Anda di halaman 1dari 16

Proklamasi

Kemerdekaan
Indonesia
Pernyataan kemerdekaan Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat , 17 Agust us 1945 t ahun
Masehi, at au t anggal 17 Agust us 2605 menurut t ahun Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno
dengan didampingi oleh Mohammad Hat t a di sebuah rumah hibah dari Faradj Mart ak di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56, Jakart a Pusat .[1] Proklamasi t ersebut menandai dimulainya
perlawanan diplomat ik dan bersenjat a dari Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang
melawan pasukan Belanda dan warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui
kemerdekaan Indonesia pada t ahun 1949.[2]
Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diketik oleh Sayuti Melik
dan telah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta

Rumah Proklamasi lengkap dengan Tugu Proklamasi sekitar tahun 1950-1960 di Jalan Pegangsaan Timur
(sekarang Jalan Proklamasi). Kedua bangunan tersebut kini telah hancur.

Pada t ahun 2005, Belanda menyat akan bahwa mereka t elah memut uskan unt uk menerima
secara de facto t anggal 17 Agust us 1945 sebagai t anggal kemerdekaan Indonesia.[3] Namun,
pada t anggal 14 Sept ember 2011, pengadilan Belanda memut uskan dalam kasus pembant aian
Rawagede bahwa Belanda bert anggung jawab karena memiliki t ugas unt uk mempert ahankan
penduduknya, yang juga mengindikasikan bahwa daerah t ersebut adalah bagian dari Hindia
Timur Belanda, bert ent angan dengan klaim Indonesia at as 17 Agust us 1945 sebagai t anggal
kemerdekaannya.[4] Dalam sebuah wawancara t ahun 2013, sejarawan Indonesia Sukot jo,
memint a pemerint ah Belanda unt uk secara resmi mengakui t anggal kemerdekaan pada 17
Agust us 1945.[5] Perserikat an Bangsa-Bangsa mengakui t anggal 27 Desember 1949 sebagai
t anggal kemerdekaan Indonesia.[6]

Naskah Proklamasi dit andat angani oleh Sukarno (yang menuliskan namanya sebagai "Soekarno"
menggunakan ortografi Belanda) dan Mohammad Hat t a,[7] yang kemudian dit unjuk sebagai
presiden dan wakil presiden bert urut -t urut sehari set elah proklamasi dibacakan.[8][9]

Hari Kemerdekaan dijadikan sebagai hari libur nasional melalui keput usan pemerint ah yang
dikeluarkan pada 18 Juni 1946.[10]

Latar belakang
Pada t anggal 6 Agust us 1945 sebuah bom atom dijat uhkan di at as kot a Hiroshima Jepang oleh
Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat t ent ara Jepang di seluruh dunia.
Sehari kemudian, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (disingkat BPUPK;
独立準備調査会, Dokuritsu Junbi Chōsa-kai), bergant i nama menjadi Panit ia Persiapan
Jepang:
Kemerdekaan Indonesia (disingkat PPKI; Jepang: 独立準備委員会, Dokuritsu Junbi Iin-kai),
unt uk lebih menegaskan keinginan dan t ujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada t anggal
9 Agust us 1945, bom atom kedua dijat uhkan di at as Nagasaki, yang menyebabkan Jepang
menyerah kepada Amerika Serikat dan sekut unya. Momen ini pun dimanfaat kan oleh Indonesia
unt uk memproklamasikan kemerdekaannya.[11]

Soekarno dan Hat t a selaku pimpinan PPKI sert a Radjiman Wedyodiningrat sebagai mant an
ket ua BPUPKI dit erbangkan ke Dalat , 250 km di sebelah t imur laut Saigon, Viet nam, unt uk
bert emu Marsekal Hisaichi Terauchi, pimpinan t ert inggi Jepang di Asia Tenggara dan put ra
mant an Perdana Ment eri Terauchi Masat ake. Mereka bert iga dikabarkan bahwa pasukan
Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.[12]
Sement ara it u di Indonesia, pada t anggal 10 Agust us 1945, Sut an Syahrir t elah mendengar
berit a lewat radio bahwa Jepang t elah menyerah kepada Sekut u. Para pejuang bawah t anah
bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan menolak bent uk kemerdekaan
yang diberikan sebagai hadiah Jepang.[13]

