Anda di halaman 1dari 13

IBADAH SABDA

HARI MINGGU BIASA XXII TAHUN C


MINGGU, 28 AGUSTUS 2022
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini, kita merayakan Hari Minggu yang
Keduapuluh Dua dalam Masa Biasa. Bacaan-
bacaan suci mengajak kita untuk melakukan
perbuatan baik yang mencerminkan hidup sebagai
anak-anak Allah. Pada bacaan pertama, penulis
kitab Sirakh mengajak kita semua untuk berlaku
sopan dan menghargai sesama. Kerendahan hati
adalah kunci dari sikap sopan ini.
Dalam bacaan kedua, kita diajak untuk datang ke
Sion menemui Yesus, Juru Selamat kita. Ajakan ini
dapat kita wujudkan dengan mendekatkan diri
kepada Tuhan dalam hidup kita.
Pada bacaan Injil, kita akan mendengarkan
perumpamaan tentang perjamuan. Yang hadir
dalam perjamuan biasanya adalah orang-orang elit,
tetapi dalam perumpamaan ini, yang diundang
adalah juga orang-orang kecil. Yesus meminta agar
kita tidak melupakan mereka yang terpinggirkan,
yang miskin, atau yang tidak diperhitungkan dalam
kehidupan kita. Mari kita siapkan batin kita untuk
merayakan peristiwa keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Tuhan, kami berterimakasih karena kami tetap
dilindungi dan diberkati oleh Dikau, Penguasa
kehidupan kami. Semoga kami pun saling
memperhatikan satu sama lain, agar kami hidup
berdampingan dalam suasana damai dan penuh
kerukunan.
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Sir. 3:17-18,20,28-29)
L : Bacaan dari Kitab Sirakh.
Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, ya anakku,
maka engkau akan lebih disayangi dari pada orang
yang ramah-tamah. Makin besar engkau, makin
patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat
karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekua-
saan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati.
Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong,
sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam
dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan
telinga pendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 68:11b)
Dalam kebaikan-Mu, ya Allah,
Engkau memenuhi keperluan orang yang tertindas.

Mzm. 68:4-5ac,6-7ab,10-11
Orang-orang benar bersukacita,
mereka beria-ria di hadapan Allah,
bergembira dan bersukacita.
Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya!
Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!
(Refren)

Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda,


itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
Allah memberi tempat tinggal
kepada orang-orang sebatang kara,
Ia mengeluarkan orang-orang tahanan,
sehingga mereka bahagia.
(Refren)

Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah;


Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang,
sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana;
dalam kebaikan-Mu
Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Ibr. 12:18-19,22-24a)
L : Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani.
Saudara-saudari, kamu tidak datang kepada
gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-
nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin
badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara
yang membuat mereka yang mendengarnya
memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada
mereka,
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada
beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang
namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang
menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh
orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA/BAIT PENGANTAR INJIL (Mat. 11:29ab)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, *
dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 14:1,7-14)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Lukas.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah
seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk
makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati
Dia dengan saksama.
Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha
menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia
mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta
perkawinan, janganlah duduk di tempat
kehormatan, sebab mungkin orang itu telah
mengundang seorang yang lebih terhormat dari
padamu, supaya orang itu, yang mengundang
engkau dan dia, jangan datang dan berkata
kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu
engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat
yang paling rendah.
Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di
tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah
akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat,
silakan duduk di depan. Dan dengan demikian
engkau akan menerima hormat di depan mata
semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Dan Yesus berkata juga kepada orang yang
mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan
perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah
engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau
saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau
tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka
akan membalasnya dengan mengundang engkau
pula dan dengan demikian engkau mendapat
balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan
perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-
orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang
buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka
tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya
kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya
pada hari kebangkitan orang-orang benar."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Kita baru saja mendengarkan perumpamaan dan
nasihat dari Yesus untuk kita semua. Yesus
memanfaatkan momen perjamuan untuk mengajarkan
satu dua hal yang penting bagi persatuan dan
kebersamaan seluruh umat manusia. Kedua hal itu
adalah kerendahan hati dan saling memperhatikan.
Pertama, kerendahan hati. Yesus menyatakan bahwa
kalau datang ke pesta, biarkanlah tuan pesta yang
mengantar kita ke bagian depan. Jika tidak, kita
memilih untuk duduk pada bagian belakang untuk
menunjukkan kerendahan hati kita. Inilah sikap yang
mesti dilatih dan dihidupi oleh setiap orang.
Yang Yesus maksudkan sebenarnya dengan sikap
seperti itu adalah sikap kerendahan hati. Kerendahan
hati akan mempersatukan seseorang dengan
sesamanya. Ia sendiri akan dihargai. Ia tidak memiliki
beban dalam hidupnya karena ia merasa sebagai orang
yang biasa dan bisa melakukan kesalahan. Sebaliknya,
orang sombong akan dijauhi oleh orang lain. Ia
merendahkan orang lain dan karenanya kehadirannya
tidak diharapkan. Kita diajak oleh Yesus untuk bersikap
rendah hati dengan tujuan agar semua orang bisa
bersatu dan saling mendukung demi kebaikan
bersama.
Kedua, saling memperhatikan. Yesus juga menegaskan
bahwa dalam sebuah perjamuan besar, mereka harus
juga mengundang orang-orang kecil, miskin, cacat,
lumpuh, dan semua yang berkekurangan. Selain
mereka diberi makan, mereka juga akan diangkat
harkat dan martabat mereka. Mereka dihargai sebagai
manusia.
Kata-kata Yesus ini mesti dimengerti dalam konteks
keinginan Yesus agar kita semua bersatu. Perjamuan
adalah simbol dari kebersamaan. Kita tidak bisa
merayakan kegembiraan ketika ada sesama kita yang
susah. Mereka juga harus dilibatkan dalam
kegembiraan dan komunitas kita. Mari kita saling
memperhatikan tetangga kita, teman-teman kita,
semua mereka yang susah, agar mereka tidak merasa
terasing, tetapi merasa sedang berada dalam
perjamuan bersama Tuhan. Kita semua adalah saudara
dalam Tuhan. Mari kita saling memperhatikan dan
saling menolong. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, orang miskin, timpang
dan buta, semuanya diundang ke perjamuan Tuhan.
Mengingat hal itu, beranilah kita dengan rendah hati
memanjatkan doa kepada Bapa di surga.
P : Bagi para pelayan Gereja. Semoga para pelayan
Gereja selalu mendapat bimbingan Tuhan, agar
mereka tetap setia mengikuti Yesus Kristus yang
dengan lemah-lembut dan rendah hati melayani
umat-Nya. Marilah kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga para
pemimpin bangsa senantiasa diterangi rahmat
Tuhan, sehingga mereka lebih bijaksana dalam
mengambil tindakan. Hindarkanlah mereka dari
sikap dan tindakan untuk mencari kepopuleran
dirinya sendiri. Sebaliknya semoga mereka berjuang
hanya demi keadilan, kedamaian dan kesejahte-
raan umum. Marilah kita mohon….
P : Bagi semua orang yang berkarya merawat orang
sakit dan jompo. Semoga mereka diberkati Tuhan,
dengan kesehatan dan semangat pengabdian yang
ikhlas sehingga mampu mendampingi orang sakit
dan jompo dengan kesabaran dan penuh perhatian.
Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita berusaha
membangun saling pengertian dan kerja sama
terutama dalam mengemban tugas-tugas
pelayanan bagi orang-orang miskin dan sederhana.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahakuasa, Engkau menghendaki
Putra-Mu melayani kami dan mengajak kami untuk
melaksanakan tugas yang sama. Semoga Engkau
mendampingi kami dan melengkapi kami dalam
segala yang diperlukan untuk karya pelayanan dan
amal kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan
kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, terdorong oleh cinta
kebapaan-Nya, Allah telah mengangkat kita menjadi
putra-putri-Nya. Maka marilah kita memuji Dia
dengan berseru:
Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Ya Allah, Ketika menciptakan segala sesuatu,
Engkau telah membentuk manusia menurut citra-
Mu sendiri. Tetapi gambaran-Mu itu menjadi kabur,
karena kami jatuh dalam dosa. Maka Engkau
mengutus Yesus, Putra-Mu yang tunggal, untuk
menjadikan kami Kembali secitra dengan Engkau.
Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Putra-Mu Yesus itu telah menjadi manusia seperti
kami, supaya kami, manusia, menjadi putra dan
putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Roh Kudus, yang adalah Roh Yesus, Putra-Mu,
Kaucurahkan ke dalam hati kami, dan dengan
demikian kami Engkau angkat menjadi anak-anak
dalam keluarga-Mu sendiri, sehingga dalam Roh
Kudus itu kami boleh menyebut Engkau: Bapa.
Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Dalam bimbingan Roh Kudus itu, kami semakin
mengerti akan kerajaan-Mu, sebagaimana
diwartakan dan dihidupi oleh Yesus, Putra-Mu,
sehingga kami pun dimampukan mewartakan-Nya
bagi sesama. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Oleh sebab itu, ya Bapa, bersama seluruh umat
beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus
Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat]
dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat],
kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Biasa.

20. MENDOAKAN MAZMUR 148


Haleluya!
Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia,
hai segala tentara-Nya!

Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,


pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit,
hai air yang di atas langit!

Baiklah semuanya memuji nama TUHAN,


sebab Dia memberi perintah,
maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya
untuk seterusnya dan selamanya,
dan memberi ketetapan yang tidak dapat
dilanggar.

Pujilah TUHAN di bumi,


hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;
hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai
yang melakukan firman-Nya;

hai gunung-gunung dan segala bukit, pohon buah-


buahan dan segala pohon aras:
hai binatang-binatang liar dan segala hewan,
binatang melata dan burung-burung yang
bersayap;

hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,


pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
hai teruna dan anak-anak dara,
orang tua dan orang muda!

Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN,


sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur,
keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.

Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya,


menjadi puji-pujian bagi semua orang
yang dikasihi-Nya,
bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh


Kudus,
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin.
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus meminta kita untuk saling
memperhatikan satu sama lain dalam kehidupan
kita, terutama yang menderita dan yang
membutuhkan uluran tangan kita semua. Kita
wujudkan Kerajaan Allah itu di dalam lingkungan
kita, sehingga tidak ada orang yang merasa sebagai
orang asing di tengah-tengah kita. Mari kita saling
membantu.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami telah Engkau undang dalam
perjamuan Sabda ini. Kami telah dikuatkan oleh
Sabda-Mu, dan kami mohon, semoga kami
dimampukan untuk saling berbagi Sabda-Mu di
dalam kehidupan kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 24 Agustus 2022


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai