Anda di halaman 1dari 99

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51, Jakarta Selatan 12950, Telepon (021) 5255733, Ext. 263,
Faksimile (021) 5227472, Laman : http//www.kemnaker.go.id

KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
NOMOR 5/74/HK.06/VIII/2021

TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (3) dan Pasal 35
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan, perlu ditetapkan pedoman oleh Instansi
Pembina;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tentang Pedoman Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya
Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari
Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia Pengawasan
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951
Nomor 4);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6037);
7. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2020 tentang Kementerian
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 213);
-2-

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 487);
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 6108).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN


KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGKA KREDIT JABATAN
FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
KESATU : Pedoman Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan ditujukan untuk memberikan acuan bagi Pengawas
Ketenagakerjaan dan tim penilai angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan
pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah dalam melaksanakan pengajuan,
penilaian dan penetapan angka kredit jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan.
KEDUA : Pedoman Pelaksanaan Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU memuat:
a. sasaran kinerja pegawai;
b. target angka kredit;
c. tata cara pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit;
d. tata kerja tim penilai;
e. tata cara penilaian angka kredit;
f. penetapan angka kredit; dan
g. pemantauan dan evaluasi.
KETIGA : Pedoman Pelaksanaan Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDUA tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini.
KEEMPAT : Segala pendanaan dalam pelaksanaan angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KEDUA dibebankan kepada anggaran pendapatan belanja
negara dan anggaran pendapatan belanja daerah.
KELIMA : Penetapan Angka Kredit Pengawas Ketenagakerjaan yang telah diterbitkan
sebelum dikeluarkannya Keputusan Direktur Jenderal ini dinyatakan tetap
berlaku.
KEENAM : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
sampai dengan diterbitkan peraturan pelaksana Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun
2020 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Agustus 2021
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
NOMOR 5/74/HK.06/VIII/2021
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN

PEDOMAN PELAKSANAAN ANGKA KREDIT


JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Pengawas Ketenagakerjaan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,


tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan pembinaan, pemeriksaan, pengujian, penyidikan, dan
pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Setiap tahun Pengawas Ketenagakerjaan mempunyai target angka kredit minimal


yang dituangkan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Capaian SKP disampaikan
kepada tim penilai untuk dilakukan penilaian sebagai capaian angka kredit. Capaian
angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan dapat diusulkan kepada Pejabat yang
Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk ditetapkan dalam Penetapan Angka Kredit
(PAK). PAK digunakan sebagai dasar kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.

Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja, Pengawas


Ketenagakerjaan mendokumentasikan hasil kerja yang diperoleh sesuai dengan SKP
yang ditetapkan setiap tahunnya. Sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan
penilaian angka kredit, tim penilai dapat meminta laporan pelaksanaan kegiatan dan
bukti hasil kerja Pengawas Ketenagakerjaan. Hasil penilaian dan PAK Pengawas
Ketenagakerjaan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja
Pengawas Ketenagakerjaan.

Penilaian dan penetapan angka kredit, diawali dengan pengajuan oleh Pejabat
yang Mengusulkan Angka Kredit, baik pada lingkungan Instansi Pusat maupun Instansi
Daerah. Penilaian angka kredit dilakukan oleh tim penilai angka kredit, baik pada
lingkungan Instansi Pusat maupun Instansi Daerah, yang kemudian dilakukan
penetapan angka kredit oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit baik

1
pada lingkungan Instansi Pusat maupun Instansi Daerah. Untuk memberikan
kemudahan dan panduan serta keseragaman dalam pengajuan, penilaian dan penetapan
angka kredit pejabat fungsional Pengawas Ketenagakerjaan perlu disusun Pedoman
Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud
a. Sebagai pedoman bagi Pengawas Ketenagakerjaan dalam pengajuan penilaian
dan penetapan angka kredit;
b. Sebagai pedoman bagi Pejabat yang Mengajukan Angka Kredit, tim penilai dan
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
2. Tujuan
Pengajuan, penilaian dan penetapan angka kredit jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan dapat berjalan sesuai ketentuan dan efektif serta efisien.

III. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan pengajuan, penilaian dan
penetapan angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan.

IV. DEFINISI

1. Instansi Pembina adalah kementerian yang membidangi urusan pemerintahan di


bidang ketenagakerjaan.
2. Instansi Pusat adalah perangkat pusat yang membidangi urusan pemerintahan di
bidang pengawasan ketenagakerjaan pada Instansi Pembina.
3. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi yang membidangi urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
4. Pejabat Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang selanjutnya disebut Pengawas
Ketenagakerjaan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk melaksanakan
kegiatan untuk melakukan kegiatan pembinaan, pemeriksaan, pengujian,
penyidikan, dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
5. Direktur Jenderal adalah pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan pada kementerian yang membidangi urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

2
BAB II

SASARAN KINERJA PEGAWAI DAN TARGET ANGKA KREDIT

I. SASARAN KINERJA PEGAWAI

1. Pada awal tahun, setiap Pengawas Ketenagakerjaan wajib menyusun SKP yang akan
dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjalan, mengacu pada uraian kegiatan sesuai
dengan jenjang jabatannya.
2. Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pengawas Ketenagakerjaan untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang jabatan atau terdapat salah satu jenjang
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang volume beban tugasnya
melebihi kebutuhan jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan, penyusunan
SKP dapat berasal dari uraian kegiatan satu tingkat di atas atau di bawah jenjang
jabatan dengan jumlah maksimal 50% (lima puluh persen) dari target minimal angka
kredit.
3. SKP merupakan target kinerja Pengawas Ketenagakerjaan berdasarkan penetapan
target kinerja unit kerja yang bersangkutan dan perjanjian kinerja pimpinan.
4. Target kinerja sebagaimana dimaksud pada angka (3) terdiri dari kinerja utama
berupa target angka kredit dan/atau kinerja tambahan berupa tugas tambahan.
5. Tugas tambahan berupa pelaksanaan tugas sebagai koordinator, subkoordinator,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Pejabat Pelaksana Teknis Sub Kegiatan (PPTSK), atau Bendahara Pengeluaran yang
ditetapkan melalui surat keputusan pejabat yang berwenang.
6. SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari kegiatan sebagai turunan
dari penetapan kinerja unit dengan mempertimbangkan kemampuan dan
persyaratan pelaksanaan tugas.
7. SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada angka (1), harus disetujui dan
ditetapkan oleh atasan langsung.
8. Pengukuran SKP dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

II. TARGET ANGKA KREDIT

1. Target angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan setiap tahun ditetapkan paling


sedikit:
a. 12,5 (dua belas koma lima) angka kredit untuk Pengawas Ketenagakerjaan Ahli
Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) angka kredit untuk Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda;
c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) angka kredit untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Madya; dan
d. 50 (lima puluh) angka kredit untuk Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama.

3
2. Pengawas Ketenagakerjaan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang
jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia lowongan kebutuhan pada
jenjang jabatan yang akan diduduki, setiap tahun wajib memenuhi target angka
kredit pemeliharaan paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Ahli Pertama;
b. 20 (dua puluh) untuk Ahli Muda;
c. 30 (tiga puluh) untuk Ahli Madya; dan
d. 25 (dua puluh lima) untuk Ahli Utama.
3. Selain target angka kredit sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan angka (2),
Pengawas Ketenagakerjaan wajib memperoleh hasil kerja minimal sebesar 50% (lima
puluh persen) dari target minimal angka kredit untuk setiap periode.

4
BAB III
TATA CARA PENGAJUAN, PENILAIAN,
DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

I. TATA CARA PENGAJUAN

Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Pengawas


Ketenagakerjaan wajib mencatat dan menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan
dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan SKP yang telah ditetapkan untuk diajukan dalam
usulan penetapan angka kredit. Pelaksanaan penyampaian usulan penilaian angka
kredit sebagai berikut:

1. Pengawas Ketenagakerjaan mengajukan permohonan penilaian dan penetapan


angka kredit secara tertulis kepada Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit
sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020,
dengan melampirkan:
a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan (formulir 2);
b. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi (formulir 3), jika
ada;
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan (formulir 4), jika ada;
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan 1 (satu) tingkat di atas atau 1 (satu) tingkat di bawah jenjang
jabatannya (formulir 5), jika ada;
e. Surat Pernyataan selaku koordinator, subkoordinator, Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pejabat Pelaksana
Teknis Sub Kegiatan (PPTSK), atau Bendahara Pengeluaran yang ditetapkan
melalui surat keputusan pejabat yang berwenang (formulir 6), jika ada;
f. Bukti kerja pelaksanaan kegiatan;
g. Usulan Capaian Angka Kredit (formulir 8);
h. Berkas kepegawaian, antara lain:
i. fotokopi keputusan pengangkatan menjadi calon pegawai negeri sipil dan
pegawai negeri sipil (khusus untuk pengangkatan pertama);
ii. fotokopi keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan;
iii. fotokopi PAK terakhir;
iv. fotokopi keputusan kenaikan pangkat terakhir;
v. fotokopi keputusan kenaikan jabatan terakhir; dan
vi. fotokopi pengukuran SKP periode kegiatan yang diajukan.

5
2. Pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan
merupakan kegiatan yang dilakukan per Januari 2021 atau sejak dilantik menjadi
fungsional Pengawas Ketenagakerjaan bagi yang dilantik tahun 2021.
3. Bagi Pengawas Ketenagakerjaan yang diangkat melalui kebijakan penyetaraan jabatan
struktural ke jabatan fungsional, kegiatan yang dapat diajukan adalah kegiatan yang
relevan dengan tugas jabatan fungsional yang dilakukan mulai per Januari 2021.
4. Pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit paling banyak 4 (empat) semester
dan kegiatan yang dilakukan mulai per Januari 2021.
5. Masa kedaluwarsa kegiatan untuk dilakukan penilaian adalah 2 (dua) tahun.
6. Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit menyampaikan dokumen pengajuan
penilaian dan penetapan angka kredit kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan
Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 PermenPANRB Nomor 30
Tahun 2020 dengan menggunakan formulir 1.
7. Penyampaian dokumen disesuaikan dengan masa periode persidangan, untuk masa
periode persidangan Oktober, penerimaan dokumen oleh sekretariat penilaian paling
lambat akhir September. Untuk masa persidangan April, penerimaan dokumen oleh
sekretariat penilaian paling lambat akhir Maret.
8. Bagi Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya, dokumen pengajuan penilaian dan
penetapan angka kredit dilengkapi dengan Berita Acara Verifikasi dan Validasi dari
sekretariat penilaian angka kredit provinsi (formulir 7);
9. Penyampaian dokumen pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit dapat
dilakukan melalui online atau dalam jaringan. Penyampaian dokumen secara online
atau dalam jaringan dikelola oleh sekretariat penilaian angka kredit.

II. TIM PENILAI

A. PEMBENTUKAN TIM PENILAI

1. Pembentukan dan susunan anggota tim penilai ditetapkan oleh:


a. Pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi pengawasan
ketenagakerjaan kementerian ketenagakerjaan bagi tim penilai pusat;
b. Pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi pembinaan jabatan
fungsional Pengawas Ketenagakerjaan bagi tim penilai unit kerja; dan
c. Pejabat pimpinan tinggi pratama pada dinas yang membidangi
ketenagakerjaan provinsi bagi tim penilai daerah.
2. Setiap dinas provinsi yang membidangi ketenagakerjaan harus membentuk tim
penilai daerah. Surat keputusan pembentukan disampaikan kepada Instansi
Pembina c.q. Direktur Jenderal.
3. Surat keputusan pembentukan yang telah dikeluarkan sebelum pedoman ini
terbit disesuaikan dengan pedoman ini.

6
4. Dalam hal Instansi Daerah belum membentuk tim penilai, penilaian angka kredit
dilaksanakan oleh tim penilai pada Instansi Daerah lain terdekat atau tim penilai
pusat.
5. Masa jabatan tim penilai yaitu:
a. Masa jabatan tim penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk masa jabatan berikutnya;
b. Jika anggota tim penilai tidak dapat melaksanakan tugas, dapat diganti
sebelum masa jabatan berakhir.
6. Untuk kelancaran proses penilaian dan penetapan angka kredit Pengawas
Ketenagakerjaan, tim penilai dibantu oleh sekretariat penilaian angka kredit.

B. SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN TIM PENILAI

1. Susunan keanggotaan tim penilai pusat

a. Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan tinggi
madya yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan kementerian
ketenagakerjaan.
b. Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan
tinggi pratama yang membidangi pembinaan jabatan fungsional pada unit
membidangi pengawasan ketenagakerjaan kementerian ketenagakerjaan.
c. Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari:
- Paling sedikit 2 (dua) Pengawas Ketenagakerjaan dari lingkungan
direktorat jenderal yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan; dan
- Pegawai negeri sipil yang berasal dari pejabat struktural pada unit yang
membidangi pengawasan ketenagakerjaan atau pejabat fungsional
lainnya yang mempunyai keterkaitan fungsi dan tugas pengawasan
ketenagakerjaan.
d. Jumlah anggota tim penilai disesuaikan dengan kebutuhan serta
mempertimbangkan efektivitas dalam proses penilaian.
2. Susunan keanggotaan tim penilai unit kerja
a. Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan tinggi
pratama yang membidangi pembinaan jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan kementerian ketenagakerjaan.
b. Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat yang
membidangi pembinaan jabatan fungsional pada unit yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan kementerian ketenagakerjaan.
c. Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari:
- Paling sedikit 2 (dua) Pengawas Ketenagakerjaan di lingkungan direktorat
jenderal yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan; dan

7
- Pegawai negeri sipil yang berasal dari pejabat struktural pada unit yang
membidangi pengawasan ketenagakerjaan atau pejabat fungsional lainnya
yang mempunyai keterkaitan fungsi dan tugas pengawasan
ketenagakerjaan.
d. Jumlah anggota tim penilai disesuaikan dengan kebutuhan serta
mempertimbangkan efektivitas dalam proses penilaian.
3. Susunan keanggotaan tim penilai daerah
a. Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat pimpinan tinggi
pratama yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan pada Instansi
Daerah;
b. Seorang sekretaris merangkap anggota yang berasal dari unsur yang
membidangi kepegawaian pada instansi yang membidangi pengawasan
ketenagakerjaan; dan
c. Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari:
- Paling sedikit 2 (dua) Pengawas Ketenagakerjaan di lingkungan Instansi
Daerah; dan
- Pegawai negeri sipil yang berasal dari pejabat struktural pada unit yang
membidangi pengawasan ketenagakerjaan atau pejabat fungsional
lainnya yang mempunyai keterkaitan fungsi dan tugas pengawasan
ketenagakerjaan.
d. Jumlah anggota tim penilai disesuaikan dengan kebutuhan serta
mempertimbangkan efektivitas dalam proses penilaian.
4. Persyaratan tim penilai
Syarat untuk menjadi tim penilai, yaitu
a. menduduki pangkat/jabatan paling rendah sama dengan pangkat/jabatan
Pengawas Ketenagakerjaan yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai angka kredit Pengawas
Ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan sertifikat bimbingan teknis
penilaian angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan; dan
c. aktif melakukan penilaian angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan.
5. Bimbingan teknis penilaian angka kredit bagi tim penilai provinsi
diselenggarakan oleh Instansi Pembina dan instansi pengguna.
6. Sertifikat bimbingan teknis penilaian angka kredit ditandatangani atau
menggunakan Tanda Tangan Elektronik (TTE) Direktur Jenderal.

C. SEKRETARIAT PENILAIAN

Sekretariat penilaian dibentuk oleh ketua tim penilai. Sekretariat penilaian


mempunyai tugas membantu tim penilai dalam melaksanakan kegiatan penilaian
angka kredit jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.
1. Tugas sekretariat penilaian:

8
a. Menerima dokumen pengajuan penilaian dan penetapan angka kredit;
b. Melakukan verifikasi dan validasi dokumen pengajuan penilaian dan
penetapan angka kredit (formulir 7);
c. Menyiapkan pelaksanaan sidang penilaian;
d. Membuat Berita Acara Persidangan Tim Penilai;
e. Membuat laporan pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit;
f. Menyiapkan bahan PAK; dan
g. Menyampaikan keputusan PAK dan mengirimkan tembusannya kepada
pihak-pihak yang bersangkutan untuk digunakan sebagai salah satu bahan
penetapan pengangkatan dan/atau bahan pertimbangan untuk kenaikan
jabatan/pangkat.

III. TATA KERJA PENILAIAN

1. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit sebagaimana dimaksud


dalam pasal 32 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020 melakukan penilaian
dibantu oleh tim penilai.
2. Apabila di daerah provinsi belum dibentuk tim penilai, maka pejabat pimpinan
tinggi pratama yang membidangi ketenagakerjaan pada Instansi Daerah meminta
bantuan penilaian dengan meneruskan usulan permohonan penilaian dan
penetapan angka kredit kepada tim penilai provinsi terdekat atau tim penilai pada
Instansi Pembina jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan di kementerian.
3. Tim penilai melakukan penilaian terhadap usulan penilaian dan penetapan angka
kredit Pengawas Ketenagakerjaan yang telah dilakukan verifikasi dan validasi
oleh sekretariat penilaian.
4. Penilaian dilaksanakan sebagaimana tercantum pada fomulir 11 dan 12 pedoman
ini. Hasil penilaian dituangkan dalam formulir 9.
5. Penilaian angka kredit selaku koordinator dan subkoordinator diberikan angka
kredit 25% (dua puluh lima persen) dari angka kredit yang dibutuhkan untuk 1
(satu) kali naik pangkat dan telah melaksanakan tugas paling sedikit 1 (satu)
tahun secara kumulatif.
6. Penilaian angka kredit selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pejabat Pelaksana Teknis Sub Kegiatan
(PPTSK), atau Bendahara Pengeluaran diberikan angka kredit 15% (lima belas
persen) dari angka kredit yang dibutuhkan untuk 1 (satu) kali naik pangkat dan
telah melaksanakan tugas paling sedikit 1 (satu) tahun secara kumulatif.
7. Dalam hal koordinator atau subkoodinator merangkap selaku Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pejabat Pelaksana
Teknis Sub Kegiatan (PPTSK), atau Bendahara Pengeluaran maka diberikan angka
kredit sebesar 25% (dua puluh lima persen).

9
8. Penentuan hasil penilaian ditetapkan melalui persidangan tim penilai pada waktu
yang sudah ditetapkan pada setiap periode.
9. Hasil penilaian angka kredit menggunakan bentuk sebagaimana tercantum dalam
formulir 9.
10. Persidangan penentuan hasil penilaian dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun. Persidangan dilakukan pada bulan Oktober dan penerbitan PAK bulan
Januari untuk kenaikan pangkat periode April. Persidangan dilakukan pada bulan
April dan penerbitan PAK bulan Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober.
Waktu persidangan dan penetapan PAK sebagaimana tercantum pada tabel di
bawah ini.

Tabel 1. Waktu Persidangan dan Penetapan Angka Kredit

Waktu
Waktu Waktu penetapan Kenaikan pangkat
Persidangan PAK
Oktober Januari April

April Juli Oktober

11. Keputusan penetapan angka kredit disampaikan kepada pihak-pihak yang


bersangkutan untuk digunakan sebagai salah satu bahan penetapan pengangkatan
dan/atau bahan pertimbangan untuk kenaikan jabatan/pangkat.
12. Mekanisme penilaian dan penetapan angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan
dilaksanakan sebagaimana gambar 1.

10
Gambar 1. Alur diagram mekanisme penilaian dan penetapan angka kredit Pengawas
Ketenagakerjaan

PK

DOKUMEN PENILAIAN

Pejabat yang
Berwenang

Verifikasi /Validasi tidak


oleh tim sekretariat
penilaian

ya PAK

Penilaian oleh tim


penilai

sekretariat Pejabat yang


Berwenang
Persidangan penilaian
Menetapkan PAK
penentuan hasil
penilaian

Penjelasan diagram alur:

1) Setiap Pengawas Ketenagakerjaan dapat menyampaikan pengajuan penilaian dan


penetapan angka kredit paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan
disampaikan paling lambat sebelum periode persidangan.
2) Pengajuan paling banyak untuk kegiatan dalam 4 (empat) semester.
3) Pengajuan penilaian harus dilengkapi dengan DOKUMEN PENILAIAN
meliputi:
a. Surat pengusulan dari Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit (formulir 1)
b. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan (formulir 2)
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi (formulir 3),
jika ada;
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Jabatan Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan (formulir 4), jika ada;
e. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan 1 (satu) tingkat di atas atau 1 (satu) tingkat di bawah jenjang
jabatannya (formulir 5), jika ada;
f. Surat Pernyataan selaku koordinator, subkoordinator, Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pejabat
Pelaksana Teknis Sub Kegiatan (PPTSK), atau Bendahara Pengeluaran yang

11
ditetapkan melalui surat keputusan pejabat yang berwenang (formulir 6), jika
ada;
g. Bukti kerja pelaksanaan kegiatan
h. Usulan Capaian Angka Kredit (formulir 8)
i. Berita Acara Verifikasi dan Validasi dari sekretariat penilaian (formulir 7)
j. Berkas Kepegawaian, antara lain:
i. fotokopi keputusan pengangkatan menjadi calon PNS dan PNS (khusus
untuk pengangkatan pertama);
ii. fotokopi keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan;
iii. fotokopi PAK terakhir ;
iv. fotokopi keputusan kenaikan pangkat terakhir;
v. fotokopi keputusan kenaikan jabatan terakhir; dan
vi. fotokopi pengukuran SKP periode kegiatan yang diajukan.

4) Tim sekretariat penilaian menerima DOKUMEN PENILAIAN sampai sebelum


waktu periode persidangan dan setiap DOKUMEN PENILAIAN dilakukan
verifikasi dan validasi untuk memastikan dokumen yang disampaikan benar
dan lengkap, jika terdapat dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai
dengan ketentuan, tim sekretariat mengembalikan kepada PK (Pengawas
Ketenagakerjaan) untuk dilengkapi dan disesuaikan. Hasil validasi dituangkan
dalam Berita Acara Validasi, DOKUMEN PENILAIAN dan Berita Acara
Validasi diserahkan kepada anggota tim penilai untuk dilakukan penilaian.
5) Pengajuan usulan bagi Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya di lingkungan
instansi daerah, DOKUMEN PENILAIAN dilakukan verifikasi oleh tim
sekretariat penilaian daerah. Hasil validasi menjadi pertimbangan bagi Pejabat
yang Mengusulkan Angka Kredit.
6) Tim penilai melakukan penilaian terhadap Pengawas Ketenagakerjaan yang
mempunyai jabatan/pangkat/jenjang Pengawas Ketenagakerjaan yang sama
atau lebih rendah.
7) Hasil penilaian terhadap dokumen usulan dituangkan dalam formulir 9 dan
diserahkan kepada sekretariat penilaian.
8) Sekretariat penilaian menyelenggarakan persidangan untuk penentuan hasil
penilaian sesuai dengan waktu periode persidangan.
9) Persidangan dilakukan sekurang-kurangnya harus dihadiri 2/3 (dua per tiga)
dari anggota tim penilai dan berjumlah ganjil. Hasil penilaian dituangkan
dalam Berita Acara Penilaian yang ditandatangani oleh ketua, sekretaris dan
anggota. Anggota yang tidak hadir harus menyetujui hasil persidangan.

12
IV. PENETAPAN ANGKA KREDIT

1. Penentuan hasil penilaian angka kredit sebagai bahan penyusunan PAK kemudian
diajukan ke Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit untuk diterbitkan
PAK. Penerbitan PAK paling lambat sesuai dengan periode waktu penetapan
sebagaimana tercantum pada tabel 1.
2. PAK menggunakan bentuk sebagaimana tercantum dalam formulir 10.
3. PAK yang ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
dapat diajukan keberatan oleh Pengawas Ketenagakerjaan yang bersangkutan atau
melalui APKI dalam kurun waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak PAK
diterima.
4. Keberatan dapat disampaikan kepada Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka
Kredit, dengan melampirkan bukti atas keberatannya. Sekretariat penilaian
melakukan persidangan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah menerima
keberatan atas PAK. Persidangan harus dihadiri oleh semua anggota tim dan
dipimpin oleh ketua tim penilai, hasil persidangan dapat menerima atau menolak
keberatan yang disampaikan. Jika terjadi perubahan PAK, hasil persidangan
dituangkan dalam Berita Acara sebagai bahan PAK. PAK yang ditetapkan tidak
dapat digugat lagi. Jika hasil persidangan menolak keberatan, hasil sidang
dituangkan dalam Berita Acara disertai alasan penolakan. Penolakan tidak dapat
digugat lagi.

13
BAB IV

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1. Untuk memastikan pelaksanaan angka kredit sesuai dengan pedoman ini, dilakukan
pemantauan dan evaluasi.
2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal.
3. Tim pemantauan dan evaluasi mempunyai tugas;
a. memeriksa kesesuaian susunan anggota dan persyaratan tim penilai angka kredit
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
b. memantau pelaksanaan verifikasi dan validasi dokumen penilaian;
c. mengevaluasi dan memantau pelaksanaan penilaian dan penetapan angka kredit
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
d. memantau tindaklanjut keberatan atas PAK;
e. memberikan bahan pertimbangan kepada Direktur Jenderal dalam pembinaan
pelaksanaan angka kredit.

14
FORMULIR 1
CONTOH
SURAT USULAN PERMOHONAN PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

Tempat dan tanggal surat


No surat :
Lampiran :
Hal : USULAN PERMOHONAN PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Yth.
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan *1)
di Tempat

Bersama ini disampaikan dokumen usulan penilaian dan penetapan angka kredit atas nama Pejabat Fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan, sebagai berikut:

JABATAN (AHLI PANGKAT/


NO NAMA/NIP PERTAMA/AHLI MUDA/AHLI GOLONGAN UNIT KERJA
MADYA/AHLI UTAMA) RUANG/TMT

dst

Sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian dan penetapan, disampaikan dokumen untuk setiap Pengawas
Ketenagakerjaan (sebagaimana terlampir) sebagai berikut:
a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.
b. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi (jika ada)
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan (jika ada)
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Tugas Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan 1 (satu) tingkat
di atas atau 1 (satu) tingkat di bawah jenjang jabatannya (jika ada)
e. Surat Pernyataan selaku koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau bendahara pengeluaran
yang ditetapkan melalui surat keputusan pejabat kepegawaian yang berwenang (jika ada)
f. Bukti kerja pelaksanaan kegiatan
g. Usulan Capaian Angka Kredit
h. Berita acara verifikasi dan validasi Dokumen Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit.
i. Berkas kepegawaian, antara lain:
i. fotokopi keputusan pengangkatan menjadi calon PNS dan PNS (khusus untuk pengangkatan
pertama);
ii. fotokopi keputusan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
iii. fotokopi PAK terakhir ;
iv. fotokopi keputusan kenaikan pangkat terakhir;
v. fotokopi keputusan kenaikan jabatan terakhir
vi. fotokopi keputusan penunjukan sebagai koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau
bendahara pengeluaran.
vii. fotokopi pengukuran SKP periode kegiatan yang diajukan.

Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

................, ......................
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit *2)
............................
NIP.
Keterangan:
*1) Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit sebagaimana pasal 32 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*2) Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit sebagaimana pasal 31 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.

15
FORMULIR 2

CONTOH SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS


KETENAGAKERJAAN

KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Periode Penilaian ………….

Yang bertanda tangan di bawah ini *1) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Menyatakan bahwa *2) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Telah melakukan KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN, sebagai


berikut:

Jumlah
Angka Jumlah
Hasil Volume
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka Bukti Kerja*9)
kerja*5) Kegiatan
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
dst
Total

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Atasan Langsung
TTD

Keterangan:

*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sesuai dengan jenjang jabatan sebagaimana
tercantum pada pasal 8 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada pasal 10 PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama periode
pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pada pedoman ini.

16
FORMULIR 3

CONTOH SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI JABATAN


FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
Periode Penilaian ………….

Yang bertanda tangan di bawah ini *1) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Menyatakan bahwa *2) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Telah melakukan KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS


KETENAGAKERJAAN, sebagai berikut:

Jumlah
Angka Jumlah
Hasil Volume
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka Bukti Kerja*9)
kerja*5) Kegiatan
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
dst
Total

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Atasan Langsung
TTD

Keterangan:

*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Kegiatan Pengembangan Profesi meliputi : a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang pengawasan
ketenagakerjaan; b. penyusunan karya tulis/karya ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan; c.
penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan; d. penyusunan
pedoman/petunjuk teknis di bidang pengawasan ketenagakerjaan; e. pelatihan/pengembangan kompetensi di
bidang pengawasan ketenagakerjaan; atau f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang
pengawasan ketenagakerjaan sebagaimana tercantum pada formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada Lampiran II PermenPANRB Nomor 30 tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama
periode pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pedoman ini.

17
FORMULIR 4

CONTOH SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL


PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Periode Penilaian ………….

Yang bertanda tangan di bawah ini*1) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Menyatakan bahwa *2) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Telah melakukan KEGIATAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN,


sebagai berikut:

Jumlah
Angka Jumlah
Hasil Volume
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka Bukti Kerja*9)
kerja*5) Kegiatan
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
dst
Total

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Atasan Langsung
TTD

Keterangan:

*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Kegiatan Penunjang meliputi: a. pengajar/pelatih di bidang pengawasan ketenagakerjaan; b. keanggotaan dalam
tim penilai/tim uji kompetensi; c. perolehan penghargaan/tanda jasa; d. perolehan gelar/ijazah kesarjanaan
lainnya; atau e. tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
sebagaimana tercantum pada formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada Lampiran II PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama
periode pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pedoman ini.

18
FORMULIR 5

CONTOH SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS


KETENAGAKERJAAN 1 (SATU) TINGKAT DI ATAS ATAU 1 (SATU) TINGKAT DI BAWAH JENJANG
JABATANNYA

KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN 1 (SATU)
TINGKAT DI ATAS ATAU 1 (SATU) TINGKAT DI BAWAH JENJANG JABATANNYA

Periode Penilaian ………….

Yang bertanda tangan di bawah ini *1) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT :.........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Menyatakan bahwa *2) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Telah melakukan KEGIATAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN 1 (SATU)


TINGKAT DI ATAS ATAU 1 (SATU) TINGKAT DI BAWAH JENJANG JABATANNYA, sebagai berikut:

Jumlah Kegiatan
Angka Jumlah
Hasil Volume Bukti Jenjang
No Uraian Kegiatan *3) Tanggal *4) Kredit Angka
kerja*5) Kegiatan Kerja*9) Jabatan *10)
*7) Kredit *8)
*6)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
dst
Total

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Atasan Langsung
TTD

Keterangan:

*1) Atasan Langsung sesuai kedudukan dan penempatan Pengawas Ketenagakerjaan di suatu unit organisasi, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama paling sedikit setingkat pejabat pengawas/subkoordinator, untuk
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda dan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya paling rendah setingkat
pejabat administrator/koordinator yang membidangi pengawasan ketenagakerjaan, untuk Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Utama paling rendah setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi
pengawasan ketenagakerjaan.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Kegiatan Penunjang meliputi: a. pengajar/pelatih di bidang pengawasan ketenagakerjaan; b. keanggotaan dalam
tim penilai/tim uji kompetensi; c. perolehan penghargaan/tanda jasa; d. perolehan gelar/ijazah kesarjanaan
lainnya; atau e. tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
sebagaimana tercantum pada formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*4) Waktu pelaksanaan kegiatan.
*5) Hasil kerja sesuai dengan kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana tercantum
pada Lampiran II PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*6) Total jumlah kegiatan tugas kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan yang dilakukan selama
periode pengajuan.
*7) Angka Kredit yaitu nilai setiap kegiatan tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
tercantum pada Lampiran I PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.
*8) Jumlah angka kredit yaitu hasil perkalian volume kegiatan pada kolom 5 dengan angka kredit pada kolom 6.
*9) Bukti Kerja yaitu dokumen yang merupakan hasil dan bukti pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercantum pada
formulir 11 dan 12 pedoman ini.
*10) Sesuai jenjang pada butir kegiatan yang dilakukan.

19
FORMULIR 6

CONTOH SURAT PERNYATAAN SELAKU KOORDINATOR, SUBKOORDINATOR, PPK, PPTK, PPTSK, ATAU
BENDAHARA PENGELUARAN

KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

SURAT PERNYATAAN
SELAKU KOORDINATOR, SUBKOORDINATOR, PPK, PPTK, PPTSK,
ATAU BENDAHARA PENGELUARAN *1)

Yang bertanda tangan di bawah ini *1) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Menyatakan bahwa *2) :

Nama : .........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Sedang melaksanakan tugas tambahan selaku koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau Bendahara
Pengeluaran*3) terhitung sejak tanggal/bulan/tahun sampai dengan saat ini tanggal/bulan/tahun. *4) dengan Surat
Penunjukan sebagai koordinator, subkoordinator, PPK, PPTK, PPTSK, atau Bendahara Pengeluaran*5)

Tempat, tanggal

TTD

Pejabat Pimpinan Unit paling rendah setingkat Pimpinan Tinggi Pratama

Keterangan:

*1) Pejabat Pimpinan Unit paling rendah setingkat Pimpinan Tinggi Pratama.
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang melakukan kegiatan.
*3) Diisi sesuai Surat Keputusan penunjukan.
*4) Diisi sesuai tanggal Surat Keputusan Penunjukan, jika penugasan telah berakhir, diisi sesuai tanggal berakhirnya
penugasan.
*5) Melampirkan fotokopi Surat Keputusan Penunjukan/Penugasan yang dilegalisasi oleh bagian kepegawaian.

20
FORMULIR 7

CONTOH BERITA ACARA VERIFIKASI DAN VALIDASI DOKUMEN USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT.

KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

BERITA ACARA VERIFIKASI DAN VALIDASI DOKUMEN

USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT.

Periode Penilaian ………….

Yang bertanda tangan di bawah ini *1) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : .......................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Menyatakan bahwa DOKUMEN PENILAIAN ANGKA KREDIT dan Berkas Kepegawaian atas nama *2) :

Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Pangkat/golongan ruang/TMT : ........................................................................
Jabatan : ........................................................................
Unit kerja : ........................................................................

Dinyatakan lengkap *3)

Tempat, tanggal

TTD

Sekretariat Penilaian

Keterangan:
*1) Sekretariat Penilaian
*2) Pejabat Pengawas Ketenagakerjaan yang akan dilakukan penilaian.
*3) Sesuai Dokumen Penilaian yang dipersyaratkan.

21
FORMULIR 8

CONTOH
FORMULIR USULAN CAPAIAN ANGKA KREDIT

KOP KELEMBAGAAN/INSTANSI

USULAN CAPAIAN ANGKA KREDIT


NOMOR .......……
Periode Penilaian: *1)

PENGAWAS KETENAGAKERJAAN YANG DINILAI


1. NAMA :
2. NIP :
3. NOMOR SERI KARPEG :
4. TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
5. JENIS KELAMIN :
6. PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT :
7. JABATAN/TMT :
8. UNIT KERJA :
HASIL PENILAIAN ANGKA KREDIT

ANGKA KREDIT
TAHUN TARGET AK NILAI CAPAIAN PENILAIAN PERSENTASE
PENILAIAN
/SEMESTER SKP*2) ANGKA KREDIT*3) PENCAPAIAN *5)
CAPAIAN SKP*4

4
1 2 3 6

Tugas jabatan Tugas jabatan dan tugas tambahan


1. dan tugas Kegiatan di bawah atau di atas
tambahan jenjang jabatan
Kegiatan Pengembangan
a. Perolehan ijazah/gelar
pendidikan formal sesuai
dengan bidang tugas
Pengawas
2. Ketenagakerjaan
b. Pembuatan karya ilmiah,
terjemahan, NSPK
c. Kegiatan lain yang
mendukung
pengembangan profesi
3. Kegiatan penunjang
AK yang diperoleh dari
penunjukan sebagai
4. koordinator/subkoordinator/PPK
/PPTK/PPTSK/Bendahara
Pengeluaran *4)
Total
......., ...........................

Tim Penilai Kinerja Pegawai/Atasan Langsung


Keterangan:
*1) Periode penilaian per 1 (satu) semester Januari – Juni atau Juli - Desember
*2) Target SKP yang tertuang dalam SKP tahun yang diajukan penilaian
*3) Penilaian dari tim penilai sesuai bukti dokumen yang diajukan
*4) Capaian nilai SKP
*5) Capaian nilai SKP pada kegiatan tugas jabatan dan tugas tambahan dibagi target dikali 100%, nilai maksimal 150%
dan nilai kerja minimal 50%, Jika nilai didapat lebih dari 150%, diambil nilai tertinggi yaitu 150%, jika nilai kurang
dari 50% maka ketua tim penilai membuat surat peringatan pertama bagi Pengawas Ketenagakerjaan, untuk
meningkatkan kinerja, dan menyampaikan kepada pimpinan langsung pejabat Pengawas Ketenagakerjaan atau
mengambil tindakan lain sesuai pasal 33 ayat (2) PermenPANRB Nomor 30 Tahun 2020.

22
FORMULIR 9

CONTOH
FORMULIR HASIL PENILAIAN TIM
PENILAI ANGKA KREDIT

KOP LEMBAGA/INSTANSI

HASIL PENILAIAN
NOMOR ...............

Instansi: ............................ Periode Penilian : .............................

I KETERANGAN PERORANGAN
1. NAMA :
2. NIP :
3. NOMOR SERI KARPEG :
4. TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
5. JENIS KELAMIN :
6. PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT :
7. JABATAN/TMT :
8. UNIT KERJA :
JUMLAH
II HASIL PENILAIAN ANGKA KREDIT LAMA BARU

1. AK yang diperoleh dari kegiatan tugas


jabatan *1)
2. AK yang diperoleh dari pengembangan
profesi *2)
d. Perolehan ijazah/gelar
pendidikan formal sesuai dengan
bidang tugas Pengawas
Ketenagakerjaan
e. Pembuatan karya ilmiah,
terjemahan, NSPK
f. Kegiatan lain yang mendukung
pengembangan profesi
3. AK yang diperoleh dari kegiatan
penunjang *3)
4. AK yang diperoleh dari penunjukan
sebagai koordinator/subkoordinator/
PPK/PPTK/PPTSK/Bendahara
Pengeluaran *4)
TOTAL ANGKA KREDIT
......., ...........................

Ketua Tim Penilai

Keterangan:

*1, *2), dan *3 jumlah penilaian dari tim penilai berdasarkan hasil penilaian
*4) 25 % atau 15% (sesuai dengan jabatan) dari jumlah angka kredit yang dibutuhkan untuk naik jenjang, dan hanya
diberikan untuk 1 (satu) kali periode kenaikan pangkat.

23
FORMULIR 10

CONTOH
PENETAPAN ANGKA KREDIT
KOP LEMBAGA/INSTANSI

PENETAPAN ANGKA KREDIT


NOMOR ...............

Instansi: ............................ Masa Penilaian: .................................

I KETERANGAN PERORANGAN
1 NAMA :
2 NIP :
3 NOMOR SERI KARPEG :
4 TEMPAT/TANGGAL LAHIR :
5 JENIS KELAMIN :
6 PANGKAT/GOLONGAN RUANG/TMT :
7 JABATAN/TMT :
8 UNIT KERJA :

II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH

1. AK yang diperoleh dari kegiatan tugas


jabatan *1)
2. AK yang diperoleh dari pengembangan
profesi *2)
a. Perolehan ijazah/gelar pendidikan
formal sesuai dengan bidang tugas
Pengawas Ketenagakerjaan
b. Pembuatan karya ilmiah,
terjemahan, NSPK
c. Kegiatan lain yang mendukung
pengembangan profesi
3. AK yang diperoleh dari kegiatan penunjang
*3)
4. AK yang diperoleh dari penunjukan sebagai
koordinator/subkoordinator/
PPK/PPTK/PPTSK/Bendahara
Pengeluaran *4)
TOTAL ANGKA KREDIT

Kekurangan Angka Kredit yang harus dicapai untuk kenaikan pangkat/jabatan


DAPAT/TIDAK DAPAT*) DIPERTIMBANGKAN UNTUK KENAIKAN PANGKAT/JENJANG
III JABATAN SETINGKAT LEBIH TINGGI MENJADI ................ JENJANG ...........
PANGKAT/GOLONGAN RUANG………........

ASLI penetapan angka kredit untuk: Ditetapkan di ………………………


1. Pimpinan instansi pengusul; dan Pada tanggal ……………………….
2. Pengawas Ketenagakerjaan yang bersangkutan.

Tembusan disampaikan kepada:


1. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit;
Nama Lengkap
2. Sekretaris tim penilai yang bersangkutan; dan
3. Pejabat pimpinan tinggi pratama yang membidangi NIP. …………………………………..
kepegawaian/bagian yang membidangi kepegawaian yang
bersangkutan*).

*) coret yang tidak perlu

24
Formulir 11
KOMPONEN DAN URAIAN TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN

Komponen dan uraian tugas jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan meliputi:


- Hasil kerja/output yang merupakan bentuk dokumen hasil pelaksanaan tugas
kegiatan atau pelaksanaan kegiatan.
- Ruang Lingkup merupakan jenis kegiatan yang dianggap relevan dengan butir
kegiatan jabatan.
- Norma Waktu merupakan satuan hasil atau satuan waktu yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan untuk mendapat nilai angka kredit. 1 (satu) hari jam kerja
efektif 4.5 jam untuk 1 (satu) jenis kegiatan. Jika kegiatan dilakukan lebih atau kurang
dari 4.5 jam, perhitungan angka kredit dihitung secara proporsional.
Contoh 1. : Kegiatan “Melaksanakan pemeriksaan pertama dan/atau berkala”
dilakukan selama 3 (tiga) hari pada 1 (satu) perusahaan dibuktikan dengan Surat
Perintah Tugas. Cara perhitungan perolehan angka kredit sebagai berikut
Waktu pelaksanaan tugas yaitu 3 hari x 4.5 jam = 13.5 jam; angka kredit 0.05 per 4.5
jam, angka kredit yang diperoleh adalah (13.5 / 4.5 ) x 0.05 = 0.15
- Langkah Kerja merupakan tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan.
- Bukti Kerja merupakan dokumen/laporan/sertifikat/Surat Perintah Tugas/bukti
pelaksanaan kegiatan/foto pelaksanaan kegiatan.
- Nilai Kualitas merupakan penilaian terhadap kualitas Bukti Kerja. Angka kredit yang
didapat adalah nilai kualitas dikali 100% dikali nilai angka kredit pada setiap butir
kegiatan.

1. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI PERTAMA


1) Menelaah data wajib lapor ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Mengakses, menghimpun, dan/atau
mengidentifikasi data perusahaan melalui situs
Wajib Lapor Ketenagakerjaan Online;
2. Melakukan penelaahan perusahaan terkait
kondisi ketenagakerjaan dalam rangka
perencanaan kerja pengawasan; dan/atau
3. Melakukan pemetaan kegiatan pengawasan yang
diperlukan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,02/output per 5
(lima) perusahaan

25
Langkah Kerja 1. Menentukan perusahaan yang akan ditelaah
berdasarkan data wajib lapor ketenagakerjaan;
2. Mengidentifikasi data perusahaan;
3. Memetakan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan
yang diperlukan;
4. Membuat laporan hasil telaah data wajib lapor
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja 1 (satu) dokumen laporan hasil telaahan data wajib
lapor ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

2) Menyusun dan menelaah data objek pembinaan bidang ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Mengidentifikasi data objek pembinaan bidang
ketenagakerjaan;
2. Melakukan penelaahan perusahaan terkait
kondisi kebutuhan pembinaan norma
ketenagakerjaan dalam rangka perencanaan kerja
pembinaan norma ketenagakerjaan;
3. Mengumpulkan bahan pembinaan bidang
ketenagakerjaan;dan/atau
4. Memberikan jawaban atau penjelasan terkait
penerapan norma ketenagakerjaan melalui
layanan terpadu atau online (daring).
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,02/output per 5
(lima) perusahaan
Langkah Kerja 1. Melakukan penelaahan perusahaan yang akan
dilakukan pembinaan;
2. Menentukan materi pembinaan perusahaan yang
akan dilakukan.

26
Bukti Kerja 1 (satu) dokumen laporan hasil telaah data obyek
pembinaan norma ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

3) Menyusun rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan dasar.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup Rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan
dasar merupakan rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan yang terkait hak-hak dasar
ketenagakerjaan, meliputi kegiatan :
1. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan dasar pada perusahaan usaha
mikro dan kecil;
2. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan dasar pada perusahaan usaha
sedang atau menengah;
3. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan dasar bagi pelajar/mahasiswa/
masyarakat;
4. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan dasar bagi pekerja /serikat
pekerja/serikat buruh;
5. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan dasar pada forum tingkat
komunitas/provinsi; dan/atau
6. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

27
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,02/output per 1
(satu) dokumen rencana kerja/ per 5 (lima)
perusahaan
Langkah Kerja 1. Menentukan perusahaan yang akan dilakukan
pembinaan;
2. Menginput rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

4) Melaksanakan pembinaan norma ketenagakerjaan dasar.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Membuat bahan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar atas perintah pimpinan
atau Pengawas Ketenagakerjaan jenjang di
atasnya;
2. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar pada perusahaan usaha
mikro dan kecil;
3. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar pada perusahaan usaha
sedang atau menengah;
4. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar bagi pelajar/mahasiswa/
masyarakat
5. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar bagi pekerja /serikat
pekerja/serikat buruh;
6. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar pada forum tingkat
komunitas/provinsi; dan/atau

28
7. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar berdasarkan instruksi
khusus pimpinan.
Norma Waktu 3,5 jam/output dengan angka kredit 0,04/output per
perusahaan/per 1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
perwakilan pekerja, SP/SB, kelembagaan
ketenagakerjaan yang lain terkait pelaksanaan
pembinaan norma ketenagakerjaan dasar;
2. Membuat surat pemberitahuan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar;
3. Membuat surat perintah tugas pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar;
4. Membuat bahan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar;
5. Melaksanakan pembinaan norma ketenagakerjaan
dasar;
6. Membuat laporan pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan dasar.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan pelaksanaan dan/atau
bahan/materi pembinaan norma ketenagakerjaan
dasar
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

5) Menyusun dan menelaah data objek pemeriksaan bidang ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Menelaah perusahaan terkait kondisi kebutuhan
pemeriksaan norma ketenagakerjaan dalam rangka
perencanaan kegiatan pemeriksaan; dan/atau
2. Mengidentifikasi data perusahaan dan pemetaan
kebutuhan pemeriksaan penerapan norma
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
5 (lima perusahaan)

29
Langkah Kerja 1. Mengakses data profil perusahaan yang akan
diperiksa melalui WLKP Online;
2. Melakukan penelaahan data perusahaan;
3. Menyusun hasil penelaahan;
4. Menentukan perusahaan dan objek pemeriksaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil telaah perusahaan dan objek
pemeriksaan bidang ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

6) Menyusun rencana kerja pemeriksaan pertama dan/atau berkala.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup 1. Menyusun rencana kerja pemeriksaan pertama;
dan/atau
2. Menyusun rencana kerja pemeriksaan berkala.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,02/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Memperhatikan hasil penelaahan.
2. Menentukan perusahaan yang akan dilakukan
pemeriksaan.
3. Menginput rencana kerja pemeriksaan bulanan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pemeriksaan bidang
ketenagakerjaan pertama dan/atau berkala
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

30
7) Menyusun daftar periksa objek pemeriksaan pertama dan/atau berkala.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Checklist/kartu pemeriksaan pertama dan/atau
berkala
Ruang Lingkup 1. Menyusun daftar periksa objek K3; dan/atau
2. Menyusun daftar periksa objek norma kerja.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,02/output/per 1
(satu) perusahaan sesuai rencana kerja
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi objek pengawasan
ketenagakerjaan;
2. Menyusun daftar permintaan dokumen
pemeriksaan;
3. Menyusun daftar pertanyaan pemeriksaan
penerapan norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Checklist/kartu pemeriksaan objek pemeriksaan
bidang ketenagakerjaan pertama dan/atau berkala
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

8) Melaksanakan pemeriksaan pertama dan/atau berkala.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan pemeriksaan pertama dan/atau
berkala
Ruang Lingkup 1. Melaksanakan pemeriksaan pertama; atau
2. Melaksanakan pemeriksaan berkala.
Norma Waktu 4,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output/ per
1 (perusahaan)
Langkah Kerja 1. Melakukan kunjungan ke perusahaan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan dengan
menunjukkan surat perintah tugas;
2. Melakukan pemeriksaan dokumen;
3. Melakukan pemeriksaan visual lapangan;
4. Mengisi checklist pemeriksaan penerapan norma
ketenagakerjaan.

31
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pemeriksaan pertama
dan/atau berkala
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

9) Mengumpulkan keterangan dan/atau wawancara terkait pemeriksaan pertama


dan/atau berkala.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Berita acara pengambilan keterangan dan/atau
wawancara terkait pemeriksaan ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Mengambil keterangan perwakilan manajemen
perusahaan dan perwakilan pekerja/serikat
pekerja/serikat buruh pada saat pemeriksaan
pertama dan berkala; dan/atau
2. Memeriksa dokumen/data/bahan/
instalasi/peralatan/sarana/ fasilitas.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (kali) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan wawancara dengan perwakilan
manajemen perusahaan;
2. Melakukan wawancara dengan perwakilan
pekerja/serikat pekerja/serikat buruh;
3. Mengambil keterangan terkait objek K3.
Bukti Kerja Dokumen berita acara pengambilan keterangan
dan/atau wawancara terkait pemeriksaan
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

32
10) Menginventarisasi dan menganalisis temuan pemeriksaan dalam buku akte
pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen catatan pada akte pengawasan
ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Mencatat hasil temuan pemeriksaan yang telah
diinventarisasi dan dianalisis kedalam akte
pengawasan ketenagakerjaan; dan/atau
2. Mengunggah hasil temuan pemeriksaan yang telah
diinventarisasi dan dianalisis melalui sistem
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan daring.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi temuan pemeriksaan;
2. Menganalisis temuan pemeriksaan;
3. Mencatat temuan pemeriksaan ke dalam buku akte
pengawasan.
Bukti Kerja Dokumentasi catatan/bukti unggahan temuan
pemeriksaan kedalam akte pengawasan
ketenagakerjaan/sistem pelaporan pengawasan
ketenagakerjaan daring
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

11) Menganalisis hasil pemeriksaan terhadap adanya pelanggaran di perusahaan


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan hasil pemeriksaan terhadap adanya
pelanggaran di perusahaan
Ruang Lingkup Melakukan analisis temuan pelanggaran untuk
dituangkan dalam Nota Pemeriksaan.
Norma Waktu 3,5 jam/output dengan angka kredit 0,04/output/ per
1 (satu) perusahaan.
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi temuan pelanggaran;
2. Melakukan analisis temuan pelanggaran;
3. Membuat draft Nota Pemeriksaan.

33
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pemeriksaan dan/atau draft
Nota Pemeriksaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

12) Monitoring pelaksanaan Nota Pemeriksaan I dan Nota Pemeriksaan II


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan monitoring pelaksanaan Nota Pemeriksaan I
dan Nota Pemeriksaan II
Ruang Lingkup 1. Melakukan monitoring pelaksanaan Nota
Pemeriksaan; dan/atau
2. Melakukan pengecekan langsung pelaksanaan
Nota Pemeriksaan I dan Nota Pemeriksaan II.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi/pemanggilan/kunjungan
kepada pihak yang menerima Nota Pemeriksaan
terkait pelaksanaan pemenuhan Nota Pemeriksaan
pada Perusahaan yang melanggar;
2. Melakukan pengecekan bukti pelaksanaan
pemenuhan Nota Pemeriksaan;
3. Membuat laporan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil monitoring Nota Pemeriksaan
I dan/atau Nota Pemeriksaan II
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

13) Membuat rekomendasi kepada instansi lain untuk mengambil tindakan yang
mendukung pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Rekomendasi kepada instansi lain untuk mengambil
tindakan yang mendukung pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan

34
Ruang Lingkup 1. Menyiapkan rekomendasi terkait pengenaan
sanksi administratif kepada instansi terkait;
2. Membuat rekomendasi terkait penanganan dan
penarikan norma kerja anak dan norma kerja
perempuan; dan/atau
3. Membuat rekomendasi tindakan imigrasi terhadap
penyalahgunaan TKA.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen rekomendasi
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi instansi yang akan diberikan
rekomendasi;
2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
3. Membuat surat bahan rekomendasi kepada
instansi terkait untuk mengambil tindakan yang
mendukung pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Rekomendasi kepada instansi terkait untuk
mengambil tindakan yang mendukung pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

14) Membuat laporan kejadian tindak pidana ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan kejadian tindak pidana ketenagakerjaan
Ruang Lingkup Melakukan pembuatan laporan kejadian tindak
pidana ketenagakerjaan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,04/output/ per
1 (satu) dokumen laporan kejadian tindak pidana
ketenagakerjaan
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi pelanggaran norma
ketenagakerjaan dan sanksi pidana
ketenagakerjaan;
2. Membuat laporan kejadian tindak pidana
ketenagakerjaan.

35
Bukti Kerja Dokumen laporan kejadian tindak pidana
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

15) Menjadi saksi fakta/memberikan keterangan di persidangan atau instansi


terkait lainnya.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan memberikan keterangan di persidangan atau
instansi terkait lainnya
Ruang Lingkup 1. Melakukan pemenuhan panggilan oleh pihak
PPNS, kepolisian, persidangan, dan/atau instansi
terkait lainnya; dan/atau
2. Memberikan keterangan sebagai saksi fakta pada
tahap penyidikan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Memenuhi panggilan dari PPNS, kepolisian,
persidangan, dan/atau instansi terkait lainnya;
2. Memberi keterangan sebagai saksi fakta sesuai
permintaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan menjadi saksi fakta/memberikan
keterangan di persidangan atau instansi terkait
lainnya
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

36
2. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MUDA
1) Menyusun rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan teknis.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup Rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan
teknis merupakan rencana kerja pembinaan
penerapan ketentuan yang bersifat teknis antara lain
perhitungan upah, besar manfaat jaminan sosial,
keselamatan dan kesehatan kerja, meliputi:
1. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan dasar pada perusahaan besar;
2. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan teknis pada perusahaan
teknis;
3. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan teknis bagi
pelajar/mahasiswa/ masyarakat;
4. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan teknis bagi pekerja/serikat
pekerja/serikat buruh;
5. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan teknis pada forum tingkat
komunitas/provinsi;
6. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan bagi Pengawas
Ketenagakerjaan;
7. Menyusun rencana kegiatan pembinaan dalam
rangka pengembangan karir Pengawas
Ketenagakerjaan; dan/atau
8. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Norma Waktu 1,25 jam /output dengan angka kredit 0,03/output/
per 1 (satu) dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan

37
Langkah Kerja 1. Mengidentifikasi dan menelaah objek pembinaan
norma ketenagakerjaan teknis;
2. Melakukan Pemetaan objek pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis berdasarkan tingkat
kerawanan pelanggaran ketenagakerjaan;
3. Menetapkan objek pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis berdasarkan tingkat
kerawanan pelanggaran ketenagakerjaan;
4. Menyusun daftar obyek pembinaan dan
menetapkan materi pembinaan;
5. Menyusun draft rencana kerja dan rencana
pelaksanaan pembinaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

2) Melaksanakan pembinaan norma ketenagakerjaan teknis.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan pembinaan norma ketenagakerjaan teknis
Ruang Lingkup 1. Menyiapkan bahan pembinaan teknis atas
perintah pimpinan atau Pengawas
Ketenagakerjaan jenjang di atasnya;
2. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan dasar
pada perusahaan besar;
3. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
teknis pada perusahaan;
4. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
teknis bagi pelajar/mahasiswa/masyarakat;
5. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
teknis bagi pekerja/serikat pekerja/serikat
buruh;

38
6. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
teknis pada forum tingkat komunitas/provinsi;
7. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan bagi
Pengawas Ketenagakerjaan;
8. Melaksanakan pembinaan dalam rangka
pengembangan karir Pengawas Ketenagakerjaan,
termasuk penilaian angka kredit dan pengujian
kompetensi jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan;
9. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
berdasarkan Renstra atau Rencana Kerja
Pemerintah Daerah; dan/atau
10. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
teknis berdasarkan instruksi khusus pimpinan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output / per
1(satu) kali kegiatan/per 1 (satu) dokumen laporan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
SP/SB, kelembagaan ketenagakerjaan yang lain
terkait pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis;
2. Mempersiapkan materi dan sarana prasarana
pembinaan norma ketenagakerjaan teknis;
3. Melaksanakan pembinaan norma kerja dan atau
pembinaan norma K3.
Bukti Kerja Dokumen laporan pelaksanaan dan/atau bahan
pembinaan norma ketenagakerjaan teknis
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

3) Melakukan pemeriksaan ulang dan/atau khusus terhadap penerapan norma


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan pemeriksaan ulang dan/atau khusus
terhadap penerapan norma ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Melakukan pemeriksaan ulang atas pemeriksaan
terdahulu karena ada hal keraguan atas perintah

39
pimpinan dan/atau hasil evaluasi Pengawas
Ketenagakerjaan; dan/atau
2. Melakukan pemeriksaan khusus yang didasari
atas pengaduan masyarakat, permintaan
perusahaan, dan/atau perintah pimpinan unit
kerja pengawasan ketenagakerjaan.
Norma Waktu 3,5 jam/output dengan angka kredit 0,07/ output/per
1 (satu) objek norma pemeriksaan ulang/ khusus
Langkah Kerja - Pemeriksaan Ulang meliputi:
1. Mengevaluasi hasil pemeriksaan Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
2. Menganalisis hasil temuan pemeriksaan
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
3. Melaksanakan pemeriksaan ulang norma
ketenagakerjaan;
4. Menyusun laporan hasil pemeriksaan ulang
terhadap penerapan norma ketenagakerjaan .
- Pemeriksaan Khusus meliputi:
1. Menelaah laporan pengaduan
pekerja/pengusaha/media massa, ormas,
dan/atau stakeholder lain;
2. Melaksanakan pemeriksaan khusus norma
ketenagakerjaan;
3. Menyusun laporan hasil pemeriksaan khusus
terhadap penerapan norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pemeriksaan ulang
dan/atau khusus terhadap penerapan norma
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

40
4) Melaksanakan gelar kasus dalam rangka pemeriksaan ulang penerapan norma
ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Risalah hasil gelar kasus dalam rangka pemeriksaan
ulang penerapan norma ketenagakerjaan
Ruang Lingkup Melakukan diskusi dan gelar kasus ketenagakerjaan
untuk mengambil langkah tindak lanjut penyelesaian
kasus.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Menyiapkan dokumen dan hasil pemeriksaan
pertama dan atau berkala Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
2. Melaksanakan koordinasi dengan Pengawas
Ketenagakerjaan yang sebelumnya melakukan
pemeriksaan ;
3. Melaksanakan diskusi dan gelar kasus
ketenagakerjaan;
4. Menginventarisasi dan menyusun langkah -
langkah selanjutnya dalam penyelesaian kasus;
5. Menyusun risalah gelar kasus.
Bukti Kerja Dokumen risalah hasil gelar kasus
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

5) Menyusun dan menelaah data objek pengujian bidang ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan telaahan objek pengujian bidang
ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Menelaah perusahaan terkait kondisi kebutuhan
pengujian norma ketenagakerjaan dalam rangka
perencanaan kegiatan pengujian;
2. Mengidentifikasi data perusahaan dan pemetaan
kebutuhan pengujian penerapan norma
ketenagakerjaan; dan/atau

41
3. Menelaah obyek pengujian dalam rangka
penerapan pengujian norma ketenagakerjaan.
Norma Waktu 1,3 jam /output dengan angka kredit 0,03/output/ per
5 (lima) objek pengujian penerapan norma
ketenagakerjaan
Langkah Kerja 1. Menelaah objek pengujian bidang
ketenagakerjaan berdasarkan data wajib lapor
ketenagakerjaan;
2. Melakukan pemetaan objek pengujian bidang
ketenagakerjaan berdasarkan tingkat kerawanan
pelanggaran ketenagakerjaan;
3. Menyusun data objek pengujian bidang
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil telaah data objek pengujian
bidang ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

6) Menyusun rencana kerja pengujian bidang ketenagakerjaan pertama dan/atau


berkala.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Rencana kerja pengujian bidang ketenagakerjaan
pertama dan/atau berkala
Ruang Lingkup Melakukan penetapan dan inventarisasi objek
pengujian untuk dituangkan dalam susunan rencana
kerja pengujian pertama dan/atau berkala.
Norma Waktu 1,3 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/per 1
(satu) dokumen rencana kerja pengujian penerapan
norma ketenagakerjaan
Langkah Kerja 1. Memperhatikan hasil penelaahan dan obyek
pengujian;
2. Menentukan perusahaan dan obyek yang akan
dilakukan pengujian;
3. Menginput rencana kerja pengujian bulanan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pengujian bidang
ketenagakerjaan pertama dan/atau berkala

42
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

7) Menyusun daftar uji objek pengujian bidang ketenagakerjaan pertama dan/atau


berkala
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Kartu/checklist pengujian
Ruang Lingkup 1. Menyusun daftar objek pengujian penerapan
norma K3; dan/atau
2. Menyusun daftar objek pengujian penerapan
norma kerja.
Norma Waktu 1,3 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) objek Pengujian norma ketenagakerjaan
Langkah Kerja 1. Menelaah hasil pengujian sebelumnya;
2. Menyiapkan checklist pengujian;
3. Menyiapkan instrumen yang diperlukan dalam
rangka pengujian;
4. Menyiapkan dokumen penunjang: (contoh:
standar teknis, SK UMK, kontrak perjanjian dll);
5. Menyusun daftar uji objek pengujian penerapan
norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Checklist/kartu pengujian bidang ketenagakerjaan
pertama dan/atau berkala.
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan

8) Melaksanakan pengujian pertama dan/atau berkala terhadap penerapan norma


kerja.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan hasil pengujian pertama dan/atau berkala
terhadap penerapan norma kerja

43
Ruang Lingkup Melakukan pemeriksaan dokumen, pemeriksaan
visual, melakukan analisis, atau melakukan
perhitungan, terhadap objek objek norma kerja yang
meliputi norma pelatihan, penempatan tenaga kerja,
hubungan kerja, dan kebebasan berserikat, norma
waktu kerja dan waktu istirahat, pengupahan, dan
jaminan sosial tenaga kerja, norma perlindungan
pekerja perempuan dan pekerja anak.
Norma Waktu 3,5 jam/output/per objek norma dengan angka kredit
0,07/output/per 1 (satu) perusahaan
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan dan mengolah data norma kerja
sebagai bahan pengujian norma kerja di
perusahaan;
2. Melaksanakan pengujian dengan tahapan
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan visual,
pertimbangan medis dan rekomendasi dokter
penasihat;
3. Melakukan perhitungan dan analisis;
4. Menyusun laporan hasil pengujian.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pengujian pertama
dan/atau berkala terhadap penerapan norma
kerja
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

9) Melakukan pengujian pertama dan/atau berkala terhadap penerapan norma


K3.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan hasil pengujian pertama dan/atau berkala
terhadap penerapan norma K3
Ruang Lingkup Melakukan pemeriksaan dokumen, pemeriksaan
visual, melakukan analisis, melakukan perhitungan,
melakukan pengukuran atau pengetesan terhadap
norma keselamatan dan kesehatan kerja (peralatan,
bahan, lingkungan, proses kerja dan cara kerja) yang

44
meliputi norma mekanik, pesawat uap dan bejana
tekanan, konstruksi, bangunan, listrik dan
penanggulangan kebakaran, norma ergonomi,
lingkungan kerja dan bahan berbahaya, kesehatan
kerja, lembaga K3 dan SMK3.
Norma Waktu 3,5 jam/output dengan angka kredit 0,07/output/ per
objek pengujian penerapan norma K3/ per 1 (satu)
dokumen laporan pengujian penerapan norma K3
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan dan mengolah data objek K3
sebagai bahan pengujian norma K3 di
perusahaan;
2. Melaksanakan persiapan pelaksanaan pengujian
di tempat kerja;
3. Melakukan pemeriksaan dokumen teknik dan
pemeriksaan visual;
4. Melakukan pengetesan, pengukuran,
perhitungan dan analisis;
5. Menyusun laporan hasil pengujian.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Dokumen laporan hasil pengujian pertama
dan/atau berkala terhadap pelaksanaan norma
keselamatan dan kesehatan kerja
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

10) Menganalisis hasil pengujian terhadap adanya pelanggaran di perusahaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan hasil analisis pengujian terhadap adanya
pelanggaran di perusahaan
Ruang Lingkup Melakukan analisis adanya ketidaksesuaian antara
objek pengujian dengan norma ketenagakerjaan
meliputi norma kerja dan norma Keselamatan dan
kesehatan kerja, menetapkan adanya pelanggaran
sesuai dengan bukti-bukti.

45
Norma Waktu 2,0 jam/output dengan angka kredit 0,04/output/per 1
(satu) objek pengujian penerapan norma
ketenagakerjaan/per 1 (satu) dokumen laporan
pengujian penerapan norma ketenagakerjaan
Langkah Kerja 1. Menelaah hasil pengujian norma
ketenagakerjaan;
2. Melakukan analisis adanya ketidaksesuaian
antara objek pengujian dengan norma
ketenagakerjaan;
3. Menetapkan adanya pelanggaran sesuai dengan
bukti-bukti;
4. Menyusun laporan hasil analisis.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil analisis pengujian terhadap
adanya pelanggaran di perusahaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

11) Mengumpulkan keterangan dan/atau wawancara terkait pengujian penerapan


norma ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Berita Acara Pengambilan Keterangan
Ruang Lingkup 1. Mengambil keterangan perwakilan manajemen
perusahaan dan perwakilan pekerja/serikat
pekerja/serikat buruh pada saat pengujian
pertama dan berkala; dan/atau
2. Memeriksa dokumen/data/bahan/
instalasi/peralatan/sarana/fasilitas.
Norma Waktu 2,0 jam/output dengan angka kredit 0,04/output/ per
1 (kali) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan wawancara dengan perwakilan
manajemen perusahaan;
2. Melakukan wawancara dengan perwakilan
pekerja/serikat pekerja/serikat buruh;
3. Mengambil keterangan terkait objek pengujian
norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Laporan pengambilan keterangan /wawancara

46
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

12) Melakukan gelar kasus untuk menentukan adanya tindak pidana


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan gelar kasus
Ruang Lingkup Melakukan persiapan dan pelaksanaan gelar kasus
untuk menentukan. adanya tindak pidana
ketenagakerjaan
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan Pengawas
Ketenagakerjaan yang melakukan pemeriksaan
dan atau pelapor;
2. Diskusi dan gelar kasus oleh pengawas sebagai
pelapor dan/atau PPNS;
3. Melakukan analisis untuk menentukan dugaan
tindak pidana ketenagakerjaan;
4. Menetapkan jenis pelanggaran ketenagakerjaan
dan sanksi;
5. Menyusun notulen gelar kasus.
Bukti Kerja Dokumen laporan gelar kasus
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

13) Melaksanakan pemeriksaan tempat kejadian perkara dalam rangka


penyelidikan tindak pidana ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Berita acara kejadian perkara
Ruang Lingkup Melakukan pencarian keterangan, petunjuk,
mengumpulkan bukti serta saksi-saksi untuk
menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan.

47
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melengkapi data dan informasi kasus hasil dari
gelar perkara dalam rangka rencana penyidikan;
2. Membuat Surat Perintah Tugas;
3. Mencari keterangan, petunjuk,mengumpulkan
bukti serta saksi-saksi untuk menentukan dapat
tidaknya dilakukan penyidikan;
4. Membuat laporan kejadian perkara.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas
2. Berita acara kejadian perkara
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

14) Melakukan verifikasi laporan kejadian tindak pidana.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan verifikasi kejadian tindak pidana
Ruang Lingkup 1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas
laporan kejadian tindak pidana
ketenagakerjaaan; dan/atau
2. Melakukan konfirmasi kepada pelapor terkait
data dan informasi yang tertuang dalam laporan
kejadian tindak pidana.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menerima laporan kejadian tindak pidana
ketenagakerjaan dari Pengawas Ketenagakerjaan;
2. Memeriksa kelengkapan berkas laporan kejadian
tindak pidana ketenagakerjaan;
3. Melaksanakan pemanggilan terhadap pelapor;
4. Melakukan konfirmasi terkait data dan informasi
yang tertuang dalam laporan kejadian tindak
pidana.
Bukti Kerja Dokumen laporan verifikasi kejadian tindak pidana

48
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

15) Melakukan gelar perkara tindak pidana ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan gelar perkara tindak pidana ketenagakerjaan
Ruang Lingkup Melakukan persiapan dan pelaksanaan gelar perkara
untuk menetapkan tindak lanjut penyidikan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Menyusun bahan gelar perkara dengan membuat
dan menentukan anatomi perkara;
2. Menentukan pihak-pihak peserta dalam gelar
perkara;
3. Melakukan gelar perkara dan mendiskusikan
permasalahan yang dihadapi dalam proses
penyidikan dan rencana tindak lanjut
penyidikan;
4. Menetapkan tindak lanjut pelaksanaan
penyidikan;
5. Membuat notulen hasil gelar perkara.
Bukti Kerja Dokumen laporan gelar perkara tindak pidana
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

16) Membuat rencana pelaksanaan penyidikan dan penyusunan persuratan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana penyidikan
Ruang Lingkup 1. Melakukan penyusunan administrasi
penyidikan; dan/atau
2. Melakukan penyusunan jadwal rencana kegiatan
penyidikan.

49
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menyusun jadwal rencana pelaksanaan
penyidikan;
2. Menyusun persuratan yang dibutuhkan dalam
proses penyidikan disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan penyidikan. Persuratan tersebut
meliputi surat perintah tugas, surat perintah
penyidikan, surat pemberitahuan dimulainya
penyidikan, surat pemanggilan saksi-saksi dan
tersangka, surat penyitaan, surat permintaan
keterangan ahli.
Bukti Kerja Dokumen rencana penyidikan dan dokumen
administrasi penyidikan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

17) Melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Berita acara pemeriksaan di TKP dan berita acara
pemotretan
Ruang Lingkup Melakukan persiapan, koordinasi dan pelaksanaan
pemeriksaan di TKP untuk mencari keterangan,
petunjuk, serta identitas pelaku dan saksi.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output per 1
(satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
RT/RW, dan kepolisian setempat;
2. Menutup dan mengamankan TKP;
3. Melakukan pemotretan TKP;
4. Mencari keterangan, petunjuk, bukti serta
identitas pelaku maupun saksi untuk
kepentingan penyidikan;
5. Melakukan konsolidasi;
6. Menyusun berita acara pemeriksaan di TKP dan
berita acara pemotretan.

50
Bukti Kerja Berita acara pemeriksaan di TKP dan berita acara
pemotretan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

18) Melakukan pemeriksaan saksi/tersangka/ahli.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen berita acara pemeriksaan
Ruang Lingkup 1. Melakukan persiapan dan pelaksanaan
pemeriksaan saksi-saksi; dan/atau
2. Mengambil keterangan dari saksi-saksi,
tersangka dan ahli.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/per 1
(satu) saksi/tersangka/ahli
Langkah Kerja 1. Menentukan saksi-saksi, tersangka dan ahli;
2. Menyusun bahan pertanyaan untuk pemeriksaan
saksi-saksi, tersangka dan ahli dan menyusun
dalam daftar pertanyaan;
3. Melakukan Pengambilan sumpah menjadi
saksi/tersangka/ahli;
4. Melakukan BAP;
5. Menyusun hasil berita acara pemeriksaan.
Bukti Kerja Dokumen berita acara pemeriksaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

19) Melakukan penyitaan barang atau dokumen melalui pengadilan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen berita acara sita
Ruang Lingkup Melakukan penyusunan, pemeriksaan dan koordinasi
terkait penyitaan barang bukti dan membuat berita
acara sita.

51
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) kegiatan penyitaan
Langkah Kerja 1. Melakukan pemeriksaan barang bukti;
2. Menyusun daftar barang bukti;
3. Menyusun surat permohonan sita dan
berkoordinasi dengan korwas dan pengadilan
negeri setempat;
4. Menyusun berita acara sita.
Bukti Kerja Dokumen berita acara sita
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

20) Membuat resume dalam rangka penyidikan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen resume
Ruang Lingkup Melakukan penyusunan resume hasil penyidikan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi dasar hukum dan fakta-fakta
yang ditemukan dalam proses penyidikan;
2. Menyusun analisis proses penyidikan;
3. Menyusun hasil pelaksanaan kegiatan
penyidikan.
Bukti Kerja Dokumen resume
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

21) Menyiapkan bahan penyerahan berkas berita acara penyidikan ke Kejaksaan


melalui Polri/Pengadilan Negeri.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen tanda terima berkas perkara
Ruang Lingkup 1. Melakukan penyusunan berkas perkara proses
penyidikan; dan/atau

52
2. Melakukan penyerahan berkas perkara proses
penyidikan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menyusun berkas perkara hasil penyidikan
(surat2 dan laporan berita acara, gelar kasus,
gelar perkara, surat keterangan sita, barang bukti,
dokumentasi, dll);
2. Menyerahkan berkas berita acara penyidikan
kepada korwas PPNS;
3. Mendapatkan bukti tanda terima berkas perkara.
Bukti Kerja Dokumen tanda terima berkas perkara
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

22) Menyiapkan bahan penyerahan tersangka dan barang bukti ke penuntut umum.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan penyerahan
Ruang Lingkup Melakukan koordinasi dan penyerahan tersangka dan
barang bukti kepada penuntut umum.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1(satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan korwas terkait
dengan penyerahan tersangka dan barang bukti
ke penuntut umum;
2. Menyerahkan tersangka kepada Jaksa penuntut
umum;
3. Membuat laporan penyerahan.
Bukti Kerja Dokumen laporan penyerahan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

53
23) Menghadirkan saksi, saksi ahli dan tersangka ke pengadilan untuk
dipersidangkan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan menghadirkan saksi, saksi ahli dan
tersangka
Ruang Lingkup 1. Melakukan koordinasi dan penyiapan dokumen
pemanggilan saksi, saksi ahli dan tersangka
untuk dipersidangkan; dan/atau
2. Memastikan kehadiran saksi, saksi ahli dan
tersangka ke pengadilan untuk kelancaran
persidangan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) saksi/saksi ahli/tersangka
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan pengadilan,
kejaksaan, korwas dan saksi ahli;
2. Melakukan pemanggilan atau membantu
menghadirkan saksi, saksi ahli, dan tersangka;
3. Melakukan monitoring terhadap surat undangan
dan kehadiran saksi, dan saksi ahli, dan
tersangka ke pengadilan;
4. Membuat laporan menghadirkan saksi, saksi ahli,
dan tersangka.
Bukti Kerja Dokumen laporan menghadirkan saksi, saksi ahli dan
tersangka
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

24) Menyerahkan Putusan Tindak Pidana Ringan Ketenagakerjaan ke Kejaksaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen bukti penyerahan putusan pengadilan
Ruang Lingkup 1. Melakukan koordinasi dan penyiapan dokumen
penyerahan putusan tindak pidana ringan
ketenagakerjaan; dan/atau
2. Mendapatkan bukti pembayaran denda tindak
pidana ringan.

54
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan pengadilan negeri
dan/atau kejaksaan;
2. Menyerahkan dokumen putusan tindak pidana
ringan ke kejaksaan;
3. Mendapatkan bukti penyerahan putusan tindak
pidana ringan;
4. Mendapatkan bukti pembayaran denda tindak
pidana ringan.
Bukti Kerja Dokumen bukti penyerahan putusan pengadilan
dan/atau bukti pembayaran denda tindak pidana
ringan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

25) Melakukan penghentian penyidikan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3)
Ruang Lingkup 1. Melakukan analisis dan pembuatan dokumen
surat perintah penghentian penyidikan;
dan/atau
2. Melaporkan penghentian penyidikan kepada
tersangka.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,03/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan analisis hasil gelar perkara;
2. Menyimpulkan hasil analisis;
3. Melakukan penghentian penyidikan;
4. Membuat surat perintah penghentian
penyidikan.
Bukti Kerja Dokumen Surat Perintah Penghentian Penyidikan
(SP3)
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

55
3. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI MADYA
1) Menyusun rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan teknis lanjutan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup Rencana kerja pembinaan norma ketenagakerjaan
teknis lanjutan merupakan rencana kerja pembinaan
penerapan norma yang bersifat kompleks dan
spesifik antara lain pembinaan penerapan
persyaratan keselamatan dan kesehatan pada suatu
objek yang memiliki potensi bahaya tinggi atau
pembinaan penerapan norma ketenagakerjaan pada
perusahaan yang potensi permasalahan
ketenagakerjaan tinggi, meliputi kegiatan :
1. Menyusun rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan;
2. Menyusun rencana kerja pembinaan pelaksanaan
tugas pengawasan ketenagakerjaan bagi
Pengawas Ketenagakerjaan;
3. Menyusun rencana kerja pembinaan dalam
rangka pengembangan karir Pengawas
Ketenagakerjaan; dan/atau
4. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output/per 1
(satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menganalisis data hasil pemeriksaan dan
pembinaan yang sudah dilaksanakan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama dan
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda;
2. Melakukan identifikasi permasalahan
ketenagakerjaan yang ditemukan pada saat
pemeriksaan di perusahaan;
3. Menentukan skala prioritas berdasarkan jumlah
pelanggaran norma ketenagakerjaan yang sering
ditemukan dan mempunyai tingkat risiko
ketenagakerjaan yang tinggi;

56
4. Menyusun rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

2) Melaksanakan pembinaan norma ketenagakerjaan teknis lanjutan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan pembinaan norma ketenagakerjaan
teknis lanjutan
Ruang Lingkup 1. Melakukan penyiapan bahan pembinaan atas
perintah pimpinan dan/atau Pengawas
Ketenagakerjaan jenjang di atasnya;
2. Melaksanakan pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan;
3. Melaksanakan pembinaan pelaksanaan tugas
pengawasan ketenagakerjaan bagi Pengawas
Ketenagakerjaan;
4. Melaksanakan pembinaan dalam rangka
pelaksanaan pengembangan karir Pengawas
Ketenagakerjaan;
5. Menjadi pembicara pada kegiatan sosialisasi/
pemaparan/penjelasan mengenai pelaksanaan
kebijakan, norma, standar prosedur dan kriteria
(NSPK) di bidang ketenagakerjaan;
6. Melaksanakan kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah; dan/atau
7. Melaksanakan kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan instruksi khusus
pimpinan.

57
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output / per
1(satu) kali kegiatan/per 1 (satu) dokumen laporan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
SP/SB, kelembagaan ketenagakerjaan yang lain
terkait pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan;
2. Mempersiapkan materi dan sarana prasarana
pembinaan norma ketenagakerjaan teknis
lanjutan;
3. Melakukan kegiatan konsultasi, penasihatan
teknis, diskusi dan pendampingan dengan
pengusaha, pekerja dan organisasi pengusaha
dan pekerja dalam rangka peningkatan
kemampuan dan pemahaman terkait norma
ketenagakerjaan;
4. Menyusun laporan pelaksanaan pembinaan
norma ketenagakerjaan teknis lanjutan.
Bukti Kerja Dokumen laporan pelaksanaan pembinaan norma
ketenagakerjaan teknis lanjutan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

3) Melakukan pendampingan kegiatan pengawasan ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Melakukan pendampingan pelaksanaan
pembinaan/pemeriksaan/pengujian/penyidikan
tindak pidana ketenagakerjaan;
2. Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan
tugas pimpinan atau kunjungan kerja;
3. Melakukan analisis laporan dan pemberian
masukan arahan untuk meningkatkan
pembinaan pengawasan ketenagakerjaan
pertama dan muda terhadap pelaksanaan
Peraturan perundang-undangan;

58
4. Melakukan pendampingan penilaian kinerja
Pengawas Ketenagakerjaan dan lembaga
pengawasan ketenagakerjaan; dan/atau
5. Melakukan pendampingan pelaksanaan uji
kompetensi Pengawas Ketenagakerjaan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output / per
1 (satu) kali kegiatan/per 1 (satu) dokumen laporan
Langkah Kerja 1. Melakukan bimbingan mengenai pelaksanaan
kegiatan pengawasan ketenagakerjaan;
2. Memberikan masukan dan arahan untuk
peningkatan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan;
3. Menyusun laporan hasil pelaksanaan
pendampingan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pelaksanaan pendampingan
kegiatan pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

4) Menyusun rencana kerja pelaksanaan evaluasi dan monitoring pelaksanaan


pemeriksaan/pengujian dan/atau penyidikan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup Menyusun rencana kerja pelaksanaan evaluasi dan
monitoring pelaksanaan pemeriksaan/pengujian
dan/atau penyidikan.
Norma Waktu 1,5 jam/output dengan angka kredit 0,05/output/per 1
(satu) dokumen.
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data hasil pemeriksaan/pengujian
dan/atau penyidikan objek pengawasan yang
sudah dilaksanakan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Pertama dan Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Muda;

59
2. Menetapkan objek hasil pemeriksaan/pengujian
dan/atau penyidikan yang akan dilakukan
evaluasi dan monitoring;
3. Menyusun rencana pelaksanaan evaluasi dan
monitoring.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pelaksanaan evaluasi dan
monitoring pelaksanaan pemeriksaan/pengujian
dan/atau penyidikan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

5) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan pemeriksaan/ pengujian


dan/atau penyidikan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
pemeriksaan pertama, berkala, dan/atau khusus;
2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
pengujian pertama, berkala, dan/atau khusus;
3. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
penyidikan;
4. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
pembinaan norma ketenagakerjaan;
5. Melakukan pelaksanaan penilaian tugas dan
kegiatan jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan/penilaian angka kredit;
6. Melakukan pelaksanaan uji kompetensi jabatan
fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
7. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
pengembangan karir pengawas ketenagakerjaan;
dan/atau
8. Melakukan evaluasi dan monitoring berdasarkan
Renstra atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

60
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output per 1
(satu) kali kegiatan/per perusahaan/per orang
Langkah Kerja 1. Melakukan analisis terhadap laporan kegiatan
pembinaan, pemeriksaan, pengujian dan
penyidikan;
2. Membandingkan rencana kerja dan capaian
pelaksanaan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan;
3. Menyusun laporan evaluasi dan monitoring
pelaksanaan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil evaluasi dan monitoring
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

6) Melaksanakan perhitungan dan/atau penetapan obyek pengawasan


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan bahan penetapan/draft dokumen penetapan
Ruang Lingkup 1. Melakukan analisis hasil pengujian penerapan
norma kerja, antara lain: norma hubungan kerja
dan kebebasan berserikat, jamsostek, penempatan
dan pelatihan tenaga kerja, pekerja anak dan
perempuan; dan/atau
2. Melakukan perhitungan hasil pengujian
penerapan norma kerja, antara lain: norma
jamsostek, pengupahan, waktu kerja, waktu
istirahat.
Norma Waktu 4 jam/output dengan angka kredit 0,12/output/per 1
(satu) perusahaan/per 1 (satu) objek pengawasan/
per 1(satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan dokumen dan keterangan
sebagai bahan perhitungan dan/atau penetapan;

61
2. Melakukan analisis permasalahan dan langkah-
langkah perhitungan objek pengawasan;
3. Menyiapkan draft dokumen
analisis/penetapan/rekomendasi/perhitungan
objek pengujian penerapan norma
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan bahan penetapan/draft dokumen
penetapan/rekomendasi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

7) Melaksanakan perhitungan dalam rangka penerbitan surat keterangan


keselamatan dan kesehatan kerja.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan bahan penetapan/surat keterangan
K3/dokumen analisis hasil pengujian K3
Ruang Lingkup 1. Melakukan analisis hasil pengujian penerapan
norma keselamatan dan kesehatan kerja;
2. Melakukan perhitungan hasil pengujian/
pengukuran/pengetesan objek pengawasan norma
keselamatan dan kesehatan kerja;
3. Melakukan evaluasi dan/atau verifikasi terhadap
hasil pemeriksaan dan pengujian objek
keselamatan dan kesehatan kerja; dan/atau
4. Memberikan notifikasi kesesuaian standar pada
sistem OSS dalam rangka penerbitan perizinan
berusaha berbasis risiko.
Norma Waktu 4 jam/output dengan angka kredit 0,12/output/ per 1
(satu) perusahaan /per 1 (satu) objek / per 1 (satu)
dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan dokumen dan keterangan sebagai
bahan perhitungan dan/atau penetapan;
2. Melakukan analisis atas hasil perhitungan/
pengukuran/pengetesan objek pengawasan norma
keselamatan dan kesehatan kerja;

62
3. Menyiapkan draft dokumen analisis/penetapan/
rekomendasi/surat keterangan/dokumen
verifikasi/ notifikasi objek pengujian penerapan
norma K3.
Bukti Kerja Dokumen laporan bahan surat keterangan atau
dokumen analisis/ penetapan/
rekomendasi/dokumen verifikasi/notifikasi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan

8) Melaksanakan perhitungan tingkat kekerapan/frequency rate (FR) dan tingkat


keparahan/severity rate (SR) kecelakaan kerja.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan perhitungan
Ruang Lingkup 1. Melakukan perhitungan tingkat
kekerapan/frequency rate (FR) dan tingkat
keparahan/severity rate (SR) kecelakaan kerja
tingkat perusahaan;
2. Melakukan perhitungan tingkat
kekerapan/frequency rate (FR) dan tingkat
keparahan/severity rate (SR) kecelakaan kerja
tingkat wilayah/kawasan/provinsi; dan/atau
3. Melakukan perhitungan tingkat
kekerapan/frequency rate (FR) dan tingkat
keparahan/severity rate (SR) kecelakaan kerja
tingkat nasional.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data jumlah tenaga kerja, waktu
kerja, jumlah kasus kecelakaan kerja dan dampak
kecelakaan;
2. Mengidentifikasi jumlah kasus kecelakaan yang
menyebabkan tidak bisa bekerja (tingkat
kekerapan/frequency rate (FR));
3. Menghitung hilangnya hari kerja sebagai akibat
kecelakaan kerja untuk per sejuta jam tingkat
keparahan/severity rate (SR) kecelakaan kerja;

63
4. Menyiapkan dokumen hasil perhitungan.
Bukti Kerja Dokumen laporan perhitungan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

9) Melaksanakan perhitungan kecelakaan nihil di tempat kerja.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan perhitungan
Ruang Lingkup 1. Melakukan verifikasi laporan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang disampaikan oleh
perusahaan/kantor dinas yang membidangi
ketenagakerjaan;
2. Melakukan analisis laporan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja di perusahaan; dan/atau
3. Melakukan analisis permohonan pengajuan
penghargaan nihil kecelakaan kerja.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data jumlah tenaga kerja, waktu
kerja, daftar hadir pekerja, kasus kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja;
2. Memeriksa kehadiran pekerja dan pengajuan
klaim program Jaminan Kecelakaan Kerja;
3. Melakukan perhitungan kehilangan waktu kerja;
4. Menyusun dokumen hasil analisis dan
perhitungan.
Bukti Kerja Dokumen laporan perhitungan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

64
10) Memberikan advokasi penyelesaian kasus norma ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan advokasi
Ruang Lingkup 1. Memberikan penasihatan teknis/konsultasi/
advokasi penyelesaian kasus ketenagakerjaan;
2. Melakukan penanganan unjuk rasa/mogok kerja
terkait kasus ketenagakerjaan dan pengaduan/
laporan kasus ketenagakerjaan;
3. Melakukan kunjungan/pemeriksaan ke
perusahaan dalam rangka pengambilan data atau
penyelesaian kasus ketenagakerjaan;
4. Melakukan pemeriksaan/advokasi terhadap
pihak terkait dalam rangka penyelesaian kasus
ketenagakerjaan;
5. Melakukan rapat pembahasan penyelesaian
kasus ketenagakerjaan;
6. Melakukan inspeksi mendadak dalam rangka
tindak lanjut penanganan pengaduan
pelanggaran norma ketenagakerjaan;
7. Menerima audiensi stake holder dalam rangka
konsultasi penyelesaian kasus ketenagakerjaan;
dan/atau
8. Melakukan koordinasi dengan stake holder
dalam rangka penanganan kasus
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menganalisis dan bedah kasus ketenagakerjaan;
2. Merumuskan langkah - langkah penyelesaian;
3. Memberikan saran rekomendasi penyelesaian;
4. Mengambil keterangan pelapor kasus
ketenagakerjaan;
5. Memperoleh daftar hadir/dokumentasi;
6. Menyusun laporan hasil advokasi penyelesaian
kasus norma ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil advokasi penyelesaian kasus
norma ketenagakerjaan

65
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

11) Melakukan pengujian ulang dan/atau khusus terhadap pelaksanaan norma


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan hasil pengujian
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengujian ulang dan/atau khusus
terhadap pelaksanaan norma ketenagakerjaan;
2. Melakukan analisis terhadap hasil pengujian
penerapan norma ketenagakerjaan yang
berpotensi mendapat keberatan dari pihak
terkait;
3. Melakukan kunjungan ke perusahaan yang
melakukan pelaporan ketidakpuasan atas
pemeriksaan/pengujian yang dilakukan oleh
pengawas ketenagakerjaan;
4. Melakukan kunjungan ke perusahaan/tempat
kerja yang mengalami kasus kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja/kasus
ketenagakerjaan untuk memastikan
penanganannya sesuai dengan ketentuan;
dan/atau
5. Melakukan kunjungan ke perusahaan/tempat
kerja yang mengalami kasus kekurangan
upah/upah kerja lembur untuk memastikan
penanganannya sesuai dengan ketentuan.
Norma Waktu 4 jam/output dengan angka kredit 0,12/output/ per 1
(satu) perusahaan/ per 1(satu) objek pengawasan/
per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan analisis laporan hasil pemeriksaan
dan pengujian sebelumnya;
2. Melaksanakan koordinasi dengan Pengawas
Ketenagakerjaan yang sebelumnya melakukan
pemeriksaan dan/atau pengujian;

66
3. Melakukan pengujian ulang pada perusahaan
yang meliputi pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan lapangan, dan pengambilan
keterangan;
4. Penyusunan laporan hasil pengujian
ulang/khusus.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pengujian ulang dan/atau
khusus terhadap pelaksanaan norma ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

12) Melaksanakan analisis kejadian Kecelakaan Kerja/Penyakit Akibat Kerja.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan analisis kejadian
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan
analisis data kejadian kecelakaan kerja/penyakit
akibat kerja;
2. Melakukan kunjungan ke perusahaan dalam
rangka memeriksa tempat kejadian kecelakaan
atau objek lainnya yang terkait kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja; dan/atau
3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
untuk melakukan analisis kejadian kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) dokumen/per 1 (satu) kasus kecelakaan
kerja/PAK
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data, fakta, dan informasi
kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja;
2. Melakukan analisis dan evaluasi penyebab dan
dampak dari kecelakaan kerja/penyakit akibat
kerja;
3. Merumuskan saran perbaikan untuk pencegahan
kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja;
4. Menyusun laporan analisis kejadian kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja.

67
Bukti Kerja Dokumen laporan analisis kejadian kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

13) Melaksanakan analisis manfaat jaminan kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan hasil analisis manfaat jaminan
kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengumpulan data, fakta, dan
informasi terkait kecelakaan kerja/penyakit
akibat kerja;
2. Melakukan kunjungan ke perusahaan dalam
rangka analisis manfaat jaminan kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja;
3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
dalam rangka analisis manfaat jaminan
kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja; dan/atau
4. Melakukan perhitungan manfaat jaminan
kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja.
Norma Waktu 4 jam/output dengan angka kredit 0,12/output / per 1
(satu) kasus kecelakaan kerja/PAK
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data pekerja di perusahaan yang
sudah terdaftar dan/atau belum terdaftar pada
program jaminan kecelakaan kerja;
2. Mengumpulkan data upah pekerja di
perusahaan;.
3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan
fasilitas kesehatan yang merawat/menangani
pekerja yang mengalami kecelakaan
kerja/penyakit akibat kerja;
4. Melakukan koordinasi dengan dokter penasihat;
5. Menghitung besaran manfaat dan/atau selisih
manfaat sesuai dengan ketentuan.
Bukti Kerja Dokumen laporan analisis manfaat jaminan
kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja

68
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

14) Melaksanakan pengkajian/analisis pelaporan pemeriksaan dan/atau pengujian.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan pengkajian/analisis pelaporan
pemeriksaan dan/atau pengujian
Ruang Lingkup 1. Mengkaji/menganalisis hasil pemeriksaan
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
2. Mengkaji/menganalisis hasil pengujian
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda;
3. Mengkaji/menganalisis pelaporan pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan baik tingkat pusat
maupun provinsi; dan/atau
4. Melakukan kunjungan ke perusahaan dalam
rangka pengkajian/analisis pelaporan
pemeriksaan dan/atau pengujian penerapan
norma ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) kegiatan/ per 1 (satu) perusahaan
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data hasil pemeriksaan
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Pertama;
2. Mengumpulkan data hasil pengujian Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Muda;
3. Melakukan pengkajian/analisis terhadap hasil
pemeriksaan Pengawas Ketenagakerjaan Ahli
Pertama dan pengujian Pengawas
Ketenagakerjaan Ahli Muda.
Bukti Kerja Dokumen laporan pengkajian/analisis pelaporan
pemeriksaan dan/atau pengujian
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

69
15) Menyusun analisis tingkat kerawanan/potensi bahaya ketenagakerjaan tingkat
provinsi.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan tingkat kerawanan
Ruang Lingkup 1. Melakukan inventarisasi dan pengolahan data
hasil pemeriksaan/pengujian untuk menetapkan
tingkat kerawanan;
2. Melakukan kunjungan ke perusahaan dalam
rangka analisis kerawanan/potensi bahaya
ketenagakerjaan; dan/atau
3. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
dalam rangka mendukung pelaksanaan analisis
tingkat kerawanan/potensi bahaya
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data hasil pemeriksaan,
pengujian, dan data kasus ketenagakerjaan
dalam satu provinsi/wilayah;
2. Mengolah data hasil pemeriksaan, pengujian dan
data kasus ketenagakerjaan dalam satu
provinsi/wilayah;
3. Mengumpulkan data lain yang diperlukan
seperti: profil provinsi secara umum, demografi,
dll;
4. Melakukan analisis tingkat kerawanan
ketenagakerjaan;
5. Membuat pemetaan kerawanan/potensi bahaya;
6. Menyusun laporan.
Bukti Kerja Dokumen laporan tingkat kerawanan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

70
16) Menjadi saksi ahli/memberikan keterangan ahli di instansi terkait atau di
persidangan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Menjadi saksi ahli/memberikan keterangan ahli;
2. Membuat keterangan tertulis atau lisan dalam
rangka memberikan keterangan ahli;
3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
dalam rangka pemberian keterangan ahli;
4. Memberikan keterangan terkait dengan
pelaksanaan administrasi pengawasan
ketenagakerjaan yang digugat di PTUN; dan/atau
5. Melakukan pendampingan kepada pengawas
ketenagkerjaan yang tergugat di PTUN.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Menyiapkan dan menyusun bahan keterangan;
2. Memenuhi panggilan sebagai saksi ahli
dipersidangan/instansi terkait lainnya;
3. Memberikan keterangan di instansi terkait;
4. Menyusun laporan.
Bukti Kerja Dokumen laporan menjadi saksi ahli/memberikan
keterangan ahli di persidangan atau instansi terkait
lainnya
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

71
4. PENGAWAS KETENAGAKERJAAN AHLI UTAMA
1) Menyusun rencana kerja pembinaan ketenagakerjaan skala nasional/
internasional
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup 1. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada perusahaan skala nasional
di provinsi dan/atau antar provinsi;
2. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada perusahaan pemodalan
asing di provinsi dan/atau antar provinsi;
3. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada Badan Usaha Milik Negara
/kelembagaan/ instansi/ organisasi pemerintah
daerah atau pusat;
4. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan skala internasional;
5. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan bagi Pengawas Ketenagakerjaan
tingkat provinsi atau nasional;
6. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan pada perusahaan di luar negeri;
7. Menyusun rencana kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan pada forum internasional;
dan/atau
8. Menyusun rencana kerja pembinaan
ketenagakerjaan berdasarkan Renstra atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Norma Waktu 2 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/per 1
(satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi kebutuhan pembinaan
bagi perusahaan, lembaga/organisasi skala
nasional dan/atau internasional;
2. Menetapkan sasaran pembinaan
ketenagakerjaan;
3. Menetapkan materi pembinaan ketenagakerjaan;

72
4. Menyusun draft rencana kerja pembinaan dan
rencana pelaksanaan pembinaan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pembinaan norma
ketenagakerjaan skala nasional/internasional
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan,
dilakukan untuk 5 (lima) perusahaan atau lebih.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan,
dilakukan untuk 3 sampai dengan 4 perusahaan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan,
dilakukan untuk kurang dari 3 (tiga) perusahaan.

2) Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan skala nasional/internasional


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan pembinaan
Ruang Lingkup 1. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan pada
perusahaan skala nasional di provinsi dan/atau
antar provinsi;
2. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan pada
perusahaan pemodalan asing di provinsi
dan/atau antar provinsi;
3. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan pada
Badan Usaha Milik Negara /kelembagaan/
instansi/organisasi Pemerintah Daerah atau
Pusat;
4. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan skala
internasional;
5. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan bagi
Pengawas ketenagakerjaan tingkat provinsi atau
nasional;
6. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan pada
perusahaan di luar negeri;
7. Melaksanakan kegiatan pembinaan
ketenagakerjaan pada forum internasional;
8. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
berdasarkan Renstra atau Rencana Kerja
Pemerintah Daerah; dan/atau

73
9. Melaksanakan pembinaan ketenagakerjaan
berdasarkan instruksi khusus pimpinan.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/ per 1
(satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan perusahaan,
SP/SB, kelembagaan ketenagakerjaan
nasional/internasional terkait pelaksanaan
norma ketenagakerjaan;
2. Mempersiapkan materi dan sarana prasarana
pembinaan norma ketenagakerjaan;
3. Melakukan kegiatan konsultasi, penasihatan
teknis, diskusi dan pendampingan dengan
pengusaha, pekerja dan organisasi pengusaha
dan pekerja skala nasional /internasional dalam
rangka peningkatan kemampuan dan
pemahaman terkait norma ketenagakerjaan
Bukti Kerja Dokumen laporan pelaksanaan pembinaan
ketenagakerjaan skala nasional/ internasional
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

3) Melakukan pengujian ulang dan/atau khusus terhadap kasus ketenagakerjaan


yang berdampak nasional/ internasional
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan hasil pengujian
Ruang Lingkup 1. Melakukan analisis laporan dan pelaksanaan
pengujian ulang dan/atau khusus yang
dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan Ahli
Madya di provinsi atau kementerian;
2. Melakukan pengujian ulang/khusus terhadap
kasus ketenagakerjaan pada perusahaan skala
nasional di provinsi atau antar provinsi.
3. Melakukan pengujian ulang/khusus terhadap
kasus ketenagakerjaan pada perusahaan
pemodalan asing;

74
4. Melakukan pengujian ulang/khusus terhadap
kasus ketenagakerjaan yang terlapor ke komisi
ILO; dan/atau
5. Melakukan pengujian ulang/khusus terhadap
kasus ketenagakerjaan yang mendapat perhatian
publik secara luas di provinsi atau antar provinsi.
Norma Waktu 8,5 jam/output dengan angka kredit 0,34/output/ per
1 (satu) kali kegiatan
Langkah Kerja 1. Melakukan koordinasi dengan pengawas
ketenagakerjaan yang sebelumnya melaksanakan
pemeriksaan dan atau pengujian;
2. Melaksanakan gelar kasus;
3. Melakukan analisis laporan hasil pemeriksaan
dan pengujian sebelumnya;
4. Melakukan pengujian ulang pada perusahaan
yang meliputi pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan lapangan dan pengambilan
keterangan;
5. Menyusun laporan hasil pengujian.
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil pengujian
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

4) Menyusun rencana kerja pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup 1. Menyusun rencana kerja pengembangan kualitas
Pengawas Ketenagakerjaan;
2. Menyusun rencana kerja pengembangan kualitas
Lembaga pengawasan ketenagakerjaan;
3. Menyusun rencana kerja pengembangan kualitas
sarana dan prasarana pengawasan
ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja pengembangan kualitas
tata laksana pengawasan ketenagakerjaan;
dan/atau

75
5. Menyusun rencana kerja pengembangan kualitas
perencanaan, evaluasi dan program pengawasan
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/per 1
(satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi permasalahan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Menelaah dan mengkaji hasil pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan dan sistem
pengawasan ketenagekerjaan yang berjalan;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja dan rencana
pelaksanaan pengembangan sistem pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

5) Menyusun rencana kerja perumusan konsep kebijakan dan peraturan


perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup 1. Menyusun rencana kerja pengkajian kebijakan
dan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan;
2. Menyusun rencana kerja diseminasi kebijakan
dan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan; dan/atau
3. Menyusun rencana kerja perumusan kebijakan
dan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per 1
(satu) dokumen

76
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi permasalahan
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Menelaah dan mengkaji permasalahan
pengawasan ketenagakerjaan dan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan bidang
ketenagakerjaan;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan pengawasan
ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja perumusan konsep
kebijakan dan peraturan perundang-undangan di
bidang ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja perumusan konsep kebijakan
dan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

6) Menyusun rencana kerja peningkatan sistem.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup 1. Menyusun rencana kerja peningkatan kuantitas
Pengawas Ketenagakerjaan;
2. Menyusun rencana kerja peningkatan kuantitas
Lembaga pengawasan ketenagakerjaan;
3. Menyusun rencana kerja peningkatan kuantitas
sarana dan prasarana pengawasan
ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja peningkatan kuantitas
tata laksana pengawasan ketenagakerjaan;
dan/atau
5. Menyusun rencana kerja peningkatan kuantitas
perencanaan, evaluasi dan program pengawasan
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/per 1
(satu) dokumen

77
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi permasalahan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Menelaah dan mengkaji hasil pelaksanaan
Pengawasan Ketenagakerjaan dan Sistem
pengawasan ketenagekerjaan yang berjalan;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
4. Menyusun rencana kerja dan rencana
pelaksanaan peningkatan sistem pengawasan
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja peningkatan sistem
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

7) Menyusun rencana kerja evaluasi pelaporan pengawasan ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rencana kerja
Ruang Lingkup 1. Menyusun rencana kerja analisis pelaporan
pengawasan ketenagakerjaan tingkat
perusahaan;
2. Menyusun rencana kerja analisis pelaporan
pengawasan ketenagakerjaan tingkat
wilayah/provinsi; dan/atau
3. Menyusun analisis pelaporan pengawasan
ketenagakerjaan tingkat nasional.
Norma Waktu 2.0 jam/output dengan angka kredit 0,08/output/ per
1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan dan mengidentifikasi hasil
pengawasan ketenagakerjaan dan dokumen
laporan pengawasan ketenagakerjaan;
2. Melakukan analisis hasil pengawasan
ketenagakerjaan;
3. Membuat rencana kerja evaluasi pelaporan
pengawasan ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rencana kerja

78
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

8) Melaksanakan pengkajian dan/atau analisis permasalahan ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengumpulan data, identifikasi
masalah, melakukan kajian dan analisis serta
merumuskan hasil kajian;
2. Melakukan kunjungan perusahaan dalam rangka
pengkajian dan/atau analisis permasalahan
ketenagakerjaan; dan/atau
3. Melakukan koordinasi terhadap
lembaga/instansi terkait dalam rangka
pengkajian dan/atau analisis permasalahan
ketenagakerjaan.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/ per 1
(satu) kegiatan/ per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan bahan kajian/analisis
permasalahan ketenagakerjaan;
2. Melakukan identifikasi terhadap permasalahan
ketenagakerjaan;
3. Mengidentifikasi dasar hukum atau peraturan
perundang-undangan;
4. Melakukan kajian/analisis permasalahan
ketenagakerjaan;
5. Merumuskan hasil pengkajian/analisis
perilmasalahan ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan pengkajian dan/atau analisis
permasalahan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

79
9) Merumuskan masukan teknis untuk pengkajian/penyusunan kebijakan,
peraturan perundang-undangan, pedoman, juklak/juknis, dan/atau standar
internasional lainnya di bidang ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengkajian/penyusunan kebijakan,
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak/juknis, dan/atau standar internasional
lainnya di bidang ketenagakerjaan;
2. Melakukan diseminasi kebijakan, peraturan
perundang-undangan, pedoman, juklak/juknis,
dan/atau standar internasional lainnya di bidang
ketenagakerjaan; dan/atau
3. Menyusun bahan perumusan kebijakan,
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak/juknis, dan/atau standar internasional
lainnya di bidang ketenagakerjaan.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/ per 1
(satu) kegiatan/ per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan data, fakta, dan informasi terkait
pelaksanaan kebijakan, peraturan perundang-
undangan, pedoman, juklak/juknis, dan/atau
standar internasional lainnya di bidang
ketenagakerjaan;
2. Melakukan evaluasi, kajian, dan analisis untuk
merumuskan bahan masukan teknis;
3. Merumuskan bahan masukan teknis untuk
pengkajian/penyusunan kebijakan, peraturan
perundang-undangan, pedoman, juklak/juknis,
dan/atau standar internasional lainnya di bidang
ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

80
10) Menyusun profil pengawasan ketenagakerjaan pusat atau provinsi.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen profil pengawasan ketenagakerjaan pusat
atau provinsi
Ruang Lingkup 1. Melakukan pengumpulan data dan menelaah
data untuk menyusun profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat provinsi;
2. Melakukan pengumpulan data dan menelaah
data untuk menyusun profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat nasional;
3. Menyiapkan penyajian profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat provinsi; dan/atau
4. Menyiapkan penyajian profil pengawasan
ketenagakerjaan tingkat nasional.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/per 1
(satu) kegiatan/ per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Menetapkan materi yang akan disampaikan di
dalam profil;
2. Mengumpulkan data dan bahan penyusunan
profil;
3. Menelaah data dan bahan penyusunan profil;
4. Merumuskan profil pengawasan
ketenagakerjaan;
5. Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak
terkait.
Bukti Kerja Dokumen profil pengawasan ketenagakerjaan pusat
atau provinsi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

81
11) Memberikan advokasi teknis penerapan peraturan perundang-undangan,
pedoman, juklak dan juknis, ILO, dan/atau standar internasional lainnya
bidang ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan
Ruang Lingkup 1. Melakukan konsultasi teknis terhadap penerapan
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak dan juknis, ILO, dan/atau standar
internasional lainnya bidang ketenagakerjaan
pada perusahaan di provinsi atau antar provinsi;
2. Melakukan advokasi terhadap kasus
ketenagakerjaan dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan, pedoman,
juklak dan juknis, ILO, dan/atau standar
internasional lainnya bidang ketenagakerjaan
pada perusahaan di provinsi atau antar provinsi;
dan/atau
3. Memberikan masukan untuk penyelesaian kasus
atau memberikan tanggapan atas kasus
ketenagakerjaan yang terjadi pada perusahaan di
provinsi atau antar provinsi yang dipertanyakan
oleh komisi ILO.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/per 1
(satu) kegiatan/per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan analisis teknis penerapan peraturan
perundang-undangan, pedoman, juklak dan
juknis, ILO, dan/atau standar internasional
lainnya bidang ketenagakerjaan;
2. Merumuskan saran dan masukan teknis
penerapan peraturan perundang-undangan,
pedoman, juklak dan juknis, ILO, dan/atau
standar internasional lainnya bidang
ketenagakerjaan;
3. Memberikan saran rekomendasi teknis
penerapan peraturan perundang-undangan,
pedoman, juklak dan juknis, ILO, dan/atau
standar internasional lainnya bidang
ketenagakerjaan.

82
Bukti Kerja Dokumen laporan hasil advokasi teknis penerapan
peraturan perundang-undangan, pedoman, juklak
dan juknis, ILO, dan/atau standar internasional
lainnya bidang ketenagakerjaan

Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

12) Merumuskan strategi pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rumusan strategi
Ruang Lingkup 1. Menyusun rumusan strategi pengembangan
kuantitas dan/atau kualitas sistem pengawasan
ketenagakerjaan;
2. Menyusun rumusan strategi pengembangan
lembaga pengawasan ketenagakerjaan; dan/atau
3. Menyusun rumusan strategi pengembangan
sarana dan prasarana pengawasan
ketenagakerjaan;
4. Menyusun rumusan strategi pengembangan
prosedur dan tata laksana pengawasan
ketenagakerjaan;
5. Menyusun rumusan strategi pengembangan
perencanaan, evaluasi dan program pengawasan
ketenagakerjaan; dan/atau
6. Menyusun rumusan strategi pengembangan
sistem pengawasan ketenagakerjaan berdasarkan
Renstra atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/per 1
(satu) kegiatan /per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Melakukan identifikasi permasalahan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Menelaah dan mengkaji hasil pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan dan sistem
pengawasan ketenagakerjaan yang berjalan;
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;

83
4. Menyusun konsep pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
5. Merumuskan strategi pengembangan sistem
pengawasan ketenagakerjaan;
6. Memaparkan rumusan strategi pengembangan
sistem pengawasan ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen rumusan strategi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

13) Menganalisis pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaporan pengawasan


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan analisis pelaksanaan monitoring
dan evaluasi pelaporan pengawasan ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Melakukan monitoring evaluasi serta analisis
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan yang
dilakukan oleh Pegawas Ketenagakerjaan Ahli
Madya di provinsi atau kementerian;
2. Melakukan monitoring evaluasi serta analisis
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan
wilayah/provinsi;
3. Melakukan monitoring evaluasi serta analisis
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan tingkat
nasional;
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan angka kredit jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan; dan/atau
5. Melakukan pemantauan dan penilaian dalam
rangka akreditasi penyelenggara uji kompetensi.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,1/output/per 1
(satu) kegiatan/per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan laporan monitoring dan evaluasi
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan yang
telah dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan
jenjang madya;

84
2. Melakukan kajian identifikasi;
3. Menyusun kerangka analisis;
4. Melakukan analisis pelaksanaan monitoring dan
evaluasi pelaporan pengawasan ketenagakerjaan;
5. Menyusun laporan hasil analisis;
6. Memaparkan laporan monitoring dan evaluasi
pelaporan pengawasan ketenagakerjaan.
Bukti Kerja Dokumen laporan analisis pelaksanaan monitoring
dan evaluasi pelaporan pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

14) Menganalisis tingkat kerawanan/potensi bahaya ketenagakerjaan tingkat


nasional.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen laporan tingkat kerawanan
Ruang Lingkup 1. Melakukan kajian hasil analisis tingkat
kerawanan/potensi bahaya yang dibuat
Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya di
provinsi atau kementerian;
2. Melakukan reviu/tinjau ulang tingkat
kerawanan /potensi bahaya di provinsi sebagai
bahan masukan dalam penyusunan tingkat
kerawanan/potensi bahaya tingkat nasional;
dan/atau
3. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data
dan informasi dalam rangka penyusunan tingkat
kerawanan/potensi bahaya tingkat nasional.
Norma Waktu 7,5 jam/output dengan angka kredit 0,3/output/per 1
(satu) kegiatan/per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan hasil analisis tingkat
kerawanan/potensi bahaya ketenagakerjaan
tingkat provinsi yang telah dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan jenjang madya;
2. Melakukan kajian dan identifikasi;
3. Menyusun kerangka analisis;

85
4. Melakukan analisis tingkat kerawanan/potensi
bahaya ketenagakerjaan tingkat nasional;
5. Menyusun laporan hasil analisis;
6. Menyajikan data dan/atau informasi tingkat
kerawanan/potensi bahaya nasional.
Bukti Kerja Dokumen analisis tingkat kerawanan/potensi bahaya
ketenagakerjaan tingkat nasional dengan
memperhatikan hasil analisis tingkat
kerawanan/potensi bahaya ketenagakerjaan tingkat
provinsi
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja memiliki maksimal 2 (dua) kesalahan.
51-75 Bukti kerja memiliki maksimal 4 (empat) kesalahan.
0-50 Bukti kerja memiliki maksimal 5 (lima) kesalahan.

15) Membangun jaringan lintas sektor kementerian/lembaga dalam hal


pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan dan/atau penanganan
kasus yang berdampak nasional/internasional.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Draft dokumen rekomendasi/MOU/nota
kesepahaman/perjanjian kerja sama
Ruang Lingkup 1. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
perangkat daerah/lembaga/instansi di
lingkungan pemerintah daerah;
2. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
kementerian/lembaga;
3. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
lembaga nasional maupun internasional yang
terkait;
4. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
lembaga masyarakat/serikat pekerja/serikat
buruh/asosiasi pengusaha; dan/atau
5. Melakukan koordinasi dan kerja sama tingkat
bilateral, regional dan multilateral.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,1/output/per 1
(satu) kegiatan/per 1 (satu) dokumen

86
Langkah Kerja 1. Menetapkan strategi pengembangan sistem yang
akan dilaksanakan dan kasus yang akan
diselesaikan;
2. Menetapkan kementerian/lembaga yang akan
dilaksanakan koordinasi berdasarkan hasil
rumusan strategi pengembangan sistem dan
kasus yang sedang berjalan;
3. Merumuskan bahan draft dokumen jejaring kerja
sama lintas sektor kementerian/lembaga;
4. Menyampaikan kepada pimpinan rencana
pelaksanaan pengembangan jaringan lintas
sektor kementerian/lembaga;
5. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
kementerian/lembaga yang telah di tentukan.
Bukti Kerja Draft dokumen rekomendasi/MOU/nota
kesepahaman/perjanjian kerja sama
Nilai Kualitas
76-100 Bukti kerja telah dilaksanakan jejaring kerja.
51-75 Bukti kerja telah dilakukan penjajakan dengan pihak
terkait.
0-50 Bukti kerja masih dalam bentuk konsep.

16) Merumuskan rekomendasi pengembangan kerjasama internasional bidang


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Dokumen rumusan rekomendasi
Ruang Lingkup 1. Melakukan kajian dan merumuskan kebutuhan
kerja sama dengan lembaga/organisasi
internasional dalam rangka peningkatan
penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan
di tingkat provinsi;
2. Melakukan kajian dan merumuskan kebutuhan
kerja sama dengan lembaga/organisasi
internasional dalam rangka peningkatan
penyelenggaraan pengawasan ketenagakerjaan
di tingkat nasional; dan/atau

87
3. Melakukan koordinasi dengan
lembaga/organisasi internasional dalam rangka
peningkatan penyelenggaraan pengawasan
ketenagkerjaan
4. Melakukan reviu/tinjauan ulang terhadap kerja
sama luar negeri yang telah dilaksanakan
dibidang pengawasan ketenagakerjaan.
Norma Waktu 2,5 jam/output dengan angka kredit 0,1/output/per 1
(satu) kegiatan/per 1 (satu) dokumen
Langkah Kerja 1. Mengumpulkan bahan dan kajian terkait
kerjasama internasional yang telah dilakukan;
2. Melakukan kajian kerjasama internasional bidang
ketenagakerjaan yang dibutuhkan;
3. Merumuskan rekomendasi pengembangan
kerjasama internasional bidang ketenagakerjaan;
4. Menyampaikan hasil rumusan rekomendasi
pengembangan kerjasama internasional bidang
ketenagakerjaan kepada pimpinan.
Bukti Kerja 1. Dokumen rumusan rekomendasi
2. Bukti penyampaian kepada pimpinan
Nilai Kualitas
76-100 Rekomendasi memberikan manfaat besar.
51-75 Rekomendasi memberikan manfaat sedang.
0-50 Rekomendasi kurang memberikan manfaat.

88
Formulir 12
RINCIAN URAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
1. Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Naskah/jurnal/buku
Ruang Lingkup 1. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
pengawasan ketenagakerjaan yang
dipublikasikan;
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang
pengawasan ketenagakerjaan yang tidak
dipublikasikan;
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
di bidang pengawasan ketenagakerjaan yang
dipublikasikan;
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
di bidang pengawasan ketenagakerjaan yang
tidak dipublikasikan;
5. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,
gagasan dan atau ulasan ilmiah dalam
pertemuan ilmiah; dan/atau
6. Membuat artikel di bidang pengawasan
ketenagakerjaan yang dipublikasikan.
Angka kredit Mengacu pada LAMPIRAN II PERATURAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2020 TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
Langkah Kerja 1. Menentukan tema penulisan yang relevan
dengan bidang pengawasan ketenagakerjaan;
2. Mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi;
3. Menyusun naskah/jurnal/buku.

89
Bukti Kerja 1. Naskah/jurnal/buku
2. Bukti publikasi, atau
3. Bukti penyampaian pada organisasi profesi
Pengawas Ketenagakerjaan.

2. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang pengawasan


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Naskah/makalah/buku
Ruang Lingkup 1. Menerjemahkan/menyadur buku /karya ilmiah
di bidang pengawasan ketenagakerjaan yang
dipublikasikan; dan/atau
2. Menerjemahkan/menyadur buku/karya ilmiah
di bidang pengawasan ketenagakerjaan yang
tidak dipublikasikan.
Angka kredit Mengacu pada LAMPIRAN II PERATURAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2020 TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi buku/karya ilmiah yang akan
diterjemahkan/disadur;
2. Melakukan proses penerjemahan/penyaduran;
3. Menyusun buku/karya ilmiah.
Bukti Kerja 1. Buku/karya ilmiah
2. Bukti publikasi, atau
3. Bukti penyampaian kepada pimpinan
Nilai Kualitas
76-100 Buku/karya ilmiah memberikan manfaat besar.
51-75 Buku/karya ilmiah memberikan manfaat sedang.
0-50 Buku/karya ilmiah kurang memberikan manfaat.

90
3. Membuat Standar/Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di bidang
pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Draft standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/
petunjuk teknis di bidang pengawasan
ketenagakerjaan
Ruang Lingkup 1. Melakukan pembahasan penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
2. Melakukan pembahasan penyusunan draft
standar di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
3. Melakukan pembahasan penyusunan draft
pedoman di bidang pengawasan
ketenagakerjaan;
4. Melakukan pembahasan penyusunan modul
pembinaan/ bahan pembinaan dan pelatihan di
bidang pengawasan ketenagakerjaan;
5. Melakukan pembahasan penyusunan draft
petunjuk pelaksanaan di bidang pengawasan
ketenagakerjaan; dan/atau
6. Melakukan pembahasan penyusunan draft
petunjuk teknis di bidang pengawasan
ketenagakerjaan.
Norma Waktu Diberikan angka kredit 3,0 per 1 (satu) buku jika
karya/gagasan sendiri; diberikan angka kredit 2.0 per
4.5 jam jika sebagai nara sumber dan diberikan angka
kredit 1,0 per 4.5 jika sebagai peserta.
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi permasalahan dan kebutuhan
di bidang pengawasan ketenagakerjaan;
2. Mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi;
3. Menyusun pokok-pokok pikiran pengaturan;
4. Melakukan diseminasi pokok-pokok pikiran
pengaturan;
5. Melakukan kegiatan;
6. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan
kegiatan

91
2. Laporan pelaksanaan kegiatan atau dokumen
draft peraturan perundang-
undangan/standar/pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
pengawasan ketenagakerjaan
Nilai Kualitas
76-100 Standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis memberikan manfaat besar.
51-75 Standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis memberikan manfaat sedang.
0-50 Standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis memberikan manfaat.

4. Mengikuti pelatihan fungsional.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan/sertifikat
Ruang Lingkup 1. Mengikuti bimbingan teknis/pelatihan teknis
terkait pelaksanaan tugas jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan yang
diselenggarakan oleh Instansi Pembina; dan/atau
2. Mengikuti bimbingan teknis/pelatihan teknis
terkait pelaksanaan tugas jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan yang
diselenggarakan oleh instansi/ lembaga/
organisasi yang diakui oleh Instansi Pembina
atau APKI.
Norma Waktu 4.5 jam dengan angka kredit 0,5/ per 1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi kegiatan bimbingan
teknis/pelatihan teknis yang relevan dengan
pengawasan ketenagakerjaan;
2. Mendaftar sebagai peserta;
3. Mengikuti kegiatan;
4. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan
kegiatan;
2. Laporan kegiatan/materi bimbingan; dan
3. Sertifikat

92
5. Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi/simposium/studi banding lapangan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan/sertifikat
Ruang Lingkup 1. Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi/
simposium/studi banding di bidang
pengawasan ketenagakerjaan yang
diselenggarakan oleh Instansi Pembina atau
instansi /lembaga /organisasi yang diakui oleh
Instansi Pembina atau APKI dan/atau
2. Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi/
simposium/studi banding di bidang
ketenagakerjaan atau bidang lain yang relevan
dengan tugas Pengawas Ketenagakerjaan yang
diselenggarakan oleh instansi/lembaga
/organisasi yang diakui oleh Instansi Pembina
atau APKI.
Norma Waktu - Sebagai pembicara diberi angka kredit 3,0 per 4.5
jam/per 1 (satu) kegiatan
- Sebagai moderator diberi angka kredit 2,0 per 4.5
jam/per 1 (satu) kegiatan
- Sebagai peserta/panitia penyelenggara diberi
angka kredit 1.0 per 4.5 jam / per 1 (satu)
kegiatan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi penyelenggara seminar/
lokakarya/ konferensi/simposium;
2. Mendapatkan surat perintah/persetujuan dari
pimpinan;
3. Mengikuti kegiatan.
4. Membuat rumusan hasil kegiatan yang berupa
gagasan baru untuk penyusunan atau
penyempurnaan kebijakan di bidang
ketenagakerjaan.
5. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Materi yang disampaikan yang berupa
gagasan/pemikiran baru untuk penyusunan atau
penyempurnaan kebijakan di bidang
ketenagakerjaan jika sebagai pembicara;

93
2. Rumusan hasil seminar/ lokakarya/ konferensi/
simposium/studi banding jika sebagai moderator
atau peserta;
3. Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan
kegiatan; dan
4. Sertifikat.

6. Mengikuti kegiatan maintain performance (pemeliharaan kinerja dan target kinerja)


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan/sertifikat
Ruang Lingkup 1. Mengikuti temu teknis/diskusi ilmiah/diskusi
kelompok (FGD) terkait pelaksanaan tugas
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
yang diselenggarakan oleh Instansi Pembina;
dan/atau
2. Mengikuti temu teknis/diskusi ilmiah/diskusi
kelompok (FGD) terkait pelaksanaan tugas
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
yang diselenggarakan oleh instansi/lembaga
/organisasi yang diakui oleh Instansi Pembina
atau APKI.
Angka kredit 4.5 jam dengan angka kredit 0,5/ per kegiatan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi kegiatan temu teknis/diskusi
ilmiah/diskusi kelompok (FGD) yang relevan
dengan pengawasan ketenagakerjaan;
2. Mendaftar sebagai peserta;
3. Mengikuti kegiatan.
4. Menyusun rumusan berupa hasil diskusi.
5. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan
kegiatan;
2. Laporan/rumusan hasil kegiatan; dan
3. Sertifikat

94
7. Melakukan kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi yang ditetapkan
oleh Instansi Pembina di bidang pengawasan ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Menjadi peserta atau mengikuti sosialisasi/
pemaparan/penjelasan mengenai pelaksanaan
kebijakan, norma, standar prosedur dan kriteria
(NSPK) di bidang ketenagakerjaan;
2. Mengikuti kegiatan atau upacara nasional atas
perintah pimpinan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan di luar
pengawasan atas perintah pimpinan;
4. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
pengurus asosiasi profesi jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan;
5. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai dokter
penasihat; dan/atau
6. Melaksanakan kegiatan yang bertujuan
pengembangan profesi jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan.
Angka Kredit 4.5 jam dengan angka kredit 0,05/ per 1 (satu)
kegiatan/ per 1 (satu) periode penunjukan/
penugasan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi kegiatan lain yang ditetapkan
oleh Instansi Pembina;
2. Melaksanakan kegiatan;
3. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja Sertifikat atau bukti pelaksanaan kegiatan

8. Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan dengan bidang pengawasan


ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Mengajar/melatih/membimbing di bidang
pengawasan ketenagakerjaan pada lembaga
pembinaan/pelatihan yang diakui/ditunjuk oleh
Instansi Pembina;

95
2. Mengajar/melatih/membimbing di bidang
pengawasan ketenagakerjaan pada lembaga
pendidikan; dan/atau
3. Mengajar/melatih/membimbing di bidang
pengawasan ketenagakerjaan pada lingkungan
masyarakat/organisasi kemasyarakatan/
organisasi profesi/ komunitas.
Angka Kredit 4.5 jam dengan angka kredit 0,4 /per 1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Menginventarisasi kegiatan mengajar/
melatih/membimbing oleh Instansi Pembina;
2. Menetapkan materi;
3. Melaksanakan kegiatan;
4. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja 1. Surat Perintah Tugas atau surat permohonan
pelaksanaan kegiatan;
2. Laporan pelaksaanaan kegiatan; dan
3. Sertifikat atau bukti pelaksanaan kegiatan.

9. Menjadi anggota Tim Penilai/Tim Uji Kompetensi.


Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Menjadi anggota tim penilai angka kredit jabatan
fungsional Pengawas Ketenagakerjaan;
2. Menjadi anggota sekretariat penilaian angka
kredit jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan;
3. Menjadi anggota tim penguji kompetensi jabatan
fungsional Pengawas Ketenagakerjaan; dan/atau
4. Menjadi anggota sekretariat uji kompetensi
jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan.
Angka Kredit Dengan angka kredit 0,04 /per periode/per
penugasan
Langkah Kerja 1. Melakukan penilaian dokumen penilaian angka
kredit/pengujian kompetensi;
2. Membuat laporan.
Bukti Kerja Surat Keputusan atau Surat Perintah Tugas

96
10. Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas jabatan fungsional
Pengawas Ketenagakerjaan.
Pelaksana: Pengawas Ketenagakerjaan semua jenjang
KOMPONEN URAIAN
Hasil Kerja/Output Laporan
Ruang Lingkup 1. Mengikuti rapat kerja/pertemuan yang
mendukung tugas jabatan fungsional Pengawas
Ketenagakerjaan.
2. Melaksanakan tugas dalam pelaksanaan tripartit
nasional dan daerah; dan/atau
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat atas
perintah pimpinan.
Angka Kredit 4.5 jam 0,04 /per 1 (satu) kegiatan
Langkah Kerja 1. Melaksanakan kegiatan;
2. Menyusun laporan kegiatan.
Bukti Kerja Surat Perintah Tugas atau bukti pelaksanaan kegiatan

97

Anda mungkin juga menyukai