Anda di halaman 1dari 2

ANTI KORUPSI

A. Pengertian Antikorupsi
Antikorupsi merupakan kebijakan untuk mencegah dan menghilangkan peluang bagi
berkembangnya korupsi (Maheka, t.th: 31). Pencegahan yang dimaksud adalah
bagaimana meningkatkan kesadaran individu untuk tidak melakukan korupsi dan
bagaimana menyelamatkan uang dan aset negara.
Berkaitan dengan perbaikan manusia, langkah-langkah antikorupsi meliputi:
1. Memperbaiki moral manusia sebagai umat beriman, yaitu dengan
mengoptimalkan peran agama dalam memberantas korupsi. Artinya bahwa
pemuka agama berusaha mempererat ikatan emosional antara agama dengan
umatnya, menyatakan dengan tegas bahwa korupsi merupakan perbuatan tercela,
mengajak masyarakat untuk menjauhkan diri dari segala bentuk perilaku korupsi,
dan menumbuhkan keberanian masyarakat untuk melawan korupsi;
2. Memperbaiki moral bangsa, yakni mengalihkan loyalitas keluarga, klan, suku,
dan etnik ke loyalitas bangsa;
3. Meningkatkan kesadaran hukum individu dan masyarakat melalaui sosialisasi dan
pendidikan antikorupsi;
4. Mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan;
5. Memilih pemimpin (semua level) yang bersih, jujur, antikorupsi, peduli, cepat
tanggap (responsif) dan dapat menjadi teladan bagi yang dipimpin.

B. Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai yang dimaksudkan di sini adalah sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu
yang menyenangkan, sesuatu yang disukai atau sesuatu yang baik (Bertens, 2001: 139).
Nilai-nilai antikorupsi yang perlu disemaikan kepada generasi muda, terutama mereka
yang masih duduk di bangku TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi antara lain:
1. Kejujuran
Kejujuran adalah sifat (keadaan) jujur, ketulusan hati, dan kelurusan hati (Pusat
Bahasa Depdiknas, 2002: 479)
2. Tanggung Jawab
Tanggung jawab berarti keadaan wajib menanggung segala sesuatunya atau
fungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau orang lain
(Pusat Bahasa Depdiknas, 2002: 1139).
3. Keberanian
Keberanian adalah tindakan untuk memperjuangkan sesuatu yang diyakini
kebenarannya (Sutrisno dan Sasongko (ed), t.th.: 30)
4. Keadilan
Keadilan berasal dari kata adil, artinya sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak; berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran; sepatutnya,
tidak sewenang-wenang (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002: 8)
5. Keterbukaan
Keterbukaan berasal dari kata terbuka, artinya tidak tertutup, tersingkap, tidak
dirahasiakan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002: 171).
6. Kedisiplinan
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin, artinya tata tertib, ketaatan kepada
peraturan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002: 268)
7. Kesederhanaan
Kesederhanaan berasal dari kata sederhana, artinya bersahaja, tidak berlebih-
lebihan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002: 1008).
8. Kerja keras
Kata “kerja” bermakna kegiatan melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan
untuk mencari nafkah (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002: 554).
9. Kepedulian
Kepedulian berasal dari kata “peduli”, artinya mengindahkan, memperhatikan,
menghiraukan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002:841).

Anda mungkin juga menyukai