Anda di halaman 1dari 21

BAB 7

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Oleh Kelompok 6:

Ristopen Bukit
Enta LILIS situmorang
Nazly Auliani  
Josua F F Tampubolon
Teknik Pengumpulan Data

Eksperimen
Teknik
dan Survei Delphi
Obsevasi
simulasi

Pengambilan Model
Analisis isi
basis data matematik
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek
datanya. Observasi dapat dilakukan dengan mengamati,
mendengarkan, membaca, mencium, dan meraba.
A. Klasifikasi Pendekatan Observasi
1. Analisis nonverbal (nonverbal analysis)
2. Analisis linguistik (linguistic analysis)
3. Analisis linguistik ekstra (extralinguistic analysis)
4. Analisis spatial (spatial analysis)
Observasi nonperilaku (nonbehavioral observation) terdiri dari:
1. Analisis catatan (record analysis)
2. Analisis kondisi fisik (physical condition analysis)
3. Analisis proses fisik (physical process analysis)
B. Melakukan Observasi
Observasi dapat berupa observasi sederhana dan
observasi yang terstruktur. Observasi sederhana merupakan
observasi yang tidak mempunyai pertanyan-pertanyaan riset.
Sedangkan observasi terstruktur merupakan observasi yang
memiliki prosedur terstruktur.
Langkah-langkah terstruktur dari observasi terstruktur adalah:
1. Menentukan data yang akan diobservasi
2. Membuat rencana pengumpulan datanya
3. Memilih dan melatih pengamat
4. Mencatat atau merekam yang diobservasi
C. Kelebihan Observasi
Kelebihan teknik observasi dibanding metode lainnya
adalah sebagai berikut:
1. Untuk data berupa catatan dan prosedur mekanik, observasi
merupakan cara satu-satunya yang dapat dilakukan
2. Data dapat diperoleh secara orisinil
3. Observasi menghindari data yang dilupakan atau disaring
4. Data diperoleh langsung dari pengaturan alamiah yang belum
diaunah atau dibuat oleh peneliti
5. Observasi tidak menanyakan langsung kepada responden
sehingga responden tidak akan merasa tertekan
D. Kelemahan Observasi
Kelemahan metode observasi adalah sebagai berikut:
1. Proses observasi biasanya lama dan mahal
2. Kadang kejadian yang akan diobservasi belum jelas kapan
akan terjadi dan dapat terjadi tanpa diduga
3. Proses observasi hanya melihat bagian yang nampak saja
4. Pengamat tidak dapat mengontrol lingkungan terjadinya
sehingga tidak dapat melakukan eksperimen apa yang akan
terjadi jika lingkungannya berbeda
5. Terbatas pada kejadian ynag sedang terjadi pada saat dan
tempat tertntu saja
Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk
mendapatkan data dari responden. Wawancara dapat berupa
wawancara personal, wawancara intersep, dan wawancara telepon.
A. Wawancara personal dan wawancara intersep
Wawancara personal adalah wawancara dengan melakukan
tatap muka langsung dengan responden. Sedangakan wawancara
intersep sama dengan wawancara personal hanya saja dilakukan
di tempat umum.
Faktor menentukan suksesnya wawancara personal adalha:
1. Responden yang dipilih harus memiliki informasi yang
diinginkan
2. Responden harus bersedia bekerjasama dengan baik sehingga
bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
pewawancara.
Permasalah Dalam Wawancara
Permasalah utama dalam wawancara adalah terjadinya
kesalahan responden (responden error) yaitu jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan. Kesalahan in terjai karena:
1. Pewawancara gagal membuat responden bekerja sama dengan baik
sehingga responden memberikan jawaban yang tidak sesuai.
2. Pewawancara gagal melakukan wawancara dengan prosedur yang
benar
3. Pewawancara gagal menciptakan lingkungan yang menyenangkan
4. Pewawancara gagal menangkap jawaban yang tidak jujur dari
responden
5. Pewawancara gagal memengaruhi perilaku responden
6. Pewawancara gagal mencatat jawaban dengan lengkap dan akurat
7. Bias karena kehadiran fisik
8. Bias karena responden tidak memiliki pengetahuan
9. Bias karena pertanyaan menyangkut hal pribadi
Kelebihan Wawancara Personal
Kelebihan-kelebihan dari wawancara personal adalah
sebagai berikut:
1. Kerjasama yang baik dari responden dapat dilakukan
2. Pewawancara dapat mealukan probing untuk mengurangi
jawaban yang bias
3. Bantuan visual khusus atau alat penilai lainnya dapat
dilakukan
4. Responden yang tidak mempunyai pengetahuan dapat
diidentifikasi
5. Pewawancara dapat menyaring responden sesuai dengan yang
dibutuhkan
Kelemahan Wawancara Personal
Kelemahan-kelemahan dari awancara personal adalah
sebagai berikut:
1. Biaya yang mahal jika responden sulit diakses
2. Membutuhkan pewawancara yang terlatih
3. Waktu pengumpulan data yang lama
4. Beberapa responden tidak mau berbicara dengan orang
yang tidak dikenal
5. Beberapa area pemukiman sulit dijangkau
6. Responden dapat diatur atau dilatih oleh pewawancara
untuk menjawab sesuai kehendak pewawancara
B. Wawancara Lewat Telepon
Wawancara telepon (telephone interview) merupakan wawancara
yang dilakukan lewat telepon, wawancara ini biasa dilakukan jika
respondennya cukup banyak dan menyebar dan tidak dapat didatangi
satu persatu.
Kelebihan wawancara telepon adalah sebagai berikut:
1. Biaya yang lebih murah dibanding wawancara personal
2. Letak geografis responden dapat lebih luas
3. Hanya membutuhkan sedikit pewawancara
4. Mengurangi bias dari pewawancara
5. Waktu penyelesaian yang cepat
6. Akses yang lebih baik ke responden
7. Dapat menggunakan komputer untuk menelpon dengan nomor
telepon yang acak
Kelemahan wawancara telepon adalah sebagai berikut:

1. Tingkat respon lebih rendah dibandingkan dengan wawancara


personal
2. Biaya pulsa telepon mahal jika area menyebar secara geografis
3. Banyak nomor telepon yang tidak tercatat
4. Respon dapat tidak selesai jika sambungan telepon terputus di
tengah
5. Ilustrasi tidak dapat digunakan sewaktu wawancara
Eksperimen adalah suatu studi yang melibatkan keterlibatan
peneliti memanipulasi beberapa variable mengamati dan
mengeboservasi efeknya. Variabel ang dimanipulasi atau yang diberi
treatmen adalag variabel-variabel independen dan variabel yang diamati
efeknya adalah variabel dependen.
A. Perbedaan Eksperimen dengan Eksperimen-Kuasi
Eksperimen atau sering disebut eksperimen betulan berbeda
dengan eksperimen-kuasi, secara umum perbedaannya adalah seagai
berikut:
1. Eksperimen-betulan dilakukan dengan memanipulasi secara eksplisit
terhadap satu lebih variabel independen dan membagi subyek kedalam
grup eksperimen dan grup kontrol. Sebaliknya, untuk eksperimen-kuasi,
data yang digunakan adalah ex-post-facto yaitu data berasal dari
aktivitas atau kejadian yang sudah terjadi yang tidak diintervensi oleh
peneliti.
2. Untuk eksperimen betulan, metode randomisasi digunakan
untuk mengurangi bahkan menghilangkan pengaruh variabel
ekstrani. Sedangkan eksperimen kuasi menggunakan metode
pair-matching untuk memebentuk grup kontrol.

B. Randomisasi
Randomisasi digunakan untuk mengurangi bahkan
menghilangkan pengaruh variabel ekstrani. Randomisasi
melibatkan pemilihan subyek-subyek penelitian secara random
dari populasinya dan kemudian memberi subyek-subyek itu
dengan kondisi tertentu yang juga dilakukan secara random.
C. Pair-Matching
Pair-matching dilakukan dengan cara masing-masing item di
sampel eksperimen dipadankan dengan item di sampel kontrol dengan
karakteristik yang sama dengan yang berbeda hanya kategorinya.
D. Validitas Internal
Validitas Internal adalah pengukur seberapa benar atau valid
kausalitas terjadi, yaitu seberapa benar variasi di variabel dependen
diakibatkan oleh variasi dari variabel independennya. Ancaman terhadap
validitas internal eksperimen adalah:

Histori Maturasi pengujian instrumentasi

seleksi Regresi Mortaliti


E. Desain Eksperimen
Desain eksperimen menunjukkan bentuk dari
eksperimen yang akan dilakukan yang tujuannya utnuk
mendapatkan bentuk eksperimen yang diinginkan sesuai
dengan kondisi lingkungan yang ada. Terdapat 3 kelompok
desain eksperimen, yaitu:
1. Pre-experiments

One-group
One-shoot Static group
pretest-post-
case study comparison
test design
2. Eksperimen Betulan-Klasik
Pretest-post-
Post-test-only
test control
control group
group

3. Eksperimen-Betulan Ekstensi

Completely Latin
Randomized Factorial
randomized square
block design design
design design
F. Langkah-Langkah Eskperimen
Langkah-Langkah untuk melakukan eksperimen adalah
sebagai berikut:
1. Memilih variabel yang relevan
2. Menentukan tingkat treatment
3. Mengontrol lingkungan eksperimen
4. Memilih desain eksperimen yang sesuai
5. Memilih subyek
6. Melakukan uji-pilot
7. Merevisi eksperimen
8. Melakukan uji eksperimen
9. Mencatat hasil eksperimen
Survei adalah metode pengumpulan data primer dengan
memberikan pertanyaan kepada responden individu. Survei dapat
dikelompokkan kedalam:
1. Survei pos (mail survey) yaitu survei yang pertanyaannya
dikirim kepada responden melalui pos atau fax atau
pengiriman lainnya.
2. Survei dikirim lewat komputer (computer delivered survey) yaitu
survei yang pertenyaannya dikirim melalui internet.
3. Survei intersep (intercep survey) adalah memberikan
pertanyaan terhadap responden di tempat umum.
A, permasalahn Survei dan Cara Mengatasinya
Permasalahn utama dalam survei adalah pertanyaan yang
diajukan dan responden yang tidak mau memberikan responnya.
Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas survei adalah sebagai
berikut:
1. Peberitahuan awal
2. Isi dari survei
3. Tindak lanjut
B. Survei Dikirimkan Lewat Komputer
Alasan utama menggunakan komputer untuk melakukan
survey adalah biayanya yang murah karena menghemat biaya
pengiriman lewat pos atau ekspedisi. Selain itu juga dapat
mengakses subyek yang lebih luas, pertanyaan dikirim dengan
cepat dan hasil juga dapat diterima dengan cepat.

C. Teknik Pengumpulan Data Arsip


Pengumpulan data arsip dapat berupa data primer maupun data
sekunder. Untuk mendapatkan data primer, teknik pengumpulan
data analisis isi. Untuk mendapatkan data sekunder, teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik
pengumpulan data di basis data.

Anda mungkin juga menyukai