Anda di halaman 1dari 18

KARYA ILMIAH


Nurul Watifah, M.Pd.
Pengertian Karya Ilmiah

 Karya Tulis adalah tulisan atau laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah
oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.

 Karya tulis ilmiah juga biasa disebut sebagai karya tulis


yang menyajikan ide/gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif,
menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta
didukung oleh fakta, teori, dan bukti-bukti empiris.
Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah

 1. Menyajikan fakta objektif secara sistematis
 2. Penulisannya cermat, tepat, dan benar.
 3. Karangan ilmiah tidak bersifat argumentatif.
 4. Karangan ilmiah tidak bersifat persuasif.
 5. karangan ilmiah tidak melebih-lebihkan sesuatu.
 6. karangan ilmiah tidak bersifat emotif.
Kaidah Karya Ilmiah
 1. Logis 
keruntutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke dalam pemikiran
kebenaran ilmu.
 2. Objektif
data dan informasi sesuai dengan fakta sebenarnya.
 3. Sistematis
sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian dengan mengikuti
urutan pola pikir yang sistematis.
 4. Andal
data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih memngkinkan untuk
terus dikaji ulang.
 5. Desain
terencana dan memiliki rancangan
 6. Akumulatif
kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan
keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang
sedang berkembang.
Jenis-Jenis Karya Ilmiah
 1. Makalah

Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris dan objektif.
 2. Kertas kerja (work paper)
Pada dasarnya sama dengan makalah, hanya saja, analisis dalam kertas kerja lebih serius
daripada analisis dalam makalah karena disajikan dalam suatu seminar.
 3. Skripsi
Karya tulis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
 4. Tesis
Mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
 5. Disertasi
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terperinci.
 6. Artikel
Tulisan yang berisi pendapat subjektif yang berisi suatu masalah atau peristiwa.
Sistematika Karya Tulis Ilmiah


1.
2.
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Orientasi 3. Tujuan Penulisan
/Pendahulua 4. Manfaat Penelitian
n
Sistematika
Karya Tulis Mengembangkan masalah, menyajikan
Ilmiah pengertian/ definisi sajian fakta,
Isi sebagai titik tolak teori yang berkaitan,
dan sebagai rujukan pembahasan
masalah dengan teori dan fakta
pemecahan masalah
Reorientasi /
Penutup Simpulan atau jawaban atas
masalah, saran atau rekomendasi
dari hasil pembahasan.
Sistematika Karya Ilmiah
 A. Halaman judul

 B. Halaman pengesahan
 C. Kata Pengantar
 D. Daftar Isi
 E. Tubuh Karya Tulis
Bab I Pendahuluan
- Latar belakang (alasan pemilihan topik)
- Rumusan masalah (pertanyaan-pertanyaan yang harus dipecahkan)
- Tujuan (sesuatu yang ingin dicapai)
- Manfaat (kemanfaatan karya tulis untuk peneliti atau orang lain)
- Metode (Cara pengumpulan data, misalnya wawancara, angket, observasi).
Bab II Landasan teori (Pendapat para ahli sesuai dengan masalah)
Bab III Pembahasan Isi ( pembahasan sesuai dengan rumusan masalah)
Bab IV Penutup (Simpulan dan saran)
 F. Daftar pustaka
 G. Lampiran-Lampiran (jika ada)
Penulisan Kutipan
Kutipan

adalah pengambilan bagian tertentu seperti pendapat, konsep,
teori dari sumber lain untuk memperkuat argumen penulis.
a. Kutipan Langsung
Adalah pengambilan pendapat, ide, konsep orang lain, yang disalin sesuai dengan
aslinya. Kutipan ditulis dengan menyebutkan nama akhir pengarang, tahun terbit,
halaman, dan kalimat/teks yang dikutip.

b. Kutipan Tak Langsung


adalah ide/konsep orang lain yang dikutip dengan menggunakan kata-kata
penulis/peneliti sendiri. Kutipan ditulis dengan mencantumkan nama akhir pengarang
dan tahun terbit tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip.
Kutipan Langsung

1. Kutipan Langsung Pendek
 Kurang dari empat baris/sama dengan empat baris.
 Jarak antarbaris sama dengan paragraf pengantar (1,5 spasi)
 Diberi tanda petik ganda (”…”)
Contoh:
1. Sejalan dengan pendapat tersebut, Keraf (1994: 1) menjelaskan,
“Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.”
2. Sejalan dengan pendapat tersebut, “Bahasa adalah alat komunikasi
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia” (Keraf, 1994: 1)
2. Kutipan Langsung Panjang

 Lebih dari empat baris.



 Kutipan dipisahkan dari paragraf pengantar.
 Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi.
 Kutipan tersebut boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip.
Contoh
1. Sehubungan dengan kegiatan menulis tersebut, Nurjamal, Sumirat, dan Darwis (2013: 4)
menjelaskan sebagai berikut. Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Menulis
merupakan kemampuan puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa.
Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis juga merupakan
media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan.
2. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan menulis dijelaskan sebagai berikut.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Menulis merupakan kemampuan
puncak seseorang untuk dikatakan terampil berbahasa. Menulis merupakan
keterampilan yang sangat kompleks. Menulis juga merupakan media untuk
melestarikan dan menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan (Nurjamal,
Sumirat, dan Darwis, 2013: 4)
Kutipan Tak Langsung

Contoh
Sejalan dengan pendapat tersebut, Keraf (1994: 7)
menjelaskan bahwa bahasa adalah suatu alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang arbitrer, yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.
Penulisan Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

(N,A. Ta. Ju. Ko: Pen)- nama akhir, nama awal. Tahun. Judul. Kota: Penerbit.
 Daftar sumber tertulis yang dijadikan acuan dalam penyusunan karya tulis.
 Referensi, bibliografi, sumber acuan, atau sumber rujukan.

