Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM PHARMACEUTICAL CARE

KARDIO ENDOKTRIN
PERTEMUAN 1
PENGENALAN ALKES DAN CONTINUNING PHARMACIST EDUCATION

OLEH

Nama : Nadya Aprilliani Marwoso


NIM : 198114120
Golongan/ Kel : E1

NILAI 9 September 2021

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2021
PERTEMUAN 1

PENGENALAN ALKES DAN CONTINUNING PHARMACIST EDUCATION

Tujuan:

Mahasiswa mengenali (menyebutkan) beberapa alat yang digunakan di RS dan manfaatnya


dari alat nyata dan foto/gambar.

Kegiatan:

Mahasiswa mempelajari dan berdiskusi mengenai manfaat alat-alat kesehatan Mahasiswa


memperagakan beberapa alat-alat khusus yang dicontohkan

FORM KERJA

JENIS ALAT NAMA MANFAAT


Infusion Set
Sebagai selang cairan
infus dari tempat
sediaan infus menuju
ke tubuh pasien

Dalam selang ini juga


terdapat pengatur
tetesan cairan (Nudira,
2017)

Winged Sebagai perpanjangan


Infusion set vena untuk infus cairan
intravena atau obat
intravena jangka
panjang atau dalam
proses pengambilan
darah

Tidak ada pengatur


tetesan permenit
(Nudira, 2017)

Catheter Foley No
14; 16; 18; 8 Sebuah selang untuk
menyalurkan urine dari
kandung kemih menuju
ke tabung lunak atau
urine bag
(MedlinePlus, 2018)
Transfusion
Set Selang untuk
melakukan proses
transfusi darah
(Nudira, 2017)

Single Sebagai tempat


blood bag menyimpan darah atau
with penampungan darah
transfusion atau sebagai wadah
set pada saat transfusi
darah

IV Canula
Catheter atau media
yang dimasukkan ke
dalam pembuluh darah
atau nadi yang
ditancapkan ke tangan
untuk menyalurkan
cairan atau proses
pengobatan intravena
dalam jangka panjang
(Nudira, 2017)

Syringe
Insulin Sebagai jarum yang
0.5ml/1ml digunakan untuk
injeksi insulin
(MedlinePlus, 2018)
Torniquet Torniquet digunakan
untuk menekan dan
untuk mengontrol
sirkulasi vena & arteri
pada daerah
pembedahan dalam
jangka waktu tertentu
(Kemenkes, 2018).

Thermo-meter Thermo-
infrared meter
infrared
digunakan
untuk
mengukur
suhu tubuh
(Wartono,
dkk., 2018).

Stetoscope Stetoscope
digunakan untuk
mendengar bunyi
akustik organ
tubuh bagian
dalam
(Kemenkes,
2018).

Nebulizer Nebulizer
digunakan untuk
membantu pasien
yang mengalami
kesulitan
bernapas dengan
cara mengubah
cairan/ obat
menjadi dalam
bentuk uap/
aerosol kedalam
saluran
pernafasan
(Kemenkes,
2018).
Mercury Mercury
Sphygmomano Sphygmomanom
meter eter merupakan
tensimeter
konvensional
yang digunakan
untuk mengukur
tekanan darah
yang memerlukan
stetoskop untuk
mendengar
muncul bunyi
suara tekanan
sistolik dan
diastolik pada
jantung (Zunnur,
dkk., 2017).

Mercury Bp
Mercury Bp merupakan
tensimeter
Cuff+Bulb+Lat digunakan untuk
ex+Valve 1 Set mengukur
tekanan darah
(Kemenkes,
2018).

Sphygmomano Sphygmoman
meter Digital ometer Digital
alat pengukur
tekanan darah
terbaru dan
lebih mudah
digunakan
dimana hasil
data
dikonversikan
oleh
mikroprosesor
menjadi
bacaan
tekanan darah
(Zunnur, dkk.,
2017).
Sphygmomano Untuk mengukur
meter Pegas tekanan darah
(Kemenkes RI,
2016) .

