Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM PEMBELAJARAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB : PERINTAH DASAR LINUX


NAMA : MIFTAKHUL FITRIA NUGRAHENI
NIM : 215150709111001
TANGGAL : 01/03/2022
ASISTEN : MUHAMMAD RAZAN NADHIF

1.1 PENGANTAR DASAR LINUX

1.1.1 Dasar Teori

Linux memiliki banyak sekali varian atau biasa disebut dengan distro,
seperti Ubuntu, Fedora, CentOS, dan masih banyak yang lainnya. Dalam
praktikum kali ini kita menggunakan distro Ubuntu yang mana command atau
perintahnya dapat dikatakan user friendly jika dibandingkan distro yang
lainnya.

Perintah atau command ini di dalam Linux menjadi hal yang paling
utama di dalam menerjemahkan sebuah bahasa yang dikenal oleh manusia
untuk dimengerti dan dieksekusi oleh computer. Perintah inilah yang nantinya
akan menampilkan sebuah keluaran dari masukan yang diberikan oleh seorang
user atau pengguna. Perintah ini bisa digunakan untuk menampilkan direktori
sebuah file, memonitoring status jaringan komputer, dan bahkan sampai
melakukan proses untuk mengamankan sebuah sistem. Ketiga contoh
penggunaan perintah tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan
administrasi pada sistem.

Dalam hal untuk menuliskan perintah ini, maka user dapat menggunakan
perkakas berbasiskan desktop Graphical User Interface (GUI) yang terdapat
tampilan grafisnya dalam software Terminal atau berbasiskan server Command
Line Interface (CLI) yang langsung ditampilkan dalam bentuk susunan teks
saja. Jadi, antara menggunakan GUI atau CLI sama saja perintahnya, yang
membedakan dari segi jenis tampilannya.

Penulisan perintah ini tentunya terdapat dalam sebuah program yang


menghubungkan antara user dengan sistem operasi dalam hal ini kernel yang
disebut sebagai shell. Pada umumnya shell menyediakan prompt sebagai user
interface, yaitu tempat dimana user memasukkan perintah-perintah yang
diberikan baik berupa perintah internal shell atau perintah eksekusi sebagai
sebuah file program. Berikut ada beberapa shell yang terdapat di Linux dengan
berbagai fitur yang disediakan:
a. Bourne Shell (sh)
Shell ini merupakan shell standar Unix yang dibuat oleh Stephen Bourne
dengan menggunakan bahasa pemrograman Algol. Sh memiliki fitur
seperti sederhana dan cepat aksesnya. Kelemahannya adalah kurang
interaktif perintahnya yang menjadikan tidak ada history, aliasing, dan
job control-nya. Prompt pada sh ini menggunakan $ (dollar).

b. C Shell (csh)
Csh ini dibuat oleh Bill Joy dengan menggunakan bahasa C. Csh ini
memiliki fitur yang lebih lengkap dibandingkan dengan sh. Fitur tersebut
seperti command-line history, aliasing, built-in arithmetic, filename
completion, dan job control. Kelemahan yang dimiliki oleh csh ini adalah
aksesnya lambat jika digunakan pada mesin dengan spesifikasi kecil
karena memang dirancang untuk mesin dengan spesifikasi besar dan
memiliki banyak fitur. Prompt pada csh ini menggunakan % (persen).

c. Korn Shell (ksh)


Ksh ini merupakan pengembangan dari sh yang dibuat oleh David Korn.
Ksh ini memiliki fitur seperti editable history, aliasing, functions, regular
expression wildcards, built-in arithmetic, coprocessing, job control, dan
special debugging. Prompt pada ksh ini menggunakan $ (dollar).

d. Bourne Again Shell (bash)


Bash ini merupakan default shell Linux yang merupakan pengembangan
dari bourne shell yang dibuat oleh Brian Fox. Bash ini sudah dilengkapi
dengan berbagai kelebihan yang tidak terdapat pada versi sebelumnya.
Bash memiliki fitur seperti interactive, dapat membuat shortcut, dapat
memberikan warna pada teksnya, dll. Prompt pada bash ini menggunakan
$ (dollar).

1.1.2 Percobaan
1. Buka mode CLI pada laptop Anda terlebih dahulu dengan masuk ke tty1
melalui shortcut Ctrl+Alt+F1.Jika pada mode GUI, buka pada software
Terminal Anda.
Jawaban :

Perintah Ctrl+Alt+F1 digunakan untuk mengubah dari mode GUI ke


CLI.
2. Masuk ke sistem user Anda dengan memasukkan username dan password.
Jawaban :

Masuk ke sistem dengan memasukkan username dan password yang telah


didaftarkan pada saat proses instalasi

3. Kemudian kembali lagi ke Terminal mode GUI untuk menyelesaikan


semua praktikum selanjutnya melalui shotcut Ctrl+Alt+F7.
Lakukan akses ke shell jenis sh (jika belum terinstall, lakukan instalasi
dengan perintah sudo apt-get install sh). Kemudian masuk ke
/home/[NAMA_USER_ANDA]. Setelah itu tampilkan semua isi direktori
tersebut dengan perintah ls –la.
Jawaban :
Perintah Ctrl+Alt+F7 digunakan untuk merngubah dari mode GUI ke
CLI.

Get install

Melakukan instalasi ke shell jenis sh dengan menggunakan perintah sudo


apt-get install sh.
Melakukan akses ke shell sh. Shell sh menggunakan $ (dollar). Perintah
ls –la digunakan untuk mengetahui detail file yang berada didalam
direktori.

4. Lakukan akses ke shell jenis csh (jika belum terinstall, lakukan instalasi
dengan perintah sudo apt-get install csh). Kemudian masuk ke
direktori /home/[NAMA_USER_ANDA]. Setelah itu tampilkan semua isi
direktori tersebut dengan perintah ls –la.
Jawaban :

Melakukan instalasi ke shell jenis csh dengan menggunakan perintah sudo


apt-get install csh.
Melakukan akses ke shell csh. Shell csh menggunakan % (persen).
Perintah ls –la digunakan untuk mengetahui detail file yang berada
didalam direktori.

5. Lakukan akses ke shell jenis ksh (jika belum terinstall, lakukan instalasi
dengan perintah sudo apt-get install ksh). Kemudian masuk ke
direktori /home/[NAMA_USER_ANDA]. Setelah itu tampilkan semua isi
direktori tersebut dengan perintah ls –la.
Jawaban :

Melakukan instalasi ke shell jenis ksh dengan menggunakan perintah


sudo apt-get install ksh.
Melakukan akses ke shell ksh. Shell ksh menggunakan $ (dollar) karena
shell ksh adalah pengembangan dari shell sh. Perintah ls –la digunakan
untuk mengetahui detail file yang berada didalam direktori.

6. Lakukan akses ke shell jenis bash (jika belum terinstall, lakukan instalasi
dengan perintah sudo apt-get install bash). Kemudian masuk ke
direktori /home/[NAMA_USER_ANDA]. Setelah itu tampilkan semua isi
direktori tersebut dengan perintah ls –la.
Jawaban :

Melakukan instalasi ke shell jenis bash dengan menggunakan perintah


sudo apt-get install bash. Shell bash merupakan default shell
Linux.
Melakukan akses ke shell bash. Shell bash menggunakan $ (dollar) sama
seperti shell sh dan shell ksh karena shell bash merupakan pengembangan
dari bourne shell yang dibuat oleh Brian Fox. Perintah ls –la digunakan
untuk mengetahui detail file yang berada didalam direktori. Shell bash
memiliki fitur interactive, dapat memberikan warna pada teksnya, dll.

1.1.3 Pertanyaan
1. Bagaimana tampilan pada nomor 2 pada sub bab 1.1.2 di atas? Jelaskan!
Jawaban :

Menampilkan form login, dimana kita harus memasukkan username dan


password yang telah didaftarkan pada saat proses instalasi agar dapat
masuk ke sistem.

2. Untuk setiap nomor dari 3 – 6 pada sub bab 1.1.2 di atas, ditanyakan:
a. Bagaimana tampilan untuk tiap shell tersebut ketika pertama kali
mengaksesnya? Informasi apa saja yang dapat Anda simpulkan?
Jawaban :
Bourne Shell (sh)

C Shell (csh)

Korn Shell (ksh)

Bourne Again Shell (bash)

Perbedaan tampilan pada setiap shell terletak pada symbol prompt


pada masing-masing shell. Untuk shell sh $ (dollar), shell csh %
(persen), shell ksh $ (dollar), dan shell bash $ (dollar). Shell ksh
menggunakan $ (dollar) karena shell ksh adalah pengembangan dari
shell sh. Sedangkan shell bash menggunakan $ (dollar) sama seperti
shell sh dan shell ksh karena shell bash merupakan pengembangan dari
bourne shell yang dibuat oleh Brian Fox.

b. Bagaimana tampilan semua isi direktori user Anda ketika


diaplikasikan pada tiap shell tersebut jika dihubungkan dengan dasar
teori di sub bab 1.1.1? Informasi apa saja yang dapat Anda
simpulkan?
Jawaban :
Bourne Shell (sh)
C Shell (csh)
Korn Shell (ksh)

Bourne Again Shell (bash)

Tampilan saat shell sh, csh, ksh, dan bash dihasilkan informasi yang
sama mulai dari direktori atau link, hak akses user, tanggal pembuatan,
dan nama file atau direktori. Yang berbeda hanya pada saat shell bash
memiliki fitur yang lebih interactive, dapat memberikan warna pada
teks yang ditampilkan.
1.2 PERINTAH DASAR LINUX

1.2.1 Dasar Teori


Linux memiliki berbagai macam perintah yang dapat dijadikan sebagai
pengelolaan sebuah sistem. Perintah-perintah tersebut dapat dimulai dari masuk
ke sistem, membuat file, menghapus file, melihat proses yang berjalan, dan
berbagai jenis pekerjaan administrative lainnya.
Jenis-jenis kegunaan perintah dasar tersebut seperti:
a. Sudo
Sudo merupakan singkatan dari SuperUserDo yang merupakan perintah
paling penting dalam Linux karena ketika user meminta persetujuan
atau permisi terlebih dahulu ke akses root (user tertinggi). Ada 2 model
user, yaitu root dan standar user (seperti joni, adi, dll).

b. Man
Perintah man digunakan untuk membantu user dalam memahami sebuah
perintah dalam bentuk manual atau diistilahkan seperti buku panduan.

c. Uname
Perintah ini digunakan untuk melihat jenis mesin kernel dari sistem
operasi yang digunakan.

d. Uptime
Perintah ini digunakan untuk menampilkan berapa lama sistem telah
berjalan sejak boot yang terakhir.

e. Ls
Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi dari direktori.

f. Mkdir
Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah direktori baru.

g. Touch
Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah file baru.

h. Nano
Perintah ini digunakan untuk editor pada teks dalam file.

i. Cp
Perintah ini digunakan untuk melakukan salinan pada sebuah file.
j. Mv
Perintah ini digunakan untuk melakukan pemindahan file atau rename
file.

k. Rm
Perintah ini digunakan untuk menghapus sebuah file.

l. Grep
Perintah ini digunakan untuk mencari atau mencuplik string atau kata
pada suatu file di sembarang direktori atau di sistem.

m. History
Perintah ini digunakan untuk melihat perintah apa saja yang pernah
diketik sebelumnya.

1.2.2 Percobaan
Dari poin a – l pada sub bab 1.2.1 di atas, maka berikut ini adalah perintah
yang bisa digunakan, yaitu:
a. Sudo
Untuk login sebagai root, maka ketikkan perintah berikut :
$ sudo [user]
$ sudo su
Jawaban :

Perintah sudo su digunakan untuk mengakses root.

b. Man
Untuk melihat panduan dari sebuah perintah, maka ketikkan perintah
berikut :
$ man [perintah]
$ man ls
Jawaban :
Perintah man ls digunakan untuk menampilkan perintah dalam bentuk
manual atau seperti buku pedoman pada linux.

c. Uname
Untuk melihat semua informasi pada sistem, maka ketikkan perintah
berikut:
$ uname [options]
$ uname –a

Option yang bisa ditambahkan dari perintah di atas yaitu:

OPTION FUNGSI

-a, -all menampilkan semua informasi

-m, -machine menampilkan tipe mesin/perangkat keras

-n, -nodename menampilkan hostname

-r, -release menampilkan rilis dari kernel sistem operasi

-s, -o menampilkan nama sistem operasi

-p, --processor menampilkan tipe prosesor


-v menampilkan versi sistem operasi

Jawaban :

Perintah uname –a digunakan melihat informasi pada sistem, termasuk


melihat jenis mesin kernel yang digunakan.

d. Uptime
Untuk melihat kapan sistem kita standby atau available, maka ketikkan
perintah berikut:
$ uptime [options]
$ uptime –s
Jawaban :

Perintah uptime –s digunakan melihat waktu sistem kita standby atau


available dengan format yyyy-mm-dd hh:mm:ss (tahun-bulan-tanggal
jam:menit:detik).

e. Ls
Untuk melihat isi
direktori, maka masuklah ke direktori
/home/[NAMA_USER_ANDA] terlebih dahulu, lalu ketikkan perintah
berikut:
$ ls –la
Jawaban :
Perintah ls –la digunakan untuk melihat isi direktori.

f. Mkdir
Untuk membuat sebuah direktori tertentu, maka masuklah ke direktori
/home/[NAMA_USER_ANDA] terlebih dahulu, lalu ketikkan perintah
berikut:
$ mkdir [nama_direktori]
$ mkdir AdSis
$ mkdir AdSis_Copy
Jawaban :

Perintah mkdir [nama_direktori] digunakan untuk membuat


sebuah direktori atau folder baru di Linux. Pada kasus ini dibuat
direktori baru dengan nama AdSis dan AdSis_Copy.

g. Touch
Untuk membuat salah satu file, maka masuklah ke direktori
/home/[NAMA_USER_ANDA]/AdSis terlebih dahulu seperti yang
telah dibuat di poin f di atas, lalu ketikkan perintah berikut:
$ touch [nama_file]
$ touch AdSis.txt
Jawaban :

Perintah touch [nama_file] digunakan untuk membuat file. Pada


kasus ini dibuat file dengan nama AdSis dengan ekstensi .txt

h. Nano
Untuk mengedit atau menulis teks dari sebuah file, maka masuklah ke
direktori /home/[NAMA_USER_ANDA]/AdSis terlebih dahulu
kemudian file Adsis.txt diisi tulisan seperti berikut:
$ nano [nama_file]
$ nano AdSis.txt
Edit atau isi kontennya seperti ini:
Halooo.
Saya sedang mengikuti praktikum Administrasi
Sistem. Semangat untuk mengikutinya.
Jawaban :

Perintah nano [nama_file] digunakan untuk mengedit atau menulis


teks dari sebuah file. Pada kasus ini ditambahkan teks pada file AdSis.

i. Cp
Untuk membuat salinan sebuah file, maka masuklah ke direktori
/home/[NAMA_USER_ANDA]/AdSis terlebih dahulu, kemudian salin

file Adsis.txt yang telah dibuat di dalam direktori tersebut ke direktori


/home/[NAMA_USER_ANDA]/AdSis Copy
$ cp /[direktori]/[file_yg_disalin]
/[direktori_tujuan]
Jawaban :

Perintah cp digunakan untuk membuat salinan dari sebuah file. Pada


kasus ini dibuat salinan pada file AdSis.txt dari folder AdSis, disalin ke
folder AdSis_Copy.

j. Mv
Untuk menamai kembali dengan nama yang berbeda (rename) pada file
yang sudah dilakukan pada poin h di atas, maka ubahlah nama file
Adsis.txt menjadi AdsisBackup.txt pada direktori yang sama.
$mv /[direktori]/[nama_file_lama]
/[direktori]/[nama_file_baru]
Jawaban :

Perintah mv digunakan untuk melakukan rename pada file. Pada kasus


ini yaitu di folder AdSis_Copy, dilakukan rename pada file AdSis.txt
direname menjadi AdSisBackup.txt
k. Rm
Untuk menghapus file, maka lakukan penghapusan file AdsisBackup.txt
yang telah dibuat tadi pada direktori tersebut.
$ rm /[direktori]/[nama_file_yg_dihapus]
Jawaban :

Perintah rm /[direktori]/[nama_file_yg_dihapus] digunakan


untuk menghapus file. Pada kasus ini dilakukan penghapusan file
AdSisBackup.txt

l. Grep
Untuk mencuplik string atau kata pada sebuah file, maka masuklah ke
direktori /home/[NAMA_USER_ANDA]/AdSis terlebih dahulu,
kemudian lakukan pencuplikan kata “Sistem” pada file Adsis.txt.
$ grep –i “[kata_yg_dicuplik]” [nama_file]
Jawaban :

Perintah grep –i “[kata_yg_dicuplik]” [nama_file]


digunakan mencuplik kata dari sebuah file. Pada kasus ini mencuplik
kata “Administrasi” pada file AdSis.txt

m. History
Untuk melihat berbagai perintah yang pernah dikerjakan sebelumnya
seperti pada poin a - l, maka ketikkan:
$ history
Jawaban :
Perintah history digunakan untuk melihat riwayat perintah yang
pernah dikerjakan sebelumnya.

1.2.3 Pertanyaan
1. Tampilkan gambar pada poin c sub bab 1.2.2 di atas. Jelaskan informasi
yang didapat pada tampilan gambar tersebut.
Jawaban :

Perintah uname –a digunakan melihat informasi pada sistem, mulai dari


jenis sistem operasi, tipe mesin, hostname, versi sistem operasi, rilis
kernel, dan processor.

