Anda di halaman 1dari 3

Research Article

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KODIFIKASI


SUBJEKTIF VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATERI JAMUR (FUNGI) PADA SISWA KELAS X

Stephani Uly Artha Sinambela1, Dilla Hawini2, Ayatina Maidah3, Arlinda Amelia Yusiana4, Aulia
Kristina5, Asi Windasari6

1
Biology Education, Faculty Of Teacher Training and Education, Palangka Raya University, Palangka
Raya, Central Borneo, Indonesia
*corresponding author: asiwindasari05@gmail.com

Kata Kunci: Abstrak


1. Media pembelajaran
2. Pengembangan media Abstract
3. Pembelajaran
kooperatif
4. Penerapan kodifikasi
subjektif visual

Keywords:
1. Learning media
2. Media development
3. Cooperative learning
4. Application of visual
subjective codification

Submitted: dd/mm/yyyy
Revised: dd/mm/yyyy
Accepted: dd/mm/yyyy

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2021 by author.

1. Pendahuluan oleh anak, maka dalam proses komunikasi


Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat pendidikan tersebut diperlukan wahana
proses belajar mengajar yang pada dasarnya penyalur pesan yang disebut media
merupakan proses komunikasi. Dalam proses pendidikan/pembelajaran.
komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai Terkait dengan pembelajaran, media
komunikator (communicator) yang bertugas adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
menyampaikan pesan pendidikan (message) untuk menyampaikan pesan dari pengirim
kepada penerima pesan (communican) yaitu pesan kepada penerima pesan sehingga
anak. Agar pesan-pesan pendidikan yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan
disampaikan guru dapat diterima dengan baik perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan

Learning Media Development © Author Last Name | 1


pendidikan. Heinich, Molenda, dan Russell dimanfaatkan maka tujuan pembelajaran akan
mendefinisikan media sebagai alat saluran tercapai. Lantas apa yang terjadi jika media
komunikasi. Istilah media itu sendiri berasal pembelajaran tidak ada, yang terjadi adalah
dari bahasa Latin dan merupakan bentuk pertama, mengalami kesulitan dalam mengajar,
jamak dari kata "medium" yang secara harfiah materi menjadi monoton dan peserta didik
berarti "perantara" yaitu perantara sumber merasa bosan dengan apa yang diajar oleh
pendidik. Kedua, peserta didik sulit mengerti dan
pesan (a source) dengan penerima pesan (a
memahami materi pembelajaran. Ketiga, peserta
receiver).
didik susah menangkap penjelasan dari
Pengembangan media pembelajaran
dosen/guru. Keempat, peserta didik merasan
perlu dikembangkan lebih luas agar dapat
bosan dengan materi tersebut. Kelima, peserta
mengatasi keterbatasan pengalaman yang
didik susah berpikir.
dimiliki oleh para siswa. Media pembelajaran Sebagai saran demi kelancaran dan efektivitas
dapat melampaui batasan ruang kelas. Media pembelajaran di kelas maka media pembelajaran
pembelajaran memungkinkan adanya salah satu alat bantu/sumber belajar untuk
interaksi langsung antara siswa dengan meningkatkan daya minat belajar peserta didik.
lingkungan. Oleh karena itu, para guru/dosen sebaiknya
Tujuan dari penelitian ini adalah kami memfungsikan media pembelajaran dengan baik.
dapat memotivasikan minat dan tindakan Lebih lanjut, alat bantu/media/sumber belajar
serta, melahirkan minat dan merangsang para perlu dimanfaatkan secara sinergis untuk
siswa atau pendengar untuk bertindak. mengoptimalkan pembelajaran. Dengan adanya
Menyajikan informasi yang berfungsi sebagai media/alat bantu pembelajaran semakin
pengantar ringkasan laporan, atau memudahkan guru/dosen dalam pelaksanaan
pembelajaran.
pengetahuan latar belakang. Memberi
instruksi dimana informasi yang terdapat
Referensi
dalam bentuk atau mental maupun dalam
bentuk aktivitas yang nyata sehingga
Hasan, M. M. D. H. K. T. (2021). Media
pembelajaran dapat terjadi. Pembelajaran. In Tahta Media Group (Issue
Mei).
2. Metode
2.1. Jenis Penelitian Magfirah Rasyid, D. (2016). Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Multimedia
2.2. Model Penelitian Augmented Reality. Jurnal Pendidikan
Model dari penelitian ini adalah Biologi Volume 7, Nomor 2, Februari 2016,
menggunakan model Hlm, 69-80, V, 83–88.

Muhson, A. (2010). Pengembangan Media


3. Hasil dan Pembahasan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi.
4. Kesimpulan Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2).
Media pembelajaran merupakan segala https://doi.org/10.21831/jpai.v8i2.949
sesuatu yang dapat digunakan untuk
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media
menyalurkan pesan pengirim kepada penerima,
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
Belajar Siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-
perhatian, dan minat peserta didik untuk belajar.
Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah, 3(1),
Oleh karena itu,dosen/guru dituntut memberikan
171.
motivasi pada peserta didik melalui pemanfaatan https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171
media yang tidak hanya ada di dalam kelas, akan
tetapi juga yang ada di luar kelas, jika hal itu Sugiyono. (2015). Sugiyono, Metode Penelitian

Learning Media Development © Author Last Name | 2


dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan R&D , (Bandung: Alfabeta,
2015), 407 1. Metode Penelitian Dan
Pengembangan Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, Dan R&D, 130.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran
Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan,
2(2), 103.
https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113

Learning Media Development © Author Last Name | 3

Anda mungkin juga menyukai