Walkiing Stick Merupakan alat


bantu jalan yang
paling sederhana,
alat ini dijadikan
penopang pada
tangan untuk
melakukan
perpindahan
secara perlahan
(Simanjuntak,
dkk, 2020) .

Walking flame Alat ini


diletakkan
didepan
pengguna yang
berfungsi sebagai
penopang untuk
berjalan secara
bertahap
(Motionaid,
2020)

Wheel Chair Alat konversi


yang bisa
dioperasikan oleh
penggunanya
dalam posisi
duduk di kursi
tersebut
(Motionaid,
2020) .
Kursi untuk
Common chair pasien yang tidak
mampu berdiri
maupun jongkok
yang ingin buang
air besar .

Bedpen Menampung
feses pada pasien
yang buang air
besar di tempat
tidur (KemenKes
RI, 2016) .

Urinal Menampung
urine pada pasien
yang buang air
kecil di tempat
tidur (KemenKes
RI, 2016) .

Hot Water Bag Untuk kompres


(WWZ) panas/ terapi
kehangatan
(Hartono, 2002).
ECG Paper Kertas yang
digunakan untuk
tes diagnostik
umum untuk
mengevaluasi
fungsi jantung
(Hartono, 2002).

Cat gut Tujuan


2/0;3/0;4/0 Penggunaan
untuk menjahit
jaringan lunak
tubuh dan terbuka
(Kemenkes RI,
2018).

Gauze bandage 5 cm; Kasa hidrofil


10 cm yang digunakan
untuk membalut
luka (Hartono,
2002).

Vaginal untuk membuka


Specurum Size vaina/seriks,
S;M sebagai alat bantu
untuk mengetahui
perobekan pada
serviks uteri
(Kemenkes RI,
2018).
USG Gel Memblok udara
pada pemeriksaan
doppler untuk ibu
hamil dan ECG
sehingga suara
yang didapatkan
lebih jernih dan
hasil lebih
maksimal
(Kemenkes RI,
2018).

Wooden Untuk
Tongue pemeriksaan
rongga mulut,
orofaring, dengan
cara menekan
lidah pasien
sehingga keadaan
di dalam
tenggorokan bisa
terlihat dengan
jelas (Tietze,
2011).
Nylon with Merupakan jarum
needle dan benang
Silk with needle 2/0 operasi, nylon
3/0 (sintetik) dan silk
4/0 (alami)
merupakan
benang non-
absorbable yaitu
benang yang
tidak dapat
dicerna oleh
enzim maupun
dihidrolisis oleh
tubuh (Sudisma,
2017).
Computerized Memberikan
syringe infusion cairan pekat
pump dengan
diinjeksikan ke
dalam tubuh
pasien pada
jumlah tertentu
melalui vena
dengan sistem
pemompaan
secara otomatis
untuk mendorong
syringe
(Rosyidah, 2018).

Infusion pump Mengatur jumlah


cairan (cair/tidak
pekat) yang
masuk ke dalam
sirkulasi darah
melalui vena
dengan sistem
pemompaan
secara terus
menerus dalam
jangka waktu
tertentu ke dalam
tubuh pasien
(Rosyidah, 2018).
Infusion Kantong atau
botol steril yang
digunakan untuk
menyimpan
cairan infus yang
akan dialirkan
melalui selang
menuju
pembuluh darah
(Rosyidah, 2018).

Lancet Blood lancet


merupakan jarum
steril sekali pakai
yang berguna
untuk membantu
pengambilan
sampel darah dari
ujung jari
(Dziedzic, 2018).
Vaccum tube Vacuum tube
digunakan untuk
melakukan tes
darah/pemeriksaa
n hematologi,
dinding bagian
dalam tabung
dilapisi dengan
bahan anti-lekat
dan anti-koagulan
(setiap warna
tutup tabung
mempunyai
antikoagulan
yang berbeda)
(Junitasari,
2017).
Instrument tray Tempat utnuk
+ tutup meletakkan
instrumen atau
alat medis yang
sudah steril
(Kemenkes RI,
2018).
Needle holder Untuk menjepit
jarum jahit
(hechtnaald) serta
menjahit luka
terbuka seperti
luka bekas
pembedahan
(Kemenkes RI,
2018)
Gunting Untuk
Bandage menggunting
perban atau
kassa.
(Kemenkes RI,
2018)
Gunting Forcep Digunakan untuk
menjepit benda
atau
memegangnya.
(Kemenkes RI,
2018)

Laryngoscope Manfaat
Laryngoscope
untuk
memperoleh
pandangan
lipatan vokal dan
glotis.
Laryngoscope
dapat dilakukan
untuk
memfasilitasi
intubasi trakea
selama anestesi
umum atau
resusitasi
cardiomiopulmon
ary.
(Kemenkes RI,
2018)
Balloon catheter Membantu
memenuhi
kebutuhan pasien
mengosongkan
kandung kemih
terutama pada
pasien yang
mengalami
penyakit akut,
operasi, terbatas
pergerakannya
atau pasien
dengan
penurunan
kesadaran.
(Menkes, 2010)
Untuk
Cairan antiseptik mengontrol
dan antiseptik kontaminasi
holder/Hibisol silang antara
Solution dokter dan
pasien, pasien
dan pasien,
ataupun pasien
dan perawat.
Cairan antiseptik
berguna untuk
membersihkan
bagian tubuh
terutama tangan
serta alat-alat
kesehatan agar
berada dalam
kondisi steril.
(Menkes, 2010)
Tester GCU Alat cek darah
(Multicheck portable yang
device) digunakan untuk
Alat pembaca 3 macam tes
darah yaitu
glukosa,
kolesterol, dan
asam urat.
(Menkes, 2010)

Strip cek kadar Alat yang


kolesterol digunakan untuk
mengukur kadar
kolesterol darah
total berdasarkan
deteksi
elektrokimia
dengan dilapisi
enzim cholesterol
oxidasepada strip
membran.
(Menkes, 2010)

Lancing device Lancet


merupakan jarum
penusuk yang
digunakan untuk
mengambil
sampel darah
dalam jumlah
yang sedikit.
(Jumini, 2018)

Blood Lancet blood lancet


digunakan untuk
mengambil darah
(Kemenkes,
2018)
No Nama Alat Fungsi

1 Pinset Cirhurgis Digunakan untuk membentuk pola pada jahitan,


melepaskan jahitan, dan fungsi lainnya seperti pinset
anatomi (Kneebon et al, 2011)

2 Pinset Anatomi Digunakan untuk menggenggam objek atau jaringan


kecil dengan cepat dan mudah, serta digunakan untuk
memindahkan dan mengeluarkan jaringan dengan
tekanan yang beragam. Selain itu dapat digunakan saat
dilakukan jahitan, berupa eksplorasi jaringan dan
membentuk pola jahitan tanpa melibatkan jari
(Kneebon et al, 2011)

3 Gunting Jaringan Gunting dengan ujung tumpul digunakan untuk


membentuk bidang jaringan atau jaringan yang lembut,
dapat juga digunakan untuk memotong secara tajam.
Gunting dengan ujung bengkok dapat digunakan pada
kasus lipoma atau kista. Biasanya dilakukan dengan
cara menyusuri garis batas lesi dengan gunting.
(Kneebon et al, 2011)

4 Gunting Benang Gunting benang berfungsi untuk memotong jahitan atau


alat bantu membuka balutan luka (Soesilo and Theresia,
2021).

5 Gunting Perban Gunting perban digunakan memotong perban dan


berfungsi untuk membuka rahim tanpa membahayakan
bayi selama operasi sesar (Sukma, 2021).

6 Gunting Irish
Gunting iris berfungsi untuk memotong jaringan halus
selama operasi plastik, tangan dan pembuluh darah
kecil. Dalam bedah minor, gunting ini juga digunakan
untuk memotong benang karena ujungnya yang cukup
kecil (Sukma, 2021)

7 Klem Arteri Lurus Berfungsi untuk menghentikan perdarahan, pembuluh


darah besar dan dapat digunakan untuk diseksi jaringan
lunak (Febriana et al., 2017)

8 Klem Arteri Bengkok Klem mosquito digunakan untuk hemostasis terutama


untuk jaringan tipis dan lunak (Febriana et al., 2017).

9 Klem Jaringan Bergerigi Untuk menghentikan perdarahan pembuluh darah kecil


dan menggenggam jaringan lainnya dengan tepat tanpa
menimbulkan kerusakan yang tidak dibutuhkan
(Nurfaisyah, 2013).

10 Klem Jaringan Halus Untuk menghentikan perdarahan pembuluh darah kecil


dan menggenggam jaringan lainnya dengan tepat tanpa
menimbulkan kerusakan yang tidak dibutuhkan
(Nurfaisyah, 2013).

11 Needle Holder
Needle holder digunakan untuk memegang jarum jahit
sehingga dapat memungkinkan ahli bedah untuk
menusukkan atau mendorong jarum melalui kulit atau
jaringan yang tepat, serta dapat digunakan untuk
menutup luka (Rendrawan, 2014).
12 Benang Bedah Benang bedah adalah materi berbentuk benang yang
berfungsi untuk ligasi (mengikat) pembuluh darah atau
aproksimasi (mengikat/menyatukan jaringan) (Sudisma,
2017).

13 Handscoen Sarung tangan sekali pakai untuk keperluan bedah dan


menghindari kontaminasi (Kemenkes RI, 2018)

14 Needle Bedah Lurus Digunakan untuk menjahit pada bagian yang mudah
dijangkau seperti pada kulit, tendon

15 Needle Bedah Bengkok Untuk menjahit luka dalam

16 Pisau 20 Digunakan untuk memotong jaringan atau prosedur lain


yang memerlukan pelubangan atau pemotongan

17 Pisau 23 Digunakan untuk membuat sayatan yang panjang


seperti sayatan garis tengah untuk pembedahan bagian
perut

18 Pisau 24 Untuk membuat sayatan panjang pada bedah umum dan


otopsi

19 Pegangan Pegangan digunakan untuk memegang berbagai pisau


untuk membuat pisau bedah (Scalpel). Pegangan
digunakan seperti pulpen sehingga dapat dikontrol
dengan maksimal pada waktu pemotongan dilakukan
(Sukma, 2021).

JENIS ALAT NAMA CARA PAKAI

1. Tutup meptin dibuka


dengan arah berbeda
Meptin Swinghaler 2. Swinghaler dikocok
dan dipegang dengan
posisi horizontal
3. Swinghaler pada posisi
horizontal didorong
bersamaan hingga
bunyi klik 1 kali
4. Ujung meptip
dimasukkan ke dalam
mulut lalu obat dapat
dihirup
5. Meptin swinghaler
dilepaskan dari mulut
dan nafas ditahan
sekuat kuatnya
6. Meptin swinghaler
ditutup kempali sampai
bunyi klik 1 kali
7. Bagian luat swinghaler
ditutup kembali
8. Kumur dengan air
setelah pemakaian
untuk membersihkan
mulut

1. Tutup Turbuhaler
dilepaskan dan inhaler
Turbuhaler ditarik ke atas
2. Turbuhaler diputar ke
kanan selanjutnya ke
kiri dengan cepat,
sampai terdengar suara
“klik”
3. Nafas dibuang lalu
mouthpiece diletakkan
di antara gigi, dijepit
dengan bibir
4. Posisi tubuh
diusahakan tegak
condongkan kepala
sedikit ke belakang
5. Obat dihisap dengan
menarik nafar dalam
6. Nafas ditahan sekuat-
kuatnya lalu bisa
bernafas normal secara
perlahan
7. Turbuhaler ditutup
kembali dari arah kiri
ke kanan
8. Berkumur dengan air
hanyat apabila obat
mengandung
kortikosteroid
1. Posisikan tubuh duduk/
berdiri tegak dengan
Seretide Inhaler dagu terangkat
2. Tutup inhaler dibuka
dan dikocok. Pastikan
kondisi inhaler dengan
semprotkan inhaler ke
udara untuk mengecek
fungsi inhaler
3. Bagian mulut inhaler
dimasukkan ke dalam
mulut kemudian tutup
mulut dengan
merapatkan bibir (tidak
digigit dengan gigi)
4. Mulai bernafas
perlahan melalui mulut
inhaler, lalu tombol
inhaler ditekan secara
bersamaan sambil
menarik nafas dalam
5. Satu kali tekan
merupakan satu dosis
(tiap dosis inhalasi
mengandung
salmeterol 25 mcg,
fluticasone propionate
125 mcg)
6. Untuk semprotan
berikutnya tunggu
hingga 30 detik dari
semprotan sebelumnya.
7. Kocok inhaler terlebih
dahulu setiap akan
melakukan semprotan
8. Setelah selesai
digunakan tutup
kembali mulut inhaler
dan simpan di tempat
yang kering. Kemudian
kumur-kumur dan catat
dosis yang telah
digunakan

