0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan1 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelayanan pasien dengan rujukan HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu. Prosedur ini mencakup penerimaan rujukan melalui telepon dan secara langsung serta larangan menyebarkan informasi mengenai status pasien kepada pihak yang tidak berwenang.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelayanan pasien dengan rujukan HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu. Prosedur ini mencakup penerimaan rujukan melalui telepon dan secara langsung serta larangan menyebarkan informasi mengenai status pasien kepada pihak yang tidak berwenang.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pelayanan pasien dengan rujukan HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu. Prosedur ini mencakup penerimaan rujukan melalui telepon dan secara langsung serta larangan menyebarkan informasi mengenai status pasien kepada pihak yang tidak berwenang.
KAB. DOMPU 440/ 51 / 00 MDG’S/RSUD/2017 Ditetapkan, Tanggal Terbit STANDAR 5 Juni 2017 Direktur RSUD Kabupaten Dompu, PROSEDUR OPERASIONAL
dr. H. Syafruddin NIP. 19691201 200212 1 005
Pelayanan pasien dengan rujukan baik melalui telephone maupun
PENGERTIAN surat pengantar
Sebagai Acuan langkah –langkah pelayanan pasien dengan rujukan
TUJUAN HIV/AIDS DI RSUD Dompu Kota Dompu. SK Direktur No. 440/56/RSUD/2017 Tentang kebijakan pelayanan KEBIJAKAN pasien dengan rujukan HIV/AIDS DI RSUD Dompu.
1. Rujukan melalui Telepon
PROSEDUR Penerimaan telepon, memberitahukan bahwa pasien yang di rujuk harus disertai dengan rujukan tertutup ditujukan kepada Dokter jaga RSUD Dompu disertai kode Z 21 untuk infeksi HIV Asimtomatik,B20 – 24 Untuk infeksi HIV Simtomatik. 2. Bila Penderita tiba di BP.RSUD Dompu Maka pendaftaran dilakukan sesuai dengan prosedur umum yang ada 3. Tidak dibenarkan memberikan atau menyebar luaskan informasi mengenai keberadaan penderita HIV / AIDS kepada pihak yang tidak berwenang. 4. Rujukan langsung Petugas rekam medik,petugas IGD.maupun dokter jaga diberikan wewenang untuk membuka surat pengantar baik yang berkode maupun yang tidak berkode ,namun tidak dibenarkan menyebar lauskan informasi mengenai keberadaan penderita HIV / AIDS kepada pihak yang tidak berwenang. 5. Setelah mendaftar dan mendapatkan kartu rekam medik,penderita diarahkan ke poliklinik yang dituju sesuai keluhan penderita.