Tuan Hendra usaha dagang elektronik, TV, Tape, Radio, dsb. Merk usaha/toko #Gemebyar# mempunyai seorang
isteri dan tanggung keluarga sebagai berikut :
Penghasilan neto Tuan Hendra dari usaha dagang tahun 1999 sebesar Rp. 250.980.125,00. Dari pembukuan Tuan
Hendra, ternyata dalam pos biaya, sebagai pengurang penghasilan bruto, terdapat pengeluaran untuk membayar :
Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 450.000,00
Kasir/Ny. Leni Rp. 25.000.000,00
Upah kuli angkut barang Rp. 2.500.000,00
Pertanyaan :
Berapa jumlah PTKP yang diperkenankan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak Tuan Hendra tahun 1999?
Soal Nomor 2
Tuan Harjanto seorang pengusaha dibidang perdagangan eceran pakaian jadi merk usaha/toko #Abadi# dengan dua
buah cabangnya, yaitu di Cirebon dan Bogor.
Untuk penghitungan penghasilan netonya Tuan Harjanto diperkenankan mempergunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto dan wajib menyelenggarakan pencatatan. Besarnya Norma Penghitung untuk jenis usaha tersebut
adalah sebagai berikut :
% Penghasilan Neto
No. Urut Kode Jenis Usaha 10 Ibu Kota Ibu Kota Prop. Daerah
Propinsi Lainnya Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
111 6233 Perdagangan eceran pakaian 10 9 8
jadi
Pada tahun 1999, penerimaan penjualan seluruhnya berjumlah Rp. 480.000.000,00 terdiri atas :
Jakarta = Rp. 230.000.000,00
Cirebon = Rp. 150.000.000,00
Bogor = Rp. 100.000.000,00
Tuan Harjanto, status kawin, mempunyai seorang isteri dan menanggung sepenuhnya seorang adik ipar. Tahun
pajak 1998 menderita kerugian sebesar Rp. 15.000.000,00
Pertanyaan :
Hitung PPh terutang dari Tuan Harjanto untuk tahun 1999.
Nomor Nomor 3
Tuan Fauzani, soerang Wajib Pajak Orang Pribadi yang bergerak di bidang industri mebel, memiliki aktiva
tetap/harta berwujud, antara lain sebagai berikut :
Sebuah unit bangunan kantor/pabrik permanen diperoleh bulan Januari 1996, dengan harga perolehannya
sebesar Rp. 1.000.000.000,00 termasuk harga tanah Rp. 200.000.000,00
Tiga unit mesin pabrik, diperoleh bulan April 1996, maka manfaat ekonomis masing-masing unit 14 tahun,
dengan total harga perolehannya Rp. 500.000.000,00
Empat unit kendaraan truk, diperolehannya bulan Mei 1996 masa manfaat ekonomis masing-masing unit 8
tahun, dengan total harga perolehannya Rp. 400.000.000,00
Berdasarkan Kep.Menkeu Nomor Kep. 82/KMK.04/1995 perihal pengelompokkan jenis-jenis harga berwujud untuk
kepentingan penyusutan :
Mesin pabrik termasuk jenis harta berwujud kelompok 3
Kendaraan truk termasuk jenis harta berwujud kelompok 2
Satu unit kendaraan truk yang harga perolehannya Rp. 120.000.000,00 pada tanggal 28 April 1999 mengalami
kecelakaan dan terbakar, dan mendapatkan penggantian asuransi sebesar Rp. 40.000.000,00 yang diterima dalam
tahun 1999.
Untuk kepentingan penyusutan fiskal harta berwujud bukan bangunan Wajib Pajak menggunakan metode saldo
menurun.
Pertanyaan
Hitung besarnya penyusutan fiskal untuk tahun pajak 1999, apabila Wajib Pajak untuk harga berwujud bukan
bangunan menggunakan metode saldo menurun serta hitung besarnya keuntungan/kerugian fiskal berkenaan
dengan terbakarnya satu buah truk tersebut di atas.
Soal Nomor 4
Tuan Baskoro, seorang pengusaha, pemilik pabrik keramik #Dulalif# mempunyai dua orang isteri. Keduanya adalah
pengusaha. Isteri pertama dagang batik, isteri kedua dagang barang antik. Tuan Baskoro menanggung :
Seorang anak kandung, dari isteri pertama, masih kuliah
Seorang anak tiri dari isteri kedua, siswa SMU
Soerang anak asuh, siswa SMTP
Penghasilan neto Tuan Baskoro dan isteri-isterinya dalam tahun 1999 adalah sebagai berikut : Tuan Baskoro
dari usaha pabrik keramik, penghasilan neto Rp. 450.000.000,00
lain-lain : Deviden dari PT. Bombom Rp. 20.000.000,00
Kentungan penjualan truk usaha Rp. 12.500.000,00
Isteri pertama, dagang batik, penghasilan neto Rp. 75.000.000,00
Isteri kedua, dagang barang antik, penghasilan neto Rp. 175.000.000,00
Penghasilan berupa deviden tersebut belum termasuk pajak penghasilan.
Pemotong Pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai ketentuan yang berlaku.
SPT Tahunan PPh Baskoro disampaikan ke KPP tanggal 20 Januari 2000.
Pertanyaan :
a. Berapa besarnya PPh terutang Tuan Baskoro untuk tahun pajak 1999.
b. Berapa besarnya PPh 25 Tuan Baskoro untuk tahun pajak 2000.
PARNAL EL SIPIO
LAPORAN PERHITUNGAN LABA-RUGI
TAHUN 2000
(dalam Jutaan Rupiah)
Pendapatan lain-lain:
1. Deviden, dari X Corp Ltd-Singapore Rp. 50,00
2. Pembagian keuntungan dari Fa. Alainiho Rp. 9,80
3. Sewa gudang dari PT. Tamora Rp. 80,00
4. Keuntungan dari penjualan mobil Rp. 75,00
5. Penghasilan dari penjualan Tanah Rp. 30,00
6. Sewa mesin dari PT. Marcapada Rp. 6,00
7. Jasa Giro dari Bank Bumi Daya Rp. 0,20
Rp. 276,00
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Rp. 1.724,00
V. PAJAK-PAJAK
1. Setelah PPh Pasal 21 dan 23 yang telah dipotong oleh Wajib Porong, Wajib Pajak juga memiliki Bukti Pembayaran
Fiskal Luar Negeri sebesar Rp. 1.000.000,- dan pajak yang dibayar luar negeri dari penghasilan deviden sejumlah Rp.
5.000.000,-
2. Pasal PPh yang telah disetor selama tahun 2000 adalah sejumlah Rp. 9.000.000,- (untuk masa Januari s/d September
1999).
3. Untuk PPh Pasal 25 masa Oktober s/d Desember 2000 telah diterima STP, dengan nilai Rp. 312.000,- (termasuk
bunga dan denda Rp. 12.000,-) namun belum dilunasi sampai tanggal 25 Maret 2001.
4. Pendapatan dan penghasilan lain-lain yang disajikan di atas adalah sejumlah sebelum dipotong PPh (bruto),
sementara pihak yang ditunjuk sebagai pemotong telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan.
1. Apa yang dimaksud dengan Kode Etik IKPI? Jelaskan jawaban Saudara!
2. Apa pula yang diatur dalam Kode Etik IKPI itu? Apa yang perlu dibentuk dalam rangka pelaksanaan Kode Etik
IKPI?
3. Apa saja syarat-syarat dalam Kode Etik IKPI mengenai Kepribadian Konsultan Pajak Indonesia tentang
kewajibannya?
4. Apa pula hal yang tercantum tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh seorang Konsultan Pajak Indonesia?
5. Bagaimana hubungan Konsultan Pajak Indonesia dengan rekan seprofesinya ? Apa saja yang tidak
diperkenankan dan apa kewajibannya ?
6. Apa y ang harus dilakukan oleh seorang Konsultan Pajak Indonesia bila terjadi sengketa antar sesama anggota
IKPI dalam masalah profesi ?
7. Apa-apa sajakah yang merupakan kewajiban dan larangan bagi seorang Konsultan Pajak Indonesia dalam
menjalankan hubungannya dengan klien ?
Sebutkan dengan terperinci !
8. Sanksi-sanksi apa sajakah yang dijatuhkan kepada seorang Konsultan Pajak Indonesia bila secara nyata telah
terbukti melanggara kode etik profesi IKPI?
Sebutkan dan jelaskan jawaban Saudara!
KUP/PPSP/BPSP
120 Menit
A
I. MASALAH NPWP/PENGUKUHAN PKP
1. NPWP itu dihapuskan antara lain karena ada WP orang pribadi meninggal duni dan tidak meninggalkan
warisan.
Apa syaratnya untuk menghapuskan NPWP tersebut ?
1. Sanksi administrasi yang dapat ditagih dengan STP itu berupa apa dan diatur dimana ?
2. Bunga apa saja yang dapat ditagih dengan STP dan diatur dimana ?
a. SPT PPh Tahunan tahun 1999 (Tahun Pajak = Tahun Takwim) dari WP Ahmad disampaikan tanggal 20 Maret
2000, Dalam SPT dilaporkan besarnya pajak yang terutang Rp. 160 juta, kredit pajaknya Rp. 60 juta. PPh 29 dibayar
pada tanggal 25 Maret 2000. Kemudian SPT tersebut dibetulkan, besarnya pajak yang terhutang Rp. 200 juta, kredit
pajaknya Rp. 70 juta. Kekurangan bayar pajak dibayar pada tanggal 20 Oktober.
b. SKPKB diterbitkan tanggal 10 Agustus 2000 untuk menagih pajak yang besarnya Rp. 150 juta ditambah dengan
kenaikan 50% Pajak dan sanksi kenaikan dibayar tanggal 5 November 2000.
a. SKPKB Pasal 13 (1) a ditambah dengan sanksi berupa apa, berapa besarnya?
b. SKPKB Pasal 13 (1) c ditambah sanksi berupa apa, berapa besarnya?
1. Kapan dan kemana keberatan WP terhadap suatu surat ketetapan pajak itu diajukan ?
2. Apa yang dimaksud dengan surat ketetapan pajak itu ?
3. Apa yang dapat dilakukan oleh WP, kalau keberatannya itu ditolak ?
Akuntansi Perpajakan
240 Menit
A
Setelah PHK dari perusahan swasta, Tuan Abi membuka usaha laundry pada tahun 1997. Tuan Abi, isteri, dan satu
anaknya menjalankan usaha dengan nama #ABI Laundry# dan telah mempunyai NPWP sejak dimulai usahanya.
Tuan Abi tidak mempunyai sumber penghasilan lain kecuali yang berasal dari #ABI Laundry#.
Pada akhir tahun 1999, Neraca Saldo Percobaan (Trial Balance) # ABI Laundry# adalah sebagai berikut :
Diminta :
a. Buatlah ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 1999
b. Susunlah neraca lajur.
c. Susunlah laporan keuangan tahun buku 1999
d. Untuk menghitung laba fiskal tahun buku 1999, berikut tambahan informasi :
- semua peralatan disusutkan sesuai dengan ketentuan pajak, kecuali suatu peralatan yang dibeli tengah tahun (1
Juli 1999) Rp. 20.000.000,- masa manfaat 4 tahun. Disusutkan garis lurus.