2. Pada poin d sub bab 1.2.2 di atas, bagaimana tampilan untuk perintah
uptime –p dan uptime –s? Jelaskan informasi detil keduanya!
Jawaban :

Perintah uptime –p digunakan untuk melihat berapa waktu pemakaian


dimulai pada saat sistem operasi dinyalakan.
Perintah uptime –s digunakan melihat waktu kapan sistem kita standby
atau available dengan format yyyy-mm-dd hh:mm:ss (tahun-bulan-tanggal
jam:menit:detik).

3. Pada poin e sub bab 1.2.2 di atas, bagaimana tampilannya? Jelaskan


maksud dari hasil tampilan yang paling kiri!
Jawaban :
Perintah ls –la digunakan untuk melihat isi direktori. Penjelasan
tampilan dimulai dari paling kiri adalah izin file, jumlah tautan, nama
pemilik, kelompok pemilik, ukuran file, waktu modifikasi terakhir, dan
nama file atau direktori.

4. Pada poin f – l sub bab 1.2.2 di atas, tulis ulang, jelaskan, dan screenshot
beserta hasil perintahnya!
Jawaban :
Mkdir
Perintah mkdir AdSis dan mkdir AdSis_Copy digunakan untuk
membuat sebuah direktori atau folder baru di Linux dengan nama AdSis
dan AdSis_Copy. Sedangkan perintah ls digunakan untuk melihat daftar
folder yang aktif.

Touch
Perintah touch AdSis.txt digunakan untuk membuat file dengan nama
AdSis dengan ekstensi .txt. Sedangkan perintah ls digunakan untuk
melihat daftar folder yang aktif.
Nano
Perintah nano AdSis.txt digunakan untuk mengedit atau menulis teks
dari sebuah file AdSis menggunakan program editor text nano.

Cp
Perintah cp /home/miftakhulfitria/AdSis/AdSis.txt
/home/miftakhulfitria/AdSis_Copy digunakan untuk membuat
salinan dari file AdSis.txt dari folder AdSis, disalin ke folder
AdSis_Copy.

Mv
Perintah mv AdSis.txt AdSisBackup.txt digunakan untuk
melakukan rename. Pada folder AdSis_Copy, dilakukan rename pada file
AdSis.txt direname menjadi AdSisBackup.txt

Rm
Perintah rm AdSisBackup.txt digunakan untuk menghapus file
AdSisBackup.txt

Grep
Perintah grep –i “Administrasi” AdSis.txt digunakan
mencuplik kata “Administrasi” dari file AdSis.txt
5. Pada poin j sub bab 1.2.2 di atas, bagaimana perintah ketika melakukan
pemindahan file ke direktori yang lain (cut)? Tampilkan gambarnya!
Jawaban :
Perintah ketika melakukan pemindahan file ke direktori yang lain (cut)
dengan perintah mv dengan syntax :
$mv /[direktori]/[nama_file_lama]
/[direktori]/[nama_file_baru]

Contoh cara melakuka pemindahan file ke direktori lain

Pada folder AdSis_Copy, dilakukan rename pada file AdSis.txt


direname menjadi AdSisBackup.txt

6. Apa yang dapat Anda simpulkan dari semua percobaan bab 1 ini mulai
dari awal sampai akhir?
Jawaban :
Linux merupakan sebuah sistem operasi yang stabil, ringan, dan
bersifat open source. Dalam penggunaan Linux, terdapat perintah dasar
yang dapat mempermudah ketika menggunakan Linux. Perintah ini
nantinya akan menampilkan sebuah output dari input yang dimasukkan
oleh pengguna. Perintah pada Linux merupakan salah satu bentuk kegiatan
administrasi pada sistem yang dijadikan pengelolaan sebuah sistem.
Perintah-perintah tersebut dimulai dari masuk ke sistem, membuat file,
melihat proses berjalan, menghapus file, dan sebagainya. Perintah pada
Linux digunakan untuk memonitoring status jaringan komputer,
menampilkan direktori pada sebuah file, proses mengamankan sistem, dan
berbagai kegunaan lainnya.
Ketika menuliskan perintah pada Linux, maka pengguna
menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau Command Line
Interface (CLI). Perbedaan GUI dan CLI hanya pada tampilannya saja.
Setelah itu, untuk dapat menjalankan perintah Linux maka dibutuhkan
sebuah Shell. Shell nantinya menghubungkan antara pengguna dan sistem
operasi. Secara umum, Shell menyediakan prompt untuk tempat pengguna
memasukkan perintah-perintah internal shell atau perintah eksekusi
sebagai sebuah file program. Pengguna mengetikkan perintah pada shell,
lalu shell akan membacanya, kemudian shell memeprosesnya dan hasil
proses akan ditampilkan ke device untuk diolah atau dijalankan pengguna
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai