berbeda atau Sebuah router yang mengambil informasi routing yang telah ada
dalam satu routing.

Redistribute terbagi menjadi redistribute eigrp, redistribute ospf, redistribute


rip, redistribute connected, redistribute static.

Redistribute Routing Protocol adalah cara untuk meredistribusikan kembali


routing tabel yang dibentuk oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke
routing protocol lain. Dengan redistribute kita bisa membentuk routing tabel
yang lengkap dari suatu topologi walaupun menggunakan routing protocol yang
berbeda
TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip Di PC
➢ PC-1

➢ PC-2

53
➢ PC-3

➢ PC-4

Konfigurasi R-1
➢ Ip

➢ Rip Interface

➢ Routing Rip

Konfigurasi R-3
➢ IP

➢Static Route

Konfigurasi R-2
➢ Ip

54
➢ Rip Interface Dan Routing

➢ Static Route Dan Redistribute

Pengecekan

55
Lab 12. Fail Over
Failover adalah metode yang memungkinkan kita untuk membuat link gateway
utama dan link gateway backup yang akan aktif ketika link utama tersebut down
atau mati, metode ini hanya bisa kita terapkan jika kita memiliki dua jalur
koneksi dari 2 ISP, contohnya jika kita memiliki satu jalur dari ISP A dan satu jalur
lagi dari ISP B maka kita dapat membuat salah satu jalur koneksi menjadi link
gateway utama dan yang lainya menjadi link backup.

TOPOLOGI :

56
Konfigurasi Ip Di PC
➢ Client

➢ Server

Konfigurasi R-1
➢ Ip

➢ Ip Route

➢ Nat

Konfigurasi R-2
➢ Ip

➢ Ospf

Konfigurasi R-3
➢ Ip

➢ Ospf

57
Konfigurasi R-4
➢ Ip

➢ Ospf

58
Lab 13. RIP Authentication
Pada lab kali ini saya akan menjelaskan tentang RIP Authentication. RIP
Authentication ini digunakan untuk mengamankan RIP, misalnya jika ada router
lain yang terhubung dengan router kita dan mengkonfigurasikan RIP maka
secara otomatis router tersebut akan masuk ke jaringan kita oleh karena itu kita
bisa menggunakan authentikasi pada RIP supaya router tersebut tidak bisa
terhubung ke jaringan kita jika tidak melakukan authentikasi.

Untuk RIP authentikasi ini hanya support pada RIP V2 jadi authentikasi ini tidak
mendukung pada RIP V1. Untuk RIP authentikasi sendiri mempunyai 2 mode
yaitu Text dan MD5.

Topologi :

Konfigurasi R-1
➢ Ganti Identity

➢ Pasang Ip

➢ Pasang RIP Authentication

➢ Pasang routing rip network

Konfigurasi R-2
➢ Ganti Identity

➢ Pasang Ip

59
➢ Pasang RIP Authentication

➢ Pasang routing rip network

Konfigurasi R-3
➢ Ganti Identity

➢ Pasang Ip

➢ Pasang RIP Authentication

➢ Pasang routing rip network

60
Konsep OSPF (Open Shortest Path First)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis
(Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan
informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara
dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah
gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan
metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan
oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk
management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk
mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan
distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi. OSPF
termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki
kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien
dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan
protokol sendiri yaitu protokol 89.

Cara Kerja OSPF


Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
❖ Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
❖ Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State
Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
❖ Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua
neighbour berdasarkan cost routing.
❖ Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan
LSP ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
❖ LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area
sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur
terpendek.
❖ Konfigurasi OSPF - Backbone Area

OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing,


dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa
tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem
pengelompokan yaitu area.

OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:


1. Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan
informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS
terhubung dengan backbone secara logikal.

61
2. Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini
menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan
area 0 (Backbone area).
3. Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise
external route (digantikan default area).
4. Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route
(digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan
external route dari router yang masih dalam 1 area.

62
Lab 14. OSPF 1st
Setelah kalian memahami penjelasan tentang OSPF. Sekarang kita akan
mencoba melakukan konfigurasi OSPF MikroTik. Pada studi kasus ini kita
mempunyai 3 router yang berada dalam 1 area yaitu area backbone dengan
masing-masing router memiliki jaringan LAN. Disini kita akan mencoba supaya
setiap jaringan LAN pada ketiga router tersebut bisa saling komunikasi tanpa
menggunakan static routing.

TOPOLOGI :

Konfigurasi PC
➢ PC1

➢ PC2

➢ PC3

63
Konfigurasi R-1
➢ Ip

➢ Routing

Konfigurasi R2
➢ IP

➢ Routing

Konfigurasi R-3
➢ IP

➢ Routing

Pengecekan

64
65
Lab 15. OSPF 2st
TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip Di PC
➢ PC-A

➢ PC-B

➢ PC-C

➢ PC-D

Konfigurasi R-1
➢ Ip

66
➢ Ospf instance

➢ OSPF

Konfigurasi R-2
➢ Ip

➢ Ospf instance

➢ OSPF

Konfigurasi R-3
➢ Ip

➢ Ospf instance

➢ OSPF

Konfigurasi R-4
➢ Ip

67
➢ Ospf instance

➢ ospf

Tes Ping

68
Lab 16. OSPF Non-Backbone 1st
TOPOLOGI :

Konfigurasi IP PC
➢ PC1

➢ PC2

➢ PC3

Konfigurasi R-1
➢ Buat Ip Dan Interface Bridge

69
➢ Ospf instance

➢ Ospf backbone

Konfigurasi R-2
➢ Buat IP Dan Bridge

➢ Ospf instance

➢ Ospf backbone

Konfiguarsi R-3
➢ Buat Ip dan Bridge

➢ Ospf instance

➢ Ospf backbone

70
Lab 17. OSPF Non-Backbone 2st
TOPOLOGI :

konfigurasi Ip Di PC
➢ PC1

➢ PC2

➢ PC3

71
➢ PC4

Konfigurasi R-1
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

Konfigurasi R-2
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

Konfigurasi R-3
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

72
➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

Konfigurasi R-4
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

Tes Ping

73
Lab 18. OSPF Virtual Link
Pada OSPF saat kita membuat area yang berbeda area tersebut harus terhubung
langsung dengan area backbone jika tidak maka router tersebut tidak akan
mendapatkan table routing dari router OSPF yang lain.Untuk itulah diciptakan
Virtual Link, jadi jika saat kita tidak bisa membat router langsung terhubung ke
area backbone kita bisa menggunakan Virtual Link ini supaya router tetap
mendapatkan table routing meskipun tidak terhubung dengan area backbone.

TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip Di PC
➢ PC1

➢ PC2

➢ PC3

74
Konfigurasi Di R-1
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

Konfigurasi R-2
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

➢ Virtual link

Konfigurasi R-3
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

75
➢ Virtual link

Tes Ping

76
Lab 19. OSPF Redundancy Backbone Area
TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip DI PC
➢ PC1

➢ PC2

➢ PC3

77
Konfigurasi R-1
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

Konfigurasi R-2
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

Konfigurasi R-3
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

78
Tes Ping

79
Lab 20. OSPF Authentication
Pada dasarnya jenis-jenis authentication type di setiap router apapun jenis
produknya sama saja karna OSPF adalah protocol open dan standard jadi gak
perlu khawatir perbedaan konsep router selain Non-Cisco.

OSPF memiliki 3 jenis Authentication Type, yaitu :


1. Type-0 : No Authentication (Tanpa Authentikasi)
2. Type-1 : Authentication with Plain-Text (Authentikasi Tanpa Enkripsi)
3. Type-2 : Encrypted with Messaged-Digest Algorithem (Authentikasi dengan
Enkripsi MD5)

Apa fungsi Authentication di OSPF? Fungsi utamanya ialah untuk mencegah


routing update ke router yang tidak authorized. Bisa saja kan di dalam network
kita misalnya ada orang iseng atau hacker ingin mendapatkan informasi
routing kita lalu dia colok router itu di network OSPF kita sambil advertise
network dia, apabila tidak menggunakan authentication secara otomatis
router2 lainnya akan percaya bahwa router yang dicolok di network kita oleh
si hacker/orang iseng tsb adalah router valid

Topologi :

Konfigurasi Di R-1
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

80
➢ Ospf

➢ Authentication

Konfigurasi R-2
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

➢ Authentication

Konfigurasi R-3
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

➢ Authentication

81
Lab 21. OSPF Routing Filter
OSPF Route Filtering biasanya digunakan untuk memfilter sebuah atau
sekumpulan subnet antar area bahkan external area (redistribute dari routing
protokol selain OSPF), kadang teknik ini juga digunakan untuk path
manipulation.
OSPF sendiri memiliki chain default yang digunakan untuk meletakkan filter:
❖ Chain default "OSPF-IN" : chain untuk meletakkan filter informasi routing
yang masuk.
❖ Chain default "OSPF-OUT" : chain untuk meletakkan filter informasi routing
yang keluar.
TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip Di PC
➢ PC-A

➢ PC-B

82
➢ PC3

Konfigurasi Di R-1
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

➢ Authentication

Konfigurasi R-2
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

➢ Filter

83
Konfigurasi R-3
➢ Buat IP Dan Interface Bridge

➢ Routing Ospf Instance

➢ Ospf

➢ Filter

84
Lab 22. OSPF Multi Area
Multiarea OSPF membutuhkan desain jaringan hirarkis. Area utama disebut
area backbone (area 0) dan semua area lain harus terhubung ke area
backbone. Dengan hierarkis routing, routing masih terjadi antar area (interarea
routing). Namun, operasi routing intensif CPU menghitung ulang algoritma SPF
dilakukan hanya untuk rute di suatu daerah. Perubahan di satu area tidak
menyebabkan perhitungan ulang algoritma SPF di area lain. kemungkinan
hierarchical-topology multiarea OSPF memiliki keunggulan ini :

❖ Tabel routing yang lebih kecil : Ada lebih sedikit entri tabel routing karena
alamat jaringan dapat diringkas antar area. Juga, router di suatu area hanya
dapat menerima rute default untuk tujuan di luar area mereka.

❖ Mengurangi overhead pembaruan link-state : Meminimalkan pemrosesan


dan persyaratan memori, karena ada lebih sedikit router yang bertukar
LSAs dengan informasi topologi yang terperinci.

❖ Mengurangi frekuensi perhitungan SPF : Melokalisasi dampak perubahan


topologi dalam suatu area. Misalnya, meminimalkan dampak pembaruan
rute, karena banjir LSA berhenti di batas area.

Multiarea OSPF diimplementasikan dalam hierarki dua layer :


❖ Backbone (Transit) area : Area OSPF yang fungsi utamanya adalah
pergerakan paket IP yang cepat dan efisien. Area backbone interkoneksi
dengan tipe area OSPF lainnya. Umumnya, pengguna akhir tidak ditemukan
di dalam area tulang punggung. Daerah tulang punggung juga disebut area
OSPF 0.

❖ Reguler (Non-backbone) area : Menghubungkan pengguna dan sumber


daya. Area reguler biasanya diatur berdasarkan pengelompokan fungsional
atau geografis. Secara default, area reguler tidak mengizinkan lalu lintas
dari area lain untuk menggunakan tautannya untuk menjangkau area lain.

OSPF memberlakukan hirarki area dua tingkat yang kaku ini. Konektivitas fisik
yang mendasar dari jaringan harus dipetakan ke struktur area dua-lapis,
dengan semua area non-backbone menempel langsung ke area 0. Semua lalu
lintas yang bergerak dari satu area ke area lain harus melintasi area backbone.
Lalu lintas ini disebut sebagai lalu lintas interarea. Jumlah optimal router per
wilayah bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti stabilitas jaringan.

85
TOPOLOGI :

Konfigurasi Ip Di PC
➢ PC-14

➢ PC-15

Konfigurasi Di R-12
➢ Buat IP

➢ konfigurasikan OSPF

➢ Pengujian

86
Konfigurasi Di R-11
➢ Buat IP

➢ konfigurasikan OSPF

➢ Pengujian

Konfigurasi Di R-13
➢ Buat IP

➢ konfigurasikan OSPF

➢ Pengujian

Pengujian Tes Ping PC

Jika suatu network berada satu area dengan router, maka typenya adalah intra-
area.

87
Lab 23. OSPF Router ID
Di saat kita mengaktifkan OSPF pada sebuah router dan kita tidak
mengkonfigurasikan router-id secara manual, maka router akan otomatis
mencari IP Address tertinggi pada interface bridge untuk dijadikan router-id.
Namun jika tidak ada interface bridge, maka router akan menggunakan ip
address tertinggi pada interface aktif sebagai router-id.OSPF pada sebuah router
dan kita tidak mengkonfigurasikan router-id secara manual, maka router akan
otomatis mencari IP Address tertinggi pada interface bridge untuk dijadikan
router-id

TOPOLOGI :

88
Konfigurasi Di RB-1
➢ Buat IP

➢ coba lihat router-id pada RB-1 (kita menggunakan router id yang di lab
sebelumnya )

Konfigurasi Di RB-2
➢ Buat IP

➢ coba lihat router-id pada RB-2 (kita menggunakan router id yang di lab
sebelumnya )

Perhatikan bahwa router-id dari RB-2 adalah 192.168.2.1 (kita bisa tahu dari
tabel neighbor di RB-1) dan router id dari R1 adalah 192.168.1.1. Kita coba
konfigurasi router-id pada RB-1 dan RB-2.
➢ RB-1

➢ RB-2

89
BAB 4
VLAN

90
Konsep VLAN (Virtual Local Area Network)

VLAN (Virtual Local Area Network) adalah subnetwork yang dapat


mengelompokkan kumpulan perangkat pada jaringan area lokal fisik (LAN) yang
terpisah. Virtual Local Area Network juga bisa dikatakan pengelompokkan logis
perangkat dalam domain siaran yang sama.

VLAN memudahkan administrator jaringan untuk mempartisi jaringan tunggal


yang diaktifkan agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan keamanan sistem
mereka tanpa harus menjalankan kabel baru atau membuat perubahan besar
dalam infrastruktur jaringan mereka saat ini. Virtual Local Area Network
cenderung fleksibel karena didasarkan pada koneksi logis, bukan fisik.

Fungsi :
1. Pengurangan Biaya
2. Menawarkan lebih banyak fleksibilitas daripada solusi jaringan non-virtual
3. Mengatasi jumlah administratif yang dibutuhkan

Tujuan VLAN
Pada intinya, Virtual Local Area Network adalah kumpulan perangkat atau node
jaringan yang berkomunikasi satu sama lain seolah olah mereka membentuk
satu LAN, padahal kenyataannya mereka ada di satu atau beberapa segmen LAN.
Dalam pengertian teknis, segmen dipisahkan dari sisa LAN oleh jembatan,
router, atau switch, dan biasanya digunakan untuk departemen tertentu. Ini
berarti bahwa ketika sebuah workstation menyiarkan paket, mereka mencapai
semua workstation lain di Virtual Local Area Network tetapi tidak di luarnya.
Ini menyederhanakan banyak komplikasi potensial yang disebabkan oleh LAN,
termasuk lalu lintas jaringan yang berlebihan dan tabrakan ketika dua
workstation mengirim paket data pada saat yang sama pada LAN yang
terhubung melalui hub, data bertabrakan dan tidak terkirim dengan benar.
Tabrakan menyebar melalui seluruh jaringan, yang berarti LAN sibuk dan
mengharuskan pengguna untuk menunggu sampai tumbukan telah sepenuhnya
ditransfer ke seluruh jaringan sebelum dapat dioperasikan kembali pada titik
mana data asli harus dikirim ulang. Virtual Local Area Network mengurangi
insiden tabrakan dan mengurangi jumlah sumber daya jaringan yang terbuang
dengan bertindak sebagai segmen LAN. Paket data yang dikirim dari workstation
di segmen ditransfer oleh jembatan atau switch. Hal ini tidak akan meneruskan
tabrakan tetapi akan mengirim siaran ke setiap perangkat jaringan. Untuk alasan
ini, segmen disebut “collision Domain” atau domain yang bertabrakan. Namun
Virtual Local Area Network memiliki lebih banyak tugas fungsi daripada segmen
LAN karena memungkinkan peningkatan keamanan data dan partisi logis. Perlu