Aturan penulisan daftar pustaka


 Nama pengarang dibalik dan dipisahkan dengan tanda koma, misalnya
Dian Novita Sari menjadi Sari, Dian Novita
Dian N. Sari menjadi Sari, Dian N.
D. Novita Sari menjadi Sari, D. Novita
Dian Novita S. menjadi Dian Novita S. (tetap dan tidak boleh berubah)
 Menggunakan tanda titik (.) kecuali kota dan penerbit menggunakan tanda titik dua (:)
 Judul dicetak miring jika tulis tangan maka garis bawahi judulnya.
 Penulisan daftar pustaka disusun secara berurutan. (semua nama dibalik kemudian
disusun berurutan)
Referensi dari Buku

1. Penulisnya satu orang dan namanya terdiri dari dua kata atau lebih.
Contoh: Syahrul Rofiandi menjadi Rofiandi, Syahrul

2. Penulisnya dua orang dan namanya terdiri dari dua kata atau lebih maka yang dibalik nama
pengarang yang pertama
Contoh : Syahrul Rofiandi dan Nurul Watifah menjadi
Rofiandi, Syahrul dan Nurul Watifah

3. Jika beberapa buku dari penulis yang sama kita rujuk, urutan daftar pustaka tidak mengulang
nama penulisnya. Penulisannya, nama penulis diganti dengan garis delapan ketukan.
Contoh:
Waluyo, Herman. 2002. Apresiasi Puisi Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia.
________, 2003. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

4. Jika buku disusun oleh lembaga, nama lembaga dipakai sebagai nama pengarang
Contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa IndonesiaI. Jakarta: Balai
Pustaka
Referensi dari Surat Kabar

1. Jika pernyataan yang dikutip berupa berita urutannya, yaitu nama
koran (dicetak miring) dan penanggalan.
Contoh
Salopos. Solo, 20 Agustus 2017.
Kedaulatan Rakyat. Yogyakarta, 15 Maret 2017.

2. Jika pernyataan yang dikutip berupa artikel urutannya, yaitu nama


penulis (seperti pada buku), tahun terbit, judul artikel (diapit tanda
petik ganda), nama koran, tanggal terbit.
Contoh
Saptaatmaja, Tom S. 2005. ”Imlek, Momen untuk Rekonsiliasi”. Koran
Tempo, 11 Maret 2005.
Referensi dari Majalah

Sama dengan surat kabar, tetapi dibelakang nama majalah ditambahkan
nomor edisi.
Contoh
Kleiden, Ignas. 2005. ”Politik Perubahan tanpa Perubahan Politik”. Tempo
No.50 Tahun XXXIII.

Referensi dari Internet


(N,A. Ta. Ju. A. Ta)- Nama.Tahun. Judul. Alamat web. Tanggal akses
Contoh
Watifah, Nurul. 2000. Menjadi Orang Tua yang Baik.
www.nurulwatifah.com. 20 Maret 2002.
Sistematika Penulisan Catatan Kaki

(Na, Ju, Ko: Pen, Ta, Ha)- Nama, Judul, Kota: Penerbit, Tahun, Halaman.
1. Nama tidak dibalik
2. Judul cetak miring jika tulis tangan digaris bawah.
Contoh
Syahrul Rofiandi, Menjadi Baik, Jakarta: Balai Pustaka, 2000, hlm.23

Jenis Catatan Kaki


3. Ibid atau ibidem = telah dikutip pada tempat yang sama.
4. Op.cit atau Opere Citato= telah dikutip sebelumnya dengan halaman yang berbeda
5. Loc. Cit atau Loco Citato= telah dikutip sebelumnya dengan halaman yang sama.
Contoh
¹Syahrul Rofiandi, Menjadi Baik, Jakarta: Balai Pustaka, 2000, hlm.23.
²Ibid
³Nurul Watifah, Baik itu Sehat, Jakarta: Gramedia, 2001, hlm. 25.
Jumiati, Baik dan Buruk, Jakarta: Gramedia, 2002, hlm. 29.
Nurul Watifah, Op.cit, hlm.27.
Jumiati, Loc.cit.
Catatan Kaki atau (Footnote)
Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki atau footnote adalah istilah yang merujuk pada teks yang berisi
keterangan-keterangan yang ditulis tepat di bagian kaki sebuah laman
tersebut.

Fungsi Catatan Kaki


 Menunjukkan sumber kutipan yang digunakan dalam teks karya ilmiah
 Memberikan keterangan pada istilah yang kurang populer atau istilah
asing yang mungkin tidak dimengerti pembaca
 Memberikan komentar, penafsiran, atau penjelasan lanjut mengenai
makna dari suatu kalimat di dalam teks. (dalam Al quran)
 Sebagai penghargaan kepada sumber kutipan yang dikutipnya.
 Merujuk pada sumber referensi lain.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai