7,282
20,000
632,160
1,287,360
1,946,802
1,202,950
263,160
939,790
2,886,592
324,000
720,000
284,960
1,328,960
1,000,000
460,000
97,632
557,632
2,886,592
Biaya Pembuatan Meja Kecil
No Uraian Biaya Biaya Satuan Keterangan
1 Harga bahan 50,000 50,000 Rp per meja
2 Listrik 3,000,000 3,000 Rp per bulan
3 Operasional lain 3,000,000 3,000 Rp per bulan
Air
ATK
Rumah tangga
4 Sewa tempat 36,000,000 3,000 Rp pertahun
5 Set up Tempat (Renovasi & mesin) 120,000,000 5,000 Rp 2 tahun
6 Gaji 5 orang karyawan 15,000,000 15,000 Rp per bulan
7 Kapasitas produksi 1,000 unit / bulan
Biaya marketing untuk B2C adalah 20% dari OMZET / Harga Jual
Biaya marketing untuk B2B adalah 10% dari OMZET / Harga Jual
Harga pokok produksi (HPP): Rp 79.000,- (kita asumsikan ini adalah 30% dari harga jual)
Maka HARGA JUAL terbentuk menjadi: Rp 263.000,- (ini adalah 100%)
Biaya marketing: Rp 26.300,- (ini adalah 10% dari harga jual)
Uniknya di model grosir atau kemitraan seperti reseller, dropshipper, distributor ini, kita tidak langsung
menghitung profit. Tapi kita hitung juga diskon yang mungkin kita berikan ke partner bisnis kita
Harga jual retail: Rp 263.000,-
Diskon yang kita berikan: Rp 105.200,- (ini adalah diskon ke reseller sebesar 40%)
Harga jual ke reseller: Rp 157.800,-
HPP: Rp 79.000,-
Biaya marketing: Rp 26.300,-
Maka PROFIT yang terbentuk adalah (263.000 – 105.200 – 79.000 – 26.300 = Rp 52.700,-). Begitulah model bisnis di
B2B atau grosir.
Biaya marketing yang kita tetapkan lebih kecil dari B2C karena memang yang menjual ke customer kita adalah
Biasanya bisnis dengan model B2B ini akan bermain pada volume yang jauh lebih besar.
Biaya Pembuatan Meja Kecil
No Uraian Biaya Biaya Satuan
1 Harga bahan 50,000 50,000
2 Listrik 3,000,000 3,000
3 Operasional lain 3,000,000 3,000
Air
ATK
Rumah tangga
4 Sewa tempat 36,000,000 3,000
5 Set up Tempat (Renovasi & mesin) 120,000,000 5,000
6 Gaji 5 orang karyawan 15,000,000 15,000
7 Kapasitas produksi 1,000
Skenario Uraian %
1 Jika HPP adalah % dari Harga Jual 30% 263,333.33
Diskon kepada Pengecer 40% 105,333.33
Harga Jual Kepada Pengecer 60% 158,000.00
Biaya Marketing 10% 26,333.33
Laba (Harga-HPP-Diskon-BM) 52,666.67
2 50% 158,000.00
Keterangan Prosentase HPP pada bisnis B2C adalah 50%-70%
Rp per meja Prosentase HPP pada bisnis B2B adalah 30%-50%
Rp per bulan Biaya marketing untuk B2C adalah 20% dari OMZE
Rp per bulan Biaya marketing untuk B2B adalah 10% dari OMZE
Biaya Harga pokok produksi (HPP): Rp 79.000,- (kita asumsikan ini adalah 30% dari harga jual)
marketing:
Rp Maka HARGA JUAL terbentuk menjadi: Rp 263.000,- (ini adalah 100%)
Rp pertahun 26.300,-
Rp 2 tahun (ini adalah
Uniknya di model grosir atau kemitraan seperti reseller, dropshipper, distributor ini, kita tidak langsung
10% dari profit. Tapi kita hitung juga diskon yang mungkin kita berikan ke partner bisnis kita
menghitung
Rp per bulan Harga jual retail: Rp 263.000,-
harga jual)
unit / bulan Diskon yang kita berikan: Rp 105.200,- (ini adalah diskon ke reseller sebesar 40%)
Harga jual ke reseller: Rp 157.800,-
Rp per meja HPP: Rp 79.000,-
Biaya marketing: Rp 26.300,-
Maka PROFIT yang terbentuk adalah (263.000 – 105.200 – 79.000 – 26.300 = Rp 52.700,-). Begitulah mo
B2B atau grosir.
Biaya marketing yang kita tetapkan lebih kecil dari B2C karena memang yang menjual ke customer kita a
Biasanya bisnis dengan model B2B ini akan bermain pada volume yang jauh lebih besar.
-
adalah 30% dari harga jual)
,- (ini adalah 100%)