Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Natri Krisnawan

NIM : 161101125
JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA
PRODI/SEMESTER : PAH/VI (B)

1. Sistematika penulisan proposal penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:


Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN
A Kajian Pustaka
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
BAB III : PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode, dan alasan menggunakan penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
BAB IV : ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Daftar isi :
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN
PERNYATAAN
PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Ruang Lingkup Penelitian
C.Pembatasan Ruang LingkupPenelitian
D.Perumusan Pertanyaan Penelitian
E.Tujuan Penelitian
F.KegunaanPenelitian
BAB II KAJIAN TEORI
A.Pendidikan Karakter
B.Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
C.Kultur Sekolah.
D.Pendidikan Karakter pada Kultur Sekolah
E.Kerangka Pikir
BAB III METODE PENELITIAN
A.Model dan Desain Penelitian
B.Subjek dan Sampel Penelitian
C.Lokasi Penelitian

2. Margin adalah batas kiri, atas, kanan dan bawah keretas yang harus dikosongkan.
Format Untuk margin karya ilmiah adalah sebagai berikut:

 Atas :4 cm
 Kiri : 4 cm
 Bawah : 3 cm
 Kanan :3 cm

3.Skripsi minimal terdiri dari 50 halaman dengan perimbangan antarbagian; pendahuluan


dan teori berkisar 30-40%; penyajian data dan analisa berkisar 60-70%. Jumlah ini
hanya untuk bagian isi (pendahuluan, materi utama, dan penutup).

4.Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, ada beberapa persyaratan atau
ketentuan khusus yang harus diperhatikan yaitu :
- karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik
- karya tulis ilmiah harus ditulis seacara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak
bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan karya
ilmiah yakni mencantumkan rujukan dan kutipan yang jelas.
- Karya tulis ilmiah disusun secara sistemati, setiap langkah direncanakan secara
terkendali, konseptual dan procedural
- Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan
alasan yang indusif, yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
- Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktiaan berdasarkan suatu hipotesis
- Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran factual sehingga tidak akan
memancing pernyataan yang bernada keraguan. Penulisan karya tulis ilmiah
tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka,
penyajian tidak boleh bersifat emotif.

5. Kutipan langsung ialah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata
demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Contoh kutipan langsung :

Menurut Adian Husaini “Ketika Barat dalam zaman kegelapan itulah, tulis Wallace
Murphy, Andalusia yang dipimpin kaum muslimin menjadi pusat kebudayaan terbesar,
bukan hanya di daratan Eropa tetapi juga di seluruh kawasan Laut Tengah(Al-Andalus
became not merely the greatest cultural centre in Europe but in the entire Mediterranen
basin).

Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seseorang pengarang atau tokoh
terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. contoh kutipan tidak
langsung :

Peranan agama menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia karena agama terkait
dengan kebudayaan dalam masyarakat sehingga agama dan masyarakat saling
mempengaruhi satu sama lain. (Utama, 2006:2)

6. Pemakaian Huruf Kapital


1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal
kalimat. Misalnya:
- Kemana dia pergi?
- Rumah itu hancur diterjang banjir.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada petikan/kutipan langsung.
Misalnya:
- ”Apa yang kamu bawa?” tanya Ayah.
- Eni berkata, ”Beristirahatlah dulu di sini!”
3. Huruf kapital ditempatkan sebagai huruf pertama pada ungkapan yang
berhubungan dengan nama tuhan dan kitab suci. Misalnya:
Allah (Islam)
Yang Mahakuasa (Kristen)
Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Hindu)
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada gelar (kehormatan,
keturunan, dan keagamaan) dan nama jabatan serta pangkat yang diikuti nama
orang. Misalnya:
- Presiden Soekarno
- Profesor Yoyo Mulyana
- Gubernur Joko Widodo
- Jenderal Timur Pradopo
5. Huruf kapital tidak digunakan pada gelar (kehormatan, keturunan, dan
keagamaan) dan nama jabatan serta pangkat yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Tahun ini dia akan pergi haji, Dia anak seorang jenderal
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang .
Misalnya:
-Wage Rudolf Supratman
-Taufik Ismail
-Susilo Bambang Yudhoyono
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bahasa, semua
unsur nama negara, dan lembaga pemerintahan serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
-bangsa Melayu -Republik Indonesia
-suku Batak -Majelis Permusyawaratan Rakyat
-bahasa Sunda -Keputusan Presiden Republik Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada nama hari, bulan, tahun, hari
raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya:
bulan Januari hari Natal
bulan Muharam tahun Hijriah
hari Jumat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
hari raya Idul Fitri Perang Uhud
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:
Asia Tenggara Jakarta
Serang Terusan Suez
Gunung Semeru Danau Toba

Pemakaian Huruf Miring

1. Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya:
Pendapatnya dituliskan dalam surat kabar Kompas hari Minggu kemarin.
buku Negarakertagama karangan parapanca
2. Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
kata, bagian kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Buatlah dua buah aktif kalimat dengan kata memakai!
Cara meramu obat ini tidak sembarangan karena butuh ketelitian dan kesabaran.
3. Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan
asing kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis adalah Gracinia Mangostana.

tata cara penulisan daftar pustaka

Nama penulis

Tahun Terbit

Judul Buku / Karya

Tempat Terbit
Nama Penerbit

1. Nama penulis yang memiliki dua kata atau lebih, cara penulisannya yaitu
dengan cara dibalik dan antara elemen pertama dan elemen yang kedua dan
diberikan tanda koma (,).
Contohnya nama penulis bukunya adalah Susilo Bambang Yudhoyono, jadi
penulisannya pada daftar pustaka: Yudhoyono, Susilo Bambang.

2. Jika nama penulis terdiri dari dua kata atau lebih

Nama Belakang,(koma) Nama Depan (spasi) Nama Tengah.(titik) Judul Buku


(cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama Penerbit Contohnya:

Nama pengarang: Narko Dinar Prasetyono

Prasetyono, ND. 2012. Bedah Lengkap Grafologi. Yogyakarta: Diva Press

- Apabila nama penulis lebih dari satu orang

Nama Belakang 1,(koma) Nama Depan 1,(koma) Nama 2.(titik) Tahun


Terbit.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama
Penerbit

Nama Belakang ,(koma) Nama Depan Penulis,(koma) dkk.(titik) Tahun


Terbit.(titik) Judul Buku (cetak miring).(titik) Kota Terbit:(titik dua) Nama
Penerbit
Contoh:

Nama pengarang: Mulyono Notosoedirdjo dan Latipun

Notosoedirdjo, M, Latipun. 2014. Kesehatan Mental. Malang: UMM Press

3. Jika buku bersumber dari buku terjemahan


Migley F. 2005. Pembangunan Sosial. Tindilinting P, penerjemah. Jakarta (ID):
Gramedia. Terjemahan dari: Social Development

Anda mungkin juga menyukai