1. Tangan dicuci terlebih


dahulu dan pen insulin
yang akan digunakan
Insulin Flexpen disiapkan dan lepaskan
dari penutup pen
insulin
2. Jika insulin terlihat
keruh, pen di putar/ di
gulung di antara kedua
telapak tangan
3. Jarum diambil dan
kertas penutup jarum
dibuka jangan sampai
menyentuh tangan
4. Gelembung udara
dihilangkan dengan
cara memutar tombol
dosis (1 atau 2 unit)
5. Pena diarahkan hingga
jarum mengarah tegak
lurus ke atas dan tekan
tombol dosis hingga
insulin muncul/terlihat
di ujung jarum.
6. Dosis diposisikan ke
nol (0) dan tombol
dosis diputar sesuai
dengan aturan dosis
yang diberikan
7. Pen dipegang dan
jempol diletakkan pada
tombol dosis lalu
bagian kulit yang akan
disuntik dicubit
8. Suntikkan dengan
posisi 90˚ pada bagian
tubuh yang berlemak.
Cubitan dilepaskan dan
ditekan tombol dosis
dengan jempol hingga
berhenti (klep dosis
akan kembali ke nol).
9. Dibuarkan selama 5-10
detik agar insulin tidak
tumpah. Setelah
selesai, lepaskan jarum
dari pen dan buang
jarum pada tempat
yang aman
10. Lokasi penyuntikan
harus berpindah.
1. Diskus dibuka dan ibu
jadi diletakkan pada
Seretide Diskus thumb grip dan
Inhaler didorong ke arah kanan
sampai terdengar bunyi
klik.
2. Setelah terbuka, maka
akan melihat tempat
hirupannya
(mouthpiece)
3. Tuas didorong sampai
terdengar bunyi klik
yang artinya obat
sudah berada di dalam
mouthpiece dan siap
digunakan.
4. Jika melihat dose
counternya maka
angka sudah berkurang
1 (satu) dari angka
sebelumnya
5. Sebelum obat dihirup,
keluarkan nafas secara
maksimal, kemudian
letakkan bibir di
mouthpiece.
6. Hiruplah dengan cepat
dan dalam
7. Tahan napas selama 5-
10 hitungan setelah itu
keluarkan nafas secara
perlahan diusahakan
jangan bernafas
dekat/depan alat.
8. Jika telah memakai
diskus, jangan
mengarahkan
mouthpiece ke bawah
karena serbuk obat
akan terbuang.
9. Berkumur setelah
menggunakan diskus
untuk mencegah jamur
mulut.

1. Peak flow meter


diletakkan dengan
tegak
Peak Flow Meter 2. Penanda pada peak
flow meter di geser ke
posisi paling bawah
(angka 0)
3. Pada posisi berdiri,
nafas diambil dalam-
dalam dan udara
dihembuskan hingga
habis
4. Pegang mouthpiece di
depan mulut. Ambil
nafas dalam sebanyak
mungkin dengan mulut
terbuka
5. Mouthpiece di mulut
dan tutup bibir di
sekitar peak flow meter
agar tersegel. Jauhkan
jari dari penanda.
Ditiup sekali dengan
keras dan cepat
6. Jangan menyentuh
penanda dan tuliskan
nomor yang didapatkan
7. Diulangi 2 kali lagi dan
selalu ulang penandan
ke nol setiap akan
melakukannya. Angka
peak flow adalah yang
tertinggi dari
pengukuran
8. Perbandingan nilai
terbaik yang pernah di
dapatkan dihitung
dengan angka yang
tertera pada alat tiap
kali pengukuran
Daftar Pustaka

Dziedzic, K. J., Gajane, Z., Karolina, B., Justyna, M., 2018. The Impact of Needle Diameter and
Penetration Depth of Safety Lancets in Blood Volume and Pain Perception in 300 Volunteers: A
Randomized Controlled Trial. Journal of Medical Laboratory and Diagnosis, 10(1), 1-12.

