Direktur Jenderal,
Suhartono
NIP 19630808 198403 1 002
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-2-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS BIMBINGAN JABATAN PADA
MANFAAT AKSES INFORMASI PASAR KERJA PROGRAM
JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN.
KESATU : Petunjuk Teknis Bimbingan Jabatan pada Manfaat Akses Informasi
Pasar Kerja Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Tahun
Anggaran 2022 sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur
Jenderal ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis Bimbingan Jabatan pada Manfaat Akses Informasi
Pasar Kerja Program JKP sebagaimana dimaksud Diktum KESATU
merupakan acuan dalam pelaksanaan pemberian Bimbingan Jabatan
pada Manfaat Akses Informasi Pasar Kerja Program Jaminan
Kehilangan Pekerjaan.
KETIGA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Februari 2022
Direktur Jenderal,
Suhartono
NIP 19630808 198403 1 002
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
NOMOR 3/126 /HK.01/II/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BIMBINGAN JABATAN
PADA MANFAAT AKSES INFORMASI PASAR
KERJA PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN
PEKERJAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pekerja yang kehilangan pekerjaan tentu akan terkena dampak
kesejahteraannya secara ekonomi dan terkena dampak pula derajat status
sosialnya. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker RI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) mencoba membantu dan mencari
jalan keluar untuk para pekerja yang mengalami PHK tersebut. Pemerintah pada
akhirnya membuat suatu program yang bernama Jaminan Kehilangan Pekerjaan
(JKP). Program ini bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang
layak pada saat pekerja yang mengalami kehilangan pekerjaan sehingga dapat
membantu dan memotivasi pekerja untuk berkeinginan dan mampu bekerja
kembali atau mendirikan usaha secara mandiri.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengatur
bahwa pekerja yang mengalami PHK berhak mendapatkan manfaat program JKP
yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak saat
pekerja kehilangan pekerjaan yang d ilaksanakan secara nasional berdasarkan
prinsip asuransi sosial.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2021 dijelaskan bahwa
program JKP memiliki 3 (tiga) manfaat yang akan diberikan kepada para pekerja
yang mengalami PHK (selanjutnya disebut Peserta) yang telah memenuhi
persyaratan. Manfaat tersebut diberikan dengan tujuan agar para Peserta
mendapatkan pekerjaan kembali sesuai dengan minat dan kompetensi yang
dimiliki. Adapun ketiga manfaat tersebut adalah:
1. Uang tunai
2. Akses informasi pasar kerja
3. Pelatihan kerja
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-5-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-6-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-7-
D. Pengertian Istilah
1. Jaminan Kehilangan Pekerjaan adalah jaminan sosial yang diberikan kepada
Pekerja yang mengalami PHK berupa manfaat uang tunai, akses informasi
pasar kerja, dan Pelatihan Kerja.
2. Pejabat Fungsional Pengantar Kerja yang selanjutnya disebut Pengantar
Kerja adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan antar kerja.
3. Petugas Antar kerja adalah Petugas yang memiliki kompetensi melakukan
kegiatan antarkerja dan ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pelayanan antarkerja.
4. Antarkerja adalah Sistem yang meliputi pelayanan informasi pasar kerja,
penyuluhan dan bimbingan jabatan, dan perantaraan kerja.
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-8-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
BAB II
LAYANAN BIMBINGAN JABATAN
Sesuai dengan UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 dan turunannya yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan
Kehilangan Pekerjaan, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 15 Tahun 2021
tentang Tata Cara Pemberian Manfaat JKP, bahwa perlu untuk dibuat Juknis
terkait pemberian layanan bimbingan jabatan manfaat akses informasi pasar kerja
pada Program JKP. Salah satu ruang lingkup dari Petunjuk Teknis yang dimaksud
adalah meliputi kegiatan layanan bimbingan jabatan, layanan informasi pasar
kerja dan SDM layanan bimbingan jabatan.
Kemnaker RI telah membangun ekosistem digital yang menjadi platform
bagi layanan JKP yaitu www.jkp.go.id, portal ini adalah kolaborasi antara
Kemnaker RI dan BPJS Ketenagakerjaan yang ditujukan untuk pelayanan dalam
pemberian 3 (tiga) manfaat JKP bagi pekerja yang mengalami PHK. Portal ini
merupakan landing page yang dirancang berisi informasi khusus dan detail
mengenai program JKP yang mengarahkan Peserta ke portal Sisnaker
www.siapkerja.kemnaker.go.id untuk mengikuti tahapan selanjutnya.
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-10-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-11-
Gambar 2.1 Pengisian jenis pekerjaan di masa lalu dan di masa mendatang
2) Setelah menekan tombol ‘Selanjutnya’ Peserta akan melihat layar berisi item-
item perilaku mampu yang perlu dinilai dengan menggulir (scroll) secara
horizontal. Menggulir ke kanan berarti menyatakan perilaku sangat mampu
sedangkan menggulir ke kiri untuk menyatakan perilaku sangat tidak mampu.
Jumlah item setiap pencari kerja dimungkinkan berbeda namun berkisar
antara 30-40 item pernyataan.
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-12-
Gambar 2.2 Halaman pengerjaan item perilaku mampu oleh pencari kerja
Berikut adalah contoh hasil job fit dengan 3 pekerjaan yang dipilihnya:
1) Admin (93%)
2) Pengrajin (82%)
3) Petani (76%)
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-13-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-14-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-15-
d. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan konseling karir, konselor karir melakukan beberapa hal
sebagai berikut:
1) Mengakses https://konseling.kemnaker.go.id/ untuk menentukan jadwal
konseling karir dan memilih konseli;
2) Konselor memilih konseli yang terlebih dulu mengajukan konseling;
3) Konseli memiliki waktu tunggu maksimal 3 (tiga) hari kerja sejak pengajuan
untuk mendapatkan penjadwalan konseling karir;
4) Mempelajari data konseli berupa profil dan hasil asesmen diri;
Data profil yang sudah diunggah konseli saat pendaftaran akun Sisnaker
berisi data pokok, pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan, sertfikasi dan
keahlian. Dan data hasil asesmen diri berisi: persentase job fit dari Peserta
untuk tiga golongan pekerjaan tertinggi;
5) Menyiapkan informasi jabatan, informasi lowongan kerja dan informasi
pelatihan berdasarkan kecocokan hasil asesmen Peserta;
6) Menentukan tujuan pembicaraan dalam konseling untuk memberikan
rekomendasi informasi lowongan pekerjaan atau jenis pelatihan yang akan
dipilih oleh Peserta;
7) Mempersiapkan kondisi fisik yang prima;
Kesehatan fisik berkorelasi positif dengan kesehatan mental yang
mempengaruhi pikiran yang sehat. Hal ini akan meningkatkan energi
konselor untuk melaksanakan konseling karir dengan baik;
8) Memilih tempat atau lokasi tepat;
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-16-
Terdapat dua jenis Kertas Kerja yang tersaji pada tampilan layar konselor.
Kertas kerja pertama dan lanjutan. Kertas kerja pertama adalah kertas kerja
yang diberikan bagi konseli yang baru pertama kali melakukan konseling karir
(konseling karir pertama dapat dilakukan Peserta pada bulan pertama
sampai keenam masa manfaat). Sedangkan kertas kerja lanjutan diberikan
bagi konseli yang sebelumnya telah melakukan konseling karir. Kertas kerja
lanjutan terdiri dari 3 jenis yaitu:
a) Kertas kerja lanjutan A adalah kertas kerja yang digunakan bagi konseli
yang telah mendapatkan konseling karir pertama dan telah menjalani
pelatihan keterampilan kerja, kemudian ingin mendapatkan bimbingan
konseling karir kembali.
(a) Kertas kerja lanjutan B adalah kertas kerja yang digunakan bagi konseli
yang telah melakukan konseling karir sebelumnya namun belum mengikuti
pelatihan keterampilan kerja dan ingin mengikuti pelatihan keterampilan
kerja.
(b) Kertas kerja lanjutan C adalah kertas kerja yang digunakan bagi konseli
yang telah melakukan konseling karir sebelumnya kemudian melamar
kerja namun belum mendapat panggilan wawancara atau tes kerja dan
ingin mendapatkan bimbingan konseling karir kembali.
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-17-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-18-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-19-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-20-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-21-
C. Wewenang dan Tanggung Jawab Pengantar Kerja atau Petugas Antar Kerja
sebagai Konselor Karir
Konselor karir mempunyai wewenang untuk meminta informasi Peserta terkait
dunia kerja dan membuat kesepakatan untuk memperoleh rekomendasi
pengembangan karir dalam mencari pekerjaan dan/atau mengikuti pelatihan kerja.
Hal yang perlu diingat bahwa tujuan dari konseling karir ini dilakukan yaitu
untuk membantu konseli supaya lebih siap dan mudah kembali mendapatkan
pekerjaan baik itu dengan mengikuti pelatihan maupun tidak, akan tetapi bukan
berarti sesi konseling ini bisa menjamin konseli mendapatkan pekerjaan segera
setelah proses dilaksanakan sepenuhnya. Pengantar kerja atau Petugas antar kerja
yang memiliki peran sebagai konselor karir diharapkan dapat membantu dengan
pelayanan prima agar program JKP ini dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Dalam melakukan konseling karir, konselor karir memiliki tanggung jawab,
tugas dan etika sebagai berikut:
1. Tanggung jawab
a. Melaksanakan seluruh proses konseling sesuai tata cara dan etika yang telah
ditentukan;
b. Menjelaskan kepada konseli tujuan konseling karir dan hubungan profesional
yang dilakukan;
c. Mengidentifikasi dan memilih pendekatan yang tepat untuk konseli sesuai
dengan kondisi psikologisnya;
d. Memberikan dukungan psikologis kepada konseli dalam mengembangkan
potensi dan mendorong untuk mencapai solusi atas permasalahannya dan
mengoptimalkan perkembangan diri;
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-22-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-23-
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-24-
BAB III
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
F. PELAPORAN
Pelaporan merupakan penyajian data dan informasi yang menggambarkan
proses kegiatan dari awal hingga akhir, laporan yang relevan dapat memberikan
informasi dan petunjuk yang akurat agar dapat dilakukan tindakan koreksi dan
merumuskan perencanaan kegiatan berikutnya.
Pelaporan Pengantar kerja atau Petugas antar kerja sebagai konselor dalam
layanan manfaat program JKP ini akan dinilai partisipasi aktifnya melalui Sisnaker.
Pelaporan dilakukan oleh Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
dan dilaporkan kepada pimpinan. Apabila Konselor Karir tidak melaksanakan
kegiatan layanan konseling karir selama 6 (enam) bulan berturut-turut akan
dilakukan evaluasi dan pembinaan.
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"
-25-
BAB IV
PENUTUP
Demikian Petunjuk Teknis Bimbingan Jabatan pada Manfaat Akses Informasi Pasar
Kerja Program JKP Tahun Anggaran 2022 ini dibuat agar dapat digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Direktur Jenderal,
Suhartono
NIP 19630808 198403 1 002
"Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, surat ini telah ditandatangani secara elektronik
yang tersertifikasi oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) sehingga tidak diperlukan tanda tangan dan stempel basah"