Anda di halaman 1dari 99

Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

iiii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

kesempatan kerja, peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.


KATA
Namun demikian, mengingat PENGANTAR
permasalahan ketenagakerjaan merupakan
KEPALA
permasalahan PUSAT PERENCANAAN
bersama, maka diperlukanKETENAGAKERJAAN
upaya kolektif dari seluruh
pemangku kepentingan (stakeholder) yang ada di Kota Mataram. Untuk itu
dalam penyusunan kebijakan, strategi dan program pembangunan
ketenagakerjaan yangpelaksanaan
Dalam rangka berkesinambungan maka 7pemerintah
amanat pasal Kota Mataram
Undang – Undang Nomor
harus
13 berpedoman
Tahun padaKetenagakerjaan
2003 tentang perencanaan tenaga kerja.
Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun Akhirnya saya
2007 tentang Tataatas
Cara nama Kementerian
Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
RI
memberikan serta
Penyusunan apresiasi dan penghargaan
Pelaksanaan yang
Perencanaan setinggi-tingginya
Tenaga kepada
Kerja serta Peraturan
pemerintah Kota
Pemerintah Mataram
Nomor atas tersusunnya
33 Tahun 2013 tentangbuku RencanaKesempatan
Perluasan Tenaga Kerja ini.
Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan Jakarta,
pedoman Desember
dalam 2017
pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kepala
Kota/Kota, Sektoral/Sub
Pusat Kota/Kota.
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Perencanaan Ketenagakerjaan
Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Drs. AGUS
Masalah utama ketenagakerjaan TRIYANTO
diantaranya A.S, M.M
adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengahNIP 19590830 198603
penganggur 1 001 besar,
yang sangat
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

ii iv
iii
Rencana Tenaga Kerja
Rencana Kota Mataram
Tenaga Tahun 2017 - 2022
Kerja..................Tahun...................

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
KEPALA DINAS TENAGA KERJA KOTA MATARAM
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


Buku Rencana Tenaga Kerja Kabupaten (RTKK) Tahun 2017-2022
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
merupakan penjabaran perencanaan ketenagakerjaan daerah selama lima
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
tahun mendatang. Penyusunan RTKK ini merupakan implementasi dari
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan serta
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Peraturan Pemerintah RI Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Perencanaan Tenaga Kerja yang mengamanatkan agar Pemerintah Provinsi
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
melakukan penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah.
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Buku RTKK 2017-2022 memuat data dan informasi trend
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
pertumbuhan selama 2013-2015 berikut proyeksi tahun 2017-2022 dari
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
penduduk usia kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja menurut sektoral,
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
produktivitas tenaga kerja, penganggur terbuka, latihan tenaga kerja,
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
penempatan tenaga kerja serta perlindungan tenaga kerja. Angka-angka
Tenaga Kerja Makro.
dalam buku ini telah disesuaikan dengan data dan informasi mutakhir,
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
dengan menggunakan berbagai asumsi termasuk perkiraan pertumbuhan
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
ekonomi di Kota Mataram. RTKK 2017-2022 ini merupakan rencana indikatif
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
yang digunakan untuk pembinaan ketenagakerjaan di seluruh sektor
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
ekonomi serta unit teknis ketenagakerjaan. Oleh karena itu, variabel,
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
koefisien, dan angka-angka yang terdapat di dalamnya dapat dievaluasi dan
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
disesuaikan dengan perkembangan nyata yang terjadi.
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
RTKK Tahun 2017-2022 diharapkan dapat menjadi pedoman/acuan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
dalam penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
pembangunan ketenagakerjaan di seluruh sektor ekonomi daerah. Bahkan
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
RTKK ini dapat menjembatani kerja sama antar sektor perekonomian daerah
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
untuk menanggulangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan. Buku ini
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

v
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

juga dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam


kajian ketenagakerjaan pada umumnya serta bidang pelatihan, penempatan
KATA PENGANTAR
dan perlindungan tenaga kerja.
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Kami menyadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dalam
buku ini, yang disebabkan oleh berbagai keterbatasan yang ada. Untuk itu
kami mengharapkan saran konstruktif dari seluruh pihak terkait
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
penyempurnaan buku ini di masa datang. Dalam kesempatan ini kami juga
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada anggota Tim RTKK
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyusunan RTKK Tahun
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
2017-2022 ini.
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Mataram, Desember 2017
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Kepala Dinas Tenaga Kerja
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Kota Mataram
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
H. Saeful Mukmin, S. Sos, MH
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Nip. 195808 198001 1 005
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

iv vi
iii
Rencana
Rencana
Tenaga
Tenaga
Kerja
Kerja..................Tahun...................
Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

RINGKASAN EKSEKUTIF (Disesuaikan angka2 nya)


KATA PENGANTAR
(EXECUTIVE SUMMARY)
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Kondisi ketenagakerjaan di Kota Tanjung Balai menunjukkan bahwa


Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
jumlah tenaga kerja pada tahun 2012 berjumlah 1.580.712 orang, menjadi
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
1.651.979 orang pada tahun 2014. Dari jumlah tersebut angkatan kerja
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
berjumlah 1.033.921 orang pada 2012 turun menjadi 1.026.868 orang pada
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
tahun 2014. Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja adalah 917.556 orang
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
pada tahun 2012, turun menjadi 912.864 orang pada 2014, dan jumlah
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
penganggur terbuka pada tahun 2012 adalah 116.365 orang menjadi 114.004
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
orang pada tahun berikutnya, dengan tingkat penganggur terbuka 11,25
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
persen pada 2012, turun menjadi 11,10 persen pada 2014. Angka ini
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Tanjung Balai yang bekerja
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
mengalami penurunan, dan angka pengangguran terbuka juga mengalami
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
penurunan.
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Masalah ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota Kota Tanjung Balai
Tenaga Kerja Makro.
Tahun 2016-2020 diperkirakan masih akan diwarnai oleh berbagai isu
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
ketenagakerjaan yang menyangkut penganggur terbuka, setengah
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
penganggur, pekerja tidak dibayar, kualitas keterampilan angkatan kerja,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
perluasan kesempatan kerja, penegakan hukum ketenagakerjaan,
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
perselisihan hubungan industrial, produktivitas tenaga kerja, serta
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
kesejahteraan pekerja. Kondisi lingkungan strategis, baik dari dalam maupun
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
luar wilayah, diperkirakan akan ikut mempengaruhi secara signifikan berbagai
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
isu ketenagakerjaan tersebut di atas.
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Agar isu dan tantangan ketenagakerjaan tersebut di atas tidak
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
berkembang menjadi permasalahan ketenagakerjaan yang kompleks, maka
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
diperlukan konsep pembangunan ketenagakerjaan yang holistik dan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

v
iii
vii
Rencana
Rencana
Tenaga
Tenaga
Kerja
Kerja..................Tahun...................
Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

komprehensif. Adapun pedoman yang dibutuhkan adalah Rencana Tenaga


Kerja Kabupaten (RTKK) Tahun 2018-2022. Hal ini telah diamanatkan Pasal
KATA PENGANTAR
7 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Jo Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh
Informasi Ketenagakerjaan Dan Penyusunan Serta Pelaksanaan
Perencanaan Tenaga Kerja, Jo Peraturan Menteri Tenaga Kerjadan
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Transmigrasi RI Nomor PER.16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan Tenaga
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Kerja Makro.
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Keberhasilan untuk mengatasi pengangguran terbuka perlu
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
dipertahankan, dengan berbagai kebijakan dan program baik di bidang
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
perekonomian maupun ketenagakerjaan perlu dilaksanakan secara
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
konsisten. Oleh sebab itu, penyusunan Rencana tenaga Kerja Nama
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kab/Kota akan menggerakkan keterkaitan antara pembangunan
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
perekonomian dengan pembangunan ketenagakerjaan. Dari hasil
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
penyusunan Rencana Tenaga Kerja Kota Tanjung Balai menunjukkan bahwa
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
perekonomian Kota Tanjung Balai pada tahun 2018-2022 diperkirakan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
mampu tumbuh sebesar 5,41 persen pada tahun 2016 menjadi sebesar 6,41
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
persen pada tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi yang positif tersebut juga
Tenaga Kerja Makro.
diperkirakanakan mendorong penciptaan kesempatan kerja, sehingga jumlah
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
kesempatan kerja pada tahun 2016 diperkirakan sebanyak 978.188 orang
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
menjadi sebanyak 1.117.329 orang pada tahun 2020, sehingga pada tahun
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
2016-2020 akan ada pertambahan kesempatan kerja sebanyak 139.141
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
orang. Peningkatan penciptaan kesempatan kerja ini akan berdampak positif
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
terhadap tingkat pengangguran terbuka yang diperkirakan pada tahun 2020
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
menurun menjadi sebesar 4 persen.
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Untuk mencapai usaha tersebut, kebijakan dan program
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
pembangunan ketenagakerjaan akan dilaksanakan secara konsisten
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
menyangkut pendayagunaan tenaga kerja, pemerataan kesempatan kerja,
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
perlindungan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

vi iii
viii
Rencana
Rencana
Tenaga
Tenaga
Kerja
Kerja..................Tahun...................
Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

keluarganya. Kebijakan dan program pembangunan ketenagakerjaan


tersebut akan mengarah pada Kebijakan dan Program Umum, Daerah dan
KATA PENGANTAR
Sektoral. Selain itu, dilaksanakan pula kebijakan dan program Pelatihan
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Kerja, Penempatan Tenaga Kerja, Hubungan Industrial yang harmonis dan
Pengawasan Ketenagakerjaan.

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

vii
iii
ix
Rencana
Rencana Tenaga
Tenaga KerjaKerja
Kota Kota Mataram
Mataram Tahun
Tahun 2017 2017 - 2022
- 2022

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT
SAMBUTAN WALIKOTA PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
........................................................................................... i
KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PERENCANAAN
KETENAGAKERJAAN .............................................................................................. ii
Dalam rangka
KATA PENGANTAR pelaksanaan
KEPALA amanat KERJA
DINAS TENAGA pasal 7KOTA
Undang – Undang Nomor
13 Tahun
MATARAM 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 iii
...........................................................................................................
Tahun 2007
EXECUTIVE tentang ...........................................................................................
SUMMARY Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan iv
Penyusunan
DAFTAR serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan v
ISI ..............................................................................................................
Pemerintah
DAFTAR TABEL Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja, vi
.......................................................................................................
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
BABpropinsi dan Kota/Kota)
I PENDAHULUAN maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
......................................................................................... 1
1.1 Latar
sektoral Belakang
nasional, ...................................................................................
sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral 1
1.2 Dasar Hukum ..................................................................................... 3
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
1.3 Tujuan ................................................................................................ 3
ketenagakerjaan
1.4 Metodologidi ..........................................................................................
tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub 4
1.5 Provinsi,
Sektoral Sumber Data ......................................................................................
Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan 6
1.6 Pengertian .......................................................................................... 6
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
1.7 Sistematika ......................................................................................... 7
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
BABTenaga
II KONDISI
Kerja KETENAGAKERJAAN
Makro. KOTA MATARAM .................................. 9
2.1.Masalah
Kondisi Ekonomi .................................................................................
utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya 9
2.2. Penduduk Usia Kerja .......................................................................... 14
pengangguran
2.3. Tingkat terbuka, jumlah
Partisipasi setengah
Angkatan Kerjapenganggur yang sangat besar,
(TPAK) .........................................
16
serta2.4.
masalah
Angkatanlain Kerja
seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
...................................................................................
18
2.5. Penduduk
produktivitas kerja danyangrendahnya
Bekerja ......................................................................
kesejahteraan pekerja sehingga bersifat 20
2.6. Penganggur Terbuka .......................................................................... 25
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
2.7. Produktivitas Tenaga Kerja ................................................................. 28
karena
2.8.itu,Pelatihan
diperlukan kebijakan
Tenaga Kerjayang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
......................................................................
32
2.9. Penempatan
itu maka Tenaga
diperlukan suatu Kerja .................................................................
perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan 32
2.10. Hubungan Industrian dan Jaminan Tenaga Kerja ............................... 32
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya
BAB III PERKIRAAN PERSEDIAAN Rencana
TENAGATenagaKERJA Kerja Kota Mataram Tahun
.......................................... 34
3.1. Perkiraan
2017-2022, maka Penduduk Usia Kerja ..........................................................
dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan 34
3.2. Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin Kerja .....................................
jelas dan terarah, 36
3.3. Perkiraan Angkatan Kerja ................................................................... 38
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

viii iii
Rencana
Rencana Tenaga
Tenaga KerjaKerja
Kota Kota Mataram
Mataram Tahun
Tahun 2017 2017 - 2022
- 2022

BAB IV PERKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA ........................................... 40


KATA PENGANTAR
4.1. Perkiraan Perekonomian .................................................................... 40
4.2. KEPALA
PerkiraanPUSAT
Kesempatan Kerja ..............................................................
PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN 42
4.3. Perkiraan Produktivitas Tenaga Kerja ................................................. 47
4.4. Perkiraan Pelatihan Tenaga Kerja ...................................................... 48
4.5. Perkiraan Penempatan Tenaga Kerja ................................................. 49
4.6.Dalam
Perkiraan
rangkaHubungan
pelaksanaan Industrial
amanat danpasal
Jaminan Sosial– Undang Nomor
7 Undang
Tenaga Kerja ......................................................................................
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 46

BABTahun 2007 tentang


V PERKIRAAN Tata Cara Memperoleh
KESEIMBANGAN ANTARAInformasi PERSEDIAAN Ketenagakerjaan
DAN dan
Penyusunan
KEBUTUHANserta TENAGA
Pelaksanaan KERJA Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
................................................................. 52
5.1. Perkiraan
Pemerintah Nomor Penganggur
33 Tahun 2013 Terbuka Menurut
tentang Golongan
Perluasan Kesempatan Kerja,
Umur .................................................................................................. 53
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
5.2. Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat
propinsi dan Kota/Kota)
Pendidikan maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
.......................................................................................... 54
5.3. Perkiraan
sektoral nasional, Penganggur
sektoral/subTerbuka sektoral Menurut
provinsi,Jenissektoral/sub
Kelamin .....................
sektoral 55
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
BAB VI KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
ketenagakerjaan
KETENAGAKERJAANdi tingkat...............................................................................
Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub 51
6.1. Provinsi,
Sektoral KebijakanSektoral/Sub
Umum ................................................................................
Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan 52
6.2. Kebijakan Pengendalian Tambahan Angkatan Kerja .......................... 53
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
6.3. Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja ............................ 54
Menteri
6.4. Tenaga Kerja
Kebijakan RI Nomor
Sektoral PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
.............................................................................. 56
6.5. Kerja
Tenaga Kebijakan
Makro.Penempatan Tenaga Kerja ................................................ 62
6.6.Masalah
Kebijakan Hubungan
utama Industrial dan diantaranya
ketenagakerjaan Jaminan Sosial adalah besarnya
Tenaga Kerja ...................................................................................... 64
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
BABserta masalah ...................................................................................................
VI PENUTUP lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya 66
DAFTAR PUSTAKA
produktivitas ..................................................................................................
kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat 67
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

ix
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

DAFTAR TABEL
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Halaman

Tabel 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga


Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kota Mataram Tahun
Dalam2013-2015
rangka pelaksanaan
(Ribu Rupiah)amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
..................................................... 10
Tabel 2.2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Harga 2010
Konstan Menurut Lapangan Usaha Kota Mataram Tahun
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
2013-2015 (Ribu Rupiah) ..................................................... 11
Penyusunan
Tabel 2.3 serta Pelaksanaan
Peranan PDRB MenurutPerencanaan
Lapangan TenagaUsaha Kerja Atasserta Peraturan
Dasar
Harga Berlaku
Pemerintah Nomor 33 Tahun Tahun 2013-2015
2013 tentang (persen)
Perluasan ...........................
Kesempatan Kerja, 12
Tabel 2.4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional, Bruto
Menurut Lapangan Usaha Kota Mataram Atas Dasara
propinsi dan Harga
Kota/Kota) maupun
Konstan Tahunlingkup
2013-2015 sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
(%) ................................. 14
sektoral
Tabel 2.5 nasional,
Penduduk sektoral/sub
Usia Kerjasektoral
Menurutprovinsi,
Golongansektoral/sub
Umur Kota sektoral
Kota/Kota), Mataram
dijadikanTahun 2013-2015
acuan dan (Orang)
pedoman ....................................
dalam pembangunan 15
Tabel 2.6 Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Kota
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) .................................... 16
Sektoral
Tabel 2.7 Provinsi,
PendudukSektoral/Sub
Usia KerjaSektoral
Menurut Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Jenis Kelamin Kota
Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) ....................................
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan 16
Tabel 2.8 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Umur Kota Mataram Tahun 2013-2015 (%) ........................ 17
Tenaga
Tabel 2.9KerjaTingkat
Makro. Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat
MasalahPendidikan
utama Kota Mataram Tahundiantaranya
ketenagakerjaan 2013-2015 (%) ................
adalah 17
besarnya
Tabel 2.10 Tingkat
pengangguran Partisipasi
terbuka, Angkatanpenganggur
jumlah setengah Kerja Menurut yang sangat Jenis besar,
Kelamin Kota Mataram Tahun 2013-2015 (%) ..................... 18
serta 2.11
Tabel masalah lain seperti
Angkatan Kerja rendahnya kualitas Umur
Menurut Golongan angkatanKota kerja,
Mataram rendahnya
produktivitas Tahun
kerja dan rendahnya
2013-2015 kesejahteraan
(Orang) pekerja sehingga bersifat
................................................... 19
Tabel 2.12 Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh Kota
Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) .................................... 19
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
Tabel 2.13 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Kota Mataram
itu maka diperlukan suatu perencanaan
Tahun 2013-2015 tenaga kerja yang dapat dijadikan
(Orang) ................................................... 20
Tabel
acuan 2.14 Penduduk
oleh seluruh Yang Bekerja
pemangku Menurut
kepentingan Lapangan
di Kota Mataram. Usaha Kota
Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) .................................... 20
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Tabel 2.15 Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur Kota
2017-2022, maka
Mataram dasar
Tahun pembangunan
2013-2015 (Orang) yang ....................................
berpihak pada penciptaan 21
Tabel 2.16 Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah, Pendidikan
Kota Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) ............................ 22
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

x xi
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Tabel 2.17 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin Kota


Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) .................................... 22
Tabel 2.18 Penduduk Yang KATA PENGANTAR
Bekerja Menurut Status Pekerjaan
UtamaPUSAT
KEPALA Kota Mataram
PERENCANAAN Tahun 2013-2015 (Orang) ................. 23
KETENAGAKERJAAN
Tabel 2.19 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jabatan Kota Mataram
Tahun 2013-2015 (Orang) ................................................... 24
Tabel 2.20 Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja Kota
DalamMataram Tahun 2013-2015
rangka pelaksanaan amanat (Orang)
pasal ....................................
7 Undang – Undang Nomor 24
Tabel 2.21 Penganggur Terbuka Menurut Golongan
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Umur Kota
Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) .................................... 25
Tahun2.22
Tabel 2007 Tingkat
tentang Tata Cara Memperoleh
Penganggur Terbuka Menurut Informasi Ketenagakerjaan
Golongan Umur dan
Penyusunan KotasertaMataram
Pelaksanaan
Tahun Perencanaan
2013-2015 (%) Tenaga Kerja serta Peraturan
................................... 26
Tabel 2.23 Nomor
Pemerintah Penganggur Terbuka
33 Tahun 2013 Menurut
tentangTingkatPerluasan Pendidikan
Kesempatan Kota Kerja,
Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) .................................... 27
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Tabel 2.24 Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat
propinsi dan Pendidikan
Kota/Kota) Kota
maupun Mataramlingkup Tahunsektoral/sub
2013-2015 sektoral (sektoral/sub
(%) ................ 27
Tabel 2.25 Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral Kota
Mataram Tahun 2013-2015 (Orang) .................................... 28
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Tabel 2.26 Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
ketenagakerjaan di tingkatTahun
Kota Mataram Nasional,
2013-2015 Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
(%) ................................... 28
Tabel 2.27Provinsi,
Sektoral Produktivitas TenagaSektoral
Sektoral/Sub Kerja Menurut
Kota/Kota. Lapangan
SebagaiUsaha pelaksanaan
Kota Mataram Tahun 2012-2014 (Juta Rp/Tenaga Kerja) .... 29
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Tabel 2.28 Jumlah PUK, AK, TPAK, PYB, PT dan TPT Menurut
Menteri Tenaga Kerja RI
Golongan Nomor
Umur Kota PER. 16/MEN/XI/2010
Mataram Tahun 2013-2015 tentang...............
Perencanaan 30
Tabel
Tenaga2.29
KerjaJumlah
Makro. PUK, AK, TPAK, PYB, PT dan TPT Menurut
Masalah Tingkat Pendidikan
utama Kota Mataram
ketenagakerjaan Tahun 2013-2015
diantaranya adalah.......... 31
besarnya
Tabel 2.30 Jumlah PUK, AK, TPAK, PYB, PT dan TPT Menurut
pengangguran terbuka,
Jenis jumlah
Kelamin setengahTahun
Kota Mataram penganggur
2013-2015 yang sangat besar,
.................. 31
serta 2.31
Tabel masalah lain seperti
Jumlah rendahnya
PYB Menurut kualitasUsaha
Lapangan angkatanKota kerja,
Mataram rendahnya
produktivitas Tahun 2016rendahnya
kerja dan .........................................................................
kesejahteraan pekerja sehingga bersifat 31
Tabel 2.32 Kapasitas Terpasang, Jumlah Instruktur dan Lulusan
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Pelatihan Kota Mataram Tahun 2013-2015.......................... 32
karena2.33
Tabel itu, diperlukan kebijakan
Jumlah Pencari yang
kerja, komprehensif
Bursa Kerja dan dan multi dimensi.
Pengantar Kerja Untuk
Kota Mataram
itu maka diperlukan suatu Tahun 2013-2015
perencanaan tenaga.........................................
kerja yang dapat dijadikan 32
Tabel 2.34 Perangkat Hubungan Industrial dan Jaminan social
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2013-2015 ................... 32
Dengan tersusunnya Rencana
Tabel 2.35 Perkembangan Upah Minimum TenagaKota KerjaMataramKota MataramTahun Tahun
2013-2015
2017-2022, maka ...........................................................................
dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan 33
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

xii
xi
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Tabel 3.1 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan


Umur Kota Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) .................. 35
Tabel 3.2 Perkiraan Penduduk KATA PENGANTAR
Usia Kerja Menurut Tingkat
Pendidikan
KEPALA PUSAT Kota Mataram TahunKETENAGAKERJAAN
PERENCANAAN 2017-2022 (Orang) .......... 35
Tabel 3.3 Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kota Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) ............................ 36
Tabel 3.4 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut
DalamGolongan Umur Kota Mataram
rangka pelaksanaan amanat pasal Tahun7 2017-2022
Undang – Undang (%) ......... 36
Nomor
Tabel 3.5 Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Kerja Menurut
Tingkat Pendidikan Kota Mataram Tahun 2017-2022 (%) .... 37
Tahun3.6
Tabel 2007 Perkiraan
tentang Tata Cara Partisipasi
Tingkat MemperolehAngkatan InformasiKerja Ketenagakerjaan
Menurut dan
Penyusunan Jenis
serta Kelamin
Pelaksanaan Perencanaan
Kota Mataram Tahun Tenaga
2017-2022 Kerja(%) serta Peraturan
............ 38
Tabel 3.7 Nomor
Pemerintah Perkiraan 33 Angkatan
Tahun 2013 Kerjatentang
MenurutPerluasan
GolonganKesempatan
Umur Kota Kerja,
Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) .................................... 38
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Tabel 3.8 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
propinsi dan Kota
Kota/Kota)
Mataram maupun
Tahun lingkup
2017-2022 sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
(Orang) ............................ 39
Tabel 3.9 Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral Kelamin Kota
Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) .................................... 39
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Tabel 4.1 Perkiraan Pertumbuhan Produk Domestik Regional
ketenagakerjaan
Brutodi Kotatingkat
Mataram Nasional, Provinsi, (%)
Tahun 2017-2022 Kota/Kota, Sektoral/Sub
......................... 41
Tabel 4.2 Provinsi,
Sektoral Perkiraan Produk Domestik
Sektoral/Sub Regional Bruto
Sektoral Kota/Kota. Sebagai Menurut
pelaksanaan
Lapangan Usaha Kota Mataram Tahun 2017-2022
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
(Milyar Rp) ........................................................................... 41
Menteri Tenaga
Tabel 4.3 Kerja RIStruktur
Perkiraan Nomor PER. Produk 16/MEN/XI/2010
Domestik Regional tentang BrutoPerencanaan
Tenaga KerjaKota
Makro.Mataram Tahun 2017-2022 (%) ................................... 42
Tabel 4.4
MasalahPerkiraan
utamaKesempatan Kerja Menurut
ketenagakerjaan diantaranyaLapangan adalahUsaha besarnya
Kota Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) ............................ 43
pengangguran
Tabel 4.5 terbuka,Kesempatan
Perkiraan jumlah setengah Kerja penganggur
Menurut Golongan yang sangatUmur besar,
serta masalah Kotalain seperti Tahun
Mataram rendahnya
2017-2022 kualitas angkatan
(Orang) kerja, rendahnya
............................ 44
Tabel 4.6
produktivitas Perkiraan Kesempatan
kerja dan rendahnya Kerja Menurut
kesejahteraan pekerja sehinggaTingkat bersifat
Pendidikan Kota Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) .......... 44
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Tabel 4.7 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
karena itu, diperlukan
Kota Mataram kebijakan
Tahun yang komprehensif
2017-2022 (Orang) dan multi dimensi. Untuk
............................ 45
Tabel 4.8 diperlukan
itu maka Perkiraan Kesempatan
suatu perencanaan Kerjatenaga
Menurut Status
kerja yang Pekerjaan
dapat dijadikan
Kota Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) ............................ 46
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Tabel 4.9 Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan Tahun
Dengan Kota tersusunnya
Mataram Tahun Rencana Tenaga(Orang)
2017-2022 Kerja ............................
Kota Mataram Tahun 46
Tabel 4.10 maka
2017-2022, PerkiraandasarKesempatan
pembangunan Kerja yangMenurut Jam Kerja
berpihak padaKota penciptaan
Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) .................................... 47
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

xii xiii
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Tabel 4.11 Perkiraan produktivitas Tenaga Kerja Menurut Lapangan


Usaha Kota Mataram Tahun 2017-2022 (Juta
KATA
Rp/Tenaga Kerja) PENGANTAR
................................................................ 48
Tabel 4.12 Tambahan
KEPALA PUSAT Kesempatan
PERENCANAAN Kerja Menurut Status Pekerjaan
KETENAGAKERJAAN
Utama dan Tingkat Pendidikan Kota Mataram Tahun
2017-2022 (Orang) .............................................................. 49
Tabel 4.13 Tambahan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan
DalamUtama
rangkadan Lapangan
pelaksanaan Usahapasal
amanat Kota Mataram
7 Undang Tahun Nomor
– Undang
2017-2022 (Orang) ..............................................................
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 50 15
Tabel 4.14 Target Jumlah Lowongan Kerja, Pencari Kerja Terdaftar,
Tahun 2007 Pencari
tentang Tata
KerjaCara Memperoleh
ditempatkan, BursaInformasi
Kerja Ketenagakerjaan
Swasta dan dan
Penyusunan Pengantar
serta Pelaksanaan
Kerja Kota Perencanaan
Mataram Tahun Tenaga Kerja serta
2017-2022 Peraturan
............... 51
Tabel 4.15 Nomor
Pemerintah Target Jumlah
33 Tahun Mediator, PP, PKB,
2013 tentang SP/SB, LKS
Perluasan Bipartit, Kerja,
Kesempatan
Perusahaan dan Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
2017-2022 ........................................................................... 51
propinsi
Tabel 5.1 dan Kota/Kota)Penganggur
Perkiraan maupun lingkup Terbuka sektoral/sub
Golongansektoral Umur (sektoral/sub
Kota
Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) ....................................
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral 55
Tabel 5.2 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Golongan Umur Kota Mataram Tahun 2017-2022 (%) ......... 54
ketenagakerjaan
Tabel 5.3 di tingkat
Perkiraan Nasional, Terbuka
Penganggur Provinsi, MenurutKota/Kota,Tingkat Sektoral/Sub
Pendidikan
Sektoral Provinsi, Kota Mataram
Sektoral/Sub Sektoral Tahun 2017-2022
Kota/Kota. (Orang)pelaksanaan
Sebagai .......... 54
Tabel 5.4 Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Pendidikan Kota Mataram Tahun 2017-2022 (%) ................ 55
Menteri
Tabel 5.5Tenaga Kerja RIPenganggur
Perkiraan Nomor PER. 16/MEN/XI/2010
Terbuka Menurut Jenis tentang Perencanaan
Kelamin
Tenaga KerjaKota Mataram Tahun 2017-2022 (Orang) ............................ 56
Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

xiv
xiii
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
1.1. Latar Belakang
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya diarahkan untuk
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, disertai
Tenaga Kerja Makro.
dengan tingkat pemerataan pendapatan.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator utama
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
dalam kinerja perekonomian suatu daerah karena memberikan implikasi
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
pada kinerja perekonomian makro lainnya. Pertumbuhan ekonomi
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
merefleksikan bagaimana perkembangan aktivitas perekonomian suatu
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
daerah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi suatu daerah
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
menunjukkan semakin berkembangnya aktivitas perekonomian baik
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
aktivitas produksi, konsumsi, investasi maupun perdagangan yang kemudian
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diukur
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
menggunakan perangkat informasi statistik yang disebut Produk Domestik
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Regional Bruto (PDRB) yang merupakan nilai bersih barang dan jasa-jasa
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

1 1
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
akhir yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi di suatu daerah dalam
KEPALA
suatu periode. PUSAT
Besaran PERENCANAAN
PDRB menggambarkan KETENAGAKERJAAN
kemampuan suatu daerah
untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dimiliki untuk menghasilkan suatu produk melalui proses produksi.
Dalam rangka
Produk pelaksanaan
Domestik Regionalamanat
Bruto pasal 7 Undang
(PDRB) – Undang setiap
Kota mataram Nomor
13 Tahun
tahun 2003 tentang
mengalami Ketenagakerjaan
perkembangan baik Jo. Peraturan
dinilai Pemerintah
atas dasar hargaNomor 15
berlaku
Tahun 2007
maupun atastentang Tata Cara
dasar harga padaMemperoleh
tahun 2010Informasi Ketenagakerjaan
(harga konstan). dan
Nilai PDRB
Penyusunan
atas serta berlaku
dasar harga Pelaksanaan Perencanaan
pada tahun Tenaga Kerja
2015 mencapai 13,24serta
triliunPeraturan
rupiah,
Pemerintah Nomor
mengalami 33 Tahun
peningkatan 2013 13,75
sebesar tentangpersen
Perluasan Kesempatan
dibandingkan Kerja,
dengan
bahwa2014
tahun perencanaan tenagatriliun.
sebesar 11,64 kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsiSementara
dan Kota/Kota) maupun
itu, nilai PDRB lingkup sektoral/sub
Kota Mataram sektoral
atas dasar (sektoral/sub
harga konstan
sektoral
pada nasional,
tahun sektoral/sub
2015 mencapai sektoral
10,68 triliun provinsi, sektoral/subkenaikan
rupiah, mengalami sektoral
Kota/Kota),
sebesar 7,99 dijadikan acuan dan
persen dibandingkan tahunpedoman
sebelumnya dalam pembangunan
yaitu 2014 sebesar
ketenagakerjaan
9,89 triliun rupiah.di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
SektoralPembangunan
Provinsi, Sektoral/Sub
ekonomi Sektoral Kota/Kota. Sebagai
harus berdampak pelaksanaan
pada kesejahteraan
ketentuan peraturan
masyarakat melalui perundangan tersebut dituangkan
tingginya penyerapan dalam Seringkali
tenaga kerja. Peraturan
Menteri Tenagaekonomi
pertumbuhan Kerja RI Nomor
tidak PER. 16/MEN/XI/2010
mendorong tentang
penyerapan Perencanaan
tenaga kerja.
Tenaga Kerja Makro.
Pembangunan ekonomi Kota Mataram masih dihadapkan pada berbagai
Masalah
keterbatasan dan utama ketenagakerjaan
permasalahan diantaranya adalah
di bidang ketenagakerjaan. besarnya
Pertumbuhan
pengangguran
angkatan kerja terbuka, jumlah
selalu lebih setengah
cepat penganggurdengan
jika dibandingkan yang sangat besar,
pertumbuhan
serta masalahkerja.
kesempatan lain seperti rendahnya
Sehingga masalahkualitas angkatan kerja,
pengangguranpun rendahnya
tidak dapat
produktivitas
dihindari. kerja
Angka dan rendahnya
Pengangguran kesejahteraan
Terbuka pekerja sehingga
di Kota Mataram dari tahunbersifat
2011
multi antara penurunan
mengalami berbagai faktor ekonomi,
hingga tahunfaktor
2014.sosial
Namundan faktor
pada lainnya. Oleh
tahun 2015
karena itu, diperlukan
mengalami peningkatankebijakan yang
dari 9.530 komprehensif
orang dan2014
pada tahun multimenjadi
dimensi.15.790
Untuk
itu maka
orang padadiperlukan suatu
tahun 2015. Halperencanaan
ini disebakantenaga kerja yang dapat
oleh perlambatan dijadikan
perekonomian
acuanMataram
Kota oleh seluruh
padapemangku kepentingan
tahun 2015 di Kota
dibandingkan Mataram.
dengan perekonomian Kota
Dengan
Mataram tersusunnya
pada tahun Rencana
2014. Pada tahun Tenaga Kerja
2015 PDRB Kota
Kota Mataram
mataram Tahun
mencapai
2017-2022,
7,99 persen, maka dasartahun
sedangkan pembangunan yang
2014 mencapai berpihak
8,10 persen. pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

22
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
Selain masalah pengangguran, berbagai masalah ketenagakerjaan
KEPALA
lainnya juga PUSAT
menjadi PERENCANAAN
perhatian KETENAGAKERJAAN
Pemerintah Kota Mataram antara lain masih
rendahnya kualitas Angkatan Kerja, informasi pasar kerja yang masih
relative terbatas, dan berbagai permasalahan lainnya yang perlu untuk
Dalam
dicarikan rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
solusinya.
13 Tahun 2003 tentang
Sehubungan Ketenagakerjaan
dengan Jo. Peraturantersebut
berbagai permasalahan Pemerintah Nomor 15
dan mengacu
Tahun 20077tentang
pada Pasal ayat (3)Tata Cara Memperoleh
Undang-undang Informasi Ketenagakerjaan
ketenagakerjaan, bahwa penyusunan dan
Penyusunan
kebijakan, serta Pelaksanaan
strategi dan Perencanaan
pelaksanaan Tenaga Kerja serta
program Peraturan
pembangunan
Pemerintah Nomor
ketenagakerjaan, 33 Tahunharus
pemerintah 2013berpedoman
tentang Perluasan Kesempatantenaga
pada perencanaan Kerja,
bahwa perencanaan
kerja, maka tenagaKota
Pemerintah kerja Mataram
baik dalammelalui
lingkup Dinas
kewilayahan (nasional,
Tenaga Kerja
propinsi
melakukandan Penyusunan
Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub
Perencanaan Tenaga Kerjasektoral (sektoral/sub
sebagai upaya
sektoral nasional,pendayagunaan
mengoptimalkan sektoral/sub sektoral
seluruh provinsi,
potensi sektoral/sub
perekonomiansektoral
yang
Kota/Kota), dijadikan
dimiliki maupun angkatanacuan dantersedia,
kerja yang pedoman dalam
sehingga dapatpembangunan
mendukung
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat Kota Mataram. Selain itu,
Sektoral Provinsi,
diharapkan Sektoral/Sub
pemabngunan daerahSektoral Kota/Kota. diorentasikan
yang dilaksanakan Sebagai pelaksanaan
kepada
ketentuan
penciptaan peraturan perundangan
kesempatan tersebut dituangkan
kerja sebanyak-banyaknya dan dalam
denganPeraturan
kualitas
Menteri Tenaga guna
yang memadai Kerja memacu
RI Nomorpertumbuhan
PER. 16/MEN/XI/2010
ekonomi tentang Perencanaan
Kota Mataram yang
Tenaga Kerja Makro.
berkualitas, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian dan
MasalahKota
pembangunan utama ketenagakerjaan
Mataram diantaranya adalah besarnya
secara keseluruhan.
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta
1.2. masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Dasar Hukum
produktivitas
Adapun kerja danmenjadi
yang rendahnya kesejahteraan
dasar hukum dalampekerja sehinggaRencana
penyusunan bersifat
multi
Tenagaantara
Kerjaberbagai faktor Tahun
Kota Mataram ekonomi, faktor sosial
2017-2022 dan faktor lainnya. Oleh
adalah:
karena itu, diperlukan kebijakan
a. Undang-Undang Nomor 13 yang komprehensif
Tahun dan multi
2003 tentang dimensi. Untuk
Ketenagakerjaan
itu maka diperlukan
(Lembaran suatuRepublik
Negara perencanaan tenaga Tahun
Indonesia kerja yang dapat
2003 dijadikan
Nomor 39,
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
Dengan tersusunnya
b. Undang-Undang Nomor Rencana
23 TahunTenaga Kerja Pemerintahan
2014 tentang Kota Mataram Daerah
Tahun
2017-2022, maka
(Lembaran dasar Republik
Negara pembangunan yang Tahun
Indonesia berpihak2014
padaNomor
penciptaan
244,
perluasan kesempatan
Tambahan Lembarankerja job) sudah
(proRepublik
Negara semakin
Indonesia Nomorjelas dan terarah,
5587);
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

3 3
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

c. Peraturan Pemerintah KATA


NomorPENGANTAR
15 Tahun 2007 tentang Tata Cara
KEPALA PUSAT
Memperoleh PERENCANAAN
Informasi KETENAGAKERJAAN
Ketenagakerjaan dan Penyusunan Serta
Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara Republik
Dalam rangka
Indonesia Nomor pelaksanaan
4701); amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun
d. 2003 tentang
Peraturan Ketenagakerjaan
Pemerintah Nomor 33 Jo. Peraturan
Tahun 2013Pemerintah Nomor 15
tentang Perluasan
Tahun 2007 tentang
Kesempatan Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Kerja;
Penyusunan
e. Peraturanserta Pelaksanaan
Menteri TenagaPerencanaan
Kerjadan Tenaga Kerja serta
Transmigrasi NomorPeraturan
PER.
Pemerintah Nomor 33
16/MEN/XI/2010 TahunPerencanaan
tentang 2013 tentang Perluasan
Tenaga Kesempatan Kerja,
Kerja Makro;
bahwa perencanaan
f. Keputusan tenaga
Menteri kerja
Tenaga baikdan
Kerja dalam lingkup kewilayahan
Transmigrasi (nasional,
RI Nomor 309 Tahun
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
2013 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
dan Kabupaten/Kota;
Kota/Kota),
g. Peraturandijadikan acuan5 Tahun
Daerah No. dan pedoman dalamPenyelenggaraan
2016 tentang pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Ketenagakerjaan.
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan
1.3. Tujuanperaturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
MenteriAdapun
Tenaga Kerja RI Nomor
maksud PER. 16/MEN/XI/2010
dari penyusunan Rencana tentang
TenagaPerencanaan
Kerja Kota
Tenaga
MataramKerja Makro.
Tahun 2017-2022 ini adalah memberikan berbagai informasi
Masalah utama ketenagakerjaan
ketenagakerjaan yang dapat diantaranya
digunakan sebagai adalah kebijakan,
bahan perumusan besarnya
pengangguran
strategi terbuka,
dan program jumlah setengah
pembangunan penganggur
ketenagakerjaan yangMataram.
di Kota sangat besar,
serta masalah lainpenyusunan
Tujuan dari seperti rendahnya
Rencanakualitas
Tenagaangkatan
Kerja Kotakerja, rendahnya
Mataram Tahun
produktivitas kerja sebagai
2017-2022 adalah dan rendahnya
berikut: kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
1. Memotret situasi ketenagakerjaan saat ini dan dampak Perekonomian
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
terhadap penciptaan kesempatan kerja dengan berbagai karakteristiknya.
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
2. Memperkirakan persediaan tenaga kerja tahun 2017-2022 dengan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
berbagai karakteristiknya;
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
3. Memperkirakan kesempatan kerja yang akan datang dengan berbagai
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
karakteristik, baik yang ditimbulkan oleh pertumbuhan ekonomi maupun
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
faktor lainnya.
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

44
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA
4. Memperkirakan angkatan PENGANTAR
kerja yang belum terserap (penganggur
KEPALA
terbuka) tahunPUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
2017-2022.
5. Menyusun kebijakan, strategi dan program dalam menangani masalah
ketenagakerjaan.
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
1.4. Metodologi
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Metodologi yang digunakan dalam menyusun Rencana Tenaga Kerja
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
(RTK) Kota Mataram Tahun 2017-2022 ini adalah sebagai berikut:
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
a. Untuk memperkirakan persediaan tenaga kerja, baik Penduduk Usia
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Kerja (PUK), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dan Angkatan
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Kerja (AK) dengan menggunakan rumus pertumbuhan Geometri yaitu:
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
1. Menghitung laju pertumbuhan Penduduk Usia Kerja (PUK), Tingkat
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Penduduk Yang Bekerja (PYB)
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
sebelumnya (historis), dengan rumus:
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral 1
Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
𝑃𝑃𝑡𝑡 𝑛𝑛
ketentuan peraturan perundangan
𝑟𝑟 = (( tersebut dituangkan dalam Peraturan
) − 1) 𝑥𝑥100
𝑃𝑃0
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
2. Kerja
Tenaga Memproyeksikan
Makro. PUK, TPAK dan PYB ke depan, dengan rumus:
𝑚𝑚
𝑃𝑃𝑞𝑞 = 𝑃𝑃𝑡𝑡 (1 + 𝑟𝑟)
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran
dengan:terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah
𝑃𝑃0 : lain seperti
Data Dasar rendahnya
PUK, TPAKkualitas
dan PYBangkatan kerja,
pada tahun awalrendahnya
produktivitas
𝑃𝑃𝑡𝑡 kerja danDasar
: Data rendahnya kesejahteraan
PUK, TPAK pekerja
dan PYB pada sehingga
tahun akhir bersifat
multi antara
𝑃𝑃𝑞𝑞 berbagai
: PUK, faktor
TPAK ekonomi, faktor proyeksi
dan PYB tahun sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu,
𝑟𝑟 diperlukan
: Angka kebijakan yang penduduk
pertumbuhan komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka𝑛𝑛diperlukan suatuwaktu
: Periode perencanaan tenaga
antara data dasarkerja
tahunyang
awaldapat dijadikan
dan tahun
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
akhir
Dengan
𝑚𝑚 : tersusunnya Rencana
Periode waktu antaraTenaga Kerja tahun
data dasar Kota akhir
Mataram Tahun
dengan
2017-2022, maka dasar
tahun pembangunan yang berpihak pada penciptaan
proyeksi
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

5 5
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

3. KATA PENGANTAR
Menghitung/memproyeksi kebutuhan tenaga kerja menggunakan
KEPALA PUSAT
pendekatan PERENCANAAN
elastisitas KETENAGAKERJAAN
yang merupakan rasio antara perubahan atau
pertumbuhan PYB dengan pertumbuhan PDRB, dengan rumus
sebagai berikut:
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan
𝑟𝑟𝑙𝑙𝑖𝑖 Pemerintah Nomor 15
𝐸𝐸𝑖𝑖 =
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh 𝑟𝑟𝑦𝑦 Informasi
𝑖𝑖 Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Keterangan:
Pemerintah
𝐸𝐸𝑖𝑖 Nomor 33 Tahun
: Elastisitas 2013
tenaga tentang
kerja sektorPerluasan
𝑖𝑖 Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan
𝑟𝑟𝑙𝑙𝑖𝑖 : Lajutenaga kerja baik
pertumbuhan PYBdalam
sektorlingkup kewilayahan
𝑖𝑖 pertahun (%) (nasional,
propinsi 𝑟𝑟𝑦𝑦
dan𝑖𝑖 Kota/Kota) maupun lingkup
: Laju pertumbuhan sektoral/sub
ekonomi sektoral
(PDRB) sektor 𝑖𝑖 per(sektoral/sub
tahun (%)
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikanmenghitung
Sedangkan acuan danlaju pedoman dalam
pertumbuhan pembangunan
kesempatan kerja
ketenagakerjaan
menurut dilapangan
tingkat Nasional, Provinsi,dengan
usaha sampai Kota/Kota, Sektoral/Sub
tahun proyeksi,
Sektoral menggunakan
Provinsi, Sektoral/Sub
rumus: Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan 𝑟𝑟𝑙𝑙tersebut
𝑎𝑎𝑎𝑎 = 𝐸𝐸𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑥𝑥dituangkan
𝑟𝑟𝑦𝑦𝑎𝑎𝑎𝑎 dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Keterangan:
Tenaga 𝐸𝐸
Kerja
𝑎𝑎𝑎𝑎
Makro.
: Elastisitas perubahan 𝑖𝑖
Masalah utama
𝑟𝑟𝑙𝑙𝑎𝑎𝑎𝑎 : Laju ketenagakerjaan
pertumbuhan diantaranya
kesempatan adalah
kerja sektor (%) besarnya
pengangguran
𝑟𝑟𝑦𝑦𝑎𝑎𝑎𝑎 : terbuka, jumlah
Perkiraan setengah penganggur
laju pertumbuhan yang-𝑖𝑖 sangat
ekonomi sektor (%) besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan
sementara rendahnya
untuk kesejahteraan
menghitung pekerja sehingga
proyeksi kesempatan bersifat
kerja menurut
multi antara berbagai
lapangan faktorsampai
usaha, ekonomi, faktor tahun
dengan sosial dan faktor menggunakan
proyeksi, lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
rumus:
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga
𝐾𝐾𝐾𝐾𝑡𝑡𝑡𝑡 = 𝐾𝐾𝐾𝐾0𝑖𝑖 (1 + 𝑟𝑟𝑙𝑙𝑎𝑎𝑎𝑎 )kerja
𝑚𝑚 yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Keterangan:
Dengan
𝑃𝑃0 : tersusunnya Rencana
Data Dasar PUK, Tenaga
TPAK Kerja
dan PYB padaKota Mataram
tahun awal Tahun
2017-2022,
𝑃𝑃 maka
: Datadasar pembangunan
Dasar yang
PUK, TPAK dan PYBberpihak pada
pada tahun penciptaan
akhir
𝑡𝑡
perluasan
𝑃𝑃𝑞𝑞 kesempatan kerjadan
: PUK, TPAK (proPYB sudah
job)tahun semakin jelas dan terarah,
proyeksi
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

66
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

𝑟𝑟 KATA PENGANTAR
: Angka pertumbuhan penduduk
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

𝐾𝐾𝐾𝐾𝑡𝑡𝑡𝑡 = Proyeksi kesempatan kerja sektor -𝑖𝑖


𝐾𝐾𝐾𝐾𝑜𝑜𝑜𝑜 = Data dasar PYB pada tahun akhir sektor -𝑖𝑖
Dalam
𝑟𝑟𝑙𝑙𝑎𝑎𝑎𝑎 rangka
= Laju pelaksanaan
pertumbuhanamanat pasalkerja
kesempatan 7 Undang
sektor–-𝑖𝑖Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
𝑚𝑚 = Jarak (selisih) tahun proyeksi (𝑡𝑡𝑛𝑛 ) dengan tahun data dasar
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
(𝑡𝑡0 )
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
4. Data dasar yang digunakan dalam penyusunan persediaan dan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
kebutuhan tenaga kerja tersebut adalah data ketenagakerjaan dan
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
data ekonomi tahun 2013 s.d 2015.
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
5. Perkiraan persediaan tenaga kerja selanjutnya ditabulasikan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
menurut Jenis Kelamin, Golongan Umur, dan Tingkat Pendidikan.
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
6. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja ditabulasikan menurut Jenis
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Kelamin, Golongan Umur, Lapangan Usaha, Status Pekerjaan,
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Tingkat Pendidikan, Jam Kerja, dan Jabatan/Jenis Pekerjaan Utama.
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
1.5. Sumber Data
Tenaga Kerja Makro.
Data yang digunakan untuk penyusunan rencana tenaga kerja ini
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Instansi sektoral dan Instansi penyedia
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
data dan informasi lain yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
1.6. Pengertian
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
 Penduduk Usia Kerja (PUK)
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
keatas.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
 Angkatan Kerja (AK)
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (berumur 15 tahun ke
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
atas) yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

7 7
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

punya pekerjaan KATA PENGANTAR


tetapi sementara tidak bekerja, dan mereka yang
KEPALA PUSAT
tidak bekerja PERENCANAAN
tetapi KETENAGAKERJAAN
mencari pekerjaan.
 Bekerja
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang
Dalam rangkamaksud
dengan pelaksanaan amanat pasal
memperoleh atau7 Undang – Undang
membantu Nomor
memperoleh
13 Tahun 2003 tentang atau
pendapatan Ketenagakerjaan
keuntungan, Jo. Peraturan
paling sedikit Pemerintah
1 jam (tidakNomor 15
terputus)
Tahun 2007 tentang
dalam Tata Cara
seminggu yangMemperoleh
lalu. Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
 Penganggur Terbuka (PT)
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Penganggur Terbuka terdiri dari:
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
a. Mereka yang mencari pekerjaan
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
b. Mereka yang mempersiapkan usaha
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
mungkin dapat pekerjaan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
bekerja.
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
 Tingkat Penganggur Terbuka (TPT)
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tingkat penganggur terbuka merupakan rasio jumlah penganggur
Tenaga Kerja Makro.
terbuka terhadap jumlah angkatan kerja.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
 PekerjaTidak Penuh
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Pekerja tidak penuh adalah kegiatan seseorang yang bekerja
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
kurang dari 35 jam per minggu.
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah perbandingan antara
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
jumlah angkatan kerja dengan jumlah seluruh penduduk usia kerja
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
 Jenis Kegiatan/Lapangan Usaha
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Jenis Kegiatan/Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
pekerjaan/usaha/perusahaan/instansi dimana seseorang bekerja
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
seperti digolongkan dalam Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
(KLUI)/Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI).
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

88
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


KATA PENGANTAR
a. Menurut Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi
di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu
(biasanya 1 tahun)
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
b. Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB merupakan jumlah
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
balas jasa yang diterima faktor-faktor produksi yang ikut serta
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
tertentu.
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
 Persediaan Tenaga Kerja
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Persediaan tenaga kerja adalah jumlah penduduk yang sudah siap
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
untuk bekerja, disebut angkatan kerja (labour force) yang dapat
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
dilihat dari segi kualitas dan kuantitas.
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
 Kebutuhan Tenaga Kerja
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Kebutuhan tenaga kerja (kesempatan kerja) adalah jumlah
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
lapangan kerja dalam satuan orang yang dapat disediakan oleh
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
seluruh sektor ekonomi dalam kegiatan produksi. Dalam arti yang
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
lebih luas, kebutuhan ini tidak hanya menyangkut jumlahnya,
Tenaga Kerja Makro.
tetapi juga kualitasnya (pendidikan atau keahliannya).
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
1.7. Sistematika
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Penulisan RTK Kota Mataram Tahun 2017-2022 ini dibagi dalam 7
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
(tujuh) bab, yaitu:
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
BAB I : PENDAHULUAN
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
BAB II : KONDISI KETENAGAKERJAAN
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
BAB III : PERKIRAAN PERSEDIAAN TENAGA KERJA
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
BAB IVRencana Tenaga Kerja
: PERKIRAAN Kota Mataram
KEBUTUHAN Tahun
AKAN 2017 - 2022
TENAGA KERJA
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
BAB V : PERKIRAAN KESEIMBANGAN TENAGA KERJA
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
BAB VI : KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan 9
BAB VII : PENUTUP
9 iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga
2.1 Kerja Makro.
Kondisi Ekonomi
Masalah utama Regional
2.1.1 Produk Domestik ketenagakerjaan
Bruto diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah
Pada hakekatnya, setengah ekonomi
pembangunan penganggur yang sangat
merupakan besar,
serangkaian
serta
upaya masalah lain dalam
sistematis seperti membangun
rendahnya kualitas angkatan
kebijakan yang kerja, rendahnya
bertujuan untuk
produktivitas
meningkatkankerja
taraf dan rendahnya
hidup kesejahteraan
masyarakat. pekerja sehingga
Dalam perencanaan ekonomibersifat
suatu
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor
daerah diperlukan berbagai macam indikator statistik sebagai dasarlainnya. Oleh
karena itu, strategi
penentuan diperlukan
dankebijakan
kebijakanyang komprehensif
(decision making). dan multi
Hal ini dimensi.supaya
dimaksud Untuk
itu maka
target dandiperlukan
sasaran suatu perencanaan
pembangunan tenaga
relevan kerja yang
dengan dapat dijadikan
permasalahan yang
acuan
sedangoleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
dihadapi.
Dengan telah
Dengan tersusunnya Rencana
ditetapkannya TenagaDaerah
Otonomi Kerja pada
Kota level
Mataram Tahun
Pemerintah
2017-2022, maka maka
Kabupaten/Kota, dasar ketersediaan
pembangunanindikator
yang berpihak
statistik pada penciptaan
menjadi sangat
perluasan kesempatan
diperlukan. Salah satukerja (pro job)
indikator sudahyang
statistik semakin
dapatjelas dan terarah,
dijadikan dasar
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

109
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

penentuan strategi dan kebijakan perekonmian adalah Produk Domestik


KATA PENGANTAR
Regional Bruto (PDRB) yang disajikan atas dasar harga berlaku (current
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
price) dan harga konstan (constant price). Nilai PDRB atas dasar harga
berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur
perekonomian suatu daerah, sedangkan nilai PDRB atas dasar harga
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
tahun.
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Produk Domestik Regiaonal Bruto (PDRB) Kota Mataram setiap tahun
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
mengalami perkembangan baik dinilai atas dasar harga berlaku maupun atas
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
dasar harga pada tahun 2010 (Harga Konstan). Nilai PDRB atas dasar harga
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
berlaku pada tahun 2015 mencapai 13,24 Triliun rupiah, mengalami
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
peningkatan sebesar 13,75 persen dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
11,64 triliun rupiah.
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Sementara itu nilai PDRB Kota Mataram atas dasar harga konstan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
pada tahun 2015 mencapai 10,68 triuliun rupiah, mengalami kenaikan
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
sebesar 7,99 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 2014
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
sebesar 9,89 triliun rupiah.
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro. Tabel 2.1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Menurut Lapangan Usaha Kota Mataram Tahun 2013-2015
pengangguran terbuka, jumlah(Ribu
setengah penganggur yang sangat besar,
Rupiah)
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas
Sektor PDRB kerja dan rendahnya kesejahteraan
2013 pekerja 2014
sehingga bersifat
2015
multi antara berbagai
A. Pertanian, Kehutanan,faktor
dan ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Perikanan 436,860,138 473,149,788 525,151,765
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
B. Pertambangan
itu dan Penggalian
maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang 886,397
dapat dijadikan925,119
847,724
acuan olehPengolahan
C. Industri seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
1,014,983,907 1,073,886,868 1,191,105,559
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
D. Pengadaan Listrik dan Gas 9,279,564
2017-2022, maka dasar pembangunan 6,620,546 10,668,568
yang berpihak pada penciptaan
E. Pengadaan Air, Pengelolaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Sampah, Limbah dan Daur Ulang 21,659,009 25,416,847 28,648,892
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

11 10
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

F. Konstruksi KATA PENGANTAR


1,012,736,308 1,169,123,193 1,356,604,416
G. Perdagangan Besar dan Eceran;
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,979,155,943 2,318,528,401 2,644,473,905
H. Transportasi dan Pergudangan
613,382,738 696,942,230 805,031,187
I. Penyediaan
DalamAkomodasi dan Makan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
rangka pelaksanaan
Minum 164,864,090 207,263,148 241,723,051
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
J. Informasi dan Komunikasi
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh672,264,280 738,756,778
Informasi Ketenagakerjaan 797,340,560
dan
K. Jasa Keuangan
Penyusunan dan
serta Asuransi
Pelaksanaan Perencanaan Tenaga 1,133,622,636
Kerja serta Peraturan
983,414,390 1,304,843,881
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
L. Real Estat
515,242,137 603,709,212 685,043,242
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
M,N. Jasadan
propinsi Perusahaan
Kota/Kota) maupun lingkup 43,691,199
sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
50,917,723 57,499,898
O. Administrasi Pemerintahan,
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 884,831,910 1,077,077,181 1,231,853,318
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
P. Jasa Pendidikan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, 848,664,342 979,782,983
Provinsi, Kota/Kota, 1,121,322,806
Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi,dan
Q. Jasa Kesehatan Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Kegiatan Sosial
467,736,164 531,507,780 605,822,109
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
R,S,T,U. Jasa Lainnya
483,373,182
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 548,854,981
tentang 631,181,563
Perencanaan
Produk Domestik
Tenaga Regional Bruto
Kerja Makro. 10,153,328,005 11,638,705,711 13,239,239,840
Sumber Masalah utama
: BPS, Tahun ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
2013-2015
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
Tabel
multi antara berbagai faktor ekonomi, 2.2 sosial dan faktor lainnya. Oleh
faktor
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010
karena itu, diperlukan kebijakanUsaha
Menurut Lapangan yang Kota
komprehensif
Mataram dan multi
Tahun dimensi. Untuk
2013-2015
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
(Ribu Rupiah)
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Sektor Dengan
PDRB tersusunnya Rencana Tenaga
2013Kerja Kota2014
Mataram Tahun
2015
2017-2022,
A. Pertanian, maka dasar
Kehutanan, danpembangunan
Perikanan yang berpihak pada penciptaan
414,558,169 425,833,985 440,169,212
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
B. Pertambangan dan Penggalian
khususnya dalam menghadapi masalah796,252 pengangguran, penciptaan800,286
798,481
11
12
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

C. Industri Pengolahan KATA PENGANTAR


989,286,935 1,043,343,760 1,104,769,721
KEPALA
D. Pengadaan ListrikPUSAT
dan GasPERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
8,472,937 11,776,786 11,877,602
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 18,052,191 19,631,758 21,113,956
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
F. Konstruksi
995,672,502 1,089,464,851 1,187,298,795
13
G. Tahun 2003 tentang
Perdagangan Besar danKetenagakerjaan
Eceran; Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Reparasi
Tahun Mobil
2007 dan Sepeda
tentang Tata Motor 1,751,855,271
Cara Memperoleh Informasi 1,914,487,300 2,070,187,772
Ketenagakerjaan dan
H. Transportasi
Penyusunan dan Pelaksanaan
serta Pergudangan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
568,777,011 609,406,760 660,864,585
Pemerintah
I. PenyediaanNomor 33 Tahun
Akomodasi 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
dan Makan
Minum 131,903,992 144,229,805 156,270,014
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
J. Informasi
propinsi dandan Komunikasimaupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Kota/Kota) 659,590,513 718,228,109 782,078,588
sektoral nasional,
K. Jasa Keuangan sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
dan Asuransi
805,101,246 873,544,101 971,222,387
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
L. Real Estat
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, 430,390,359 469,857,155
Provinsi, Kota/Kota, 511,533,485
Sektoral/Sub
Sektoral
M,N. JasaProvinsi,
PerusahaanSektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
39,293,925 42,649,627 46,121,306
ketentuan peraturan
O. Administrasi perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Pemerintahan,
Pertahanan
Menteri dan Jaminan
Tenaga Kerja RISosial
Nomor Wajib 711,655,418 tentang
PER. 16/MEN/XI/2010 749,088,494 780,999,663
Perencanaan
P. Jasa Pendidikan
Tenaga Kerja Makro. 712,654,519 780,000,371 849,810,404
Q. JasaMasalah utama
Kesehatan dan ketenagakerjaan
Kegiatan Sosial diantaranya adalah besarnya
448,251,174 489,400,632 532,370,008
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
R,S,T,U. Jasa Lainnya
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan
463,413,389 kerja, rendahnya
508,688,877 553,300,892
produktivitas kerja
Produk Domestik dan rendahnya
Regional Bruto kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
9,149,725,803 9,890,430,853 10,680,788,676
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Sumber : BPS, Tahun2013-2015
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
2.1.2. Struktur Ekonomi
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Struktur perekonomian suatu daerah terlihat dari besarnya peranan
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
masing-masing kategori terhadap pembentukan PDRB daerah tersebut.
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya Sumbangan terbesar pada tahun
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
2015 dihasilkan oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

13 12
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Mobil dan Sepeda Motor dengan peranan sebesar 19,97 persen. Selanjutnya
KATA PENGANTAR
kategori konstruksi merupakan terbesar kedua dengan peranan 10,25 persen.
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Kemudian kategori Jasa Keuangan dan Asuransi dengan peranan sebesar
9,86 persen. Kategori Pertambangan dan Penggalian merupakan kategori
yang memberikan kontribusi terkecil terhadap pembentukan PDRB Kota
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Mataram yaitu sebesar 0,01 persen.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan
Tabel 2.3 Tenaga Kerja serta Peraturan
Peranan PDRB
Pemerintah Menurut
Nomor Lapangan
33 Tahun 2013Usaha Atas
tentang Dasar Harga
Perluasan Berlaku tahun
Kesempatan Kerja,
2013-2015 (persen)
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Sektor PDRB 2013 2014 2015
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,33 4,07 3,97
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
B. Pertambangan dan Penggalian 0,01 0,01 0,01
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
C. Industri Pengolahan 10,00 9,23 9,00
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,07 0,08 0,08
ketentuan peraturan perundangan
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, tersebut dituangkan dalam Peraturan
0,21 0,22 0,22
Limbah dan
Menteri DaurKerja
Tenaga Ulang RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
F. Konstruksi 9,97 10,05 10,25
Tenaga Kerja Makro.
G. Perdagangan Besar dan Eceran;
Masalah 19,49 19,92besarnya 19,97
Reparasi Mobil danutama ketenagakerjaan diantaranya
Sepeda Motor adalah
pengangguran terbuka,
H. Transportasi dan jumlah setengah penganggur
Pergudangan 6,04 yang sangat
5,99 besar, 6,08
I. Penyediaan
serta masalahAkomodasi dan Makan
lain seperti rendahnya kualitas 1,62
angkatan kerja,1,78
rendahnya 1,83
Minum
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
J. Informasi dan Komunikasi 6,62 6,35 6,02
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 9,69 9,74 9,86
karena itu,
L. Real Estatdiperlukan kebijakan yang komprehensif dan
5,07 multi dimensi.
5,19 Untuk 5,17
itu maka
M,N. Jasa diperlukan
Perusahaan suatu perencanaan tenaga 0,43
kerja yang dapat
0,44 dijadikan 0,43
acuan oleh seluruh
O. Administrasi pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Pemerintahan,
8,71 9,25 9,30
Pertahanan dan Jaminan
Dengan Sosial Rencana
tersusunnya Wajib Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
P. Jasa Pendidikan 8,36 8,42 8,47
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,61 4,57 4,58
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
R,S,T,U. Jasa Lainnya 4,76 4,72 4,77
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
13
14
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00


KATA PENGANTAR
Sumber : BPS, Tahun2013-2015
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi


Dalam rangka pelaksanaan
Perekonomian amanat
Kota Mataram padapasal 7 Undang
tahun – Undang
2015 sedikit Nomor
mengalami
13 Tahun 2003dibandingkan
perlambatan tentang Ketenagakerjaan
pertumbuhanJo.tahun
Peraturan Pemerintah
2014. Nomor 15
Laju pertumbuhan
Tahun
PDRB 2007 tentang Tata
Kota Mataram Cara
tahun Memperoleh
2015 mencapai Informasi Ketenagakerjaan
7,99 persen, dan
sedangkan pada
Penyusunan
tahun 2014 serta Pelaksanaan
sebesar Perencanaan
8,10 persen. Tenaga ekonomi
Seluruh kategori Kerja serta Peraturan
PDRb Kota
Pemerintah Nomor 33pertumbuhan
Mataram mengalami Tahun 2013 positif.
tentangPertumbuhan
Perluasan Kesempatan Kerja,
ekonomi tertinggi
bahwa
dicapai perencanaan
oleh kategoritenaga kerja baik dan
Jasa Keuangan dalam lingkup sebesar
Asuransi kewilayahan (nasional,
11,18 persen.
propinsi
Kategori dan Kota/Kota)
Jasa Keuangan maupun lingkup sektoral/sub
dan Asuransi merupakansektoral (sektoral/sub
pendukung semua
sektoral
kegiatan nasional, sektoral/sub
perekonomian sektoral kategori
dari semua provinsi, yang
sektoral/sub sektoral
ada, sehingga
Kota/Kota),
pertumbuhan dijadikan
yang tinggi acuan
disektor dan pedoman perkembangan
ini menunjukkan dalam pembangunan
ekonomi
ketenagakerjaan
yang cukup bagus.di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
SektoralDari
Provinsi, Sektoral/Sub
tujuh belas kategoriSektoral Kota/Kota.
yang ada, sepuluhSebagai pelaksanaan
diantaranya mampu
ketentuan peraturan
menciptakan perundangan
pertumbuhhan ekonomitersebut dituangkan
lebih dari delapan dalam
persen.Peraturan
Adapun
Menteri Tenaga Kerja
kategori-kategori RI Nomormencatat
berturut-turut PER. 16/MEN/XI/2010 tentang
pertumbuhan yang Perencanaan
positif lebih dari
Tenaga Kerja
8 persen, Makro. kategori Konstruksi mencatat sebesar 8,98 persen,
diantaranya
kategoriMasalah utama
Real Estate ketenagakerjaan
sebesar 8,87 persen, diantaranya adalah
kategori Jasa besarnya
Kesehatan dan
pengangguran
Kegiatan Sosialterbuka,
sebesar jumlah setengah
8,78 persen, penganggur
kategori yang sangat
Lainnya sebesar besar,
8,77 persen,
serta masalah
kemudian lain seperti
kategori rendahnyadan
Transportasi kualitas angkatan kerja,
Pergudangan, rendahnya
Kategori Jasa
produktivitas
Perusahaan dankerjakategori
dan rendahnya kesejahteraan
Perdagangan Besar danpekerja
Eceran;sehingga
Reparasibersifat
Mobil
multi antara berbagai
dan Sepeda faktor ekonomi,
Motor masing-masing faktor sosial
sebesar dan faktor
8,44 persen, 8,14lainnya.
persen Oleh
dan
karena itu, diperlukan
8,13 persen. Sementarakebijakan yangPertambangan
itu kategori komprehensif dan
danPenggalian
multi dimensi. Untuk
mencatat
itu maka diperlukan
pertumbuhan suatu
terendah yaiutperencanaan
sebesar 0,23 tenaga
persen. kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro Tabel
job) sudah
2.4 semakin jelas dan terarah,
Laju Pertumbuhan
khususnya dalam menghadapiProduk Domestik
masalah Regional Brutopenciptaan
pengangguran,

15 14
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Menurut Lapangan Usaha Kota Mataram Atas Dasar Harga Konstan


KATA
Tahun PENGANTAR
2013-2015 (%)
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut
Lapangan Usaha (Persen)
Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010
2013 2014 2015
DalamKehutanan,
A. Pertanian, rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang
dan Perikanan 1.60 – Undang
2.72 Nomor 3.37
13
B. Tahun 2003 tentang
Pertambangan Ketenagakerjaan Jo. Peraturan0.31
dan Penggalian Pemerintah0.28
Nomor 15 0.23
C. Industri
Tahun 2007 Pengolahan
tentang Tata Cara Memperoleh Informasi4.62 5.46
Ketenagakerjaan dan 5.89
D. Pengadaanserta
Penyusunan ListrikPelaksanaan
dan Gas Perencanaan Tenaga5.83 38.99
Kerja serta Peraturan 0.86
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan
dan Daur Ulang
5.41Kesempatan
8.75 Kerja, 7.55

bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan


F. Konstruksi 8.63 (nasional, 8.98
9.42
G. Perdagangan
propinsi Besar danmaupun
dan Kota/Kota) Eceran; Reparasi
lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
10.03 9.28 8.13
Mobil dan Sepeda Motor
sektoral nasional,
H. Transportasi sektoral/sub sektoral provinsi, 5.83
dan Pergudangan sektoral/sub7.14sektoral 8.44
Kota/Kota), dijadikan dan
I. Penyediaan Akomodasi acuan
Makan dan
Minum pedoman dalam 12 pembangunan
9.34 8.35
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota,
J. Informasi dan Komunikasi 8.87 Sektoral/Sub
8.89 8.89
Sektoral Provinsi,dan
K. Jasa Keuangan Sektoral/Sub
Asuransi Sektoral Kota/Kota.11.24
Sebagai pelaksanaan
8.50 11.18
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan
L. Real Estat 10.88 dalam 9.17
Peraturan 8.87
M,N. Jasa
Menteri Perusahaan
Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/20109.71 8.54
tentang Perencanaan 8.14
O. Administrasi
Tenaga Pemerintahan, Pertahanan dan
Kerja Makro. 3.58 5.26 4.26
Jaminan Sosial Wajib
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
P. Jasa Pendidikan 9.02 9.45 8.95
pengangguran terbuka,
Q. Jasa Kesehatan jumlahSosial
dan Kegiatan setengah penganggur8.55
yang sangat
9.18 besar, 8.78
serta masalah
R,S,T,U. lain seperti rendahnya kualitas angkatan
Jasa Lainnya 8.96 kerja, 9.77
rendahnya 8.77
produktivitas kerja
Produk Domestik dan rendahnya
Regional Bruto kesejahteraan pekerja
7.95 sehingga
8.10bersifat 7.99
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Sumber : BPS, data diolah
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan
2.2 oleh seluruhUsia
Penduduk pemangku
Kerja kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya
2.2.1 Penduduk Usia KerjaRencana
Menurut Tenaga
GolonganKerja
UmurKota Mataram Tahun
2017-2022,
Dalammaka dasarterakhir
tiga tahun pembangunan yang
(2013-2015) berpihak
Jumlah padaUsia
Penduduk penciptaan
Kerja di
perluasan
kota kesempatan
Mataram menurut kerja (pro job)
Golongan Umursudah semakin peningkatan
mengalami jelas dan terarah,
setiap
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
15
16
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

tahunnya. Semula PUK di Kota Mataram berjumlah 317.194 orang pada


KATA PENGANTAR
tahun 2013 meningkat menjadi 324.885 orang pada tahun 2014 dan 332.430
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
orang pada tahun 2015. Perubahan jumlah Penduduk Usia Kerja ini
disebabkan adanya perubahan secara alami (pertambahan umur atau
mortalitas) serta masuknya penduduk usia kerja dari daerah lain.
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
TabelJo.
2.5Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara
Penduduk UsiaMemperoleh Informasi
Kerja Menurut Ketenagakerjaan
Golongan Umur dan
Kota Mataram
Penyusunan serta Pelaksanaan Tahun 2013-2015
Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
(Orang)
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Golongan Umur
bahwa perencanaan tenaga kerja baik2013 2014
dalam lingkup kewilayahan 2015
(nasional,
15-19
propinsi dan Kota/Kota) 49.752sektoral/sub
maupun lingkup 52.762sektoral 45.932
(sektoral/sub
20-24 50.552 48.944 57.017
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
25-29 42.152 35.878 38.321
Kota/Kota), dijadikan
30-34 acuan dan
31.054pedoman dalam
38.406 pembangunan
36.727
ketenagakerjaan
35-39 di tingkat 35.440
Nasional, 34.000
Provinsi, Kota/Kota, 33.040
Sektoral/Sub
25.455 Kota/Kota.
40-44Sektoral/Sub Sektoral
Sektoral Provinsi, 28.568
Sebagai 31.147
pelaksanaan
45-49 21.756 22.252 25.126
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
50-54 19.592 20.791 19.650
Menteri Tenaga Kerja
55-59 RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010
14.784 14.741tentang Perencanaan
16.337
Tenaga Kerja Makro.
60-64 9.717 11.011 10.847
Masalah65+ 16.940 diantaranya
utama ketenagakerjaan 17.532 adalah 18.286
besarnya
JUMLAH 317.194 324.885 332.430
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara
2.2.2 Pendudukberbagai
Usiafaktor
Kerjaekonomi,
Menurut faktor sosial
Tingkat dan faktor lainnya. Oleh
Pendidikan
karena Berdasarkan
itu, diperlukanhasil
kebijakan yang komprehensif
SAKERNAS Agustus 2013dan multi Penduduk
– 2015, dimensi. Untuk
Usia
itu maka
Kerja diperlukan
dengan tingkatsuatu perencanaan
penddiikan tenaga
maksimal kerja yang dapat
SD menempati angka dijadikan
tertinggi
acuan36,33%
yaitu oleh seluruh
padapemangku
tahun 2013kepentingan di Kota
dan setiap tahunMataram.
mengalami penurunan
hingga Dengan tersusunnya
34,94% di tahun 2014 Rencana Tenaga
dan menjadi Kerja
27,93% Kota2015.
di tahun Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

17 16
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Untuk Penduduk Usia Kerja dengan tingkat pendidikan Universitas di


KATA PENGANTAR
tahun 2013 sebesar 8,99%. Pada tahun 2014 sebesar 9,93% dan tahun 2015
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 15,62%.
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan Penduduk
Usia Kerja di Kota Mataram pada tahun 2013-2015 secara umum mengalami
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
peningkatan.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Tabel 2.6
propinsi dan Kota/Kota)
Pendudukmaupun lingkup
Usia Kerja sektoral/sub
Menurut sektoral (sektoral/sub
Tingkat Pendidikan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral
Kota Mataram Tahunprovinsi,
2013-2015sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan (Orang)
pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Tingkat Pendidikan 2013 2014 2015
Sektoral Provinsi,
Maksimum SD Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
115.245 113.521 92.841
ketentuan
SMTP peraturan perundangan 65.267
tersebut dituangkan
67.247 dalam Peraturan
71.032
MenteriSMTA
Tenaga Kerja RI Nomor PER.76.314
Umum 16/MEN/XI/2010 tentang 75.962
75.827 Perencanaan
TenagaSMTA
Kerja Kejuruan
Makro. 19.746 27.384 32.268
Diploma
Masalah utama ketenagakerjaan12.110 diantaranya
8.647 adalah8.413
besarnya
Universitas
pengangguran 28.512penganggur
terbuka, jumlah setengah 32.259yang sangat
51.914 besar,
Jumlah 317.194 324.885 332.430
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Sumber : BPS,
produktivitas kerja Sakernas Agustus
dan rendahnya Tahun 2013-2015
kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
2.2.3 Penduduk
karena Usiakebijakan
itu, diperlukan Kerja Menurut Jenis Kelamin
yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
Dalam
itu maka tiga tahun
diperlukan suatuterakhir, komposisi
perencanaan Penduduk
tenaga Usiadapat
kerja yang Kerjadijadikan
di Kota
Mataram
acuan olehmenurut jenis kelamin
seluruh pemangku bersifat stagnan.
kepentingan Kondisi ini terlihat dari
di Kota Mataram.
persentasenya
Dengan yang tidak mengalami
tersusunnya Rencana perubahan berarti
Tenaga Kerja yakni
Kota beradaTahun
Mataram pada
kisaran 49% maka
2017-2022, laki-lakidasar
berbanding 51% perempuan.
pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Tabel 2.7
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
17
18
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin


KATA
Kota PENGANTAR
Mataram Tahun 2013-2015
KEPALA PUSAT PERENCANAAN
(Orang) KETENAGAKERJAAN
JenisKelamin 2013 2014 2015
Laki-laki 154.787 158.641 162.455
Perempuan 162.407 166.244 169.975
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Jumlah 317.194 324.885 332.430
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
2.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) adalah perbandingan antara
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
jumlah Angkatan kerja dengan Jumlah Penduduk Usia Kerja (Penduduk
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
dengan usia ≥ 15 tahun) disuatu wilayah pada suatu waktu dan biasanya
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
dinyatakan dalam bentuk persentase.
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
2.3.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menurut golongan umur, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Mataram pada tahun 2015 menunjukkan angka yang cukup tinggi berada
Tenaga Kerja Makro.
pada kelompok umur antara 25 hingga 54 tahun dengan angka persentase
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
berkisar antara 75 – 81 persen.
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Tabel 2.8
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja angkatan
Menurut kerja,Umur
Golongan rendahnya
Kota
produktivitas kerja dan Mataram Tahun
rendahnya 2013-2015
kesejahteraan (%) sehingga bersifat
pekerja
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Golongan Umur 2013 2014 2015
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
15-19 20,31 20,95 16,19
itu maka diperlukan suatu perencanaan
20-24 49,55tenaga kerja yang dapat
58,19 dijadikan
58,99
acuan oleh seluruh 25-29 68,91 di Kota 76,57
pemangku kepentingan Mataram. 80,69
30-34 69,14 73,26 75,73
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
35-39 73,54 74,90 76,78
2017-2022, maka40-44 dasar pembangunan71,13 yang berpihak
89,68 pada penciptaan
79,43
45-49 kerja (pro job)
perluasan kesempatan 80,50 75,93 jelas dan
sudah semakin 81,91terarah,
50-54 65,36 76,25 80,44
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

19 18
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

55-59 62,30 58,88 73,04


60-64 KATA PENGANTAR
46,88 35,83 49,26
KEPALA 65+
PUSAT PERENCANAAN
20,84 KETENAGAKERJAAN
41,27 37,66
Jumlah 55,95 61,20 63,31
Sumber : BPS, Agustus, data diolah
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
2.3.2 Tingkat
13 Tahun Partisipasi
2003 tentang Angkatan Kerja
Ketenagakerjaan Menurut Tingkat
Jo. Peraturan Pendidikan
Pemerintah Nomor 15
Menurut Tingkat Pendidikan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan di Kota
dan
Mataram pada
Penyusunan tahun
serta 2015 paling
Pelaksanaan tinggi berada
Perencanaan pada
Tenaga tingkat
Kerja sertapendidikan
Peraturan
Diploma. HalNomor
Pemerintah ini karena Angkatan
33 Tahun 2013Kerja di Kota
tentang Mataram
Perluasan pada tahun Kerja,
Kesempatan 2015
denganperencanaan
bahwa tingkat pendidikan
tenaga diploma
kerja baikadalah
dalam yang paling
lingkup sedikit jumlahnya
kewilayahan (nasional,
dibandingkan
propinsi tingkat pendidikan
dan Kota/Kota) maupunyang lainnya
lingkup yaiut hanya
sektoral/sub 6.673 orang.
sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan Tabelpedoman
2.9 dalam pembangunan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Kota Mataram Tahun 2013-2015 (%)
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan Tingkat Pendidikan
peraturan 2013dituangkan
perundangan tersebut 2014 dalam
2015Peraturan
Maksimum
Menteri Tenaga SD
Kerja 57.29
RI Nomor PER. 16/MEN/XI/201060.46
tentang65.44
Perencanaan
SMTP 42.12 42.83 46.14
Tenaga Kerja Makro.
SMTA Umum 48.11 57.46 60.38
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
SMTA Kejuruan 74.12 80.03 72.77
pengangguran terbuka,
Diploma jumlah setengah penganggur
71.22 yang
83.22 sangat besar,
79.32
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas
Universitas 84.07 angkatan
89.05 kerja,
78.82rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan
Jumlah 55.95 pekerja
61.20 sehingga
63.31 bersifat
multi antara
Sumber berbagai faktor ekonomi,
: BPS, Agustus, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
data diolah
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
2.3.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Menurut Jenis Kelamin, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Mataram lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki daripada perempuan.
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Sementara jumlah Penduduka Usia Kerja di Kota Mataram lebih banyak
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Perempuan dari laki-laki. Hal ini mengindikasikan bahwa lebih dari 50%
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
19
20
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

penduduk usia kerja perempuan di Kota Mataram tdak masuk daam angkatan
KATA PENGANTAR
kerja (sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya).
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Tabel 2.10
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kota Mataram Tahun 2013-2015
Dalam rangka pelaksanaan amanat(%) pasal 7 Undang – Undang Nomor

13 Tahun JenisKelamin
2003 tentang Ketenagakerjaan
2013 Jo. Peraturan
2014Pemerintah Nomor 15
2015
Laki-laki
Tahun 70.32 Informasi75.30
2007 tentang Tata Cara Memperoleh 75.36 dan
Ketenagakerjaan
Perempuan 42.25 Tenaga47.75
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Kerja serta 51.79
Peraturan
Jumlah33 Tahun 2013 tentang
Pemerintah Nomor 55.95 Perluasan
61.20
Kesempatan63.31
Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoralSumber : BPS,sektoral/sub
nasional, Agustus, data diolah provinsi, sektoral/sub sektoral
sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
2.4 Angkatan Kerja
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Angkatan Kerja (AK) adalah Penduduk Usia Kerja (berumur 15 tahun
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
keatas) yang selama seminggu sebelum pencacahan, bekerja atau punya
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja; dan mereka yang tidak bekerja
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
tetapi mencari pekerjaan.
Tenaga Kerja Makro.
Jumlah Angkatan Kerja di Kota Mataram dalam waktu tiga tahun
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
terakhir mengalami peningkatan yaitu sejumlah 177,455 orang pada tahun
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
2014, 198,838 orang pada tahun 2014 dan menjadi 210,461 orang pada
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
tahun 2015. Hal ini sejalan dengan peningkatan Jumlah Penduduk Usia Kerja
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
dalam tiga tahun terakhir.
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
2.4.1 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Pada tahun 2015 Angkatan Kerja pada kelompok umur 15-19
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
menunjukkan penurunan jumlah yang cukup signifikan dari tahun 2014 yaitu
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
dari 11,055 orang menjadi 7,435 orang. Hal ini diperkirakan karena sebagian
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
besar mereka masih mengenyam pendidikan di bangku SMP/sederajat atau
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
SMA/sederajat.
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

21 20
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
Tabel 2.11
KEPALA PUSAT PERENCANAAN
Angkatan Kerja Menurut KETENAGAKERJAAN
Golongan Umur
Kota Mataram Tahun 2013-2015
(Orang)
Golongan Umur 2013 2014 2015
Dalam rangka
15-19pelaksanaan amanat
10,104 pasal 7 Undang
11,055 – Undang Nomor
7,435
20-24Ketenagakerjaan
13 Tahun 2003 tentang 25,046Jo. Peraturan
28,479 Pemerintah
33,632 Nomor 15
25-29 29,048 27,473 30,922
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
30-34 21,472 28,135 27,814
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
35-39 26,063 25,467 25,369
Pemerintah Nomor 33 Tahun 201318,107
40-44 tentang Perluasan
25,619 Kesempatan
24,739 Kerja,
bahwa perencanaan45-49 17,514
tenaga kerja baik 16,896kewilayahan
dalam lingkup 20,581 (nasional,
50-54 12,806 15,854 15,806
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
55-59 9,210 8,679 11,933
sektoral nasional,60-64
sektoral/sub sektoral
4,555 provinsi,
3,945 sektoral/sub
5,343 sektoral
65+ acuan dan
Kota/Kota), dijadikan pedoman
3,530 7,236dalam 6,887
pembangunan
ketenagakerjaan Jumlah 177,455
di tingkat Nasional, 198,838
Provinsi, 210,461
Kota/Kota, Sektoral/Sub
SektoralSumber : BPS,
Provinsi, Sakernas Agustus
Sektoral/Sub SektoralTahun 2013-2015
Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
2.4.2. Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Berdasarkan table 2.10. Angkatan Kerja di Kota Mataram pada tahun
Tenaga Kerja Makro.
2015 paling banyak memiliki tingkat pendidikan maksimal SD yaitu sebanyak
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
60,753 orang dan SMTA Umum sebanyak 45,864 orang.
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnyaTabelkualitas
2.12 angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja Angkatan Kerja Menurut
dan rendahnya Tingkat pekerja
kesejahteraan Pendidikan
sehingga bersifat
Kotaekonomi,
multi antara berbagai faktor Mataram faktor
Tahun sosial
2013-2015
dan faktor lainnya. Oleh
(Orang)
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan
Tingkat Pendidikan 2013tenaga kerja
2014 yang dapat
2015 dijadikan
acuan olehMaksimum SD
seluruh pemangku 66,021di Kota
kepentingan 68,631
Mataram.60,753
SMTP 27,490 28,803 32,771
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
SMTA Umum 36,714 43,567 45,864
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
SMTA Kejuruan 14,636 21,915 23,482
perluasan Diploma
kesempatan kerja (pro job) sudah
8,625 semakin
7,196 jelas dan terarah,
6,673
khususnyaUniversitas 23,969
dalam menghadapi masalah 28,726 40,918penciptaan
pengangguran,
21
22
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Jumlah 177,455 198,838 210,461


KATA PENGANTAR
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
2.4.3. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
Menurut Jenis Kelamin, Angkatan Kerja di Kota Mataram setiap tahun
lebih didominasi oleh laki-laki daripada perempuan. Sementara dari table 2.10
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Jumlah Penduduk Usia Kerja lebih banyak perempuan daripada laki-laki.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Tabel 2.13
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan
Angkatan Kerja Tenaga
Menurut Jenis Kerja serta Peraturan
Kelamin
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang
Kota Mataram Perluasan Kesempatan Kerja,
Tahun 2013-2015
bahwa perencanaan tenaga kerja baik(Orang)
dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Jenis Kelamin 2013 2014 2015
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Laki-Laki 108,841 119,449 122,430
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Perempuan 68,614 79,389 88,031
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Jumlah 177,455 198,838 210,461
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan
2.5. peraturan
Penduduk perundangan
yang Bekerja tersebut dituangkan dalam Peraturan
MenteriPenduduk
2.5.1. Tenaga Kerja RIBekerja
Yang Nomor PER. 16/MEN/XI/2010
Menurut tentang Perencanaan
Lapangan Usaha
TenagaMenurut
Kerja Makro.
Tabel 2.12 Penduduk Yang Bekerja di Kota Mataram dalam
Masalah
tiga tahun terakhirutama
paling ketenagakerjaan diantaranya
banyak pada sektor adalah
Perdagangan Besar,besarnya
eceran,
pengangguran terbuka,
rumah makan dan jumlah setengah
hotel. Kemudian penganggur
pada sector yang sangat besar,
Jasa kemasyarakatan
serta masalah lain seperti rendahnya
Tabelkualitas
2.14 angkatan kerja, rendahnya
Penduduk
produktivitas kerja Yang Bekerja
dan rendahnya Menurut Lapangan
kesejahteraan pekerja Usaha
sehingga bersifat
Kotaekonomi,
multi antara berbagai faktor Mataram Tahun 2013-2015
faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
(Orang)
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Pertanian, kehutanan, perburuan dan 8,064 6,798 6,082
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
perikanan
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Pertambangan dan penggalian 1,435 1,942 2,384
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Industri pengolahan 14,464 10,038 15,720
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

23 22
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Listrik, gas dan air 945 293


KATA PENGANTAR
Bangunan 13,222 13,688 14,507
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Perdagangan besar, eceran, rumah 67,210 89,353 73,622
makan, dan hotel

Angkutan, pergudangan dan 9,731 12,445 10,289


Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
komunikasi
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Keuangan, asuransi, usaha persewaan 9,605 6,094 7,542
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh
bangunan, tanah, dan jasa perusahaan Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Jasa kemasyarakatan 43,982 48,005 64,228
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Jumlah 167,713 189,308 194,667
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
2.5.2. Penduduk Yang Bekerja Menurut Golongan Umur
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Menurut table 2.13. Penduduk Yang Bekerja menurut golongan umur di
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Kota Mataram banyak terlihat mulai pada kelompok umur 20-24. Hal ini
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
dikarenakan pada usia ini mereka telah mulai selesai dari bangku pendidikan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
dan mulai memasuki dunia kerja. Sedangkan pada kelompok umur 15-19
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
tahun jumlahnya relative kecil karena pada usia ini diperkirakan mereka
Tenaga Kerja Makro.
masih berada dibangku pendidikan.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Tabel 2.15
serta masalah lain sepertiYang
Penduduk rendahnya
Bekerja kualitas
Menurut angkatan
Golongan kerja,
Umur rendahnya
Kota Mataram
produktivitas kerja dan rendahnya Tahun 2013-2015
kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
(Orang)
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Golongan Umur 2013 2014 2015
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
15-19 7,844 7,710 4,011
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
20-24 21,612 24,756 27,254
acuan oleh seluruh
25-29 pemangku kepentingan
27,702 di Kota Mataram.
26,197 26,576
Dengan 30-34
tersusunnya Rencana20,940
Tenaga Kerja27,497 26,861Tahun
Kota Mataram
35-39 24,628 yang berpihak
25,467 pada24,954
2017-2022, maka dasar pembangunan penciptaan
40-44 17,800 25,619 24,461
perluasan kesempatan
45-49 kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
17,312 16,348 20,581
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
23
24
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

50-54 12,580 15,854 15,806


KATA PENGANTAR
55-59 9,210 8,679 11,933
KEPALA
60-64PUSAT PERENCANAAN
4,555 KETENAGAKERJAAN
3,945 5,343
60+ 3,530 7,236 6,887
Jumlah 167,713 189,308 194,667
Sumber
Dalam: BPS, Sakernas
rangka Agustus
pelaksanaan Tahunpasal
amanat 2013-2015
7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
2.5.3 Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyerapan tenaga kerja dalam tiga tahun terakhir masih didominasi
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
oleh pekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah 63,709 orang pada
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
tahun 2013, sebanyak 67,197 orang pada tahun 2014 dan turun menjadi
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
59,143 orang pada tahun 2015.
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Perbaikan kualitas pekerja ditunjukkan oleh kecenderungan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
menurunnya pekerja berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
meningkatnya pekerja berpendidikan tinggi (diploma dan universitas).
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Tabel 2.16
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Kota Mataram Tahun 2013-2015
Tenaga Kerja Makro. (Orang)
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Tingkatterbuka,
pengangguran Pendidikan 2013 penganggur
jumlah setengah 2014yang sangat
2015 besar,
Maksimum SD 63,709 67,197 59,143
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
SMTP 26,073 26,398 31,237
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
SMTA Umum 34,359 40,647 39,821
multi antara berbagai
SMTA Kejuruan faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
12,412 20,878 19,679
karenaDiploma
itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif
7,997 dan multi dimensi.
6,837 6,307 Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan
Universitas tenaga kerja
23,163 yang dapat
27,351 dijadikan
38,480
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan
Jumlah 167,713di Kota Mataram. 194,667
189,308
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan
2.5.4 kesempatan
Penduduk kerja (pro
Yang Bekerja job) sudah
Menurut Jenis semakin
Kelamin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

25 24
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Menurut table 2.15 jumlah Penduduk Yang Bekerja di Kota Mataram


KATA PENGANTAR
dalam tiga tahun terakhir lebih didominasi oleh Jenis Kelamin Laki-laki. Untuk
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
tahun 2015 perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang
bekerja di Kota Mataram adalah 57,45 persen laki-laki dan 42,55 persen
perempuan.
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Tabel 2.17 Tenaga Kerja serta Peraturan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Kota Mataram Tahun 2013-2015
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
(Orang)
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
JenisKelamin 2013 2014 2015
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Laki-Lakidijadikan acuan 101,242
Kota/Kota), dan pedoman112,073 111,836
dalam pembangunan
ketenagakerjaan 66,471 Provinsi,77,235
Perempuan di tingkat Nasional, Kota/Kota, 82,831
Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi,
JumlahSektoral/Sub 167,713
Sektoral Kota/Kota.
189,308 Sebagai194,667
pelaksanaan
ketentuan
Sumberperaturan perundangan
: BPS, Sakernas Agustus tersebut dituangkan dalam Peraturan
Tahun 2013-2015
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
2.5.5 Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
Masalah utama ketenagakerjaan
Secara sederhana diantaranya
kegiatan formal dan adalah
informal dari besarnya
penduduk yang
pengangguran terbuka, jumlah
bekerja dapat diidentifikasi setengah
berdasarkan penganggur
status pekerjaan.yang
Dari sangat besar,
tujuh kategori
serta
status masalah
pekerjaanlain seperti
utama, rendahnya
pekerja kualitas angkatan
formal mencakup kerja, rendahnya
kategori berusaha dengan
produktivitas
dibantu buruhkerja
tetapdan
dan rendahnya kesejahteraan pekerja
kategori buruh/karyawan, sisanya sehingga
termasuk bersifat
pekerja
multi antara
informal. berbagai
Dalam faktor
tiga tahun ekonomi,
terakhir, faktor
Status sosial dan
Pekerjaan faktor
Utama lainnya. Yang
Penduduk Oleh
karena
Bekerjaitu, diperlukan
di Kota Mataramkebijakan yang komprehensif
lebih banyak dan multi dimensi. Untuk
sebagai Pekerja/Buruh/Karyawan.
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Tabel 2.18
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Penduduk Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Kota Mataram Tahun 2013-2015
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
(Orang)
perluasan kesempatan
Status kerja (pro job) sudah
PekerjaanUtama 2013 semakin jelas dan2015
2014 terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
25
26
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Berusaha sendiri 49,445 57,194 39,593


KATA PENGANTAR
Berusaha dibantu buruh tidak
KEPALA PUSAT PERENCANAAN 11,932 13,830
KETENAGAKERJAAN11,771
tetap
Berusaha dibantu buruh tetap 9,063 6,328 10,876

Buruh/Karyawan/Pegawai 75,090 89,807 109,583


Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13Pekerja bebastentang
Tahun 2003 di Pertanian 4,667
Ketenagakerjaan Jo. 877
Peraturan Pemerintah 47815
Nomor
Pekerja
Tahun 2007bebas di Non
tentang TataPertanian 7,838
Cara Memperoleh Informasi 7,488 12,333
Ketenagakerjaan dan
Pekerja tidak
Penyusunan dibayar
serta 9,678Tenaga13,784
Pelaksanaan Perencanaan 10,033
Kerja serta Peraturan
Pemerintah 167,713
JumlahNomor 33 Tahun 2013 tentang 189,308
Perluasan 194,667
Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan
Sumber tenaga kerja
: BPS, Sakernas baikTahun
Agustus dalam2013-2015
lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
2.5.6. Penduduk
sektoral Yang
nasional, Bekerja Menurut
sektoral/sub sektoralJabatan
provinsi, sektoral/sub sektoral
Sejak tahun
Kota/Kota), 2013 hingga
dijadikan acuan tahun
dan 2015 Penduduk
pedoman Yang Bekerja
dalam di Kota
pembangunan
Mataram paling banyak
ketenagakerjaan menduduki
di tingkat jabatan
Nasional, sebagai Kota/Kota,
Provinsi, tenaga penjualan. Tahun
Sektoral/Sub
2013 sebanyak
Sektoral 60,584
Provinsi, orang bekerja
Sektoral/Sub sebagai
Sektoral tenaga penjualan,
Kota/Kota. tahun 2014
Sebagai pelaksanaan
sebanyak 80,781
ketentuan orangperundangan
peraturan dan tahun 2015 sebanyak
tersebut 61,581 orang.
dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya Tabel
kesejahteraan
2.19 pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi,
Penduduk faktorMenurut
Yang Bekerja sosial dan faktor lainnya. Oleh
Jabatan
Kota Mataram
karena itu, diperlukan kebijakan Tahun 2013-2015
yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
(Orang)
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Jabatan 2013 2014 2015
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Tenaga profesional, teknisi
Dengan
dan tersusunnya Rencana Tenaga
yang sejenis 19,637 Kerja Kota Mataram
19,969 22,390Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Tenaga kepemimpinan dan
perluasan kesempatan kerja (pro job) 2,588
ketatalaksanaan 1,725 jelas dan
sudah semakin 4,860
terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