Febriana, N., Yulkifli., Wulan, R., 2017. Pembuatan Pengukur Tekanan pada Klem Arteri Mosquito
Berbasis Sensor Proximity LJ12A3-4-Z/BX. Pillar of Physics. 9, 25-32.

Hartono., 2002. Mengenal Alat-alat Kesehatan & Kedokteran. Depot Informasi Obat, Jakarta.

Jumini, S., 2018. Fisika Kedokteran. Penerbit Mangkubumi, Jawa Tengah.

Junitasari, D., 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Darah Rutin pada Pemberian Antikoagulan EDTA
Konvensional dengan EDTA Vacutainer. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.

Kemenkes RI. 2016. Praktikum Spesialit dan Terminologi Kesehatan. Pusdik SDM Kesehatan,
Jakarta.

Kemenkes RI. 2018. Pedoman Spesifikasi Alat Kesehatan di Puskesmas. Kemenkes RI, Jakarta.

Kneebon, Robert., D, Fitria N., M., dan Schofield, J., 2011. Pengenalan Instrumen Dasar Bedah
Minor. Artikel Pen Gen Alan Instrumen Dasar Bedah Minor.

MedicalPlus, 2018. Butterfly Needles for Blood Draws and Simple Ivs diakses di
https://www.verywellhealth.com/butterfly-needles-for-blood-draws-and-simple-ivs-4300 pada 9
September 2021

Menkes. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1792/Menkes/SK/XII/2010


“Tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik”. Menteri Kesehatan Republik Indonesia :
Jakarta.

Nudira, 2017. Types of Medical equipment in Hospital diakses di https://nudira.com/2017/12/29/types-


of-medical-equipment-in-hospital/ pada 9 September 2021

Nurfaisyah, 2013. Alat Kesehatan. http://nurfaisyah.web.id/alat-kesehatan/ , diakses pada 9 September


2021

Rendrawan, Dedy. 2014. Penuntun Praktikum Ilmu Bedah Umum Veteriner. Progrom Studi
Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,
Makassar.

Rosyidah, F., Tri, B. I., Moch, P. S., 2018. Monitoring Tetesan Infus Pump dan Syringe Pump.
Poltekkes Surabaya, Surabaya.

Simanjuntak, R., Purnomo, H., Maria, T., Aqshal, M. 2020. Merancang Deasin Tongkat Kruk Led
dengan Melakukan Metode Brainstorming. Talenta Publisher, Sumatera Utara.

Soesilo, D. A., and Theresia S., 2021. Keterampilan Bedah Sederhana di Fasilitas Layanan Primer.
Penerbit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta, pp 56.
Sudisma, I. G. N., 2017. Jahit Menjahit dalam Pembedahan. Universitas Udayana, Denpasar.

Tietze, K. J., 2011. Clinical Skills for Pharmacists. St. Louis, Mosby.

Wartono, M., Puruhito, B., Adrianto, A. A., 2018. Kesesuaian Termometer Inframerah dengan
Termometer Air Raksa Terhadap Pengukuran Suhu Aksila Pada Usia Dewasa Muda (18-22
Tahun). Jurnal kedokteran diponegoro, 7(2), 1520-1527.

Zunnur, N. H., Adrianto, A. A., Basyar, E., 2017. Kesesuaian Tipe Tensimeter Air Raksa dan
Tensimeter Digital Terhadap Pengukuran Tekanan Darah pada Usia Dewasa. Jurnal kedokteran
diponegoro, 6(2), 940-946.

Anda mungkin juga menyukai