Anda di halaman 1dari 5

NAMA :

• Melintika Sinaga
• Aulia Alexta Damanik
• Inggri Fitrya G
• Muthia Indriani Rangkuti

PT Gema Muda Perdana


Rekonsiliasi Fiskal
Tahun 2016
Menurut Koreksi Fiskal
Keterangan Menurut Fiskal
Akuntansi Positif Negatif
Penjualan Rp 20.005.654.000 Rp 20.000.000 Rp 20.025.654.000
Retur Penjualan Rp (954.852.000) Rp (954.852.000)
Potongan Penjualan Rp (545.987.000) Rp (545.987.000)
Penjualan Bersih Rp 18.504.815.000 Rp 18.524.815.000
Harga Pokok
Rp(14.654.879.000) Rp (14.654.879.000)
Penjualan
Laba Kotor Rp 3.849.936.000 Rp 3.869.936.000
Biaya Operasi :
Biaya Gaji dan Upah Rp 1.551.900.000 Rp 25.465.000 Rp 1.526.435.000
Biaya Alat Tulis dan
Rp 23.958.000 Rp 23.958.000
Peralatan Kantor
Biaya Perjalanan
Rp 53.465.000 Rp 596.000 Rp 52.869.000
Dinas
Biaya Listrik dan
Rp 16.825.000 Rp 16.825.000
Telepon
Biaya Makan
Rp 36.783.000 Rp 36.783.000
Karyawan
Biaya Promosi Rp 297.285.000 Rp 12.754.000 Rp 284.531.000
PBB dan Bea
Rp 53.726.000 Rp 53.726.000
Materai
Pajak Rp 60.000.000 Rp 60.000.000 Rp -
Biaya Representasi Rp 65.798.000 Rp 65.798.000 Rp -
Biaya Royalti Rp 237.465.000 Rp 12.112.000 Rp 225.353.000
Biaya
Rp 12.132.000 Rp 12.132.000
Konsumsi/Perjamuan
Biaya Sewa Rp 197.958.000 Rp 197.958.000
Biaya Kerugian
Rp 105.654.000 Rp 45.154.000 Rp 60.500.000
Piutang
Biaya Penyusutan Rp 169.000.000 Rp 36.000.000 Rp 205.000.000
Biaya Lain-lain Rp 293.873.000 Rp 2.652.000 Rp 291.221.000
Total Biaya Operasi Rp (3.175.822.000) Rp (2.987.291.000)
Laba Operasi Rp 674.114.000 Rp 882.645.000
Pendapatan dan
Biaya Lain-lain
Dividen Rp 40.000.000 Rp 25.000.000 Rp 15.000.000
Sewa Rp 25.000.000 Rp 5.000.000 Rp 20.000.000
Total Pendapatan
Rp 65.000.000 Rp 35.000.000
Lain-lain
Laba Bersih
Sebelum Rp 739.114.000 Rp 917.645.000
Penghasilan LN
Penghasilan dari
LN :
Laba Usaha dari
Rp 200.000.000 Rp 200.000.000
Kanada
Bunga Obligasi dari
Rp 50.000.000 Rp 50.000.000
Singapura
Total Penghasilan
Rp 250.000.000 Rp 250.000.000
LN
Laba Bersih Rp 989.114.000 Rp 1.167.645.000

Perhitungan :

1). PENYUSUTAN

Penyusutan menurut akuntansi tahun 2016 :

Tgl Masa Harga Beban


No. Nama Aset Nilai Residu
Perolehan Manfaat Perolehan Penyusutan
Mesin
1 1/1/2010 10 tahun 500.000.000 50.000.000 45.000.000
Produksi
2 Kendaraan 31/12/2010 10 tahun 400.000.000 80.000.000 32.000.000
3 Komputer 6/3/2012 5 tahun 300.000.000 60.000.000 48.000.000
4 Inventaris 1/1/2010 8 tahun 200.000.000 40.000.000 20.000.000
Bangunan
5 31/12/2009 20 tahun 600.000.000** 120.000.000*** 24.000.000*
(permanen)
Jumlah 169.000.000
*Total penyusutan yang terdapat dilaporan laba rugi adalah 169.000.000. Sedangkan total penyusutan 4
aset selain bangunan adalah 145.000.000, maka beban penyusutan tanah tahun 2016 adalah 24.000.000.

**Untuk mencari harga perolehan tanah:

x-0,2x = 24.000.000 ; 0,8s = 24.000.000 ;; 0,8x =24.000.000*20;;; 0,8x = 480.000.000;;; X = 600.000.000**


20 20

*** 600.000.000 dikali 20%

Penyusutan menurut Fiskal tahun 2016 :

Tgl Harga Beban


No. Nama Aset Kelompok Tarif
Perolehan Perolehan Penyusutan
Mesin
1 1/1/2010 Kelompok 2 500.000.000 12,5% 62.500.000
Produksi
2 Kendaraan 31/12/2010 Kelompok 2 400.000.000 12,5% 50.000.000
3 Komputer 6/3/2012 Kelompok 2 300.000.000 12,5% 37.500.000
4 Inventaris 1/1/2010 Kelompok 2 200.000.000 12,5% 25.000.000
5 Bangunan 31/12/2009 Permanen 600.000.000 5% 30.000.000
Jumlah 205.000.000