27 26
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Tenaga tata usaha dan yang 12,832 13,931 20,341


sejenis KATA PENGANTAR
Tenaga usaha penjualan 60,584 80,781 61,581
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Tenaga usaha jasa 16,403 16,438 17,778
Tenaga usaha pertanian,
kehutanan, perburuan, dan 8,064 7,072 6,082
perikanan
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Tenaga produksi,operator
13 Tahun 2003angkutan
alat-alat 46,539
tentang Ketenagakerjaan
dan 47,195
Jo. Peraturan 56,138
Pemerintah Nomor 15
pekerja
TahunLainnya kasar
2007 tentang Tata Cara Memperoleh1,066Informasi Ketenagakerjaan
2,197 5,497 dan
Penyusunan
Jumlahserta Pelaksanaan Perencanaan
167,713 Tenaga Kerja serta
189,308 Peraturan
194,667
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi
2.5.7. dan Kota/Kota)
Penduduk maupunMenurut
Yang Bekerja lingkup Jam
sektoral/sub
Kerja sektoral (sektoral/sub
sektoralSecara
nasional,
umum,sektoral/sub sektoralorang
komposisi jumlah provinsi,
yang sektoral/sub sektoral
bekerja menurut jam
Kota/Kota), dijadikan
kerja per minggu acuan dan
tidak mengalami pedoman
perubahan berartidalam pembangunan
dari waktu ke waktu.
ketenagakerjaan di tingkat
Penduduk yang dianggap Nasional,
sebagai Provinsi,
pekerja penuh Kota/Kota, Sektoral/Sub
waktu (full time worker),
Sektoral Provinsi,
yaitu pekerja pada Sektoral/Sub
kelompok 35 Sektoral Kota/Kota.
jam ke atas Sebagai
per minggu padapelaksanaan
tahun 2013
ketentuan peraturan
mencapai 104,145 perundangan
orang tersebut
(62,10 persen), tahundituangkan dalam
2014 menjadi Peraturan
160,217 orang
Menteri Tenagadan
(84,63 persen) Kerja RI Nomor
tahun PER. 16/MEN/XI/2010
2015 menjadi tentang
159,021 orang (81,67 Perencanaan
persen).
Tenaga Kerja Makro.
Tabel 2.20diantaranya adalah besarnya
Masalah utama ketenagakerjaan
Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Kota Mataram Tahun 2013-2015
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
(Orang)
produktivitas kerja
Jam dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
Kerja 2013 2014 2015
multi antara berbagai
0* faktor ekonomi,
14.017 faktor sosial
8.221 dan faktor
11.858 Oleh
lainnya.
karena itu, diperlukan
1-9 kebijakan 11.682
yang komprehensif
9.614 dan multi dimensi.
5.200 Untuk
10-14 suatu perencanaan
itu maka diperlukan 18.995 tenaga
14.448 12.449dijadikan
kerja yang dapat
15-24 36.592 36.190 33.568
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
25-34 23.769 26.177 28.029
Dengan tersusunnya Rencana
35-44 30.288 Tenaga Kerja Kota Mataram
36.439 39.083 Tahun
45-59 dasar pembangunan
2017-2022, maka 31.163 40.088
yang berpihak pada55.893
penciptaan
>60 17.247 23.878 21.115
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Jumlah 183.753 195.055 207.195
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
27
28
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Sumber : BPS, Sakernas Agustus Tahun 2013-2015


KATA PENGANTAR
*Sementara tidak bekerja
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

2.6. Penganggur Terbuka


Penganggur Terbuka adalah jumlah penduduk yang berusia lebih dari
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
15 tahun dan termasuk angkatan kerja namun mereka tidak bekerja.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Pengangguran Terbuka terdiri dari:
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
a. Mereka yang mencari pekerjaan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
b. Mereka yang mempersiapkan usaha
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
dapat pekerjaan
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
2.6.1. Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Menurut golongan umur, Penganguran Tebuka di Kota Mataram dari
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
tahun 2013 hingga 2015 lebih banyak berada pada kelompok umur 20 – 24
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
tahun. Hal ini dikarenakan pada usia ini mereka baru menyelsaikan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
pendidikan dari SMTA atau Perguruan Tinggi namun mereka tidak
Tenaga Kerja Makro.
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Tabel 2.21
serta masalah lain Penganggur Terbuka Menurut
seperti rendahnya kualitasGolongan
angkatanUmur
kerja, rendahnya
Kota Mataram Tahun 2013-2015
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
(Orang)
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Golongan Umur 2013 2014 2015
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
15-19 2,260 3,345 3,424
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
20-24 3,434 3,723 6,378
acuan oleh seluruh25-29
pemangku kepentingan
1,346 di Kota Mataram.
1,276 4,346
30-34
Dengan tersusunnya Rencana532 638 Kota 953
Tenaga Kerja Mataram Tahun
2017-2022, maka 35-39 1,435 yang berpihak pada
dasar pembangunan 415 penciptaan
40-44 307 278
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
45-49 202 548
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

29 28
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

50-54 226
KATA PENGANTAR
55-59
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
60-64
65+ 0
Jumlah 9,742 9,530 15,794
Dalam
Sumber rangka
: BPS, pelaksanaan
Sakernas amanat
Agustus Tahunpasal 7 Undang – Undang Nomor
2013-2015
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Tabel 2.22
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang
Tingkat Penganggur Terbuka Perluasan
Menurut Kesempatan
Golongan Umur Kerja,
bahwa perencanaan tenaga Kotakerja
Mataram
baik Tahun
dalam 2013-2015
lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup (%)sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
GolonganUmur 2013 2014 2015
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
15-19 22.37 30.26 46.05
Kota/Kota), dijadikan
20-24 acuan dan pedoman
13.71 dalam
13.07 pembangunan
18.96
ketenagakerjaan25-29
di tingkat Nasional, 4.63
Provinsi, Kota/Kota,
4.64 Sektoral/Sub
14.05
30-34
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral2.48Kota/Kota.2.27 3.43
Sebagai pelaksanaan
35-39 5.51 1.64
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
40-44 1.70 1.12
Menteri Tenaga 45-49
Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010
1.15 tentang
3.24 Perencanaan
50-54
Tenaga Kerja Makro. 1.76
55-59
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
60-64
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
65+ 0.00
serta masalah Jumlah
lain seperti rendahnya 5.49
kualitas angkatan
4.79 kerja,7.50
rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara
Sumberberbagai faktor ekonomi,
: BPS, Agustus, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
data diolah
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka
2.6.2. diperlukan Terbuka
Penganggur suatu perencanaan tenagaPendidikan
Menurut Tingkat kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh
Menurut pemangku
tingkat kepentingan
pendidikan, ,jumlahdiPengangguran
Kota Mataram.Terbuka di Kota
Dengan
Mataram tersusunnya
lebih banyak Rencana
berasal Tenagapendidikan
dari tingkat Kerja Kota Mataram
SMTA baik Tahun
umum
2017-2022,
maupun maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
kejuruan.
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
29
30
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tabel 2.23
Tahun 2007 tentang
Penganggur Terbuka MenurutInformasi
Tata Cara Memperoleh Ketenagakerjaan dan
Tingkat Pendidikan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan
Kota Mataram Tenaga Kerja serta Peraturan
Tahun 2013-2015
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 (Orang)
tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Tingkat Pendidikan
bahwa perencanaan tenaga kerja baik2013 2014kewilayahan
dalam lingkup 2015(nasional,
Maksimum
propinsi dan SD maupun lingkup
Kota/Kota) 2,312 1,434 sektoral1,610
sektoral/sub (sektoral/sub
SMTP 1,417 provinsi,
2,405sektoral/sub
1,534 sektoral
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral
SMTA Umum 2,355 2,920 6,043
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
SMTA Kejuruan 2,224 1,037 3,803
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Diploma 628 359 366
Sektoral Universitas
Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral806Kota/Kota.
1,375 Sebagai pelaksanaan
2,438
ketentuan peraturan
Jumlah perundangan tersebut
9,742 dituangkan
9,530 dalam
15,794Peraturan
Menteri Tenaga
Sumber Kerja
: BPS, RI Nomor
Sakernas PER.Tahun
Agustus 16/MEN/XI/2010
2013-2015 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengahTabel 2.24penganggur yang sangat besar,
serta masalahTingkat
lain Penganggur TerbukaMenurut
seperti rendahnya Tingkat Pendidikan
kualitas angkatan kerja, rendahnya
Kota Mataram Tahun 2013-2015
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
(%)
multi antara Tingkat
berbagaiPendidikan
faktor ekonomi, faktor
2013 sosial dan faktor
2014 2015lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan
Maksimumkebijakan
SD yang komprehensif
3.50 dan multi2.65
2.09 dimensi. Untuk
SMTP
itu maka diperlukan suatu perencanaan5.15 8.35yang 4.68
tenaga kerja dapat dijadikan
SMTA Umum 6.41 6.70 13.18
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
SMTA Kejuruan 15.20 4.73 16.20
Dengan tersusunnya
Diploma Rencana Tenaga
7.28 Kerja
4.99Kota Mataram
5.48 Tahun
2017-2022, Universitas
maka dasar pembangunan3.36 4.79
yang berpihak 5.96 penciptaan
pada
perluasan kesempatan Totalkerja (pro job) 5.49 4.79 jelas
sudah semakin 7.50dan terarah,
Sumber
khususnya : BPS, menghadapi
dalam Agustus, data diolah
masalah pengangguran, penciptaan

31 30
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
2.6.3 Penganggur Terbuka
KEPALA PUSAT Menurut JenisKETENAGAKERJAAN
PERENCANAAN Kelamin
Pengangguran Terbuka dii Kota Mataram jika dilihat dari jenis kelamin
adalah lebih banyak dari jenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan jumlah
Angkatan Kerjarangka
Dalam dari jenis kelamin laki-laki
pelaksanaan amanatauh lebih
pasal banyak dari
7 Undang perempuan.
– Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Tabel 2.25
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral
Kota Mataram Tahunprovinsi, sektoral/sub sektoral
2013-2015
Kota/Kota), dijadikan acuan dan (Orang)
pedoman dalam pembangunan
JenisKelamin
ketenagakerjaan 2013 Provinsi,
di tingkat Nasional, 2014 Kota/Kota,
2015 Sektoral/Sub
Laki-Laki
Sektoral Provinsi, 7,599 Kota/Kota.
Sektoral/Sub Sektoral 7,376 Sebagai
10,594 pelaksanaan
Perempuan 2,143
ketentuan peraturan perundangan tersebut 2,154
dituangkan5,200
dalam Peraturan
Jumlah
Menteri Tenaga Kerja 9,742
RI Nomor PER. 9,530
16/MEN/XI/2010 15,794 Perencanaan
tentang
Tenaga Kerja Makro.
Sumber : BPS,utama
Masalah Sakernas Agustus Tahun 2013-2015
ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnyaTabelkualitas
2.26 angkatan kerja, rendahnya
Tingkat
produktivitas kerja danPenganggur
rendahnya Terbuka Menurut
kesejahteraan Jenis Kelamin
pekerja sehingga bersifat
Kota Mataram Tahun 2013-2015
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
(%)
karena itu, diperlukan kebijakan
JenisKelamin yang komprehensif
2013 dan multi2015
2014 dimensi. Untuk
itu maka diperlukan
Laki-Laki suatu perencanaan6.98 tenaga 6.18
kerja yang dapat
8.65 dijadikan
acuan olehPerempuan
seluruh pemangku kepentingan
3.12 di Kota Mataram. 5.91
2.71
Dengan Jumlah 5.49
tersusunnya Rencana 4.79 Kota Mataram
Tenaga Kerja 7.50 Tahun
Sumber
2017-2022, : BPS,
maka Agustus,
dasar data diolah yang berpihak pada penciptaan
pembangunan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
2.7. Produktivitas
khususnya dalam Tenaga Kerja masalah pengangguran, penciptaan
menghadapi
31
32
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan


KATA PENGANTAR
antara hasil (jumlah barang dan jasa) yang diproduksikan dengan sumber
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
daya yang dipakai (jumlah tenaga kerja, Modal, tanah, energi dan
sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut.
Dalam tulisan ini, produktivitas tenaga kerja dihitung berdasarkan
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Lapangan Usaha Kota Mataram Tahun 2013-2015 diagi dengan jumlah
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
penduduk yang bekerja di Kota Mataram menurut lapangan tahun 2013-2015.
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Menurut table 2.27, pada tahun 2015 Produktivitas Tenaga Kerja di
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Kota Mataram paling tinggi didapatkan dari sektor Keuangan, asuransi, usaha
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan. Hal ini disebabkan
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
karena nilai PDRB Kota Mataram pada sector ini di tahun 2015 menunjukkan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
angka yang cukup tinggi sementara jumlah penduduk yang bekerja pada
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
sector ini masih sedikit.
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Tabel 2.27
ketentuan peraturan perundangan
Produktivitas tersebut
Tenaga Kerja dituangkan
Menurut Lapangandalam
UsahaPeraturan
Menteri Tenaga Kerja RIKota
Nomor PER. 16/MEN/XI/2010
Mataram Tahun 2013-2015tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro. (Ribu Rp/Tenaga Kerja)

Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya


Lapangan Usaha 2013 2014 2015
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
1. Pertanian, 51,41 62,64 72,37
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
2. Pertambangan 0,56 0,41 0,34
produktivitas kerja dan rendahnya
3. IndustriPengolahankesejahteraan pekerja
68,4 sehingga
103,94 bersifat
70,28
multi antara berbagai
4. Listrik,faktor
Gas, ekonomi,
Air faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
33,24 112,59
Bersih
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
5. Bangunan 75,3 79,59 81,84
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
6. Perdagangan 28,03 23,04 30,24
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
7. Pengangkutan 126,23 106,68 140,24
Dengan8.tersusunnya
Keuangan Rencana Tenaga Kerja
132,72 Kota Mataram
227,45 Tahun
202,71
2017-2022, maka dasar pembangunan yang
9. Jasa-jasa berpihak pada
53,11 52,64penciptaan
42,29
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah54,56
Produktivitas semakin jelas dan terarah,
52,25 54,87
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

33 32
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Sumber : BPS, Agustus, data diolah


KATA PENGANTAR
2.8. Data Proyeksi
KEPALA Tenaga
PUSAT Kerja Tahun 2016
PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Menurut Golongan umur, Untuk tahun 2016 diperkirakan jumlah PUK
tertinggi didapat pada kelompok Umur 20-24 tahun dengan jumlah perkiraan
sebanyak 58.542
Dalam orang.
rangka Jumlah Angkatan
pelaksanaan Kerja7tertinggi
amanat pasal Undang juga diperkirakan
– Undang Nomor
berada
13 pada
Tahun 2003kelompok umur 20-24 dengan
tentang Ketenagakerjaan jumlah 37.292
Jo. Peraturan orang.
Pemerintah Jumlah
Nomor 15
terbanyak
Tahun Tingkat
2007 Partisipasi
tentang Tata Cara Angkatan KerjaInformasi
Memperoleh terdapat pada kelompok umur
Ketenagakerjaan dan
45-49 tahun dengan
Penyusunan jumlah 87,56%.
serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Perkiraan
Pemerintah NomorJumlah Penduduk
33 Tahun 2013 Yang Bekerja
tentang menurut
Perluasan golongan Kerja,
Kesempatan umur
paling banyak
bahwa berada
perencanaan padakerja
tenaga kelompok umurlingkup
baik dalam 20-24 kewilayahan
tahun dengan jumlah
(nasional,
32.975 orang.
propinsi Jumlah Pengangguran
dan Kota/Kota) Terbuka
maupun lingkup diperkirakan
sektoral/sub terbanyak
sektoral berada
(sektoral/sub
pada kelompok
sektoral umur
nasional, 20-24 tahun
sektoral/sub denganprovinsi,
sektoral jumlah 4.320 orang. sektoral
sektoral/sub Tingkat
Penganggurandijadikan
Kota/Kota), Terbuka acuan
terbanyakdandidapat pada kelompok
pedoman umur 15-19
dalam pembangunan
dengan jumlah mencapai
ketenagakerjaan 32,26%
di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Tabel 2.28
Jumlah PUK,
produktivitas AK,
kerja TPAK,
dan PYB, PT
rendahnya dan TPT Menurut
kesejahteraan Golongan
pekerja sehinggaUmur
bersifat
Kotaekonomi,
multi antara berbagai faktor Mataramfaktor
Tahunsosial
2016dan faktor lainnya. Oleh
(Orang)
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
GolonganUmur PUK AK TPAK PYB PT TPT
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
15-19 47.218 9.248 19,59 6.265 2.983 32,26
Dengan tersusunnya
58.542 Rencana
37.294 Tenaga
63,70 Kerja Kota
32.975 Mataram
4.320 Tahun
11,58
20-24
2017-2022,
25-29 maka dasar
36.800 pembangunan
33.717 yang berpihak
86,26 31.421 pada penciptaan
2.295 6,81
perluasan 33.370
30-34 kesempatan kerja 29.793 80,96 semakin
(pro job) sudah 28.935 jelas 857 2,88
dan terarah,
35-39 dalam 33.370
khususnya 27.391masalah
menghadapi 82,08 pengangguran,
27.045 346 1,26
penciptaan
33
34
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

40-44 32.144 27.292 84,91 27.089 203 0,74


KATA PENGANTAR
45-49 26.282 23.013 87,56 22.765 248 1,08
KEPALA PUSAT
20.043PERENCANAAN
17.235 KETENAGAKERJAAN
85,99 17.068 166 0,97
50-54
55-59 17.459 13.602 77,91 13.419 183 1,35
60+ 29.215 13.491 46,18 13.367 124 0,92
Jumlah 340.161
Dalam rangka 232.075
pelaksanaan amanat68,23
pasal 7220.350
Undang –11.726 5,05
Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Menurut tingkat pendidikan, Untuk tahun 2016 diperkirakan jumlah
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
PUK tertinggi didapat pada kelompok tingkat pendidikan maksimal SD
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
dengan jumlah perkiraan sebanyak 91.974 orang. Jumlah Angkatan Kerja
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
tertinggi juga diperkirakan berada pada kelompok tingkat pendidikan
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
maksimal SD dengan jumlah perkiraan 63.587 orang. Jumlah terbanyak
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja diperkirakan terdapat pada kelompok
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
tingkat pendidikan diploma dengan jumlah 86,68%.
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
Perkiraan Jumlah Penduduk Yang Bekerja menurut tingkat penidikan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
paling banyak berada pada kelompok dengan tingkat pendidikan maksimal
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
SD dengan jumlah 62.310 orang. Jumlah Pengangguran Terbuka
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
diperkirakan terbanyak berada pada kelompok dengan tingkat pendidikan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
SMTA Umum dengan jumlah 4.548 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka
Tenaga Kerja Makro.
terbanyak didapat pada kelompok dengan tingkat pendidikan SMA Kejuruan
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
dengan jumlah mencapai 9,72%
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Tabel 2.29
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Jumlah PUK, AK, TPAK, PYB, PT dan TPT Menurut Tingkat Pendidikan
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Kota Mataram Tahun 2016
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Tingkat Pendidikan PUK AK TPAK PYB PT TPT
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

35 34
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Maksimum SD 91.974 63.587 69,14 62.310 1.277 2,01


KATA PENGANTAR
SMTP 71.820 35.007 48,74 33.922 1.085 3,10
KEPALA PUSAT PERENCANAAN
77.085 51.542 KETENAGAKERJAAN
66,86 46.994 4.548 8,82
SMTA Umum
SMTA Kejuruan 34.340 27.802 80,96 25.101 2.701 9,72
Diploma 8.742 7.577 86,68 7.345 232 3,06
Universitas Dalam rangka 56.201 46.560
pelaksanaan 82,85
amanat pasal 44.678
7 Undang 1.883
– Undang Nomor 4,04
13Jumlah 340.161
Tahun 2003 tentang 232.075 Jo. Peraturan
Ketenagakerjaan 68,23 220.350
Pemerintah11.726
Nomor 15 5,05
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Menurut Jenis Kelamin, Untuk tahun 2016 diperkirakan jumlah PUK
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
tertinggi didapat pada Jenis Kelamin perempun dengan jumlah 174.086 orang
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
dan laki-laki diperkirakan jumlahnya mencapai 166.075 orang. Sementara
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
untuk jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Penduduk
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Yang Bekerja, Pengangguran Terbuka serta Tingkat Pengangguran terbuka
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
diperkirakan masih lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Hal ini
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
mengindikasikan bahwa jumlah Penduduk Usia kerja dengan jenis kelamin
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
perempuan lebih banyak masuk dalam golongan yang bukan angkatan kerja
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
(sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya).
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tabel 2.30
Tenaga Kerja Makro.
Jumlah PUK, AK, TPAK, PYB, PT dan TPT Menurut Jenis Kelamin Kota
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Mataram Tahun 2016
Jenis Kelamin terbuka,
pengangguran PUK jumlah
AKsetengah
TPAK PYB yang PT
penganggur TPT
sangat besar,
Laki-Laki 166.075
serta masalah lain seperti 134.248 80,84 angkatan
rendahnya kualitas 125.790 kerja,
8.458 6,30
rendahnya
Perempuan 174.086
produktivitas kerja 97.827 kesejahteraan
dan rendahnya 56,19 94.560 3.268 bersifat
pekerja sehingga 3,34
Jumlah 340.161 232.075 68,23 220.350 11.726 5,05
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
Tabel 2.31
itu maka diperlukan suatu perencanaan
Jumlah PYB Menurut Lapangan Usaha tenaga
Kotakerja yang Tahun
Mataram dapat 2016
dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku
Lapangan kepentingan
Usana di Kota Mataram.
PYB
Dengan
1. tersusunnya
Pertanian Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
6.183
2. Pertambangan
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak2.482 pada penciptaan
3. Industri Pengolahan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin20.537
jelas dan terarah,
4. Listrik, Gas dan Air 338
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
35
36
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

5. Bangunan 15.454
KATA PENGANTAR
6. Perdagangan 84.240
KEPALA PUSAT
7. Angkutan PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
10.530
8.. Keuangan 9.054
9. Jasa Kemasyarakatan 71.531
Dalam rangka pelaksanaan 220.350
Jumlah amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
2.9. Pelatihan Tenaga Kerja
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan
Tabel 2.32 Tenaga Kerja serta Peraturan
PemerintahKapasitas
Nomor Terpasang,
33 Tahun 2013Jumlah Instruktur
tentang dan Lulusan
Perluasan PelatihanKerja,
Kesempatan
Kota Mataram Tahun 2013-2015
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Uraian lingkup sektoral/sub
propinsi dan Kota/Kota) maupun 2013 sektoral2014 2015
(sektoral/sub
Jumlah kapasitas terpasang
sektoral nasional,
Jumlahi sektoral/sub
instruktur sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), Jumlah lulusan
dijadikan pelatihan
acuan dan pedoman dalam pembangunan
Sumber :
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub
2.10. Penempatan Tenaga Kerja Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundanganTabel 2.33 dituangkan dalam Peraturan
tersebut
Jumlah Pencari Kerja, Bursa Kerja dan Pengantar Kerja
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Kota Mataram Tahun 2013-2015
Tenaga Kerja Makro.
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Lowongan kerja terdaftar 33 53 2.505
pengangguran terbuka,
Pencari jumlah setengah penganggur
kerja terdaftar 2.852 yang748sangat besar,
2.425
Pencari kerja ditempatkan 33 53 1.100
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Bursa kerja swasta - - 1
produktivitas kerja pengantar
Jumlah dan rendahnya
kerja kesejahteraan pekerja
- sehingga
- bersifat
-
Sumber :
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
2.11. Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Tabel 2.34
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Perangkat Hubungan Industrial
Dengan tersusunnya Rencanadan Jaminan
Tenaga Sosial
Kerja Tenaga
Kota KerjaTahun
Mataram
Kota Mataram Tahun 2013-2015
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Uraian 2013 2014 2015
perluasanJumlah
kesempatan kerja
Mediator (pro job) sudah semakin jelas
- dan2 terarah,
2
khususnyaJumlah Peraturan
dalam Perusahaan
menghadapi (PP) pengangguran,
masalah 8 13
penciptaan8

37 36
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Jumlah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2 5 3


Jumlah SP / SB KATA PENGANTAR 165 165 171
Jumlah Lembaga
KEPALA Bipartit
PUSAT PERENCANAAN 9
KETENAGAKERJAAN9 9
Perusahaan peserta jamsostek aktif
Tenaga kerja peserta jamsostek aktif
Sumber :
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Tabel 2.35
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Perkembangan Upah Minimum
Tahun 2007 tentang Tata
KotaCara Memperoleh2013-2015
Mataram,Tahun Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Prosentase
Peraturan
Tahun UMK (Rp) KHL (Rp)
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan UMK/KHL
Kerja,(%)
2013
bahwa perencanaan 1.120.000,-
tenaga kerja 1.500.908,-
baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,74,62
2014 1.260.000,-
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
2015 1.405.000,- 1.714.261,- 81,95
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Sumber :
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
37
38
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga
3.1. Kerja Makro.
Perkiraan Penduduk Usia Kerja
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Penduduk usia kerja dikelompokkan kedalam angkatan kerja dan
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
bukan angkatan kerja. Dengan demikian pertumbuhan penduduk
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
usia kerja berbanding lurus terhadap laju pertumbuhan penduduk.
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
Jumlah
multi penduduk
antara usia ekonomi,
berbagai faktor kerja Kota
faktorMataram
sosial danpada
faktor tahun
lainnya.2017
Oleh
diperkirakan
karena berjumlah
itu, diperlukan kebijakan 348.036 orang dandan
yang komprehensif diperkirakan
multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan
bertambah menjadisuatu perencanaan
389.796 tenagatan
orang pada kerja yang dapat dijadikan
2022.
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
3.1.1. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Menurut golongan umur, diperkirakan jumlah Penduduk Usia
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Kerja terbanyak masih berada pada kelompok umur 20-24 yaitu
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
34
39 iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
sejumlah 60.109 orang pada tahun 2017. Dan ini diperkirakan terus
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
bertambah hingga tahun 2022 menjadi 68.146 orang.
Dari segi proporsi golongan umur dengan proporsi terbesar juga
berada pada kelompok umur 20-24 tahun yaitu sebesar 17,27% pada
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
tahun 2016 dan pada tahun 2022 menjadi 17.48%.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tabel 3.1
Tahun 2007 tentang Penduduk
Perkiraan Tata CaraUsia
Memperoleh Informasi
Kerja Menurut Ketenagakerjaan
Golongan Umur dan
Kota MataramTahun 2017-2022
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
(Orang)
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
GolonganUmur
bahwa 2017 kerja
perencanaan tenaga 2018 2019lingkup2020
baik dalam 2021(nasional,
kewilayahan 2022
15 – 19 48.502 49.841 51.207 52.610 54.058 55.545
propinsi
20 – dan
24 Kota/Kota) maupun
60.109 lingkup 63.277
61.686 sektoral/sub sektoral66.510
64.883 (sektoral/sub
68.146
25 – 29 39.869 40.667 41.480 42.309 43.156 44.019
sektoral nasional, sektoral/sub
30 – 34 36.874 sektoral
36.948 provinsi,
37.022 sektoral/sub
37.096 37.170 sektoral
37.244
35 – 39 33.704
Kota/Kota),
40 – 44
dijadikan acuan34.041
33.169
dan
34.229
34.382
pedoman
35.322
34.725
dalam
36.451
35.073 35.423
pembangunan
37.616 38.808
45 – 49
ketenagakerjaan di 27.491 28.755
tingkat Nasional, 30.078
Provinsi, 31.462
Kota/Kota,32.890 34.400
Sektoral/Sub
50 – 54 20.444 20.853 21.270 21.695 22.129 22.572
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub
55 – 59 18.578 Sektoral20.781
19.679 Kota/Kota. Sebagai22.918
21.863 pelaksanaan
23.929
60 + 29.297 29.378 29.461 29.543 29.626 29.709
ketentuan
Jumlah peraturan perundangan
348.036 356.077 tersebut
364.280dituangkan
372.637 dalam
381.145Peraturan
389.796
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
3.1.2. Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Masalah utama pendidikan,
Menurut tingkat ketenagakerjaan
jumlahdiantaranya adalah
Penduduk Usia Kerjabesarnya
di Kota
pengangguran terbuka, jumlah
Mataram diperkirakan setengah
terbanyak penganggur
berada pada yang sangat tingkat
kelompok besar,
serta masalah
pendidikan lain sepertiSD.
maksimum rendahnya
Namun kualitas
angka angkatan kerja, rendahnya
ini dipekirakan semakin
produktivitas
menurun pada kerja dan berikutnya.
tahun rendahnya kesejahteraan pekerja
Sebaliknya untuk sehingga
tingkat bersifat
pendidikan
multi
yang antara
lebih berbagai faktordiperkirakan
tinggi justru ekonomi, faktor sosial danpeningkatan
mengalami faktor lainnya. Oleh
jumlah
karena itu, diperlukan
penduduk usia kerja.kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukanJumlah
Perkiraan suatu perencanaan
Penduduk tenaga
Usia kerja
Kerjayang dapat dijadikan
menurut tingkat
acuan oleh seluruh
pendidikan paling pemangku kepentingan
sedikit berada di Kotapendidikan
pada tingkat Mataram. diploma yaitu
Dengan
sejumlah 9.081tersusunnya
orang padaRencana Tenaga
tahun 2017 dan Kerja Kota menjadi
bertambah Mataram10.989
Tahun
2017-2022,
orang pada maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
tahun 2022.
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
35
40
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
Tabel 3.2
KEPALAPenduduk
Perkiraan PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kota Mataram Tahun 2017-2022
(Orang)

TingkatDalam
Pendidikan
rangka 2017
pelaksanaan2018 2019 7 Undang
amanat pasal 2020 – Undang
2021 Nomor
2022
Maksimum SD 91.092 90.210 89.335 88.476 87.640 86.833
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
SMTP 72.598 73.377 74.164 74.965 75.787 76.638
Tahun
SMTA 2007 tentang Tata
Umum Cara Memperoleh
78.204 79.332 Informasi
80.475 Ketenagakerjaan
81.642 82.838 dan
84.074
Penyusunan
SMTA Kejuruan serta Pelaksanaan
36.465 Perencanaan
38.643 Tenaga
40.872 Kerja serta
43.150 45.474Peraturan
47.842
Diploma 9.081 9.433 9.798 10.178 10.574 10.989
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Universitas 60.597 65.083 69.635 74.227 78.831 83.420
bahwaJumlah
perencanaan tenaga
348.036 kerja baik dalam
356.077 lingkup
364.280 kewilayahan
372.637 381.145(nasional,
389.796
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan
3.1.3. Perkiraan acuan
Penduduk dan Menurut
Usia Kerja pedomanJenis
dalam pembangunan
Kelamin
ketenagakerjaan di tingkat
Perkiraan Jumlah Nasional,
Penduduk UsiaProvinsi,
Kerja di Kota/Kota, Sektoral/Sub
Kota Mataram menurut
Sektoral Provinsi,
jenis kelamin masihSektoral/Sub Sektoraljenis
tetap lebih banyak Kota/Kota.
kelaminSebagai pelaksanaan
perempuan daripada
ketentuan peraturan
laki-laki. Kondisi ini perundangan tersebut dituangkan
terlihat dari persentasenya yang dalam Peraturan
tidak mengalami
Menteri Tenaga
perubahan Kerja
berarti RI berada
yakni Nomor PER.
pada 16/MEN/XI/2010 tentang
kisaran 49% laki-laki Perencanaan
berbanding 51%
Tenaga Kerja Makro.
perempuan.
Masalah
Pada tahunutama ketenagakerjaan
2017 perkiraan diantaranya
Jumlah Penduduk adalah
Usia Kerja jenisbesarnya
kelamin
pengangguran terbuka,
perempuan sejumlah jumlahorang
178.278 setengah penganggur
dan bertambah yang 200.735
menjadi sangat besar,
orang
serta masalah
pada tahun lain
2022. seperti rendahnya
Sedangkan untuk jeniskualitas
kelamin angkatan kerja, rendahnya
laki-laki diperkirakan jumlah
produktivitas
Penduduk Usia kerjaKerja
dan rendahnya
pada tahunkesejahteraan pekerja
2017 sejumlah sehingga
169.758 bersifat
orang dan
multi antaramenjadi
bertambah berbagai faktor orang
189.060 ekonomi,
padafaktor
tahunsosial
2022. dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif
Tabel 3.3 dan multi dimensi. Untuk
Perkiraan Penduduk Usia Kerja Menurut
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja Jenis
yangKelamin
dapat dijadikan
Kota Mataram Tahun 2017-2022
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan
(Orang) di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
JenisKelamin 2017 2018 2019 2020 2021 2022
2017-2022, maka169.758
Laki-laki dasar pembangunan
173.506 yang berpihak
177.298 181.157 pada penciptaan
185.079 189.060
perluasan
Perempuan kesempatan
178.278 kerja182.571 sudah semakin
(pro job)186.981 191.481 jelas dan terarah,
196.066 200.735
Jumlah 348.036 356.077 364.280 372.637 381.145 389.796
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
36
41 iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
3.2. Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
3.2.1. Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Golongan
Umur
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Menurut Golongan Umur, tingkat partisipasi angkatan kerja di
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Kota Mataram tersebar merata dari tingkat golongan umur 20 hingga
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
59 tahun. Untuk golongan umur 15-19 tahun angkanya relative kecil
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
dikarenakan pada golongan umur ini diperkirakan masih berada
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
dibangku pendidikan.
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun Tabel
lingkup
3.4sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Menurut Golongan umur
Kota/Kota), dijadikanKotaacuan
Mataramdan pedoman
Tahun 2017-2022dalam pembangunan
(%)
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub
GolonganUmur 2017 Sektoral
2018 Kota/Kota.
2019 Sebagai
2020 2021pelaksanaan
2022
15 –peraturan
ketentuan 19 19,44 19,28tersebut
perundangan 19,10dituangkan
18,90 18,71 Peraturan
dalam 18,50
20 – 24 63,62 63,49 63,40 63,31 63,21 63,11
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
25 – 29 87,19 88,17 89,17 90,06 91,13 92,06
Tenaga Kerja
30 – 34Makro. 81,83 82,75 83,69 84,64 85,54 86,40
35 – 39
Masalah utama 82,97 83,90
ketenagakerjaan84,85 85,82
diantaranya 86,72
adalah 87,60
besarnya
40 – 44 85,83 86,79 87,77 88,77 89,71 90,61
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
45 – 49 88,42 89,27 90,17 91,18 91,97 93,13
serta masalah
50 – 54 lain seperti
86,77rendahnya
87,51 kualitas
88,41 angkatan
89,25 kerja,
89,95 rendahnya
91,01
55 – 59kerja dan rendahnya
produktivitas 78,40 78,89 79,44
kesejahteraan 79,86
pekerja 80,34
sehingga 80,79
bersifat
60 + 46,63 47,01 47,44 47,84 48,40 48,95
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Jumlah 68,76 69,29 69,85 70,40 70,93 71,48
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka
3.2.2. diperlukan
Perkiraan suatuPartisipasi
Tingkat perencanaan tenaga Kerja
Angkatan kerja Menurut
yang dapat dijadikan
Tingkat
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Pendidikan
Dengan tersusunnya
Menurut RencanaTingkat
Tingkat Pendidikan, TenagaPartisipasi
Kerja Kota MataramKerja
Angkatan Tahundi
2017-2022,
Kota maka
Mataram dasar
hingga pembangunan
tahun yang berpihak
2022 diperkirakan pada penciptaan
hampir tersebar merata di
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
37
42
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
semua kelompok tingkat pendidikan. Kecuali untuk tingkat pendidikan SMP
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
yang prosentasenya paling kecil yaitu kurang dari 50

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


Tabel 3.5
13 Tahun 2003Perkiraan
tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan
Tingkat Partisipasi AngkatanPemerintah
Kerja Nomor 15
Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Kota Mataram Tahun 2017-2022
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan
(%) Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Tingkat Pendidikan 2017 2018 2019 2020 2021 2022
bahwa perencanaan
Maksimum SD tenaga kerja baik
68,93 68,71dalam68,50
lingkup 68,27
kewilayahan
68,01(nasional,
67,77
propinsi
SMTP dan Kota/Kota) maupun
48,60 lingkup
48,44 sektoral/sub
48,30 sektoral47,95
48,13 (sektoral/sub
47,78
SMTA Umum 67,74 68,60 69,49 70,37 71,23 72,12
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
SMTA Kejuruan 81,83 82,69 83,57 84,43 85,27 86,14
Kota/Kota),
Diploma dijadikan acuan
87,16 dan
87,62 pedoman
88,10 dalam
88,55 pembangunan
88,97 89,41
ketenagakerjaan
Universitas di tingkat
83,35Nasional,
83,83 Provinsi,
84,33 Kota/Kota,
84,80 Sektoral/Sub
85,25 85,71
Jumlah 68,76 69,29 69,85 70,40 70,93 71,48
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
3.2.3. Perkiraan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Kelamin
Tenaga Kerja Makro.
Menurut Jenis Kelamin, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Mataram diperkirakan meningkat dari tahun ke tahun baik untuk jenis
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
kelamin laki-laki maupun perempuan. Hal ini bisa berarti bahwa
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
bertambahnya jumlah angkatan kerja lebih tinggi dari pertambahan jumlah
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
Penduduk Usia Kerja. Atau bisa juga berarti menurunnya jumlah penduduk
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
bukan angkatan kerja baik laki-laki maupun perempuan.
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Tabel 3.6
perluasan kesempatan
Perkiraankerja job) sudah
(proPartisipasi
Tingkat semakinKerja
Angkatan jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
38
43 iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
Menurut Jenis Kelamin
KEPALA PUSAT
KotaPERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Mataram Tahun 2017-2022
(%)

JenisKelamin 2017 2018 2019 2020 2021 2022


Laki-laki Dalam 81,42 81,99
rangka pelaksanaan amanat82,61 83,20 – Undang
pasal 7 Undang 83,78 84,38
Nomor
Perempuan 56,71 57,22 57,76 58,28 58,80 59,34
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Jumlah 68,76 69,29 69,85 70,40 70,93 71,48
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah
3.3. Nomor
Perkiraan 33 Tahun
Angkatan 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
Kerja
bahwa Angkatan
perencanaan
kerjatenaga kerja bagian
merupakan baik dalam lingkup kewilayahan
dari Penduduk Usia Kerja.(nasional,
Pada
propinsi dandiperkirakan
tahun 2017 Kota/Kota) jumlah
maupun lingkup kerja
angkatan sektoral/sub sektoral sejumlah
di Kota Mataram (sektoral/sub
sektoral nasional,
239.312 orang. sektoral/sub
Angka sektoralhingga
ini terus meningkat provinsi,
tahun sektoral/sub sektoral
2022 diperkirakan
Kota/Kota), dijadikan
mencapai 278.632 orang. acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan
3.3.1. di tingkat Kerja
Perkiraan Angkatan Nasional, Provinsi,
Menurut Kota/Kota,
Golongan Umur Sektoral/Sub
SektoralPada
Provinsi,
tahunSektoral/Sub Sektoral
2015 Angkatan Kota/Kota.
Kerja Sebagai pelaksanaan
pada kelompok umur 15-19
ketentuan peraturan
menunjukkan perundangan
penurunan jumlah yangtersebut dituangkan
cukup signifikan dari dalam Peraturan
tahun 2014 yaitu
Menteri Tenaga
dari 11,055 Kerja
orang RI Nomor
menjadi PER.
7,435 16/MEN/XI/2010
orang. Namun padatentang
tahun Perencanaan
2017 hingga
Tenaga Kerjadiperkirakan
tahun 2022 Makro. mengalami peningkatan lagi. Peningkatan jumlah
Masalah
angkatan utama
kerja ini juga ketenagakerjaan diantaranya
terjadi pada semua adalah
kelompok umur,besarnya
hal ini
pengangguran
dikarenakan terbuka, jumlah
meningkatnya setengah
jumlah penganggur
penduduk usia kerja diyang
Kotasangat besar,
Mataram dari
serta ke
tahun masalah
tahun. lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi,
Tabelfaktor
3.7 sosial dan faktor lainnya. Oleh
Perkiraan Angkatan
karena itu, diperlukan Kerjakomprehensif
kebijakan yang Menurut Golongan Umur
dan multi dimensi. Untuk
Kota Mataram Tahun 2017-2022
itu maka diperlukan suatu perencanaan
(Orang)tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
GolonganUmur 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Dengan tersusunnya
15 – 19 9.431
Rencana
9.609
Tenaga
9.779
Kerja9.944
Kota Mataram
10.112
Tahun
10.278
2017-2022,
20 – 24 maka dasar pembangunan
38.238 39.166 yang berpihak
40.117 41.078 pada penciptaan
42.043 43.007
25 – 29
perluasan kesempatan34.763 35.857
kerja (pro 36.989
job) sudah 38.102
semakin 39.326
jelas 40.522
dan terarah,
30 – 34 30.175 30.576 30.984 31.399 31.794 32.178
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
39
44
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
35 – 39 27.964 28.561 29.174 29.801 30.417 31.029
40 KEPALA
– 44 PUSAT PERENCANAAN
28.467 29.708 KETENAGAKERJAAN
31.004 32.359 33.745 35.165
45 – 49 24.309 25.669 27.121 28.687 30.250 32.035
50 – 54 17.739 18.249 18.804 19.362 19.905 20.543
55 – 59 14.564 15.525 16.509 17.459 18.413 19.332
Dalam
60 + rangka pelaksanaan
13.662 amanat13.976
13.812 pasal 7 Undang
14.135 – 14.339
Undang Nomor
14.544
Jumlah
13 Tahun 2003 tentang239.312 246.732
Ketenagakerjaan 254.457
Jo. 262.325
Peraturan 270.344Nomor
Pemerintah 278.632
15
3.3.2. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Perkiraan Angkatan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Kerja Menurut Tingkat Pendidikan masih didominasi oleh tingkat
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
pendidikan maksimum SD. Namun angka ini juga diperkirakan terus
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
mengalami penurunan hingga tahun 2022.
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi Jumlah angkatan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kerja diperkirakan mengalami peningkatan.
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Tabel 3.8
PerkiraanSektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Angkatan Kerja Menurut
Sektoral TingkatSebagai
Kota/Kota. Pendidikan
pelaksanaan
Kota Mataram Tahun 2017-2022
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
(Orang)
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tingkat Pendidikan 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tenaga Kerja Makro.
Maksimum SD 62.793 61.984 61.198 60.402 59.608 58.849
SMTP Masalah utama 35.282
ketenagakerjaan
35.546 diantaranya
35.819 36.082 adalah
36.342besarnya
36.619
pengangguran
SMTA Umum terbuka, jumlah
52.974 setengah
54.424 penganggur
55.926 yang 59.007
57.450 sangat besar,
60.631
SMTA Kejuruan 29.840 31.954 34.158 36.432 38.777 41.209
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Diploma 7.915 8.265 8.632 9.012 9.408 9.825
produktivitas
Universitas kerja dan rendahnya
50.507 kesejahteraan
54.559 58.724 pekerja
62.946 sehingga
67.202 bersifat
71.500
multi antara berbagai faktor
Jumlah ekonomi,
239.312 246.732faktor sosial 262.325
254.457 dan faktor lainnya.278.632
270.344 Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
3.3.3. Perkiraan Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Menurut
acuan oleh Jenis
seluruh Kelamin,
pemangku Angkatandi Kerja
kepentingan di Kota Mataram juga
Kota Mataram.
mengalami peningkatan
Dengan baik untuk
tersusunnya jenisTenaga
Rencana kelaminKerja
laki-laki maupun
Kota perempuan
Mataram Tahun
dan jumlah angkatan
2017-2022, kerjapembangunan
maka dasar masih tetap didominasi
yang berpihakoleh pada
laki-laki daripada
penciptaan
perempuan.
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
40
45 iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
Tabel 3.9
KEPALA PUSAT
Perkiraan PERENCANAAN
Angkatan KETENAGAKERJAAN
Kerja Menurut Jenis Kelamin
Kota Mataram Tahun 2017-2022
(Orang)

JenisKelamin 2017 2018


Dalam rangka pelaksanaan amanat 2019 2020
pasal 7 Undang 2021
– Undang 2022
Nomor
Laki-laki 138.213 142.266 146.461 150.723 155.055 159.525
13 Tahun 2003 tentang
Perempuan
Ketenagakerjaan
101.098 104.466
Jo. Peraturan
107.996
Pemerintah
111.602 115.289
Nomor 15
119.107
TahunJumlah
2007 tentang 239.312
Tata Cara246.732
Memperoleh Informasi
254.457 Ketenagakerjaan
262.325 270.344 dan
278.632

Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan


Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
41
46
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Kota Mataram sebagai ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
memiliki luas wilayah 61,30 Km2 (6.130 Ha) dan 56,80 Km2 perairan laut
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
serta garis pantai sepanjang 9 km. Luas wilayah Kota Mataram tersebut
Tenaga Kerja Makro.
hanya 0,30 persen dari luas Provinsi NTB secara keseluruhan yaitu
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
20.153,15 Km², sehingga menjadikan Kota Mataram sebagai kota dengan
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
wilayah terkecil dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB.Secara
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
administrasi Kota Mataram terbagi dalam 6 wilayah kecamatan, 50
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
kelurahan dan 322 lingkungan, dengan wilayah kecamatan terluas adalah
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Kecamatan Selaparang dengan luas 10,77 km² dan luas wilayah terkecil
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
adalah Kecamatan Ampenan dengan luas wilayah 9,46 km².
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan olehSecara
seluruhgeografis,
pemangku Kota Mataram
kepentingan terletak
di Kota pada ujung sebelah
Mataram.
barat Dengan
Pulau Lombok dan secara
tersusunnya Rencanaastronomis terletakKota
Tenaga Kerja pada posisi Tahun
Mataram antara
08°33’ danmaka
2017-2022, 08°38’dasar
Lintang Selatan dan
pembangunan antara
yang 116°04’
berpihak padadan 116°10’
penciptaan
Bujur Timur,
perluasan dengan panjang
kesempatan garisjob)
kerja (pro pantai 9 km semakin jelas dan terarah,
sudah
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

47 40
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

4.1. Perkiraan Perekonomian


KATA PENGANTAR
Perekonomian di Kota Mataram
KEPALA PUSAT PERENCANAAN di dominasi oleh
KETENAGAKERJAAN sector
perdagangan jasa dan perkantoran, sehingga pertumbuhan ekonomi di Kota
Mataram lebih cepat dari Kabupaten/Kota lainnya di provinsi NTB.
Perekonomian Kota pelaksanaan
Dalam rangka Mataram tahu 2016pasal
amanat – 2020 diperkirakan
7 Undang akanNomor
– Undang 7,24

13persen
Tahun diperkirakan
2003 tentang akan terus meningkat.
Ketenagakerjaan Pertumbuhan
Jo. Peraturan sebesar
Pemerintah itu
Nomor 15
diharapkan
Tahun akan berdampak
2007 tentang Tata Cara pada penyerapan
Memperoleh Tenaga
Informasi Kerja yang besar
Ketenagakerjaan dan
sehingga mengurangi
Penyusunan jumlah pengangguran
serta Pelaksanaan Perencanaandan jumlah
Tenaga penduduk
Kerja miskin di
serta Peraturan
Kota Mataram
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Tabel 4.1
Perkiraan
propinsi danPertumbuhan Produk Domestik
Kota/Kota) maupun Regional Bruto
lingkup sektoral/sub Atas Dasar
sektoral Harga
(sektoral/sub
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota MataramTahun 2017-2022
Kota/Kota), dijadikan acuan dan (persen)
pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub
1. Pertanian 4,04Sektoral
4,53 Kota/Kota.
4,97 Sebagai
5,38 pelaksanaan
5,76 6,11
2. Pertambangan
ketentuan 2,28
peraturan perundangan 2,80
tersebut 3,29 3,74dalam4,15
dituangkan 4,55
Peraturan
3. Industri Pengolahan 6,29 6,63 6,95 7,25 7,52 7,78
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
4. Listrik, Gas dan Air 9,19 9,23 9,29 9,36 9,45 9,54
Tenaga Kerja Makro.
5. Bangunan 8,69 8,80 8,91 9,02 9,15 9,27
6. Perdagangan
Masalah utama 9,39 9,41
ketenagakerjaan 9,45
diantaranya9,50adalah9,57besarnya
9,66
7. Angkutan 8,26 8,42 8,57 8,72 8,87 9,03
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
8. Keuangan 9,73 9,70 9,70 9,73 9,78 9,84
serta masalah
9. Jasa lain seperti rendahnya
Kemasyarakatan 7,82 kualitas8,22
8,02 angkatan
8,40kerja,8,59
rendahnya
8,76
PDRB
produktivitas 8,29 kesejahteraan
kerja dan rendahnya 8,44 8,59pekerja
8,74sehingga
8,89 bersifat
9,04

multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Perekonomian Kota Mataram pada periode lima tahun kedepan
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
diperkirakan masih bertumpu pada sector perdagangan, jasa dan
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
perkantoran. Kontribusi sector Perdagangan terhadap ekonomi Kota
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Mataram pada tahun 2017 sebesar 9,39 dan naik menjadi 9,66 pada tahun
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2022. Sektor ini juga diperkirakan menyerap tenaga kerja terbanyak. Hal ini
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
menunjukan pentingnya sector perdagangan dalam pembangunan ekonomi
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
Kota Mataram. Oleh karna itu Pemerintah Kota mataram harus
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

41
48
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

meningkatkan nilai Investasi yangPENGANTAR


KATA dapat menyerap tenaga kerja yang lebih
banyak KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Tabel 4.2
Perkiraan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan
Dalam rangka pelaksanaan Usaha
amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Kota MataramTahun 2017-2022
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
(Milyar Rp) Informasi Ketenagakerjaan dan
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh
Penyusunan
Lapangan Usaha serta Pelaksanaan
2017 Perencanaan
2018 Tenaga Kerja
2019 2020 serta Peraturan
2021 2022

Pemerintah
1. Pertanian Nomor 33 473
Tahun 2013
494 tentang 519
Perluasan Kesempatan
546 578Kerja, 613
2. Pertambangan 1 1 1 1 1 1
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
3. Industri Pengolahan 1.240 1.323 1.415 1.517 1.631 1.758
propinsi
4. Listrik, dan
Gas dan Air Kota/Kota)40maupun lingkup
43 sektoral/sub
47 sektoral
52 (sektoral/sub
56 62

sektoral
5. Bangunan nasional, sektoral/sub
1.396 sektoral
1.519 provinsi,
1.654 sektoral/sub
1.803 sektoral
1.968 2.150
6. Perdagangan 2.687 2.939 3.217 3.523 3.860 4.233
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
7. Angkutan 1.683 1.825 1.981 2.154 2.345 2.556
ketenagakerjaan
8. Keuangan di 1.846
tingkat Nasional,
2.025 Provinsi,
2.221 Kota/Kota,
2.438 Sektoral/Sub
2.676 2.939
9. JasaSektoral Provinsi,
Kemasyarakatan Sektoral/Sub
3.143 Sektoral
3.396 Kota/Kota.
3.675 Sebagai
3.983 pelaksanaan
4.325 4.704
Jumlah 12.508 13.564 14.729 16.016 17.441 19.017
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja
Perkiraan RI Nomor
PDRB AtasPER. 16/MEN/XI/2010
Dasar tentang
Harga Konstan Perencanaan
2010 Menurut
Tenaga KerjaUsaha
Lapangan Makro.di Kota Mataram menunjukkan nilai yang paling tinggi
Masalah
berada di sectorutama ketenagakerjaan
perdagangan dengan nilaidiantaranya
2.687 Milyar adalah besarnya
pada tahun 2017
pengangguran terbuka,
dan diperkirakan jumlahpeningkatan
mengalami setengah penganggur yang
menjadi 4.233 sangat
Milyar pada besar,
tahun
serta
2022.masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
Tabelfaktor
multi antara berbagai faktor ekonomi, 4.3 sosial dan faktor lainnya. Oleh
Perkiraan Struktur Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
karena itu, 2010
Konstan diperlukan kebijakan
Menurut yang
Lapangan komprehensif
Usaha dan multi
Kota Mataram dimensi.
Tahun Untuk
2017-2022
(persen)
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020
2021 2022
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan
1. Pertanian 3,78 3,64di Kota
3,52Mataram.
3,41 3,31 3,22
Dengan tersusunnya Rencana
2. Pertambangan 0,01 Tenaga
0,01 Kerja
0,01 Kota0,01 Mataram
0,01 Tahun
0,01
3. Industri Pengolahan 9,92 9,75
2017-2022, maka dasar pembangunan yang 9,60
berpihak9,47pada 9,35 9,25
penciptaan
4. Listrik, Gas dan Air 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,33
perluasan
5. Bangunan kesempatan kerja (pro
11,16 job) sudah
11,20 semakin
11,23 jelas
11,26 dan terarah,
11,28 11,31
khususnya
6. Perdagangandalam menghadapi21,48 masalah
21,67 pengangguran,
21,84 21,99 penciptaan
22,13 22,26

49 42
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

7. Angkutan 13,45PENGANTAR
KATA 13,45 13,45 13,45 13,44 13,44
8. Keuangan 14,76 14,93 15,08 15,22 15,34 15,46
KEPALA PUSAT
9. Jasa Kemasyarakatan
PERENCANAAN
25,13 25,03
KETENAGAKERJAAN
24,95 24,87 24,80 24,74
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Perkiraan
Dalam rangkaStruktur PDRB
pelaksanaan Atas pasal
amanat Dasar Harga – Konstan
7 Undang 2010
Undang Nomor
13menunjukkan pada sector
Tahun 2003 tentang pertanian,Jo.industry
Ketenagakerjaan Peraturanpengolahan
Pemerintah dan
Nomorjasa
15
kemasyarakatan
Tahun 2007 tentangmengalami
Tata Cara penurunan
Memperolehsetiap tahunnya.
Informasi Untuk sector
Ketenagakerjaan dan
pertambangan,
Penyusunan sertalistrik, gas dan Perencanaan
Pelaksanaan air tidak menglami
Tenagaperubahan.
Kerja sertaSedangkan
Peraturan
untuk sector
Pemerintah lainnya
Nomor 33 umumnya
Tahun 2013 mengalami peningkatan
tentang Perluasan setiap tahunnya.
Kesempatan Kerja,
Perkiraan
bahwa tertinggi tenaga
perencanaan strukturkerja
PDRB atas
baik dasar
dalam hargakewilayahan
lingkup konstan 2010 berada
(nasional,
pada sector
propinsi perdagangan.
dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
4.2. Perkiraan
Kota/Kota), Kesempatan
dijadikan acuan Kerja
dan pedoman dalam pembangunan
Penciptaan
ketenagakerjaan di kesempatan kerja merupakan
tingkat Nasional, Provinsi, salah satu langkah
Kota/Kota, untuk
Sektoral/Sub
penanggulangan
Sektoral Provinsi, pengangguran. SemakinKota/Kota.
Sektoral/Sub Sektoral banyak kesempatan kerja yang
Sebagai pelaksanaan
tercipta menyebabkan
ketentuan rendahnyatersebut
peraturan perundangan atau berkurangnya pengangguran.
dituangkan dalam Peraturan
Penciptaan
Menteri Tenagakesempatan kerjaPER.
Kerja RI Nomor diberbagai sector atau
16/MEN/XI/2010 lapangan
tentang usaha
Perencanaan
sangatKerja
Tenaga diharapakan
Makro. sehingga memberikan peluang kepada penduduk untuk
bekerja. Perkiraan
Masalah kesempatan
utama kerja tahun 2017-2022
ketenagakerjaan diantaranyamerupakan
adalah perkiraan
besarnya
besarnya peluang
pengangguran kesempatan
terbuka, jumlah kerja pada penganggur
setengah tahun dimaksud.
yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Kesempatan kerja pada tahun 2017-2022 diperkirakan akan
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
mengalami peningkatan dari 227.706 orang pada tahun 2017 menjadi
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
267.786 orang pada tahun 2022.
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu4.2.1.
makaPerkiraan
diperlukanKesempatan Kerja Menurut
suatu perencanaan tenaga Lapangan
kerja yangUsaha
dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
TabelTenaga
Dengan tersusunnya Rencana 4.4 Kerja Kota Mataram Tahun
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Lapangan Usaha
2017-2022, maka dasar Kotapembangunan
MataramTahunyang berpihak pada penciptaan
2017-2022
perluasan kesempatan kerja (pro (Orang)
job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

43
50
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

Lapangan Usaha 2017 2018


KATA PENGANTAR 2019 2020 2021 2022
1. Pertanian 6.239 6.316 6.396 6.493 6.593 6.706
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
2. Pertambangan 2.527 2.586 2.655 2.737 2.831 2.930
3. IndustriPengolahan 21.976 23.451 24.882 26.421 28.087 29.592
4. Listrik, Gas dan Air 385 443 510 589 682 792
5. Bangunan 16.060 16.674 17.357 18.151 18.872 19.799
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
6. Perdagangan 86.597 89.004 91.523 93.785 96.007 98.181
7.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Angkutan 10.638 10.712 Jo. Peraturan
10.794 Pemerintah
10.936 Nomor11.239
11.084 15
8.Tahun
Keuangan 9.697 10.404 11.139 12.026 12.919 13.832
2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
9. Jasa Kemasyarakatan 73.588 75.668 77.861 79.983 82.258 84.714
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Jumlah 227.706 235.258 243.118 251.121 259.334 267.786
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerjakerja
Perkiraan kesempatan baik dalam lingkup
menurut kewilayahan
lapangan usaha (nasional,
di Kota
propinsi
Mataram danpada
Kota/Kota)
tahun maupun lingkup
2017-2022 sektoral/sub
paling sektoral (sektoral/sub
banyak tersedia pada sector
sektoral nasional,
perdagangan sektoral/sub
dengan sektoral
jumlah 86.597 provinsi,
orang sektoral/sub
pada tahun 2017 dansektoral
terus
Kota/Kota), dijadikan
meningkat hingga 98.181acuan dan tahun
orang pada pedoman
2022. dalam pembangunan
ketenagakerjaan di kemasyarakatan
Sektor jasa tingkat Nasional,berada
Provinsi,
padaKota/Kota, Sektoral/Sub
urutan kedua dengan
Sektoral Provinsi,
penciptaan Sektoral/Sub
kesempatan Sektoral
kerja yang Kota/Kota.sebanyak
diperkirakan Sebagai 73.588
pelaksanaan
orang
ketentuan peraturan
pada tahun 2017 danperundangan
diperkirakan ditersebut dituangkan
tahun 2022 sebanyakdalam
84.714 Peraturan
orang
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga
4.2.2. Kerja Makro.
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Golongan Umur
Masalah utamakerja
Kesempatan ketenagakerjaan diantaranya
tahun 2017 untuk semua adalah besarnya
golongan umur
pengangguran terbuka,
diperkirakan akan jumlahpeningkatan.
mengalami setengah penganggur
Peningkatanyang sangat
jumlah besar,
kesempatan
serta
kerjamasalah lain pada
terbesar ada seperti rendahnya
golongan umurkualitas angkatan
20-24 tahun yang kerja, rendahnya
pada tahun 2017
produktivitas
diperkirakankerja dan rendahnya
berjumlah 33.945 kesejahteraan
orang yang pekerja sehingga
diperkirakan bersifat
bertambah
multi antara4.881
sebanyak berbagai faktor
orang ekonomi,
menjadi faktor
38,826 sosial
orang dan faktor
di tahun 2022.lainnya. Oleh
Peningkatan
karena itu, kedua
terbesar diperlukan
ada kebijakan yang komprehensif
pada golongan umur 25-29 dan multi
tahun yangdimensi.
pada Untuk
tahun
itu2017
maka diperlukan 32.483
diperkirakan suatu perencanaan tenaga bertambah
orang diperkirakan kerja yang sebanyak
dapat dijadikan
5.833
acuan
orangoleh seluruh
menjadi pemangku
38.366 orang kepentingan
pada tahun di Kota
2022 Mataram.
dan seterusnya dapat dihat
Dengan data
sebagaimana tersusunnya Rencana
dalam tabel Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
dibawah.
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (proTabel sudah semakin jelas dan terarah,
job) 4.5
Perkiraan Kesempatan Kerja
khususnya dalam menghadapi masalah Menurut Golongan Umurpenciptaan
pengangguran,

51 44
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

KotaKATA
MataramTahun 2017-2022
PENGANTAR
(Orang)
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
GolonganUmur 2017 2018 2019 2020 2021 2022
15 – 19 6.456 6.650 6.851 7.051 7.253 7.455
20 – 24 33.945 34.926 35.906 36.877 37.853 38.826
25 – Dalam
29 rangka pelaksanaan
32.483 33.599amanat pasal 7 Undang
34.760 35.890 – Undang
37.121 Nomor
38.366
30 – 34 2003 tentang
13 Tahun 29.345Ketenagakerjaan
29.750 30.166 30.591
Jo. Peraturan 31.004Nomor31.400
Pemerintah 15
35 – 39 27.634 28.238 28.861 29.499 30.136 30.763
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
40 – 44 28.270 29.518 30.818 32.178 33.580 35.017
Penyusunan
45 – 49 serta 24.067
Pelaksanaan Perencanaan
25.431 26.892 Tenaga Kerja serta
28.469 30.059Peraturan
31.845
50 – 54
Pemerintah Nomor17.580
33 Tahun18.097 18.654 Perluasan
2013 tentang 19.230 Kesempatan
19.812 20.461
Kerja,
55 – 59 14.384 15.352 16.345 17.303 18.270 19.196
bahwa perencanaan
60 +
tenaga kerja
13.542
baik dalam
13.698 13.864
lingkup kewilayahan
14.034
(nasional,
14.245 14.456
propinsi
Jumlahdan Kota/Kota)
227.706 maupun lingkup
235.258 sektoral/sub
243.118 sektoral
251.121 (sektoral/sub
259.334 267.786

sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral


4.2.3. Perkiraan
Kota/Kota), Kesempatan
dijadikan acuan Kerja
dan Menurut
pedomanTingkat Pendidikan
dalam pembangunan
Perkiraan dikesempatan
ketenagakerjaan kerja di Provinsi,
tingkat Nasional, Kota Mataram tahunSektoral/Sub
Kota/Kota, 2017-2022
paling banyak
Sektoral tersedia
Provinsi, untuk tingkat
Sektoral/Sub pendidikan
Sektoral SD.Sebagai
Kota/Kota. Namun pelaksanaan
kesempatan
kerja untuk
ketentuan tingkat pendidikan
peraturan ini setiap
perundangan tahun
tersebut mengalamidalam
dituangkan penurunan dari
Peraturan
61.534Tenaga
Menteri orang pada
Kerjatahun 2017 menjadi
RI Nomor 57.706 orang pada
PER. 16/MEN/XI/2010 tahun
tentang 2022.
Perencanaan
Perkiraan
Tenaga Kerja Makro.kesempatan kerja untuk tingkat pendidikan yang lainnya
rata-rata mengalami
Masalah utamapeningkatan setiap tahunnya.
ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Perkiraan
pengangguran kesempatan
terbuka, kerja menurut
jumlah setengah tingkatyang
penganggur pendidikan paling
sangat besar,
sedikit
serta terdapatlain
masalah pada tingkatrendahnya
seperti pendidikankualitas
diploma angkatan kerja, rendahnya

produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat


Tabelfaktor
multi antara berbagai faktor ekonomi, 4.6 sosial dan faktor lainnya. Oleh
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif
Kota MataramTahun dan multi dimensi. Untuk
2017-2022
(Orang)
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan
Tingkatoleh seluruh pemangku
Pendidikan 2017 kepentingan
2018 di Kota Mataram.
2019 2020 2021 2022
SD Dengan tersusunnya
61.534 Rencana
60.746 Tenaga
59.981 Kerja59.209
Kota Mataram
58.436 Tahun
57.706
SLTP 34.221 34.494 34.770 35.039 35.302
35.588
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
SLTA Umum 48.457 49.925 51.438 52.982 54.562 56.221
perluasan kesempatan
SLTA Kejuruan kerja (pro
27.148 job) sudah
29.315 31.558 semakin
33.866 jelas36.262
dan terarah,
38.734
khususnya
Diploma dalam menghadapi
7.702 8.069masalah
8.453 pengangguran,
8.854 penciptaan
9.272 9.715

45
52
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

Universitas 48.644 52.709 56.918 61.171 65.499 69.823


KATA PENGANTAR
Jumlah 227.706 235.258 243.118 251.121 259.334 267.786
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

4.2.4. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin


Kesempatan kerja menurut jenis kelamin diperkirakan masih
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
didominasi oleh jenis kelamin laki-laki pada tahun 2017 kesempatan kerja
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
untuk jenis laki-laki diperkirakan sebanyak 129.817 orang dan diperkirakan
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
bertambah sebanyak 21,835 orang menjadi 151,652 pada tahun 2022.
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 Tabel 4.7 Perluasan Kesempatan Kerja,
tentang
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jenis Kelamin
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Kota MataramTahun 2017-2022
(Orang)sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
JenisKelamin 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kota/Kota),
Laki-laki dijadikan
129.817 acuan
133.945dan138.235
pedoman dalam 147.062
142.595 pembangunan
151.652
Perempuan
ketenagakerjaan 97.889
di tingkat101.314 104.883
Nasional, Provinsi,108.525 112.271
Kota/Kota, 116.134
Sektoral/Sub
Jumlah 227.706 235.258 243.118 251.121 259.334 267.786
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
4.2.5. Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Kesempatan kerja menurut status pekerjaan dapat dikategorikan
Tenaga Kerja Makro.
menjadi 2 ( dua) kategori yaitu informal dan formal. Proporsi kesempatan
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
kerja status pekerjaan formal di Kota Mataram lebih besar dibandingkan
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
kesempatan kerja informal. Hal ini terlihat pada tabel 4.8 yang termasuk
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
dalam kategori Formal (berusaha dengan buruh dan pekerja / buruh /
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
karyawan) proporsinya diperkirakan 63,36 persen pada tahun 2017 dan
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
akan meningkat menajadi 66,76 persen pada tahun 2022 sedangkan
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
kesempatan kerja sector informal tahun 2016 diperkirakan sebesar 36,64
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
persen menurun menjadi 33,24 persen pada tahun 2022. Meningkatnya
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
kesempatan kerja sector formal menunjukkan semakin baiknya kualitas
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
pekerjaan dalam pasar kerja d Kota Mataram. Pekerjaan di sector formal
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
secara umum diharapkan memberikan tingkat upah dan perlindungan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
tenaga kerja yang lebih baik di bandingkan pekerjaan di sector informal.
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

53 46
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


Tabel 4.8
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan
Tahun 2007 tentang Tata Cara
Kota Memperoleh2017-2022
MataramTahun Informasi Ketenagakerjaan dan
(Orang)
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013
Status PekerjaanUtama 2017 tentang
2018 Perluasan
2019 Kesempatan
2020 Kerja, 2022
2021
bahwa
1. Brsh Sendiriperencanaan
tanpa bantuan tenaga kerja baik dalam
44.462 45.058 lingkup
45.657kewilayahan
46.227 (nasional,
46.779 47.317
2. Brsh Dengan Dibantu 13.484 13.788 14.097 14.401 14.704 15.007
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
3. Brsh Dengan Buruh 13.465 14.314 15.214 16.158 17.151 18.198
sektoral nasional, sektoral/sub
4. Pekerja/Buruh/Karyawan sektoral
130.807 136.402provinsi,
142.219 sektoral/sub sektoral
148.165 154.278 160.575
5. Pkj. Bebas di Pertanian
Kota/Kota), dijadikan acuan 575
dan 611
pedoman 650
dalam 690 732
pembangunan 777
6. Pkj. Bebas di Non Pertanian 14.551 15.025 15.514 16.006 16.505 17.011
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
7. Pekerja tak dibayar 10.362 10.060 9.766 9.473 9.184 8.900
Sektoral Jumlah
Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral
227.706 Kota/Kota.
235.258 243.118Sebagai
251.121 pelaksanaan
259.334 267.786
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
4.2.6. Tenaga
Menteri Perkiraan Kesempatan
Kerja Kerja16/MEN/XI/2010
RI Nomor PER. Menurut Jabatan
tentang Perencanaan
Menurut
Tenaga Kerja jabatan, pada tahun 2017-2022 diperkirakan penambahan
Makro.
kesempatan
Masalahkerja terbanyak
utama berada pada jenis
ketenagakerjaan pekerjaanadalah
diantaranya tenaga besarnya
produksi
dan lainnya yakni
pengangguran mencapai
terbuka, 71.318
jumlah orang penganggur
setengah pada tahun 2017
yang dan mengalami
sangat besar,
pengingkatan
serta hingga
masalah lain 81.004
seperti orang pada
rendahnya tahun
kualitas 2022. Sedangkan
angkatan untuk
kerja, rendahnya
jabatan yangkerja
produktivitas mempunyai penambahan
dan rendahnya kesempatan
kesejahteraan kerja terendah
pekerja sehingga terdapat
bersifat
padaantara
multi jabatan tenaga faktor
berbagai kepemimpinan
ekonomi, dengan 6.581dan
faktor sosial orang pada
faktor tahun 2017
lainnya. Oleh
dan meningkat
karena menjadi
itu, diperlukan 11.073 yang
kebijakan pada komprehensif
tahun 2022.. dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Tabel 4.9di Kota Mataram.
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan
Perkiraan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga
Kota MataramTahun Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022
2017-2022, maka dasar pembangunan (Orang)yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro2017
JenisPekerjaanUtama
job) sudah
2018
semakin
2019
jelas dan terarah,
2020 2021 2022
khususnya
0/1. Tenaga Profesionaldalam menghadapi
26.159masalah
27.132 pengangguran,
28.129 29.130 penciptaan
30.141 30.893

47
54
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

2. Tenaga Kepemimpinan KATA6.581 7.312


PENGANTAR 8.121 9.009 9.986 11.073
3. Tenaga Tata Usaha 25.409 27.077 28.843 30.689 32.626 34.698
KEPALA PUSAT PERENCANAAN
4. Tenaga Usaha Penjualan 69.979
KETENAGAKERJAAN
71.300 72.688 74.094 75.538 77.115
5. Tenaga Usaha Jasa 20.690 21.312 21.943 22.568 23.191 23.840
6. Tenaga Usaha Pertanian 7.571 7.876 8.189 8.506 8.827 9.163
7/8/9. Tenaga Produksi&lainnya 71.318 73.251 75.205 77.125 79.026 81.004
Dalam
Jumlah
rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
227.706 235.258 243.118 251.121 259.334 267.786
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun
4.2.7. 2007 tentangKesempatan
Perkiraan Tata Cara Memperoleh Informasi
Kerja Menurut Ketenagakerjaan dan
Jam Kerja
Penyusunan
Jam serta
kerjaPelaksanaan
menunjukanPerencanaan
pemakaian Tenaga Kerja digunakan
waktu yang serta Peraturan
oleh
Pemerintah Nomor
tenaga kerja 33mereka
selama Tahunbekerja.
2013 tentang Perluasan
Jam kerja dibagi 2 Kesempatan
(dua) kategoriKerja,
yaitu
bahwa perencanaan
bekerja tenagayang
penuh(penduduk kerja bekerja
baik dalam
lebihlingkup kewilayahan
dari 35 (nasional,
jam seminggu) dan
propinsi
setengahdanpenganggur
Kota/Kota) maupun lingkup
( penduduk sektoral/sub
yang sektoral dari
bekerja kurang (sektoral/sub
35 jam
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
seminggu)
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Tabel 4.10
Perkiraan
ketentuan peraturan Kesempatantersebut
perundangan Kerja Menurut Jam Kerja
dituangkan dalam Peraturan
Kota MataramTahun 2017-2022
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
(Orang)
Tenaga Kerja Makro.
Masalah
Jam Kerja utama
2017ketenagakerjaan
2018 2019 diantaranya
2020 adalah 2022
2021 besarnya
0**) terbuka,
pengangguran 1.024
jumlah1.046 1.069
setengah 1.091
penganggur 1.114 sangat
yang 1.137besar,
1-9 1.470 1.533 1.600 1.668 1.739 1.812
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
10-14 2.485 2.597 2.714 2.835 2.960 3.090
produktivitas kerja dan
15-24 rendahnya
13.598 13.875 kesejahteraan
14.160 pekerja
14.444 sehingga
14.730 bersifat
15.018
25-34
multi antara berbagai22.310 22.749
faktor ekonomi, 23.201 23.649
faktor sosial dan 24.100 24.555 Oleh
faktor lainnya.
35-44 65.415 68.201 71.119 74.122 77.231 80.458
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
45-59 81.042 83.431 85.905 88.405 90.955 93.562
itu maka diperlukan
≥60 suatu perencanaan
40.363 41.826 tenaga44.906
43.350 kerja yang dapat48.154
46.506 dijadikan
Jumlah
acuan oleh 227.706 235.258
seluruh pemangku 243.118
kepentingan 251.121
di Kota 259.334
Mataram. 267.786

Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun


Kesempatan kerja pada jam kerja 1 s/d 34 jam dalam seminggu
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
diperkirakan meningkat . pada tahun 2017, Kesempatan kerja dengan jam
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
kerja 1-34 jam perminggu diperkirakan 40.887 orang yang diperkirakan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

55 48
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

meningkat sebanyak 4.725KATA


orang PENGANTAR
menjadi 45.612 orang pada tahun 2020.
Kesempatan
KEPALAkerjaPUSAT
dengan jam kerja di atas
PERENCANAAN 35 jam perminggu pada tahu
KETENAGAKERJAAN
2017 diperkirakan berjumlah 186,820 orang menjadi 222,174 orang pada
tahun 2020 meningkat sebanyak 35,354 orang. Peningkatan jam kerja ini
diperkirakan karenapelaksanaan
Dalam rangka semakin meningkatnya
amanat pasal produksi
7 Undangperusahaan yang
– Undang Nomor
13mengakibatkan para pekerja
Tahun 2003 tentang membutuhkan
Ketenagakerjaan waktu kerjaPemerintah
Jo. Peraturan lebih lama.Nomor 15

Tahun
4.3. 2007 tentangProduktivitas
Perkiraan Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Tenaga Kerja
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Salah satu aspek penting di dalam meningkatkan serta
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
pemanfaatan kemampuan serta pemanfaatan sumber-sumber yang
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
relative terbatas adalah mempergunakan sumber-sumber tersebut
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
seefisien mungkin. Penggunaan sumber seefisien mungkin akan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
cenderung kearah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
tenaga kerja adalah perbandingan antara hasilkerja yang dicapai dengan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
peran tenaga kerja persatuan waktu (Kussriyanto, 1986:2). Secara umum
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
pada tahun 2017 perkiraan produktivitas tenaga kerja bruto menurut
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
lapangan usaha di kota Mataram diperkirakan akan mencapai 54,93
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
JutaRp/Tenaga Kerja dan meingkat menjadi 71,02 JutaRp/Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Makro.
pada tahun 2022.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah
Tabel 4.11penganggur yang sangat besar,
sertaPerkiraan
masalahProduktivitas
lain seperti Tenaga Kerjakualitas
rendahnya Bruto Menurut Lapangan
angkatan Usaha
kerja, rendahnya
Kota Mataram Tahun 2017-2022
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
(JutaRp/Tenaga Kerja)
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
Lapangan Usaha 2017 2018 2019 2020 2021 2022
itu maka
1. Pertanian diperlukan suatu perencanaan
75,76 78,22 tenaga kerja yang
81,08 84,16dapat dijadikan
87,67 91,45
2. Pertambangan
acuan oleh 0,33 kepentingan
seluruh pemangku 0,33 di Kota
0,34Mataram.
0,34 0,34 0,34
3. IndustriPengolahan 56,44 56,40 56,85 57,42 58,08 59,41
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
4. Listrik, Gas dan Air 102,49 97,44 92,48 87,59 82,78 78,04
2017-2022,
5. Bangunan maka dasar86,91
pembangunan
91,08 yang95,28
berpihak99,34
pada penciptaan
104,28 108,61
6. Perdagangan
perluasan 31,02 (pro 33,02
kesempatan kerja job) sudah35,15
semakin 37,56
jelas dan 40,20
terarah, 43,11
7. Angkutan 158,20 170,33 183,52 196,94 211,55 227,46
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

49
56
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

8. Keuangan 190,36
KATA 194,64 199,43
PENGANTAR 202,69 207,13 212,50
9. Jasa Kemasyarakatan 42,72 44,88 47,19 49,80 52,58 55,53
KEPALA PUSAT54,93
Jumlah
PERENCANAAN
57,65
KETENAGAKERJAAN
60,58 63,78 67,25 71,02

4.4. Perkiraan Pelatihan Tenaga Kerja


Dalam rangka
Pelatihan pelaksanaan
Tenaga amanat pasal
Kerja merupakan hak7 setiap
Undang – Undang
tenaga kerjaNomor
untuk
13memperoleh
Tahun 2003dan/atau
tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan
meningkatkan dan/atau Pemerintahkompetensi
mengembangkan Nomor 15
Tahun
kerja 2007
sesuaitentang
denganTata Caraminat
bakat, Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan
dan kemampuannya dan
melalui pelatihan
Penyusunan
kerja (BAB serta Pelaksanaan
V pasal Perencanaan No.
11 Undang-undang Tenaga
13 Kerja
tahunserta
2003Peraturan
tentang
Pemerintah Nomor 33
Ketenagakerjaan). Tahun 2013
Berdasarkan hal tentang
tersebutPerluasan Kesempatan
tentunya setiap tenaga Kerja,
kerja
bahwa perencanaan
yang ada tenaga kerja
di Kota Mataram yang baik dalam lingkup
membutuhkan kewilayahan
pelatihan berhak (nasional,
mengikuti
propinsi dankerja
pelatihan Kota/Kota) maupun
baik yang lingkup oleh
dilaksanakan sektoral/sub sektoral
pemerintah (sektoral/sub
maupun lembaga
sektoral
swasta. nasional, sektoral/sub
Tetapi tentu sektoral
saja pelatihan kerjaprovinsi, sektoral/sub
ini memerlukan sektoral
persayaratan
Kota/Kota),
administrativedijadikan acuan
untuk dapat dan pedoman
mengikutinya. dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat
Berdasarkan Nasional,kesempatan
hasil perkiraan Provinsi, kerja
Kota/Kota,
ditinjauSektoral/Sub
dari status
Sektoral Provinsi,
pekerjaan Sektoral/Sub
(berusaha Sektoral
sendiri tanpa Kota/Kota.
bantuan, berusaha Sebagai pelaksanaan
dengan dibantu buruh
ketentuan peraturan
tidak tetap perundangan tersebut dituangkan
dan pekerja/buruh/karyawan) dalam pendidikan
dengan tingkat Peraturan
Menteri Tenaga
(maksimum Kerja
SD, SMTPRI Nomor PER.Umum)
dan SMTA 16/MEN/XI/2010 tentang
maka di Kota Perencanaan
Mataram dalam
Tenaga
periodeKerja Makro. diperkirakan sebanyak 27.731 tenaga kerja yang
2017-2022
Masalahmemerlukan
diperkirakan utama ketenagakerjaan diantaranya
pelatihan dengan adalah
jenis pelatihan besarnya
tenaga kerja
pengangguran terbuka, jumlah
yang dapat dilaksanakan setengah
adalah penganggur
kewirausahaan. Jikayang sangat
ditinjau dari besar,
status
serta masalah
pekerjaan lain seperti
(pekerja bebasrendahnya kualitasdengan
di pertanian) angkatantingkat
kerja, pendidikan
rendahnya
produktivitas
(maksimum kerja
SD, dan
SMTPrendahnya kesejahteraan
dan SMTA pekerjaperiode
Umum) dalam sehingga bersifat
2017-2022
multi antara berbagai
diperkirakan faktor
sebanyak 144ekonomi, faktor yang
tenaga kerja sosialdiperkirakan
dan faktor lainnya. Oleh
memerlukan
karena itu, diperlukan
pelatihan kebijakan
dengan jenis yangtenaga
pelatihan komprehensif dan multi
kerja yang dapatdimensi. Untuk
dilaksanakan
ituadalah
maka dibang
diperlukan suatu dan
pertanian perencanaan
sebanyak tenaga kerja yang
1.755 tenaga kerjadapat dijadikan
di bidang non
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
pertanian.
Dengan tersusunnya
Untuk dapat Rencana pelatihan
melaksanakan Tenaga Kerja
tenagaKota Mataram
kerja Tahun
sebagaimana
2017-2022, makatentunya
tersebut diatas, dasar pemerintah
pembangunan
Kota yang berpihak
Mataram pada sarana
memerlukan penciptaan
dan
perluasan
prasaranakesempatan kerja
serta anggaran (pro
yang job) sudah
memadai. semakin Balai
Ketersediaan jelas Latihan
dan terarah,
Kerja
khususnya dalam menghadapi
baik milik Pemerintah masalah
maupun swasta pengangguran,
merupakan penciptaan
suatau keharusan agar
57 50
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

tenaga kerja yang memerlukan pelatihan mempunyai tempat untuk


KATA PENGANTAR
meningkatkan
KEPALA keterampilan dan keahliannya.
PUSAT PERENCANAAN Ketersediaan anggaran juga
KETENAGAKERJAAN
harus menjadi perhatian karena hal itu merupakan suatu hal yang penting
dari terlaksananya kegiatan pelatihan tenaga kerja.

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


Tabel 4.12
13 TahunTambahan
2003 tentang Ketenagakerjaan
Kesempatan Jo. Peraturan
Kerja Menurut Pemerintah
Status Pekerjaan Nomor 15
dan
Tingkat Pendidikan Kota Mataram Tahun 2017-2022
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
(Orang)
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baikTINGKAT
dalamPENDIDIKAN
lingkup kewilayahan (nasional,
STATUS PEKERJAAN JUMLAH
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup
SMTA
sektoral/sub
SMTA
sektoral (sektoral/sub
≤ SD SMTP DIPLOMA UNIV
UMUM KEJURUAN
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
1 Brsh Sendiri tanpa bantuan 1.789 15 232 299 43 476 2.855
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
2 Brsh Dengan Dibantu 954 8 124 160 23 254 1.523
ketenagakerjaan
3 Brsh Dengan Buruh
di tingkat
2.966
Nasional,
25
Provinsi, 496Kota/Kota,
385 72
Sektoral/Sub
789 4.733

Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub


4 Pekerja/Buruh/karyawan 18.655 Sektoral
156 2.422 Kota/Kota.
3.121 Sebagai
453 pelaksanaan
4.960 29.768

ketentuan peraturan perundangan


5 Pkj Bebas di Pertanian 127 1
tersebut
16
dituangkan
21
dalam
3
Peraturan
34 202

6 Pkj Bebas di Non Pertanian 1.542 13 200 258 37 410 2.461


Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
7 Pekerja tak dibayar (916) (8) (119) (153) (22) (244) (1.462)
Tenaga
JUMLAH
Kerja Makro. (1.290) 210 3.261 4.203 610 6.678 40.080
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran
4.5. terbuka,
Perkiraan jumlah setengah
Penempatan penganggur yang sangat besar,
Tenaga Kerja
serta masalah
Dalam lain seperti rendahnya
Undang-undang kualitas
Nomor 13angkatan
Tahun kerja,
2013rendahnya
tentang
produktivitas kerja telah
Ketenagakerjaan dan rendahnya kesejahteraan
diamanatkan bahwa setiappekerja
tenaga sehingga bersifat
kerja mempunyai
multi
hak antara berbagai faktor
dan kesempatan ekonomi,
yang sama untukfaktor sosial
memilih, dan faktor lainnya.
mendapatkan, Oleh
atau pindah
karena itu, diperlukan
pekerjaan kebijakanpenghasilan
dan memperoleh yang komprehensif dan multi
yang layak dimensi.
didalam dan Untuk
diluar
itunegeri.
maka Dari
diperlukan
amanatsuatu perencanaantersebut,
undang-undang tenaga kerja yang dapat
Pemerintah Kota dijadikan
Mataram
acuan olehmempunyai
tentunya seluruh pemangku kepentingan
tugas agar di Kota
tenaga kerja Mataram.
yang memerlukan pekerjaan
dapat Dengan tersusunnya
ditempatkan Rencana
sesuai dengan Tenaga Kerja
keterampilan Kota Mataram
dan keahliannya. DariTahun
hasil
2017-2022, maka dasar bahwa
perkiraan menunjukkan pembangunan
terdapat 4yang berpihak
(empat) lapanganpada penciptaan
usaha dengan
perluasan kesempatan
jumlah kesempatan kerja
kerja (pro job)
terbanyak sudah
dengan semakin
urutan jelas
sebagai dan :terarah,
berikut
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

51
58
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

1. Sector Perdagangan besar,


KATAeceran, rumah makan, dan hotel
PENGANTAR
2. Sektor Industri
KEPALA pengolahan
PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
3. Sektor Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan
jasa Perusahaan
4.Sektor
DalamJasa kemasyarakatan,
rangka Sosial dan
pelaksanaan amanat Perorangan
pasal 7 Undang – Undang Nomor
Hal ini dikarenakan Kota Mataram sebagai
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. PeraturankotaPemerintah
metro dimana Kota15
Nomor
Mataram
Tahun sebagai
2007 tentangpusat
Tataperdagangan, perhotelan
Cara Memperoleh dan pusat
Informasi jasa lainnya.dan
Ketenagakerjaan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 Tabel 4.13 Perluasan Kesempatan Kerja,
tentang
Tambahan Kesempatan Kerja Menurut Status Pekerjaan dan
bahwa perencanaan tenaga
Lapangan kerja
Usaha baik
Kota dalam lingkup2017-2022
MataramTahun kewilayahan (nasional,
(Orang)sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup
sektoral nasional, sektoral/sub sektoralLAPANGAN
provinsi, sektoral/sub sektoral
USAHA
STATUS PEKERJAAN JUMLAH
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
1 Brsh Sendiri tanpa bantuan orang lain 1.904 17 301 15 53 325 24 100 116 2.855
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub
2 Brsh Dengan Dibantu 1.015
Sektoral
9 161
Kota/Kota.
8 28 173
Sebagai
13
pelaksanaan
53 62 1.523

ketentuan
3 Brsh peraturan
Dengan Buruh perundangan
3.156 29 tersebut
500 25 dituangkan
87 539 39dalam
165 Peraturan
193 4.733

4 Pekerja/Buruh/karyawan 19.848 182 29.768


Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER.3.143 155 548 3.391
16/MEN/XI/2010 247
tentang1.039 1.214
Perencanaan
5 Pkj Bebas di Pertanian 202 - - - - - - - - 202
Tenaga Kerja Makro.
6 Pkj Bebas di Non Pertanian - 15 259 13 45 279 20 86 100 2.461

7 Pekerja tak Masalah


dibayar utama ketenagakerjaan
(975) (9) (154) (8) diantaranya
(27) (167) adalah
(12) (51) besarnya
(60) (1.462)

pengangguran
JUMLAH terbuka, jumlah
386 setengah
244 4.209 penganggur
208 734 4.542 yang
330 sangat1.626
1.392 besar,
40.080

serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya


Keterangan Lapangan Usaha :
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan
multi 2.
antara berbagai faktor
Pertambangan ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
dan penggalian
karena3. itu,
Industri pengolahan
diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
4. Listrik, gas dan air
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
5. Bangunan
acuan6.oleh seluruh pemangku
Perdagangan kepentingan
besar, eceran, rumahdimakan,
Kota Mataram.
dan hotel
7. Dengan tersusunnya
Angkutan, pergudanganRencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
dan komunikasi
8. Keuangan,
2017-2022, asuransi,
maka dasar usaha persewaan
pembangunan yang bangunan,
berpihak tanah,
pada dan jasa
penciptaan
Perusahaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
9. Jasa kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

59 52
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

KATATabel 4.14
PENGANTAR
Target Jumlah Lowongan Kerja, Pencari Kerja Terdaftar, Pencari Kerja
KEPALA
Ditempatkan, PUSAT
Bursa KerjaPERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Swasta dan Pengantar Kerja Kota MataramTahun
2017-2022

Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022


Lowongan kerja terdaftar
Dalam rangka 1.573
pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Pencari kerja terdaftar 666
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Pencari kerja ditempatkan -
Tahun 2007
Bursa tentang
kerja swastaTata Cara Memperoleh
2 Informasi Ketenagakerjaan dan
Jumlah pengantar
Penyusunan kerja
serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Lowongan kerja terdaftar
Pemerintah Nomor
Pencari kerja 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
terdaftar
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi
4.6. dan Kota/Kota)
Perkiraan maupunIndustrial
Hubungan lingkup sektoral/sub
dan Jaminansektoral (sektoral/sub
Sosial Tenaga
sektoral Kerja
nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan Tabel
dan 4.15
pedoman dalam pembangunan
Target Jumlah Mediator, PP, PKB, SP/SB,
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, LKS Bipartit,
Kota/Kota, Sektoral/Sub
Perusahaan dan Tenaga Kerja Kota MataramTahun 2017-2022
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 2022
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Jumlah Mediator 1
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor
Jumlah Peraturan Perusahaan (PP) PER. 16/MEN/XI/2010
82 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Jumlah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 37
Jumlah SP/SB 36
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Jumlah Lembaga Kerjasama Bipartit 10
pengangguran terbuka, jumlah
Perusahaan Peserta Jamsostek Aktif setengah- penganggur yang sangat besar,
serta masalah
Tenaga lain Jamsostek
Kerja Peserta seperti rendahnya
Aktif kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

53
60
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota Mataram
................. Tahun
Tahun 2017 - 2022
.................

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi,
Masalah Sektoral/Sub
pengangguran Sektoral masalah
merupakan Kota/Kota. Sebagai
kompleks pelaksanaan
yang dihadapi
ketentuan
banyak peraturan
daerah perundangan
di Indonesia termasuktersebut dituangkan
Kota Mataram. dalam Peraturan
Pengangguran terjadi
Menteri Tenaga
sebagai akibat Kerja RI Nomor
dari tidak PER. 16/MEN/XI/2010
sempurnanya tentang
pasar tenaga kerja Perencanaan
atau tidak
Tenaga Kerja Makro.
mempunyai pasar tenaga kerja dalam menyerap tenaga kerja yang ada
Masalah
sehingga utama sejumlah
mengakibatkan ketenagakerjaan diantaranya
tenaga kerja adalah besarnya
tidak diberdayakan dalam
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
kegiatan perekonomian.
serta masalah lain seperti rendahnya
Tingkat pengangguran Terbuka dikualitas angkatan
Kota Mataram kerja,
pada tahunrendahnya
2017 –
produktivitas
2022 diperkirakan akan terus mengalami penurunan. Pada tahun bersifat
kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga 2017
multi antara Tingkat
diperkirakan berbagaiPengangguran
faktor ekonomi, faktor Kota
Terbuka sosialMataram
dan faktor lainnya.
sebesar Oleh
4,85%
karena
dengan itu, diperlukan
jumlah kebijakan sebesar
penganguran yang komprehensif
11.605 orangdan multi dimensi. akan
diperkirakan Untuk
itu maka diperlukan
mengalami suatu
penurunan padaperencanaan
tahun 2022tenaga kerja
menjadi yangdengan
3,89% dapat dijadikan
jumlah
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan
pengangguran sebanyak 10.846 orang. di Kota Mataram.
Denganperkiraan
Dengan tersusunnya
terusRencana Tenaga
menurunnya Kerja
tingkat Kota Mataram
penganguran Tahun
terbuka ini
2017-2022, maka dasar
Merupakan prestasi pembangunan
yang luar yang berpihak
biasa jika Pemerintah Kota pada penciptaan
Mataram dapat
perluasan
mewujudkankesempatan kerja (pro
targetnya karena sudah semakinyang
job) pengangguran
tingkat jelasrendah
dan terarah,
akan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
52
61 iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

KATA PENGANTAR
berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk Kota
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Mataram.

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


5.1. Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Golongan Umur
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Pengangguran terbuka menurut golongan umur diperkirakan
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
semuanya mengalami penurunan. Proporsi terbesar diperkirakan pada
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
golongan umur 20-24 tahun, namun jumlahnya diperkirakan menurun pada
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
tahun 2017 sebanyak 4.293 orang dan berkurang menjadi 4.181 orang pada
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
tahun 2022. Kemudian terbesar kedua golongan umur 15-19 tahun
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
proporsinya meningkat tetapi jumlahnya mengalami penurunan. Besarnya
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
jumlah pengangguran golongan umur 15-24 tahun dikarenakan sebagaian
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
lulusan SMA sederajat maupun Perguruan Tinggi memasuki AK namun
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
secara kompetensi belum sesuai pasar kerja yang ada. Selain itu, kelompok
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
usia tersebut saat memasuki dunia kerja masih memilih milih pekerjaan.
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Sementara menurunnya jumlah pengangguran pada kelompok umur
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
15-24 tahun dikarenakan sebagian dari mereka melanjutkan pendidikan
Tenaga Kerja Makro.
kejenjang lebih tinggi. Tingkat pengangguran terbuka pada golongan umur
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
yang lain dapat dilihat pada table 5.1
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Tabel 5.1
serta masalah lain seperti
Perkiraan rendahnya
Penganggur Terbukakualitas
Menurutangkatan kerja,
Golongan Umurrendahnya
produktivitas kerja danKota Mataram
rendahnya Tahun 2017-2022
kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
(Orang)
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karenaGolongan
itu, diperlukan
Umur kebijakan
2017 yang
2018komprehensif
2019 dan multi2021
2020 dimensi. Untuk
2022
15 – 19 2.975 2.959 2.928 2.893
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang2.859 2.823
dapat dijadikan
20 – 24 4.293 4.239 4.211 4.201 4.190 4.181
acuan oleh25seluruh
– 29 pemangku
2.280 kepentingan
2.259 di Kota 2.212
2.228 Mataram.2.205 2.156
Dengan
30 – 34tersusunnya
830Rencana
826 Tenaga
818 Kerja809Kota Mataram
790 Tahun
778
35 – 39 329 324 313 301 281 266
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
40 – 44 198 190 186 180 165 148
perluasan 45kesempatan
– 49 kerja job) sudah
241 (pro 238 228 semakin
218 jelas
191dan terarah,
190
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan 53
62
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota Mataram
................. Tahun
Tahun 2017 - 2022
.................

50 – 54 159 151 150 132 93 81


55 – 59 180 172 164 156 143 136
60 + KATA 115
120 PENGANTAR
111 101 94 88
Jumlah
KEPALA 11.605
PUSAT 11.473 11.339
PERENCANAAN 11.205 11.010
KETENAGAKERJAAN 10.846

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 Tabeltentang
5.2 Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwaPerkiraan Tingkat
perencanaan Penganggur
tenaga Terbuka
kerja baik dalamMenurut
lingkup Golongan Umur
kewilayahan (nasional,
Kota MataramTahun 2017-2022
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup
(%) sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Golongan Umur 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
15 - 19 31,54 30,79 29,94 29,10 28,27 27,47
ketenagakerjaan
20 - 24 di tingkat
11,23Nasional,
10,82 Provinsi,
10,50 Kota/Kota,
10,23 9,97Sektoral/Sub
9,72
25 - 29 Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, 6,56 6,30
Sektoral 6,02 5,81
Kota/Kota. 5,61pelaksanaan
Sebagai 5,32
30 - 34 2,75 2,70 2,64 2,58 2,48 2,42
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
35 - 39 1,18 1,13 1,07 1,01 0,92 0,86
Menteri Tenaga
40 - 44Kerja RI Nomor
0,69 PER.
0,6416/MEN/XI/2010
0,60 0,56tentang
0,49Perencanaan
0,42
45 -Makro.
Tenaga Kerja 49 0,99 0,93 0,84 0,76 0,63 0,59
50 - 54 0,90 0,83 0,80 0,68 0,47 0,40
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
55 - 59 1,24 1,11 1,00 0,89 0,78 0,70
pengangguran
60 + terbuka, jumlah
0,88 setengah
0,83 penganggur
0,80 0,72 yang0,66
sangat0,60
besar,
TPT lain seperti4,85
serta masalah 4,65 kualitas
rendahnya 4,46 angkatan
4,27 4,07 rendahnya
kerja, 3,89

produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat


5.2. Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
Penganggur Terbuka di Kota Mataram tahun 2017-2022
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
diperkirakan didominasi oleh mereka dengan tingkat pendidikan menengah
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
baik SMTA umum maupun SMTA Kejuruan. Penganggur dengan tingkat
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
pendidikan SMTA Umum pada tahun 2017 diperkirakan sebanyak 4.517
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
orang dan diperkirakan berkurang menjadi 4.410 orang pada tahun 2022.
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Sementara untuk SMTA kejuruan pada tahun 2017 diperkirakan sebanyak
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
54
63 iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

KATA PENGANTAR
2.692 orang dan diperkirakan berkurang menjadi 2.475 orang pada tahun
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
2022.
Tingginya tingkat pengangguran pada tingkat pendidikan ini
dikarenakan mereka yang baru lulus sekolah belum memiliki skill atau
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
kemampuan yang memadai untuk siap bekerja.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tabel 5.3
Tahun 2007 tentangPenganggur
Perkiraan Tata Cara Memperoleh Informasi
Terbuka Menurut Ketenagakerjaan
Tingkat Pendidikan dan
Kota Mataram
Penyusunan serta Pelaksanaan Tahun 2017-2022
Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
(Orang)
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwaTingkat
perencanaan tenaga 2017
Pendidikan kerja baik dalam2019
2018 lingkup 2020
kewilayahan
2021 (nasional,
2022
Maksimum SD 1.258 1.238 1.217 1.193 1.172 1.143
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
SMTP 1.061 1.052 1.049 1.044 1.040 1.031
sektoral nasional, sektoral/sub
SMTA Umum 4.517 sektoral
4.499 provinsi,
4.488 sektoral/sub
4.468 4.445 sektoral
4.410
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
SMTA Kejuruan 2.692 2.638 2.599 2.566 2.514 2.475
Diploma 214 196 179 158 136 110
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Universitas 1.863 1.850 1.807 1.775 1.703 1.677
Sektoral Provinsi,
Jumlah Sektoral/Sub
11.605 Sektoral
11.473 Kota/Kota.
11.339 Sebagai
11.205 pelaksanaan
11.010 10.846
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Untuk tingkat
Menteri Tenaga pendidikan
Kerja RI tinggi
Nomor PER. (Diploma dan tentang
16/MEN/XI/2010 Universitas) memiliki
Perencanaan
jumlah Kerja
Tenaga penganggur
Makro. dan nilai TPT lebih kecil dibandingkan dengan tingkat
pendidikan menengah.
Masalah utama (Disebut angka tpt)
ketenagakerjaan Hal ini disebabkan
diantaranya karena
adalah besarnya
tingkat pendidikan
pengangguran terbuka, tersebut dianggappenganggur
jumlah setengah lebih memiliki kompetensi
yang sangat besar,
dibandingkan
serta masalah dengan tingkat
lain seperti pendidikan
rendahnya menengah
kualitas sehingga
angkatan kerja,lebih mudah
rendahnya
terserap di kerja
produktivitas dunia dan
kerja. Untuk itukesejahteraan
rendahnya diperlukan upaya untuk
pekerja meningkatkan
sehingga bersifat
kompetensi
multi tenaga faktor
antara berbagai kerja ekonomi,
dengan faktor
tingkatsosial
pendidikan rendah
dan faktor maupun
lainnya. Oleh
menengah
karena dengan mengadakan
itu, diperlukan pelatihan-pelatihan
kebijakan yang komprehensif danketerampilan maupun
multi dimensi. Untuk
itudengan
maka program beasiswa
diperlukan untuk melanjutkan
suatu perencanaan pendidikan.
tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya RencanaTabelTenaga
5.4 Kerja Kota Mataram Tahun
Perkiraan Tingkat Penganggur Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Kota MataramTahun 2017-2022
(%) sudah semakin jelas dan terarah,
perluasan kesempatan kerja (pro job)
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
55
64
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota Mataram
................. Tahun
Tahun 2017 - 2022
.................

Tingkat Pendidikan 2017 2018 2019 2020 2021 2022


Maksimum SD 2,00 2,00 1,99 1,98 1,97 1,94
SMTP KATA
3,01 PENGANTAR
2,96 2,93 2,89 2,86 2,81
SMTA Umum
KEPALA 8,53 8,27
PUSAT PERENCANAAN 8,03 7,78 7,53
KETENAGAKERJAAN 7,27
SMTA Kejuruan 9,02 8,26 7,61 7,04 6,48 6,01
Diploma 2,70 2,37 2,07 1,76 1,45 1,12
Universitas 3,69 3,39 3,08 2,82 2,53 2,35
TPT rangka
Dalam 4,85
pelaksanaan 4,65
amanat 4,46
pasal 7 4,27
Undang – 4,07
Undang 3,89
Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
5.3. Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Menurut jenis kelamin, pengangguran terbuka di Kota Mataram
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
diperkirakan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yang pada tahun 2017
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
diperkirakan sebanyak 8.396 orang dan mengalami penurunan menjadi
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
7.872 orang pada tahun 2022.
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan
dan pedoman dalam pembangunan
Tabel 5.5
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Perkiraan Penganggur Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Kota Mataram
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Tahun Kota/Kota.
Sektoral 2017-2022 Sebagai pelaksanaan
(Orang)
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga
Jenis KelaminKerja RI2017
Nomor PER.
2018 16/MEN/XI/2010
2019 2020 tentang
2021Perencanaan
2022
Laki-laki 8.396 8.321 8.226 8.128 7.993 7.872
Tenaga Kerja Makro.
Perempuan 3.209 3.152 3.113 3.077 3.017 2.974
Masalah
Jumlah utama ketenagakerjaan
11.605 11.473 11.339diantaranya
11.205 adalah 10.846
11.010 besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Jika dilihat
serta masalah lain dari tingkat
seperti pengangguran
rendahnya terbuka,
kualitas untuk
angkatan jenisrendahnya
kerja, kelamin
laki-laki diperkirakan
produktivitas kerja danmengalami
rendahnya penurunan daripekerja
kesejahteraan 6,07%sehingga
ditahun bersifat
2017
menjadi
multi 4,93%
antara ditahun
berbagai 2022.
faktor Untuk
ekonomi, jenissosial
faktor kelamin perempuan
dan faktor lainnya. juga
Oleh
diperkirakan
karena mengalami
itu, diperlukan penurunan
kebijakan dari
yang 3,17% ditahun
komprehensif dan2017
multimenjadi 2,50%
dimensi. Untuk
ditahun
itu maka2022.
diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Tabel 5.6
Perkiraan
2017-2022, makaTingkat
dasarPenganggur Terbuka
pembangunan Menurut
yang Jenispada
berpihak Kelamin
penciptaan
Kota MataramTahun 2017-2022
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
(%)
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
56
65 iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaKota
KotaMataram
MataramTahun
Tahun2017
2017--2022
2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN
Jenis Kelamin 2017 2018
KETENAGAKERJAAN
2019 2020 2021 2022
Laki-laki 6,07 5,85 5,62 5,39 5,15 4,93
Perempuan 3,17 3,02 2,88 2,76 2,62 2,50
TPT 4,85 4,65 4,46 4,27 4,07 3,89
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan
57
66
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Dengan banyaknya kesempatan kerja yang tercipta maka
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
diharapkan akan mempunyai efek berantai (multiplier effect) terhadap
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
menurunya tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, kesejahteraan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
masyarakat meningkat dan meningkatnya perekonomian daerah.
Tenaga Kerja Makro.
Kesempatan kerja yang banyak merupakan salah satu pemecahan
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
permasalahan ketenagakerjaan yang ada, karena dengan begitu tenaga
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
kerja yang ada di Kota Mataram lima tahun mendatang mempunyai peluang
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
yang besar mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi diri sendiri dan
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
keluarganya. Tetapi tentu saja terciptanya kesempatan kerja yang banyak ini
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
akan menjadi sia-sia apabila tidak diikuti oleh kebijakan,dan strategi dan
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
program ketenagakerjaan yang komprehensip dari pemerintah daerah.
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
Permasalahan ketenagakerjaan bukan hanya bagaimana
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
menyediakan tenaga kerja yang berkualitas, kesempatan kerja yang layak
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
dan penanggulangan tenaga kerja yang tidak terserap pasar kerja, tetapi
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
juga bagaimana mempersiapkan tenaga kerja melalui pelatihan, penempatan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
tenaga kerja setelah dilakukan pelatihan dan melindungi tenaga kera setelah
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

67 51
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

mendapatkan pekerjaan. KATA


Oleh PENGANTAR
karena itu, pemecahan masalah
ketenagakerjaan tidak dapat
KEPALA PUSAT dilakukan KETENAGAKERJAAN
PERENCANAAN dengan mengandalkan suatu
kebijakan tunggal. Demikian juga halnya dengan aspek kelembagaan
fungsioal yang terlibat dalam bidang ketnagakerjaan, suatu hal yang tidak
mungkin apabila
Dalam tanggungjawabnya
rangka hanya
pelaksanaan amanat pasaldiletakkan
7 Undang pada satuNomor
– Undang atau
beberapa
13 instansi
Tahun 2003 saja.Ketenagakerjaan
tentang Pembinaan ketenagakerjaan harus dilakukan
Jo. Peraturan Pemerintah Nomordari
15
hulu hingga
Tahun 2007hilir.
tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
PenyusunanSehubungan dengan itu,Perencanaan
serta Pelaksanaan diperlukan kebijakan, strategi
Tenaga Kerja danPeraturan
serta program
ketenagakerjaan
Pemerintah yang
Nomor 33 komprehensip menyangkut
Tahun 2013 tentang pendayagunaan
Perluasan Kesempatantenaga
Kerja,
kerja, pemerataan kesempatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
kesejahteraan
propinsi pekerja. maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
dan Kota/Kota)
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
6.1. Kebijakan
Kota/Kota), Umum acuan dan pedoman dalam pembangunan
dijadikan
Kebijakan
ketenagakerjaan umum yang
di tingkat dapat Provinsi,
Nasional, dilaksanakan antara lain
Kota/Kota, kebijakan
Sektoral/Sub
peningkatan
Sektoral pembangunan
Provinsi, Sektoral/Sub perekonomian,
Sektoral kebijakanpelaksanaan
Kota/Kota. Sebagai penarikan
investasi,
ketentuan kebijakan
peraturan pendidikan
perundangan dan dituangkan
tersebut kesehatan dalam
serta Peraturan
kebijakan
pengendalian
Menteri penduduk
Tenaga Kerja yang
RI Nomor secara
PER. garis besar sebagai
16/MEN/XI/2010 tentangberikut :
Perencanaan
6.1.1
Tenaga KerjaKebijakan
Makro. Pengendalian Pertambahan Penduduk
Masalah utamaPeningkatan jumlah penduduk
ketenagakerjaan selain dari
diantaranya factorbesarnya
adalah alamiah

pengangguranyakni dari kelahiran


terbuka, dan kematian,
jumlah setengah juga dari
penganggur yangadanya
sangat migrasi
besar,
masuk
serta masalah dan keluar
lain seperti sangat
rendahnya berpengaruh
kualitas angkatan terhadap jumlah
kerja, rendahnya
produktivitas penduduk Kota Mataram.
kerja dan rendahnya Salah satu
kesejahteraan penyebab
pekerja sehinggatingginya
bersifat
multi antara migrasi
berbagaipenduduk ke Kota
faktor ekonomi, Mataram
faktor adalah
sosial dan kedudukan
faktor dan
lainnya. Oleh
fungsi Kota
karena itu, diperlukan Mataram
kebijakan sebagai
yang ibukota provinsi,
komprehensif PKN,
dan multi KSP, Untuk
dimensi. pusat
pemerintahan,
itu maka diperlukan pendidikan, kesehatan
suatu perencanaan serta
tenaga kerja perdagangan
yang dan
dapat dijadikan
jasa. Kebijakan
acuan oleh seluruh untuk mengendalikan
pemangku kepentingan dan menekan laju
di Kota Mataram.
pertambahan
Dengan tersusunnyapenduduk
Rencana antra lainKerja
Tenaga : Kota Mataram Tahun
Menangani
2017-2022, -maka laju pertumbuhan
dasar pembangunan penduduk
yang secara
berpihak padaberkelanjutan
penciptaan
dengan strategi melakukan mediasi, fasilitasi, dan komunikasi
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
terhadap laju pertumbuhan penduduk secara berkelanjutan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

52
68
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

yang diarahkan
KATA pada pengembangan media informasi
PENGANTAR
Keluarga Berencana
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
- Mewujudkan keluarga yang berkualitas dengan
strategi melakukan sosialisasi dan fasilitasi keluarga yang
berkualitas yang diarahkan pada penguatan pendampingan
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
keluarga.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun6.1.2
2007 Kebijakan
tentang TataKesehatan
Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Aspek kesehatan
Penyusunan serta Pelaksanaan merupakan
Perencanaan factor
Tenaga Kerja sertapendukung
Peraturan
peningkatan
Pemerintah Nomor kualitas
33 Tahun 2013sumber
tentangdaya tenagaKesempatan
Perluasan kerja. Kesehatan
Kerja,
merupakan
bahwa perencanaan modal
tenaga kerjaawal
baik sekaligus merupakan
dalam lingkup indicator
kewilayahan yang
(nasional,
propinsi dan cukup memberi
Kota/Kota) pengaruh
maupun lingkupterhadap masalah
sektoral/sub ketenagakerjaan
sektoral (sektoral/sub
karena sektoral/sub
sektoral nasional, tenaga kerja sektoral
yang sehat akan memberi
provinsi, perlindungan
sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), tenaga kerja acuan
dijadikan dan akandanmenjamin dirinyadalam
pedoman mendapatkan peluang
pembangunan
pekerjaan
ketenagakerjaan dipasarNasional,
di tingkat kerja yangProvinsi,
tersedia. Kota/Kota, Sektoral/Sub
Beberapa kebijakan
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoralbidang kesehatan
Kota/Kota. antarapelaksanaan
Sebagai lain :
- Meningkatkan
ketentuan peraturan sarana tersebut
perundangan prasaranadituangkan
kesehatan dasar
dalam dan rujukan
Peraturan
yang memadai dengan strategi melakukan konstruksi dan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
rehabilitasi sarana prasarana Puskesmas dan RSUD yang
Tenaga Kerja Makro.
diarahkan pada pemenuhan sarana prasarana Puskesmas
Masalah dan utama
RSUDketenagakerjaan diantaranya
sesuai dengan kebutuhan adalah besarnya
masyarakat.
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
- Meningkatkan kualitas SDM tenaga kesehatan yang
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
profesional dengan strategi melakukan edukasi Tenaga
produktivitas kerja dan rendahnya
Medis dan Paramedis kesejahteraan pekerja pada
yang diarahkan sehingga bersifat
pemenuhan
multi antara berbagai
Tenagafaktor ekonomi,
Medis faktor sosial
dan Paramedis dan faktor
sesuai denganlainnya. Oleh
kebutuhan
layanan.
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan
- Meningkatkan tenaga kerja
standar pelayanan yang dapat
kesehatan dijadikan
dasar dan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
rujukan yang terakreditasi dengan strategi melakukan
Dengan revitalisasi
tersusunnyaSPM dan SOP
Rencana yangKerja
Tenaga diarahkan pada penerapan
Kota Mataram Tahun
2017-2022, makaSPMdasar
dan SOP dalam penguatan
pembangunan aksi seribu
yang berpihak padahari pertama
penciptaan
kehidupan (ASHAR) serta layanan kesehatan berkualitas.
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
6.1.3 dalam
khususnya Kebijakan Investasi masalah
menghadapi pengangguran, penciptaan

69 53
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Penanaman
KATAmodal dalam suatu Negara maupun daerah
PENGANTAR
mempunyai
KEPALA peran
PUSAT PERENCANAANyang KETENAGAKERJAAN
sangat penting dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional dan daerah.
Peningkatan investasi dapat meningkatkan PAD secara

Dalam langsung yang


rangka pelaksanaandapat
amanat dibelanjakan
pasal 7 Undang untuk
– Undangprogram
Nomor
pembangunan. Selain itu, besarnya investasi
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomordapat
15
meningkatkan
Tahun 2007 tentang Tata Carapendapatan masyarakat
Memperoleh Informasi terkait dengan
Ketenagakerjaan dan
kesempatan
Penyusunan serta kerjaPerencanaan
Pelaksanaan yang lebih luas.Kerja
Tenaga Dari
sertasisi peran
Peraturan
pemerintah,
Pemerintah Nomor 33 Tahun harus
2013mengupayakan pembenahan
tentang Perluasan terhadap
Kesempatan Kerja,
peningkatan pelayanan secara prima dalam menunjang iklim
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
berinvestasi.
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
Beberapa
sektoral nasional, kebijakan bidang
sektoral/sub sektoralinvestasi antara
provinsi, lain :
sektoral/sub sektoral
Melakukan
Kota/Kota), -dijadikan inventarisasi
acuan tingkat kepuasan
dan pedoman dalam konsumen yang
pembangunan
ketenagakerjaan diarahkan
di tingkatpada peningkatan
Nasional, standar
Provinsi, mutu pelayanan
Kota/Kota, Sektoral/Sub
- Melakukan
Sektoral Provinsi, simplikasi
Sektoral/Sub Sektoralprosedur danSebagai
Kota/Kota. kemudahan akses
pelaksanaan
pelayanan
ketentuan peraturan perijinantersebut
perundangan yang diarahkan
dituangkan pada
dalamoptimalisasi
Peraturan
layanan
Menteri Tenaga Kerja satu pintu
RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
- Menjamin
Tenaga Kerja Makro. keamanan bagi para investor yang ada di Kota

Masalah Mataram
utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
6.2. Kebijakan
serta Pengendalian
masalah lain Tambahan
seperti rendahnya Angkatan
kualitas Kerjakerja, rendahnya
angkatan
Permasalahan
produktivitas kerja ketenagakerjaan
dan rendahnya kesejahteraandi pekerja
Kota Mataram
sehinggadimana
bersifat
terjadi berbagai
multi antara ketimpangan
faktorpasar kerjafaktor
ekonomi, yangsosial
ditandai denganlainnya.
dan faktor kelebihan
Oleh
karenatenaga kerja, disebabkan
itu, diperlukan kebijakan terutama oleh struktur
yang komprehensif danekonomi yang belum
multi dimensi. Untuk
mampu
itu maka menyerap
diperlukan seluruh
suatu angkatan tenaga
perencanaan kerja yang ada,
kerja setiap
yang tahun
dapat terus
dijadikan
acuanbertambah.
oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
DenganPeningkatan
tersusunnyakualitas
Rencanaangkatan
Tenaga kerja
Kerjakhususnya usia muda
Kota Mataram Tahun
akan memberikan
2017-2022, maka dasar kontribusi dalamyang
pembangunan merubah struktur
berpihak pada penduduk
penciptaan
kelompok
perluasan berpendidikan
kesempatan rendah
kerja (pro job) ke pendidikan
sudah semakinyang
jelas lebih tinggi.
dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

54
70
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Pengembangan tingkat pendidikan


KATA selain meningkatkan kualitas juga
PENGANTAR
produktivitas.
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Kebijakan pengendalian tambahan angkatan kerja dapat
dilakukan melalui :
1.Dalam
Pembangunan infrastruktur
rangka pelaksanaan amanatpendidikan untuk
pasal 7 Undang penyediaan
– Undang Nomor
fasilitas pendidikan dan biaya pendidikan yang murah
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor dan
15
terjangkau.
Tahun 2007 tentangHal iniCara
Tata diharapkan angkatan
Memperoleh kerja yang
Informasi akan masuk dan
Ketenagakerjaan ke
pasarserta
Penyusunan kerjaPelaksanaan
dapat dikendalikan, karena
Perencanaan mereka
Tenaga akan
Kerja melanjutkan
serta Peraturan
ke jenjang
Pemerintah Nomor pendidikan
33 Tahun yang
2013lebih tinggi.
tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
2. Pemberian beasiswa ke perguruan tinggi sehingga
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup diharapkan
kewilayahan (nasional,
propinsi akan terjadi penurunan
dan Kota/Kota) maupuntingkat partisipasi
lingkup angkatan
sektoral/sub kerja(sektoral/sub
sektoral muda.
3.
sektoral Tersedianya sekolah-sekolah
nasional, sektoral/sub kejuruan
sektoral yangsektoral/sub
provinsi, berkualitas sektoral
melalui
peningkatan
Kota/Kota), kerjasama
dijadikan acuan dengan
dan perusahaan-perusahaan.
pedoman dalam pembangunan
4. Tersedianya lembaga-lembaga pelatihan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, yang kurikulumnya
Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral berorientasi pada dunia usaha
Provinsi, Sektoral/Sub dan Kota/Kota.
Sektoral dunia industri.
Sebagai pelaksanaan
5. Posisi
ketentuan Kota Mataram
peraturan sebagai
perundangan pusat kota
tersebut menjadi dalam
dituangkan daya tarik para
Peraturan
pencari Kerja
Menteri Tenaga kerja RItidak hanya
Nomor PER.dari penduduk Kota
16/MEN/XI/2010 Mataram
tentang tetapi
Perencanaan
penduduk
Tenaga Kerja Makro.lain yang ada di Kabupaten lainnya di Provinsi NTB hal
ini tentu utama
Masalah melonjaknya data pencari
ketenagakerjaan kerja Dengan
diantaranya menentukan
adalah besarnya
prioritasterbuka,
pengangguran utama pencari
jumlah kerja adalahpenganggur
setengah yang berdomisili
yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
6.3. Kebijakan
produktivitas Pendidikan
kerja dan Pelatihan
dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
Dalam rangka
multi antara berbagai peningkatan
faktor ekonomi, kualitas
faktor sosial tenaga kerjalainnya.
dan faktor diperlukan
Oleh
kebijakan
karena dibidang
itu, diperlukan pendidikan.
kebijakan yangTersedianya
komprehensifpenduduk
dan multiusia kerja yang
dimensi. Untuk
terdidik
itu maka dan trampil
diperlukan suatumerupakan dasar
perencanaan dari perencanaan
tenaga tenaga
kerja yang dapat kerja
dijadikan
acuankarena dengan
oleh seluruh demikiankepentingan
pemangku pada umumnya akan
di Kota terbuka ketersediaan
Mataram.
perluasan dan peluang Rencana
Dengan tersusunnya pasar kerja yang lebih
Tenaga Kerja luas
Kotadan berkualitas.
Mataram Tahun
Tenagamaka
2017-2022, kerja dasar
yang berkualitas
pembangunan otomatis
yang akan dicaripada
berpihak oleh penciptaan
berbagai
pelaku
perluasan usaha di dalam
kesempatan maupun
kerja (pro job) di luar negeri.
sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

71 55
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Dalam membicarakan proses pendidikan harus melihat dua


KATA PENGANTAR
dimensi
KEPALAyang dimiliki,
PUSAT dimensi yang
PERENCANAAN pertama bahwa dengan
KETENAGAKERJAAN
melakukan pendidikan maka kualitas angkatan kerja semakin
meningkat. Dengan meningkatnya kualitas maka dapat bersaing di
pasar
Dalamkerja dalam
rangka negeri amanat
pelaksanaan dan luar 7 negeri,
pasal Undang – serta
Undang dapat
Nomor
termotivasi dalam berwirausaha/menjadi interpreneur, sehingga
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahundapat mengolah
2007 tentang dan Memperoleh
Tata Cara mengembangkan berbagai
Informasi peluang dan
Ketenagakerjaan dan
sumber serta
Penyusunan daya Pelaksanaan
alam yang ada.
Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Dimensi
Pemerintah Nomor lain bahwa
33 Tahun peningkatan
2013 tentang pendidikan
Perluasan khususnya
Kesempatan Kerja,
penduduk usia sekolah, maka akan berpengaruh pada pengurangan
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
jumlah
propinsi angkatan kerja
dan Kota/Kota) khususnya
maupun lingkup penduduk usia
sektoral/sub sekolah.
sektoral Dengan
(sektoral/sub
berkurangnya
sektoral nasional, angkatan kerjasektoral
sektoral/sub usia sekolah maka
provinsi, sangat berpotensi
sektoral/sub sektoral
besar mengurangi
Kota/Kota), dijadikan jumlah
acuan penganggur terbuka yang
dan pedoman dalam didominasi usia
pembangunan
muda, khususnya
ketenagakerjaan usia sekolah.
di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Adapun
Sektoral Provinsi, kebijakan diSektoral
Sektoral/Sub Bidang Kota/Kota.
PendidikanSebagai
di Kota pelaksanaan
Mataram
dilaksanakan
ketentuan melalui
peraturan Program Pendidikan
perundangan Non Formaldalam
tersebut dituangkan yang bertujuan
Peraturan
meningkatkan
Menteri Tenaga Kerja kualitas
RI Nomorpenyelenggaraan pendidikan
PER. 16/MEN/XI/2010 tentang non formal
Perencanaan
dengan
Tenaga melaksanakan kegiatan pembinaan pendidikan kursus dan
Kerja Makro.
kelembagaan, pengembangan
Masalah utama pendidikan
ketenagakerjaan kecakapan
diantaranya adalahhidup dan
besarnya
pengembangan
pengangguran datajumlah
terbuka, dan informasi.
setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
Adapun kebijakan di Bidang Pendidikan d i K o t a M a t a r a m
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
antara lain sebagai berikut
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
1. itu,
karena Program Pendidikan
diperlukan Non
kebijakan Formal,
yang bertujuan
komprehensif meningkatkan
dan multi dimensi.kualitas
Untuk
itu makapenyelenggaraan
diperlukan suatupendidikan non tenaga
perencanaan formal kerja yang dapat dijadikan
2. oleh
acuan Program
seluruhWajib Belajarkepentingan
pemangku Pendidikan di
Dasar
KotaSembilan
Mataram.Tahun, bertujuan
meningkatkan
Dengan pemerataan
tersusunnya kesempatan
Rencana belajar
Tenaga Kerja yang
Kota bermutuTahun
Mataram bagi
siswa.
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

56
72
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

3. Program Peningkatan Mutu


KATA Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
PENGANTAR
bertujuan mengembangkan
KEPALA PUSAT mutu dan
PERENCANAAN kualitas pendidik dan tenaga
KETENAGAKERJAAN
kependidikan
4. Program Pendidikan Menengah, bertujuan meningkatkan kualitas
dan kompetensi
Dalam pada pendidikan
rangka pelaksanaan amanatmenengah.
pasal 7 Undang – Undang Nomor
5. Program Pendidikan Luar Biasa, bertujuan
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan mengembangkan
Pemerintah Nomor 15
pendidikan
Tahun 2007 tentangyang
Tataberorientasi kecakapan
Cara Memperoleh hidup. Ketenagakerjaan dan
Informasi
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan
6.4. Kebijakan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Sektoral
propinsi dan Pada
Kota/Kota) maupun semua
hakekatnya, lingkup kegiatan
sektoral/sub sektoral
ekonomi (sektoral/sub
baik berskala
sektoral nasional,
besar, sektoral/sub
menengah maupun sektoral provinsi,
kecil, formal sektoral/sub
dan informal sektoral
mempunyai
Kota/Kota),
identitas dijadikan acuansektor
sektoral. Setiap dan atau
pedoman
sub sektordalam pembangunan
mempunyai instansi
ketenagakerjaan di tingkat
pembina, baik Nasional,
di tingkat pusat Provinsi,
maupun Kota/Kota, Sektoral/Sub
tingkat provinsi atau
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub
kabupaten/kota. Sektoral maka
Dengan demikian Kota/Kota. Sebagai
kebijakan pelaksanaan
sektoral menjadi
ketentuan
ujung peraturan perundangan
tombak dalam tersebut
penciptaan dituangkan
kesempatan dalamkarena
kerja. Oleh Peraturan
itu,
Menteri Tenaga
maka Kerja RI
kebijakan Nomor diarahkan
sektoral PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
pada pengembangan aktivitas
Tenaga Kerja Makro.
produksi di lingkupnya sedapat mungkin berorientasi pada
Masalah utama
perluasan ketenagakerjaan
lapangan kerja. Untukdiantaranya adalah
meningkatkan besarnya
penyerapan
pengangguran
tenaga terbuka, jumlah setengah
kerja sektoral sangat penganggur
ditentukan yang
oleh sangat besar,
kebijakan-
serta kebijakan
masalah lain seperti fiskal,
moneter, rendahnya kualitas sektoral,
investasi, angkatan pendidikan
kerja, rendahnya
dan
produktivitas kerja dan
penggunaan rendahnya
teknologi. kesejahteraan
Instansi pekerja
teknis dan sehingga
lembaga bersifat
pendukung
multi antara berbagai
kegiatan teknis faktor
perluekonomi, faktor koordinasi
melakukan sosial dan faktor
dan lainnya. Oleh
aktivitas
karena itu, diperlukan kebijakan
pengembangan yang komprehensif
masing-masing dan multi
lapangan usaha. dimensi.
Dengan Untuk
demikian
itu maka diperlukan suatu
tanggungjawab setiapperencanaan tenagakegiatan
instansi melalui kerja yang dapat dijadikan
teknisnya dapat
acuanberperan
oleh seluruh pemangku
serta dalamkepentingan di Kota
menciptakan Mataram.
kesempatan kerja yang
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
berkelanjutan.
2017-2022, maka dasar
6.4.1. Sektor pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Pertanian
perluasan kesempatan kerja (pro
Meskipun job) sudah
Lapangan usahasemakin
pada jelas
sectordan terarah,
pertanian
khususnya diperkirakan
dalam menghadapi masalah
meningkat dari pengangguran,
tahun 2017-2022 namun penciptaan
lapangan
73 57
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

usaha atau sektor


KATA pertanian pada tahun-tahun yang akan
PENGANTAR
datangPUSAT
KEPALA sudahPERENCANAAN
tidak merupakanKETENAGAKERJAAN
sektor primadona lagi dalam
penyerapan lapangan pekerjaan. Perlu dikemukakan bahwa
dengan alasan penyerapan kesempatan kerja yang semakin

Dalamberkurang, rata-rata luas


rangka pelaksanaan lahan
amanat pertanian
pasal semakin
7 Undang menurun,
– Undang Nomor
tingkat pendidikan anak-anak petani di Kota Mataram semakin
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 meningkat,
tentang Tatatambahan pasokan tenaga
Cara Memperoleh kerja
Informasi di Kota Mataram
Ketenagakerjaan dan
Penyusunan lebih
serta tinggi dari pada
Pelaksanaan kebutuhan Tenaga
Perencanaan kerja di Kerja
pertanian,
serta maka ke
Peraturan
depan 33diperkirakan
Pemerintah Nomor Tahun 2013 partisipasi generasi
tentang Perluasan muda yang
Kesempatan Kerja,
bekerja di pertanian semakin rendah, disamping kurang
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan berminat juga
Kota/Kota) karenalingkup
maupun faktor sektoral/sub
insentif bekerja di luar
sektoral pertanian
(sektoral/sub
semakinsektoral/sub
sektoral nasional, kuat. Akibatnya
sektoral generasi muda
provinsi, sektoral/sub akan
sektoral
Kota/Kota), meninggalkan
dijadikan acuan pekerjaan
dan pertanian
pedoman dan cenderung
dalam mencari
pembangunan
pekerjaan
ketenagakerjaan pada sector
di tingkat yang lain.
Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Beberapa halSektoral
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub yang perlu dilakukan
Kota/Kota. dalampelaksanaan
Sebagai kebijakan
bidang sektor
ketentuan peraturan pertaniantersebut
perundangan adalah menyediakan sarana
dituangkan dalam dan
Peraturan
prasarana
Menteri Tenaga yang PER.
Kerja RI Nomor representatif dengan
16/MEN/XI/2010 strategi
tentang dan arah
Perencanaan
Tenaga Kerjakebijakan
Makro. melakukan intensifikasi peningkatan produktifitas
pertanian
Masalah utamayang diarahkan padadiantaranya
ketenagakerjaan pengembangan pangan
adalah dan
besarnya
hortikultura
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
6.4.2. kerja
produktivitas Sektor Pertambangan
dan dan Penggalian
rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai Daya
faktorserap sektor
ekonomi, ini sosial
faktor terhadap
dan tenaga kerja relatif
faktor lainnya. Oleh
rendah namun
karena itu, diperlukan diperkirakan
kebijakan akan mengalami
yang komprehensif dan multikenaikan,
dimensi. yaitu
Untuk
pada tahun
itu maka diperlukan suatutahun 2017 yaitu
perencanaan sebanyak
tenaga kerja 2.257 orang menjadi
yang dapat dijadikan
2.930pemangku
acuan oleh seluruh orang tahun 2022.
kepentingan di Kota Mataram.
Beberapa
Dengan tersusunnya hal yang
Rencana perlu Kerja
Tenaga dilakukan
Kotadalam kebijakan
Mataram Tahun
bidangdasar
2017-2022, maka sektorpembangunan
pertambangan yang
dan penggalian
berpihak antara
pada lain :
penciptaan
1) peningkatan
perluasan kesempatan kerja (pro ketrampilan dan
job) sudah semakin keahlian
jelas serta
dan terarah,
khususnya dalampemberdayaan
menghadapitenaga kerja dipengangguran,
masalah sekitar areal penggalian
penciptaan

58
74
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

2)pengembangan usaha penggalian yang bersifat padat


KATA PENGANTAR
karya dapat
KEPALA PUSAT diperluas KETENAGAKERJAAN
PERENCANAAN dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan

6.4.3. rangka
Dalam Sektor pelaksanaan
Industri Pengolahan
amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo.industri
Peranan sektor Peraturanpengolahan dalam
Pemerintah Nomor 15
penyerapan
Tahun 2007 tentang tenaga
Tata Cara kerja di Kota
Memperoleh Mataram
Informasi termasuk terbesar
Ketenagakerjaan dan
kedua
Penyusunan serta setelah sektor
Pelaksanaan perdagangan
Perencanaan yakni
Tenaga sebanyak
Kerja 21.976
serta Peraturan
orang 33
Pemerintah Nomor tahun 20172013
Tahun dan meningkat menjadi 29.592
tentang Perluasan orang pada
Kesempatan Kerja,
tahun 2022
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
Beberapa
propinsi dan Kota/Kota) maupunhallingkup
yang sektoral/sub
perlu dilakukan dalam(sektoral/sub
sektoral kebijakan
bidangsektoral/sub
sektoral nasional, sektor industi sektoral
pengolahan antara lain
provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), a. Pengembangan
dijadikan acuan dan regulasi, fasilitasi
pedoman dan pembangunan
dalam iklim usaha

ketenagakerjaan bagi masuknya


di tingkat investasi Provinsi,
Nasional, sektor industri;
Kota/Kota, Sektoral/Sub
b. Pengembangan
Sektoral Provinsi, IndustriKota/Kota.
Sektoral/Sub Sektoral Kecil dan Menengah
Sebagai yang
pelaksanaan
mampu
ketentuan peraturan memanfaatkan
perundangan posisidituangkan
tersebut dalam rantai nilaiPeraturan
dalam industri
dan RIpotensi
Menteri Tenaga Kerja Nomor sumber daya lokal melalui
PER. 16/MEN/XI/2010 pengembangan
tentang Perencanaan
sentra
Tenaga Kerja Makro. IKM, kemitraan usaha, pengembangan kelembagaan

Masalah dan kewirausahaan


utama IKM.
ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguranc.terbuka,
Pendampingan
jumlah dan pelatihan
setengah usaha
penganggur yang sangat besar,
serta masalahd.lain
Bantuan akses
seperti permodalan
rendahnya dan pemasaran
kualitas angkatan kerja, rendahnya
e. Integrasi
produktivitas kerja kebijakankesejahteraan
dan rendahnya dengan sektorpekerja
penyedia dan pasar
sehingga bersifat
f. Kerjasama
multi antara berbagai antar pemerintah
faktor ekonomi, daerah
faktor sosial dengan
dan faktor lembaga
lainnya. Oleh
keuangan
karena itu, diperlukan dalam
kebijakan penyediaan
yang aksesdan
komprehensif modal
multi dimensi. Untuk
g. Membangun
itu maka diperlukan kemitraan tenaga
suatu perencanaan dengan kerja
pola yang
sub kontrakting, inti
dapat dijadikan
plasma,
acuan oleh seluruh waralaba,
pemangku kerja sama
kepentingan dagang
di Kota dengan pola bapak
Mataram.
angkat melalui
Dengan tersusunnya pemanfaatan
Rencana Tenagadana CSR.
Kerja Kota Mataram Tahun
h. Optimalisasi
2017-2022, maka produk untukyang
dasar pembangunan suplaiberpihak
kebutuhanpada
pasarpenciptaan
lokal

perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

75 59
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

i. Menguatkan
KATAkapasitas kelembagaan
PENGANTAR pasar dalam

KEPALAmenjamin berkembangnyaKETENAGAKERJAAN
PUSAT PERENCANAAN aktifitas usaha khususnya
industri kreatif.
j. Memberdayakan dan meningkatkan industri kecil dan
kerajinan
Dalam rangka rakyat yang
pelaksanaan amanatmemberi
pasal 7 nilai
Undangtambah daya Nomor
– Undang tarik
wisata.Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
13 Tahun 2003 tentang
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
6.4.4. serta
Penyusunan Sektor BangunanPerencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pelaksanaan
Secara 2013
Pemerintah Nomor 33 Tahun umumtentang
programPerluasan
yang tercakup dalam sektor
Kesempatan Kerja,
ini meliputi pengembangan prasarana dan sarana sumber
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
daya air dan
propinsi dan Kota/Kota) jalanlingkup
maupun serta sektoral/sub
pengembangan prasarana
sektoral dan
(sektoral/sub
saranasektoral/sub
sektoral nasional, perkotaan sektoral
serta perumahan dan pemukiman.
provinsi, sektoral/sub sektoral
Sehubunganacuan
Kota/Kota), dijadikan dengandan
itu maka kebijakandalam
pedoman yang perlu dilakukan
pembangunan
untuk
ketenagakerjaan di sektor ini adalah
tingkat :
Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
7.
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
1) Meningkatkan infrastruktur jalan penghubung
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
pusat pengembangan wilayah pada ruas jalan Kota:
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
2) Mempertahankan kondisi konstruksi jembatan sesuai
Tenaga Kerja Makro.
rencana umur teknis yang telah ditetapkan:
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
3) Meningkatkan koordinasi pemanfaatan, efisiensi
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
penyaluran, pengembangan dan pemeliharaan jaringan
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
irigasi dengan memperhatikan kualitas,kuantitas dan
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
kontiunitas aliran;
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
4) Meningkatkan upaya-upaya konservasi sumberdaya air
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
dan keterpaduan pengelolaan daerah aliran sungai;
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
8) Mengembangkan sistim prasarana pengendalian banjir
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
dan penanganan abrasi pantai;
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
9) Mengembangkan pelayanan jaringan air bersih bagi
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
masyarakat berpenghasilan rendah dan wilayah rawan air
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
bersih;
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

60
76
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

10)
Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja
KATA PENGANTAR
pelayanan
KEPALA PUSAT air bersih;
PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
11) Mengembangkan kebijakan pengolahan air limbah secara
partisipatif;
12) Pengembangan
Dalam rangka pelaksanaan amanatkebijakan
pasal 7 Undangdan penataan
– Undang Nomor
lingkungan kumuh pemukiman;
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
7.1.1. serta
Penyusunan Sektor Perdagangan,
Pelaksanaan Hotel danTenaga
Perencanaan Restoran
Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33Sektor
Tahun perdagangan
2013 tentang merupakan sektor primadona
Perluasan Kesempatan Kerja,
dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Hal tersebut terlihat
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
dari posisinya
propinsi dan Kota/Kota) yang. lingkup
maupun Pada tahun 2017 Sektor
sektoral/sub perdagangan
sektoral ini
(sektoral/sub
diperkirakan
sektoral nasional, mampu
sektoral/sub menyediakan
sektoral provinsi, lapangan kerja
sektoral/sub sektoral
sebanyak acuan
Kota/Kota), dijadikan 86.597 orang dan terus dalam
dan pedoman menerus mengalami
pembangunan
peningkatan
ketenagakerjaan di tingkatsampai dengan
Nasional, tahun 2022
Provinsi, menjadiSektoral/Sub
Kota/Kota, sebanyak
98.181
Sektoral Provinsi, orang. Sektor
Sektoral/Sub ini mencakup
Sektoral Kota/Kota. perdagangan besar,
Sebagai pelaksanaan
eceran dan
ketentuan peraturan rumah makan
perundangan serta hotel.
tersebut Kegiatan
dituangkan yang Peraturan
dalam tercakup

Menteri Tenagadalam sektor


Kerja RI Nomorperdagangan tergolong tentang
PER. 16/MEN/XI/2010 sangatPerencanaan
luas dan
beragam, mulai dari perdagangan kecil seperti warung rokok
Tenaga Kerja Makro.
Masalahdanutama
warungketenagakerjaan
makanan hinggadiantaranya
perdagangan besar besarnya
adalah seperti

penganggurankeagenan
terbuka, dan distributor.
jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Seiring
serta masalah lain seperti dengan kualitas
rendahnya terus angkatan
meningkatnya
kerja, kebutuhan
rendahnya
masyarakat
produktivitas kerja terhadap kesejahteraan
dan rendahnya penyediaan berbagai
pekerja barang
sehinggadanbersifat
jasa
yang penyampaiannya
multi antara berbagai faktor ekonomi,adalah
faktor melalui aktivitas
sosial dan faktorperdagangan,
lainnya. Oleh
maka prospek
karena itu, diperlukan kebijakan pengembangan
yang komprehensif usaha perdagangan
dan multi ini
dimensi. Untuk
menjadisuatu
itu maka diperlukan cerah. Kebijakantenaga
perencanaan yang kerja
perlu ditempuh
yang untuk
dapat dijadikan
mengembangkan
acuan oleh seluruh penyerapan
pemangku kepentingan tenaga
di Kota kerja pada sektor
Mataram.
Denganperdagangan
tersusunnyaadalah : Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
Rencana
a. Pengembangan
2017-2022, maka regulasi,
dasar pembangunan fasilitasi pada
yang berpihak danpenciptaan
iklim
usahakerja
perluasan kesempatan serta sarana
(pro prasarana
job) sudah perdagangan
semakin dalam
jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

77 61
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

mendukung
KATA sistem distribusi barang produksi dan
PENGANTAR
konsumsi;
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
b. Pengembangan kerjasama perdagangan dalam rangka
mendukung promosi produk unggulan daerah.
c. Mengembangkan
Dalam rangka bidangpasal
pelaksanaan amanat Koperasi dan– Usaha
7 Undang UndangMikro,
Nomor
Kecil dan Menengah dengan :
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Membentuk
- Tata kelembagaan
Cara Memperoleh koperasi
Informasi yang profesional
Ketenagakerjaan dan
dengan strategi dan arah kebijakan melakukan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
revitalisasi kelembagaan koperasi yang diarahkan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
pada peningkatan jumlah koperasi aktif;
bahwa perencanaan tenaga
- Melalukan kerjaedukasi
baik dalam lingkup kewilayahan
kompetensi (nasional,
SDM kelembagaan
propinsi dan Kota/Kota)
danmaupun
UKM yang lingkupdiarahkan
sektoral/sub sektoral peningkatan
pada (sektoral/sub
kompetensi pengurus
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral koperasi
provinsi,dan pelaku UKM;
sektoral/sub sektoral
- Mewujudkan
Kota/Kota), dijadikan acuan dan akses pedoman
permodalan dalamdengan strategi
pembangunan
dan arah kebijakan, melakukan fasilitasi kerjasama
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
pembiayaan dengan lembaga perbankan yang
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
diarahkan pada peningkatan modal usaha.
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Sub sektor rumah makan dan hotel merupakan
Tenaga Kerja Makro.
kegiatan yang tergabung dalam kepariwisataan. Kegiatan
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
kepariwisataan dapat menjadi andalan pembangunan, baik
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
dalam penyerapan tenaga kerja maupun penciptaan nilai
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
tambah ekonomi. Kota Mataram memiliki banyak potensi
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
yang perlu dikembangkan, namun pengembangan potensi ini
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
belum berjalan dengan optimal, baik yang berkaitan dengan
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
aspek sarana dan prasarana serta aspek manajemen
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
pengelolaannya. Untuk itu perlu mengembangkannya dengan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
:
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
- Tersedianya sarana dan prasarana yang
2017-2022, maka representatif
dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
dengan strategi dan arah kebijakan
perluasan kesempatan kerja (pro
melakukan job) sudah semakin
pengembangan jelas dan
konstruksi terarah,
prasarana
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

62
78
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

destinasiKATA pariwisata
PENGANTAR yang diarahkan pada
pembangunan kampung budaya;
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
- Tersedianya data/informasi yang memadai dengan
strategi dan arah kebijakan melakukan inventarisasi data
dan infromasi kepariwisataan daerah yang diarahkan
Dalam rangka pelaksanaan
pada amanat
pengembangan pasal kepariwisataan;
potensi 7 Undang – Undang Nomor
Terdidiknya
13 Tahun 2003 -tentang pelaku wisata
Ketenagakerjaan yang Pemerintah
Jo. Peraturan profesional Nomor
dengan15
strategi dan arah kebijakan melakukan edukasi
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan dan
fasilitasi SDM kepariwisataan daerah yang diarahkan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
pada pembinaan guide dan pengusaha;
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
- Terpeliharanya situasi keamanan secara menyeluruh
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
dengan strategi dan arah kebijakan melakukan
propinsi dan Kota/Kota) maupun
koordinasi lingkup
yang sektoral/sub
terpola sektoral (sektoral/sub
dan berkelanjutan yang
sektoral nasional, diarahkan
sektoral/subpadasektoral provinsi, kinerja
peningkatan sektoral/sub sektoral
stakeholder
Kota/Kota), kepariwisataan.
dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral7.1.2. Sektor
Provinsi, Angkutan Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
Sektoral/Sub
Sub sektor angkutan
ketentuan peraturan perundangan tersebutmengalami
dituangkanpertumbuhan positif,
dalam Peraturan
yang mana hal ini tidak terlepas dari fungsinya mengantarkan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
barang dan orang. Semakin besar barang yang dihasilkan
Tenaga Kerja Makro.
oleh sektor pertanian, pertambangan dan industri
pengolahan serta bangunan, maka
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnyasemakin besar pula
mobilitas distribusi barang. Yang lebih mengesankan adalah
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
pertumbuhan subsektor komunikasi (meliputi telpon celluler,
serta masalahbisnis
lain seperti
internet,rendahnya
massmediakualitas angkatan
cetak dan kerja,kantor
elektronik, rendahnya
pos
dll). dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
produktivitas kerja
Kebijakan untuk meningkatkan penyerapan tenaga
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
kerja pada sektor ini diantaranya berkaitan dengan :
karena itu, diperlukan kebijakan yang
1) Meningkatkan komprehensif
kualitas dan multi dimensi.
sarana prasarana Untuk
perhubungan
itu maka diperlukanyangsuatu
terintegrasi dalam sistem
perencanaan tenagajaringan transportasi;
kerja yang dapat dijadikan
2) Mengembangkan kebijakan sistim
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram. jaringan transportasi
daerah;
Dengan3)tersusunnya
Penegakan Rencana
hukum dan Tenaga
disiplinKerja Kotaangkutan
lalu lintas, Mataramdan Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
jalan.
4) Meningkatkan
perluasan kesempatan kerja (prokelancaran
job) sudahpelayanan
semakin jelas angkutan jalan
dan terarah,
secara terpadu melalui : penataan sistem jaringan,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

79 63
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

manajemen KATAlaluPENGANTAR
lintas, pemasangan fasilitas alat
kelengkapan jalan, penataan jaringan dan ijin trayek serta
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
kerjasama antar lembaga pemerintah pusat dan daerah.
5) Meningkatkan peran swasta/masyarakat sebagai mitra
usaha di bidang pos dan telekomunikasi dalam iklim
persaingan investasi yang kondusif.
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
6) Peran serta masyarakat dan swasta dalam bidang
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
angkutan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
barang dan orang.
7) Penyerapan
Tahun 2007 tentang tenaga kerjaInformasi
Tata Cara Memperoleh lokal Ketenagakerjaan
dalam bidang jasa
dan
perhubungan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
8) Penyediaan jasa transportasi yang murah, aman, dan
Pemerintah Nomor 33 Tahun
nyaman . 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
7.1.3. Sektor Keuangan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan penyerapan
Kontribusi dan pedoman tenagadalam pembangunan
kerja dalam sector
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota,
keuangan cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan Sektoral/Sub
denganSektoral/Sub
Sektoral Provinsi, jumlah yangSektoral
diperkirakan mencapai
Kota/Kota. angkapelaksanaan
Sebagai 10.638 di
tahun 2017 meningkat menjadi 11.239 di tahun 2022.
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Keberadaannya sangat penting dan strategis, karena sektor
Menteri Tenaga Kerja RIdan
keuangan Nomor PER. 16/MEN/XI/2010
perbankan merupakan tentang
urat nadiPerencanaan
kegiatan
Tenaga Kerjaperekonomian
Makro. lainnya, karena melalui aktivitas sektor ini maka
berbagai transaksi finansial dapat dilakukan secara cepat dan
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
efisien. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan daya
pengangguran terbuka,
serap tenagajumlah setengah
kerja sektor penganggur
ini antara yang: sangat besar,
lain dengan
serta masalah 1) Mengembangkan
lain seperti rendahnyasistemkualitas
perkreditan yangkerja,
angkatan didukung oleh
rendahnya
bantuan teknis dan fasilitasi yang meliputi pelatihan,
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
penelitian dan penyediaan informasi.
multi antara 2)
berbagai
Pembinaan faktor ekonomi, faktor sosial
dan penyediaan dan faktor
sumber daya lainnya. Oleh
manusia
kualifikasi
karena itu, diperlukan ahli guna
kebijakan memenuhi kebutuhan
yang komprehensif dan multi bidang
dimensi.usaha
Untuk
asuransi
itu maka diperlukan suatu secara berkelanjutan
perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
3) Pengembangan usaha pegadaian ke berbagai pelosok
acuan oleh seluruh
denganpemangku kepentingan
menambah di Kota
unit usaha Mataram. memberikan
dan kemudahan
Dengan pinjaman
tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

64
80
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

7.1.4. Sektor Jasa Kemasyarakatan


KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT Cakupan lapangan usaha
PERENCANAAN jasa sangat luas karena
KETENAGAKERJAAN
meliputi jasa pemerintahan umum, pertahanan, jasa
kemasyarakatan pemerintah dan swasta (pendidikan,
kesehatan, panti asuhan, rekreasi, hiburan), serta jasa
Dalamperorangan (bengkel rumahan,
rangka pelaksanaan tukang
amanat pasal 7 jahit,
Undang laundry dll). Nomor
– Undang
Peranan kegiatan layanan jasa dalam penyerapan
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
tenaga kerja di kota Mataram menduduki urutan pertama
Tahun 2007 dengan
tentang penyerapan
Tata Cara Memperoleh
tenaga kerjaInformasi
sebesar Ketenagakerjaan
73.588 orang pada dan
Penyusunan tahun 2017, meningkat
serta Pelaksanaan menjadi Tenaga
Perencanaan orangserta
84.714 Kerja tahun 2022.
Peraturan
Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan jasa
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
semakin meningkat dari waktu ke waktu, maka prospek
bahwa perencanaan tenaga kerja
pengembangan sektorbaik ini
dalam lingkupcukup
menjadi kewilayahan
cerah.(nasional,
Untuk
propinsi dan pengembangan sektorlingkup
Kota/Kota) maupun jasa diperlukan kebijakan
sektoral/sub antara
sektoral lain :
(sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
1. Optimalisasi peran subsektor swasta dalam
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman
pengembangan ekonomi kota Mataram dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat
2. Bantuan Nasional,
promosi Provinsi, Kota/Kota,
dalam pengembangan Sektoral/Sub
subsektor swasta
3. Pendampingan dan pelatihan pelaku jasa subsektor swasta
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
4. Bantuan akses permodalan dan informasi pasar
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
dalam pengembangan jasa swasta
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
7.2. Kebijakan Penempatan Tenaga Kerja
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Kebijakan penempatan tenaga kerja diarahkan untuk
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
pengembangan pasar kerja, penempatan tenaga kerja dalam dan
serta masalah lain seperti
luar negeri, rendahnya
pengembangan kualitas angkatan
kesempatan kerja,
kerja serta rendahnya
pengendalian
penggunaan
produktivitas kerja dan tenaga kerja kesejahteraan
rendahnya asing. Keempat kebijakan
pekerja sehinggatersebut
bersifat
dilaksanakan dalam rangka untuk mengatasi permasalahan di bidang
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
ketenagakerjaan yaitu masalah pengangguran dan setengah
karena pengangguran.
itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
Pendekatan
itu maka diperlukan yang digunakan
suatu perencanaan untukyang
tenaga kerja memformulasikan
dapat dijadikan
kebijakan penempatan tenaga kerja dalam Rencana Tenaga Kerja
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Kota Mataram Tahun 2017-2022 ini adalah dengan cara
Dengan tersusunnya
menentukan Rencana
target utama Tenaga Kerja
penempatan tenagaKota Mataram
kerja Tahun
berdasarkan
jenis status
2017-2022, pekerjaan
maka dasar dan lapangan
pembangunan usaha
yang (sektor).
berpihak padaAdapun jenis
penciptaan
status pekerjaan yang menjadi target utama penempatan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah, tenaga
kerja pada tahun 2017-2022 adalah kesempatan kerja dengan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

81 65
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

status Berusaha KATASendiriPENGANTAR


Tanpa Bantuan, Berusaha Dengan
buruh, dan Pekerja/Buruh/Karyawan.
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Tiga lapangan usaha yang menjadi sektor prioritas dan
ditetapkan sebagai target utama penempatan tenaga kerja pada
tahun 2017-2022 adalah Sektor Perdagangan besar, eceran, rumah
makan, dan hotel. Kemudian sector industri pengolahan dan sector
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Perusahaan.
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Tabel 4.13
Penyusunan serta Kesempatan
Tambahan Pelaksanaan Kerja
Perencanaan TenagaPekerjaan
Menurut Status Kerja serta
danPeraturan
Lapangan
Pemerintah Nomor 33 Usaha
Tahun Kota
2013Mataram
tentang Tahun 2017-2022
Perluasan Kesempatan Kerja,
(Orang)
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup LAPANGAN
sektoral/sub
USAHA sektoral (sektoral/sub
STATUS PEKERJAAN JUMLAH
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kota/Kota), dijadikan
1 Brsh Sendiri tanpa bantuan orang lain
acuan 17 dan
1.904 301
pedoman
15 53
dalam
325 24
pembangunan
100 116 2.855

ketenagakerjaan
2 Brsh Dengan Dibantu di tingkat
1.015 Nasional,
9 161 Provinsi,
8 28 Kota/Kota,
173 13 53Sektoral/Sub
62 1.523

3 Brsh Dengan Buruh 3.156 29 500 25 87 539 39 165 193 4.733


Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
4 Pekerja/Buruh/karyawan 19.848 182 3.143 155 548 3.391 247 1.039 1.214 29.768
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
5 Pkj Bebas di Pertanian 202 - - - - - - - - 202
Menteri
6 Pkj Tenaga
Bebas di Non PertanianKerja RI Nomor
- PER.25916/MEN/XI/2010
15 13 45 279 tentang
20 Perencanaan
86 100 2.461

Tenaga
7 Pekerja Kerja
tak dibayar Makro. (975) (9) (154) (8) (27) (167) (12) (51) (60) (1.462)

JUMLAH
Masalah utama ketenagakerjaan
386 244 4.209 208
diantaranya
734 4.542
adalah
330 1.392
besarnya
1.626 40.080

Keterangan Lapangan Usaha :


pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan
serta
2. masalah lain seperti
Pertambangan rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
dan penggalian
3. Industrikerja
produktivitas pengolahan
dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi4. antara
Listrik,berbagai
gas dan faktor
air ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
5. Bangunan
karena itu, diperlukanbesar,
6. Perdagangan kebijakan yang
eceran, komprehensif
rumah makan, dandanhotel
multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan
7. Angkutan, suatu perencanaan
pergudangan tenaga kerja yang dapat dijadikan
dan komunikasi
8. Keuangan, asuransi, usaha persewaan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota bangunan, tanah, dan jasa
Mataram.
Perusahaan
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
9. Jasa kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
Diperkirakan
perluasan kesempatan kerja akan
(pro terdapat tambahan
job) sudah semakin kesempatan kerja
jelas dan terarah,
sebesar
khususnya 40 ribu
dalam orang padamasalah
menghadapi tahun 2017-2022 (lihat Tabel
pengangguran, 6.1).
penciptaan

66
82
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

Berdasarkan Status KATA


Pekerjaan Utama, tambahan kesempatan kerja
PENGANTAR
terbesar selama lima tahun tersebut adalah untuk
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
Pekerja/Buruh/Karyawan. Sedangkan, berdasarkan Lapangan Usaha
Utama, tambahan kesempatan kerja terbesar selama lima tahun
tersebut adalah terdapat pada Sektor perdagangan besar, eceran,
rumah makan dan hotel.
Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
Untuk kesempatan
13 Tahun 2003 tentang kerja Jo.
Ketenagakerjaan dengan status
Peraturan BerusahaNomor
Pemerintah Sendiri
15
Tanpa Bantuan pada tahun 2017-2022 bertambah sebanyak 2.855
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
orang. Di lapangan usaha Sektor perdagangan besar, eceran, rumah
Penyusunan
makanserta
danPelaksanaan Perencanaan
hotel, untuk status ini Tenaga Kerja serta
diperkirakan akanPeraturan
terjadi
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan tahun
penambahan kesempatan kerja sebanyak 325 orang pada Kerja,
2017-2022.
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup
Untuk kesempatan sektoral/sub
kerja dengan statussektoral (sektoral/sub
Berusaha Dengan
sektoralDibantu padasektoral/sub
nasional, tahun 2017-2022
sektoralditargetkan
provinsi, bertambah
sektoral/subsebanyak
sektoral
1.523 orang. Di lapangan usaha sektor perdagangan besar, eceran,
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
rumah makan dan hotel, untuk status ini diperkirakan akan terjadi
ketenagakerjaan
peningkatandi kesempatan
tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota,
kerja sebanyak Sektoral/Sub
173 orang pada tahun
2017-2022.
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan
Untuk perundangan
kesempatantersebut kerja
dituangkan dalam Peraturan
dengan status
Pekerja/Buruh/Karyawan pada tahun 2017-2022 ditargetkan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
bertambah sebanyak 29.768 orang. Di lapangan usaha sektor
Tenaga Kerja Makro.
perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel, untuk status ini
Masalah utama
diperkirakan akan ketenagakerjaan
terjadi peningkatandiantaranya
kesempatanadalah besarnya
kerja sebanyak
3 . 3 9 1 orang
pengangguran pada
terbuka, tahunsetengah
jumlah 2017-2022.
penganggur yang sangat besar,
serta masalah Kebijakan,
lain seperti strategi,
rendahnyadan kualitas angkatan
program kerja, rendahnya
penempatan tenaga
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan
kerja yang perlu dilakukan adalah: pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
1. Kebijakan penciptaan pasar kerja yang luwes melalui
karena itu, diperlukan kebijakan
p enyempurnaan yang komprehensif
peraturan dan multi dimensi. Untuk
perundang-undangan
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
2. Konsolidasi program perluasan kesempatan kerja
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
3. Peningkatan kualitas pelayanan penempatan dan perlindungan
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
tenaga kerja indonesia di luar negeri
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
4. Peningkatan kualitas pusat-pusat pelayanan informasi
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
ketenagakerjaan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

83 67
iii
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017 - 2022

5. Peningkatan konsolidasi
KATA program-program
PENGANTAR perluasan
kesempatan kerja
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
6. Kebijakan pendukung lainnya

a. Pengembangan pusat-pusat informasi ketenagakerjaan;


Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor
b. Pengembangan kualitas dan sistem informasi pasar
13 Tahun 2003kerja,
tentang Ketenagakerjaan
bursa Jo.perluasan
kerja dan sistem Peraturankesempatan
Pemerintah Nomor
kerja; 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
c. Penyusunan Perencanaan tenaga kerja sebagai acuan
Penyusunan serta Pelaksanaan
dalam penyusunanPerencanaan
kebijakan, Tenaga
strategi,Kerja
danserta Peraturan
program
yang ramah ketenagakerjaan.
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
7.3. Kebijakan
bahwa Hubungan
perencanaan Industrial
tenaga kerja dan Jaminan
baik dalam Sosial Tenaga
lingkup kewilayahan Kerja
(nasional,
Dalam pembangunan
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup bidang ketenagakerjaan,
sektoral/sub tenaga kerja
sektoral (sektoral/sub
merupakan pelaku utama sekaligus tujuan pembangunan
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
ketenagakerjaan. Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan
Kota/Kota),
semakin dijadikan
meningkatacuan dan dengan
begitu pula pedoman dalam
berbagai pembangunan
tantangan dan resiko
yang dihadapinya.
ketenagakerjaan di tingkat Karenanya tenaga Kota/Kota,
Nasional, Provinsi, kerja perlu diberikan
Sektoral/Sub
Sektoralperlindungan, pemeliharaan
Provinsi, Sektoral/Sub dan peningkatan
Sektoral Kota/Kota.kesejahteraan, sehingga
Sebagai pelaksanaan
pada gilirannya akan dapat meningkatkan produktivitas.
ketentuan peraturan
Selain perundangan tersebut dituangkan
itu kebijakan perlindungan tenaga kerjadalam Peraturan
ditujukan untuk
Menterimenciptakan
Tenaga Kerja suasana
RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010
hubungan kerja yang tentang Perencanaan
harmonis melalui
Tenagapeningkatan
Kerja Makro. pelaksanaan fungsi dan peranan sarana hubungan
industrial bagi pelaku proses produksi barang dan jasa. Dengan
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
demikian kebijakan perlindungan tenaga kerja ini berguna baik pada
pengangguran terbuka,
tenaga kerja jumlah maupun
itu sendiri setengahbagipenganggur
para pelaku yang sangat
usaha besar,
dan lainnya
sehinggalainmampu
serta masalah menciptakan
seperti rendahnya iklimangkatan
kualitas usaha kerja,
yang rendahnya
kondusif,
menimbulkan ketenangan bekerja dan berusaha, meningkatkan
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
produktivitas dan kesejahteraan pekerja, pengusaha, dan berbagai
multi antara
pihak berbagai
terkait. faktor ekonomi,
Dengan upayafaktor
ini,sosial
padadan akhirnya
faktor lainnya. Oleh
berpotensi
karena membuka berbagai
itu, diperlukan peluang
kebijakan usaha
yang dan investasi
komprehensif untuk
dan multi menciptakan
dimensi. Untuk
perluasan kesempatan kerja baru.
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

68
84
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaDinas
Kota Tenaga
MataramKerjaTahun
Tahun 2017
2017-2022
- 2022

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun 2017-2022 merupakan
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
dasar acuan rencana pembangunan ketenagakerjaan 5 (lima) tahun ke depan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
yang berbasis pendayagunaan tenaga kerja melalui pengendalian tambahan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
angkatan kerja baru, penciptaan kesempatan kerja sektoral, perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
pelatihan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, hubungan industrial dan
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
Jamsostek Ketenagakerjaan.
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
Dokumen ini dirancang untuk mengakomodir kemungkinan terjadinya
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
perubahan-perubahan yang terjadi di masa yang akan datang. Oleh karena
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
itu, rencana tenaga kerja ini dapat direvisi secara berkala untuk
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
menyesuaikan dengan berbagai kebijakan dan program yang ada serta
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
perkembangan baru, sehingga tetap relevan dengan kebutuhan
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
pembangunan ketenagakerjaan daerah.
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Akhirnya, keberhasilan melaksanaan rencana tenaga kerja ini akan
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
sangat bergantung pada komitmen, integritas dan dedikasi seluruh
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
stakeholders (pihak terkait), sehingga tujuan pembangunan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
ketenagakerjaanya itu untuk pembangunan manusia seutuhnya dan
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

85 66
iii
Rencana
RencanaTenaga
TenagaKerja
KerjaDinas
Kota Tenaga
MataramKerjaTahun
Tahun 2017
2017-2022
- 2022

pembangunan masyarakat seluruhnya dalam rangka meningkatkan harkat,


martabat dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat
KATA PENGANTAR
sejahtera, adil, makmur dan merata baik materiil maupun spiritual dapat
KEPALA PUSAT PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN
terwujud.

Dalam rangka pelaksanaan amanat pasal 7 Undang – Undang Nomor


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja serta Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja,
bahwa perencanaan tenaga kerja baik dalam lingkup kewilayahan (nasional,
propinsi dan Kota/Kota) maupun lingkup sektoral/sub sektoral (sektoral/sub
sektoral nasional, sektoral/sub sektoral provinsi, sektoral/sub sektoral
Kota/Kota), dijadikan acuan dan pedoman dalam pembangunan
ketenagakerjaan di tingkat Nasional, Provinsi, Kota/Kota, Sektoral/Sub
Sektoral Provinsi, Sektoral/Sub Sektoral Kota/Kota. Sebagai pelaksanaan
ketentuan peraturan perundangan tersebut dituangkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER. 16/MEN/XI/2010 tentang Perencanaan
Tenaga Kerja Makro.
Masalah utama ketenagakerjaan diantaranya adalah besarnya
pengangguran terbuka, jumlah setengah penganggur yang sangat besar,
serta masalah lain seperti rendahnya kualitas angkatan kerja, rendahnya
produktivitas kerja dan rendahnya kesejahteraan pekerja sehingga bersifat
multi antara berbagai faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lainnya. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan multi dimensi. Untuk
itu maka diperlukan suatu perencanaan tenaga kerja yang dapat dijadikan
acuan oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Mataram.
Dengan tersusunnya Rencana Tenaga Kerja Kota Mataram Tahun
2017-2022, maka dasar pembangunan yang berpihak pada penciptaan
perluasan kesempatan kerja (pro job) sudah semakin jelas dan terarah,
khususnya dalam menghadapi masalah pengangguran, penciptaan

67
86
iii

Anda mungkin juga menyukai