Anda di halaman 1dari 7

Jurnal CoreIT, Vol.5, No.

1, Juni 2019
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)

Penerapan Metode Trend Least Square Untuk Forecasting (Prediksi)


Penjualan Obat Pada Apotek
Irfan Dwi Jaya
Sistem Informasi, UIN Raden Fatah Palembang
Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30151
irfan_dj@radenfatah.ac.id

Abstrak – Apotek Ahza merupakan salah satu badan menampung keseluruhan obat dan menjaga agar obat
usaha yang bergerak di bidang farmasi, dimana tersebut bisa digunakan pada saat masyarakat
terdapat proses penjualan obat. Dalam penjualan membeli obat tersebut.
obat, setiap harinya mengalami naik turun sehingga Pada saat terjadi proses penjualan, maka
pihak apotek tidak memiliki informasi yang jelas biasanya stock obat yang ada di gudang akan
mengenai data penjualan. Sehingga mempengaruhi berkurang. Apabila stock obat dirasa sudah menipis
dalam proses penambahan stock dan mengakibatkan atau habis maka pihak apotek akan melakukan proses
stock obat terkadang menumpuk di dalam gudang pemesanan untuk menambah stock obat. Akan tetapi,
karena tidak sesuai dengan hasil penjualan. Oleh pihak apotek pada saat melakukan pemesanan obat
karena itu diperlukan adanya suatu sistem yang memiliki kendala atau permasalahan yaitu apabila
mampu memprediksi penjualan obat. Prediksi obat yang dijual hanya sedikit yang dibeli oleh
dibuat dengan menerapkan metode Trend Least masyarakat, sehingga menyebabkan stock obat di
Square, dan menggunakan data penjualan pada gudang menjadi menumpuk dan membuat gudang
periode (bulan) berikutnya sebagai acuan untuk sebagai tempat penyimpanan menjadi penuh.
melakukan prediksi penjualan obat. Dengan adanya Ditambah lagi obat memiliki masa pakai (expired
forecasting (prediksi) dalam penjualan obat, pihak date), sehingga jika terlalu lama bisa menyebabkan
Apotek Ahza memiliki informasi penjualan obat masa pakai obat habis dan tidak bisa dijual. Hal ini
pada periode (bulan) berikutnya sehingga mampu tentu saja menyebabkan kerugian pada pihak apotek.
melakukan pemesanan obat dengan baik serta Permasalahan diatas kemungkinan tidak akan
memiliki perencanaan yang baik dalam penjualan terjadi jika Apotek Ahza memiliki suatu sistem dalam
obat. Dan meminimalisir penumpukan obat di melakukan prediksi dalam penjualan obat. Dengan
gudang penyimpanan. melakukan prediksi pada penjualan obat, diharapkan
pihak apotek mampu melihat berapa banyak obat yang
Kata Kunci – Prediksi Penjualan, Forecasting, Trend terjual sehingga pada saat melakukan pemesanan obat
Least Square dapat diketahui berapa jumlah yang akan dipesan.
Sehingga permasalahan diatas bisa dihindari. Dan juga
pihak apotek memiliki informasi yang dapat
PENDAHULUAN digunakan untuk meningkatkan laba dengan
mengetahui berapa banyak jumlah obat yang akan
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian terjual pada periode (bulan) berikutnya.
tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Peramalan adalah suatu kegiatan atau usaha
Apoteker[1]. Sehingga keberadaan apotek sangatlah untuk mengetahui (event) yang akan terjadi pada
penting, dikarenakan masyarakat yang ingin membeli waktu yang akan datang mengenai obyek tertentu
obat harus ke apotek. Selain melayani pembelian obat dengan menggunakan pengalaman atau data
dengan resep dokter, apotek juga bisa melayani historis[2]. Peramalan (forecasting) merupakan hal
pembelian obat tanpa resep dokter (generik). Sama yang penting bagi setiap organisasi bisnis dan untuk
halnya seperti apotek Ahza. Dalam kegiatan setiap pengambilan keputusan manajemen yang
operasionalnya Apotek Ahza melakukan penjualan sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar bagi
obat pada masyarakat baik obat dengan resep dokter perencanaan jangka panjang perusahaan. Ketepatan
maupun tanpa resep dokter. Sehingga apotek Ahza hasil peramalan bisnis akan meningkatkan peluang
harus memiliki jenis obat yang banyak dan tercapainya investasi yang menguntungkan
bermacam-macam. Dengan adanya berbagai jenis perusahaan [3].
obat, tentu akan membutuhkan tempat penyimpanan Dalam penelitian ini metode yang akan
yang bisa menampung keseluruhan obat dan menjaga digunakan untuk melakukan peramalan adalah metode
agar obat tersebut bisa digunakan pada saat Least Square. Metode Least Square merupakan salah
masyarakat membeli obat tersebut. satu metode berupa data deret berkala atau time series,
Dengan adanya berbagai jenis obat, tentu akan yang mana dibutuhkan data-data penjualan dimasa
membutuhkan tempat penyimpanan yang bisa lampau untuk melakukan peramalan penjualan dimasa

1
Jurnal CoreIT, Vol.5, No.1, Juni 2019
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)

mendatang sehingga dapat ditentukan hasilnya. Least c) Pemodelan. Tahapan selanjutnya adalah
Square adalah metode peramalan yang digunakan representasi atau menggambarkan model sistem
untuk melihat trend dari data deret waktu[4]. yang akan dikembangkan seperti pemodelan
Dengan menerapkan metode Trend Least proses dengan menggunakan Data Flow
Square pihak apotek mendapatkan informasi berapa Diagram (DFD) dan untuk pemodelan data
banyak jumlah obat yang akan terjual pada bulan menggunakan Entity Relationship Diagram
berikutnya, sehingga mendapatkan informasi berapa (ERD). Dan pada tahap ini juga akan diterapkan
banyak obat yang akan dipesan untuk penambahan metode Trend Least Square sebagai simulasi
stock obat. untuk prediksi penjualan obat.
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari d) Prototipe. Tahapan ini digunakan untuk
penelitian ini yaitu menerapkan metode Trend Least membangun prototype dan menguji-coba sistem
Square untuk memprediksi penjualan obat. Agar dapat yang dibangun. Dalam tahapan ini aplikasi akan
memberikan informasi dan prediksi dari penjualan dibangun berdasarkan tahapan pemodelan baik
obat yang terjual. pemodelan proses maupun pemodelan data.
Serta pada pembuatan aplikasi untuk prediksi
penjualan akan digunakan metode trend least
METODE PENELITIAN square dan pengujian akan dilakukan oleh pihak
Apotek Ahza Palembang.
A. Pengumpulan Data e) Penyerahan. Tahapan ini dibutuhkan untuk
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data mendapatkan feedback dari pengguna, sebagai
dilakukan dengan menggunakan : hasil evaluasi dari tahapan sebelumnya dan
1. Wawancara implementasi dari sistem yang dikembangkan.
Dalam penelitian ini penulis mencari dan
mengumpulkan data dengan cara bertanya C. Metode Trend Least Square
langsung (wawancara) dengan pimpinan atau Metode Least Square merupakan salah satu
staff pada apotek Ahza. Untuk mendapatkan metode berupa data deret berkala atau time
secara jelas gambaran proses penjualan dan series, yang mana dibutuhkan data-data
pencatatan obat di sana. Dan juga penjualan dimasa lampau untuk melakukan
mengidentifikasi permasalahan yang ada serta peramalan penjualan dimasa mendatang
mengambil sampel data yang diperlukan. sehingga dapat ditentukan hasilnya. Least
2. Observasi Square adalah metode peramalan yang
Observasi dilakukan untuk melihat secara digunakan untuk melihat trend dari data deret
langsung kegiatan operasional yang terjadi di waktu[6]. Rumusnya dapat dilihat pada
apotek Ahza, terutama yang berhubungan persamaan 1 berikut:
dengan kegiatan (proses) pencatatan stock obat.
Y’ = α+bx (1)
B. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan Keterangan :
dalam penelitian ini adalah model prototype. Dalam Y adalah variabel yang dicari trendnya dan X
melakukan perancangan sistem yang akan adalah variabel waktu.
dikembangkan dapat mengunakan metode prototype.
Metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan Dalam hal ini dilakukan pembagian data
sebuah perangkat yang akan dikembangkan menjadi dua kelompok, yaitu :
kembali[5]. Adapun tahapan dalam metode prototype Data genap, maka skor nilai x nya :
adalah : …,-5, -3, -1,1, 3, 5,…
a) Komunikasi. Pada tahap ini akan dilakukan Data ganjil, maka skor nilai x nya :
komunikasi berupa wawancara kepada …,-3,-2, -1, 0, 1, 2, 3,…
pimpinan atau staff pada apotek. Kemudian
melakukan pengambilan data berupa sampel Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a)
atau dokumen yang terkait dengan penelitian. dan parameter (b) dapat dilihat pada persamaan
Serta mempelajari sistem yang berjalan (SOP) 2 berikut:
dari Apotek Ahza Palembang.
b) Perencanaan. Pada tahap ini peneliti ∑Y ∑ XY
a= b= (2)
menentukan kebutuhan sistem yang akan n ∑X2
dikembangkan seperti hardware dan software.
Menentukan pengguna akhir (End User) yang
akan menggunakan aplikasi prediksi penjualan
obat.

2
Jurnal CoreIT, Vol.5, No.1, Juni 2019
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Sampel data obat


No Nama Obat
A. Analisis Sistem yang Berjalan 1 Herbakof
1. Penjualan Obat Generik (Tanpa Resep) 2 Microlax
a) Pembeli (pasien) datang dan
3 Kapsida
menyebutkan nama obat yang akan
4 Combantrin Syrup
dibeli.
b) Kemudian pegawai apotek akan 5 Mylanta Syrup
mencari obat dan mengambilkan
obat sesuai permintaan. Jika obat Sedangkan untuk data penjualan didapat data
yang diminta tidak ada, maka penjualan mulai dari bulan Mei 2018 sampai
pegawai apotek akan menawarkan dengan Agustus 2018. Berikut data penjualan dari
obat lain yang memiliki komposisi Apotek Ahza yang dapat diloihat pada tabel 2
(kandungan) yang sama tetapi
dengan merk yng berbeda. Jika Tabel 2 Data penjualan
pembeli mau maka, pegawai apotek bulan mei 2018 s.d agustus 2018
akan mengambilkan obat. No Nama Obat Bulan
c) Pegawai apotek menyerahkan obat Mei Juni Juli Agst
kepada pembeli. 1 Herbakof 15 10 12 18
d) Pembeli melakukan pembayaran. 2 Microlax 1 3 1 3
e) Pegawai apotek mencatat penjualan 3 Kapsida 2 4 6 4
4 Combantrin 7 5 9 7
2. Penjualan Obat Dengan Resep Syrup
a) Pembeli (pasien) menyerahkan 5 Mylanta 2 5 6 10
resep kepada pegawai apotek. Syrup
b) Kemudian pegawai apotek
memberikan resep kepada petugas Dari data penjualan tersebut akan dilakukan
farmasi. prediksi penjualan obat pada periode berikutnya
c) Petugas farmasi menerima resep yaitu bulan September 2018. Adapun tahapan
dan memeriksa obat berdasarkan pertama dari metode trend least square adalah
resep. Serta melakukan perhitungan menentukan berapa nilai x (variable waktu), yang
harga obat. Apabila ada obat yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut :
tidak ada, maka petugas farmasi
akan menawarkan obat dengan
kandungan yang sama tetapi dengan Tabel 3 Perhitungan prediksi obat herbakof
merk yang berbeda.
No Waktu (n) y x x2 Xy
d) Jika pasien setuju, pembeli akan
1 Mei’18 15 -3 9 -45
diberikan tiket untuk pengambilan
2 Juni’18 10 -1 1 -10
obat.
3 Juli’18 12 1 1 12
e) Obat yang sudah selesai akan
4 Agst’18 18 3 9 54
diberikan kepada pegawai apotek,
Total 55 0 20 11
kemudian pegawai akan memanggil
nama pembeli.
f) Pembeli menyerahkan tiket kepada Berdasarkan tabel diatas, akan dijelaskan sebagai
pegawai apotek untuk melakukan berikut :
pengambilan obat. 1. Simbol n, melambangkan jumlah dari bulan
g) Kemudian pembeli melakukan yang digunakan untuk peramalan.
pembayaran. 2. Simbol y, melambangkan jumlah obat yang
terjual.
B. Perhitungan Metode Trend Least Square 3. Simbol x, merupakan angka penentuan yang
Sebelum melakukan prediksi (peramalan) telah dibuat terlebih dahulu sesuai dengan
penjualan obat pada Apotek Ahza, dibutuhkan acuan metode yang digunakan.
beberapa data yaitu data obat yang ada pada apotek
Ahza dan data penjualan pada periode sebelumnya. Pada metode Least Square digunakan acuan
Dari hasil pengambilan sampel didapat ada lima angka bulan ganjil dan bulan genap. Bila pada
sampel obat yang akan dilakukan prediksi jumlah bulan genap maka nilai X adalah nilai ganjil
penjualan yaitu : minimal dari pengurangan satu total bulan yang
digunakan. Sedangkan pada jumlah bulan ganjil

3
Jurnal CoreIT, Vol.5, No.1, Juni 2019
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)

maka nilai X adalah nilai genap minimal dari No Nama Obat Hasil Prediksi
pengurangan satu total bulan yang digunakan. Yang 3 Kapsida 6
bila dijumlahkan nilai X=0. Persamaan diatas dapat 4 Combantrin Syrup 8
dituliskan sebagai berikut : 5 Mylanta Syrup 12

Total data pada bulan genap : C. Sistem Yang Diusulkan


Jumlah bulan yang digunakan untuk Analisis sistem yang diusulkan merupakan
peramalan sebanyak 6, maka Nilai X yang tahapan dimana akan diusulkan suatu pembaharuan
digunakan adalah ..., -5, -3, -1, 1, 3, 5, ... sistem. Pada analisis sistem yang diusulkan
sehingga sesuai dengan syarat ΣX=0. menggunakan alat bantu DFD (Data Flow
Total data pada bulan ganjil : Diagram) untuk pemodelan proses dan ERD (Entity
Jumlah bulan yang digunakan untuk Relationship Diagram) untuk pemodelan data.
peramalan sebanyak 7, maka Nilai X yang
digunakan adalah ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ... Pemodelan Proses
sehingga sesuai dengan syarat ΣX=0. Pemodelan proses adalah cara formal untuk
Diketahui data penjualan berjumlah 4 bulan, maka mengambarkan bagaimana bisnis beroperasi[7].
nilai X yang digunakan dimulai dari -3, -1, 1, 3. Berikut pemodelan proses dengan menggunakan
Dan bulan yang akan diprediksi penjualan obatnya DFD (Data Flow Diagram).
adalah bulan September 2018.
Selanjutnya dilanjutkan dengan mencari nilai
konstanta a dan konstanta b dengan rumus sebagai
Bagian Farmasi
berikut :
Obat
∑Y
a = Prediksi Penjualan Obat
Pada Apotek Ahza
Penjualan Obat
Petugas Apotek
n Prediksi Penjualan