Maka, koreksi yang dibuat adalah koreksi negative sebesar 36.000.000 (169.000.000 – 205.000.000).
2). Menghitung PPh yang Terutang Tahun Pajak 2016

Penghasilan neto fiskal Rp 1.167.645.000

Kompensasi rugi tahun sebelumnya (Rp 100.000.000)

Penghasilan kena pajak Rp 1.067.645.000

PPh terutang:

1) Penghasilan kena pajak (PKP) dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas:
(4,8M /Rp 18.524.815.000)x Rp 1.067.645.000 = Rp 276.639.523
2) Penghasilan kena pajak (PKP) dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas:
Rp 1.067.645.000 - Rp 276.639.523 = Rp 791.005.447
3) Maka Pajak Penghasilan yang Terutang:
• (50%x25%) Rp 276.639.523 = Rp 34.579.940
• 25% x Rp 791.005.447 = Rp 197.751.362

Maka jumlah pajak yang terutang Rp 232.331.302

3).

• PPh 22
PPh Pasal 22 atas penyerahan kepada Pemungut: Dasar pengenaan pajak =
100/110 x Rp110.000.000

=Rp 100.000.000

PPh Pasal 22 = 1,5% x Rp100.000.000

= Rp1.500.000

PPh 22 atas impor = Rp 15.625.000

Total PPH 22 Rp 17.125.000

• Perhitungan PPh 23:


PPh Pasal 23 atas sewa peralatan pabrik:
= 2% x Rp 12.000.000 = Rp 240.000
PPh Pasal 23 atas sewa kendaraan:
= 2% x Rp8.000.000 = Rp 160.000
Total PPh Pasal 23 atas sewa: Rp400.000
PPh Pasal 23 atas dividen dari PT Adinda:
= 15% x Rp15.000.000 = Rp2.250.000
Total PPh Pasal 23 = Rp240.000 + Rp160.000 + Rp2.250.000 = Rp2.650.000

PPh atas sewa bangunan (final):


= 10% x Rp5.000.000 = Rp500.000
Dividen dari PT Andalas Makmur Rp25.000.000 bukan Objek Pajak karena penyertaan
≥ 25%

• PPh 24
PPh Pasal 24 untuk Negara Kanada:
1. PPh yang terutang Rp 232.331.302
2. (Penghasilan di Kanada/total PKP) x PPh terutang
= (Rp200.000.000/Rp1.067.645.000) x Rp232.331.302 Rp 43.522.201
3. PPh terutang/dibayar di Kanada
= 40% x Rp200 juts = Rp80 juta
Kredit pajak LN (PPh Pasal 24) Kanada = Rp 43.522.201
PPh Pasal 24 untuk dividen Negara Singapura:
1. PPh yang terutang Rp 232.331.302
2. (Penghasilan di Singapura/total PKP) x PPh terutang
= (RP50.000.000/Rp1.067.645.000)x Rp232.331.302 Rp 10.880.550
3. PPh terutang/dibayar di Singapura
= 25% x Rp50 juta = Rp12.500.000
Kredit pajak LN (PPh Pasal 24) Singapura= Rp 10.880.550
Total Kredit Pajak LN (PPh Pasal 24): Rp 54.402.751

4). Menghitung PPh Kurang atau Lebih Dibayar Tahun Pajak 2016

Total PPh terutang Rp 232.331.302

Kredit Pajak:
- PPh Pasal 22 (Rp 17.125.000)
- PPh Pasal 23 (Rp 2.650.000)
- PPh Pasal 24 (Rp 54.402.751)
- PPh Pasal 25 (yang telah diangsur) (Rp 60.000.000)
- Total kredit pajak (Rp 134.177.751)
PPh kurang dibayar tahun 2016 Rp 98.153.551

5.) Menghitung Angsuran PPh Pasal 25 Bulanan Tahun Pajak 2017

Angsuran PPh Pasal 25 sebulan tahun pajak 2017 dihitung sebagai berikut:

Penghasilan sebagai dasar penghitungan angsuran Rp 1.167.645.000

Kompensasi kerugian tahun 2016 tidak terdapat sisa rugi Rp -

Penghasilan kena pajak Rp 1.167.645.000

PPh yang terutang:

Penghasilan kena pajak (PKP) dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas:
(4,8M /Rp 18.524.815.000)x Rp 1.167.645.000 = Rp 302.550.714
Penghasilan kena pajak (PKP) dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas:
Rp 1.167.645.000 - Rp 302.550.714 = Rp 865.094.286
Maka Pajak Penghasilan yang Terutang:
• (50%x25%) Rp 302.550.714 = Rp 37.818.839
• 25% x Rp 865.094.286 = Rp 216.273.572

Maka jumlah pajak yang terutang Rp 254.092.411

Kredit Pajak:

- PPh Pasal 22 (Rp 17.125.000)


- PPh Pasal 23 (Rp 2.650.000)
- PPh Pasal 24 (Rp 54.402.751)
Dasar penghitungan angsuran Rp 179.914.660

Angsuran PPh Pasal 25 sebulan tahun 2017:


Rp 179.914.660/12 = Rp. 14.992.888

Anda mungkin juga menyukai