Pada t anggal 12 Agust us 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat , Viet nam,
mengat akan kepada Soekarno, Hat t a, dan Radjiman bahwa pemerint ah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan
dalam beberapa hari, berdasarkan t im PPKI.[11][14] Meskipun demikian, Terauchi menginginkan
proklamasi diadakan pada 24 Agust us 1945.[15] Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hat t a, dan
Radjiman kembali ke t anah air dari Dalat , Sut an Syahrir mendesak agar Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pert emuan di Dalat sebagai t ipu
muslihat Jepang, karena Jepang t elah menyerah kepada Sekut u dan demi menghindari
perpecahan dalam kubu nasionalis, ant ara yang ant i dan pro Jepang.[16] Hat t a mencerit akan
kepada Syahrir t ent ang hasil pert emuan di Dalat .[17] Soekarno belum yakin bahwa Jepang
memang t elah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat it u dapat menimbulkan
pert umpahan darah yang besar, dan dapat berakibat fat al jika para pejuang Indonesia belum
siap. Soekarno mengingat kan Hat t a bahwa Syahrir t idak berhak memproklamasikan
kemerdekaan karena it u adalah hak PPKI. Sement ara it u Syahrir menganggap PPKI adalah
badan buat an Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari
Jepang.[11][18]
Komandan Jepang mendengarkan ketentuan penyerahan diri

Pada t anggal 14 Agust us 1945 Jepang secara resmi menyerah kepada Sekut u di kapal USS
Missouri.[19] Tent ara dan Angkat an Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang
berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sut an Sjahrir, Wikana,
Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Set elah mendengar desas-
desus Jepang bakal bert ekuk lut ut , golongan muda mendesak golongan t ua unt uk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan t ua t idak ingin t erburu-buru.
Mereka t idak menginginkan t erjadinya pert umpahan darah pada saat proklamasi. Konsult asi pun
dilakukan dalam bent uk rapat PPKI. Golongan muda t idak menyet ujui rapat it u, mengingat
PPKI adalah sebuah badan yang dibent uk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan
at as usaha bangsa kit a sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hat t a mendat angi penguasa milit er Jepang (Gunsei) unt uk memperoleh
konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Namun, kantor t ersebut kosong.

Soekarno dan Hat t a bersama Achmad Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana
Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Ut ara (rumah Maeda di Jalan Imam Bonjol 1). Maeda
menyambut kedat angan mereka dengan ucapan selamat at as keberhasilan mereka di Dalat
dan menjawab bahwa ia belum menerima konfirmasi sert a masih menunggu inst ruksi dari Tokyo.
Sepulang dari t empat Maeda, Soekarno dan Hat t a segera mempersiapkan pert emuan PPKI
pada pukul 10.00 pagi t anggal 16 Agust us keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No. 2
guna membicarakan segala sesuat u yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi
Kemerdekaan.[16]

Sehari kemudian, gejolak t ekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia
makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16
Agust us pukul 10.00 pagi t idak dilaksanakan karena Soekarno dan Hat t a t idak muncul.[16]

Peristi a Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok

Rumah Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok, Karawang dijadikan sebagai lokasi "penculikan" Sukarno-Hatta.

Para pemuda pejuang, t ermasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana yang t erbakar gelora
kepahlawanannya set elah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Dat uk Tan Malaka. Pada dini hari
t anggal 16 Agust us 1945, mereka bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggot a PETA,
dan pemuda lain, membawa Soekarno (bersama Fat mawat i dan Gunt ur yang baru berusia 9
bulan) sert a Hat t a, ke Rengasdengklok, yang kemudian t erkenal sebagai Perist iwa
Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Soekarno dan Hat t a t idak t erpengaruh oleh Jepang. Di
sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang t elah menyerah dan para pejuang
t elah siap unt uk melawan Jepang, apa pun risikonya.[20]

Di Jakart a, golongan muda, Wikana, dan golongan t ua, yait u Achmad Soebardjo melakukan
perundingan. Soebardjo menyet ujui unt uk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di
Jakart a. maka diut uslah Yusuf Kunto unt uk mengant ar ke Rengasdengklok. Mereka menjemput
Soekarno dan Hat t a kembali ke Jakart a.[21] Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda unt uk
t idak t erburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Set elah t iba di Jakart a, mereka pulang ke
rumah masing-masing. Mengingat bahwa Hot el Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di
Harmoni) t idak dapat digunakan unt uk pert emuan set elah pukul 10.00 malam, maka t awaran
Laksamana Muda Maeda Tadashi unt uk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum
perumusan t eks proklamasi) sebagai t empat rapat PPKI dit erima oleh para tokoh
Indonesia.[22][23]
Penyusunan naskah Proklamasi

Pada malam hari set elah Perist iwa Rengasdengklok, Soekarno dan Hat t a kembali ke Jakart a.
Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala St af Tent ara ke XVI (Angkat an Darat ) yang
menjadi Kepala pemerint ahan milit er Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda t idak mau
menerima Sukarno–Hat t a yang diant ar oleh Maeda dan memerint ahkan agar Mayor Jenderal
Otoshi Nishimura, Kepala Depart emen Urusan Umum pemerint ahan milit er Jepang, unt uk
menerima kedat angan rombongan t ersebut . Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari
t anggal 16 Agust us 1945 t elah dit erima perint ah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga
status quo, t idak dapat memberi izin unt uk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia
sebagaimana t elah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat , Viet nam. Soekarno dan Hat t a
menyesali keput usan it u dan menyindir Nishimura apakah it u sikap seorang perwira yang
bersemangat "bushido", ingkar janji agar dikasihani oleh Sekut u. Sukarno–Hat t a lant as memint a
agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura t idak t au.
Melihat perdebat an yang panas it u Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena
diperingat kan oleh Nishimura agar Maeda memat uhi perint ah Tokyo dan dia menget ahui
sebagai perwira penghubung Angkat an Laut (Kaigun) di daerah Angkat an Darat (Rikugun) dia
t idak punya wewenang memut uskan.

Kediaman Laksamana Tadashi Maeda, lokasi perumusan naskah proklamasi. Sejak 1992, gedung ini dijadikan
sebagai museum.[24]

Set elah dari rumah Nishimura, mereka menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol
No. 1) diiringi oleh Shunkichiro Miyoshi guna melakukan rapat unt uk menyiapkan t eks
Proklamasi.[25] Set elah menyapa Sukarno dan Hat t a yang dit inggalkan berdebat dengan
Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar t idurnya. Teks proklamasi dit ulis di ruang
makan laksamana Tadashi Maeda. Para penyusun t eks proklamasi it u adalah Soekarno, Hat t a,
dan Soebarjo. Konsep t eks proklamasi dit ulis oleh Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M.
Diah, Sayut i Melik, Soekarni, dan Soediro.[26][27] Miyoshi yang set engah mabuk duduk di kursi
belakang mendengarkan penyusunan t eks t ersebut t et api kemudian ada kalimat dari
Shiget ada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan t eks proklamasi dan
menyarankan agar pemindahan kekuasaan it u hanya berart i kekuasaan administ rat if.[28] Tent ang
hal ini, Soekarno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan it u berart i "transfer of
power".[25][23] Hat t a, Subardjo, B.M. Diah, Sukarni, Sudiro dan Sayut i Malik t idak ada yang
membenarkan klaim Nishijima, t et api di beberapa kalangan klaim Nishijima masih
didengungkan.[29]

Menurut sejarawan Benedict Anderson, kat a-kat a dan deklarasi proklamasi t ersebut harus
menyeimbangkan kepent ingan kepent ingan int ernal Indonesia dan Jepang yang saling
bert ent angan pada saat it u.[23] Perundingan ant ara golongan muda dan golongan t ua dalam
penyusunan t eks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung dari pukul dua hingga empat
dini hari.[1] Set elah konsep selesai disepakat i, Soekarni mengusulkan agar yang menandat angani
t eks proklamasi it u adalah Soekarno dan Hat t a at as nama bangsa Indonesia,[7] dan Sayut i
menyalin dan menget ik naskah t ersebut ,[30][31] menggunakan mesin ket ik yang diambil dari
kantor perwakilan Angkat an Laut Jerman, milik Mayor (Laut ) Dr. Hermann Kandeler.[32] Pada
awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan
keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56[33] (sekarang Jalan
Proklamasi Nomor 1).

Pembacaan naskah proklamasi

Tugu Proklamasi di Jalan Proklamasi (dulu Jalan Pegangsaan Timur) tempat dibacakannya Naskah Proklamasi
Otentik pada tanggal 17 Agustus 1945
Soekarno berdoa sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

Pada pagi hari, 17 Agust us 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 t elah hadir
ant ara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Mohammad Tabrani, dan Trimurt i. Acara
dimulai pada pukul 10.00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato
singkat t anpa t eks. Set elah it u, Sang Saka Merah Put ih, yang t elah dijahit oleh Fat mawat i,
dikibarkan, disusul dengan sambut an oleh Soewirjo, wakil wali kot a Jakart a saat it u dan
Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Pengibaran bendera pada 17 Agustus 1945.

Pada awalnya Trimurt i dimint a unt uk menaikkan bendera, t et api ia menolak dengan alasan
pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit . Oleh sebab it u dit unjuklah
Lat ief Hendraningrat , seorang prajurit PETA, dibant u oleh Soehoed unt uk t ugas t ersebut .
Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Put ih yang
dijahit oleh Fat mawat i beberapa hari sebelumnya. Set elah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya.[33] Sampai saat ini, bendera pusaka t ersebut masih disimpan
di Monumen Nasional.[34]

Set elah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggot a Barisan Pelopor yang
dipimpin S. Brat a dat ang t erburu-buru karena mereka t idak menget ahui perubahan t empat
mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menunt ut Soekarno mengulang pembacaan
Proklamasi, t et api ditolak. Akhirnya Hat t a memberikan amanat singkat kepada mereka.[33]

Dikibarkannya bendera Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Pada t anggal 18 Agust us 1945, PPKI mengambil keput usan, mengesahkan dan menet apkan
Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjut nya dikenal
sebagai UUD 1945. Dengan demikian t erbent uklah Pemerint ahan Negara Kesat uan Indonesia
yang berbent uk Republik (NKRI) dengan kedaulat an di t angan rakyat yang dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawarat an Rakyat (MPR) yang akan dibent uk kemudian.

Set elah it u Soekarno dan Mohammad Hat t a t erpilih at as usul dari Ot to Iskandardinat a dan
perset ujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pert ama.
Presiden dan wakil presiden akan dibant u oleh sebuah Komit e Nasional.[35][36][37]

Isi teks proklamasi


Teks Naskah Proklamasi atau Proklamasi Klad yang ditempatkan di Monumen Nasional

Naskah Proklamasi Klad

Proklamasi Klad adalah naskah asli proklamasi yang merupakan t ulisan t angan sendiri oleh
Soekarno sebagai pencat at , dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Hat t a dan
Achmad Soebardjo. Adapun perumus proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia t erdiri dari
Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hat t a, Soekarno, dan
Achmad Soebardjo.[38]

Para pemuda yang berada di luar memint a supaya t eks proklamasi bunyinya keras. Namun
Jepang t ak mengizinkan. Beberapa kat a yang dit unt ut adalah "penyerahan", "dikasihkan",
diserahkan", at au "merebut ". Akhirnya yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan".[38] Set elah
dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di radio Jepang.

Berikut isi proklamasi t ersebut :

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan
Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-
singkatnja.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil2 bangsa Indonesia.

Naskah Proklamasi Klad ini dit inggal begit u saja dan bahkan sempat masuk ke t empat sampah
di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. B.M. Diah menyelamat kan naskah bersejarah ini dari
t empat sampah dan menyimpannya selama 46 t ahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada
Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.[39][40]

Naskah baru setelah mengalami perubahan


Teks Naskah Proklamasi Otentik yang ditempatkan di Monumen Nasional

Teks naskah Proklamasi yang t elah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebut an naskah
"Proklamasi Otentik", adalah merupakan hasil ket ikan Sayut i Melik, seorang tokoh pemuda yang
ikut andil dalam persiapan Proklamasi, yang isinya adalah sebagai berikut :

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-
singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

Tahun pada kedua t eks naskah Proklamasi di at as (baik pada t eks naskah Proklamasi Klad
maupun pada t eks naskah Proklamasi Otentik) t ert ulis angka "tahun 05" yang merupakan
kependekan dari angka "tahun 2605", karena t ahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman
pemerint ah pendudukan milit er Jepang saat it u adalah sesuai dengan t ahun penanggalan yang
berlaku di Jepang, yang kala it u adalah "t ahun 2605".

Perbedaan teks naskah Proklamasi Klad dan Otentik


Teks Proklamasi yang tercantum pada uang pecahan 100,000 Rupiah.

Di dalam t eks naskah Proklamasi Otentik sudah mengalami beberapa perubahan yait u sebagai
berikut :

Kat a "Proklamasi" diubah menjadi "P R O K L A M A S I",

Kat a "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal",

Kat a "tempoh" diubah menjadi "tempo",

Kat a "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",

Kat a "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",

Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan t ulisan t angan sendiri oleh Ir. Soekarno
sebagai pencat at , dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad
Hat t a dan Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Sedangkan isi naskah Proklamasi
Otentik adalah merupakan hasil ket ikan oleh Mohamad Ibnu Sayut i Melik (seorang tokoh
pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi),

Pada naskah Proklamasi Klad memang t idak dit andat angani, sedangkan pada naskah
Proklamasi Otentik sudah dit andat angani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hat t a.

Klip suara naskah yang dibacakan oleh Soekarno di studio RRI

Tempat pembacaan t eks naskah Proklamasi Otentik oleh Soekarno unt uk pert ama kali adalah
di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, t epat pada t anggal 17 Agust us 1945 (hari yang
diperingat i sebagai "Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia"), pukul 11.30 wakt u Nippon
(sebut an unt uk negara Jepang pada saat it u). Wakt u Nippon adalah merupakan patokan zona
wakt u yang dipakai pada zaman pemerint ah pendudukan milit er Jepang kala it u. Namun perlu
diket ahui pula bahwa pada saat t eks naskah Proklamasi it u dibacakan oleh Bung Karno, wakt u
it u t idak ada yang merekam suara at aupun video, yang ada hanyalah dokument asi foto.

Suara asli dari Soekarno saat membacakan t eks naskah Proklamasi yang sering kit a dengar
saat ini adalah bukan suara yang direkam pada t anggal pada t anggal 17 Agust us 1945 t et api
adalah suara asli Soekarno yang direkam pada t ahun 1951 di st udio Radio Republik Indonesia
(RRI), yang sekarang bert empat di Jalan Medan Merdeka Barat 4–5, Jakart a Pusat .
Dokument asi berupa suara asli hasil rekaman at as pembacaan t eks naskah Proklamasi oleh
Bung Karno ini dapat t erwujudkan adalah berkat prakarsa dari salah sat u pendiri RRI, Jusuf
Ronodipuro.[41]

Teks pidato proklamasi kemerdekaan Republik


Indonesia

Berikut ini adalah t eks pidato Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.


“ Saudara-saudara sekalian,
Saya t elah mint a saudara-saudara hadir disini unt uk menyaksikan sat u
perist iwa mahapent ing dalam sejarah kit a.
Berpuluh-puluh t ahun kit a bangsa Indonesia t elah berjoang, unt uk
kemerdekaan t anah air kit a bahkan t elah berat us-rat us t ahun! Gelombang aksi
kit a unt uk mencapai kemerdekaan kit a it u ada naiknya dan ada t urunnya,
t et api jiwa kit a t et ap menuju ke arah cit a-cit a.
Juga di dalam zaman Jepang, usaha kit a unt uk mencapai kemerdekaan
nasional t idak berhent i-hent inya. Di dalam zaman Jepang ini, t ampaknya saja
kit a menyandarkan diri kepada mereka, t et api pada hakekat nya, t et ap kit a
menyusun t enaga sendiri, t et api kit a percaya kepada kekuat an sendiri.
Sekarang t ibalah saat nya kit a benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan
nasib t anah air kit a di dalam t angan kit a sendiri. Hanya bangsa yang berani
mengambil nasib dalam t angan sendiri akan dapat berdiri dengan kuat nya.
Maka kami, t adi malam t elah mengadakan musyawarat dengan pemuka-
pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawarat an it u seia
sekat a berpendapat bahwa sekaranglah dat ang saat nya unt uk menyat akan
kemerdekaan kit a.
Saudara-saudara! Dengan ini kami menyat akan kebulat an t ekad it u.
Dengarkanlah proklamasi kami:
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
Demikianlah saudara-saudara! Kit a sekarang t elah merdeka! Tidak ada suat u
ikat an lagi yang mengikat t anah air kit a dan bangsa kit a! Mulai saat ini kit a
menyusun negara kit a!
Negara merdeka, negara Republik Indonesia! Merdeka, kekal, abadi! Insya
Allah Tuhan memberkat i kemerdekaan kit a ini.


[42]

Penyebaran teks proklamasi


Wilayah Indonesia yang sangat luas, sedangkan komunikasi dan t ransport asi sekit ar t ahun 1945
masih sangat t erbat as, dit ambah dengan hambat an dan larangan unt uk menyebarkan berit a
proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan
berit a proklamasi mengalami ket erlambat an di sejumlah daerah, t erut ama di luar Jawa.
Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agust us 1945 di daerah Jakart a dapat dilakukan
secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari it u juga, t eks proklamasi t elah
sampai di t angan Kepala Bagian Radio dari Kantor Berit a Domei (sekarang Kantor Berit a
ANTARA), Waidan B. Palenewen. Ia menerima t eks proklamasi dari seorang wart awan Domei
yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerint ahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya
berit a proklamasi disiarkan t iga kali bert urut -t urut . Baru dua kali F. Wuz melaksanakan t ugasnya,
masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab menget ahui berit a
proklamasi t elah t ersiar ke luar melalui udara.[43]

Meskipun orang Jepang t ersebut memerint ahkan penghent ian siaran berit a proklamasi, t et api
Waidan Palenewen t et ap memint a F. Wuz unt uk t erus menyiarkan. Berit a proklamasi
kemerdekaan diulangi set iap set engah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhent i. Akibat dari
penyiaran t ersebut , pimpinan t ent ara Jepang di Jawa memerint ahkan unt uk meralat berit a dan
menyat akan sebagai kekeliruan. Pada t anggal 20 Agust us 1945 pemancar t ersebut disegel
oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Sekalipun pemancar pada kantor Domei
disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berit a di Radio Domei)
t ernyat a membuat pemancar baru dengan bant uan t eknisi radio, di ant aranya Sukarman,
Sut amto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Ment eng 31, dengan
kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjut nya berit a proklamasi kemerdekaan disiarkan.

Tulisan grafiti bertuliskan "Kemerdekaan adalah milik kita (bangsa) Indonesia, Merdeka atau Mati!!".

Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berit a proklamasi juga dilakukan
melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbit annya
t anggal 20 Agust us 1945 memuat berit a proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pert ama yang
memuat berit a proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media pers ant ara
lain B.M. Diah, Sayut i Melik, dan Sumanang. Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan
kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat , post er, maupun coret an pada dinding
t embok dan gerbong keret a api, misalnya dengan slogan Respect Our Constitution, August
17!!! (Hormatilah Konstitusi Kami, 17 Agustus!!!). Melalui berbagai cara dan media t ersebut ,
akhirnya berit a Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat t ersebar luas di wilayah Indonesia
dan di luar negeri. Meskipun menggunakan banyak media dan alat penyebaran, sebelum t ahun
2005, pihak Belanda sebagai penjajah Indonesia t ak mengakui Kemerdekaan Indonesia pada
t ahun 1945 (de facto) melainkan t ahun 1949 t anggal 27 Desember sebagaimana pengakuan
PBB (de jure)[44] sebab mereka berpendapat bahwa pada t ahun 1945, kekuasaan di Indonesia
diserahkan kepada Sekutu, bukan dibebaskan oleh Jepang. Di samping melalui media massa,
berit a proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para ut usan daerah yang menghadiri
sidang PPKI. Berikut ini para ut usan PPKI yang ikut menyebarkan berit a proklamasi:

Teuku Mohammad Hassan dari Aceh,

Sam Rat ulangi dari Sulawesi,

Ket ut Pudja dari Sunda Kecil (Bali),

A.A. Hamidan dari Kalimant an.

Peringatan Hari Kemerdekaan

Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih pada setiap perayaan 17 Agustus di Istana Merdeka

Set iap t ahun pada t anggal 17 Agust us, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi
Kemerdekaan ini dengan meriah. Upacara milit er dilaksanakan di Ist ana Merdeka. Sement ara it u,
beragam perlombaan dihadirkan sepert i lomba panjat pinang dan makan kerupuk. Seluruh
masyarakat ikut berpart isipasi dengan caranya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai