DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51, Jakarta Selatan 12950, Telepon (021) 5255733, Ext. 263,
Faksimile (021) 5227472, Laman : http//www.kemnaker.go.id
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
NOMOR 5/74/HK.06/VIII/2021
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (3) dan Pasal 35
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan, perlu ditetapkan pedoman oleh Instansi
Pembina;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tentang Pedoman Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya
Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari
Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia Pengawasan
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951
Nomor 4);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6037);
7. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2020 tentang Kementerian
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 213);
-2-
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Agustus 2021
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
NOMOR 5/74/HK.06/VIII/2021
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Penilaian dan penetapan angka kredit, diawali dengan pengajuan oleh Pejabat
yang Mengusulkan Angka Kredit, baik pada lingkungan Instansi Pusat maupun Instansi
Daerah. Penilaian angka kredit dilakukan oleh tim penilai angka kredit, baik pada
lingkungan Instansi Pusat maupun Instansi Daerah, yang kemudian dilakukan
penetapan angka kredit oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit baik
1
pada lingkungan Instansi Pusat maupun Instansi Daerah. Untuk memberikan
kemudahan dan panduan serta keseragaman dalam pengajuan, penilaian dan penetapan
angka kredit pejabat fungsional Pengawas Ketenagakerjaan perlu disusun Pedoman
Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.
1. Maksud
a. Sebagai pedoman bagi Pengawas Ketenagakerjaan dalam pengajuan penilaian
dan penetapan angka kredit;
b. Sebagai pedoman bagi Pejabat yang Mengajukan Angka Kredit, tim penilai dan
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
2. Tujuan
Pengajuan, penilaian dan penetapan angka kredit jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan dapat berjalan sesuai ketentuan dan efektif serta efisien.
IV. DEFINISI
2
BAB II
1. Pada awal tahun, setiap Pengawas Ketenagakerjaan wajib menyusun SKP yang akan
dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjalan, mengacu pada uraian kegiatan sesuai
dengan jenjang jabatannya.
2. Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pengawas Ketenagakerjaan untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang jabatan atau terdapat salah satu jenjang
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang volume beban tugasnya
melebihi kebutuhan jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan, penyusunan
SKP dapat berasal dari uraian kegiatan satu tingkat di atas atau di bawah jenjang
jabatan dengan jumlah maksimal 50% (lima puluh persen) dari target minimal angka
kredit.
3. SKP merupakan target kinerja Pengawas Ketenagakerjaan berdasarkan penetapan
target kinerja unit kerja yang bersangkutan dan perjanjian kinerja pimpinan.
4. Target kinerja sebagaimana dimaksud pada angka (3) terdiri dari kinerja utama
berupa target angka kredit dan/atau kinerja tambahan berupa tugas tambahan.
5. Tugas tambahan berupa pelaksanaan tugas sebagai koordinator, subkoordinator,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Pejabat Pelaksana Teknis Sub Kegiatan (PPTSK), atau Bendahara Pengeluaran yang
ditetapkan melalui surat keputusan pejabat yang berwenang.
6. SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari kegiatan sebagai turunan
dari penetapan kinerja unit dengan mempertimbangkan kemampuan dan
persyaratan pelaksanaan tugas.
7. SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada angka (1), harus disetujui dan
ditetapkan oleh atasan langsung.
8. Pengukuran SKP dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3
2. Pengawas Ketenagakerjaan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang
jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia lowongan kebutuhan pada
jenjang jabatan yang akan diduduki, setiap tahun wajib memenuhi target angka
kredit pemeliharaan paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Ahli Muda;
c. 30 (tiga puluh) untuk Ahli Madya; dan
d. 25 (dua puluh lima) untuk Ahli Utama.
3. Selain target angka kredit sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan angka (2),
Pengawas Ketenagakerjaan wajib memperoleh hasil kerja minimal sebesar 50% (lima
puluh persen) dari target minimal angka kredit untuk setiap periode.
4
BAB III
TATA CARA PENGAJUAN, PENILAIAN,
DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
5
2. Pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan
merupakan kegiatan yang dilakukan per Januari 2021 atau sejak dilantik menjadi
fungsional Pengawas Ketenagakerjaan bagi yang dilantik tahun 2021.
3. Bagi Pengawas Ketenagakerjaan yang diangkat melalui kebijakan penyetaraan jabatan
struktural ke jabatan fungsional, kegiatan yang dapat diajukan adalah kegiatan yang
relevan dengan tugas jabatan fungsional yang dilakukan mulai per Januari 2021.
4. Pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit paling banyak 4 (empat) semester
dan kegiatan yang dilakukan mulai per Januari 2021.
5. Masa kedaluwarsa kegiatan untuk dilakukan penilaian adalah 2 (dua) tahun.
6. Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit menyampaikan dokumen pengajuan
penilaian dan penetapan angka kredit kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 PermenPANRB Nomor 30
Tahun 2020 dengan menggunakan formulir 1.
7. Penyampaian dokumen disesuaikan dengan masa periode persidangan, untuk masa
periode persidangan Oktober, penerimaan dokumen oleh sekretariat penilaian paling
lambat akhir September. Untuk masa persidangan April, penerimaan dokumen oleh
sekretariat penilaian paling lambat akhir Maret.
8. Bagi Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya, dokumen pengajuan penilaian dan
penetapan angka kredit dilengkapi dengan Berita Acara Verifikasi dan Validasi dari
sekretariat penilaian angka kredit provinsi (formulir 7);
9. Penyampaian dokumen pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit dapat
dilakukan melalui online atau dalam jaringan. Penyampaian dokumen secara online
atau dalam jaringan dikelola oleh sekretariat penilaian angka kredit.
6
4. Dalam hal Instansi Daerah belum membentuk tim penilai, penilaian angka kredit
dilaksanakan oleh tim penilai pada Instansi Daerah lain terdekat atau tim penilai
pusat.
5. Masa jabatan tim penilai yaitu:
a. Masa jabatan tim penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk masa jabatan berikutnya;
b. Jika anggota tim penilai tidak dapat melaksanakan tugas, dapat diganti
sebelum masa jabatan berakhir.
6. Untuk kelancaran proses penilaian dan penetapan angka kredit Pengawas
Ketenagakerjaan, tim penilai dibantu oleh sekretariat penilaian angka kredit.
a. Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan tinggi
madya yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan kementerian
ketenagakerjaan.
b. Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan
tinggi pratama yang membidangi pembinaan jabatan fungsional pada unit
membidangi pengawasan ketenagakerjaan kementerian ketenagakerjaan.
c. Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari:
- Paling sedikit 2 (dua) Pengawas Ketenagakerjaan dari lingkungan
direktorat jenderal yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan; dan
- Pegawai negeri sipil yang berasal dari pejabat struktural pada unit yang
membidangi pengawasan ketenagakerjaan atau pejabat fungsional
lainnya yang mempunyai keterkaitan fungsi dan tugas pengawasan
ketenagakerjaan.
d. Jumlah anggota tim penilai disesuaikan dengan kebutuhan serta
mempertimbangkan efektivitas dalam proses penilaian.
2. Susunan keanggotaan tim penilai unit kerja
a. Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan tinggi
pratama yang membidangi pembinaan jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan kementerian ketenagakerjaan.
b. Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat yang
membidangi pembinaan jabatan fungsional pada unit yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan kementerian ketenagakerjaan.
c. Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari:
- Paling sedikit 2 (dua) Pengawas Ketenagakerjaan di lingkungan direktorat
jenderal yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan; dan
7
- Pegawai negeri sipil yang berasal dari pejabat struktural pada unit yang
membidangi pengawasan ketenagakerjaan atau pejabat fungsional lainnya
yang mempunyai keterkaitan fungsi dan tugas pengawasan
ketenagakerjaan.
d. Jumlah anggota tim penilai disesuaikan dengan kebutuhan serta
mempertimbangkan efektivitas dalam proses penilaian.
