Anda di halaman 1dari 5

Cara pengacuan dan pengutipan menggunakan model catatan kaki (footnotes):

1. Penerbitan tidak berkala (cth: buku)

Nama Pengarang, Judul Buku halaman/bab yang dirujuk (edisi, Penerbit, tahun terbit).

Contoh: Sidharta, Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berpikir 34 (Relika
Aditama, Bandung, 2006).

2. Penerbitan berkala (cth: artikel jurnal, koran, majalah)

Nama Pengarang, Judul Artikel, Nomor Volume Nama Jurnal atau singkatannya diakhiri
tanda baca titik lalu diikuti keterangan tentang halaman awal artikel, keterangan tentang
halaman sumber sitasinya lalu (tahun publikasi).

Contoh: Robert S. Summers, Two Types of Substantive Reasons: The Core of a Theory of
Common-Law Justification, 63 Cornell L. Rev. 707, 710 (1978).

3. Pustaka yang tidak dipublikasikan

Nama Forum, Judul Forum, Nama Penyelenggara, Tempat atau lokasi pertemuan, tanggal-
bulan-tahun pertemuan diselenggarakan (tidak dipublikasi).

Contoh: Simposium, Demokratisasi Pada Era Reformasi, Yayasan Madani, Bandung, 29


Februari 2009 (tidak dipublikasi).

4. Pustaka dari internet

Nama Pengarang, Judul Artikel atau Sumber, http.

Contoh: Stanley Kubrick, Biography,

http://movies.yahoo.com/shop?d=hc&id=1800011072&cf=biog&intl=us.

Foreign Affairs and International Trade Canada, Rules of War and Arms Control: A Short
History of

SALW international and Domestic Constraints,


http://www.dfaitmaeci.gc.ca/arms/Trends/section09-en.asp (terakhir diakses 9 April, 2008).

5. Sumber Hukum Primer

Jenis Peraturan R.I., No. Tahun Peraturan, Nama Peraturan, Singkatan Nama Penempatan
Pengundangan Peraturan Tahun dan Nomor, Pasal Dan Ayat.

Contoh: Undang Undang R.I., No. 5 Tahun 1999, Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, L.N.R.I. Tahun 1999 No. 33, Pasal 15 ayat (1).

6. Sumber Hukum Primer Internasional

Nama Perjanjian, para pihak bila perjanjiannya bilateral, pasal, bulan tanggal tahun
penandatanganan, sumber perjanjian.

Contoh: Treaty of Friendship, Commerce and Navigation, U.S. – Japan, art. X, April 2, 1953,
4 U.S.T. 2063.

Penulisan daftar pustaka

Daftar pustaka dipisahkan berdasarkan prioritas penempatannya sebagai berikut:

1. Buku-Buku, baik yang dicetak maupun dalam format online (e-book).

2. Artikel dalam Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar.

3. Pustaka yang tidak dipublikasi.

4. Pustaka dalam bentuk CD-ROM, database, dan sejenisnya.

5. Web documents dan pustaka yang berasal dari situs internet.

6. Pustaka berupa sumber hukum primer: peraturan perundang-undangan, putusan

pengadilan, perjanjian internasional, dan sejenisnya.


7. Pustaka dalam bentuk microforms, audiovisual, dan sejenisnya.

Penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan prioritas penempatan di atas dan disusun secara

alfabet (a-z) dengan memperhatikan pedoman sebagai berikut:

1. Nama Penulis ditulis tanpa gelar;

2. Untuk nama penulis asing, ditulis nama keluarga terlebih dahulu yang diikuti dengan nama

depan;

3. Untuk penulis Indonesia yang memiliki atau tidak memiliki nama marga atau famili, ditulis

apa adanya dengan tidak dibalik;

4. Jika suatu referensi dalam daftar pustaka terdiri lebih dari satu baris, maka baris kedua dan

seterusnya dimulai penulisannya agak menjorok dengan ukuran jaraknya dalam ukuran

alinea atau paragraf dengan jarak 1 cm.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka:

1. BUKU

Nama Pengarang, Judul Karangan, Kota Penerbit: Penerbit, Tahun terbit

Contoh:

- Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

- Bagir Manan dan Susi Dwi Harijanti, Memahami Konstitusi: Makna dan Aktualisasi,
Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2014.

- I Gde Pantja Astawa dan Suprin Na’a, Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara, Bandung:
PT Refika Aditama, 2015.

- Warren Freedman, Product Liability, Van Nostrand Renhold Company Inc., New York,
1984.

2. JURNAL

Nama Pengarang, “Judul Jurnal”, Nama Jurnal, Volume Jurnal, Nomor Jurnal, Tahun terbit

Contoh:

- Efriza, “Eksistensi Partai Politik dalam Persepsi Publik”, Politica, Volume 10, No.1, 2019.

- Eko Noer Kristiyanto, “Pemilihan Gubernur Tak Langsung Sebagai Penegasan Eksistensi

Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat Di Daerah”, Jurnal Rechtsvinding, Volume 1,


No.3, 2012.

- Harry Setya Nugraha, “Urgensi Garis Besar Haluan Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

Indonesia”, Veritas et Justitia, Volume 5, No.1, 2019.

- Otto Baron van Wassennaer van Catwijkt, Product Liability in Europe, The American
Journal of Comparative Law, Volume 34, 1986.

3. RUJUKAN ELEKTRONIK

Nama / Instansi Penerbit, “Judul Rujukan / Laman”, Tautan

Contoh:

- Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, “Tentang DPR: Pengambilan Keputusan”,

http://www.dpr.go.id/tentang/pengambilan-keputusan.

- Jimly Asshiddiqie, "Ideologi, Pancasila, dan Konstitusi",

http://www.jimly.com/pemikiran/makalah?page=17.
4. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Contoh:

- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional.

- Uniform Commercial Code (UCC) s2-318; 2-316; 2 302, 2-719 (3); 2-607 (3) (a); 2- 725

Anda mungkin juga menyukai