91
diingat, Virtual Local Area Network bertindak sebagai LAN tunggal meskipun
hanya membentuk segmen. Ini berarti bahwa broadcast domain dari VLAN
adalah VLAN itu sendiri, bukan setiap segmen jaringan. Selain itu, partisi tidak
harus ditentukan oleh lokasi fisik perangkat jaringan. Mereka dapat
dikelompokkan sebagai gantinya berdasarkan departemen, tim proyek, atau
prinsip organisasi logis lainnya

Cara kerja VLAN


• Virtual Local Area Network dalam jaringan diidentifikasi dengan nomor
• Rentang yang valid adalah 1-4094. Pada saklar Virtual Local Area Network,
anda menetapkan port dengan nomor Virtual Local Area Network yang tepat
• Saklar kemudian memungkinkan data yang perlu dikirim antara berbagai
port yang memiliki Virtual Local Area Network yang sama
• Karena hampir semua jaringan lebih besar dari satu saklar, harus ada cara
untuk mengirim lalu lintas antara dua saklar
• Salah satu cara sederhana dan mudah untuk melakukannya adalah dengan
menetapkan port pada setiap switch jaringan. Dengan Virtual Local Area
Network dan menjalankan kabel antara keduanya.

92
Lab 24. VLAN (Virtual Local Area Network)
VLAN (Virtual Local Area Network) adalah kumpulan perangkat dalam jaringan
LAN atau lebih yang terkonfigurasi dengan menggunakan perangkat
lunak(pengelola) sehingga perangkat tersebut dapat berkomunikasi satu sama
lain seperti pada saat perangkat tersebut saling terhubung ke jalur yang sama,
padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang
berbeda. Vlan sendiri dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga akan
tetapi VLAN adalah sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik.

TOPOLOGI :

93
Konfigurasi Ip DI PC
➢ PC1

➢ PC2

➢ PC3

➢ PC4

Konfigurasi Di RB-1
➢ Membuat Interface Vlan

94
➢ Membuat Interaface Bridge

➢ Memasukkan Vlan Ke Bridge

➢ Memasukkan Interface Ke Bridge

Konfigurasi Di RB-2
➢ Membuat Interface Vlan

➢ Membuat Interaface Bridge

➢ Memasukkan Vlan Ke Bridge

➢ Memasukkan Interface Ke Bridge

95
BAB 5
TUNNEL

96
Lab 25. EOIP (Ethernet Over IP)
Ethernet over IP (EoIP) Merupakan protocol pada Mikrotik RouterOS yang
berfungsi untuk membangun sebuah Network Tunnel antar MikroTik router di
atas sebuah koneksi TCP/IP. EoIP merupakan protokol proprietary MikroTik
(support juga di linux tetapi harus di-compile manual).
Keuntungan EOIP :
1. Komunikasi jaringan jarak Jauh layaknya seperti dalam satu jaringan.
2. Biarpun jaringan kita mau melewati beberapa router mau 2,3 maupun 10
nggak ada masalah. maka hal ini dengan kita gunakan yg namanya EOIP
tunnel sehingga dengan menggunakan EOIP tunnel ini maka jaringan yang
kita tuju akan menjadi satu subnet dengan alokasi ip yang kita inginkan.
3. Lebih efisien
Kerugian EOIP :
Dikarenakan melewati beberapa router yang berbeda .maka secara otomatis
bisa membaca jaringan tetangganya atau router yang dilewati (biasanya dalam
1 hub) yang masuk, maka jaringan tersebut akan bisa dibaca. Jadi sangat2 rentan
karena network kita bisa terbaca. Namun hal ini bisa dihindari yaitu dengan cara
port scan yg di gunakan winbox itu kita tutup di router yang bersangkutan
dengan begitu walaupun kita scan berkali-kali tidak akan terlihat.

Topologi :

97
Konfigurasi RB-KING
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

98
❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

❖ Ketujuh, Hubungkan router ke laptop king opticons pasang sesuai topologi

99
Konfigurasi RB-OPTI
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

100
❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

101
Konfigurasi EOIP RB-KING
❖ Pertama, Buka EOIP di menu interfaces setelah itu klik add setelah itu pilih
EOIP Tunnel

❖ Kedua, Buat interface EoIP, dan isilah parameter sebagai berikut :


1. Lokal Address = IP Public Router RB-KING (miliknya sendiri)
2. Remote Address = IP Public Router RB-OPTI (milik partner)
3. Tunnel ID = Angka harus sama di antara kedua site (0-65535)

❖ Ketiga, buka menu interface bridge

102
❖ Keempat, buat interface bridge setelah itu klik OK

❖ Kelima, masuk ke ports di menu bridge

❖ Keenam, Masukan Interface Tunnel EoIP dan Interface Ether2 (yang ke LAN)
ke dalam Bridge yang baru saja kalian buat tadi

103
Konfigurasi EOIP RB-OPTI
❖ Pertama, Buka EOIP di menu interfaces setelah itu klik add setelah itu pilih
EOIP Tunnel

❖ Kedua, Buat interface EoIP, dan isilah parameter sebagai berikut :


1. Lokal Address = IP Public Router RB-OPTI (miliknya sendiri)
2. Remote Address = IP Public Router RB-KING (milik partner)
3. Tunnel ID = Angka harus sama di antara kedua site (0-65535)

❖ Ketiga, buka menu interface bridge

104
❖ Keempat, buat interface bridge setelah itu klik OK

❖ Kelima, masuk ke ports di menu bridge

❖ Keenam, Masukan Interface Tunnel EoIP dan Interface Ether2 (yang ke LAN)
ke dalam Bridge yang baru saja kalian buat tadi

105
Pengechekan
Pengechekan dilakukan dikedua sisi untuk memastikan apakah tunnel berjalan
atau tidak.
• Pengechekan Interface, pastikan interface EoIP sudah running

106
Lab 26. IP Tunnel (IP-IP)
IP tunnel adalah kanal jaringan komunikasi Protokol Internet (IP) antara dua
jaringan komputer yang digunakan untuk transportasi menuju jaringan lain
dengan mengkapsulkan paket ini. IP Tunnel sering kali digunakan untuk
menghubungkan dua jaringan IP tidak bergabung yang tidak memiliki alamat
penjaluran asli (native routing path) ke lainnya, melalui protokol penjaluran
utama melewati jaringan transportasi tingkat menegah. Bersama dengan
protokol IPsec keduanya kemungkinan digunakan untuk membuat jaringan
maya pribadi (Virtual Private Network) antara dua atau lebih jaringan pribadi
melewati jaringan umum misalnya internet. Penggunaan umum lainya adalah
untuk menghubungkan antara instalsi IPv6 dan IPv4 internet.

Dalam melakukan IP tunel, setiap paket IP, termasuk informasi pengalamatan


dari sumber dan tujuan jaringan IP, dikapsulasi dengan format paket asali
lainnya ke jaringan antara (transit network).

Di batas antara jaringan sumber ke jaringan antara serta antara jaringan antara
ke jaringan tujuan, gerbang jaringan (Gateways) digunakan untuk membangun
titik akhir IP tunnel antar jaringan. Kemudian, titik akhir IP tunnel menjadi
penjalur IP asali (native IP routers) yang membuat standar penjalur IP antara
jaringan sumber dan jaringan tujuan.

Kekurangan ipip tunnel ini adalah tidak bisa di bridge sehingga jaringan lokal di
bawah router yang setting ipip tunnel harus menggunakan ip yang berbeda.

Ipip tunnel ini merupakan tunneling yang kedua sisi router harus memiliki ip
public (point to point), namun ada beberapa tunneling juga yang hanya
menggunakan satu ip public yakni berbentuk client server.

Manfaat :
IP Tunnel sering kali digunakan untuk menghubungkan dua jaringan IP tidak
bergabung yang tidak memiliki alamat penjaluran asli (native routing path) ke
lainnya, melalui protokol penjaluran utama melewati jaringan transportasi
tingkat menegah.

107
Topologi :

Konfigurasi RB-KING
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

108
❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

❖ Kelima, Pasang DHCP Client

109
❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status
bound :

❖ Ketujuh, Hubungkan router ke laptop king opticons pasang sesuai topologi

Konfigurasi RB-OPTI
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

110
❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

111
❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

Konfigurasi IP-IP RB-KING


❖ Pertama, Pilih Menu IP Tunnel

112
❖ Kedua, Klik Tambah
❖ Ketiga, Buat interface IP-IP, dan isilah parameter sebagai berikut :
1. Lokal Address = IP Public Router RB-OPTI (miliknya sendiri)
2. Remote Address = IP Public Router RB-KING (milik partner)

❖ Ketiga, Buat IP Address untuk Interface IP-IP :

Konfigurasi IP-IP RB-OPTI


❖ Pertama, Pilih Menu IP Tunnel

113
❖ Kedua, Klik Tambah
❖ Ketiga, Buat interface IP-IP, dan isilah parameter sebagai berikut :
1. Lokal Address = IP Public Router RB-OPTI (miliknya sendiri)
2. Remote Address = IP Public Router RB-KING (milik partner)

❖ Ketiga, Buat IP Address untuk Interface IP-IP :

Konfigurasi Static Route


✓ Konfigurasi Static Route Di Router KING

114
✓ Konfigurasi Static Route Di Router OPTI

115
Lab 27. GRE (Generic Routing Encapsulation)
GRE bisa juga di sebut Generic Routing Encapsulation ialah sebuah Tunneling
protocol yang di kembangkan oleh Sistem Cisco. Protokol ini juga Bisa
Melakukan yang nama nya enkapsulasi berbagai protokol yang di buat untuk
kebutuhan sebuah link virtual PTP (point to point). Nah Apa itu Point to Point?
jika dalam jaringan ini berfungsi sebagai data link protokol yang umum nya di
gunakan dalam membangun hubungan antara dua node jaringan.. yang jadi nya
dapat menyediakan layanan koneksi dengan otentikasi yang ber transmisi
enskripsi

Cara Kerja GRE Tunnel


Seperti yang saya bilang sebelum nya GRE ini Menggunakan Protokol protokol
lain dengan cara enkapsulasi. GRE juga dapat di gunakan sebagai protokol
pembawa untuk berbagai protokol penumpang. GRE Menggenkapsulasi muatan
yang merupakan Paket bagian dalam yang perlu di sampaikan ke jaringan tujuan
dalam sebuah paket IP Luar. Setelah Mencapai titik akhir terowongan, GRE
enkapsulasi ini di hapus dan payload di teruskan ke tujuat tepat
Keuntungan dari GRE Tunnel
Kira Kira apa ya? Keuntungan nya? jadi Keuntungan dari GRE Tunnel ini pertama
dapat membawa trafik multicast yang di butuhkan pada routing protokol, kedua
TTL (Time to Live) pada GRE Tunnel tidak akan berkurang sampai packet hingga
sampai ketujuannya, ketiga Hop Count antara router yang memiliki tunnel
menjadi 1
Kekurangan dari GRE Tunnel
Kekurangan GRE Tunnel sama halnya seperti VPN yaitu masalah keamanan
karena Penggunaaan IP Public yang rentan di luar sana

Metode yang di lakukan oleh GRE


Metode Tunneling dapat dilakukan secara manual dan otomatis. koneksi untuk
manual menggunakan point to point mode di mana alamat sumber di tugaskan
oleh operator dan alamat tujuan di temukan secara otomatis. Metode ini di
ibaratkan membuat sebuah jembatan yang tidak kompitabel GRE (Generic
Routing Encapsulation) ini dapat meneruskan hanya IP dan IPv6 paket (ethernet
tipe 800 dan 86dd).

116
TOPOLOGI

Konfigurasi RB-KING
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

117
❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

118
❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

❖ Ketujuh, Hubungkan router ke laptop king opticons pasang sesuai topologi

119
Konfigurasi RB-OPTI
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

120
❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

121
Konfigurasi Tunnel GRE RB-KING
❖ Pertama, Buka GRE di menu interfaces setelah itu klik add setelah itu pilih
GRE Tunnel

❖ Kedua, Buat interface GRE, dan isilah parameter sebagai berikut :


- Lokal Address = IP Public Router SITE-A JAKARTA (miliknya sendiri)
- Remote Address = IP Public Router SITE-B TASIK (milik partner)

❖ Ketiga, buat ip address untuk interface Tunnel GRE

122
Konfigurasi Tunnel GRE RB-OPTI
❖ Pertama, Buka GRE di menu interfaces setelah itu klik add setelah itu pilih
GRE Tunnel

❖ Kedua, Buat interface GRE, dan isilah parameter sebagai berikut :


- Lokal Address = IP Public Router SITE-A JAKARTA (miliknya sendiri)
- Remote Address = IP Public Router SITE-B TASIK (milik partner)

❖ Ketiga, buat ip address untuk interface Tunnel GRE

123
Lab 28. PPTP (Point to Point Tunneling Protocol)
PPTP adalah kepanjangan dari Point-toPoint Tunneling Protocol yang
merupakan bahasa yang membuat komputer dapat berkomunikasi antara satu
dengan yang lainnya dengan berdasarkan aturan-aturan tertentu. Aturan
komunikasi tersebut memungkinkan terjadinya komunikasi pribadi yang lebih
luas dengan cara melakukan tunneling yang dilakukan melewati jaringan publik
yang tidak aman dan berperan sebagai VPN.

Kelebihan dan Kekurangan PPTP


❖ Kelebihan PPTP
1. Sudah mendukung seluruh sistem operasi baik dekstop maupun seluler
2. PPTP merupakan protokol VPN yang mudah untuk dikonfigurasi
3. Minim biaya
4. Meskipun mempunyai enkripsi tingkat rendah, malah sangat bagus untuk
melakukan streaming, mengunduh, dan beberapa penggunaan umum
lainnya
❖ Kekurangan PPTP
1. Hanya menyediakan enkripsi 128 bit sehingga menjadikannya protokol
VPN yang sudah kuno
2. Instansi pemerintah misalnya NASA sudah berhasil memecahkan
protokol ini
3. Mudah diblokir oleh ISP
4. Tidak sesuai digunakan untuk keamanan online serta anonimitas online

Cara Kerja PPTP


Bagaimana PPTP bekerja? Protkol VPN yang satu ini bekerja dengan cara
mengenkripsi, menegosiasi, serta mengotentifikasi setiap data yang masuk atau
melewati. Kemudian data tersebut juga akan dirangkum lalu dibungkus di dalam
sebuah IP. Pada saat memperoleh data, maka data tersebut akan bergerak
melalui tunnel. Setiap router yang dilewati data diperlukan untuk berfungsi
sebagai paket IP. Tunnel atau terowongan PPTP juga bertugas di dalam
memberikan komunikasi yang aman baik dalam penggunaan jaringan LAN
maupun WAN. Bahkan ketika seseorang berada di koneksi publik, maka
informasi tersebut juga akan dikirimkan secara aman

124
TOPOLOGI :

Konfigurasi RB-KING
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

125
❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

❖ Kelima, Pasang DHCP Client

126
❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status
bound :

❖ Ketujuh, Hubungkan router ke laptop king opticons pasang sesuai topologi

Konfigurasi RB-OPTI
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

127
❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

128
❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

Konfigurasi Tunnel PPTP RB-KING


❖ Pertama, Aktifkan Server PPTP Kalian Tinggal Klik Centang Enable PPTP

129
❖ Kedua, Buat Secret sebagai Akun untuk Client (Authentication)

Parameter yang perlu di perhatikan saat membuat Secret pada Server


Adalah :
• Name = Nama User Kalian
• Password = Password User Kalian
• Service = Jenis Tunnel yang digunakan
• Local Address = IP Tunnel untuk Server
• Remote Address = IP Tunnel untuk Client
Konfigurasi Tunnel PPTP RB-OPTI
❖ Pertama, Buka Menu PPTP Client di menu PPP

❖ Kedua, Tambahkan Interface PPTP, dan masukan parameter berikut :


1. Connect To : diisi dengan IP Public Milik RB-KING
2. User : nama pada Secret yang sebelumnya dibuat di Server
3. Password : password dari user tersebut.

130
❖ Ketiga, Pastikan Interface PPTP-Client sudah Running

❖ Keempat, Pastikan Mendapatkan IP Address dari RB-KING

Konfigurasi Static Route


✓ Konfigurasi Static Route Di Router KING

131
✓ Konfigurasi Static Route Di Router OPTI

Pengechekan
Pengechekan dilakukan dikedua router untuk memastikan apakah tunnel
berjalan atau tidak.
✓ Pengechekan Status Interface, pastikan interface TUNNEL PPTP di Server
Berstatus DR

✓ Dan Pastikan interface TUNNEL PPTP di Client Berstatus R

132
Lab 29. L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol)
L2TP merupakan pengembangan dari PPTP ditambah L2F. Network security
Protocol dan enkripsi yang digunakan untuk autentikasi sama dengan PPTP.

Kelebihan
1. L2TP menggabungkan protokol keamanan IPsec sangat berbeda. IPsec
menggunakan enkripsi 256-bit untuk kelas militer enkripsi belum dapat
diretas oleh siapa pun.
2. L2TP melindungi perubahan data dari pengirim ke penerima. Karena L2TP
menggunakan perlindungan ganda untuk mengamankan data. Perlindungan
pertama menetapkan koneksi point-to-point Protocol (PPP) antara pengirim
dan penerima, sedangkan perlindungan kedua mengandung IPsec yang
mengandung enkripsi untuk keamanan.
3. Pengaturan L2TP sangat mudah dan juga cukup cepat. Selain itu, L2TP
mendukung multithreading. Multithreading adalah kemampuan untuk
memungkinkan eksekusi beberapa perintah pada waktu yang sama. Itu
cukup menguntungkan karena meningkatkan kinerja protokol.
4. Selain itu, protokol L2TP/IPsec bekerja di sejumlah besar platform dan
sistem operasi seperti iOS, Android dan Linux. Menjadikan protokol ini
sangat fleksibel.
5. L2TP/IPsec mendukung Perfect Forward Secrecy (PFS). PFS adalah protokol
perjanjian kunci yang menjamin kunci sesi Anda tetap tanpa tidak bisa
diretas meskipun kunci privat server telah diretas.

Kekurangan
1. Karena protokol ini memiliki perlindungan data tranmisi dua kali lipat, maka
ini akan mempengaruhi kecepatan. Yang lebih lambat apabila dibandingkan
dengan protokol PPTP.
2. Protokol L2TP berkomunikasi melalui User Datagram Protocol (UDP), hal ini
membuat firewall lebih mudah untuk memblokir protokol ini.
3. Melakukan pengaturan protokol ini mengambil banyak terutama ketika
Anda memasukkan sertifikat komputer. Pada Microsoft 2008 server
misalnya, sebelum Anda dapat menggunakan L2TP, Anda harus membuat
perubahan pada registri. Namun ini hanya terjadi jika Anda tidak
menggunakan software pihak ketiga.
4. John Gilmore dan Edward Snowden menjelaskan bahwa NSA dengan sengaja
melemahkan protokol IPsec.

133
Topologi :

Konfigurasi RB-KING
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

134
❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

❖ Kelima, Pasang DHCP Client

135
❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status
bound :

❖ Ketujuh, Hubungkan router ke laptop king opticons pasang sesuai topologi

Konfigurasi RB-OPTI
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

136
❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

137
❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

Konfigurasi Tunnel L2TP RB-KING


❖ Pertama, Aktifkan Server L2TP Kalian Tinggal Klik Centang Enable PPTP

138
❖ Kedua, Buka Secret setelah itu klik tanda ( + ) setelah itu Buat Secret sebagai
Akun untuk Client (Authentication)

Parameter yang perlu di perhatikan saat membuat Secret pada Server


Adalah :
• Name = Nama User Kalian
• Password = Password User Kalian
• Service = Jenis Tunnel yang digunakan
• Local Address = IP Tunnel untuk Server
• Remote Address = IP Tunnel untuk Client

Konfigurasi Tunnel L2TP RB-OPTI


❖ Pertama, Buka Menu L2TP Client di menu PPP

❖ Kedua, Tambahkan Interface L2TP, dan masukan parameter berikut :


1. Connect To : diisi dengan IP Public Milik RB-KING
2. User : nama pada Secret yang sebelumnya dibuat di Server
3. Password : password dari user tersebut.

139
❖ Ketiga, Pastikan Interface L2TP-Client sudah Running

❖ Keempat, Pastikan Mendapatkan IP Address dari RB-KING

Konfigurasi Static Route


✓ Konfigurasi Static Route Di Router KING

140
✓ Konfigurasi Static Route Di Router OPTI

141
Lab 30. PPPoE (Point to Point Protocol over Ethernet)

PPPOE merupakan kependekan dari Point-to-Point Protocol Over Ethernet. Jadi


kita dapat memahami bahwa PPPOE ini merupakan penerapan PPP pada
jaringan ethernet dan secara praktis kita memahami sebagai PPP yang
terhubung melalui media RJ 45.

Cara Kerja :
Untuk cara kerjanya, perbandingan besar bisa dilihat dari sistem telepon dua
arah yang dulu diciptakan. Seseorang hanya bisa menelepon ke satu sambungan
penerima, begitu juga sebaliknya. Karena kebutuhan semakin meningkat dalam
hal komunikasi, maka percakapan yang tadinya hanya dilakukan dua perangkat
saja tidak cukup. Pada sebuah perusahaan biasanya dibutuhkan percakapan
antara atasan dengan beberapa bawahan sekaligus atau konferensi. Apabila
melakukan konferensi tidak memungkinkan untuk menggunakan sistem telepon
yang sama. Disinilah PPPoE bekerja yang memudahkan banyak orang untuk
berkomunikasi dalam satu jaringan. Dengan begitu informasi yang hendak
disampaikan tidak perlu diulang dan lebih akurat. Terdapat fitur standar PPP
autentikasi, kompresi dan enkripsi. Protokol inilah yang memungkinkan
seseorang untuk melewati layer IP dari 2 port ethernet. Kemampuan yang lain
adalah bisa mencegah aplikasi netcut berjalan yang bisa menyerang pada later.
Saat aplikasinya diaktifkan maka akan mem- broadcast ARP dalam jaringan dan
segmen sama pada PC sang penyerang. Dengan begitu akan muncul informasi
MAC address serta IP yang terpasang pada perangkat klien. Dengan begitu
penyerang akan melakukan pemutusan trafik jaringan. Ketika pemutusan maka
informasi ARP palsu ke router dan klien akan dikirimkan.

KELEBIHAN :
1. Dial up lebih cepat
2. Akses lebih aman
3. Router mendapat IP public
4. Sebagai penangkal NetCut
5. Akses internet lebih secure karena adanya otentikasi dan enkripsi data

KEKURANGAN :
1. Konfigurasi agak rumit
2. Router mendapat IP langsung dan terhubung ke internet jadi bisa di akses
orang lain
3. Biaya agak mahal
4. Membutuhkan data tambahan

142
TOPOLOGI :

Konfigurasi RB-KING
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

143
❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

❖ Kelima, Pasang DHCP Client

144
❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status
bound :

❖ Ketujuh, Hubungkan router ke laptop king opticons pasang sesuai topologi

Konfigurasi RB-OPTI
❖ Pertama, Ganti Identity Pada Router

145
❖ Kedua, Silahkan Kalian Buat Password Untuk Wifi Di Security profile

❖ Ketiga, Pasang password di wlan 1

❖ Keempat, scan dan pilih wifi yang ingin kalian sambungkan

146
❖ Kelima, Pasang DHCP Client

❖ Keenam, Pastikan Interface Wlan1Mendapatkan IP Address dan ber status


bound :

Konfigurasi Tunnel PPPOE RB-KING


❖ Pertama, Aktifkan Server PPOE Buat Interface PPPOE untuk Interface Wlan1

147
❖ Kedua, Buka Secret setelah itu klik tanda ( + ) setelah itu Buat Secret sebagai
Akun untuk Client (Authentication)

Parameter yang perlu di perhatikan saat membuat Secret pada Server


Adalah :
• Name = Nama User Kalian
• Password = Password User Kalian
• Service = Jenis Tunnel yang digunakan
• Local Address = IP Tunnel untuk Server
• Remote Address = IP Tunnel untuk Client

Konfigurasi Tunnel PPPOE RB-OPTI


❖ Pertama, Buka Menu PPPOE Client di menu PPP

❖ Kedua, Tambahkan Interface PPPOE, dan masukan parameter berikut :


1. Interface : diisi dengan interface yang terhubung ke server.
2. Service : diisi dengan nama Service yang dijalankan pada Server.
3. AC Name : boleh dikosongkan, Client akan terhubung ke konsentrator
4. akses apa pun di domain broadcast
5. User : nama pada Secret yang sebelumnya dibuat di Server

148
6. Password : password dari user tersebut.

❖ Ketiga, Pastikan Interface PPPOE-Client sudah Running

❖ Keempat, Pastikan Mendapatkan IP Address dari RB-KING

Konfigurasi Static Route


✓ Konfigurasi Static Route Di Router KING

149
✓ Konfigurasi Static Route Di Router OPTI

150
151

Anda mungkin juga menyukai