3. Susunan keanggotaan tim penilai daerah
a. Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan tinggi
pratama yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan pada Instansi
Daerah;
b. Seorang sekretaris merangkap anggota yang berasal dari unsur yang
membidangi kepegawaian pada instansi yang membidangi pengawasan
ketenagakerjaan; dan
c. Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari:
- Paling sedikit 2 (dua) Pengawas Ketenagakerjaan di lingkungan Instansi
Daerah; dan
- Pegawai negeri sipil yang berasal dari pejabat struktural pada unit yang
membidangi pengawasan ketenagakerjaan atau pejabat fungsional
lainnya yang mempunyai keterkaitan fungsi dan tugas pengawasan
ketenagakerjaan.
d. Jumlah anggota tim penilai disesuaikan dengan kebutuhan serta
mempertimbangkan efektivitas dalam proses penilaian.
4. Persyaratan tim penilai
Syarat untuk menjadi tim penilai, yaitu
a. menduduki pangkat/jabatan paling rendah sama dengan pangkat/jabatan
Pengawas Ketenagakerjaan yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai angka kredit Pengawas
Ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan sertifikat bimbingan teknis
penilaian angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan; dan
c. aktif melakukan penilaian angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan.
5. Bimbingan teknis penilaian angka kredit bagi tim penilai provinsi
diselenggarakan oleh Instansi Pembina dan instansi pengguna.
6. Sertifikat bimbingan teknis penilaian angka kredit ditandatangani atau
menggunakan Tanda Tangan Elektronik (TTE) Direktur Jenderal.
C. SEKRETARIAT PENILAIAN
8
a. Menerima dokumen pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit;
b. Melakukan verifikasi dan validasi dokumen pengajuan penilaian dan
penetapan angka kredit (formulir 7);
c. Menyiapkan pelaksanaan sidang penilaian;
d. Membuat Berita Acara Persidangan Tim Penilai;
e. Membuat laporan pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit;
f. Menyiapkan bahan PAK; dan
g. Menyampaikan keputusan PAK dan mengirimkan tembusannya kepada
pihak-pihak yang bersangkutan untuk digunakan sebagai salah satu bahan
penetapan pengangkatan dan/atau bahan pertimbangan untuk kenaikan
jabatan/pangkat.
9
8. Penentuan hasil penilaian ditetapkan melalui persidangan tim penilai pada waktu
yang sudah ditetapkan pada setiap periode.
9. Hasil penilaian angka kredit menggunakan bentuk sebagaimana tercantum dalam
formulir 9.
10. Persidangan penentuan hasil penilaian dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun. Persidangan dilakukan pada bulan Oktober dan penerbitan PAK bulan
Januari untuk kenaikan pangkat periode April. Persidangan dilakukan pada bulan
April dan penerbitan PAK bulan Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober.
Waktu persidangan dan penetapan PAK sebagaimana tercantum pada tabel di
bawah ini.
Waktu
Waktu Waktu penetapan Kenaikan pangkat
Persidangan PAK
Oktober Januari April
10
Gambar 1. Alur diagram mekanisme penilaian dan penetapan angka kredit Pengawas
Ketenagakerjaan
PK
DOKUMEN PENILAIAN
Pejabat yang
Berwenang
ya PAK
11
ditetapkan melalui surat keputusan pejabat yang berwenang (formulir 6), jika
ada;
g. Bukti kerja pelaksanaan kegiatan
h. Usulan Capaian Angka Kredit (formulir 8)
i. Berita Acara Verifikasi dan Validasi dari sekretariat penilaian (formulir 7)
j. Berkas Kepegawaian, antara lain:
i. fotokopi keputusan pengangkatan menjadi calon PNS dan PNS (khusus
untuk pengangkatan pertama);
ii. fotokopi keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan;
iii. fotokopi PAK terakhir ;
iv. fotokopi keputusan kenaikan pangkat terakhir;
v. fotokopi keputusan kenaikan jabatan terakhir; dan
vi. fotokopi pengukuran SKP periode kegiatan yang diajukan.
12
IV. PENETAPAN ANGKA KREDIT
1. Penentuan hasil penilaian angka kredit sebagai bahan penyusunan PAK kemudian
diajukan ke Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk diterbitkan
PAK. Penerbitan PAK paling lambat sesuai dengan periode waktu penetapan
sebagaimana tercantum pada tabel 1.
2. PAK menggunakan bentuk sebagaimana tercantum dalam formulir 10.
3. PAK yang ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
dapat diajukan keberatan oleh Pengawas Ketenagakerjaan yang bersangkutan atau
melalui APKI dalam kurun waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak PAK
diterima.
4. Keberatan dapat disampaikan kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka
Kredit, dengan melampirkan bukti atas keberatannya. Sekretariat penilaian
melakukan persidangan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah menerima
keberatan atas PAK. Persidangan harus dihadiri oleh semua anggota tim dan
dipimpin oleh ketua tim penilai, hasil persidangan dapat menerima atau menolak
keberatan yang disampaikan. Jika terjadi perubahan PAK, hasil persidangan
dituangkan dalam Berita Acara sebagai bahan PAK. PAK yang ditetapkan tidak
dapat digugat lagi. Jika hasil persidangan menolak keberatan, hasil sidang
dituangkan dalam Berita Acara disertai alasan penolakan. Penolakan tidak dapat
digugat lagi.
13
BAB IV
1. Untuk memastikan pelaksanaan angka kredit sesuai dengan pedoman ini, dilakukan
pemantauan dan evaluasi.
2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal.
3. Tim pemantauan dan evaluasi mempunyai tugas;
a. memeriksa kesesuaian susunan anggota dan persyaratan tim penilai angka kredit
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
b. memantau pelaksanaan verifikasi dan validasi dokumen penilaian;
c. mengevaluasi dan memantau pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
d. memantau tindaklanjut keberatan atas PAK;
e. memberikan bahan pertimbangan kepada Direktur Jenderal dalam pembinaan
pelaksanaan angka kredit.
14
FORMULIR 1
CONTOH
SURAT USULAN PERMOHONAN PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
Bersama ini disampaikan dokumen usulan penilaian dan penetapan angka kredit atas nama Pejabat Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan, sebagai berikut:
dst
Sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian dan penetapan, disampaikan dokumen untuk setiap Pengawas
Ketenagakerjaan (sebagaimana terlampir) sebagai berikut:
a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.
b. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi (jika ada)
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan (jika ada)
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan 1 (satu) tingkat
di atas atau 1 (satu) tingkat di bawah jenjang jabatannya (jika ada)
e. Surat Pernyataan selaku koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau bendahara pengeluaran
yang ditetapkan melalui surat keputusan pejabat kepegawaian yang berwenang (jika ada)
f. Bukti kerja pelaksanaan kegiatan
g. Usulan Capaian Angka Kredit
h. Berita acara verifikasi dan validasi Dokumen Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit.
i. Berkas kepegawaian, antara lain:
i. fotokopi keputusan pengangkatan menjadi calon PNS dan PNS (khusus untuk pengangkatan
pertama);
ii. fotokopi keputusan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
iii. fotokopi PAK terakhir ;
iv. fotokopi keputusan kenaikan pangkat terakhir;
v. fotokopi keputusan kenaikan jabatan terakhir
vi. fotokopi keputusan penunjukan sebagai koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau
bendahara pengeluaran.
vii. fotokopi pengukuran SKP periode kegiatan yang diajukan.
................, ......................
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit *2)
............................
NIP.
Keterangan:
*1) Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit sebagaimana pasal 32 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*2) Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit sebagaimana pasal 31 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
15
FORMULIR 2
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Periode Penilaian ………….
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Jumlah
Angka Jumlah
Hasil Volume
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka Bukti Kerja*9)
kerja*5) Kegiatan
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
dst
Total
Keterangan:
*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sesuai dengan jenjang jabatan sebagaimana
tercantum pada pasal 8 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada pasal 10 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama periode
pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pada pedoman ini.
16
FORMULIR 3
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
Periode Penilaian ………….
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Jumlah
Angka Jumlah
Hasil Volume
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka Bukti Kerja*9)
kerja*5) Kegiatan
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
dst
Total
Keterangan:
*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Kegiatan Pengembangan Profesi meliputi : a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang pengawasan
ketenagakerjaan; b. penyusunan karya tulis/karya ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan; c.
penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan; d. penyusunan
pedoman/petunjuk teknis di bidang pengawasan ketenagakerjaan; e. pelatihan/pengembangan kompetensi di
bidang pengawasan ketenagakerjaan; atau f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang
pengawasan ketenagakerjaan sebagaimana tercantum pada formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada Lampiran II PermenPANRB Nomor 30 tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama
periode pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pedoman ini.
17
FORMULIR 4
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Periode Penilaian ………….
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Jumlah
Angka Jumlah
Hasil Volume
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka Bukti Kerja*9)
kerja*5) Kegiatan
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
dst
Total
Keterangan:
*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Kegiatan Penunjang meliputi: a. pengajar/pelatih di bidang pengawasan ketenagakerjaan; b. keanggotaan dalam
tim penilai/tim uji kompetensi; c. perolehan penghargaan/tanda jasa; d. perolehan gelar/ijazah kesarjanaan
lainnya; atau e. tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
sebagaimana tercantum pada formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada Lampiran II PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama
periode pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pedoman ini.
18
FORMULIR 5
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN 1 (SATU)
TINGKAT DI ATAS ATAU 1 (SATU) TINGKAT DI BAWAH JENJANG JABATANNYA
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :.........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Jumlah Kegiatan
Angka Jumlah
Hasil Volume Bukti Jenjang
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka
kerja*5) Kegiatan Kerja*9) Jabatan *10)
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
dst
Total
Keterangan:
*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Kegiatan Penunjang meliputi: a. pengajar/pelatih di bidang pengawasan ketenagakerjaan; b. keanggotaan dalam
tim penilai/tim uji kompetensi; c. perolehan penghargaan/tanda jasa; d. perolehan gelar/ijazah kesarjanaan
lainnya; atau e. tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
sebagaimana tercantum pada formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada Lampiran II PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama
periode pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*10) Sesuai jenjang pada butir kegiatan yang dilakukan.
19
FORMULIR 6
CONTOH SURAT PERNYATAAN SELAKU KOORDINATOR, SUBKOORDINATOR, PPK, PPTK, PPTSK, ATAU
BENDAHARA PENGELUARAN
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
SURAT PERNYATAAN
SELAKU KOORDINATOR, SUBKOORDINATOR, PPK, PPTK, PPTSK,
ATAU BENDAHARA PENGELUARAN *1)
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Nama : .........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Sedang melaksanakan tugas tambahan selaku koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau Bendahara
Pengeluaran*3) terhitung sejak tanggal/bulan/tahun sampai dengan saat ini tanggal/bulan/tahun. *4) dengan Surat
Penunjukan sebagai koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau Bendahara Pengeluaran*5)
Tempat, tanggal
TTD
Keterangan:
*1) Pejabat Pimpinan Unit paling rendah setingkat Pimpinan Tinggi Pratama.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Diisi sesuai Surat Keputusan penunjukan.
*4) Diisi sesuai tanggal Surat Keputusan Penunjukan, jika penugasan telah berakhir, diisi sesuai tanggal berakhirnya
penugasan.
*5) Melampirkan fotokopi Surat Keputusan Penunjukan/Penugasan yang dilegalisasi oleh bagian kepegawaian.
20
FORMULIR 7
CONTOH BERITA ACARA VERIFIKASI DAN VALIDASI DOKUMEN USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT.
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : .......................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Menyatakan bahwa DOKUMEN PENILAIAN ANGKA KREDIT dan Berkas Kepegawaian atas nama *2) :
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................
Tempat, tanggal
TTD
Sekretariat Penilaian
Keterangan:
*1) Sekretariat Penilaian
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang akan dilakukan penilaian.
*3) Sesuai Dokumen Penilaian yang dipersyaratkan.
21
FORMULIR 8
CONTOH
FORMULIR USULAN CAPAIAN ANGKA KREDIT
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI
ANGKA KREDIT
TAHUN TARGET AK NILAI CAPAIAN PENILAIAN PERSENTASE
PENILAIAN
/SEMESTER SKP*2) ANGKA KREDIT*3) PENCAPAIAN *5)
CAPAIAN SKP*4
4
1 2 3 6
22
FORMULIR 9
CONTOH
FORMULIR HASIL PENILAIAN TIM
PENILAI ANGKA KREDIT
KOP LEMBAGA/INSTANSI
HASIL PENILAIAN
NOMOR ...............
I KETERANGAN PERORANGAN
1. NAMA :
2. NIP :
3. NOMOR SERI KARPEG :
4. TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
5. JENIS KELAMIN :
6. PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT :
7. JABATAN/TMT :
8. UNIT KERJA :
JUMLAH
II HASIL PENILAIAN ANGKA KREDIT LAMA BARU
Keterangan:
*1, *2), dan *3 jumlah penilaian dari tim penilai berdasarkan hasil penilaian
*4) 25 % atau 15% (sesuai dengan jabatan) dari jumlah angka kredit yang dibutuhkan untuk naik jenjang, dan hanya
diberikan untuk 1 (satu) kali periode kenaikan pangkat.
23
FORMULIR 10
CONTOH
PENETAPAN ANGKA KREDIT
KOP LEMBAGA/INSTANSI
I KETERANGAN PERORANGAN
1 NAMA :
2 NIP :
3 NOMOR SERI KARPEG :
4 TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
5 JENIS KELAMIN :
6 PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT :
7 JABATAN/TMT :
8 UNIT KERJA :
24
Formulir 11
KOMPONEN DAN URAIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
25
Langkah Kerja 1. Menentukan perusahaan yang akan ditelaah
berdasarkan data wajib lapor ketenagakerjaan;
2. Mengidentifikasi data perusahaan;
3. Memetakan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan
yang diperlukan;
4. Membuat laporan hasil telaah data wajib lapor
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja 1 (satu) dokumen laporan hasil telaahan data wajib
lapor ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
26
Bukti Kerja 1 (satu) dokumen laporan hasil telaah data obyek
pembinaan norma ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
27
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,02/output per 1
(satu) dokumen rencana kerja/ per 5 (lima)
perusahaan
Langkah Kerja 1. Menentukan perusahaan yang akan dilakukan
pembinaan;
2. Menginput rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
28
7. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar berdasarkan instruksi
khusus pimpinan.
Norma Waktu 3,5 jam/output dengan angka kredit 0,04/output per
perusahaan/per 1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
perwakilan pekerja, SP/SB, kelembagaan
ketenagakerjaan yang lain terkait pelaksanaan
pembinaan norma ketenagakerjaan dasar;
2. Membuat surat pemberitahuan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar;
3. Membuat surat perintah tugas pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar;
4. Membuat bahan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar;
5. Melaksanakan pembinaan norma ketenagakerjaan
dasar;
6. Membuat laporan pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan pelaksanaan dan/atau
bahan/materi pembinaan norma ketenagakerjaan
dasar
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
29
Langkah Kerja 1. Mengakses data profil perusahaan yang akan
diperiksa melalui WLKP Online;
2. Melakukan penelaahan data perusahaan;
3. Menyusun hasil penelaahan;
4. Menentukan perusahaan dan objek pemeriksaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil telaah perusahaan dan objek
pemeriksaan bidang ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
30
7) Menyusun daftar periksa objek pemeriksaan pertama dan/atau berkala.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Checklist/kartu pemeriksaan pertama dan/atau
berkala
Ruang Lingkup 1. Menyusun daftar periksa objek K3; dan/atau
2. Menyusun daftar periksa objek norma kerja.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,02/output/per 1
(satu) perusahaan sesuai rencana kerja
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi objek pengawasan
ketenagakerjaan;
2. Menyusun daftar permintaan dokumen
pemeriksaan;
3. Menyusun daftar pertanyaan pemeriksaan
penerapan norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Checklist/kartu pemeriksaan objek pemeriksaan
bidang ketenagakerjaan pertama dan/atau berkala
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
31
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pemeriksaan pertama
dan/atau berkala
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
32
10) Menginventarisasi dan menganalisis temuan pemeriksaan dalam buku akte
pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen catatan pada akte pengawasan
ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Mencatat hasil temuan pemeriksaan yang telah
diinventarisasi dan dianalisis kedalam akte
pengawasan ketenagakerjaan; dan/atau
2. Mengunggah hasil temuan pemeriksaan yang telah
diinventarisasi dan dianalisis melalui sistem
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan daring.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi temuan pemeriksaan;
2. Menganalisis temuan pemeriksaan;
3. Mencatat temuan pemeriksaan ke dalam buku akte
pengawasan.
Bukti Kerja Dokumentasi catatan/bukti unggahan temuan
pemeriksaan kedalam akte pengawasan
ketenagakerjaan/sistem pelaporan pengawasan
ketenagakerjaan daring
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
33
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pemeriksaan dan/atau draft
Nota Pemeriksaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
13) Membuat rekomendasi kepada instansi lain untuk mengambil tindakan yang
mendukung pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Rekomendasi kepada instansi lain untuk mengambil
tindakan yang mendukung pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan
34
Ruang Lingkup 1. Menyiapkan rekomendasi terkait pengenaan
sanksi administratif kepada instansi terkait;
2. Membuat rekomendasi terkait penanganan dan
penarikan norma kerja anak dan norma kerja
perempuan; dan/atau
3. Membuat rekomendasi tindakan imigrasi terhadap
penyalahgunaan TKA.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen rekomendasi
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi instansi yang akan diberikan
rekomendasi;
2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
3. Membuat surat bahan rekomendasi kepada
instansi terkait untuk mengambil tindakan yang
mendukung pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Rekomendasi kepada instansi terkait untuk
mengambil tindakan yang mendukung pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
35
Bukti Kerja Dokumen laporan kejadian tindak pidana
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
36
2. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MUDA
1) Menyusun rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan teknis.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup Rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan
teknis merupakan rencana kerja pembinaan
penerapan ketentuan yang bersifat teknis antara lain
perhitungan upah, besar manfaat jaminan sosial,
keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi:
1. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan dasar pada perusahaan besar;
2. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan teknis pada perusahaan
teknis;
3. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan teknis bagi
pelajar/mahasiswa/ masyarakat;
4. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan teknis bagi pekerja/serikat
pekerja/serikat buruh;
5. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan teknis pada forum tingkat
komunitas/provinsi;
6. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan bagi Pengawas
Ketenagakerjaan;
7. Menyusun rencana kegiatan pembinaan dalam
rangka pengembangan karir Pengawas
Ketenagakerjaan; dan/atau
8. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Norma Waktu 1,25 jam /output dengan angka kredit 0,03/output/
per 1 (satu) dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan
37
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi dan menelaah objek pembinaan
norma ketenagakerjaan teknis;
2. Melakukan Pemetaan objek pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis berdasarkan tingkat
kerawanan pelanggaran ketenagakerjaan;
3. Menetapkan objek pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis berdasarkan tingkat
kerawanan pelanggaran ketenagakerjaan;
4. Menyusun daftar obyek pembinaan dan
menetapkan materi pembinaan;
5. Menyusun draft rencana kerja dan rencana
pelaksanaan pembinaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
38
6. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
teknis pada forum tingkat komunitas/provinsi;
7. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan bagi
Pengawas Ketenagakerjaan;
8. Melaksanakan pembinaan dalam rangka
pengembangan karir Pengawas Ketenagakerjaan,
termasuk penilaian angka kredit dan pengujian
kompetensi jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan;
9. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
berdasarkan Renstra atau Rencana Kerja
Pemerintah Daerah; dan/atau
10. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
teknis berdasarkan instruksi khusus pimpinan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output / per
1(satu) kali kegiatan/per 1 (satu) dokumen laporan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
SP/SB, kelembagaan ketenagakerjaan yang lain
terkait pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis;
2. Mempersiapkan materi dan sarana prasarana
pembinaan norma ketenagakerjaan teknis;
3. Melaksanakan pembinaan norma kerja dan atau
pembinaan norma K3.
Bukti Kerja Dokumen laporan pelaksanaan dan/atau bahan
pembinaan norma ketenagakerjaan teknis
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
39
pimpinan dan/atau hasil evaluasi Pengawas
Ketenagakerjaan; dan/atau
2. Melakukan pemeriksaan khusus yang didasari
atas pengaduan masyarakat, permintaan
perusahaan, dan/atau perintah pimpinan unit
kerja pengawasan ketenagakerjaan.
Norma Waktu 3,5 jam/output dengan angka kredit 0,07/ output/per
1 (satu) objek norma pemeriksaan ulang/ khusus
Langkah Kerja - Pemeriksaan Ulang meliputi:
1. Mengevaluasi hasil pemeriksaan Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
2. Menganalisis hasil temuan pemeriksaan
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
3. Melaksanakan pemeriksaan ulang norma
ketenagakerjaan;
4. Menyusun laporan hasil pemeriksaan ulang
terhadap penerapan norma ketenagakerjaan .
- Pemeriksaan Khusus meliputi:
1. Menelaah laporan pengaduan
pekerja/pengusaha/media massa, ormas,
dan/atau stakeholder lain;
2. Melaksanakan pemeriksaan khusus norma
ketenagakerjaan;
3. Menyusun laporan hasil pemeriksaan khusus
terhadap penerapan norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pemeriksaan ulang
dan/atau khusus terhadap penerapan norma
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
40
4) Melaksanakan gelar kasus dalam rangka pemeriksaan ulang penerapan norma
ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Risalah hasil gelar kasus dalam rangka pemeriksaan
ulang penerapan norma ketenagakerjaan
Ruang Lingkup Melakukan diskusi dan gelar kasus ketenagakerjaan
untuk mengambil langkah tindak lanjut penyelesaian
kasus.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Menyiapkan dokumen dan hasil pemeriksaan
pertama dan atau berkala Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
2. Melaksanakan koordinasi dengan Pengawas
Ketenagakerjaan yang sebelumnya melakukan
pemeriksaan ;
3. Melaksanakan diskusi dan gelar kasus
ketenagakerjaan;
4. Menginventarisasi dan menyusun langkah -
langkah selanjutnya dalam penyelesaian kasus;
5. Menyusun risalah gelar kasus.
Bukti Kerja Dokumen risalah hasil gelar kasus
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
41
3. Menelaah obyek pengujian dalam rangka
penerapan pengujian norma ketenagakerjaan.
Norma Waktu 1,3 jam /output dengan angka kredit 0,03/output/ per
5 (lima) objek pengujian penerapan norma
ketenagakerjaan
Langkah Kerja 1. Menelaah objek pengujian bidang
ketenagakerjaan berdasarkan data wajib lapor
ketenagakerjaan;
2. Melakukan pemetaan objek pengujian bidang
ketenagakerjaan berdasarkan tingkat kerawanan
pelanggaran ketenagakerjaan;
3. Menyusun data objek pengujian bidang
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil telaah data objek pengujian
bidang ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
42
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
43
Ruang Lingkup Melakukan pemeriksaan dokumen, pemeriksaan
visual, melakukan analisis, atau melakukan
perhitungan, terhadap objek objek norma kerja yang
meliputi norma pelatihan, penempatan tenaga kerja,
hubungan kerja, dan kebebasan berserikat, norma
waktu kerja dan waktu istirahat, pengupahan, dan
jaminan sosial tenaga kerja, norma perlindungan
pekerja perempuan dan pekerja anak.
Norma Waktu 3,5 jam/output/per objek norma dengan angka kredit
0,07/output/per 1 (satu) perusahaan
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan dan mengolah data norma kerja
sebagai bahan pengujian norma kerja di
perusahaan;
2. Melaksanakan pengujian dengan tahapan
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan visual,
pertimbangan medis dan rekomendasi dokter
penasihat;
3. Melakukan perhitungan dan analisis;
4. Menyusun laporan hasil pengujian.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pengujian pertama
dan/atau berkala terhadap penerapan norma
kerja
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
44
meliputi norma mekanik, pesawat uap dan bejana
tekanan, konstruksi, bangunan, listrik dan
penanggulangan kebakaran, norma ergonomi,
lingkungan kerja dan bahan berbahaya, kesehatan
kerja, lembaga K3 dan SMK3.
Norma Waktu 3,5 jam/output dengan angka kredit 0,07/output/ per
objek pengujian penerapan norma K3/ per 1 (satu)
dokumen laporan pengujian penerapan norma K3
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan dan mengolah data objek K3
sebagai bahan pengujian norma K3 di
perusahaan;
2. Melaksanakan persiapan pelaksanaan pengujian
di tempat kerja;
3. Melakukan pemeriksaan dokumen teknik dan
pemeriksaan visual;
4. Melakukan pengetesan, pengukuran,
perhitungan dan analisis;
5. Menyusun laporan hasil pengujian.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pengujian pertama
dan/atau berkala terhadap pelaksanaan norma
keselamatan dan kesehatan kerja
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
45
Norma Waktu 2,0 jam/output dengan angka kredit 0,04/output/per 1
(satu) objek pengujian penerapan norma
ketenagakerjaan/per 1 (satu) dokumen laporan
pengujian penerapan norma ketenagakerjaan
Langkah Kerja 1. Menelaah hasil pengujian norma
ketenagakerjaan;
2. Melakukan analisis adanya ketidaksesuaian
antara objek pengujian dengan norma
ketenagakerjaan;
3. Menetapkan adanya pelanggaran sesuai dengan
bukti-bukti;
4. Menyusun laporan hasil analisis.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil analisis pengujian terhadap
adanya pelanggaran di perusahaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
46
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
47
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melengkapi data dan informasi kasus hasil dari
gelar perkara dalam rangka rencana penyidikan;
2. Membuat Surat Perintah Tugas;
3. Mencari keterangan, petunjuk,mengumpulkan
bukti serta saksi-saksi untuk menentukan dapat
tidaknya dilakukan penyidikan;
4. Membuat laporan kejadian perkara.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Berita acara kejadian perkara
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
48
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
49
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menyusun jadwal rencana pelaksanaan
penyidikan;
2. Menyusun persuratan yang dibutuhkan dalam
proses penyidikan disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan penyidikan. Persuratan tersebut
meliputi surat perintah tugas, surat perintah
penyidikan, surat pemberitahuan dimulainya
penyidikan, surat pemanggilan saksi-saksi dan
tersangka, surat penyitaan, surat permintaan
keterangan ahli.
Bukti Kerja Dokumen rencana penyidikan dan dokumen
administrasi penyidikan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
50
Bukti Kerja Berita acara pemeriksaan di TKP dan berita acara
pemotretan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
51
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) kegiatan penyitaan
Langkah Kerja 1. Melakukan pemeriksaan barang bukti;
2. Menyusun daftar barang bukti;
3. Menyusun surat permohonan sita dan
berkoordinasi dengan korwas dan pengadilan
negeri setempat;
4. Menyusun berita acara sita.
Bukti Kerja Dokumen berita acara sita
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
52
2. Melakukan penyerahan berkas perkara proses
penyidikan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menyusun berkas perkara hasil penyidikan
(surat2 dan laporan berita acara, gelar kasus,
gelar perkara, surat keterangan sita, barang bukti,
dokumentasi, dll);
2. Menyerahkan berkas berita acara penyidikan
kepada korwas PPNS;
3. Mendapatkan bukti tanda terima berkas perkara.
Bukti Kerja Dokumen tanda terima berkas perkara
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
22) Menyiapkan bahan penyerahan tersangka dan barang bukti ke penuntut umum.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan penyerahan
Ruang Lingkup Melakukan koordinasi dan penyerahan tersangka dan
barang bukti kepada penuntut umum.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1(satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan korwas terkait
dengan penyerahan tersangka dan barang bukti
ke penuntut umum;
2. Menyerahkan tersangka kepada Jaksa penuntut
umum;
3. Membuat laporan penyerahan.
Bukti Kerja Dokumen laporan penyerahan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
53
23) Menghadirkan saksi, saksi ahli dan tersangka ke pengadilan untuk
dipersidangkan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan menghadirkan saksi, saksi ahli dan
tersangka
Ruang Lingkup 1. Melakukan koordinasi dan penyiapan dokumen
pemanggilan saksi, saksi ahli dan tersangka
untuk dipersidangkan; dan/atau
2. Memastikan kehadiran saksi, saksi ahli dan
tersangka ke pengadilan untuk kelancaran
persidangan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) saksi/saksi ahli/tersangka
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan pengadilan,
kejaksaan, korwas dan saksi ahli;
2. Melakukan pemanggilan atau membantu
menghadirkan saksi, saksi ahli, dan tersangka;
3. Melakukan monitoring terhadap surat undangan
dan kehadiran saksi, dan saksi ahli, dan
tersangka ke pengadilan;
4. Membuat laporan menghadirkan saksi, saksi ahli,
dan tersangka.
Bukti Kerja Dokumen laporan menghadirkan saksi, saksi ahli dan
tersangka
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
54
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan pengadilan negeri
dan/atau kejaksaan;
2. Menyerahkan dokumen putusan tindak pidana
ringan ke kejaksaan;
3. Mendapatkan bukti penyerahan putusan tindak
pidana ringan;
4. Mendapatkan bukti pembayaran denda tindak
pidana ringan.
Bukti Kerja Dokumen bukti penyerahan putusan pengadilan
dan/atau bukti pembayaran denda tindak pidana
ringan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
55
3. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MADYA
1) Menyusun rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan teknis lanjutan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup Rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan
teknis lanjutan merupakan rencana kerja pembinaan
penerapan norma yang bersifat kompleks dan
spesifik antara lain pembinaan penerapan
persyaratan keselamatan dan kesehatan pada suatu
objek yang memiliki potensi bahaya tinggi atau
pembinaan penerapan norma ketenagakerjaan pada
perusahaan yang potensi permasalahan
ketenagakerjaan tinggi, meliputi kegiatan :
1. Menyusun rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan;
2. Menyusun rencana kerja pembinaan pelaksanaan
tugas pengawasan ketenagakerjaan bagi
Pengawas Ketenagakerjaan;
3. Menyusun rencana kerja pembinaan dalam
rangka pengembangan karir Pengawas
Ketenagakerjaan; dan/atau
4. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output/per 1
(satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menganalisis data hasil pemeriksaan dan
pembinaan yang sudah dilaksanakan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama dan
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda;
2. Melakukan identifikasi permasalahan
ketenagakerjaan yang ditemukan pada saat
pemeriksaan di perusahaan;
3. Menentukan skala prioritas berdasarkan jumlah
pelanggaran norma ketenagakerjaan yang sering
ditemukan dan mempunyai tingkat risiko
ketenagakerjaan yang tinggi;
56
4. Menyusun rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
57
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output / per
1(satu) kali kegiatan/per 1 (satu) dokumen laporan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
SP/SB, kelembagaan ketenagakerjaan yang lain
terkait pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan;
2. Mempersiapkan materi dan sarana prasarana
pembinaan norma ketenagakerjaan teknis
lanjutan;
3. Melakukan kegiatan konsultasi, penasihatan
teknis, diskusi dan pendampingan dengan
pengusaha, pekerja dan organisasi pengusaha
dan pekerja dalam rangka peningkatan
kemampuan dan pemahaman terkait norma
ketenagakerjaan;
4. Menyusun laporan pelaksanaan pembinaan
norma ketenagakerjaan teknis lanjutan.
Bukti Kerja Dokumen laporan pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
58
4. Melakukan pendampingan penilaian kinerja
Pengawas Ketenagakerjaan dan lembaga
pengawasan ketenagakerjaan; dan/atau
5. Melakukan pendampingan pelaksanaan uji
kompetensi Pengawas Ketenagakerjaan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output / per
1 (satu) kali kegiatan/per 1 (satu) dokumen laporan
Langkah Kerja 1. Melakukan bimbingan mengenai pelaksanaan
kegiatan pengawasan ketenagakerjaan;
2. Memberikan masukan dan arahan untuk
peningkatan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan;
3. Menyusun laporan hasil pelaksanaan
pendampingan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pelaksanaan pendampingan
kegiatan pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
59
2. Menetapkan objek hasil pemeriksaan/pengujian
dan/atau penyidikan yang akan dilakukan
evaluasi dan monitoring;
3. Menyusun rencana pelaksanaan evaluasi dan
monitoring.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pelaksanaan evaluasi dan
monitoring pelaksanaan pemeriksaan/pengujian
dan/atau penyidikan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
60
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output per 1
(satu) kali kegiatan/per perusahaan/per orang
Langkah Kerja 1. Melakukan analisis terhadap laporan kegiatan
pembinaan, pemeriksaan, pengujian dan
penyidikan;
2. Membandingkan rencana kerja dan capaian
pelaksanaan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan;
3. Menyusun laporan evaluasi dan monitoring
pelaksanaan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil evaluasi dan monitoring
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
61
2. Melakukan analisis permasalahan dan langkah-
langkah perhitungan objek pengawasan;
3. Menyiapkan draft dokumen
analisis/penetapan/rekomendasi/perhitungan
objek pengujian penerapan norma
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan bahan penetapan/draft dokumen
penetapan/rekomendasi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
62
3. Menyiapkan draft dokumen analisis/penetapan/
rekomendasi/surat keterangan/dokumen
verifikasi/ notifikasi objek pengujian penerapan
norma K3.
Bukti Kerja Dokumen laporan bahan surat keterangan atau
dokumen analisis/ penetapan/
rekomendasi/dokumen verifikasi/notifikasi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan
63
4. Menyiapkan dokumen hasil perhitungan.
Bukti Kerja Dokumen laporan perhitungan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
64
10) Memberikan advokasi penyelesaian kasus norma ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan advokasi
Ruang Lingkup 1. Memberikan penasihatan teknis/konsultasi/
advokasi penyelesaian kasus ketenagakerjaan;
2. Melakukan penanganan unjuk rasa/mogok kerja
terkait kasus ketenagakerjaan dan pengaduan/
laporan kasus ketenagakerjaan;
3. Melakukan kunjungan/pemeriksaan ke
perusahaan dalam rangka pengambilan data atau
penyelesaian kasus ketenagakerjaan;
4. Melakukan pemeriksaan/advokasi terhadap
pihak terkait dalam rangka penyelesaian kasus
ketenagakerjaan;
5. Melakukan rapat pembahasan penyelesaian
kasus ketenagakerjaan;
6. Melakukan inspeksi mendadak dalam rangka
tindak lanjut penanganan pengaduan
pelanggaran norma ketenagakerjaan;
7. Menerima audiensi stake holder dalam rangka
konsultasi penyelesaian kasus ketenagakerjaan;
dan/atau
8. Melakukan koordinasi dengan stake holder
dalam rangka penanganan kasus
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menganalisis dan bedah kasus ketenagakerjaan;
2. Merumuskan langkah - langkah penyelesaian;
3. Memberikan saran rekomendasi penyelesaian;
4. Mengambil keterangan pelapor kasus
ketenagakerjaan;
5. Memperoleh daftar hadir/dokumentasi;
6. Menyusun laporan hasil advokasi penyelesaian
kasus norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil advokasi penyelesaian kasus
norma ketenagakerjaan
65
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
66
3. Melakukan pengujian ulang pada perusahaan
yang meliputi pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan lapangan, dan pengambilan
keterangan;
4. Penyusunan laporan hasil pengujian
ulang/khusus.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pengujian ulang dan/atau
khusus terhadap pelaksanaan norma ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
67
Bukti Kerja Dokumen laporan analisis kejadian kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
68
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
69
15) Menyusun analisis tingkat kerawanan/potensi bahaya ketenagakerjaan tingkat
provinsi.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan tingkat kerawanan
Ruang Lingkup 1. Melakukan inventarisasi dan pengolahan data
hasil pemeriksaan/pengujian untuk menetapkan
tingkat kerawanan;
2. Melakukan kunjungan ke perusahaan dalam
rangka analisis kerawanan/potensi bahaya
ketenagakerjaan; dan/atau
3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
dalam rangka mendukung pelaksanaan analisis
tingkat kerawanan/potensi bahaya
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data hasil pemeriksaan,
pengujian, dan data kasus ketenagakerjaan
dalam satu provinsi/wilayah;
2. Mengolah data hasil pemeriksaan, pengujian dan
data kasus ketenagakerjaan dalam satu
provinsi/wilayah;
3. Mengumpulkan data lain yang diperlukan
seperti: profil provinsi secara umum, demografi,
dll;
4. Melakukan analisis tingkat kerawanan
ketenagakerjaan;
5. Membuat pemetaan kerawanan/potensi bahaya;
6. Menyusun laporan.
Bukti Kerja Dokumen laporan tingkat kerawanan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
70
16) Menjadi saksi ahli/memberikan keterangan ahli di instansi terkait atau di
persidangan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Menjadi saksi ahli/memberikan keterangan ahli;
2. Membuat keterangan tertulis atau lisan dalam
rangka memberikan keterangan ahli;
3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
dalam rangka pemberian keterangan ahli;
4. Memberikan keterangan terkait dengan
pelaksanaan administrasi pengawasan
ketenagakerjaan yang digugat di PTUN; dan/atau
5. Melakukan pendampingan kepada pengawas
ketenagkerjaan yang tergugat di PTUN.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Menyiapkan dan menyusun bahan keterangan;
2. Memenuhi panggilan sebagai saksi ahli
dipersidangan/instansi terkait lainnya;
3. Memberikan keterangan di instansi terkait;
4. Menyusun laporan.
Bukti Kerja Dokumen laporan menjadi saksi ahli/memberikan
keterangan ahli di persidangan atau instansi terkait
lainnya
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
71
4. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI UTAMA
1) Menyusun rencana kerja pembinaan ketenagakerjaan skala nasional/
internasional
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup 1. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada perusahaan skala nasional
di provinsi dan/atau antar provinsi;
2. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada perusahaan pemodalan
asing di provinsi dan/atau antar provinsi;
3. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada Badan Usaha Milik Negara
/kelembagaan/ instansi/ organisasi pemerintah
daerah atau pusat;
4. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan skala internasional;
5. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan bagi Pengawas Ketenagakerjaan
tingkat provinsi atau nasional;
6. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada perusahaan di luar negeri;
7. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan pada forum internasional;
dan/atau
8. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Norma Waktu 2 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/per 1
(satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi kebutuhan pembinaan
bagi perusahaan, lembaga/organisasi skala
nasional dan/atau internasional;
2. Menetapkan sasaran pembinaan
ketenagakerjaan;
3. Menetapkan materi pembinaan ketenagakerjaan;
72
4. Menyusun draft rencana kerja pembinaan dan
rencana pelaksanaan pembinaan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan skala nasional/internasional
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.
73
9. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
berdasarkan instruksi khusus pimpinan.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/ per 1
(satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
SP/SB, kelembagaan ketenagakerjaan
nasional/internasional terkait pelaksanaan
norma ketenagakerjaan;
2. Mempersiapkan materi dan sarana prasarana
pembinaan norma ketenagakerjaan;
3. Melakukan kegiatan konsultasi, penasihatan
teknis, diskusi dan pendampingan dengan
pengusaha, pekerja dan organisasi pengusaha
dan pekerja skala nasional /internasional dalam
rangka peningkatan kemampuan dan
pemahaman terkait norma ketenagakerjaan
Bukti Kerja Dokumen laporan pelaksanaan pembinaan
ketenagakerjaan skala nasional/ internasional
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
74
4. Melakukan pengujian ulang/khusus terhadap
kasus ketenagakerjaan yang terlapor ke komisi
ILO; dan/atau
5. Melakukan pengujian ulang/khusus terhadap
kasus ketenagakerjaan yang mendapat perhatian
publik secara luas di provinsi atau antar provinsi.
Norma Waktu 8,5 jam/output dengan angka kredit 0,34/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan pengawas
ketenagakerjaan yang sebelumnya melaksanakan
pemeriksaan dan atau pengujian;
2. Melaksanakan gelar kasus;
3. Melakukan analisis laporan hasil pemeriksaan
dan pengujian sebelumnya;
4. Melakukan pengujian ulang pada perusahaan
yang meliputi pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan lapangan dan pengambilan
keterangan;
5. Menyusun laporan hasil pengujian.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pengujian
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
75
5. Menyusun rencana kerja pengembangan kualitas
perencanaan, evaluasi dan program pengawasan
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/per 1
(satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi permasalahan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Menelaah dan mengkaji hasil pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan dan sistem
pengawasan ketenagekerjaan yang berjalan;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja dan rencana
pelaksanaan pengembangan sistem pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
76
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi permasalahan
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Menelaah dan mengkaji permasalahan
pengawasan ketenagakerjaan dan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan bidang
ketenagakerjaan;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja perumusan konsep
kebijakan dan peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja perumusan konsep kebijakan
dan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
77
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi permasalahan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Menelaah dan mengkaji hasil pelaksanaan
Pengawasan Ketenagakerjaan dan Sistem
pengawasan ketenagekerjaan yang berjalan;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja dan rencana
pelaksanaan peningkatan sistem pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja peningkatan sistem
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
78
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
79
9) Merumuskan masukan teknis untuk pengkajian/penyusunan kebijakan,
peraturan perundang-undangan, pedoman, juklak/juknis, dan/atau standar
internasional lainnya di bidang ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengkajian/penyusunan kebijakan,
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak/juknis, dan/atau standar internasional
lainnya di bidang ketenagakerjaan;
2. Melakukan diseminasi kebijakan, peraturan
perundang-undangan, pedoman, juklak/juknis,
dan/atau standar internasional lainnya di bidang
ketenagakerjaan; dan/atau
3. Menyusun bahan perumusan kebijakan,
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak/juknis, dan/atau standar internasional
lainnya di bidang ketenagakerjaan.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/ per 1
(satu) kegiatan/ per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data, fakta, dan informasi terkait
pelaksanaan kebijakan, peraturan perundang-
undangan, pedoman, juklak/juknis, dan/atau
standar internasional lainnya di bidang
ketenagakerjaan;
2. Melakukan evaluasi, kajian, dan analisis untuk
merumuskan bahan masukan teknis;
3. Merumuskan bahan masukan teknis untuk
pengkajian/penyusunan kebijakan, peraturan
perundang-undangan, pedoman, juklak/juknis,
dan/atau standar internasional lainnya di bidang
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
80
10) Menyusun profil pengawasan ketenagakerjaan pusat atau provinsi.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen profil pengawasan ketenagakerjaan pusat
atau provinsi
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengumpulan data dan menelaah
data untuk menyusun profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat provinsi;
2. Melakukan pengumpulan data dan menelaah
data untuk menyusun profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat nasional;
3. Menyiapkan penyajian profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat provinsi; dan/atau
4. Menyiapkan penyajian profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat nasional.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/per 1
(satu) kegiatan/ per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menetapkan materi yang akan disampaikan di
dalam profil;
2. Mengumpulkan data dan bahan penyusunan
profil;
3. Menelaah data dan bahan penyusunan profil;
4. Merumuskan profil pengawasan
ketenagakerjaan;
5. Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak
terkait.
Bukti Kerja Dokumen profil pengawasan ketenagakerjaan pusat
atau provinsi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
81
11) Memberikan advokasi teknis penerapan peraturan perundang-undangan,
pedoman, juklak dan juknis, ILO, dan/atau standar internasional lainnya
bidang ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Melakukan konsultasi teknis terhadap penerapan
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak dan juknis, ILO, dan/atau standar
internasional lainnya bidang ketenagakerjaan
pada perusahaan di provinsi atau antar provinsi;
2. Melakukan advokasi terhadap kasus
ketenagakerjaan dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak dan juknis, ILO, dan/atau standar
internasional lainnya bidang ketenagakerjaan
pada perusahaan di provinsi atau antar provinsi;
dan/atau
3. Memberikan masukan untuk penyelesaian kasus
atau memberikan tanggapan atas kasus
ketenagakerjaan yang terjadi pada perusahaan di
provinsi atau antar provinsi yang dipertanyakan
oleh komisi ILO.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/per 1
(satu) kegiatan/per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan analisis teknis penerapan peraturan
perundang-undangan, pedoman, juklak dan
juknis, ILO, dan/atau standar internasional
lainnya bidang ketenagakerjaan;
2. Merumuskan saran dan masukan teknis
penerapan peraturan perundang-undangan,
pedoman, juklak dan juknis, ILO, dan/atau
standar internasional lainnya bidang
ketenagakerjaan;
3. Memberikan saran rekomendasi teknis
penerapan peraturan perundang-undangan,
pedoman, juklak dan juknis, ILO, dan/atau
standar internasional lainnya bidang
ketenagakerjaan.
82
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil advokasi teknis penerapan
peraturan perundang-undangan, pedoman, juklak
dan juknis, ILO, dan/atau standar internasional
lainnya bidang ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
83
4. Menyusun konsep pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
5. Merumuskan strategi pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
6. Memaparkan rumusan strategi pengembangan
sistem pengawasan ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rumusan strategi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
84
2. Melakukan kajian identifikasi;
3. Menyusun kerangka analisis;
4. Melakukan analisis pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaporan pengawasan ketenagakerjaan;
5. Menyusun laporan hasil analisis;
6. Memaparkan laporan monitoring dan evaluasi
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan analisis pelaksanaan monitoring
dan evaluasi pelaporan pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
85
4. Melakukan analisis tingkat kerawanan/potensi
bahaya ketenagakerjaan tingkat nasional;
5. Menyusun laporan hasil analisis;
6. Menyajikan data dan/atau informasi tingkat
kerawanan/potensi bahaya nasional.
Bukti Kerja Dokumen analisis tingkat kerawanan/potensi bahaya
ketenagakerjaan tingkat nasional dengan
memperhatikan hasil analisis tingkat
kerawanan/potensi bahaya ketenagakerjaan tingkat
provinsi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.
86
Langkah Kerja 1. Menetapkan strategi pengembangan sistem yang
akan dilaksanakan dan kasus yang akan
diselesaikan;
2. Menetapkan kementerian/lembaga yang akan
dilaksanakan koordinasi berdasarkan hasil
rumusan strategi pengembangan sistem dan
kasus yang sedang berjalan;
3. Merumuskan bahan draft dokumen jejaring kerja
sama lintas sektor kementerian/lembaga;
4. Menyampaikan kepada pimpinan rencana
pelaksanaan pengembangan jaringan lintas
sektor kementerian/lembaga;
5. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
kementerian/lembaga yang telah di tentukan.
Bukti Kerja Draft dokumen rekomendasi/MOU/nota
kesepahaman/perjanjian kerja sama
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja telah dilaksanakan jejaring kerja.
51-75 Bukti kerja telah dilakukan penjajakan dengan pihak
terkait.
0-50 Bukti kerja masih dalam bentuk konsep.
87
3. Melakukan koordinasi dengan
lembaga/organisasi internasional dalam rangka
peningkatan penyelenggaraan pengawasan
ketenagkerjaan
4. Melakukan reviu/tinjauan ulang terhadap kerja
sama luar negeri yang telah dilaksanakan
dibidang pengawasan ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,1/output/per 1
(satu) kegiatan/per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan bahan dan kajian terkait
kerjasama internasional yang telah dilakukan;
2. Melakukan kajian kerjasama internasional bidang
ketenagakerjaan yang dibutuhkan;
3. Merumuskan rekomendasi pengembangan
kerjasama internasional bidang ketenagakerjaan;
4. Menyampaikan hasil rumusan rekomendasi
pengembangan kerjasama internasional bidang
ketenagakerjaan kepada pimpinan.
Bukti Kerja 1. Dokumen rumusan rekomendasi
2. Bukti penyampaian kepada pimpinan
Nilai Kualitas
76-100 Rekomendasi memberikan manfaat besar.
51-75 Rekomendasi memberikan manfaat sedang.
0-50 Rekomendasi kurang memberikan manfaat.
88
Formulir 12
RINCIAN URAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
1. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Naskah/jurnal/buku
Ruang Lingkup 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
pengawasan ketenagakerjaan yang
dipublikasikan;
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
pengawasan ketenagakerjaan yang tidak
dipublikasikan;
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
di bidang pengawasan ketenagakerjaan yang
dipublikasikan;
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
di bidang pengawasan ketenagakerjaan yang
tidak dipublikasikan;
5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,
gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam
pertemuan ilmiah; dan/atau
6. Membuat artikel di bidang pengawasan
ketenagakerjaan yang dipublikasikan.
Angka kredit Mengacu pada LAMPIRAN II PERATURAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2020 TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
Langkah Kerja 1. Menentukan tema penulisan yang relevan
dengan bidang pengawasan ketenagakerjaan;
2. Mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi;
3. Menyusun naskah/jurnal/buku.
89
Bukti Kerja 1. Naskah/jurnal/buku
2. Bukti publikasi, atau
3. Bukti penyampaian pada organisasi profesi
Pengawas Ketenagakerjaan.
90
3. Membuat Standar/Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di bidang
pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Draft standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/
petunjuk teknis di bidang pengawasan
ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Melakukan pembahasan penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
2. Melakukan pembahasan penyusunan draft
standar di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
3. Melakukan pembahasan penyusunan draft
pedoman di bidang pengawasan
ketenagakerjaan;
4. Melakukan pembahasan penyusunan modul
pembinaan/ bahan pembinaan dan pelatihan di
bidang pengawasan ketenagakerjaan;
5. Melakukan pembahasan penyusunan draft
petunjuk pelaksanaan di bidang pengawasan
ketenagakerjaan; dan/atau
6. Melakukan pembahasan penyusunan draft
petunjuk teknis di bidang pengawasan
ketenagakerjaan.
Norma Waktu Diberikan angka kredit 3,0 per 1 (satu) buku jika
karya/gagasan sendiri; diberikan angka kredit 2.0 per
4.5 jam jika sebagai nara sumber dan diberikan angka
kredit 1,0 per 4.5 jika sebagai peserta.
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi permasalahan dan kebutuhan
di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
2. Mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi;
3. Menyusun pokok-pokok pikiran pengaturan;
4. Melakukan diseminasi pokok-pokok pikiran
pengaturan;
5. Melakukan kegiatan;
6. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan
kegiatan
91
2. Laporan pelaksanaan kegiatan atau dokumen
draft peraturan perundang-
undangan/standar/pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis memberikan manfaat besar.
51-75 Standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis memberikan manfaat sedang.
0-50 Standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis memberikan manfaat.
92
5. Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi/simposium/studi banding lapangan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan/sertifikat
Ruang Lingkup 1. Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi/
simposium/studi banding di bidang
pengawasan ketenagakerjaan yang
diselenggarakan oleh Instansi Pembina atau
instansi /lembaga /organisasi yang diakui oleh
Instansi Pembina atau APKI dan/atau
2. Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi/
simposium/studi banding di bidang
ketenagakerjaan atau bidang lain yang relevan
dengan tugas Pengawas Ketenagakerjaan yang
diselenggarakan oleh instansi/lembaga
/organisasi yang diakui oleh Instansi Pembina
atau APKI.
Norma Waktu - Sebagai pembicara diberi angka kredit 3,0 per 4.5
jam/per 1 (satu) kegiatan
- Sebagai moderator diberi angka kredit 2,0 per 4.5
jam/per 1 (satu) kegiatan
- Sebagai peserta/panitia penyelenggara diberi
angka kredit 1.0 per 4.5 jam / per 1 (satu)
kegiatan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi penyelenggara seminar/
lokakarya/ konferensi/simposium;
2. Mendapatkan surat perintah/persetujuan dari
pimpinan;
3. Mengikuti kegiatan.
4. Membuat rumusan hasil kegiatan yang berupa
gagasan baru untuk penyusunan atau
penyempurnaan kebijakan di bidang
ketenagakerjaan.
5. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Materi yang disampaikan yang berupa
gagasan/pemikiran baru untuk penyusunan atau
penyempurnaan kebijakan di bidang
ketenagakerjaan jika sebagai pembicara;
93
2. Rumusan hasil seminar/ lokakarya/ konferensi/
simposium/studi banding jika sebagai moderator
atau peserta;
3. Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan
kegiatan; dan
4. Sertifikat.
94
7. Melakukan kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi yang ditetapkan
oleh Instansi Pembina di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Menjadi peserta atau mengikuti sosialisasi/
pemaparan/penjelasan mengenai pelaksanaan
kebijakan, norma, standar prosedur dan kriteria
(NSPK) di bidang ketenagakerjaan;
2. Mengikuti kegiatan atau upacara nasional atas
perintah pimpinan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan di luar
pengawasan atas perintah pimpinan;
4. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
pengurus asosiasi profesi jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan;
5. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai dokter
penasihat; dan/atau
6. Melaksanakan kegiatan yang bertujuan
pengembangan profesi jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan.
Angka Kredit 4.5 jam dengan angka kredit 0,05/ per 1 (satu)
kegiatan/ per 1 (satu) periode penunjukan/
penugasan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi kegiatan lain yang ditetapkan
oleh Instansi Pembina;
2. Melaksanakan kegiatan;
3. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja Sertifikat atau bukti pelaksanaan kegiatan
95
2. Mengajar/melatih/membimbing di bidang
pengawasan ketenagakerjaan pada lembaga
pendidikan; dan/atau
3. Mengajar/melatih/membimbing di bidang
pengawasan ketenagakerjaan pada lingkungan
masyarakat/organisasi kemasyarakatan/
organisasi profesi/ komunitas.
Angka Kredit 4.5 jam dengan angka kredit 0,4 /per 1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi kegiatan mengajar/
melatih/membimbing oleh Instansi Pembina;
2. Menetapkan materi;
3. Melaksanakan kegiatan;
4. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas atau surat permohonan
pelaksanaan kegiatan;
2. Laporan pelaksaanaan kegiatan; dan
3. Sertifikat atau bukti pelaksanaan kegiatan.
96
10. Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Mengikuti rapat kerja/pertemuan yang
mendukung tugas jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan.
2. Melaksanakan tugas dalam pelaksanaan tripartit
nasional dan daerah; dan/atau
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat atas
perintah pimpinan.
Angka Kredit 4.5 jam 0,04 /per 1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melaksanakan kegiatan;
2. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan kegiatan
97