= 55 / 4
= 13,75 - Prediksi Penjualan
- Lap. Obat
- Lap. Penjualan

∑ XY
b =
∑X2 Pimpinan

= 11 / 20
= 0,55
Gambar 1. Diagram konteks
Jika konstanta a dan b sudah didapatkan,
terakhir dilakukan prediksi penjualan obat. Dengan Terdapat tiga (3) entitas yang terlibat yaitu
nilai x adalah bulan ke - 9 (September), sehingga Bagian Farmasi, Petugas Apotek dan Pimpinan
nilai x = 5. Sehingga didapat Apotek. Entitas Bagian Farmasi merupakan entitas
yang memberikan data obat, sehingga nanti akan
Y’ = α + bx diproses dan menerima data berupa prediksi
= 13,75 + (0,55 * 5) penjualan. Pada entitas Petugas Apotek hanya
= 16,5 memberikan data penjualan obat. dimana dari data
penjualan obat dan data obat akan diproses
Dari hasil diatas didapat y = 16,5. Sehingga sehingga menghasilkan prediksi penjualan obat
berdasarkan perhitungan prediksi menggunakan pada periode berikutnya. Dan akan menghasilkan
metode trend least square maka penjualan obat laporan obat dan laporan penjualan yang akan
herbakof pada periode berikutnya (September diterima oleh entitas Pimpinan.
2018) adalah sebanyak 16,5 atau jika dibulatkan
menjadi 17. DFD Level Nol
Kemudian untuk prediksi penjualan obat Untuk DFD Level nol dapat dilihat pada
berikutnya, dengan menerapkan metode trend least gambar 2 berikut :
square sehingga didapat hasil prediksi penjualan
obat pada bulan September 2018 dari keseluruhan
sampel obat adalah

Tabel 4. Hasil prediksi penjualan obat


No Nama Obat Hasil Prediksi
1 Herbakof 17
2 Microlax 3

4
Jurnal CoreIT, Vol.5, No.1, Juni 2019
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)

1.0

Obat
Bagian Farmasi Data Obat Obat
Obat

Id_Obat

2.0

Data Penjualan
Penjualan Obat Penjualan
Petugas Apotek Penjualan

Gambar 4 Halaman login


3.0 Id_Jual
Id_Obat
Prediksi Penjualan Obat
Prediksi Halaman login merupakan halaman pertama
Penjualan Prediksi Prediksi
(awal) yang tampil pada saat user (pengguna)
masuk ataupun menggunakan aplikasi. Untuk
Prediksi Penjualan Obat Prediksi_Penjualan
masuk dan menggunakan aplikasi user diharuskan
memasukkan username dan password yang benar.
Pimpinan
4.0
Id_Jual
Jika benar maka user akan masuk kedalam halaman
menu berdasarkan level user
- Lap. Obat Laporan Id_Obat
- Lap. Penjualan

Gambar 2. DFD level nol

Pemodelan Data
Model data merupakan kumpulan perangkat
konseptual untuk menggambarkan data, hubungan
data, semantik (makna) data dan batasan data[8].
Dan untuk pemodelan data menggunakan ERD
(Entity Relationship Diagram) yang dapat dilihat
Gambar 5 Halaman simpan data obat
pada gambar 3 berikut :
Halaman simpan data obat merupakan tampilan
stock
bln
halaman untuk melakukan penyimpanan data obat.
Nm_obt satuan
Id_Obat qty
Form tersebut terdiri dari 4 field yaitu Id Obat,
Id_Obat
Id_Jual Id_Obat Id_jual thn
Nama Obat, Stock dan Satuan. Setelah semua field
terisi, kemudian untuk menyimpan data di tabel
Obat
1
menghasilkan
N
Penjualan obat dengan cara menekan tombol Simpan pada
1
1 form.

Id_Prediksi
Id_Prediksi

memiliki Id_Prediksi memiliki

Id_Obat bln2
Id_Obat Id_Jual

Id_Jual bln1

N N
Prediksi

jml thn

Gambar 3. ERD
Gambar 6 Tampil data obat
D. Penerapan Aplikasi
Halaman aplikasi dari penerapan metode trend Halaman tampil data obat digunakan untuk
least square untuk prediksi penjualan obat dapat menampilkan data obat. Selain menampilkan data
dilihat mulai dari gambar 4 sampai dengan gambar obat, halaman data obat juga berfungsi sebagai
10 penghubung antara Form Penyimpanan Data Obat

5
Jurnal CoreIT, Vol.5, No.1, Juni 2019
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)

dan Form Perubahan Data Obat. Dan juga pada


halaman ini bagian farmasi bisa melakukan hapus
data obat jika obat tersebut tidak dijual lagi.

Gambar 9 Halaman prediksi obat

Halaman prediksi digunakan untuk melakukan


predeksi penjualan obat pada apotek Ahza
Gambar 7 Halaman simpan data penjualan Palembang. Pada halaman ini bagian farmasi akan
memasukkan tahun penjualan, periode bulan
Untuk menyimpan data penjualan, tentukan penjualan yang akan menjadi acuan untuk
terlebih dahulu bulan dan tahun penjualan. Stelah melakukan prediksi pada bulan berikutnya.
itu tentukan data obat, dengan memasukkan id obat.
jika id obat yang dimasukkan benar maka nama
obat akan muncul secara otomatis.

Gambar 10 Perhitungan prediksi


Gambar 8 Tampil data penjualan
Halaman perhitungan prediksi merupakan
Pada halaman ini, bagian farmasi bisa
halaman dari prediksi penjualan. Data penjualan
melakukan pencarian data penjualan berdasarkan
yang digunakan selama 4 bulan yaitu bulan mei,
nama obat. pada halaman ini juga bagian farmasi
juni, juli dan agustus. Dari tampilan form tersebut
bisa menghapus data penjualan jika terjadi
maka akan diprediksi berapa penjualan obat pada
kesalahan pada saat proses penyimpanan data.
bulan september 2018.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan menggunakan metode trend least
square untuk prediksi penjualan obat pada Apotek
Ahza, maka didapat
1. Penggunaan metode trend least square dapat
digunakan untuk melakukan prediksi penjualan

6
Jurnal CoreIT, Vol.5, No.1, Juni 2019
ISSN 2460-738X (Print)
ISSN 2599-3321 (Online)

obat. Dengan acuan data obat dan data


penjualan obat pada periode sebelumnya.
2. Aplikasi yang dibangun dapat membantu pihak
Apotek Ahza dalam melakukan prediksi
penjualan obat dikarenakan pada aplikasi sudah
menerapkan perhitungan metode trend least
square dalam melakukan prediksi penjualan
obat.
3. Pada hasil prediksi penjualan obat juga
ditampilkan sisa stock obat, sehingga
memberikan informasi kepada Apotek Ahza
Palembang dalam melakukan pemesanan obat
pada periode berikutnya berdasarkan hasil
prediksi penjualan obat dan sisa stock obat
yang tersedia.

Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Dari hasil prediksi sebaiknya dilakukan analisis
kesalahan prediksi, sehingga bisa didapat
berapa persentase dari kesalahan prediksi yang
dibuat dari perhitungan metode trend least
square.
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat
menggunkan lebih banyak variabel-variabel
lain yang lebih mendukung prediksi penjualan
obat seperti variabel harga.

REFERENSI

[1] Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 Tentang
Apotek.
[2] Subagyo, Pangestu. (1999). Forecasting
(Konsep dan Aplikasi). Yogyakarta : BPFE.
[3] Puspa, Linda dkk. (2014). Peramalan
Penjualan Produksi The Botol Sosro Sumatera
Bagian Utara Tahun 2014 Dengan Metode
Arima Box-Jenkins, ISSN: 2337- 9197 Vol.
02, No. 03 (2014), pp. 253–266.
[4] Hariri, Fajar Rohman. (2016). Metode Least
Square Untuk Prediksi Penjualan Sari Kedelai
Rosi. Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 2
November 2016. ISSN : 2252-4983.
[5] Pressman, Roger S. 2012. Rekayasa
Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku
Satu). Yogyakarta : Andi.
[6] Assauri, Sofyan. (1991). Teknik dan Metode
Peramalan. Jakarta : LPFE UI.
[7] Fatta, Hanif Al. (2007). Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :
Andi.
[8] Fathansyah. (2015). Basis Data Revisi Kedua.
Bandung : Informatika.

Anda mungkin juga menyukai